Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Kulit
Secara mikroskopis struktur kulit manusia terdiri dari :
epidermis, dermis dan subkutis (Baumann et al., 2009). Dua
struktur yaitu epidermis dan dermis saling berhubungan
dibatasi dermal epidermal junction.
1. Lapisan epidermis
Merupakan lapisan terluar. Bervariasi ketebalannya
antara 0,04 mm (kulit kelopak mata) sampai 1,5 mm (kulit
telapak tangan) (Jain, 2012). Keratinosit atau dikenal juga
dengan sebutan korneosit, adalah sel utama pada lapisan
epidermis. Keratin filamen merupakan komponen utama
dari
keratinosit,
dan
berfungsi
sebagai
jaringan
stem
cell,
dan
ketika
stem
cell
membelah,
dengan
lambat,
tetapi
pada
kondisi
10
dari
5-12
lapisan
dengan
bentuk
sel
terlibat
kutaneus
dalam
(Jain,
pembentukan
2012).
Pelepasan
lapisan
lipid
barier
melapisi
11
mengabsorbsi
membentuk
secara
radiasi
alami
ultra
violet
moisturization
dan
factor,
dan
di
atasjaringan
subkutis.
Lapisan
ini
12
ujung
serabut
saraf
dan
pembuluh
darah,
sedangkan lapisan pars retikularis mengandung serabutserabut penunjang, seperti serabut kolagen, elastin, dan
retikulin. Dasar atau matriks lapisan ini terdiri atas cairan
kental asam hialuronat, kondroitin sulfat, dan fibroblas.
Serabut kolagen dibentuk oleh fibroblas yang membentuk
ikatan
mengandung
hidroksiprolin
dan
hidroksisiklin.
13
intinya
lonjong,
besar,
terpulas
pucat
banyak
kasar
mengandung
dan
kompleks
retikulum
golgi
yang
asidofilik
kasar
dan
(Junqueira,
sedikit
2007).
retikulum
Fibroblas
dirusak
Pada
oleh
peradangan
keadaan
ini,
atau
ruang-ruang
cedera
yang
14
insisi
pada
operasi
tergantung
pada
manusia
yaitu
di
bagian
kulit,
dalam
rantai
prokolagen
diubah
menjadi
rantai
prokolagen
juga
diubah
menjadi
15
sintesisnya
dihambat
oleh
dirangsang
IL-1,
oleh
asam
glukokortikoid,
D-
3. Lapisan subkutis
lapisan di bawah dermis atau hipodermis yang terdiri
dari
lapisan
lemak,
terdapat
jaringan
ikat
yang
B. Ulkus Diabetikum
1. Pengertian Ulkus Diabetikum
Ulkus Diabetikum adalah salah satu komplikasi utama
DM dengan sehingga memperlambat fungsi konversional
proses penyembuhan luka yang vaskularisasi gangguan
16
terjadi
pada
kaki
dengan
komplikasi
kronik
diabetikum
pada
penderita
diabetes
terjadi
menyebabkan
dapat
trauma.
berupa
Faktor
neuropati
intrinsik
perifer,
dan
penyakit
badan,
pengetahuan
pekerjaan,
riwayat
tentang
merokok,
perawatan
nonenzymatic
penggunaan
kaki
glikosilasi
dan
alkohol,
diabetes,
protein,
dan
(Handayani,
2010)
menyebutkan
neuropati
17
pengobatan
yang
akan
digunakan
dan
yang
paling
umum
digunakan
karena
atas
derajat,
yaitu:
Klasifikasi
ulkus
18
diabetikum
yang
sering
digunakan
adalah
Deskripsi
Tidak ada lesi, kemungkinan deformitas kaki atau
selulitis
Ulserasi superficial
Ulserasi dalam meliputi persedian, tendon atau
tulang
Ulserasi dalam dengan pembentukan abses,
osteomyelitis, infeksi pada persedian
Nekrotik terbatas pada kaki depan
Nekrotik pada seluruh bagian kaki
Faktor
kausatif
utama
dan
dalam
(>50%)
sebelum
mengalami
terhadap
trauma
fisik
dan
termal
19
Neuropati
motorik
mempengaruhi
abnormal,
arsitektur
normal
kaki
autosimpatektomi,
kering,
pengisian
tidak
berkeringat,
kapiler
arteriovenous
ditandai
di
dan
sekunder
kulit,
hal
dengan
peningkatan
akibat
ini
kulit
pintasan
mencetuskan
ini
berkaitan
dengan
dua
hal
yaitu
(ankle, subtalar,
20
3) Trauma
Terutama trauma yang berulang, 21% trauma
akibat gesekan dari alas kaki, 11% karena cedera
kaki (kebanyakan karena jatuh), 4% selulitis akibat
komplikasi tinea pedis, dan 4% karena kesalahan
memotong kuku jari kaki.
