Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
1.
KALA I
1.
Pengkajian
Anamnesa
Nama, umur, dan alamat
Gravida dan para
Hari pertama haid terakhir (HPHT)
Riwayat alergi obat
Riwayat kehamilan sekarang: ANC, masalah yang dialami selama kehamilan
seperti perdarahan, kapan mulai kontraksi, apakah gerakan bayi masih terasa, apakah selaput
ketuban sudah pecah? Jika ya, cairan warnanya apa? Kental/ encer? Kapan pecahnya? Apakah
keluar darah pervagina? Bercak atau darah segar? Kapan ibu terakhir makan dan minum?
Apakah ibu kesulitan berkemih?
Riwayat medis saat ini (sakit kepala, pusing, mual, muntah atau nyeri
epigastrium)
Pemeriksaan fisik
2. Diagnosa keperawatan
1) Nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus selama persalinan
2) Cemas b.d krisis situasional akibat proses persalinan
INTERVENSI
1) Nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus selama persalinan
Tujuan: setelah diberikan asuhan keperawatan selama diharapkan ibu mampu
mengendalikan nyerinya dengan kriteria evaluasi ibu menyatakan menerima rasa
nyerinya sebagai proses fisiologis persalinan
Intervensi:
Kaji kontraksi uterus dan ketidaknyamanan (awitan, frekuensi, durasi, intensitas, dan
gambaran ketidaknyamanan)
Rasional: untuk mengetahui kemajuan persalinan dan ketidaknyamanan yang
dirasakan ibu
Jelaskan metode pereda nyeri yang ada seperti relaksasi, massage, pola pernafasan,
pemberian posisi, obat obatan
Rasional: memungkinkan lebih banyak alternative yang dimiliki oleh ibu, oleh
karena dukungan kepada ibu untuk mengendalikan rasa nyerinya (Rajan dalam
Henderson, 2006)
Lakukan perubahan posisi sesuai dengan keinginan ibu, tetapi ingin di tempat tidur
anjurkan untuk miring ke kiri
Rasional: nyeri persalinan bersifat sangat individual sehingga posisi nyaman tiap
individu akan berbeda, miring kiri dianjurkan karena memaksimalkan curah jantung
ibu.
Relaksasi
Bertujuan untuk meminimalkan aktivitas simpatis pada system otonom sehingga ibu
dapat memecah siklus ketegangan-ansietas-nyeri. Tindakan dapat dilakukan dengan
menghitung terbalik, bernyanyi, bercerita, sentuhan terapeutik, akupresur,
hipnoterapi, imajinasi terbimbing, dan terapi music.
Massage
Massage yang lebih mudah diingat dan menarik perhatian adalah yang dilakukan
orang lain. Tindakan massage diduga untuk menutup gerbang guna mencegah
diterimanya stimulus nyeri, sentuhan terapeutik akan meningkatkan pengendalian
nyeri (Glick, 1993). Dianjurkan massage selama persalinan bersifat terus menerus.
Berikan informasi tentang perubahan psikologis dan fisiologis pada persalinan sesuai
kebutuhan
R/ pendidikan dapat menurunkan stres dan ansietas dan meningkatkan kemajuan
persalinan
Kaji tingkat dan penyebab ansietas, kesiapan untuk melahirkan anak, latar belakang
budaya dan peran orang terdekat
2. KALA II
1. Pengkajian
1) Aktivitas /istirahat
adanya kelelahan, ketidak mampuan melakukan dorongan sendiri/ relaksasi.
Letargi.
Lingkaran hitam di bawah mata.
2) Sirkulasi: tekanan darah dapat meningkat 5-10mmHg diantara kontraksi.
3) Integritas Ego
dtk.
Dapat melawan kontraksi , khususnya bila tidak berpartisipasi dalam kelas
kelahiran anak.
6) Pernafasan: peningkatan frekuensi pernafasan.
7) Keamanan
8) Sexualitas
vertex
2. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik pada bagian presentasi ,
dilatasi/ peregangan jaringan , kompresi saraf, pola kontraksi semakin intense
2) Resiko terhadap kekurangan volume cairan b/d kehilangan aktif, penurunan
masukan , perpindahan cairan.
3. Perencanaan
1) Nyeri b/d tekanan mekanik pada presentasi, dilatasi/ peregangan jaringan,
kompresi saraf, pola kontraksi semakin intensif
Tujuan : Setelah diberikan askep selama diharapkan klien dapat
mengontrol rasa nyeri dengan criteria evaluasi :
Mengungkapkan penurunan nyeri
Menggunakan tehnik yang tepat untuk mempertahan kan control.nyeri.
Istirahat diantara kontraksi
Intervensi :
Mandiri :
Identifikasi derajat ketidak nyamanan dan sumbernya.
R/ Mengklarifikasi kebutuhan memungkinkan intervensi yang tepat.
