Sunteți pe pagina 1din 8

Tugas Makalah

SISTEM PERNAPASAN
DI SUSUN
O
L
E
H

AMELIA RAHIM
PO3120013156

POLTEKNIK KESEHATAN KEMENKES


GORONTALO
TA 2016.2017

ANATOMI & FISIOLOGI


SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
1. HIDUNG (NASAL)
Udara yang dihirup
akan

masuk ke rongga
hidung

nasi).

(kavum

Ujung hidung di
tunjang oleh tulang

rawan

dan pangkal hidung


ditunjang

tulang

oleh

nasalis.

Kedua

lubang

hidung

menghubungkan
atmosfer

dengan

rongga hidung.
Oleh septum nasalis rongga hidung dibagi menjadi dua bagian yaitu kanan & kiri. Bagian depan
septum ditunjang oleh tulang rawan, sedangkan bagian belakang ditunjang oleh tulang vomer dan
tonjolan tulang ethmoid. Batas-batas rongga hidung adalah bagian bawah (tulang palatum,
maksila); bagian samping (tulang maksila, konka nasalis inferior, ethmoid); bagian atas (tulang
ethmoid); dan bagian tengah (septum nasalis). Di daerah lubang hidung, pada permukaan rongga
hidung diselaputi oleh epitel berlapis pipih dengan rambut-rambut kasar yang berfungsi untuk
menyaring debu-debu kasar dan serangga. Disebelah dalam, rongga hidung diselaputi oleh epitel
berlapis semu bersilia bersel goblet yang dibawanya mengandung banyak kapiler. Pada dinding
lateral terdapat tiga tonjolan yang disebut konkha nasalis superior, media, dan inferior. Maka
udara pernapasan akan mengalir melalui celah-celah ketiga tonjolan tersebut dan udara inspirasi
akan dipanaskan oleh darah di dalam kapiler dan dilembabkan oleh lendir yang sekresikan oleh
sel goblet. Juga debu-debu udara pernapasan dapat diperangkap oleh lender. Lender digerakkan
oleh silia ke belakang, menuju faring.
Pada atap rongga hidung terletak apa yang disebut daerah olpaktorius yang mengandung
sel-sel pembau. Sel-sel pembau berhubungan dengan saraf otak pertama (nervas alfaktorius).
Empat rongga para nasal berhubungan dengan rongga hidung yaitu sinus maksilaris, sinus
frontalis, sinus ethmoidal, dan sinus sfenoidal. Sebelah atas rongga hidung berhubungan dengan
kelopak mata melalui dua lubang yang disebut koanea. Mukosa sinus merupakan lanjutan
mukosa rongga hidung, sehingga radang pada rongga hidung dapat menjalar ke sinus.

Kadang-kadang saluran hidung teriritasi oleh masuknya partikel debu atau kotoran. Saluran
kemudian mengaktifkan gerak refleks berupa bersin saat serabut yang peka pada selaput lender
hidung terangsang. Setelah impuls dikirim ke saraf pusat, perintah untuk kontraksi otot
pernapasan tertentu dikirim. Udara dihirup dalam-dalam, glotis terbuka dan langit-langit lunak
pada posisi terendah. Kemudian udara dikeluarkan dengan keras melalui hidung untuk
mengeluarkan partikel asing yang ada didalamnya.
2. FARING (RONGGA TEKAK)
Faring merupakan saluran yang memiliki panjang kira-kira 13 cm yang menghubungkan nasal
dan rongga mulut kepada larings pada dasar.
Faring dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu :
Nasofaring
Terletak dibawah dasar tengkorak, belakang dan

atas

palatum molle, pada bagian ini terdapat dua


struktur penting yaitu adanya saluran yang
menghubungkan dengan tuba eustachius dan tuba

auditory.

Tuba eustachius bermuara pada nasofaring dan

berfungsi

menyeimbangkan tekanan udara pada kedua

sisi

membrane

timpani. Apabila tidak sama, telinga terasa sakit. Untuk membuka tuba ini, orang harus

menelan. Tuba auditory yang menghubungkan nasofaring dengan telinga bagian tengah.
Orofaring
Merupakan bagian tengah faring antara palatum lunak dan tulang hyoid. Pada bagian ini
traktus respiratory dan traktus digestif menyilang dimana orofaring merupakan bagian dari
kedua saluran ini. Orofaring terletak di belakang rongga mulut dan permukaan belakang
lidah. Dasar atau pangkal lidah berasal dari dinding anterior orofaring, bagian orofaring ini
memiliki berfungsi pada sistem pernapasan dan sistem pencernaan. Refleks menelan berawal
dari orofaring menimbulkan dua perubahan makanan terdorong masuk ke saluran cerna
(esophagus) dan secara stimulan, katup menutup laring untuk mencegah makanan masuk ke
dalam saluran pernapasan. Orofaring di pisahkan dari mulut oleh fauces. Fauces adalah
tempat terdapatnya macam-macam tonsila, seperti tonsila palatine, tonsila faringeal, dan

tonsila lingual.
Laringofaring
Terletak dibelakang laring. Laringofaring merupakan posisi terendah dari faring. Pada bagian
bawah laringofaring sistem respirasi menjadi terpisah dari sistem digestif. Udara akan melalui
bagian anterior ke dalam laring dan makanan akan lewat posterior ke dalam esophagus
melalui epiglottis yang fleksibel.

