Sunteți pe pagina 1din 69

Dr Arjaty W Daud MARS

SISTIMATIKA
1.
2.

Apa itu RCA?


Memulai RCA ?

Investigasi & Analisis


Penyebab Insiden
Langkah-langkah
langkah RCA

arjaty/RCA/IMRK/2008

Penyebab
(Faktor Kontributor)

Solusi

Investigasi

Analisis
Immediate Cause
Root Cause
(Data)
arjaty/RCA/IMRK/2008

Pembelajaran
Improve (PDCA)
Rekomendasi
3
( POA )

Sentinel Event
January 1995 - December 2005:

Experience to Date Of 3548 sentinel events reviewed by the Joint Commission,

464 inpatient suicides


455 events of surgery at the wrong site
444 operative/post op complications
358 events relating to medication errors
269 deaths related to delay in treatment
189 patient falls
138 deaths of patients in restraints
121 assault/rape/homicide
109 perinatal death/injury
94 transfusion-related
related events
67 infection-related
related events
66 deaths following elopement
65 fires
related events
58 anesthesia-related
651 other
arjaty/RCA/IMRK/2008

3548 / 10 thn
355 /thn
30 / bln
1/ hr

Root Causes(Allofcategories;
Sentinel
Events
1995
1995-2005)
Communication
Orientation/training
Patient assessment
Staffing
Availability of info
Competency/credentialing
Procedural compliance
Environ. safety / security
Leadership
Continuum of care
Care planning

Percent of 3548 events

Organization culture

10

20

30

arjaty/RCA/IMRK/2008

40

50

60

70

80

90 100
5

Root Cause:
The underlying source of an error, failure, or accident
Root Cause Analysis :
A Root Cause Analysis seeks to determine the root cause of an error, failure, or
accident.
Metode evaluasi terstuktur untuk identifikasi akar masalah dari kejadian
Yang tidak diharapkankan dan tindakan adekuat untuk mencegah kejadian yang
sama berulang kembali.
Metode proses analisis yang dapat digunakan secara retrospektif untuk
mengidentifikasi
faktor2 yang menyebabkan kejadian tidak diharapkan (KTD)

arjaty/RCA/IMRK/2008

RCA
The process
is a critical feature
of any safetykritis
and quality
system because it
Proses
RCARCA
merupakan
gambaran
darimanagement
sistem manajemen
finds answers to the questions posed by high risk, high impact events notably :
safety
dan
quality

What happened, (norms)


karena
dapat
menjawab
pertanyaan2
untuk hal2 yg berisiko tinggi,

What
should
have happened?
(policies)

Why it occurred and what can be done to prevent it from happening again.
seperti:
(actions/outcomes)
Apa yang
terjadi
How will
we know(aktual)
that our actions improved patient safety? (measures/tracking)
Apa yang harusnya terjadi (kebijakan)
Mengapa terjadi dan apa yang dapat dilakukan untuk
mencegahnya agar tidak terjadi kembali (tindakan/outcome?
Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa tindakn kita dapat
meningkatkan keselamatan pasien? (ukuran)

arjaty/RCA/IMRK/2008

INVESTIGASI
Mengkaji ulang laporan kasus insiden

1.

Mencatat ringkasan kejadian sec kronologis & identifikasi masalah


/ CMP
Catat staf yg terlibat
Tentukan siapa yg akan diinterview

2. Batasi masalah
Bagian mana dalam proses pelayanan yang akan diteliti
tergantung kondisi pasien, kapan dan dimana insiden terjadi.
Mis. Insiden perdarahan post operasi - pasien meninggal 2 minggu
kmdn.

Investigasi difokuskan pada :


- Persiapan operasi
- Durante operasi
- Pengawasan pasca operasi
arjaty/RCA/IMRK/2008

Contoh LAPORAN KASUS


Jam

Keterangan

Tindakan

11/9/06
21.26 wib

Pasien datang ke IGD dengan keluhan sudah 1


minggu ini kurang makan, sakit perut 3 hari,
demam (-),
), muntah 1 hari ini 1 kali, badan
lemas, pusing, sudah terlambat haid 1 bulan ini.

1. Ukur TD

21.30 wib

Setelah ditegakkan diagnosa kerja oleh dr Jaga IGD


(dr umum) sebagai Syok Hipovolemik dengan
disertai nyeri tekan abdomen seluruh perut dan
Defans Muskuler . diberikan terapi sesuai
kronologis pertama
Dilakukan pemeriksaan fisik :
Tanda vital :
Pasien Sadar
TD = ..........mmHg ( tidak dilakukan )
Nadi = x/menit
Napas = 20 x/menit
Suhu = afebris
Mata = anemis +/+, ikterus -/Jantung/Paru = Tak ada kelainan
Abdomen = Nyeri tekan seluruh perut +, Defans
muskuler +
Di diagnosa sementara (awal) :
Syok Hipovolemik

Instruksi terapi yang diberikan :


1. Infus RL guyur
2. pasang kateter
3. pantozol 1 ampul i.v.
4. Seftrikason 1 gram i.v.
Permintaan pemeriksaan :
1. Pem.darah Emergency 5
2. Pem.Ureum-kreatinin
3. Test Kehamilan

arjaty/RCA/IMRK/2008

21.40 wib

TD = tidak terukur

1.Infus

RL guyur

22.00 wib

Keluarga pasien masih belum ada

1. Infus RL kolf ke-2


2. EKG
3. D.catheter

22.30 wib

TD = 50/palpasi

22.40 wib

23.00 wib

23.40 wib

01.15 wib

TD = 80/50 mmHg

Infus RL kolf ke-5

02.05 wib

TD = 90/50 mmHg

Infus RL kolf ke-6

02.30 wib

TD = 90/60 mmHg

1. Seftriakson 2 gram i.v. (test


negatif)
2. Infus RL kolf ke-7

03.00 wib

Pasien dikabarkan oleh dokter PPDS


Anesthesi di D/KET dan sudah di
pegang oleh dr. Jaga PPDS
kebidanan.
TD = 90/60 mmHg

Infus RL kolf ke-3


TD = 70/palpasi
Infus RL kolf ke-4

arjaty/RCA/IMRK/2008

10

Contoh
HASIL INVESTIGASI

31 Januari 2002 pk 14.00


Pasien ke klinik pre-admission
admission untuk re-revisi
re
total lutut kanan (right total knee
replacement) oleh Residen 1. Persetujuan tindakan medis tertulis sudah diisi.
Risiko telah secara jelas diinformasikan dan didokumentasi dalam catatan.