b. Faktor kontributif
1) Aterosklerosis
Aterosklerosis karena penyakit vaskuler perifir
terutama
mengenai
pembuluh
darah
menyebabkan
luka
secara
gangguan
gangguan
intrinsik,
collagen
termasuk
cross-linking,
21
infeksi.
hiperglikemia
Diabetes
berkelanjutan
mediator-mediator
Melitus
serta
inflamasi,
ditandai
peningkatan
memicu
respon
karena
hiperglikemia
sendiri
dapat
gangguan
penyembuhan
luka
seperti
Sustained
hyperglycemi
a
Proinflamator
y
environme
Peripheral
vascular
disease
Peripheral
neuropathy
22
adalah
mencapai
penutupan
luka
secepat
mungkin.
sirkulasi
terganggu
luka
akan
mengalami
kegagalan
23
evaluasi
secara
24
diketahui bahwa tidak ada balutan yang paling tepat terhadap semua
diabetic foot ulcer (Delmas, 2006)
f. Penurunan tekanan (off-loading). Menurunkan tekanan pada DFU
adalah tindakan yang penting. Of loading mencegah trauma lebih
lanjut dan membantu meningkatkan penymebuhan. Apelqvist dan
Larson (2000) dalam Delmas (2006) menyatakan diabetic foot
ulcermerupakan luka komplek yang dalam penatalaksanaannya harus
sistematik dengan pendekatan tim interdisiplin. Perawat memiliki
kesempatan signifikan untuk meningkatkan dan mempertahankan
kesehatan kaki, mengidentifikasi masalah kegawatan yang muncul,
menasehati pasien terhadap faktor resiko, dan mendukung praktik
perawatan diri yang tepat.
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka
Terdapat
kelompok
faktor
yang
mempengaruhi
2007).
Faktor
general
yang
mempengaruhi
sistemik
lingkungan.
dan
karena
Epidermis
menjadi
pengaruh
lebih
tipis,
paparan
dermis
25
lagi
dengan
penurunan
jaringan
adiposa
kekakuan
(rigiditas)
sehingga
Peningkatan
kadar
gula
darah
juga
yang
penyembuhan
namun
dibutuhkan
luka
yaitu
mekanismenya
tubuh
netrofil
masih
pada
proses
dan
makrofag
belum
diketahui
hanya
penurunan
pada
jumlah
netrofil,
26
2001
dalam
Dealey,2007).
Bahkan
angiogenesis
dan
sintesis
kolagen
berkurang.
2) Anemia
Anemia
menyebabkan
berkurangnya
suplai
keganasan
Efek
dapat
lokal
progresif
dapat
dan
mempengaruhi
terlihat
degenerasi
pada
tumor.
27
dapat
pembengkakan
menyebabkan
yang
dapat
inflamasi
menghambat
dan
proses
menjadi
predisposisi
terjadinya
infeksi
(Carville, 2007).
5) Auto immune disorder
Terhambatnya fase inflamasi dan berkurangnya
leukosit dapat menjadi predisposisi terhadap infeksi
(Carville, 2007).
6) Hepatic failure
Gangguan
hemoglobin
hepar
dapat
menjadi
membuat
rendah
dan
sirkulasi
mengurangi
kadar
ureum
darah
dapat
28
ini
dihubungkan
dengan
sindrom
serta
berkurangnya
pertahanan
mempertahankan
kehidupan
jaringan.
