Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
SASARAN BELAJAR
Setelah mengikuti mata kuliah ini, diharapkan mahasiswa dapat menerapkan asuhan
pada neonatus, bayi dan anak balita
SASARAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu :
1.
2.
3.
2.
3.
BAB 1
ASUHAN PRIMER PADA BAYI 6 MINGGU PERTAMA
Bayi yang baru lahir mendapatkan pengalaman yang sama sekali berbeda
dengan yang kita alami. Mereka sepenuhnya bergantung pada orang tuanya
untuk seluruh kebutuhan dasarnya. Untungnya mereka memiliki cara untuk
mengkomunikasikannya dengan orang tuanya. Di 6 minggu pertama, ibu dan
bayi akan belajar banyak satu sama lain. Proses give & take yang terjadi
antara ibu dan bayi akan menciptakan ikatan yang kuat. Hubungannya dengan
ibu akan menjadi landasan baginya untuk berhubungan dengan yang lainnya.
Perhatikan
seberapa
bayi
baik
baik-baik
ibunya
karena
bayi
sangat
memperhatikannya.
memperhatikan
Telentangkan
bayi
ibunya
selagi
dan
tidur
karena dia belum mampu mengubah posisi badannya jika dia sulit bernafas
kecuali jika dokter anak anda menyarankan lain.
A.
3.
4.
asuhan
terhadap
klien
sesuai
dengan
tahap
perkembangan anak.
Asuhan kesehatan yang diberikan menggunakan pendekatan sistem.
Selain memenuhi keutuhan fisik, juga harus memperhatikan keutuhan
psikologis dan sosial.
Bayi sangat rentang terhadap penyakit, maka dari itu peran bidan pada
bayi sehat adalah dengan cara memberikan ASI karena ASI mengandung
kekebalan alami. Merupakan hal yang normal jika frekuensi BAB bayi yang
mendapat
benar
ASI
tidak
Seorang
menurun
terdapat
bayi
pada
saat
kolostrum
lagi
dalam
usia
ini
yang
ASI
dapat
bersifat
setelah
terus
pencahar,
sekitar
mempunyai
benarminggu.
frekuensi
BAB
sebanyak 5 kali per hari, kadang bahkan setiap habis disusui. Merupakan
hal yang normal pula untuk bayi ASI berusia lebih dari 6 minggu hanya
BAB
kali
seminggu
tiap
sekali.
beberapa
Bila
hari.
BAB
Beberapa
menjadi
lebih
bayi
yang
jarang,
sehat
volumenya
hanya
BAB
harus
lebih
banyak. Selama bayi bertambah berat badannya dengan baik, BAK cukup,
dan terlihat senang serta puas maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan
dari
BAB
yang
jarang
dan
tidak
perlu
memberikan
bayi
pencahar,
jus
a.
b.
c.
d.
2.
bayi,
cara
pemberian
ASI
pertumbuhan
pertumbuhan
bayi
dan
pada
balita:
bayi,
dan
dan
pemberian
pola
pemberian
makanan bayi usia 0-2 tahun, cara menyusui bayi yang baik, cara
mengetahui
susu
ibu,
penggantian
makanan
tambahan
yang
dengan
setelah
mempengaruhi
susu
buatan,
berumur
perlunya
bulan,
ASI,
saat
bayi
mendapat
makanan
tambahan
bayi
b.
sebagai
pendamping
ASI,
menghentikan
kecelakaan,
kesehatan
bayi
gigi,
dan
pemberian
balita,
ASI,
imunisasi,
peningkatan
kesehatan
(sejak
anak
mengenal
identitasnya
sebagai
laki-laki
atau
perempuan)
Adapun
beberapa
langkah
yang
dilakukan
bidan
dalam
mewujudkan
bayi sehat:
1.
Promotif
Upaya untuk
kesehatan
meningkatkan
dan
motivasi
peningkatan
masyarakat
pengetahuan
tentang
pentingnya
masyarakat
mengenai
2.
3.
4.
menyerang bayi.
Rehabilitatif
Upaya pemulihan
dari
sakit
untuk
dapat
kembali
sehat
yang
seperti
sebelumnya.