4 Februari 2002 pk 08.00


Pasien tiba di RS, tetapi pulang lagi karena tidak tersedianya tempat tidur.
Pasien merasa tak enak karena ini sudah kali ketiga operasinya dibatalkan.

8 Maret 2002 pk 14.00


Pasien datang lagi ke Residen 1 di klinik pre-admission.
pre
Persetujuan tindakan
medis tertulis telah diisi. Risiko telah secara jelas diinformasikan dan
didokumentasi dalam catatan.

18 Maret 2002 pk 15.00


Pasien tiba di RS untuk rawat inap. Staf ruangan saat itu sangat sibuk karena
ada beberapa kasus darurat, yaitu pasien dengan cardiac arrest dan
perdarahan pasca operasi. Staf yang bertugas hanya 2 orang yaitu seorang
perawat yunior dan seorang perawat senior yang keduanya bertanggungjawab
atas 18 tempat tidur Ortopedik.
arjaty/RCA/IMRK/2008

11

Hsl
review
dokume
n

Intervie
w

18 Maret pk 17.00
Pasien dirawat sebagai pasien elektif untuk tindakan operasi revisi total
lutut kanan. Pasien masuk terlalu sore untuk diperiksa oleh dokter
konsultan bedah dalam rondenya, (biasanya ronde selesai pada pk
16.30).
SOP ruang OK menyatakan bahwa dokter bedah harus melihat dan
memeriksa semua pasien dan dokumen terkait sebelum melakukan
operasi, termasuk memberi tanda (mark
(
site) pada lokasi yang akan
dibedah. Dia dapat mendelegasikannya kepada asistennya.
asistennya
Pedoman tersebut tidak merinci kapan pemeriksaan tsb harus dilakukan.
Dokter Bedah mengatakan bahwa kebiasaannya menemui pasien
prabedah adalah di ruangan saat ia ronde sehari sebelum operasi. Ia juga
biasanya mengecek sendiri lokasi yang akan dibedah, tetapi pada kasus
ini pasien masuk RS terlalu sore. Dokter bedah mengatakan bahwa
ketidaktersediaan tempat tidur sering mengakibatkan pasien masuk RS
terlalu sore, sehingga mengakibatkan pasien kadang-kadang
kadang
tidak
ditemuinya pra-bedah.
bedah. Dokter bedah memang melakukan ronde tidak
pada waktu yang sama setiap harinya.
18 Maret 2002 pk 19.15
Pasien divisit oleh Dokter anestesi di ruang rawat. Pasien menolak
tawaran anestesi regional. Catatan di anestesi bertanggal 19 Maret 2002.
Klarifikasi ke dr SpAn: Sudah
Sudah kebiasaan anestesi dan kebiasaan di RS
untuk mencatat pre-assessment
assessment dalam log-book dan kemudian
menyalinnya ke catatan anestesi pada hari operasi. Cara kerja seperti ini
banyak dilakukan oleh para anestesi, karena catatan seringkali hilang.
Pada saat menyalin informasi / pre assessment tersebut, tindakan yang
direncanakan tidak terdokumentasi / tidak diisi pada kolom yang tersedia.
arjaty/RCA/IMRK/2008

12

PENYEBAB INSIDEN
Immediate Cause / Proximate Cause
(Penyebab Langsung)

1.

The event (s) that occurred,including any condition (s) that existed immediatly before the
Kejadian2
termasuk
kondisi2
yang
terjadi sebelum
terjadi
suatu
undesired
outcome, directly
resulted
in its occurrence
and, if eliminated
or modified,
prevented
the undesired
outcome.
known as the
direct cause (s)
dampakwould
yg have
tidak
diharapkan
/ KTD,
y Also secara
yang
langsung

Examples of undesired outcomes : failure, anomaly, schedule delay, broken equipment,


menyebabkan
kejadian tersebut , juga dikenal sebagai penyebab
product defect, problem, close call, mishap, etc

langsung

2. Underlying Cause --Root


Root Cause (Akar
(
Masalah)

One of multiple factors (events, conditions or organizational factors) that contributed to or created the
proximate cause and subsequent undesired outcome and, if eliminated, or modified would have prevented the
undesired outcome. Typically multiple root cause contribute to an undesired outcome.

Satu dari multipel faktor (kejadian, kondisi, faktor organisasi) yang


berkontribusi menyebabkan penyebab langsung dan jika
dieliminasi, atau dimodifikasi akan dapat mencegah KTD

arjaty/RCA/IMRK/2008

13

FLOW CHART INSIDEN

arjaty/RCA/IMRK/2008

14

ADVERSE EVENT (KTD)


Vs
IMMEDIATE CAUSE & ROOT CAUSE
KTD
KTD
KTD
KTD
KTD
KTD

Adverse
Event / KTD

Treat
Symptomatik

KTD
KTD
KTD

Symptom

Immediate
Cause
Root
Cause

Corrective Action
Preventive Action

arjaty/RCA/IMRK/2008

(Treat etiology)
Prevent
Rekurens
Adverse Event

15

IDENTIFY ROOT CAUSES


Started dengan
to collect data
on proximate cause data penyebab langsung
Awali
mengumpulkan

Why
Why did that proximate cause happen ? Which system & processes underlie proximate cause ?

