Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
1.
Lingkungan fisik
Kinerja manusia dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah
satunya adalah faktor lingkungan fisik. Lingkungan fisik bisa
berupa suhu, cuaca, manusia lain, pemandangan, suara, bau, dan
lain-lain. Yang semua aspek tersebut besar kecilnya dapat
mempengaruhi terjadinya penyakit dan tingkat kesehatan
masyarakat..Analisis lingkungan fisik ini dapat dilakukan dengan
mempergunakan data yang diperoleh dari sumber-sumber data
yang ada seperti Badan Meteorologi dan Geofisika, BPS, dan lainlain.
1.
Mortalitas
Mortalitas adalah ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena
akibat yang spesifik) pada suatu populasi, skala besar suatu
populasi, per dikali satuan. Mortalitas berbeda dengan morbiditas
yang merujuk pada jumlah individual yang memiliki penyakit
selama periode waktu tertentu. Ada beberapa jenis angka kematian
yang mempunyai kepekaan lebih terhadap masalah kesehatan
dibandingkan jenis angka kematian lainnya.
a.
Angka kematian bayi ( infant mortality rate )
Penelitian menunjukkan bahwa IMR sangat erat kaitannya dengan
kualitas lingkungan hidup, gizi masyarakat, keadaan sosial
ekonomi, tingginya IMR menunjukkan bobot masalah mengenai
perinatal,: komplikasi kehamilan, perawatan kehamilan, komplikasi
persalinan dan perawatan bayi. Kematian balita sangat berkaitan
dengan kualitas sanitasi rumah tangga dan keadaan gizi anak
2.
Morbiditas
Morbiditas merupakan derajat sakit, cedera atau gangguan pada
suatu populasi. Morbiditas juga merupakan suatu penyimpangan
dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit.
Morbiditas juga mengacu pada angka kesakitan, yaitu jumlah orang
yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali
merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko.
a.
Incidence rate
Incidence rate adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang
ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu (umumnya 1 tahun)
dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena
penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang
bersangkutan . Yang dimaksud kasus baru adalah perubahan status
dari sehat menjadi sakit. Periode waktu adalah jumlah waktu yang
diamati selama sehat hingga menjadi sakit.
2.
Lingkungan biologis
Komponen yang termasuk dalam lingkungan biologis adalah
sanitasi, kuman penyakit, vektor, binatang tenak, dan lain-lain. Ada
berbagai jenis indikator dalam menganalisis lingkungan bilogis
seperti akses terhadap air bersih, jumlah jamban dan pembuangan
sampah, keberadaan vektor penyakit. Tergantung dari jenis
datanya.
3.
Linkungan sosial-ekonomi
Tingkat ekonomi masyarakat juga juga dapat menjadi indikator
dari kemampuan masyarakat untuk ikut menikmati pelayanan
kesehatan. Adanya akses ke pelayanan kesehatan saja belum dapat
dijadikan jaminan bahwa mereka akan dapat pelayanan kesehatan
secara optimal.
Mengenai lingkungan sosial dapat berguna dalam menganalisis
situasi kesehatan. Misalnya secara sosial diketahui bahwa penderita
penyakit kusta selalu dikucilkan dari pergaulan karena dianggap
dapat menularkan ke orang lain.
Data yang diperlukan untuk menganalisis lingkungan kesehatan
diantaranya adalah indikator ekonomi daerah seperti produk
domestik bruto per kapita, perkembangan pendapatan asli daerah,
dan lain-lain. Sedangkan untuk data lingkungan sosial diperoleh
dari lembaga-lembaga yang ada dalam masyarakat seperti
organisasi sosial kemasyarakatan.
Analisis perilaku kesehatan
b.
Angka prevalens
Gambaran tentang frekuensi penderita lama dan baru yang
ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di sekelompok
masyarakat tertentu. Pada perhitungan angka Prevalensi, digunakan
jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orang/penduduk
yang Kebal atau Pendeuduk dengan Resiko (Population at Risk).
Sehingga dapat dikatakan bahwa Angka Prevalensi sebenarnya
BUKAN-lah suatu RATE yang murni, karena Penduduk yang tidak
mungkin terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan.
Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2, yaitu :
a) Period Prevalen Rate
Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang ditemukan
pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk
pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan Nilai Periode
Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui
saat munculnya, misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan
Jiwa.
b) Point Prevalen Rate
Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat
dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu. Dapat dimanfaatkan
untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan.
1.
Analisis kecenderungan
Analisis input
Analisis perbandingan
a.
3.
Naratif
c.
Tabel
Grafik