Sunteți pe pagina 1din 5

1.

Analisis kualitas tanah


2. Pengertian tanah masam dan tanah basa
Tanah masam (acid soils) adalah tanah-tanah yang memiliki pH rendah (agak
masam hingga sangat masam atau < 6,5), baik berupa lahan kering (up land)
maupun lahan basah (wet land. Umumnya tanah tanah masam tersebar di
kawasan tropika basah seperti : Negara Indonesia, Malaysia, Thailand, Brasil,
Afrika tengah, Banglades.
Tanah basa/tanah alkali adalah tanah-tanah yang memiliki pH tinggi yakni pH >
7 (agak basa hingga sangat basa atau > 7),
3. Metode-metode perbaikan kondisi tanah
4. Cari tanaman dan karakteristik tanaman itu tumbuh (syarat tanaman itu tumbuh)
Jati merupakan salah satu jenis tanaman yang mendominasi hutan di Indonesia.
Tanaman ini sangat baik dibudidayakan di Indonesia. Pasalnya, kondisi cuaca dan
lingkungan yang tropis sangat mendukung untuk pertumbuhan jati. Jenis tanaman ini
dapat ditanam di berbagai kondisi lahan dan lingkungan, seperti hutan dataran rendah,
hutan dataran tinggi, hutan pegunungan, hutan tanaman industri, lahan kering tidak
produktif, lahan basah tidak produktif, dan lahan perkebunan.
Syarat lokasi untuk budi daya jati di antaranya ketinggian lahan maksimum 700
meter dpl, suhu udara 13--43 C, pH tanah 6, dan kelembapan lingkungan 60--80%,
Tanah yang cocok untuk pertumbuhan jati adalah tanah lempung, lempung berpasir, dan
liat berpasir. Unsur kimia pokok (macro element) yang diperlukan untuk pertumbuhan
jati
yakni
kalsium,
fosfor,
kalium,
dan
nitrogen.
Sementara itu, curah hujan optimum yang diperlukan untuk pertumbuhan jati
sekitar 1.000-1.500 mm/tahun. Curah hujan berpengaruh terhadap sifat gugurnya daun
dan kualitas fisik kayu. Secara alamiah, jati akan menggugurkan daunnya saat musim
kemarau, lalu tumbuh kembali pada musim hujan. Di daerah yang memiliki kemarau
yang panjang, jati akan menggugurkan daunnya dan menghasilkan lingkaran tahun yang
artistik. Karena itu, kayu jati yang berasal dari daerah ini memiliki struktur kayu yang
lebih kuat dan dikelompokkan ke dalam jenis kayu mewah (fancy wood) atau kayu kelas
I. Sementara itu, di daerah yang curah hujannya tinggi, tanaman jati tidak menggugurkan
daun dan lingkaran tahunnya kurang menarik. Karena itu, kualitas kayunya lebih rendah
dibandingkan dengan daerah yang memiliki kemarau panjang.
5. Pengertian pH tanah, KPK tanah dan tekstur tanah
Ph tanah adalah tingkat keasaman atau kebasaan dari tanah
Kapasitas pertukaran kation (KPK) dalam ilmu tanah diartikan sebagai
kemampuan tanah untuk menjerap dan menukar atau melepaskan kembali ke
dalam larutan tanah.
Tekstur tanah adalah klasifikasi secara kualitatif mengenai kondisi suatu tanah
berdasarkan tekstur fisiknya
6. Jelaskan bagian-bagian unsur hara makro esensial
Unsur Hara Makro

Unsur hara esensial yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak (Makro) antara lain :

Unsur hara makro primer : Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K)

Unsur hara makro skunder : Sulfur (S), Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg).
Nitrogen (N)

Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.

Merupakan bagian dari sel ( organ ) tanaman itu sendiri.

Berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman.

Merangsang pertumbuhan vegetatif ( warna hijau ) seperti daun.


Tanaman yang kekurangan unsur N gejalanya : pertumbuhan lambat/kerdil, daun hijau
kekuningan, daun sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua cepat menguning dan mati.
Phospat (P)

Berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman

Merangsang pembungaan dan pembuahan.

Merangsang pertumbuhan akar.

Merangsang pembentukan biji.

Merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel.


Tanaman yang kekurangan unsur P gejaalanya : pembentukan buah/dan biji berkurang,
kerdil, daun berwarna keunguan atau kemerahan ( kurang sehat )
Kalium (K)

Berfungsi dalam proses fotosintesa, pengangkutan hasil asimilasi, enzim dan mineral
termasuk air.
Meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit.
Tanaman yang kekurangan unsur K gejalanya : batang dan daun menjadi lemas/rebah, daun
berwarna hijau gelap kebiruan tidak hijau segar dan sehat, ujung daun menguning dan kering,
timbul bercak coklat pada pucuk daun.