Mengapa
terjadi
penyebab

Probing for system


rather
than focus onlangsung?
human errors. Sistem dan proses mana
yang
Teamsmelatarbelakangi
often have trouble at this stage
(Tendencylangsung?
is to stop after identifying proximate causes
penyebab
and not to probe deeper).
. Gali
data must
lebih
kepada
daripada
fokus
error

The probing
continue
until asistem
reason underlying
a cause
can nopada
longer human
be identified.
This, then
is a ROOT
CAUSE
. Tim
Investigator
sering memiliki masalah pada tahap ini .
(cenderung berhenti setelah mengidentifikasi penyebab langsung
& tidak digali lebih dalam)
. Penggalian harus diteruskan sampai tidak dapat lagi diidentifikasi
penyebab lain - disebut akar masalah

arjaty/RCA/IMRK/2008

16

Differentiating root cause and contributing cause


Penyebab
1 Akankah masalah timbul jika penyebab tersebut tidak ada?
Tidak = akar masalah
Ya : faktor kontributor
2. Akankah masalah timbul jika penyebab tersebut dikoreksi atau
dieliminasi?
Tidak = akar masalah
Yes : faktor kontributor
3. Akankah koreksi atau eliminasi penyebab menimbulkan insiden
serupa?
Tidak = akar masalah
Yes : faktor kontributor
If the answer is no to each of the three questions,
the cause is a ROOT CAUSE.
If the answer is yes to any one of the three questions,
the cause is CONTRIBUTING CAUSE.
arjaty/RCA/IMRK/2008

17

Proximate causes vs Root causes


Example : Medication error.

Penyebab langsung

Akar Masalah

Salah label produk

Problem komunikasi

Salah identifikasi

Training staf tidak


adekuat
Kompetensi esesmen
buruk

Teknik pemberian obat


tidak tepat
(mis. IM diberi IV)

arjaty/RCA/IMRK/2008

18

arjaty/RCA/IMRK/2008

19

LANGKAH ROOT CAUSE ANALYSIS


1. Identifikasi insiden yg akan diinvestigasi
2. Tentukan Tim Investigator
3. Kumpulkan data

(Observasi, Dokumentasi, Interview)

I
N
V
E
S
T
I
G
A
S
I

4. Petakan kronologi Kejadian

(Narrative chronology, Timeline, Tabular Timeline, Time Person Grid)

5. Identifikasi Masalah (CMP)

(Brainstorming, Brainwriting, Nominal Group Technique)

6. Analisis Informasi

(5 Whys,
s, Analisis Perubahan,Analisis Penghalang, Fish Bone dll)

7. Rekomendasi & Rencana Kerja untuk Improvement


arjaty/RCA/IMRK/2008

20

A
N
A
L
I
I
S
M
A
P
R
O
V
E

1. Identifikasi insiden untuk diinvestigasi


Alasan suatu insiden harus diinvestigasi secara detil:
masalah serius / membahayakan pasien / RS
masalah potensial untuk pembelajaran dalam unit
atau organisasi yang lebih luas.
AAM / RCA wajib dilakukan pada keadaan :
Semua kematian yang tidak diharapkan
Semua insiden yg diduga mengakibatkan cedera
permanen, kehilangan fungsi atau kehilangan
bagian tubuh
arjaty/RCA/IMRK/2008

21

2. Pilih Tim Investigator

Perlu orang yg expert untuk melakukan investigasi suatu insiden


serius.(Terlatih dengan AAM) Idealnya Tim terdiri dari 3-4
3 orang.

Penting mengidentifikasi anggota tim dengan keterampilan berbeda dan


komit terhadap waktu investigasi. Untuk insiden serius Tim investigasi dapat
dibebas tugaskan dari pekerjaan rutinnya agar dapat fokus pada investigasi
insiden dan analisis.

Tim ideal untuk investigasi insiden serius / Sentinel Event dapat terdiri dari:
1. Org yg expert dalam investigasi insiden dan analisis
2. External expert, (mis. seorang yg tidak berlatar blkg medis)
3. Senior Management expert (mis: Direktur Medis, Direktur Keperawatan)
4. Senior Clinical expertise (contoh: Direktur Medis atau Konsultan senior)
5. Seseorang yang mengetahui unit atau departeman dengan baik, walau
orang tersebut tidak langsung terlibat insiden.

arjaty/RCA/IMRK/2008

22

3. Kumpulkan data

Observasi langsung
Kunjungan langsung untuk mengetahui keadaan,
posisi, hal2 yg berhubungan dengan insiden.
Dokumentasi
Untuk mengetahui apa yang terjadi sesuai data,
observasi dan inspeksi
Interviews
Untuk mengetahui kejadian secara langsung untuk
pengecekan pada hasil observasi dan data
dokumentasi
arjaty/RCA/IMRK/2008

23

Observasi - Site
Take photographs
-Difoto
Sketch the layout
- buat
gambaran layout
Where were the people and equipment
Do a reconstruction
- dimana
orang dan alat
- lakukan
rekonstruksi
The way we do things around here

arjaty/RCA/IMRK/2008

24

DOKUMENTASI

Tujuan pengumpulan informasi pada tahap ini:


1.
2.
3.
4.
5.