Kolaborasi
Kaji pemenuhan kandung kemih, kateterisasi bila terlihat distensi.
R/ Meningkatkan kenyamanan, memudahkan turunnya janin, menurunkan resiko
trauma kantung kencing.
Dukung dan posisikan blok sadel / anastesi spinal, local sesuai indikasi.
R/ Posisi yang tepat menjamin penempatan yang tepat dari obat-obatan dan
mencegah komplikasi.
Intervensi
Mandiri :
Ukur masukan dan haluaran , dan berat jenis urine.
R/ Pada dehidrasi haluaran urine menurun, beratjenis urine menurun.
R/ Turgor kulit yang menurun dan penurunan poduksi mucus menandakan adanya
dehidrasi.
Kolaborasi :
Berikan cairan per oral (menyesap cairan jernih atau es batu), atau secara parenteral
R/ Menggantikan kehilangan cairan.Larutan seperti RL membantu memperbaiki
3. KALA III
1. Pengkajian
1) Aktivitas/istirahat
Perilaku dapat direntang dari senang sampai keletihan.
2) Sirkulasi
6) Pemeriksaan fisik
Kondisi umum ibu: tanda vital (tekanan darah, nadi, respirasi, suhu tubuh),
melahirkan plasenta.
Palpasi: tinggi fundus uteri dan konsistensinya baik sebelum maupun sesudah
pengeluaran plasenta.
1. Diagnosa keperawatan
1) Perubahan proses keluarga b/d terjadinya transisi (penambahan anggota
keluarga), krisis situasi (perubahan pada peran/tanggung jawab).
2) Nyeri b/d trauma jaringan, respon fisiologis setelah melahirkan.
1) Perubahan proses keluarga b/d terjadinya transisi (penambahan anggota keluarga),
krisis situasi (perubahan pada peran/tanggung jawab).
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama tidak terjadi perubahan
proses dalam keluarga dengan kriteria evaluasi :
Intervensi :
Mandiri
Fasilitasi interaksi antara klien dan bayi baru lahir sesegera mungkin setelah
melahirkan.
R/ Membantu mengembangkan ikatan emosi sepanjang hidup di antara anggotaanggota keluarga ibu dan bayi mempunyai periode yang sangat sensitive pada
waktu dimana kemampuan interaksi ditingkatkan.
Berikan klien dan ayah kesempatan untuk menggendong bayi dengan segera
setelah kelahiran bila kondisi bayi stabil.
R/ Kontak fisik dini membantu mengembangkan kedekatan. Ayah juga lebih
mungkin untuk berpartisipasi dalam aktivitas merawat bayi dan merasa ikatan
emosi lebih kuat bila mereka secara aktif terlibat dengan bayi.
Tunda penetesan salep profilaksis mata sampai klien/pasangan dan bayi telah
berinteraksi.
R/ Memungkinkan bayi untuk membuat kontak mata dengan orang tua dan secara
aktif berpartisipasi dalam interaksi, bebas dari penglihatan kabur yang disebabkan
oleh obat.
2) Nyeri b/d trauma jaringan, respon fisiologis setelah melahirkan.
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama diharapkan nyeri hilang
atau berkurang dengan kriteria evaluasi :
Menyatakan nyeri berkurang dengan skala (0-3).
Wajah tampak tenang.
Wajah tampak tidak meringis.
Intervensi :
Mandiri
Bantu dengan teknik pernapasan selama perbaikan pembedahan bila tepat.
R/Pernapasan membantu mengalihkan perhatian langsung dari ketidaknyamanan,
meningkatkan relaksasi.
4. KALA IV
1. Pengkajian
1) Aktivitas / Istirahat
Pasien tampak berenergi atau keletihan / kelelahan, mengantuk
2) Sirkulasi
Nadi biasanya lambat (50 70x / menit) karena hipersensitivitas vagal
TD bervariasi : mungkin lebih rendah pada respon terhadap analgesia /
dapat juga pada ekstremitas atas dan wajah atau mungkin umum (tanda
hipertensi pada kehamilan)
Kehilangan darah selama persalinan dan kelahiran sampai 400 500 ml
mungkin dipasang
Diuresis dapat terjadi bila tekanan bagian presentasi menghambat aliran
7) Nyeri / Ketidaknyamanan
Pasien melaporkan ketidaknyamanan dari berbagai sumber misalnya setelah
nyeri, trauma jaringan / perbaikan episiotomi, kandung kemih penuh, atau
perasaan dingin / otot tremor dengan menggigil
8) Keamanan
Pada awalnya suhu tubuh meningkat sedikit (dehidrasi)
Perbaikan episiotomi utuh dengan tepi jaringan merapat
9) Seksualitas
Fundus keras berkontraksi, pada garis tengah dan terletak setinggi umbilicus
Drainase vagina atau lokhia jumlahnya sedang, merah gelap dengan hanya
Kriteria evaluasi :
Intervensi :
Tempatkan pasien pada posisi rekumben
Rasional : Mengoptimalkan aliran darah serebral dan memudahkan pematauan
fundus dan aliran vaginal
Kaji jenis persalinan dan anastesia, kehilangan darah pada persalinan dan lama
persalinan tahap II
Rasional : Kaji manipulasi uterus atau masalah-masalah dengan pelepasan
plasenta dapat menimbulkan kehilangan darah
Observasi jumlah, warna darah yang keluar dari uterus setiap 15 menit
Rasional : Membantu mengidentifikasi laserasi yang potensial terjadi pada
vagina dan servik yang dapat mengakibatkan aliran berlebihan dan merah terang.