ASI Eksklusif
Pemberian makanan dan gizi yang seimbang
Hygiene dan sanitasi
Imunisasi
Tumbuh kembang bayi
Bounding Attachment
Bounding
adalah
(membangun
ikatan)
proses
jadi
pembentukan
Bounding
sedangkan
Attachment
Attachment
adalah
sebuah
peningkatan
hubungan
kasih
sayang
dengan
keterakitan
batin
antara
orangtua dan bayi. Hal ini merupakan proses dimana sebagai hasil dari
suatu interaksi terus-menerus antara bayi dan orang tua yang bersifat
saling mencintai memberikan keduanya pemenuhan emosional dan saling
membutuhkan.
Tahap- tahap Bounding Attachment
1.
2.
Perkenalan (acquaintance) :
a.
Kontak mata
b.
Sentuhan
c.
Berbicara
d.
Mengeksplorasi segera setelah mengenal bayinya.
Bounding (keterikatan) :
Pemberian kasih sayang
3.
keterikatan
Attachment (kasih sayang) :
a.
Perasaan sayang yang mengikat individu dengan individu lain.
b.
Keinginan untuk mencintai
c.
Memberikan yang terbaik untuk bayinya dan keamanan
Contoh : bayi menangis
digendong
lahir,secara
pemberian
langsung
bayi
ASI
secara
akan
ekslusif
mengalami
segera
kontak
kulit
akibat
sangant
mempengaruhi
sentuhan
badan
antara
perkembangan
ibu
dan
psikologis
bayinya.
bayi
Hal
ini
selanjutnya,
oleh
bayi.
Bayi
merasa
aman
dan
terlindung,
merupakan
Dengan
dasar
terbentuknya
memberikan
ASI
rasa
ekslusif,
percaya
ibu
diri
merasakan
dikemudian
hari.
kepuasan
dapat
lain.
refleks
karena
3.
Keadaan
let-down
dapat
ini
juga
bersifat
menyusui
memperlancar
psikosomatis.
dan
merawat
produksi
Ibu
akan
bayinya
sendiri
ASI,
karena
merasa
bangga
dan
mereka
akan
lebih
menggunakan
dekat
dengan
lebih banyak
ibunya.
waktu untuk
bila
ayah
memandang
Orang
tua
dan
saling memandang.
Sering kali dalam posisi bertatapan. Bayi baru lahir dapat diletakkann lebih
4.
penting.
Orang
tua
menunggu
orang
tangisan
tua
dan
bayinya
pertama
bayi
mereka
6.
kebiasaan.
bergerak-gerak
pembicaraan
Mereka
7.
sesuai
dengan
menggoyangkan
struktur
tangan,
mengangkat
Bayi
baru
orang
kepala,
(bioritme).
Orang
tua
dapat
membantu
proses
dewasa.
menendang-
lahir
ini
ritme
dengan
memberi
8.
kasih
sayang
yang
konsisten
dan
dengan
memanfaatkan
diatas ibu.
8.
9.
10.
11.
12.
nyaman.
Fasilitas untuk kontak lebih lama.
Penekanan pada hal-hal positif
Perawat maternitas khusus (bidan).
Libatkan anggota keluarga lainnya.
Informasi bertahap mengenai bounding attachment.
atau
tidaknya
proses
bounding
attachment
ini
sangat
anak
dalam
tentu
akan
kehadiran
memberikan
respon
si
yang
berbeda
emosi
yang
positif
dapat
membantu
tercapainya
proses
attachment terwujud.