Mengamankan informasi untuk memastikan dapat digunakan selama investigasi


dan jika kasus disidangkan di pengadilan
Identifikasi kebijakan dan prosedur yang relevan
Menggambarkan insiden secara akurat
Mengorganisasi informasi
Memberikan petunjuk pada Tim Investigasi

Semua bukti yang berhubungan dengan insiden sebaiknya dikumpulkan sesegera


mungkin.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Semua catatan medis (mis : cat keperawatan, medis, dll)


Hasil pemeriksaan yang berhubungan & penunjang diagnosis mis Xray, CT Scan)
Dokumentasi dan formulir mengenai insiden (Incident Report)
Kebijakan & Prosedur (SOP)
Integrated care pathway yg berhubungan
Pernyataan-pernyataan
pernyataan dan observasi
Lakukan interview dengan siapa saja yang terlibat insiden
Bukti fisik ( contoh: tata ruang bangsal, dll)
Daftar staf yg terlibat
Informasi mengenai kondisi yang dapat mempengaruhi insiden (contoh: pergantian
jaga, ada tidaknya staf yang terlatih,dll)

arjaty/RCA/IMRK/2008

25

4. Petakan Informasi Kronologi Insiden


Sangat membantu bila kronologi insiden dipetakan dalam sebuah bagan.
Ada berbagai macam cara :
1.

Kronologi Narasi
Kronologi insiden sangat berguna pada laporan akhir insiden

2. Timeline
Metode untuk menelusuri rantai insiden secara kronologis.
Memungkinkan Investigator untuk menemukan bagian dalam proses
dimana masalah terjadi
3. Tabular Timeline
Sama dengan Timeline tetapi lebih detail menginformasikan Good
practice, CMP
4. Time Person Grids
Memungkinkan untuk melacak gerak / kehadiran orang sebelum dan
sesudah insiden.

arjaty/RCA/IMRK/2008

26

KRONOLOGI CERITA / NARASI

Suatu penulisan cerita apa yang terjadi berdasarkan tanggal dan waktu.
Kronologi cerita dibangun berdasarkan kumpulan data saat investigasi yang
kemudian di dipadatkan dalam suatu cerita.

Kapan menggunakan kronologi cerita ?


Untuk kejadian sederhana dan tidak kompleks, dimana masalah, praktek dan
faktor kontribusinya sederhana.
Dapat digunakan untuk mengetahui gambaran umum suatu kejadian yang
lebih kompleks,

Dapat digunakan sebagai bagian integral dari suatu laporan sebagai


ringkasan dimana hal tersebut mudah dibaca.
Bagaimana melengkapi kronologi cerita ?
Sebenarnya hampir sama dengan garis waktu. Kunci perbedaannya adalah
pada informasi pelengkap berhubungan dengan badan teks.
Nilai positif
Format tersebut baik untuk presentasi informasi
Nilai negatif
Sulit untuk menemukan titik cerita dengan cepat
Sulit untuk mengerti jalannya cerita dengan cepat bila terlibat dengan banyak
pihak.
arjaty/RCA/IMRK/2008

27

CONTOH TIME LINE

arjaty/RCA/IMRK/2008

28

TABULAR TIMELINE

Merupakan pengembangan Timeline yang berisi 3 data dasar : tanggal, waktu,


cerita kejadian asal dan dilengkapi 3 data lain yaitu : informasi tambahan, praktek yg
baik (good practice) dan masalah / CMP (care
(
management problem)

Kapan digunakan Tabular Timeline ?

Pada tiap tipe insiden. Berguna pada kejadian yang berlangsung lama
Bagaimana melengkapi Tabular Timeline ?

Mengisinya seperti garis waktu diagram, dimana waktu dan tanggal kejadian
kemudian pada baris berikutnya diisi kejadian, informasi tambahan, Good Practice
dan masalah.
Nilai Positif :

Membantu pemeriksaan dengan memetakan kronologi dalam bentuk diagram


sehingga mudah dibaca.

Teknik ini memudahkan identifikasi kekurangan secara cepat.

Tambahan informasi dapat dimasukkan tanpa perlu merubah format.


Nilai Negatif :

Beberapa orang lebih suka pada pemetaan kasus karena lebih fleksibel dan
dinamis.

arjaty/RCA/IMRK/2008

29

TABULAR TIME LINE


FORM TABULAR TIMELINE
WAKTU /
KEJADIAN

KEJADIAN

31-1-2002 j.14.00

4-2-2002 j.08.00

8-3-2002 J.14.00

Pasien terlihat diruang penerimaan


pasien untuk di operasi ulang
Right total knee replacement
dilakukan informed consent

Pasien tiba di RS

Pasien datang kembali,di


ruang penerimaan pasien
diterima oleh petugas
residen 1. Dibuat informed
consent

Pasien pulang
karena tempat
penuh, pasien diberi
tahu pembatalan

INFORMASI
TAMBAHAN

Good Practice

Risiko tindakan telah dijelaskan dan


Terdokumentasi

Risiko tindakan telah


dijelaskan dan
terdokumentasi

MASALAH
PELAYANAN

arjaty/RCA/IMRK/2008

30

FORM TABULAR TIMELINE


WAKTU /
KEJADIAN

KEJADIAN

INFORMASI
TAMBAHAN

18-3-2002 j.15.00

18-3-2002 j. 17.00

18-3-2002 j. 19.15

Pasien tiba di RS untuk dirawat

Pasien dirawat
untuk operasi elektif

Pasien dilihat oleh


konsultan anastesi di
ruangan

Pasien masuk
terlalu sore
sehingga tdk
dipeiksa oleh
konsultan bedah

Pasien menolak untuk


anastesi regional.
Penilaian anastesi dicatat
di log book. Kemudian
dipindahkan dicatatan
anastesi saat hari
operasi.
Tetapi kadang tidak
dipindahkan

Konsultan bedah
tidak melihat pasien
sebelum operasi

Tidak mendokumentasikan rencana tindakan

Perawat sedang sibuk karena ada


keadaan daurat. Pasien tidak
dilihat

Good Practice

MASALAH
PELAYANAN

arjaty/RCA/IMRK/2008

31

FORM TABULAR TIMELINE


WAKTU /
KEJADIAN

18-3-2002 j.20.00

19-3-2002 j. 07.30

19-3-2002 j. 07.35

Pasien diperiksa oleh perawat OK


Untuk ditandai daerah operasinya.

