Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
PENDAHULUAN
Sinusitis
sebagai
Sesuai
epidemiologi sinus
yang
merupakan
infeksi
virus,
yang
rhinosinusitis.1
disebut
Rhinosinusitis
lebih
akurat
anatomi
dan
secara
sinusitis
etmoid,
sinusitis
frontal
dan
sinusitis
untuk
penyakit
peringkat
utama
atau
sekitar
RSCM
2005
RSUD
menunjukkan
sebanyak
menderita
374
Januari-Agustus
pasien
yang
menderita
dr.M.Soewandhie
bahwa
sinusitis
dari
Surabaya,
20
dengan
sampel
infeksi
odontogen.7
rhinosinusitis.
Berdasarkan penyebabnya sinusitis
maka
oleh
kelainan
gigi
serta
yang
peneliti
tertarik
untuk
meneliti
sering
METODE PENELITIAN
2
Jenis
penelitian
yang
dilakukan
Rhinosinusitis,
diberi
penjelasan
dan
rahang
pengambilan
sampel
dilakukan
dengan
atas,
dirujuk
gigi
dengan
seperti operasi
hidung
hidung,
trauma
maksilofasial
dieksklusikan.
dapat
cara
yang
dengan
menyebabkan
ke
suatu
anterior),
orang
post
nasal
drip,
gangguan
(52,8%)
dan
untuk
perempuan
tampak
penebalan
sakit.2
perselubungan
atau
didapatkan
pelajar/mahasiswa
memiliki
sebanyak
dan
kebiasaan
responden
Jenis Kelamin
orang
(23,5%)
merokok
pada
laki
laki
i (orang)
e (%)
Laki-laki
20
58,8
Perempuan
Umur
14
41,2
12-20 tahun
20,6
21-30 tahun
14,7
31-40 tahun
23,5
41-50 tahun
17,6
51-60 tahun
17,6
61-70 tahun
2,9
penderita
71-80 tahun
Pekerjaan
2,9
PNS/TNI/Polri
17,6
Peg.swasta
14,7
rhinosinusitis.11
Wiraswasta
14,7
Pelajar/mahasis
10
29,4
wa
23,5
imun tubuh
(20,61%).10
tertinggi adalah
Berdasarkan
data
IRT/tidak
bekerja
Total
100,0
mengenai
Hasil
penelitian
sebanyak
Pada
penelitian
ini
11
orang
(32,4%),
Demam
ditemukan
yang
dapat
aeroalergen
memacu
yang
terjadinya
akhirnya
dapat
sejalan
Mangunkusumo
dengan
(2007),
pernyataan
bahwa
apabila
merokok
menyebabkan
yang
perubahan
lama
akan
mukosa
dan
merusak silia.1
Distribusi gejala mayor (Tabel 2)
Gangguan
14,7
Penghidu
Nyeri atau rasa
12
35,3
wajah
Sekret di rongga
11
32,4
hidung
Rasa tersumbat
17
50,0
pada hidung
Post nasal drip
26,5
tertekan
pada
i (orang)
11
e (%)
32,4
2
1
5,9
2,9
5
Nyeri gigi
Nyeri/rasa
12
3
35,3
8,8
yang
menyebabkan
sebagai
penuh pada
awal
tertutupnya
timbulnya
KOM
sinusitis
akan
telinga
Demam
20,6
RSUD
Raden
Mattaher
jambi
yang
yang
RSUP
penelitiannya
Rhinosinusitis
RSUD
Raden
Mattaher
terbanyak
Jambi
adalah
hidung
Adam
khas
Malik
didapatkan
dari
medan
sakit
Rhinosinusitis,
pada
kepala
gejala
tetapi
dokter.
pada
Patofisiologi
Rhinosinusitis
terjadinya
dimulai
dengan
reaksi
penelitian
ini
banyak
pasien
pada
gigi
sehingga
peneliti
organ
akan
aliran
Hal
mukus
akan
Infeksi
tersebut
sinus.
