Sunteți pe pagina 1din 12

3.

Diagnosa

Keperawatan

1. Penurunan cardiac output berhubungan dengan penurunan kontraktilitas jantung,


perubahan

tekanan

jantung.

2. Tidak efektif pola nafas berhubungan dengan peningkatan resistensi vaskuler


paru,
3.

kongesti

Gangguan

rasa

nyaman

nyeri

pulmonal.

berhubungan

dengan

iskemia

miokard.

4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kelelahan


pada

saat

5. Perubahan
adekuatnya

makan

dan

pertumbuhan
suplai

dan

meningkatnya
perkembangan

oksigen

dan

kebutuhan

berhubungan
nutrisi

kalori.

dengan

ke

tidak

jaringan.

6. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan, ketidakseimbangan antara


pemakaian

oksigen

oleh

tubuh

dan

suplai

oksigen

ke

jaringan.

7. Peningkatan volume cairan tubuh berhubungan dengan kongestif vena,


penurunan

fungsi

ginjal.

8. Kurang pengetahuan ibu tentang keadaan anaknya berhubungan dengan


kurangnya

inforrnasi.

9. Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan kurang pengetahuan keluarga


tentang

diagnosis/prognosis

3.3

penyakit

anak.

Rencana

Keperawatan

1. Penurunan cardiac output berhubungan dengan penurunan kontraktilitas jantung,


perubahan

tekanan

jantung.

Tujuan : Pasien dapat mentoleransi gejala-gejala yang ditimbulkan akibatpenurunan


curah jantung, dan setelah dilakukan tindakan keperawatan terjadipeningkatan
curah

jantung

sehingga

keadaan

normal.

Intervensi:
1. Bina hubungan saling percaya (BHSP) dengan pasien dan keluarga pasien.
Rasional

Menciptakan

suasana

yang

kondusif

dan

bersahabat.

2. Berikan health education pada pasien dan keluarga pasien tentang cardiac
output.
Rasional : lebih meningkatkan pengetahuan dan informasi bagi pasien dan keluarga
pasien serta lebih kooperatif dalam tindakan pelaksanaan yang dilakukan perawat.
3.

Observasi

tanda-tanda

vital

tiap

jam

Rasional: permulaan terjadinya gangguan pada jantung akan ada perubahanpada


tanda-tanda

vital

seperti

pernafasan

menjadi

cepat,

peningkatan

suhu,

nadimeningkat, peningkatan tekanan darah, semuanya dapat cepat dideteksi

untukpenangan
4.

lebih

Informasikan

dan

anjurkan

tentang

lanjut.

pentingnya

istirahat

yang

adekuat.

Rasional: istirahat yang adekuat dapat meminimalkan kerja dari jantung dandapat
mempertahankan

energi

yang

ada.

5. Berikan oksigen tambahan dengan kanula nasal/masker sesuai indikasi.


Rasional:meningkatkan

sediaan

oksigen

untukmelawan
6.

kebutuhan

efek

Observasi

Rasional:

untuk

pucat

keadaan
menunjukan

ketidakadekuatan

curah

miokord

dan

hipoksia/iskemia.

kulit

terhadap

pucat

adanya

penurunan

perfusi

jantung,

dan

sianosis.

sekunderterhadap

vasokonstriksi

dan

anemi.

7. Monitor tanda-tanda CHF seperti gelisah, takikardi, tachypnea, sesak, mudah


lelah,

periorbital

edema,

oliguria,

dan

hepatomegali.

Rasional : untuk mengetahui sejauh mana tingkat kegawatan dari anak serta
diperlukan

dalam

mendeteksi

untuk

penanganan

lebih

lanjut.

8. Observasi perubahan pada sensori, contoh letargi, bingung disorientasi cemas.


Rasional:

dapat

menunjukan

tidak

adekuatnya

terhadappenurunan

perfusi

serebral

sekunder

curah

jantung.

9. Kolaborasi dengan team medis dalam pemberian tindakan farmakologis berupa


digitalis

dan

digoxin.

Rasional: mempengaruhi reabsorbsi natrium dan air, dan digoksinmeningkatkan


kekuatan

kontraksi

miokard

dan

memperlambat

frekuensi

jantung

dengan

menurunkan konduksi dan memperlambat periode refraktori padahubungan AV


untuk

meningkatkan

efisiensi

curah

jantung.