Residen 2 pergi ke
ruangan, mencetak
informed consent,
rontgen, dan
mendaftarkan
rencana operasi
pasien

Residen 2, telah diberi


informasi oleh perawat
OK tentang lokasi operasi

KEJADIAN

INFORMASI
TAMBAHAN

Perawat OK menandai lokasi


operasi dgn pensil kulit. Dan
bagian tersebut tertutup stoking.
Perawat OK belum pernah dilatih
menandai tempat operasi

Residen 2 tidak mengcek


kembali lokasi operasi

Good Practice

MASALAH
PELAYANAN

Penandaan bagian yang akan


dioperasi di tempat yang salah

arjaty/RCA/IMRK/2008

32

FORM TABULAR TIMELINE


WAKTU /
KEJADIAN

19-3-2002 j.07.45

19-3-2002 j. 11.25

19-3-2002 j. 11.38

Pasien disiapkan di ruang operasi


oleh perawat senior ruangan

Pasien tiba di ruang


operasi dibanti
siswa perawat

Konsultan anastesi
memanggil staf perawat
untuk evaluasi ulang
pasien

KEJADIAN

INFORMASI
TAMBAHAN

Lokasi operasi dicatat, dan terletak


pada daerah kanan

Dua perawat seharusnya


mengevaluasi tiap pasien
tapi tidak konsisten

Catatan Medis telah di Updated


Good Practice

Tidak tersedianya cuff


(manset) tensimeter di
ruang operasi

MASALAH
PELAYANAN

arjaty/RCA/IMRK/2008

33

FORM TABULAR TIMELINE


WAKTU /
KEJADIAN

19-3-2002 j.11.45

19-3-2002 j. 11.55

19-3-2002 j. 12.00

Pasien diperiksa oleh konsultan


anastesi

Staff perawat
mengambil formulir
infomed consent

Penanggung jawab tiba di


ruang operasi membantu
Dokter anastesi

Pasien menunjukkan lutut kanan


yang akan dioperasi kepada
Dr.Anastesi & perawat OK,
kemudian memindahkan kaus kaki
kompresi sehingga daerah yg
ditandai tertutup

Tidak ada pedoman


yang jelas bahwa
harus ada dialog
antar ahli bedah
anastesi & Tim lain

KEJADIAN

INFORMASI
TAMBAHAN

Good Practice

MASALAH
PELAYANAN

Pasien diperiksa oleh staf yang


tidak seharusnya

arjaty/RCA/IMRK/2008

34

Examples Good practices

as soon as the error was identified, all staff involved immediately took steps to ensure that
appropriate post incident action was taken.
the surgeon discussed the mistake with the patient and offered to have another consultant
take over the patients care.. The patient was happy to continue under the existing consultants
consultant
care. The mistake was also discussed with the patients
patient relatives.
the procedure on the correct leg was arranged and carried out uneventfully two weeks later.

-Segera
Segera setelah error teridentifikasi, semua staf

segera dilibatkan untuk mengambil langkah agar


dapat diambil tindakan yang tepat setelah terjadi

insiden
- Dokter bedah mendiskusikan kesalahan dengan
pasien dan menawarkan konsultan lain untuk
mengambil alih perawatan. Kesalahan juga
didiskusikan dengan keluarga pasien
- Prosedur pada kaki yang benar direncanakan dan
dikerjakan 2 minggu kemudian

arjaty/RCA/IMRK/2008

35

TIME PERSON GRID


Alat pemetaan tabular yang dapat membantu pencatatan pergerakan orang (Staf,
Dokter, pengunjung, pasien dll) sebelum, selama dan sesudah kejadian.

Membantu investigator mengetahui keberadaan seseorang pada saat kejadian /


insiden.
Kapan menggunakan Time Person Grid ?

Bagaimana melengkapi Time Person Grid?

Buatlah tabel yang berisi beberapa baris dan kolom


Dari tabel tersebut, kolom sebelah kiri berisi daftar staf yang terlibat
Kolom berikutnya berisi perjalanan waktu (jam, menit) pada baris atasnya
Kemudian pada baris dibawah waktu berisi keterangan tempat atau kegiatan staf yang terlibat

Nilai positif:

Jika dalam suatu Insiden terdapat keterlibatan banyak orang dalam kejadian tersebut dan
Investigator ingin memastikan keberadaan mereka dalam insiden
Berguna pada keadaan jangka pendek
Dapat dipetakan ke dalam garis waktu sehingga dapat dipakai untuk mengetahui kerangka
waktu spesifik yang lebih detil

Dapat digunakan pada waktu yang pendek


Dapat mengidentifikasi keberadaan seseorang dan adanya celah informasi
Pemetaan dapat dalam bentuk garis waktu yang efektif

Nilai negatif:

Hanya dapat digunakan pada waktu yang pendek


Orang tidak dapat selalu mengingat waktu dimana ia berada
Terfokus pada individu
arjaty/RCA/IMRK/2008

36

TIME PERSON GRID


Member of staff

11.38

11.45

11.50

11.55

12.00

Student nurse

With
patient
(pt)

Ward

Ward

Ward

Ward

Anaesthetist

With pt,
Anaes
room*

With pt,
Anaes
room

With pt,
Anaes
room

With pt,
Anaes room

With pt,
Anaes
room

ODP (Operation Dept


Practitioner)

?**

Recovery

Stores

Recovery

Anaes
room

Theatre staff nurse

Theatre

With pt,
Anaes
room

With pt,
Anaes
room

Theatre

With pt,
Anaes
room

Theatre sister

Theatre
office

Theatre

Stores

?**

Stores

Scrub nurse

Theatre

Theatre

Stores

Theatre

Theatre

Surgeon

Break

Break

Theatre

Theatre

Theatre

Assistant

Break

Break

Theatre

Theatre

Theatre

arjaty/RCA/IMRK/2008

37

5. Identifikasi Masalah /
CMP (Care Management Problem)

Masalah yang terjadi dalam pelayanan baik itu melakukan tindakan (commision) atau
tidak melakukan tindakan yang seharusnya (ommission)
Suatu insiden bisa terdiri dari beberapa CMP
Identifikasi CMP untuk mengetahui serangkaian kejadian yang mengakibatkan insiden.

Prinsip dasar CMP :


1. Pelayanan yang menyimpang dari standar pelayanan yg ditetapkan
2. Penyimpangan memberikan dampak langsung atau tak langsung pada adverse
event.

Adverse event yang berdampak pada pasien baik langsung / tidak langsung
Mis. - Kegagalan dalam observasi / tindakan
- Penanganan yang tidak tepat
- Tidak mencari bantuan saat dibutuhkan
- Kesalahan dalam menggunakan peralatan
- Tidak mengikuti SOP
- Kesalahan memberikan pengobatan
Beberapa tehnik / instrumen untuk mengungkapkan CMP :
Brainstorming, Brainwriting, NGT

arjaty/RCA/IMRK/2008

38

CONTOH CMP /CDP/CSP


CMP

TOOLS

Dokter konsultan tidak melihat pasien sebelum tindakan


operasi,

5W

Kegagalan untuk mendokumentasikan perencanaan tindakan


dalam catatan anestesia

Analisa
Perubahan

Tidak adanya cuff tensimeter di OK saat diperlukan

Fishbone

Pasien tiba di ruang operasi diterima oleh staf yang tidak


semestinya

Fishbone

Tourniket yang digunakan pada tungkai kiri oleh konsultan


bedah dan asistennya

Analisa
Penghalang

Salah tungkai yang ditandai karena tersembunyi oleh kaus


kaki

Analisa
Perubahan

Penanggungjawab OK tidak ada saat pasien masuk

Analisa
Perubahan

CDP : care delivery problem


CSP : care service problem
CMP : care management problem

arjaty/RCA/IMRK/2008

39

Contoh CMP

Delay in diagnosis
Incorrect risk assessment (for example, of suicide or self harm)
Inadequate handover
Failure to note faulty equipment
Failure to carry out preoperative checks
Not following an agreed protocol (without clinical justification)
Not seeking help when necessary
Failure to supervise adequately a junior member of staff
Incorrect protocol applied
Treatment given to incorrect body site
Wrong treatment given

arjaty/RCA/IMRK/2008

40

6. ANALISIS INFORMASI
Tools untuk Identifikasi Proximate & Underlying Cause

5 Why
Change Analysis
Barrier Analysis
Fish bone
Flow chart
Cause and Effect
analysis
arjaty/RCA/IMRK/2008

41

5 WHY

Dikenal juga sebagai why-why


why chart (Ammerman, 1998), lebih
difokuskan pada pendalaman AAM / RCA sehingga investigator
yang menggunakan teknik ini dapat mencari penyebab insiden
keselamatan pasien lebih mendalam.
Tujuan :
Untuk secara konstan bertanya mengapa? Melalui lapisan
penyebab sehingga mengarah ke akar permasalahan dari problem
yang teridentifikasi.
Kapan menggunakan teknik ini?
1. Untuk menanyakan setiap penyebab masalah yang teridentifikasi
dan untuk mengidentifikasi :
Gejala (Symptom),

Proximate cause

Faktor-faktor
faktor yang berpengaruh (an influencing factor) atau

Akar masalah (root cause).


2. Untuk melanjutkan pencarian akar masalah yang sebenarnya,
meskipun telah diketahui kemungkinan penyebab.

arjaty/RCA/IMRK/2008

42

5 WHY
Why Why chart lebih difokuskan pada Investigasi RCA yang tidak dapat
digali lebih dalam penyebab insiden keselamatan pasiennya.
Sangat mudah untuk dimengerti dan simpel untuk dipelajari

Contoh mencari akar masalah :

Effects

caused
caused by
by

Causes

1. Cedera

jatuh

2. Jatuh
3. Lantai licin
4. Pipa bocor

Lantai licin
Pipa bocor
Karet penghubung
rusak
Tidak dimaintanance

5. Karet
penghubung rusak

arjaty/RCA/IMRK/2008

43

FORM TEHNIK (5) MENGAPA


Form G

MASALAH

Konsultan tidak memeriksa pasien di ruangan (pre op),

Mengapa Konsultan
tidak memeriksa
Pasien ?

Karena dokter Konsultan tidak dihubungi oleh perawat

Mengapa Perawat
tidak menghubungi
Konsultan ?

Karena Perawat sibuk

Mengapa Sibuk ?

Mengapa tidak ada


Perawat yang lain
dalam Shift itu ?
Mengapa hanya
2 Orang ?

Karena sedang menangani 2 pasien gawat yg lain yi perdarahan dan


cardiac arrest
Karena tenaga hanya 2 orang dan Beban kerja yang tinggi dan
masalah seperti ini sudah sering terjadi

Karena kebijakan Direksi untuk efisiensi

arjaty/RCA/IMRK/2008

44

ANALISIS PERUBAHAN /
CHANGE ANALYSIS
Dikembangkan oleh Kepnev Treque (1976)
Digunakan untuk menganalisa proses yang tidak bekerja sesuai
rencana
(Apa dan mengapa berubah ?)
Metode sederhana yg dapat membantu membandingkan proses
yg berjalan efektif atau gagal.

Analisis komparativ
Apa yang berubah sehingga menimbulkan kejadian / event
Mencari dampak dari perubahan (potential dan aktual)

Kapan digunakan ?
1. Bila suatu sistem / tugas yg awalnya berjalan efektif kemudian
terjadi kegagalan / terdapat sesuatu yg menyebabkan
perubahan situasi
2. Mencurigai suatu perubahan yg menyebabkan
ketidaksesuaian tindakan atau kerusakan alat.
arjaty/RCA/IMRK/2008

45

Analisis perubahan / change analysis

baseline
comparison

Reality

differences

Ideal

impact

Membandingkan Reality dengan idealnya


Membandingkan teori dengan praktek
arjaty/RCA/IMRK/2008

46

ANALISIS PERUBAHAN /
CHANGE ANALYSIS
Langkah2 Analisis Perubahan :
1.
2.
3.
4.