Atonia uteri dapat meningkatkan aliran lokhea.
Kolaborasi :
Cek jumlah trombosit, kadar fibrinogen, dan produk fibrin split, masa
protrombin, dan masa tromboplastin
Rasional : perubahan dapat menunjukkan terjadinya kelainan koagulasi
Gantikan kehilangan cairan dengan plasma atau darah lengkap sesuai indikasi
Rasional : Penggantian cairan yang hilang diperlukan untuk meningkatkan
volume sirkulasi dan mencegah syok
1.
Dx 2 : Nyeri akut b/d trauma mekanis / edema jaringan, kelelahan fisik dan psikologis,
ansietas
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama diharapkan pasien dapat mengontrol
nyeri, nyeri berkurang
Kriteria Evaluasi :
Intervensi :
Kaji sifat dan derajat ketidaknyamanan, jenis melahirkan, sifat kejadian intrapartal,
Berikan informasi yang tepat tentang perawatan rutin selama periode pascapartum
Rasional : Informasi dapat mengurangi ansietas berkenaan rasa takut tentang ketidaktahuan, yang
dapat memperberat persepsi nyeri
Berikan kompres es
Masase uterus dengan perlahan sesuai indikasi. Catat adanya faktor-faktor yang
memperberat hebatnya dan frekuensi afterpain
Rasional : Persalinan dan kelahiran merupakan proses yang melelahkan. Dengan ketenangan dan
istirahat dapat mencegah kelelahan yang tidak perlu
Rasional : Analgesik bekerja pada pusat otak, yaitu dengan menghambat prostaglandin yang
merangsang timbulnya nyeri
1.
Intervensi :
Rasional : Jam-jam pertama setelah kelahiran memberikan kesemaptan untuk terjadinya ikatan
keluarga, karena ibu dan bayi secara emosional saling menerima isyarat yang menimbulkan
kedekatan dan penerimaan
Anjurkan ayah untuk menyentuh dan menggendong bayi dan membantu dalam
perawatan bayi, sesuai kondisi
Rasional : Membantu memfasilitasi ikatan / kedekatan di antara ayah dan bayi. Ayah yang secara
aktif berpartisipasi dalam proses kelahiran dan aktivitas interaksi pertama dari bayi, secara
umum menyatakan perasaan ikatan khusus pada bayi
Observasi dan catat interaksi bayi keluarga, perhatikan perilaku untuk menunjukkan
kedekatan
Rasional : Datangnya anggota keluarga baru, bahkan sekalipun sudah diinginkan menciptakan
periode disekulibrium sementara, memerlukan penggabungan anak baru ke dalam keluarga yang
ada.
Terima keluarga dan sibling dengan senang hati selama periode pemulihan bila
diinginkan oleh pasien dan dimungkinkan oleh kondisi ibu / neonatus dan lingkungan
Rasional : Meningkatkan unit keluarga, dan membantu sibling untuk memulai proses adaptasi
positif pada peran baru dan masuknya anggota baru dalam struktur keluarga.
Anjurkan dan bantu pemberian ASI, tergantung pada pilihan pasien dan keyakinan /
praktik budaya
Rasional : Kontak awal mempunyai efek positif pada durasi pemberian ASI, kontak kulit dengan
kulit, dan mulainya tugas ibu meningkatkan ikatan
Rasional : Informasi menghilangkan ansietas yang mungkin mengganggu ikatan atau hasil dari
self absorption lebih dari perhatian pada bayi baru lahir
1. Implementasi
Sesuai rencana intervensi
1. Evaluasi
Sesuai dengan respon masing-masing klien terhadap intervensi keperawatan yang diberikan
dihubungkan dengan tujuan intervensi dan kriteria evaluasi
Henderson & Jones. 2006. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC.
Mochtar R, Prof. dr. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC
NANDA 2005-2006. Panduan Diagnosa Keperawatan. Jakarta. Prima Medika.
Waspodo, dkk. 2007. Asuhan Persalinan Normal, Buku Acuan. Jakarta : Jaringan Nasional
Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi.