Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Pendahuluan
Injeksi intra-artikuler (IA) adalah tindakan medis sederhana yang banyak
memberikan manfaat dalam terapi berbagai penyakit reumatik. Tujuan
injeksi IA secara umum adalah untuk aspirasi cairan sendi dan injeksi obat
IA. Tindakan tersebut sering dilakukan pada osteoartritis, artritis reumatoid,
spondiloartropati, artritis gout dan penyakit reumatik sendi lainnya. Obat
yang sering diberikan secara IA adalah kortikosteroid dan asam
hyaluronat. Hasil yang baik sangat tergantung dari ketepatan diagnosis,
indikasi dan teknik injeksi yang benar. Dengan indikasi dan teknik yang
benar, tindakan ini merupakan tindakan yang aman dengan komplikasi
yang sangat jarang.
Tulisan ini bertujuan untuk mengulas secara umum tentang prinsipprinsip untuk melakukan injeksi intra-artikuler dan jaringan ikat. Teknik
injeksi sendi tidak dijelaskan secara rinci dalam makalah ini. Teknik
tersebut berbeda untuk masing-masing sendi dan sangat tergantung
kondisi sendi tiap pasien.
Indikasi injeksi IA
Injeksi IA bermanfaat untuk diagnosis dan terapi berbagai kondisi
muskuloskeletal. Indikasi diagnostik injeksi IA yang sering adalah
melakukan aspirasi cairan sinovium untuk dilakukan evaluasi cairan (Tabel
1). Pemeriksaan cairan sendi dapat membedakan beberapa penyebab
penyakit sendi seperti infeksi, keradangan atau trauma. Indikasi diagnostik
kedua adalah untuk memasukkan obat anastesi lokal ke dalam sendi
yang bertujuan untuk menghilangkan nyeri pada bagian tubuh yang
terkena sehingga dapat dilakukan pemeriksaan untuk memastikan
diagnosis.1
Indikasi terapetik injeksi dan aspirasi IA adalah penurunan mobilitas
sendi dan nyeri, serta memasukkan obat sebagai bagian dari terapi
lainnya. Diperlukan latihan pada saat mengeluarkan cairan untuk
mengurangi rasa nyeri karena kemungkinan infeksi dan menyebabkan
perdarahan ke dalam sendi. Pembentukan cairan kembali dengan
cepat dapat terjadi pada beberapa kasus.1
Injeksi IA dengan kortikosteroid harus selalu dianggap sebagai
terapi ajuvan. Pemberian kortikosteroid IA yang tidak benar akan
memberikan hasil yang buruk. Injeksi tersebut tidak boleh diberikan tanpa
diagnosis yang
penyakitnya.2
jelas
dan
tanpa
terapi
spesifik
sesuai
dengan
Kontraindikasi injeksi IA
Kontraindikasi absolut untuk injeksi IA dan jaringan ikat adalah alergi obat,
infeksi, fraktur, dan resiko ruptur tendon. Kontraindikasi relatif
dipertimbangkan berdasarkan masing-masing kasus (Tabel 2).
Tabel 2. Kontraindikasi absolut dan relatif untuk injeksi IA dan jaringan ikat
(Dikutip dari Cardone and Tallia, 2002)
Kontraindikasi absolut
Selulitis
Artritis septik
Fraktur akut
Bakteremia
Prostese sendi
Tendinopati Achilles atau patella
Riwayat alergi atau anafilaksis
terhadap obat yang akan diinjeksi
Kontraindikasi relatif
Perbaikan minimal setelah 2 kali injeksi
kortikosteroid
Koagulopati
Osteoporosis sekitar sendi
Kelainan anatomi sendi
Diabetes tidak terkontrol
Persetujuan tindakan
Persetujuan tindakan setelah mendapatkan penjelasan (informed
consent) harus selalu dilakukan untuk setiap prosedur invasif termasuk
injeksi IA. Diskusi dengan pasien harus meliputi indikasi, resiko, komplikasi,
efek samping dan kemungkinan hasil. Pasien harus memberikan tanda
Gambar 1 (A dan B). Teknik injeksi lutut dengan pendekatan lateral dan pendekatan
anterior
5.
6.
7.
8.