Pelajari Prosedur normal : Apa yg seharusnya dilakukan (Kolom 1)


Petakan Alur insiden yg terjadi, bandingkan dgn Langkah 1 (Kolom
2)
Bandingkan 2 proses apakah ada perbedaan, Apa sebagai
masalah? catat pada kolom yg telah disediakan (Kolom 3)
Catat akar masalah untuk perbaikan yang akan dimasukkan dalam
Rekomendasi
SOP

INSIDEN

arjaty/RCA/IMRK/2008

APAKAH PERUBAHAN
MENYEBABKAN
MASALAH

47

FORM ANALISIS PERUBAHAN


PROSEDUR YG

PROSEDUR YG DILAKUKAN

APAKAH TERDAPAT BUKTI

APAKAH PERUBAHAN

NORMAL

SAAT INSIDEN

PERUBAHAN DLM PROSES

MENYEBABKAN MASALAH
ATAU SEBAGAI AKIBAT ?

SpB harus mengetahui


kondisi pasien

SpB tahu kondisi pasien,


bahwa kedua lutut bermasalah

Tidak

Tandai bagian yang


akan dioperasi

Tandai tungkai bawah kanan,


dan tertutup kaus kaki
hingga tidak terlihat. Dan ini
tidak dievaluasi ulang oleh
dokter bedah

Ya

Masalah

Persiapan di OK
dilakukan oleh ODP
dan perawat OK

Sudah dilakukan persiapan


oleh ODP & perawat OK

Tidak

Pemasangan tourniket
oleh ODP

Tourniket dipasang oleh dokter


bedah

ya

Masalah

Kolom Dokumentasi
anestesi dan rencana
operasiharus diisi
sebelum operasi

Tidak diisi

ya

Masalah

arjaty/RCA/IMRK/2008

48

ANALISIS PENGHALANG /
BARRIER ANALYSIS

Penghalang atau kontrol untuk mencegah terjadinya bahaya


Analisa penghalang didesain untuk mengidentifikasi :
1.
Penghalang mana yang seharusnya untuk mencegah insiden
2.
Mengapa penghalang gagal ?
3.
Penghalang apa yang dapat digunakan untuk mencegah insiden
terulang kembali ?

Ada 4 tipe barrier ;


1.
2.

3.
4.

Physical barier : mis. Bar code


Natural barrier : mis Dx MBO o/ 2 dr & tunggu 6 jam,
Vincristin & MTX tdk diberikan dlm hari yg sama dan
org yg sama
Human action barrier : pengecekan mark site
Administrative barrier : SOP, Supervisi & training, penegecekan obat o/ 2
org diberikan paraf.

arjaty/RCA/IMRK/2008

49

arjaty/RCA/IMRK/2008

50

ANALISIS PENGHALANG /
BARRIER ANALYSIS
Barrier
Hazard

Sumber potensial
menyebabkan harm
/ kerugian
Wrong patient
No consent

Melindungi target
dari hazard
Checks
Checks
Protocols
Protocols
arjaty/RCA/IMRK/2008

Target

Pasien

Giving ECT to
patient

51

BARRIER ANALYSIS (WRONG SITE SURGERY CASE)


Masalah: torniket dilakukan pada kaki yang salah oleh dokter bedah konsultan dan
asistennya
Penghalang
sudah ada?

Mengapa penghalang/kontrol terabaikan dan


Kontrol Apakah
penghalan apa dampaknya?
g/ kontrol
berfungsi?

SOP menyatakan bahwa


dokter bedah atau asisten
melihat pasien dan cek
identitas dan semua hal
yang berkaitan dengan
operasi termasuk
memeriksa tanda operasi

Tidak

1. SOP tidak menerangkan kapan dan siapa


yang melakukan. Tugas tersebut dilakukan
oleh SpR2 dan konsultan, tetapi komunikasi
dan informasi transfer tidak lengkap.
2. Konsultan lebih senang melihat pasiennya
sebelum tanda operasi diberikan. Akibat
terlambat waktu admission maka tanda
operasi dilakukan oleh SHO

Benar dan tepat tanda


operasi

Tidak

1.

2.

SHO menandai tanda operasi dengan


pensil kulit pada sisi yang tidak biasa,
yang tidak mudah dilihat oleh dokter
bedah. SHO tidak pernah mendapat
training mengenai hal ini.
Kaos kompresi menghalangi tanda
operasi

arjaty/RCA/IMRK/2008

52

Push or Pull, Right or left?

How did you know?


arjaty/RCA/IMRK/2008

53

ANALISIS FISH BONE /


FAKTOR KONTRIBUSI

Tiap masalah (CMP) dpt berkaitan dengan


beberapa faktor yang dapat memberikan
dampak pada timbulnya insiden.
Mis : motivasi individu kurang, supervisi tim
kurang, kebijakan pelatihan tidak adekuat dll.