2. Tidak efektif pola nafas berhubungan dengan peningkatan resistensi vaskuler


paru,
Tujuan
Intervensi

kongesti
:

Tidak

terjadi

pulmonal.
ketidakefektitan

pola

nafas.
:

1. Berikan health education pada pasien dan keluarga pasien tentang cardiac
output.
Rasional : lebih meningkatkan pengetahuan dan informasi bagi pasien dan keluarga
pasien serta lebih kooperatif dalam tindakan pelaksanaan yang dilakukan perawat.
2. Evaluasi frekuensi pernafasan dan kedalaman serta catat upaya pernafasan.
Rasional : pengenalan dini dan pengobatan ventilasi abnormal dapat mencegah
komplikasi.
3. Observasi penyimpangan dada, penurunan ekspansi paru atau ketidaksimetrisan
gerakan

dada.

Rasional : udara atau cairan pada area pleura mencegah ekspansi lengkap
(biasanya

satu

sisi)

dan

memerlukan

pengkajian

lanjut

status

ventilasi.

4. Observasi ulang laporan foto thorax dan pemeriksaan laboratorium GDA, Hb


sesuai

indikasi.

Rasional: pantau keefektifan terapi pernafasan dan catat terjadinya komplikasi.


5.

Minimalkan

menangis

atau

aktifitas

yang

meningkat

pada

anak.

Rasional: menangis akan menyebabkan pernafasan anak akan meningkatkan.

3.

Gangguan

Tujuan

rasa

nyaman

Menyatakan

nyeri

nyeri

berhubungan
hilang

dan

dengan
anak

iskemia
keliatan

miokard.
nyaman.

Intervensi:
1. Berikan health education pada pasien dan keluarga pasien tentang nyeri dan
penanganannya.
Rasional : lebih meningkatkan pengetahuan dan informasi bagi pasien dan keluarga
pasien serta lebih kooperatif dalam tindakan pelaksanaan yang dilakukan perawat.
2. Observasi adanya keluhan nyeri, pada anak bisa ditunjukan dengan rewel atau
sering

menangis.

Rasional:
3.

Perbedaan

Observasi

gejala

perilaku

perlu

dan

untuk

mengidentifikasi

tanda-tanda

vital

penyebab

anak

tiap

nyeri.
jam.

Rasional : Perilaku dan tanda vital membantu menentukan derajat atau adanya
ketidaknyamanan
4.

pasien.

Evaluasi

respon

terhadap

obat/terapi

yang

diberikan.

Rasional: penggunaan terapi obat dan dosis, catat nyeri yang tidak hilang atau
menurun

dengan

penggunaan

nitrat.

5. Berikan lingkungan istirahat yang nyaman dan batasi aktivitas anak sesuai
kebutuhan.
Rasional: aktivitas berlebih dapat meningkatkan kebutuhan oksigen miokard.
(contoh kerja tiba-tiba, stress, makan banyak, terpajan dingin) dapat mencetuskan
nyeri
6.

dada.
Ajarkan

teknik

distraksi

relaksasi

pada

anak

dan

ibu.

Rasional : dengan adanya distraksi nyeri anak dapat dialihkan/pengalihan dan dapat
menurunkan
7.

Anjurkan

respon
ibu

untuk

selalu

nyeri.

memberikan

ketenangan

pada

anak.

Rasional: ketenangan anak akan mengurangi stress yang dapat memperberat nyeri
yang
8.

dirasakan.
Kolaborasi

dengan

team

medis

dalam

pemberian

analgesic.

Rasional : analgesik bekerja dengan menghambat nosiseptor nyeri menempati

reseptornya,

sehingga

nyeri

tidak

dirasakan

lagi.

4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kelelahan


pada

saat

makan

dan

meningkatnya

kebutuhan

kalori.

Tujuan: Anak dapat makan dan menyusu dan tidak terjadi penurunan beratbadan
selama

terjadi

perubahan

status

nutrisi.

Intervensi:
1. Berikan health education pada pasien dan keluarga pasien tentang manfaat dari
nutrisi

sendiri.

Rasional: lebih meningkatkan pengetahuan dan informasi bagi pasien dan keluarga
pasien serta lebih kooperatif dalam tindakan pelaksanaan yang dilakukan perawat.
2. Anjurkan ibu untuk terus memberikan anak susu, walaupun sedikit tetapi sering.
Rasional:

air

susu

akan

mempertahankan

kebutuhan

nutrisi

anak.

