Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Di susun oleh :
KELOMPOK 2
NERRY ENDAH NAZCHARY
(14.1101.221)
SURYANINGSIH
(14.1101.215)
AGUSTINA
(14.1101.214)
MUTMAINNAH
(14.1101.224)
RISKA WATI
(14.1101.222)
MUH.NUR
(14.1101.156)
RIDWAN GOGOBA
(14.1101.213)
ANDI MARJANI
(14.1101.218)
ASPIRA
(14.1101.230)
KASLAN DIRSAN
(14.1101.201)
(14.1101.143)
D.14
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
2015
A. KONSEP TEORI
1. DEFINISI
Gagal jantung Kongsetif adalah ketidakmampuan jantung
untuk memompa darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan jaringan terhadap oksigen dan nutrient dikarenakan
adanya kelainan fungsi jantung yang berakibat jantung gagal
memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan
dan atau kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian
tekanan pengisian ventrikel kiri (Smeltzer & Bare, 2001).
2. ETIOLOGI
Gagal jantung adalah komplikasi yang paling sering dari
segala jenis penyakit jantung congenital maupun didapat.
Keadaan-keadaan yang menyebabkan gagal jantung:
a. Kelainan otot jantung
Gagal jantung paling sering terjadi pada penderita kelainan
otot
jantung,
menyebabkan
menurunnya
kontraktilitas
penumpukan
asam
laktat).
Infark
miokardium
merusak
kontraktilitas menurun.
serabut
jantung
menyebabkan
sebenarnya
jantung.
tidak
Mekanisme
secara
yang
langsung
biasanya
mempengaruhi
terlibat
mencakup:
elektrolit
dapat
menurunkan
kontraktilitas
jantung.
Grade gagal jantung menurut New York Heart Association,
terbagi dalam 4 kelainan fungsional :
I.
4. PATOFISIOLOGI
Jantung yang normal dapat berespon terhadap peningkatan
kebutuhan
metabolisme
dengan
menggunakan
mekanisme
dan
pelebaran
otot
jantung
untuk
rennin
angiotensin
d. Respon terhadap serum sodium dan regulasi ADH dan
reabsorbsi terhadap cairan
Kegagalan mekanisme kompensasi dapat dipercepat oleh
adanya volume darah sirkulasi yang dipompakan untuk melawan
peningkatan
resistensi
vaskuler
oleh
pengencangan
jantung.
menyebabkan
peningkatan
tuntutan
oksigen
dan
kerusakan
yang
pemompaan.
5. PENYIMPANAN KDM
menyebabkan
kegagalan
mekanisme
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
Gagal
serambi
ketidakmampuan
kiri/kanan
memberikan
dari
jantung
keluaran
yang
mengakibatkan
cukup
untuk
hari,
insomnia,
terus
nyeri
menerus
dada
dengan
ekstremitas
sesak,
diet
tinggi
bawah, pakaian/sepatu
garam/makanan
yang
terasa
telah
tekanan dn pitting).
e. Hygiene
Gejala : Keletihan/kelemahan, kelelahan selama aktivitas
Perawatan diri.
Tanda : Penampilan menandakan kelalaian perawatan personal.
f. Neurosensori
Gejala : Kelemahan, pening, episode pingsan.
Tanda : Letargi, kusut pikir, diorientasi, perubahan
perilaku dan mudah tersinggung.
g. Nyeri/Kenyamanan
Gejala : Nyeri dada, angina akut atau kronis, nyeri
abdomen kanan atas dan sakit pada otot.
Tanda : Tidak tenang, gelisah, focus menyempit
danperilaku melindungi diri.
h. Respirasi
Gejala : Dispnea saat aktivitas, tidur sambil duduk
atau dengan beberapa bantal, batuk dengn/tanpa
pembentukan
sputum,
riwayat
penyakit
kronis,
aneurisme ventrikular.
Kemungkinan dibuktikan oleh:
Peningkatan
frekuensi
jantung(takikardiak);
oleh
kelemahan,
kelelahan.
Perubahan tanda vital, adanya distritmia.
Dispnea.
Pucat.
Berkeringat.
c. DX 3: Kelebihan volume cairan
Dapat dihubungkan dengan:
Glomerulus
(menurunnya
curah
jantung)/
f. DX
belajar),
3. INTERVENSI
DX 1:
Intervensi
Auskultasi nadi apical ; kaji
Rasional
terjadi
Biasanya
takikardi
untuk
mengkompensasi
penurunan
kontraktilitas
ventrikel.
S1 dan S2 mungkin lemah
karena
menurunnya
kerja
Murmur
dapat
menunjukkan
Inkompetensi/stenosis katup.
Penurunan
curah
jantung
dapat
menunjukkan
menurunnya
Palpasi nadi perifer
nadi
radial,
Pantau TD
tubuh
tidak
mampu
mengkompensasi
lagi
dan
lagi.