3. LARING (KOTAK SUARA)


Laring menghubungkan faring dan trakea. Laring yang diketahui sebagia kotak suara (voice
box) atau kotak suara (pangkal tenggorok) yang mempunyai bentuk seperti tabung pendek dengan
bagian besar di atas dan menyempit ke bawah. Laring merupakan suatu katup yang rumit pada
persimpangan antara lintasan dan lintasan udara. Laring terangkat di bawah lidah saat menelan
dan karenanya mencegah makanan masuk ke trakea. Fungsi utama pada laring adalah untuk
melindungi jalan napas atau jalan udara dari faring ke saluran napas lainnya, namun juga sebagai
organ pembentuk suara atau menghasilkan sebagian besar suara yang dipakai berbicara dan
bernyanyi. Fungsi laring mengeluarkan suara. Tinggi-rendahnya suara ditentukan oleh panjang
plika vokalia. Rongga-rongga di sekitarnya (rongga hidung, mulut, faring, sinus paranasalis
membantu resonansi suara.

Laring dikelilingi oleh tulang-tulang rawan yang satu dengan yang lainnya yang di hubungkan
oleh sendi membrane elastikus serta ligament-ligamen dan otot-otot penggerak tulang rawan
sebagai berikut :
a. Satu tulang rawan epiglottis. Terletak di puncak laring yang berbentuk daun. Ujung
bawahnya melekat pada tulang rawan tiroid yang terletak di bawahnya, sedangkan ujung
atasnya bergerak bebas. Sewaktu posisi menutup rongga glottis(rongga di antara pita
suara). Dengan demikian bolus makanan atau minuman masuk kedalam trakea, maka
timbulah refleks batuk yang akan mengeluarkannya dari saluran pernapasan.
b. Satu tulang rawan tiroid. Berbentuk seperti perisai yang terletak di sebelah anterior dari
laring. Pada pria dewasa, tulang rawan tiroid lebih besar dan lebih menonjol daripada
wanita, membentuk apa yang disebut jakun
c. Satu tulang rawan krikoid. Tulang rawan ini membatasi bagian bawah laring yang
berbentuk cincin.
d. Dua tulang rawan aritenoid yang terletak diatas krikoid. Kedua tulang rawan ini
berbentuk pyramid berhubungan dengan pita suara dan dapat digerakkan oleh otot-otot
laring, dengan demikian dapat membuka-menutup, menegakkan dan melemaskan pita
suara.

e. Dua tulang rawan kuneiformis. Yang terletak di antara epiglottis dan aritenoid.
f. Dua tulang rawan kornikulatum. Berbentuk agak lancip terletak di atas aritenoid.
4. TRAKEA (BATANG TENGGOROK)
Trakea juga dikenal sebagai tenggorokan. Ini adalah tabung tulang,

yang menghubungkan

hidung dan mulut ke paru-paru, maka merupakan bagian penting

dari

pernapasan pada vertebrata. Ini adalah tabung berotot kaku

sistem
terletak di

depan kerongkongan, yang sekitar 4,5 inci panjang dan lebar 1

inci. Diameter dalam

adalah sekitar 21-27 milimeter dan panjang kira-kira

10

sampai

16

sentimeter. Ada sekitar 15 sampai 20 cincin


tulang rawan yang berbentuk C tidak lengkap, yang

melindungi

trakea dan menjaga jalan napas.


Otot-otot trakea yang terhubung ke cincin lengkap
dan kontrak saat batuk, yang mengurangi ukuran
lumen trakea untuk meningkatkan aliran
udara. Kartilago memastikan bahwa laring dan trakea

tidak

runtuh, ketika tidak ada udara di dalamnya.