3. Pada anak yang sudah tidak menyusui lagi maka berikan makanan dengan porsi
sedikit

tapi

Rasional

sering

dengan

meningkatan

intake

atau

diet

sesuai

masukan

dan

instruksi
mencegah

(TKTP).
kelemahan.

4. Jika anak menunjukkan kelemahan akibat ketidak adekuatannya nutrisi yang


masuk

maka

Rasional:

infuse

akan

pasang

menambah

kebutuhan

nutrisi

infuse.
yang

dipenuhimelalui
5.

tidak

dapat
oral.

Observasi

selama

pemberian

makan

atau

menyusui.

Rasional: selama makan atau menyusui mungkin dapat terjadi anak sesak atau
tersedak.
6. Timbang berat badan setiap hari dengan timbangan yang sama dan waktu yang
sama.
Rasional : mengawasi penurunan berat badan atau efektivitas intervensi nutrisi.
7. Observasi dan catat masukan makanan anak/ intake dan output secara benar.
Rasional : mengawasi masukkan kalori dan kualitas kekurangan konsumsi makanan.
8. Berikan dan bantu hygiene mulut yang baik sebelum dan sesudah makan,
gunakan sikat gigi halus untuk penyikatan yang lembut, berikan pencuci mulut yang
di
Rasional

encerkan
:

meningkatkan

pertumbuhan

bakteri,

bila
nafsu

mukosa
makan

dan

meminimalkan

oral

pemasukan

luka.

oral,

menurunkan

kemungkinan

infeksi.

5. Peningkatan volume cairan tubuh berhubungan dengan kongestif vena,


penurunan

fungsi

ginjal.

Tujuan

Menunjukan

stabil,tanda-tanda

keseimbangan

vital

dalam

masukan

rentang

dan

normal,

keluaran,

tidak

berat

terjadinya

badan
edema.

Intervensi:
1. Berikan health education pada pasien dan keluarga pasien tentang cairan.
Rasional : lebih meningkatkan pengetahuan dan informasi bagi pasien dan keluarga
pasien serta lebih kooperatif dalam tindakan pelaksanaan yang dilakukan perawat.
2. Pantau pemasukan dan pengeluaran/ intake dan output, catat keseimbangan
cairan,

timbangberat

badan

anak

setiap

hari.

Rasional : penting pada pengkajian jantung dan fungsi ginjal dankeefektifan terapi
diuretic, keseimbangan cairan berlanjut dan berat badanmeningkat menunjukkan
makin

buruknya

gagal

jantung.

3. Kaji adanya edema periorbital, edema tangan dan kaki, hepatomegali,


rales,ronchi,

penambahan

Rasional:

menunjukan

4.

batasan

Berikan

Rasional

kelebihan
diet

berat

natrium

badan.

cairan
sesuai

menurunkan

tubuh.

dengan

indikasi.

retensi

natrium.

5. Kolaborasi dengan team medis dalam pemberian diuretic ( furosemid ) sesuai


indikasi.
Rasional: menghambat reabsorsi natrium, yang meningkatkan eksresi cairan
danmenurunkan

kelebihan

cairan

total

tubuh.

6. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan, ketidakseimbangan antara


pemakaian

oksigen

oleh

tubuh

dan

suplai

oksigen

ke

jaringan.

Tujuan : Anak dapat melakukan aktivitas yang sesuai tanpa adanyakelemahan.


Intervensi:
1. Berikan health education pada pasien dan keluarga pasien tentang aktifitas.
Rasional : lebih meningkatkan pengetahuan dan informasi bagi pasien dan keluarga
pasien serta lebih kooperatif dalam tindakan pelaksanaan yang dilakukan perawat.
2.

Kaji

perkembangan

tanda-tanda

peningkatan

tanda-tanda

vital,

seperti

adanyasesak.
Rasional: menunjukan gangguan pada jantung yang kemudian akanmenggunakan
energi lebih sebagai kompensasi sehingga akhirnya anak menjadikelelahan.
3.

Bantu

pasien

Rasional:

aktivitas

teknik

4.
Rasional

dalam

Support
:

nutrisi

akanmeningkatkan

tidak

penghematan
dalam

dapat

yang

membantu

pemberian
meningkatkan
produksi

dapat

dilakukannya.
energi.
nutrisianak.

metabolisme

juga
energi.

5.

Batasi

aktifitas

anak

yang

berlebihan.

Rasional : meminimalkan kerja dari jantung dan dapat mempertahankan energi


yang

ada.

7. Kurang pengetahuan ibu/ keluarga tentang keadaan anaknya berhubungan


dengan

kurangnya

inforrnasi.