Kalsium (Ca)
Kalsium berperan sebagai pembentuk didinding sel tanaman. Kalsium juga berfungsi untuk
mengeraskan bagian kayu tanaman, merangsang pertumbuhan akar halus, mempertebal
dinding sel buah, dan merangsang pertumbuhan biji. Unsur hara ini dapat diperoleh dari
pupuk kandang, juga dari penambahan kapur, baik kapur dolomit (CaCOMgCO), kalsit
(CaCO), maupun kalsium khlorida (CacCI). Kekurangan kalsium pada tanaman
menyebabkan penyakit fisiologis. Biasanya ditandai dengan gejala mirip serangan blossom
and root. Gejala mudah dikenali lewat tanda-tanda khas yang tmpak dari daun hingga
buahnya.
Magnesium (Mg)
Magnesium bermanfaat dalam penyusunan klorofil, mengaktifkan enzim yang berhubungan
dengan metabolisme karbohidrat, dan menambah kadar minyak pada tanaman. Unsur hara ini
diperoleh dari pupuk kandang, kapur dolomit, kieserite (MgSO.HO), dan pupuk daun yang
mengandung Mg. Kekurangan unsur magnesium pada tanaman menyebabkan klorosis
(menguning) pada tulang-tulang daun yang sudah tua. Selain itu, warna daun akan berubah
menjadi kuning dan muncul bercak-bercak coklat di permukaanya.
Sulfur (S)
Sulfur diperlukan tanaman untuk membantu pembentukan zat hijau daun, penyusunan
perotein, dan vitaman. Selain diperoleh dari pupuk kandang, unsur hara ini juga bisa
diperoleh dari penambahan pupuk buatan ZA, pupuk daun, dan pupuk multi-micro yang
mengandung 5,3% sulfur. Jika tanaman kekurangan sulfur, pada daun-daunya akan muncul
gejala klorosis (menguning).
7. Jelaskan bagian-bagian unsur hara mikro esensial

Unsur Hara Mikro


Unsur Hara Mikro adalah unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah yang sangat
kecil, tetapi fungsinya penting dan tidak tergantikan. contoh Unsur Hara Mikro atara lain
Besi (Fe), Mangan (Mn), Seng (Zn), Tembaga (Cu), Molibdenum (Mo), Buron (B), dan
Chlor (Cl)
Besi (Fe)
Besi berperan sebagai pembentuk klorofil, penyusun protein, dan penyusun enzim. Unsur
hara ini diperoleh dari pupuk kandang dan pupuk kimia. Kekurangan unsur ini pada tanaman
menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat, daun berguguran, dan pucuk tanaman mati.
Gejala yang mendahului kekurangan unsur Fe biasanya berupa menguningnya daun-daun
muda dan tulang daun.

Mangan (Mn)
Mangan berfungsi sebagai katalisator berbagai enzim yang berperan dalam proses
perombakan karbohidrat dan metbolisme nitrogen. Mangan bisa disuplai lewat pemberian
pupuk daun yang mengandung Mn. Gejala kekurangan unsur mangan (Mn) pada tanaman
tidak bisa diketahui secara langsung tanpa membawa sampel daun atau tanah ke
laboratorium.
Molibdenum (Mo)
Molibdenum berperan pada penyerapan N, pengikatan N, asimilasi N, dan secara tidak
langsung berperan di dalam pembentukan asam amino dan protein tanaman. Unsur ini dapat
diperoleh melalui pengapuran. Gejala kekurangan unsur Mo pada tanaman tidak bisa
langsung diketahui tanpa membawanya ke laboratorium terlebih dahulu.
Boron (B)
Boron berperan dalam pembentukan protein, pembentukan buah, dan perkembangan akar.
Unsur hara ini dapat diperoleh dari pupuk kandang, borax atau borate, asam borate (HBO),
dan pupuk mikro. Gejala kekurangan unsur boron pada tanaman biasanya ditandai dengan
pembentukan cabang yang tumbuh sejajar berdampingan, ruas tanaman memendek, dan
batang tanaman yang keropos, timbulnya garis-garis kuning hitam yang memutar pada buah,
dan buah terlihat agak kerdil.
Seng (Zn)
Seng berfungsi sebagai katalisator dalam pembentukan protein, mengatur pembentukan asam
indoleasetik (Asam yang berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh tanaman), dan berperan aktif
dalam transformasi karbihidrat. Unsur ini bisa dusuplai lewat pupuk daun yang mengandung
unsur seng (Zn). Kekurangan unsur Zn tidak berarti bagi tanaman.
Tembaga (Cu)
Elemen dalam pembentukan vitamin A, dan secara tidak langsung berperan dalam
pembentukan klorofil. Biasanya, unsur hara ini disuplai dari pupuk daun yang mengandung
tembaga (Cu). Kekurangan unsur temabaga (Cu) menyebabkan tanaman tidak tumbuh
sempurna (kerdil) dan pembentukan bunga atau buah sering gagal.
Khlor (Cl)
Khlor dibutuhkan pada proses fotosintesis, terutama berkaitan langsung dengan osmosis di
dalam sel tanaman. Kekurangan khlor sangat jarang terjadi karna unsur ini tersedia secara
alami di dalam tanah. Gejala kekurangan khlor pada tanaman ditunjukan dengan munculnya
bercak-bercak kuning di permukaan daun dan daun menjadi layu serta berwarna kuning.
8. Jelaskan bagian-bagian unsur hara penunjang/toksik

Disamping itu juga dikenal unsur hara penunjang, yaitu unsur hara yang peranannya belum
diketahui secara spesifik dan hanya penting untuk tanaman tertentu saja.
Unsur hara penunjang meliputi Co yang hanya penting bagi tanaman/mikrobia pengikat Nbebas, Si khusus untuk tanaman berdaun bendera seperti padi, Na untuk tanaman yang
tumbuh pada tanah alkalin, juga F, I, Al, V, Ni dan Se .

S-ar putea să vă placă și