Faktor
faktor
ekstrinsik
berhubungan
dengan
efek
bawah,
pemeriksaan
sederhana
yang
dapat
lambatnyapenyembuhan
ulkus
atau
29
tubuh
(IMT).
Untuk
mempercepat
proses
Asam
amino
sebagai
bahan
dasar
untuk
sangat
bertanggung
jawab
terhadap
30
fibroblas,
acid)
diperlukan
angiogenesis
dan
untuk
merespon
yang
baik
meliputi
buah
kiwi,
yang
berlebihanakan
mempersulit
proses
gesekan
sehingga
kapiler
menjadi
rapuh.
31
obat
perawatan
luka
lainnya,
serta
teknik
fase
inflamasi
prostaglandin
dengan
padahal
menghambat
prostaglandin
kolagen,mengganggu
angiogenesis
dan
epitelisasi.
Obat
proses
ini
juga
32
sehingga
dapat
individu
dapat
lebih
rentan
mengurangi
febris
dan
berakibat
pada
meningkatkan
agregasiplatelet,
matrix
metalloprotease,
dan
33
penyembuhan
luka
dalam
waktu
sesingkat
dan
menurunkan
kejadian
luka
yang
34
secara
berurutan
dan
juga
menerangkan
dan
dapat
berlangsung
sampai
4-6
hari
ekstravaskuler,
dan
terhambatnya
aliran
limfatik. Semua ini mengakibatkan timbulnya tandatanda utama untuk terjadinya suatu inflamasi, termasuk
bengkak, merah dan panas. Respon inflamasi akut ini
biasanya antara 24-48 jam dan dapat menetap diatas 2
minggu untuk beberapa kasus ( Li et al., 2007). Fase ini
35
Respon vaskular
perdarahan
terjadi
segera
sesudah
jaringan
penyembuhan
Hemostasis
terdiri
luka
dari
adalah
dua
hemostasis.
proses
utama:
dan
mengatur
hemostasis
normal.
36
Perubahan
trombin
menjadi
fibrinogen
dan
fibrin
clot
terbentuk
dan
menghentikan perdarahan.
Komponen ke dua dari hemostasis adalah
koagulasi
melalui
coagulation
intrinsik
pathways.
dan
Kerusakan
ekstrinsik
jaringan
growth
growth
factor
factor
alpha
beta
(TGF-),
(TGF-),
dan
dan
digantikan
dengan
makrofag
makrofag
pada
jaringan
luka
fase
37
monocyte
chemoattractant
protein
dan
seperti
fungsi
fagositosis,
memakan
dan
produksi
growth
factors
seperti
PDGF,
sejumlah
yang
respiratory
sering
burst.
besar
anion
superoksid
digambarkan
Kemudian
sel
lain
sebagai
seperti
38
berbulan-bulan
inflamasi
menetap
hipoksia,
infeksi,
obat-obatan
bahkan
pada
keadaan
defisiensi
tertentu,
tahunan.
atau
nutrisi,
faktor
luka
Fase
yang
penggunaan
lain
yang
tercemar
oleh
organisme
patogen
atau
39
lama
memproduksi
sejumlah
besar
kolagen,
utama
permeabilitas
(angiogenesis)
meliputi
(epitelisasi),
dan
pembentukan
kecukupan
pembentukan
barier
suplai
kembali
darah
jaringan
kolagen,
pembentukan
jaringan
granulasi,
Fibroplasia
Adalah suatu proses proliferasi fibroblas, migrasi
40
dan
mengatur
ekspresi
dari
reseptor
pada
bermigrasi
ke
berubah
pusat
daerah
fenotipnya
luka.
luka,
secara
Sekali
fibroblas
selanjutnya
bertahap
akan
menjadi
juga
berubah
fenotipnya
menjadi
41
mikrotubul.