Dukungan sosial seperti keluarga, teman dan pasangan
Dukungan dari keluarga, teman, terutama pasangan merupakan
faktor yang juga penting untuk diperhatikan karena dengan adanya
dukungan
dari
orang-orang
terdekat
akan
memberikan
suatu
5.
fisik)
Kehadiran bayi yang tidak diinginkan
C.
proses menyusui
Jika ibu sedang menyusui bayinya amati letak mulut bayi pada
bayi )
Apakah
badannya
Apakah bayi menunjukan tanda tanda bahaya
Apakah bayi menyusu dengan baik
Apakah bayi menyusu sedikitnya 2 4 jam sekali
Apakah bayi berkemih 6 hingga 8 kali sehari
Apakah bayi menderita demam
Apakah bayi tampak waspada saat bangun
Apakah matanya mengikuti gerakan Ibu
bayi
mengalami
pertumbuhan
dan
bertambah
berat
O : Objektif
Sistem pernafasan
Alveol alveol
baru
tumbuh
hingga
beberapa
tahun,
saluran
mukosa
-
mudah
dan
sensit
terhadap
trauma
mudah
keras
dan
bernada
bayi
akan
sedang,
jika
terjadi
kelainan
suara
ringan pada tangan dan kaki serta perbedaan warna pada kulit
Sistem ginjal
Beban kerja ginjal dimulai sejak lahir
Hingga masukan cairan meningkat, kemungkinan air kemih akan
tampak
keruh
termasuk
berwarna
merah
muda,
hal
terjadi
Pada saat lahir keasaman lambung tinggi namun pada hari ke10
tidak
ada
asam
lambung
oleh
karena
itu
dalam
jumlah
rentan
dalam
ini
hampir
rusak
enzim
amilase
mencukupi
dan
lipase
sehingga
bayi
terdapat
kesulitan
masuk
sehingga
makanan
sering
terhadap
hipotermia
hipotalamus
yang
masukan
lambung
Pengaturan suhu
Bayi masih
belum
rentan
matangnya
segera
terjadi
dalam
peristaltik
disertai
yang
mencerna
cepat
pengosongan
dikarenakan
karena
mengakibatkan
tidak
Seorang
bayi
yang
panas,
dapat
infeksi
Adaptasi imunologi
BBL menunjukkan
yang
-
masuk
ringan
juga
kerentanan
melalui
gastrointestinal
Kemampuan
bertahan
infeksi
mengalami
dapat
kedinginan
tinggi
terhadap
sumber
infeksi
terutama
rendah
berubah
terhadap
gastrointestinal
mata.
dan
infeksi
Kadarnya
menjadi
saluran
mencapai
dan
sehingga
umum
Terdapat 3 imunoglobulin utama adalah IgG, IgA dan IgM:
IgG: Melewati berier placenta sehingga sama kadarnya
saat lahir
IgA:
Melindungi
kalori
terjadinya
pernafasan
masih
mudah
pada
karena
sistem
infeksi
dengan
dekat
diakibatkan
mukosa
dari
membutuhkan
infeksi
pada
pernafasan,
dewasa
dalam
Sistem reproduksi
Anak laki laki menghasilkan sperma hingga pubertas
Anak perempuan sudah mempunyai ovum dalam sel telur
Anak perempuan dapat mengalami ( pseudo ) menstruasi atau
pembesaran payudara terkadang disertai oleh sekresi cairan
dari putting pada hari ke 4 atau ke 5. Hal ini hanya berlangsung
sebentar.
Sistem muskuluskeletal
Ubun ubun posterior akan menutupi pada 6 8 minggu
Sistem Neurologi
Relatife belum matang setelah lahir
Reflek dapat menunjukkan keadaan normal
dari
integritas
Panca Indera
Penglihatan
bayi
dapat
melihat
wajah
ibunya
pada
saat
menyusui.
Pada usia 2 minggu bayi dapat membedakan muka ibunya
dan
kompleksitas
pola
Penciuman
rasa
dan
A : Assesment
Bayi Usia 6 Minggu dengan Kondisi Normal/ Komplikasi Tertentu/
Masalah Tertentu
P : Planning
Dibutuhkan penyuluhan kepada keluarga tentang perawatan bayi yaitu
meliputi :
dianjurkan
bayi
Mengenakan pakaian
- Buat bayi tetap hangat
- Baju bayi seharusnya tidak membuatnya berkeringat
- Pakaian berlapis lapis tidak dibutuhkan oleh bayi
- Hindari kain yang menyentuh leher karena bisa mengakibatkan
gesekan
yang
mengganggu
Selama
musim
panas
bayi
bernafas
Hindari memasukan gumpalan kapas kepada hidung bayi
Perawatan mata dan telinga
Telinga harus dibersihkan setiap kali sehabis mandi
Jangan membiasakan menuangkan minyak hangat
kedalam
telinga
Perawatan kuku
Jaga kuku bayi agar tetap pendek
Kuku dipotong setiap 3 atau 4 hari sekali
Kuku yang panjang akan mengakibatkan luka pada mulut atau
lecet pada kulit bayi
Kapan membawa bayi keluar rumah
Bayi Harus dibiasakan dibawa keluar selama 1 atau 2 jam
-
tipis
Bayi harus terbiasa dengan sinar matahari namun hindari
BAB II
NEONATUS DENGAN KELAINAN BAWAAN DAN
PENATALAKSANAANYA
1.
