Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
SISTEM PERNAPASAN
DI SUSUN
O
L
E
H
AMELIA RAHIM
PO3120013156
masuk ke rongga
hidung
nasi).
(kavum
Ujung hidung di
tunjang oleh tulang
rawan
tulang
oleh
nasalis.
Kedua
lubang
hidung
menghubungkan
atmosfer
dengan
rongga hidung.
Oleh septum nasalis rongga hidung dibagi menjadi dua bagian yaitu kanan & kiri. Bagian depan
septum ditunjang oleh tulang rawan, sedangkan bagian belakang ditunjang oleh tulang vomer dan
tonjolan tulang ethmoid. Batas-batas rongga hidung adalah bagian bawah (tulang palatum,
maksila); bagian samping (tulang maksila, konka nasalis inferior, ethmoid); bagian atas (tulang
ethmoid); dan bagian tengah (septum nasalis). Di daerah lubang hidung, pada permukaan rongga
hidung diselaputi oleh epitel berlapis pipih dengan rambut-rambut kasar yang berfungsi untuk
menyaring debu-debu kasar dan serangga. Disebelah dalam, rongga hidung diselaputi oleh epitel
berlapis semu bersilia bersel goblet yang dibawanya mengandung banyak kapiler. Pada dinding
lateral terdapat tiga tonjolan yang disebut konkha nasalis superior, media, dan inferior. Maka
udara pernapasan akan mengalir melalui celah-celah ketiga tonjolan tersebut dan udara inspirasi
akan dipanaskan oleh darah di dalam kapiler dan dilembabkan oleh lendir yang sekresikan oleh
sel goblet. Juga debu-debu udara pernapasan dapat diperangkap oleh lender. Lender digerakkan
oleh silia ke belakang, menuju faring.
Pada atap rongga hidung terletak apa yang disebut daerah olpaktorius yang mengandung
sel-sel pembau. Sel-sel pembau berhubungan dengan saraf otak pertama (nervas alfaktorius).
Empat rongga para nasal berhubungan dengan rongga hidung yaitu sinus maksilaris, sinus
frontalis, sinus ethmoidal, dan sinus sfenoidal. Sebelah atas rongga hidung berhubungan dengan
kelopak mata melalui dua lubang yang disebut koanea. Mukosa sinus merupakan lanjutan
mukosa rongga hidung, sehingga radang pada rongga hidung dapat menjalar ke sinus.
Kadang-kadang saluran hidung teriritasi oleh masuknya partikel debu atau kotoran. Saluran
kemudian mengaktifkan gerak refleks berupa bersin saat serabut yang peka pada selaput lender
hidung terangsang. Setelah impuls dikirim ke saraf pusat, perintah untuk kontraksi otot
pernapasan tertentu dikirim. Udara dihirup dalam-dalam, glotis terbuka dan langit-langit lunak
pada posisi terendah. Kemudian udara dikeluarkan dengan keras melalui hidung untuk
mengeluarkan partikel asing yang ada didalamnya.
2. FARING (RONGGA TEKAK)
Faring merupakan saluran yang memiliki panjang kira-kira 13 cm yang menghubungkan nasal
dan rongga mulut kepada larings pada dasar.
Faring dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu :
Nasofaring
Terletak dibawah dasar tengkorak, belakang dan
atas
auditory.
berfungsi
sisi
membrane
timpani. Apabila tidak sama, telinga terasa sakit. Untuk membuka tuba ini, orang harus
menelan. Tuba auditory yang menghubungkan nasofaring dengan telinga bagian tengah.
Orofaring
Merupakan bagian tengah faring antara palatum lunak dan tulang hyoid. Pada bagian ini
traktus respiratory dan traktus digestif menyilang dimana orofaring merupakan bagian dari
kedua saluran ini. Orofaring terletak di belakang rongga mulut dan permukaan belakang
lidah. Dasar atau pangkal lidah berasal dari dinding anterior orofaring, bagian orofaring ini
memiliki berfungsi pada sistem pernapasan dan sistem pencernaan. Refleks menelan berawal
dari orofaring menimbulkan dua perubahan makanan terdorong masuk ke saluran cerna
(esophagus) dan secara stimulan, katup menutup laring untuk mencegah makanan masuk ke
dalam saluran pernapasan. Orofaring di pisahkan dari mulut oleh fauces. Fauces adalah
tempat terdapatnya macam-macam tonsila, seperti tonsila palatine, tonsila faringeal, dan
tonsila lingual.