Fibroblas
berfungsi
untuk
Angiogenesis (Neovaskularisasi)
Angiogenesis
endotel
dan
ditandai
dengan
pembentukan
migrasi
kapiler.
sel
Terjadi
42
pertumbuhan
kapiler
baru
pada
daerah
yang
dari
berkembang
pembuluhdarah
menjadi
dan
akan
baru
pada
endotelial
juga
percabangan
angiogenesis,
memproduksi
dan
sel
mengeluarkan
substansi
dalam
angiogenesis
adalah
VEGF,
kadarnya
penyembuhan
timbulnya
luka.
growth
Angiogenesis
tinggi
Keadaan
factor
berlangsung
(Li
pada
waktu
mempengaruhi
et
al.,
2007).
proporsional
untuk
Kontraksi Luka
Kontraksi dari luka dimulai segera sesudah
Derajat
kontraksi
luka
bervariasi
43
merupakan
bagian
penting
dari
bertahap
myofibroblast
yang
fibroblas
berubah
memegang
menjadi
peranan
pada
matriks
dan
kontraksi
(Gurtner,
44
dan
epitelisasi.
Hari
ke
7-9
sesudah
baru
atau
angiogenesis,
dan
penumpukan
intermolekular
dari
kolagen
melalui
45
dari
ciri-ciri
fase
ini
adalah
perubahan
adalah
dari
fungsi
kolagen,
meningkat
40%
46
dari
kolagen
lama
yang
dilakukan
oleh
matrix
juga
dikontrol
oleh
inibitor
jaringan
dari
juga
merupakan
hal
penting
dalam
matriks
ekstraseluler.
Fibroblas
berasal
dari
derivat
47
oleh
makrofag
menjadi
fibroblas
pada
pemeriksaan
hematoxylin-eosin
membentuk
berwarna
suatu
histopatologi
fibroblas
garis
kemerahan
dan
dengan
umumnya
sejajar
pewarnaan
berkelompok
dengan
jumlahnya
sitoplasma
diukur
dengan
48
kolagen
yaitu
prokolagen.
Sisa
prolin
dalam
rantai
ini
membutuhkan
Fe++,
vitamin
C,
dan
dihambat
oleh
IL-1,
glukokortikoid,
D-
tampak
utuh
pada
daerah
tepi
luka
dengan
D. Air Alkali pH 8
1. Definisi Air Alkali pH8
Kandungan pH 8 pada air alkali dan pH asam asetatnya
secara
dramatis
membuat
pertumbuhan
pada
bakteri
49
Pada
tahun
1994,
untuk
mempromosikan
50
mineral
termasuk
Mg,
Li,
dan
Ca,
memiliki
klinis
menunjukkan
bahwa
air
alkaline
dapat
51
tubuh
individu,
sehingga
dapat
mencegah
(Hanaoka,
2001
dalam
Ramadani,
2014),
aktivitas
antioksidan
yang
dimiliki
oleh
air
alkali
2000).
Meningkatnya
jumlah
sel
fibroblas
akan
secara
tidak
langsung
air
alkali
merangsang
52
dan
meskipun
kebanyakan
pada
prosedur
53
untuk
menghindari
kelelahan
yang
dan
lingkungan
eksternal
yang
dapat
melalui
intervensi
keperawatan.
Konservasi
54
Perawat
harus
menunjukkan
caring
kepada
pasien
menentukan
nasibnya
sendiri.
Contoh:
sebagai
religius,
anggota
dan
keluarga,
menggunakan
membantu
hubungan
55
48
8
F. Kerangka Teori
Etiologi:
Faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka
Neuropati sensori Usia
perifer
Infeksi
Penyakit penyerta
Deformitas kaki Vaskuarisasi
Penyaki vaskuler Nutrisi
Penurunan imunitas
Obesitas
Gangguan sensasi pergerakan
g. Perawatan luka
Fase romedeling
h. Penggunaan terapi
Ulkus Diabetikum
Klasifikasi Wegner
Klasifikasi RYD
Klasifikasi Texas
Klasifikasi Weri
Kerusaka
n
jaringan
Gambar II.5 Kerangka Tori (Handayani, 2010; Igbinovia, 2009; Frykberg, et al, 2006; Bryant & Nix, 2007; Bentley & Foster, 2007; Hamptom,
2008;Dealy,2007;Li et al., 2007; Nayak et al., 2007; Reddy et al., 2012; Broughton et al., 2006; Kalangi, 2004; Carville, 2007