2.
3.
4.
anus
b.
Segera rujuk ke rumah sakit untuk penanganan selanjutnya
Hirschprung
Hirschprung adalah suatu kelainan tidak adanya sel ganglion
parasimpatis pada usus terdapat kolom sampai pada usus halus.
Penanganan
a.
Medik
Dilakukan dengan cara operasi. Namun jika belum dilakukan
operasi,
biasnya
dilakukan
tindakan
sementara
dengan
cara
5.
Mempertahankan
kesehatan
makanan bergizi
Menghilangkan kontak infeksi
bayi
bedah
dengan
memberikan
karena
terdapatnya
penumbatan.
6.
Omfalokel
Omfalokel adalah penonjolan dari usus atau isi perut lainnya melalui
akar pusar yang hanya dilapisi oleh peritoneum (selaput perut) dan
tidak dilapisi oleh kulit.
Penanganan
a.
Sebelum dilakukan operasi, bila kantong belum pecah harus
diberikan mekrurokrom. Diharapkan terjadi penebalan selaput
7.
Hernia
diafragmatika
diafragma
sehingga
toraks.
Penanganan
Sebelum operasi
adalah
sebagian
dilakukan
tidak
isi
terbentuknya
perut
tindakan
masuk
sebagian
kedalam
pemberian
oksigen
rongga
bila
bayi
tampak biru, kepala dan dada harus lebih tinggi dari pada kaki dan
8.
perut.
Atresia duodeni
Atresia duodeni adalah ketiadaan atau tertutupnya suatu bagian
usus
yang
terdapat
didalam
tubuh
yang
atau
dengan
operasi
lambung
dikosongkan
dan
keadaan
terbuka
umum
hendaknya
memperbaiki
biasanya
diberikan
cairan
intravena
9.
Meningokel, enshephalokel
Meningokel adalah benjolan berbentuk kista digaris tengah tulang
belakang yang umumnya terdapat di daerah lumba sacral.
Enshephalokel adalah suatu kelainan tabung saraf
dengan
adanya
berbentuk
seperti
tengkorak
Penanganan
a.
Biasanya
jaringan
membuang
b.
penonjolan
kantong
dilakukan
otak
meninges
yang
kantong
melalui
(selaput
suatu
pembedahan
menonjol
dan
lubang
untuk
kedalam
memperbaiki
yang
otak)
ditandai
dan
pada
otak
tulang
mengembalikan
tulang
tengkorak,
kelainan
kranofasial
lainnya.
Perawatan pra bedah: cegah jaringan saraf terpapar yaitu lesi
ditutup dengan kasa steril, pertahankan suhu tubuh.
c.
kepala
setiap
hari,
beri
dukungan
bagi
orangtua
mengenai kelainan.
10. Hydrocephalus
Hydrocephalus adalah kelainan kongenital, dimana terjadi timbunan
cairan
serebrospinal
dalam
produksi
ventrikel
CSS
kepala
dengan
janin
merusak
obsorpsi
yaitu
menghubungkan
prepesium.
Mencegah infeksi
cara
agar
tidak
fleksus
dengan
dengan
kelainan
yang
melebarkan
lubang
belakang
kulit
merapat
lagi
pada
luka
uretra
pria
pada
sisi
mendorong
luka
CSS
ventrikel
subaraknoid.
c.