Berbagai metode dapat digunakan untuk


mencatat faktor kontribusi yang berkaitan
dengan CMP
arjaty/RCA/IMRK/2008

54

FISHBONE DIAGRAM
ISHIKAWA TOOL

Kondisi

Ketersediaan
SOP

Kompetensi

Personal
Pengobatan

Kesehatan
Fisik
dan mental

Komunikasi
tertulis

Ketersediaan
& akurasi test

Desain
tugas

Riwayat

Kepemim
pinan &
TJ

Fc Penunjang
dlm
validasi
alat medis

Hub Staf &


Pasien

Perlengkpn
Staf

Desain &
Bgnan

Diklat

arjaty/RCA/IMRK/2008

Supervisi &
Konsultasi

Org &
Manjmn

Adm

Lingk

Beban
Kerja

Komunikasi verbal

Waktu

Kebijakan
Stndr &
TUjuan
Budaya
safety

55

MATRIX INSTRUMEN ANALISIS INFORMASI


INSTRUMEN
(5)
Mengapa
(5 Why)

Diagram
tulang ikan
(Fishbone
Diagram)

KAPAN
DIGUNAKAN

DESKRIPSI

KEUNTUNGAN

KERUGIAN

Untuk
mengidentifikasi
gejala / faktor yg
mempengaruhi /
penyebab yg
sederhana

Pertanyaan
mendalam untuk
mengidentifikasi
akar masalah

Sederhana &
efektif. Dapat
digunakan untuk
individu / kelompok

Sebagian tidak setuju


dgn 5 x. Karena Akar
masalah bisa > 5, atau <
5 tapi umumnya, dgn 5 x
bertanya sudah dapat
menemukan akar
masalah.

Untuk

Diagram

Mudah

Tidak

mengetahui faktor
kontributor suatu
masalah
Pada masalah
multifaset yg
panjang atau rantai
penyebab yg
kompleks

yg
digunakan untuk
menemukan faktor
penyebab masalah
tdd 9 faktor

dilaksanakan
Tdp display visual
dari proses analisis

semua orang
merasa nyaman dengan
perangkat ini
Memerlukan waktu
agar familiar
Memerlukan pandangan
yg luas dari kejadian yg
diidentifikasi tdk
berhubungan dgn
masalah

MATRIX INSTRUMEN ANALISIS INFORMASI


INSTRUMEN

Analisis
Perubahan
(Change
Analisis)

Analisis
Penghalang
(Barrier
Analysis)

KAPAN
DIGUNAKAN
Jika

DESKRIPSI

KEUNTUNGAN

KERUGIAN

sistem, prosedur
& peralatan yg awalnya
berjalan baik, terjadi
perubahan / error
Pada penyebab yg tdk
jelas, khususnya
berguna utk evaluasi
kegagalan alat

Metode untuk
membandingka
n proses yg
terjadi dgn
proses yg
seharusnya

Dapat digunakan
pada insiden yg
sederhana maupun
yang kompleks

Menimbulkan

Dapat

Analisis kritis
pengawasan
untuk
mengidentifikas
i gagalnya
pertahanan

Dapat

Dapat

digunakan
secara prospektif &
rektrospektif untuk
mengidentifikasi
adanya penghalang
Utk mengidentifikasi
penghalang & kegagalan
peralatan serta prosedur
atau masalah
administrasi

menidentifikasi
kontrol tambahan yg
dapat mencegah
insiden
Pendekatan yg
sistematik

pertanyaan tentang
prosedur yg normal atau
proses pada pasien
sehingga memerlukan
penelitian yg lebih
mendalam
Nilainya terbatas
Seluruh akar masalah
mungkin tdk dpt diketahui

menyebabkan
stres bagi staf
Memerlukan proses
agar familiar

7. Buat Rekomendasi & Rencana Tindakan


Improvement
Akar
Masalah

Tindaka
n

Tkt
Rekomendasi
(individu, Tim,
Direktorat, RS)

Penan
ggung
jawab

Waktu

arjaty/RCA/IMRK/2008

Sumber daya
yg
dibutuhkan

Bukti
Penyel
esaian

Tanda
Tangan

58

arjaty/RCA/IMRK/2008

59

RCA REPORT FORMAT


WHAT HAPPENED?
RCA-Format
Format Laporan
Apa yang terjadi?
(Including the role of all individuals directly and indirectly involved, the setting
for the event, and any impact or potential impact of the event that is relevant to
patient care or the conduct of the practice)
(termasuk peran
WHY DID IT HAPPEN?
(Including description and discussion of the main and underlying reasons for
the event occurring, where this is possible)
WHAT HAVE YOU LEARNED?
(Reflect on significant event and highlight personal and, if appropriate, teamteam
based learning)

WHAT CHANGES WILL YOU MAKE?


(What action will be taken, where this is relevant or feasible, ensuring that all
relevant individuals are involved, how will you monitor the changes)
arjaty/RCA/IMRK/2008

60

Hospital ID

Investigation number..

RCA Title ................


Date

arjaty/RCA/IMRK/2008

61

EXECUTIVE SUMMARY
...........................................
.........................................
.......................................
CONCLUSIONS
...........................................
...........................................
...........................................

RECOMMENDATIONS
1.
2.
3.

arjaty/RCA/IMRK/2008

62

arjaty/RCA/IMRK/2008

63

Appendices
lists of documentary evidence
copies of relevant documentation
methodology used and relevant diagrams;
fishbone, cause
and effect chart,
chronology/timelines etc

arjaty/RCA/IMRK/2008

64

arjaty/RCA/IMRK/2008

65

DIFFERENCES FMEA & RCA


RCA

FMEA

Proactive

Specific Process

Reactive

Diagram process flow

What could occur?


Focusing on a processes
potential system failures
Prevents failures before
they occur

Specific Event

Diagram chronological
steps
What occurred?
Focus on an events
system failures
Prevents failures
from reoccurring

arjaty/RCA/IMRK/2008

66

KEY
TAKE HOME MESSAGE
Investigasi -> AAM/ RCA
Tim
Kumpul data & Identifikasi masalah
Kumpul
Pemetaan
Pemetaan Informasi (Tools)
Analisa
Analisa informasi (Tools)

Rekomendasi &
Action Plan

Insiden

Investigasi Sederhana :
Penyebab
Penyebab langsung
Penyebab
Penyebab melatarbelakangi

arjaty/RCA/IMRK/2008

67

KEY TAKE HOME MESSAGES

CMP

Peta

Analisa

POA

Data
Insiden

Tim

arjaty/RCA/IMRK/2008

68

arjaty/RCA/IMRK/2008

69

S-ar putea să vă placă și