5. BRONKUS & BRONKIOLUS


Dua bronkus primer terbentuk oleh trakea yang membentuk percabangan, yaitu sekitar vertebra
torasik ke-5.
Bronkus kanan
Baronkus ini lebih lebar, lebih pendek, dan lebih vertical dari pada bronkus kiri sehingga
cenderung sering mengalami obstruksi oleh benda asing. Panjangnya sekitar 2,5 cm. setelah
memasuki helium, bronkus kanan terbagi menjadi tiga cabang, satu untuk tiap lobus. Tiap
cabang kemudian terbagi menjadi banyak cabang kecil.
Bronkus kiri
Pannjangnya sekitar 5 cm dan lebih sempit dari pada bronkus kanan. Setelah sampai di
helium paru, bronkus terbagi menjadi dua cabang, satu untuk tiap lobus. Tiap cabang
kemudian terbagi menjadi saluran-saluran kecil dalam substansi paru.
6. BRONKUS DAN ALVEOLI
Dalam tiap lobus, jaringan paru lebih lanjut terbagi menjadi selubung halus jaringan ikat, yaitu
lobules. Tiap lobules di suplai oleh udara yang berasal dari bronkiolus terminal, yang lebih
barcabang menjadi bronkioilus respiratorik, duktus alveolus, dan banyak alveoli (kantong-

kantong udara). Terdapat 150 juta alveoli di paru-paru orang dewasa. Hal ini memungkinkan
terjadinya pertukaran gas.
Saat jalan napas menjadi bagian yang lebih kecil, dinding jalan napas menjadi semakin tipis
hiangga otot dan jaringan ikat lenyap, menyisakan lapisan tunggal sel epithelium skuamosa
sederhana di duktus alveolus dan alveoli. Saluran napas distal di tunjang oleh jaringan ikat
elastic yang longgar di mana terdapat makrofag, fibrolas, saraf, pembuluh darah, dan pembuluh
limfe.

Alveoli

dikelilingi

oleh

jaringan kapiler padat. Pertukaran


gas di paru (respirasi eksternal)
berlangsung di membrane yang di
susun oleh dinding alveolar dan
dinding kapiler yang bergabung
bersama. Membrane ini disebut
membrane respiratorik.

7. PARU-PARU
Paru-paru merupakan alat penting pada respirasi dan merupakan alat pernapasan utama,
mempunyai struktur seperti karet busa (spons), lunak tapi kenyal, yang terletak dalam rongga
dada (kapum torakis) sebelah kiri dan kanan. Paru-paru berjumlah dua buah, yaitu paru-paru
kanan dan kiri. Paru-paru mengisi rongga dada, yang dipisahkan oleh jantung beserta pembuluh
darah besarnya, dan struktur lainnya yang terletak didalam mediastinum. Paru-paru adalah organ
yang berbentuk kerucut dengan puncak (apek pulmonis) di atas dan muncul sedikit lebih tinggi
dari klavikula di dalam dasar leher. Bagian yang menonjol ini disebut kupula pleura. Permukaan
bawah paru-paru (basis pulmonis) berbentuk cekung mengikuti bentuk diafragma. Paru-paru
dibungkus oleh pleura yang menempel dengan dindidng dalam rongga dada (pleura parietalis)dan
bagian yang melekat dengan paru-paru (pleura viseralis). Pleura ini merupakan kantung yang
dindingnya kedua lapisan tadi dan berisi cairan serous yang berguna sebagai gesekan misalnya
pada waktu respirasi. Kantung ini disebut kavum pleura. Pada beberapa bagian pleura terdapat
rongga resap kavum pleura yang disebut sinus pleura, yaitu sionus prenikokostalis dan sinus
kostomedistinalis.

MEKANISME INSPIRASI
Sebelum

menarik

napas

(inspirasi)

kedudukan

melengkung

kearah

diafragma

rongga

dada, dan otot-ototnya dalam keadaan


mengendur. Bila otot diafragma berkontraksi, maka diafragmanya akan mendatar. Pada waktu
inspirasi maksimum, otot antatulang rusuk berkontraksi sehingga tulang
terangkat. Keadaan ini akan menambah besarnya
rongga

dada.

Mendatarnya

diafragma

dan

terangkatnya tulang rusuk, menyebabkan rongga


dada bertambah besar, diikuti mengembangnya
paru-paru, sehingga udara luar melalui hidung,
melalui batang tenggorok (trakea), terus kecabang
batang tenggorok (bronkus), kemudian masuk ke
paru-paru (pulmonum).
MEKANISME EKSPIRASI
Bila otot antar tulang rusuk dan otot diafragma
mengendur, maka diafragma akan melengkung ke
arah rongga dada lagi, dan tulang rusuk akan
kembali ke posisi semula. Kedua hal tersebut
menyebabkan rongga dada mengecil, akibatnya
udara dalam paru-paru terdorong keluar. Inlah
yang dimaksud dengan mnekanisme ekspirasi.

rusuk

DAFTAR PUSTAKA
Irianto Koes.2014. Anatomi dan Fisiologi. Bandung. Alfabeta
Wilson and Rosse.2011. Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi. Salmeba Medika

S-ar putea să vă placă și