Sunteți pe pagina 1din 4

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH


Tujuan Instruksional Umum :
Mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan keluarga sesuai dengan masalah
kesehatan yang terjadi pada keluarga dengan anak usia sekolah.
Tujuan Instruksional khusus :
Mahasiswa mampu :
1. Menyebutkan definisi keluarga dengan anak usia sekolah.
2. Menjelaskan tugas-tugas perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah.
3. Menjelaskan masalah-masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga dengan anak
usia sekolah.
4. Mengidentifikasi diagnosa keperawatan keluarga yang mungkin muncul pada
keluarga dengan anak usia sekolah.
5. Membuat dokumentasi asuhan keperawatan pada keluarga dengan anak usia
sekolah.
6. Menjelaskan peran perawat pada keluarga dengan anak usia sekolah.

Tahap ini dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan mulai masuk
sekolah dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja. Keluarga biasanya
mencapai jumlah anggota maksimum, dan hubungan keluarga di akhir tahap ini (Duvall,
1977). Lagi-lagi tahun-tahun pada masa ini merupakan tahun-tahun yang sibuk. Kini,
anak-anak mempunyai keinginan dan kegiatan-kegiatan masing-masing, disamping
kegiatan-kegiatan wajib dari sekolah dan dalam hidup, serta kegiatan-kegiatan orangtua
sendiri. Setiap orang menjalani tugas-tugas perkembangannya sendiri-sendiri, sama
seperti keluarga berupaya memenuhi tugas-tugas perkembangannya sendiri (Tabel 7).
Menurut Erikson (1950), orangtua berjuang dengan tuntutan ganda yaitu berupaya
mencari kepuasan dalam mengasuh generasi berikutnya (tugas perkembangan
generasivitas) dan memperhatikan perkembangan mereka sendiri ; sementara anak-anak

usia sekolah bekerja untuk mengembangkan sense of industry kapasitas untuk


menikmati pekerjaan dan mencoba mengurangi atau menangkis perasaan rendah diri.
Tabel 7. Tahap IV Siklus Kehidupan Keluarga Inti dengan anak usia sekolah, dan
Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga yang Bersamaan.
Tahap Siklus Kehidupan Keluarga
Keluarga dengan anak usia sekolah

Tugas-Tugas Perkembangan
Keluarga
1. Mensosialisasikan

anak-anak,

termasuk

meningkatkan

sekolah

dan

prestasi

mengembangkan

hubungan dengan teman sebaya


yang sehat.
2. Mempertahankan

hubungan

perkawinan yang memuaskan.


3. Memenuhi

kebutuhan

kesehatan

fisik anggota keluarga


Diadaptasi dari Carter dan McGoldrick (1988), Duvall dan Miller (1985)
Tugas orangtua pada tahap ini adalah untuk belajar menghadapi pisah dengan atau
lebih sederhana, membiarkan anak pergi. Lama kelamaan hubungan dengan teman
sebaya dan kegiatan-kegiatan diluar rumah akan memainkan peranan yang lebih besar
dalam kehidupan anak usia sekolah tersebut. Tahun-tahun ini dipenuhi oleh kegiatankegiatan keluarga, tapi ada juga kekuatan-kekuatan yang secara perlahan-lahan
mendorong anak tersebut pisah dari keluarga sebagai persiapan menuju masa remaja.
Orangtua yang mempunyai perhatian diluar anak mereka akan merasa lebih mudah
membuat perpisahan yang perlahan-lahan. Akan tetapi, dalam contoh-contoh dimana
peran ibu merupakan sentral dan satu-satunya peran yang signifikan dalam kehidupan
wanita, maka proses pisah ini merupakan sesuatu yang menyakitkan dan dipertahankan
mati-matian.

Selama tahap ini orangtua merasakan tekanan yang luar biasa dari komunitas di
luar rumah melalui sistem sekolah dan berbagai asosiasi di luar keluarga yang
mengharuskan anak-anak mereka menyesuaikan diri dengan standa-standar komunitas
bagi anak. Hal ini cenderung mempengaruhi keluarga-keluarga kelas menengah untuk
lebih menekankan nlai-nilai tradisional pencapaian dan produktifitas, dan menyebabkan
sejumlah keluarga dari kelas pekerja dan banyak keluarga miskin merasa tersingkir dari
dan konflik dengan sekolah dan / atau nilai-nilai komunitas.
Kecacatan pada anak-anak akan ketahuan selama periode kehidupan anak ini.
Para perawat sekolah dan guru akan mendeteksi banyak defek penglihatan, pendengaran,
wicara, selain kesulitan belajar, gangguan tingkah laku, dan perawatan gigi yang tidak
adekuat, penganiayaan anak, penyalahgunaan zat dan penyakit-penyakit menular
(Edelman dan Mandle, 1986). Bekerja dengan keluarga dengan peran sebagai konselor
dan pendidik dalam bidang kesehatan, selain untuk memulai rujukan yang layak untuk
skrining lanjutan, membutuhkan energi yang sangat banyak dari seorang perawat sekolah.
Ia juga bertindak sebagai narasumber bagi guru sekolah, memungkinkan guru mampu
menangani kebutuhan-kebutuhan kesehatan individu atau yang telah lazim dari siswasiswa secara lebih efektif.
Ada banyak keadaan cacat yang terdeteksi selama tahun-tahun sekolah, termasuk
epilepsi serebral palsi, retardasi mental, kanker, kondisi ortopedik. Fungsi pertama
perawat kesehatan disini disamping fungsi rujukan, mengajar dan memberikan konseling
kepada orangtua mengenai kondisi tersebut akan membantu keluarga melakukan koping
sehingga pengaruh yang merugikan dari cacat tersebut pada keluarga dapat
diminimalkan.
Bagi anak-anak dengan masalah tingkah laku, perawat keluarga di sekolah, klinik,
kantor, dokter dan lembaga-lembaga komunitas harus mengupayakan

keterlibatan

orangtua secara aktif. Memulai rujukan untuk konseling/terapi keluarga sering amat
bermanfaat dalam membantu keluarga agar sadar akan masalah-masalah keluarga yang
mungkin akan mempengaruhi anak usia sekolah secara merugikan. Jika orangtua dapat

menata kembali masalah tingkah laku anak sebagai sebuah masalah keluarga yang
berupaya mencari resolusi dengan fokus yang baru tersebut, akan tercapai lebih banyak
fungsi-fungsi keluarga dan tingkah laku anak yang sehat (Bradt, 1988)

Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga


Salah satu tugas orangtua yang sangat penting dalam mensosialisasikan anak pada saat ini
meliputi meningkatkan prestasi anak pada saat ini meliputi meningkatkan prestasi anak di
sekolah. Tugas keluarga yang signifikan lainnya adalah mempertahankan hubungan
perkawinan yang bahagia. Sekali lagi dilaporkan bahwa kebahagiaan perkawinan selama
tahap ini menurun. Dua buah penelitian yang besar menguatkan observasi ini (Burr,
1970 ; Rollins dan Feldman, 1970). Meningkatkan komunikasi yang terbuka dan
mendukung hubungan suami istri merupakan hal yang vital dalam bekerja dengan
keluarga dan anak usia sekolah.
Kemungkinan diagnosa dan peran perawat sama dengan keluarga dengan anak
usia pra sekolah

S-ar putea să vă placă și