Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
OLEH:
NAMA : NURMA
NIM
: 2014.027
KELAS: TERATAI
AKADEMI KEPERAWATAN KABUPATEN BUTON
TAHUN AKADEMIK
2016
KECELAKAAN KERJA
I.
Pendahuluan
Perkembangan industri di Indonesia saat ini semakin maju
tetapi perkembangan itu belum di imbangi dengan kesadaran
untuk memahami dan melaksanakan keselamatan kerja secara
benar supaya untuk mencegah kecelakaan yang sering terjadi di
tempat kerja belum dilakukan dengan baik.
Banyak jenis kecelakaan yang terjadi di tempat kerja dari
yang ringan sampai dengan berat, tetapi hal ini tidak dilaporkan
secara benar untuk ditindak lanjuti sebagai upaya pencegahannya.
Pencegahan kecelakaan dapat dipelajari dari kecelakaan itu
sendiri
dan
kecelakaan
yang
hampir
terjadi.
Dengan
atau
memperkecil
kemungkinan
terjadinya
kecelakaan.
II.
tidak
terduga
yang
menimbulkan
kerusakan
materi,
sikap
penggunaan
dan
peralatan
cara
yang
kerja
tidak
yang
kurang
aman,
baik,
melakukan
gerakan berbahaya.
b) Unsafe Condition ( lingkungan yang tidak aman ) misalnya
tidak tersedianya perlengkapan safety atau perlengkapan
safety yang tidak efektif, keadaan tempat kerja yang kotor
dan berantakan, pakaian yang tidak sesuai untuk kerja,
faktor fisik dan kimia dilingkungan kerja tidak memenuhi
syarat.
2. Contributing causes
a) Safety manajemen system, misalnya instruksi yang kurang
jelas, tidak taat pada peraturan, tidak ada perencanaan
keselamatan, tidak ada sosialisasi tentang keselamatan
kerja, faktor bahaya tidak terpantau, tidak tersedianya alat
pengaman dan lain-lain.
b) Kondisi mental pekerja,
misalnya
kesadaran
tentang
resiko
kecelakaan,
yaitu
mengkalkulasi
faktor
tingkat
terjadi. Misalnya
bahaya
kerusakaan
bekerja di
yang
dan
menyebabkan
kecelakaan
yang
benar
menyebabkan
dapat
kegagalan
proses
produksi,
control,
administrative
untuk
yaitu
pengaturan
melindungi
pekerja,
penempatan
pekerja
sesuai
keahliannya,
pengaturan
dengan
shift
kerja,
secara
misalnya
kemampuan
dan
penyediaan
alat
kerja
terhadap
keselamatan kerja
Tenaga kerja adalah sumber daya utama dalam proses produksi
yang
harus
dilindungi,
untuk
memperkecil
kemungkinan
faktor
bahaya
yang
ada
ditempat
kerja,
untuk
menghindari terjadinya kecelakaan maka perlu dipasang ramburambu peringatan berupa papan peringatan, poster, batas area
aman dan lain sebagainya.
menjadi
lebih
parah
apabila
terjadi
kecelakaan,
peralatan
dan
perlengkapan
tanggap
darurat
Kecelakaan kerja yang terjadi di tempat kerja terkadang tanpa
kita sadari seperti terkena bahan kimia yang bersifat korosif
yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit / mata atau
terjadinya kebakaran, untuk menanggulangi keadaan tersebut
perencanaan dan penyediaan perlatan / perlengkapan tanggap
darurat di tempat kerja sangat diperlukan seperti pemadam
kebakaran, hidran, peralatan emergency shower, eye shower
dengan penyediaan air yang cukup, semua peralatan ini harus
V.
mudah dijangkau.
Sistem Pelaporan dan Statistik data Kecelakaan Kerja
Pelaporan dan statistik data kecelakaan dilakukan dengan
penilaian dan analisa kecelakaan yang ditemukan di tempat kerja,
hal ini di tujukan untuk upaya pencegahan kecelakaan, data ini
juga
berguna
untuk
menilai
besarnya
biaya
penggantian
penyebab
dan
besarnya
permasalahan
kerja,
data
kecelakaan
kerja
digunakan
untuk
lingkungan
kerja
dan
ketentuan
data
ini
penerapan
berguna
untuk
Beberapa
Contoh
Jenis
Kecelakaan
Kerja
dan
Penanganannya
A. GIGITAN ULAR
Ketika digigit ular, penting untuk mengetahui apakah ular
tersebut berbisa atau tidak. Beberapa contoh ular berbisa
antara
darah,
hal
ini
akan
membantu
menghentikan
penyebaran bisa.
3. Apabila gigitan tersebut terdapat pada lengan atau kaki
gunakan
alat
untuk
memperlambat
peredaran
darah
pada
daerah
yang
diikat,
sebelumnya.
Jangan melepaskan ikatan sampai pertolongan medis datang.
Cucilah luka gigitan dengan menggunnakan sabun dan air.
Usahakan tangan atau kaki yang tergigit tidak bergeser.