Edema
mukus
menjadi
akan
terakumulasi.
inilah
tersebut
terhambat.
menyebabkan
Jika
memungkinkan
yang
disebut
dengan
Pasien
yang
mengalami
yaitu
Rhinosinusitis
orang
frontalis
mengalami
dan
orang
(orang)
11
3
2
6
12
34
Periodontitis
Gangren pulpa
Gangren radix
Abses apikal
Tidak ada
Total
(%)
32,4
8,8
5,9
17,6
35,3
100
Rhinosinusitis
maksilaris
yang
terlibat
(orang)
29
2
3
0
Peresentase
(%)
85,3
5,9
8,8
0,0
paling
banyak
adalah
sinusitis
maksilaris
adalah
sinus
infeksi
karena
ostium
sinus
34
100
(orang)
(%)
atas
Ada
Tidak ada
22
12
64,7
35,3
infundibulum
yang
sempit.
penelitian
ini
juga
34
100
7
periodontal,
gigi-gigi
rahang
atas
(kecuali
pada
jaringan
infeksi
dengan
kejadian
Rhinosinusitis
mengalami
mengalami
selain
dari
maksilaris
berjumlah
atas
yang
Rhinosinusitis
maksilaris
Rhinosinusitis
orang
mengalami
(4,5%).
selain
dari
yang
terdapat
dalam
Karin
mempengaruhi
lapisan
elemen
periodontium
menyebabkan
periodontitis.
maka
akan
Rhinosinusitis
Maksilaris
Ya
Tidak
Jumlah
(orang)
21
(95,5%)
8
(66,7%)
29
(85,3%)
Jumlah
(orang)
1
(4,5%)
4
(33,3%)
5
(14,7%)
Total
22
(100.0%)
12
(100.0%)
34
(100.0%)
P
value
PO
R
0,042
10,5
Periodontitis
POR>1 , dapat
besar
untuk
mengalami
Rhinosinusitis
maksilaris.
yang
adanya
infeksi
dengan
ini
gigi
Rhinosinusitis
menyatakan
rahang
atas
maksilaris
hal
Sakit
Semarang
Umum
Daerah
menunjukkan
Dati
bahwa
II
ada
atas
dengan
Rhinosinusitis
maksilaris.21
dengan
kejadian
Rhinosinusitis
Rhinosinusitis maksilaris.
hal.150-54
and
Throat:Paranasal
Sinus
pemeriksaan
penunjang
diagnosa
Rhinosinusitis
maksilaris
maxillaris
ditinjau
radiografik
lebih
struktur
banyak
maupun
rahang
memeriksa
bawah,
dan
dapat
tanda
panoramik:
dari
rinosinusitis
kronik
dengan
REFERENSI
observasional
Studi
Makassar:
kasus
Bagian
control
Ilmu
Damayanti,
Mangunkusumo.
kesehatan
Buku
Endang
ajar
ilmu
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Hasanuddin Makassar:2009
telinga-hidung-tenggorok
10
15. Soetjipto
Damayanti,
Endang
Mangunkusumo.
kesehatan
Sardjito
Tahun
Kumpulan
2006-2007.
Abstrak
Dalam
PIT-PERHATI.
Bandung.
10. Multazar,
Agus.
Karakteristik
on Rhinosinusitis
and Nasal
Available
from:
http://www.rhinologyjournal.com/supple
ment_20.pdf (diakses 9 juli 2013)
12. Dalimunthe.
Gambaran
ajar
ilmu
telinga-hidung-tenggorok
Jakarta:
Balai
Penerbit
FKUI;2007. hal.145-49
16. Saragih, A.R. Rinosinusitis Dentogen.
dalam:
Dentika
Dental
Journal.
2007;12(1):82
17. Chul,kyung.2010.clinical features and
treatments
enam.
buku
of
sinusitis.diunduh
odontogenic
dari
URL
http://www.eymj.org
18. K.Garming Legert et al. Sinusitis of
odontogenic origin: Pathophysiological
implications of early treatment.Taylor
and francis health sciences.2004;124:655
19. Primartono. Hubungan Faktor-faktor
Penderita
Fakultas
stephen
john.
Karakteristik
Kedokteran
Universitas
Diponegoro: 2003
20. Yildirim,duzgun.2013.the
relationship
darI
URL:
http://www.scirp.org/journal/ojmi
21. Bogi arya kusumo. Hubungan Karies
Semarang:
analitik
observasional.
Semarang:
Fakultas
kedokteran
2011
14. Bertrand
B,
P.1997.Sinusitis
Rombaux
Of
Dental
P,
Eloy
Origin.