Pengeluaran cairan CSS dalam organ ekstrakranial
11. Phimosis
Phimosis adalah penyempitan pada prepusium,
prepusium
melebihi
sebagian
b.
yang
ke
membuat
normal
fungsi
kateter,
tujuan
perkemihan,
fungsi
seksual.
Jika
lubang
kecil
saja
dalam
perkembangan
kurangnya
penggunaan
zat
tidak
memerlukan
dimana
gizi
dan
aktivitas.
Malnutrisi
asupan
makanan
maupun
tubuh
untuk
tindakan
mengalami
pertumbuhan,
disebabkan
gangguan
karena
obsorbsi,
Pemberian
makanan
tambahan
sebagai
pendamping
ASI
b.
serat
c.
tahap.
BAB III
DOKUMENTASI DENGAN METODE SOAP
Secara
umum
dokumentasi
dapat
diberikan
sebagai
suatu
catatan
otentik atau semua surat asli yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti
dalam
persoalan
hukum.
(Sudarti,
2010:2)
Dokumentasi
dalam
kebidanan
adalah suatu bukti pencatatan dan pelaporan yang dimiliki oleh bidan dalam
melakukan catatan perawatan yang berguna untuk kepentingan klien, bidan
dan
tim
kesehatan
dalam
memberikan
pelayanan
kesehatan
dengan
dasar
komunikasi yang akurat dan lengkap secara tertulis dengan tanggung jawab
bidan.(Sudarti, 2010:3)
dan
pelaksanaan
akurat
asuhan
2010:4)Pendokumentasian
terhadap
kebidanan
yang
keadaan/kejadian
(proses
benar
adalah
asuhan
yang
dilahat
dalam
kebidanan).(Sudarti,
pendokumentasian
mengenai
asuhan yang telah dan akan di lakukan pada seorang pasien, di dalamnya
tersirat proses
berfikir
bidan
seorang
A.
b.
c.
d.
2.
studi.
Langkah II : Identifikasi Diagnosa Atau Masalah Aktual
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar, terhadap
diagnosa atau masalah kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang
benar atas data-data yanag dikumpulkan. Data dasar yang sudah
dikumpulkan
di
interpretasikan,
sehingga
ditemukan
masalah
dan
diidentifikasikan.
Langkah
ini
membutuhkan
antisipasi
bila
dapat bersiap-siap
bila
diagnose/masalah
benar-benar terjadi.
Langkah IV : Tindakan segera dan Kolaborasi
Pada langkah ini mencerminkan kesinambungan
potensial
dari
ini
proses
5.
yang
menyeluruh
terhadap
diagnosa
atau
masalah
yang
telah
diidentifikasikan
atau
diantisipasi.
Rencana
tindakan
komperhensif
6.
7.
asuhan
yang
diberikan kepada klien. Pada tahap evaluasi ini bidan harus melakukan
pengamatan dan observasi terhadap masalah yang dihadapi klien,
apakah masalah diatasi seluruhnya, sebagian telah dipecahkan atau
mungkin timbul masalah baru. Pada prinsipya tahapan evaluasi adalah
pengkajian
kembali
terhadap
klien
untuk
menjawab
pertanyaan
B.
Pendokumentasian
Manajemen
Asuhan
Kebidanan
catatan
manajemen
(Setiyawati Nanik,
2009, hal.122).
Pendokumentasian
atau
kebidanan
dapat
Subjektif (S)
3.
4.
5 Langkah
7 Langkah Varney
Kompetensi Bidan
ASUHAN
Data
NEONATUS,
1.
Pengumpulan data
2.
Merumuskan
Assesment/
diagnose
Diagnosa
Alur fikir
3.
Antisipasi
Pencatatan
asuhan kebidanan
diagnosa/Masalah
4.
potensial
Tindakan segera Proses manajemen
dan kolaborasi
Pendokumentasian
asuhan kebidanan
kebidanan
asuhan kebidanan
5.
Rencana tindakan
Membuat Rencana
asuhan kebidanan
6.
Implementasi
Gambar 1
Implementasi
Pendokumentasian
Evaluasi
Manajemen Asuhan
7.