Tujuan : Ibu/ keluarga tidak mengalami kecemasan dan mengetahui proses penyakit
danpenatalaksanaan

keperawatan

yang

dilakukan.

Intervensi:
1. Berikan pendidikan kesehatan (health education) kepada ibu dan keluarga
mengenaipenyakit

serta

gejala

dan

penataksanaan

yang

akan

dilakukan.

Rasional: informasi akan meningkatkan pengetahuan ibu/ keluarga sehingga cemas


yangdialami ibu/ keluarga melihat kondisi anaknya akan berkurang bahkan hilang.
3.4

Evaluasi

Hasil yang diharapkan setelah dilakukannya asuhan keperawatan adalah :


1. Anak akan menunjukkan tanda-tanda membaiknya curah jantung/ cardiac output.
2. Anak akan menunjukkan tanda-tanda tidak adanya peningkatan resistensi
pembuluh

paru

dan

efektif

pola

nafasnya.

3. Anak akan merasa nyaman dan tidak mengalami/ merasa nyeri dada.
4.

Anak

akan

mempertahankan

tingkat

aktivitas

yang

adekuat.

5. Anak akan tumbuh sesuai dengan kurva pertumbuhan berat dan tinggi badan.
6.

Anak

akan

mempertahankan

mempertahankan

berat

badan

intake

makanan

dalam

dan

menopang

minuman

untuk

pertumbuhan.

7. Orang tua akan mengekspresikan perasaannya akibat memiliki anak dengan


kelainan jantung, mendiskusikan rencana pengobatan, dan memiliki keyakinan
bahwa orang tua memiliki peranan penting dalam keberhasilan pengobatan.

Diagnosa Keperawatan
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Penurunan Curah jantung b.d malformasi jantung.


Gangguan pertukaran gas b.d kongesti pulmonal.
Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara pemakaian oksigen oleh tubuh dan suplai
oksigen ke sel.
Perubahan pertumbuhan dan perkembangan b.d tidak adekuatnya suplai oksigen dan zat nutrisi
ke jaringan.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kelelahan pada saat makan dan
meningkatnya kebutuhan kalori.
Resiko infeksi b.d menurunnya status kesehatan.

g.

Perubahan peran orang tua b.d hospitalisasi anak, kekhawatiran terhadap penyakit anak.

3. Perencanaan Keperawatan/ implementasi


a. Penurunan Curah jantung b.d malformasi jantung.
Tujuan : Mempertahankan curah jantung yang adekuat
Observasi kualitas dan kekuatan denyut jantung, nadi perifer, warna dan kehangatan kulit
Tegakkan derajat sianosis (sirkumoral, membran mukosa, clubbing)
Monitor tanda-tanda CHF (gelisah, takikardi, tachypnea, sesak, mudah lelah, periorbital edema,
oliguria, dan hepatomegali)
Kolaborasi pemberian digoxin sesuai order, dengan menggunakan teknik pencegahan bahaya
toksisitas.
Berikan pengobatan untuk menurunkan afterload
Berikan diuretik sesuai indikasi.
b. Gangguan pertukaran gas b.d kongesti pulmonal.
Tujuan : Mengurangi adanya peningkatan resistensi pembuluh paru
Monitor kualitas dan irama pernafasan
Atur posisi anak dengan posisi fowler
Hindari anak dari orang yang terinfeksi
Berikan istirahat yang cukup
Berikan nutrisi yang optimal
Berikan oksigen jika ada indikasi
c. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara pemakaian oksigen oleh tubuh dan
suplai oksigen ke sel.
Tujuan : Mempertahankan tingkat aktivitas yang adekuat
-

Ijinkan anak untuk sering beristirahat, dan hindarkan gangguan pada saat tidur

Anjurkan untuk melakukan permainan dan aktivitas ringan

Bantu anak untuk memilih aktivitas yang sesuai dengan usia, kondisi dan kemampuan
anak.