Keluarkan racun dengan cara melukai bagian yang tergigit
sedalam 0,25 0,5 cm. Jika tersedia perangkat P3K untuk
gigitan ular (snake Kit) tersedia gunakan pisau didalamnya,
tetapi jika tidak ada gunakan pisau lain yang sebelumnya
disterilkan dengan cara dibakar di atas nyala api atau
direndam dalam rebusan air mendidih. Buatlah sayatan
vertikal sepanjang + 1,25 cm di antara lubang gigitan
mengikuti
arah
panjang
lengan
atau
kaki
jangan
mulut
menelannya,
untuk
lanjutkan
mengeluarkan
samapi
30
racunnya.
menit
Jangan
atau
lebih.
bila
ia
tidak
Terasa sakit.
Kulit memerah.
Selanjutnya berubah warnanya menjadi biru atau hijau.
Terkadang timbul bengkak/benjolan yang disebut dengan
Penanganan :
1. Siram dengan air mengalir bagian luka yang terbakar atau
kompres dengan air dingin (saputangan yang dicelupkan ke
air dingin). Lakukan sampai rasa sakit mengilang.
2. Tutup luka bakar dengan kain perban steril untuk mencegah
infeksi.
3. Jangan memberi mentega atau minyak pada luka bakar.
4. Jangan memberikan obat-obatan lain atau ramuan tanpa
persetujuan dokter.
Luka Bakar Tingkat II
Luka
bakar
yang
menyebabkan
kerusakan
pada
lapisan
Penanganan :
1. Siram air dingin atau air es pada daerah luka atau beri
kompres dengan menggunakan handuk kecil, saputangan
yang sebelumnya dicelup kedalam air.
2. Keringkan luka menggunkan handuk bersih atau bahan lain
yang lembut.
3. Tutup dengan perban steril untuk menghindari infeksi.
4. Angkat bagian tangan atau kaki yang terluka lebih tinggi dari
organ jantung.
5. Segera cari pertolongan medis jika korban menngalami luka
bakar disekitar bibir atau kesulitan dalam bernafas. Jangan
mencoba
mengempiskan
luka
yang
melepuh
atau
bakar
yang
menghancurkan
semua
lapisan
kulit
basah
atau
air
dingin,
tetapi
jangan
penting
bagi
korban
untuk
bernafas,
tengadahkan
kepalanya
untuk
membantu
Sakit
Rasa terbakar
Air mata keluar
Mata memerah
Sensitif terhadap cahaya
5. Bila tidak berhasil juga, tarik lagi kelopak mata bagian atas
perlahan-lahan, bila benda asing tersebut terlihat di bawah
kelopak mata, angkat dengan menggunakan air bersih, sapu
tangan atau tisu.
6. Jika partikel masih tertinggal juga, tutup mata dengan kain
bersih dan bawa korban ke dokter atau paramedis dengan
segera.
F. LUKA
Luka Terbuka
Luka terbuka adalah luka dimana bagian kulit tubuh terjadi
sobekan. Pertolongan untuk korban luka terbuka meliputi
tindakan seperti berikut ini :
1. Menghentikan pendarahan.
2. Mencegah kontaminasi dan infeksi.
3. Mencegah atau penanganan bila terjadi syok.
4. Hubungi petugas medis bila luka semakin bertambah parah
atau bila korban belum mendapatkan suntikan tetanus
selama 5 7 tahun terakhir
Luka Pada Dada
Luka pada daerah dada dapat menyebabkan kemungkinan
terjadinya kerusakan pada organ paru-paru. Dimana akan
terjadi kebocoran aliran udara yang keluar masuk pada paruparu saat bernapas. Hal ini dapat menjadi masalah yang serius
dan membutuhkan tindakan gawat darurat.
Penanganan :
1. Pastikan korban diletakan pada permukaan yang rata.
Bersihkan mulut dan jalan napas dari muntahan atau cairan.
2. Tengadahkan kepala korban dengan meletakkan telapak
tangan pada dahi dan jari tangan yang lain mendorong ke
atas bagian dagu korban.
3. Pencet hidung korban dengan menggunakan ibu jari ,
kemudian ambil napas dalam-dalam, letakkan mulut anda
pada mulut korban yang terbuka, tiup dengan cepat 2 kali.
4. Hentikan tiupan bila dada korban sudah mengembang.
Lepaskan mulut anda dari mulut korban, kemudian dekatkan
telinga
anda
ke
embusan napasnya.
hidung
korban
untuk
mendengarkan
pembengkakkan,
bernanah,
suntikan
dan
daerah
tetanus
selama
Luka Tertusuk
Luka tertusuk umumnya terjadi karena tertusuk banda-banda
tajam.
Luka
biasanya
kecil
dan
dalam
dengan
sedikit
pada
permukaan
kulit
dapat
dikeluarkan
permukaan kulit
terang.
5. Pada urin yang keluar mengandung sel-sel darah merah.
6. kulit terlihat pucat.
7. Kulit tubuh lembap dan terasa dingin.
8. Denyut nadi cepat tetapi susah diraba.
9. Napas cepat.
10. Pusing.
11. Bengkak.
12. Tidak dapat beristirahat.
13. Merasa haus.
Penanganan :
1. Buka jalan perbapasan dan lakukan pernapasan buatan bila
diperlukan.
hal ini
Sumber:
http://hadianzah28.blogspot.co.id/2012/07/penanganan-
kecelakaan-kerja.html?=1