Examples of confrontive coping strategies include trying to figure out different

ways to handle the situation, trying to find out more about the problem so you can
deal it better, and trying to handle things one step at a time. In the past, i have
encountered in the literature the use of label confrontative coping as an alternative
for confrontive coping. However, confrontative coping implies a conflict-ridden
type of coping behavior (e.g. when you are involved in a confrontation with
someone), not a constructive approach ti handling the problem. There-fore, in my
mindm these two labels should not be confused, nor should they be used
interchangeably (although journal editors consistently try to change confrontive to
confrontative). Thus, confrontive coping suggests a positive type of coping
approach, wheras confrontative coping focused on negative coping behavior

Contoh strategi coping confrontive termasuk mencoba untuk mencari tahu cara
yang berbeda untuk menangani situasi, berusaha untuk mengetahui lebih lanjut
tentang masalah ini sehingga Anda dapat menangani lebih baik, dan berusaha
untuk menangani hal-hal satu langkah pada satu waktu. Di masa lalu, saya temui
dalam literatur penggunaan label mengatasi konfrontatif sebagai alternatif untuk
mengatasi confrontive. Namun, mengatasi konfrontatif menyiratkan jenis dilanda
konflik mengatasi perilaku (misalnya ketika Anda terlibat dalam konfrontasi
dengan seseorang), bukan pendekatan konstruktif untuk menangani masalah
tersebut. Ada-kedepan, dalam pikiran saya dua label ini tidak harus bingung, atau
mereka harus digunakan secara bergantian (meskipun editor jurnal konsisten
mencoba untuk mengubah confrontive untuk konfrontatif). Dengan demikian,
mengatasi confrontive menunjukkan jenis positif menghadapi pendekatan, wheras
konfrontatif Koping berfokus pada perilaku koping negatif

Measurement of nursing outcomes 2nd ed Ora L. Strickland

ISBN 0-8261-1795-3
Spinger publishing company, Inc.
New york

Seeking social support actively involves looking for emotional, social, and
educational support from others. A person who highly on seeking social support
will positively respond to a statement such as i talked to someone about how i
was feeling. Its emergence as a significant predictor of perceptions of illness
severity demonstrated that people with heart disease who acknoeledged the use of
this coping strategy were less likely to report a high level of illness severity. More
importantly, the use of social support seeking is largely indicative of adaptive
coping as has been associated with better functional outcomes in a variety of
patient populations.
The seeking of support, whether it is educational, social, or emotional, would
conceivably lead to greater knowledge of the illness and, more importantly, an
increased ability to pace oneself and monitor changes that may be indicators of a
potential relapse. This increased awareness may lead to behavioral changes that
may in effect lessen perceived illness severity.
Mencari dukungan sosial secara aktif melibatkan mencari dukungan emosional,
sosial, dan pendidikan dari orang lain. Seseorang yang sangat pada mencari
dukungan sosial positif akan menanggapi pernyataan seperti "saya berbicara
dengan seseorang tentang bagaimana saya merasa". Its munculnya sebagai
prediktor signifikan dari persepsi keparahan penyakit menunjukkan bahwa orang
dengan penyakit jantung yang mengakui penggunaan strategi koping ini kurang
mungkin untuk melaporkan tingkat tinggi keparahan penyakit. Lebih penting lagi,
penggunaan dukungan pencarian sosial sebagian besar menunjukkan koping
adaptif seperti yang telah dikaitkan dengan hasil fungsional yang lebih baik dalam
berbagai populasi pasien.
Mencari dukungan, apakah itu pendidikan, sosial, atau emosional, akan
dibayangkan menyebabkan pengetahuan yang lebih besar dari penyakit dan, lebih
penting lagi, peningkatan kemampuan untuk kecepatan diri sendiri dan memantau
perubahan yang mungkin indikator kambuh potensial. Kesadaran yang meningkat
ini dapat menyebabkan perubahan perilaku yang mungkin berlaku mengurangi
dirasakan tingkat keparahan penyakit.
Indeed, many stressful experiences have a time course that is difficult to change.
The longer you avoid dealing with a problem of this sort, the less time is available
to deal with the problem when you finally turn to it. This can make the situation
worse, in any number of ways. Yet another potential problem with avoidance
coping is that some kinds of avoidance create additional problems of their own.