Kebidanan
Evaluasi
SOAP Notes
Subjektif
Objektif
Assesment/
Diagnosa
Planning :
a.
b.
c.
d.
Konsul
Tes lab
Rujukan
Pendidikan/konseli
ng
Follow up
C.
melakukan
pengkajian,
membuat
diagnosis,
mengidentifikasi
1.
Data Subjektif ( S )
Langkah 1. Pengkajian data
Melakukan
pengkajian
dengan
mengumpulkan
semua
data
yang
a.
Tanda
Appearance
Pulse
0
Biru, pucat
tungkai biru
Tidak teraba
1
Badan pucat, muda
<100
2
Semuanya
merah
>100
Grimace
Tidak ada
Lambat
Gerakan
Activity
Lemas/lumpuh
sedikit/fleksi
tungkai
Respiratory
Tidak ada
Menangis kuat
Aktif/fleksi
tungkai baik/
reaksi
Lambat, tidak
melawan
Baik,
teratur
menangis kuat
Hasil nilai APGAR skor dinilai setiap variabel dinilai dengan angka
0,1 dan 2, nilai tertinggi adalah 10, selanjutnya dapat ditentukan
keadaan bayi sebagai berikut :
b.
(vigorous baby)
Nilai 4-6 menunjukkan bayi mengalami depresi sedang dan
2.
Faktor genetik
Faktor antenatal
Faktor perinatal
Data Objektif ( O )
Data objektif bayi baru lahir yang harus dikumpulkan antara lain :
a.
Pemeriksaan umum
Pengukuran antropometri yaitu pengukuran lingkar kepala yang
dalam keadaan normal berkisar 33-35 cm, lingkar dada 30,5-33
cm, panjang badan 45-50 cm, berat badan bayi 2500-4500 gram.
b.
3)
berkisar
120-140
kali
permenit.
Pernafasan
Pernafasan pada bayi baru lahir tidak teratur kedalaman,
kecepatan,
4)
normal
iramanya.
Pernafasan
bervariasi
dari
30
c.
normal.
Sutura
yang
berjarak
lebar
trauma
kelahiran
misalnya
sefallhematoma,
suksedanium,
caput
pendarahan
congenital
seperti
: anensefali,
mikrosefali,
Perhatikan
letak
dan
telinga.
Daun
telinga
yang
sindrom
tertentu
(pierre-robin).
Perhatikan
atau
oleh
retina,
kuman
adanya
secret
gonokokus
pendarahan
pada
dapat
mata,
menjadi
down.
4)
kemungkinan
adanya
obstruksi
jalan
nafas
5)
Leher
Ukuran leher normalnya pendek dengan banyak lipatan tebal.
Leher
berselaput
berhubungan
dengan
abnormalitas
menyebabkan
kerusakan
pada
fleksus
pembesaran
kelenjar
tiroid
dan
vena
tidak
pneumotorik,
simetris
paresis
kemungkinan
diafragma
bayi
atau
mengalami
hernia
diafragmatika.
Pernafasan
yang
normaldinding
dada
dan
fraktur.
Periksa
jumlah
jari.
Perhatikan
adanya
hernia
diafragmatika,
perut
yang
membuncit
perut
kembung
kemungkinan
adanya
enterokolitis
menjelaskan
kondisi
meatus
berada
dipermukaan
gerakan
yang
simetris.
fleksi
Refleks
dengan
baik
menggenggam
abnormalitas
seperti
spina
bifida,
yang
dapat
menunjukan
adanya
abnormalitas
refleks-refleks ini
3.
Assessment ( A )
Langkah 2. Interpretasi data
Melakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosis, masalah dan
kebutuhan bayi berdasarkan data yang telah dikumpulkan pada
langkah 1.
Langkah 3. Identifikasi diagnosis atau masalah potensial
Mengidentifikasi diagnosis atau masalah potensial yang mungkin akan
terjadi
berdasarkan
Diognosis
atau
masalah
yang
sudah
diidentifikasi.
Langkah 4. Indentifikasi dan menetapkaan kebutuhan yang
4.