Hindarkan suhu lingkungan yang terlalu panas atau terlalu dingin

Hindarkan hal-hal yang menyebabkan ketakutan / kecemasan pada anak.


d. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan b.d tidak adekuatnya suplai oksigen dan zat nutrisi ke
jaringan.
Tujuan : Memberikan support untuk tumbuh kembang
Kaji tingkat tumbuh kembang anak
-

Berikan stimulasi tumbuh kembang, ativitas bermain, game, nonton TV, puzzle, menggambar,
dan lain-lain sesuai kondisi dan usia anak.
Libatkan keluarga agar tetap memberikan stimulasi selama dirawat
e. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kelelahan pada saat makan dan meningkatnya
kebutuhan kalori.
Tujuan : Mempertahankan pertumbuhan berat badan dan tinggi badan yang sesuai
Sediakan diit yang seimbang, tinggi zat-zat nutrisi untuk mencapai pertumbuhan yang adekuat
Monitor tinggi badan dan berat badan, dokumentasikan dalam bentuk grafik untuk mengetahui
kecenderungan pertumbuhan anak
Timbang berat badan setiap hari dengan timbangan yang sama dan waktu yang sama
Catat intake dan output secara benar
Berikan makanan dengan porsi kecil tapi sering untuk menghindari kelelahan pada saat makan
Anak-anak yang mendapatkan diuretik biasanya sangat haus, oleh karena itu cairan tidak
dibatasi.
f. Resiko infeksi b.d menurunnya status kesehatan.
Tujuan : Anak tidak akan menunjukkan tanda-tanda infeksi
Hindari kontak dengan individu yang terinfeksi
Berikan istirahat yang adekuat
Berikan kebutuhan nutrisi yang optimal
g. Perubahan peran orang tua b.d hospitalisasi anak, kekhawatiran terhadap penyakit anak.
Tujuan : Memberikan support pada orang tua
Ajarkan keluarga / orang tua untuk mengekspresikan perasaannya karena memiliki anak dengan
kelainan jantung, mendiskudikan rencana pengobatan, dan memiliki peranan penting dalam
keberhasilan pengobatan
Ekplorasi perasaan orang tua mengenai perasaan ketakutan, rasa bersalah, berduka, dan
perasaan tidak mampu
Mengurangi ketakutan dan kecemasan orang tua dengan memberikan informasi yang jelas
Libatkan orang tua dalam perawatan anak selama di rumah sakit
Memberikan dorongan kepada keluarga untuk melibatkan anggota keluarga lain dalama
perawatan anak.

4.
a.
b.
c.

Evaluasi
Anak akan menunjukkan tanda-tanda membaiknya curah jantung
Anak akan menunjukkan tanda-tanda tidak adanya peningkatan resistensi pembuluh paru
Anaka akan mempertahankan tingkat aktivitas yang adekuat

d.
e.
f.
g.

Anak akan tumbuh sesuai dengan kurva pertumbuhan berat dan tinggi badan
Anak akan mempertahankan intake makanan dan minuman untuk mempertahankan berat badan
dan menopang pertumbuhan
Anak tidak akan menunjukkan tanda-tanda infeksi
Orang tua akan mengekspresikan perasaannya akibat memiliki anak dengan kelainan jantung,
mendiskusikan rencana pengobatan, dan memiliki keyakinan bahwa orang tua memiliki peranan
penting dalam keberhasilan pengobatan.

ANALISA DATA DAN DIAGNOSA


No.

Data Pendukung

1.

DS : -

Etiologi
Penurunan kotrifiktas jantung

Masalah

Penurunan cardiac out

DO : pasien terlihat sianosis


dan lemah.

2.

DS : -

Tidak efektifitas pola napas

Peningkatan resistensi vasku

DO : pasien terlihat menarik


nafas dalam.

3.

DS :
DO: pasien selalu melepaskan

Ketidakmampuan menyusui dan

Perubahan nutrisi

makan

susuan saat menyusui.

4.

DS : DO : pasien terlihat udem di


bagian perifer serta terdapat
clubbing finger.

V.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Perfusi jaringan

Penurunan sirkulasi darah

1. Penurunan cardiac output berhubangan dengan penurunan kontraktifitas jantung.


2. Tidak efektifitas pola nafas berhubungan dengan peningkatan resistensi vaskular paru
3. Perubahan nutrisi berhubungan ketidakmampuan menyusu.
4. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan sirkulasi darah perifer.

VI.