Laringofaring
Terletak dibelakang laring. Laringofaring merupakan posisi terendah dari faring. Pada bagian
bawah laringofaring sistem respirasi menjadi terpisah dari sistem digestif. Udara akan melalui
bagian anterior ke dalam laring dan makanan akan lewat posterior ke dalam esophagus
melalui epiglottis yang fleksibel.
Laring dikelilingi oleh tulang-tulang rawan yang satu dengan yang lainnya yang di hubungkan
oleh sendi membrane elastikus serta ligament-ligamen dan otot-otot penggerak tulang rawan
sebagai berikut :
a. Satu tulang rawan epiglottis. Terletak di puncak laring yang berbentuk daun. Ujung
bawahnya melekat pada tulang rawan tiroid yang terletak di bawahnya, sedangkan ujung
atasnya bergerak bebas. Sewaktu posisi menutup rongga glottis(rongga di antara pita
suara). Dengan demikian bolus makanan atau minuman masuk kedalam trakea, maka
timbulah refleks batuk yang akan mengeluarkannya dari saluran pernapasan.
b. Satu tulang rawan tiroid. Berbentuk seperti perisai yang terletak di sebelah anterior dari
laring. Pada pria dewasa, tulang rawan tiroid lebih besar dan lebih menonjol daripada
wanita, membentuk apa yang disebut jakun
c. Satu tulang rawan krikoid. Tulang rawan ini membatasi bagian bawah laring yang
berbentuk cincin.
d. Dua tulang rawan aritenoid yang terletak diatas krikoid. Kedua tulang rawan ini
berbentuk pyramid berhubungan dengan pita suara dan dapat digerakkan oleh otot-otot
laring, dengan demikian dapat membuka-menutup, menegakkan dan melemaskan pita
suara.
e. Dua tulang rawan kuneiformis. Yang terletak di antara epiglottis dan aritenoid.
f. Dua tulang rawan kornikulatum. Berbentuk agak lancip terletak di atas aritenoid.
4. TRAKEA (BATANG TENGGOROK)
Trakea juga dikenal sebagai tenggorokan. Ini adalah tabung tulang,
yang menghubungkan
dari
sistem
terletak di
10
sampai
16
melindungi
tidak
kantong udara). Terdapat 150 juta alveoli di paru-paru orang dewasa. Hal ini memungkinkan
terjadinya pertukaran gas.
Saat jalan napas menjadi bagian yang lebih kecil, dinding jalan napas menjadi semakin tipis
hiangga otot dan jaringan ikat lenyap, menyisakan lapisan tunggal sel epithelium skuamosa
sederhana di duktus alveolus dan alveoli. Saluran napas distal di tunjang oleh jaringan ikat
elastic yang longgar di mana terdapat makrofag, fibrolas, saraf, pembuluh darah, dan pembuluh
limfe.
Alveoli
dikelilingi
oleh
7. PARU-PARU
Paru-paru merupakan alat penting pada respirasi dan merupakan alat pernapasan utama,
mempunyai struktur seperti karet busa (spons), lunak tapi kenyal, yang terletak dalam rongga
dada (kapum torakis) sebelah kiri dan kanan. Paru-paru berjumlah dua buah, yaitu paru-paru
kanan dan kiri. Paru-paru mengisi rongga dada, yang dipisahkan oleh jantung beserta pembuluh
darah besarnya, dan struktur lainnya yang terletak didalam mediastinum. Paru-paru adalah organ
yang berbentuk kerucut dengan puncak (apek pulmonis) di atas dan muncul sedikit lebih tinggi
dari klavikula di dalam dasar leher. Bagian yang menonjol ini disebut kupula pleura. Permukaan
bawah paru-paru (basis pulmonis) berbentuk cekung mengikuti bentuk diafragma. Paru-paru
dibungkus oleh pleura yang menempel dengan dindidng dalam rongga dada (pleura parietalis)dan
bagian yang melekat dengan paru-paru (pleura viseralis). Pleura ini merupakan kantung yang
dindingnya kedua lapisan tadi dan berisi cairan serous yang berguna sebagai gesekan misalnya
pada waktu respirasi. Kantung ini disebut kavum pleura. Pada beberapa bagian pleura terdapat
rongga resap kavum pleura yang disebut sinus pleura, yaitu sionus prenikokostalis dan sinus
kostomedistinalis.
MEKANISME INSPIRASI
Sebelum
menarik
napas
(inspirasi)
kedudukan
melengkung
kearah
diafragma
rongga
dada.
Mendatarnya
diafragma
dan
rusuk
DAFTAR PUSTAKA
Irianto Koes.2014. Anatomi dan Fisiologi. Bandung. Alfabeta
Wilson and Rosse.2011. Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi. Salmeba Medika