Pucat
sianosis
menurunnya
menunjukkan
sekunder
adekuatnya
perfusi
perifer
terhadap
tidak
curah
jantung;
dan
anemia.
vasokontriksi
berwarna
belang
karena
biru
atau
peningkatan
kongesti vena.
Meningkatkan sediaan oksigen
untuk
Berikan oksigen tambahan
dengan kanula nasal/masker
dan obat sesuai indikasi
(kolaborasi)
kebutuhan
untuk
miokard
melawan
efek
digunakan
untuk
meningkatkan
volume
sekuncup,
memperbaiki
Rasional
ortostatik
Hipotensi
efek
menggunakan
perpindahan
vasodilator,diuretik dan
obat
dapat
(vasodilasi),
cairan
(diuretik)
penyekat beta.
Penurunan/ketidakmampuan
miokardium
untuk
Catat respons
meningkatkan
kardiopulmonal terhadap
sekuncup
dapat
disritmia, dispnea
volume
selama
menyebabkan
peningkatan
dan kelemahan.
Dapat
d.
Evaluasi peningkatan
peningkatan
intoleran aktivitas.
jantung
Implementasi program
aktivitas
kelelahan
menunjukkan
dekompensasi
daripada kelebihan
aktivitas.
Peningkatan
bertahap
pada
menghindari
kerja
rehabilitasi jantung/aktivitas
aktivitas
(kolaborasi)
jantung/konsumsi
oksigen
berlebihan.
Penguatan
perbaikan
fungsi
dibawah
stress,
dan
jantung
bila
fungsi
Terapi
Rasional
diuretic
keseimbangan pemasukan
disebabkan
oleh
cairan
jam
(hipovolemia)
dapat
kehilangan
tiba-tiba/berlebihan
meskipun
cairan
menunjukkan
peningkatan
dan
dapat
terjadinya
kongesti
paru,
gagal jantung.
Kongesti visceral (terjadi pada
fungsi gaster/intestinal.
konstipasi.
Pe pemberian obat sesuai
indikasi (kolaborasi)
g.
DX 4:
Intervensi
pantau bunyi nafas, catat
krekles
Rasional
menyatakan adanya kongesti
paru/pengumpulan sekret
menunjukkan kebutuhan
Membantu
mencegah
Kolaborasi dalam
nadi oksimetri.
berikan obat/oksigen
tambahan sesuai indikasi
DX 5:
Intervensi
Pantau kulit, catat penonjolan Kulit
Rasional
beresiko
karena
sirkulasi
perifer,
fisik
dan
imobilisasi
terganggu/pigmentasi
kegemukan/kurus.
Pijat area kemerahan
yang memutih
meminimalkan
hipoksia
jaringan.
Ubah posisi sering ditempat Memperbaiki sirkulasi waktu
tidur/kursi,
bantu
dengan merusak
kelembaban/ekskresi.
Hindari obat intramuskuler
kulit/mempercepat
kerusakan.
Edema
interstisial
gangguan
dan
sirkulasi
predisposisi
kerusakan
untuk
kulit/terjadinya
infeksi..
DX 6:
Intervensi
Diskusikan fungsi
normal
Rasional
jantung Pengetahuan proses penyakit
dan
harapan
dapat
Klien
percaya
perubahan
bahwa
program
pasca
lebih
sehat
meningkatkan
yang
resiko
eksaserbasi gejala.
Anjurkan makanan diet pada Memberikan waktu
adekuat
pagi hari.
sebelum
untuk
efek
waktu
obat
tidur
untuk
mencegah/membatasi
Rujuk
pada
menghentikan tidur.
di dapat menambahkan bantuan
sumber
masyarakat/kelompok
dengan
pemantauan
sendiri/penatalaksanaan
dirumah.
dan
vital
dalam
rentang
yang
dapat
DX 4:
Mendemosntrasikan ventilasi dan oksigenasi adekuat
pada jaringan ditunjukkan oleh GDA/oksimetri dalam
rentang normal dan bebass gejala distres pernapasan
Berpartisipasi dalam program pengobatan dalam batass
kemampuan/ situasi.
DX 5:
Mempertahan integritas kulit.
Mendemostrasikan
perikalaku/tehnik
kerusakan kulit.
DX 6:
Mengindetifikasikan
hubungan
terapi
mencegah
(program
stres
pribadi/
faktor
resiko
dan
DAFTAR PUSTAKA
2013.
ASUHAN
KEPERAWATAN
GAGAL
JANTUNG
KONGESTIF (CHF).
https://irmanode05.wordpress.com/2013/12/05/asuhankeperawatan-gagal-jantung-kongestif-chf/(online). Diakses tanggal
26 juni 2015