PERENCANAAN DAN RASIONAL


Hari/ Tgl

No. Dx

Senin/

12/12/11

Senin/
12/12/11

Tujuan

Tindakan

Rasional

pasien dapat mentoleransi


1. Monitor tanda-tanda vital.
Gangguan pada jantung ak
gejala-gejala
yang
2. Informasikan dan anjurkan tentang perubahan pada tanda-tanda vi
ditimbulkan
akibatpentingnya istirahat yang adekuat.
pernafasan menjadi cepat, peni
penurunancurah jantung, 3.
dan Berikan oksigen tambahan dengan suhu, nadi meningkat, peningk
setelah dilakukan tindakankanula nasal/masker sesuai indikasi. tekanan darah, semuanya cepat
keperawatan
terjadi
4. Kaji kulit terhadap pucat dan sianosis dideteksiuntuk penangan lebih
peningkatancurah jantung
istirahat yang adekuat dapa
5. Secara kolaborasi berikan tindakan
sehingga kekeadaan normal. farmakologis berupa digitalis; digoxin meminimalkan kerja dari jantu
dandapat mempertahankan ene
ada.
meningkatkan sediaan oks
kebutuhan miokord untukmela
hipoksia/iskemia.
pucat menunjukan adanya
penurunan perfusi sekunder ter
ketidakadekuatan curah jantung
vasokonstriksi dan anemi.
mempengaruhi reabsorbsi
dan air, dan digoksin
meningkatkankekuatan kontrak
miokard dan memperlambat fr
jantung dengan menurunkan k
dan memperlama periode refra
hubungan AV untuk meningka
efisiensi curah jantung.
tidak terjadi ketidakefektitan
1. Evaluasi frekuensi pernafasan 1.
dan pengenalan dini dan pengobat
pola nafas.
abnormal dapat mencegahkom
kedalaman.
2. udara atau cairan pada area ple
2. Observasi penyimpangan dada,mencegah akspansi lengkap(bi
satu sisi) dan memerlukan peng
selidiki penurunan ekspansi parulanjut status ventilasi.

3. pantau keefektifan terapi pern


gerakan
atau catat terjadinya komplika
dada.
4. menangis akan menyebabkan
3. Kaji ulang laporan foto dada danpernafasan anak akan meningk
atauketidaksimetrisan

pemeriksaan laboratorium GDA, hb


sesuai indikas
4. Minimalkan menangis atau aktifitas
Senin/

3.

12/12/11

pada anak.
anak dapat makan dan 1. Anjurkan ibu untuk terus
1. air susu akan mempe
menyusu dan tidak terjadi
anak
susu,kebutuhan nutrisi anak.
penurunan berat badanselamamemberikan
terjadi perubahan status
walaupun sedikit tetapi sering.2. infuse akan menambah
nutrisi tersebut
2. Jika anak menunjukan kelemahannutria yang tidak dapat dipenu
akibat ketidak adekuatannya nutrisioral.
yangmasuk

maka

pasang 3.iv meningkatan intake, dan

infuse

kelemahan.

3. Pada anak yang sudah tidak


4. selama makan atau menyusu

menyusui lagi maka berikan makanandapat terjadi anak sesak atau te


dengan porsisedikit tapi sering dengan
diet sesuai instruksi.
4. Observasi selama pemberian makan
Senin/
12/12/11

4.

atau menyusui.
Setelah diberikan asuhan 1. Monitor perubahan tiba-tiba atau 1.
keperawatan selama 3x 24 gangguan mental kontinu (cemas,
jamperfusi jaringan
bingung,letargi, pinsan).
adekuat.
2. Observasi adanya pucat, sianosis,
belang, kulit dingin/lembab, catat
kekuatannadi perifer.
3. Kaji tanda Homan (nyeri pada betis
dengan posisi dorsofleksi), eritema,
2.
edema.
4. Dorong latihan kaki aktif/pasif.
5. Pantau pernafasan.
6. Kaji fungsi GI, catat anoreksia,
penurunan bising usus, mual/muntah,
distensiabdomen, konstipasi.
7. Pantau masukan dan perubahan
3.
keluaran urine.
4.

Perfusi

serebral

berhubungan

secara
dengan

jantung,dipengaruhi oleh elektr

asam basa, hipoksia atau


sistemik.
Vasokonstriksi

diakibatkan oleh penurun

jantungmungkin dibuktik

penurunan perfusi ku
penurunan nadi.

Indikator adanya trombosis ve

Menurunkan stasis vena, men

aliran balik vena danmenurun


tromboplebitis.
5. Pompa

jantung

mencetuskan

gagal

distres

Namundispnea

tiba-tib

menunjukkan komplikasi trom


paru.

6. Penurunan aliran darah ke m


dapat

mengakibatkan

dis

contoh kehilangan peristaltik.


7. Penurunan

pemasukan/mu

menerus dapat mengakibatkan

volume sirkulasi, yang b

negatif pada perfusi dan organ.

S-ar putea să vă placă și