Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
on
http://rendradewata.blogspot.com
A PENGERTIAN
Peradangan yang terjadi pada lumen apendix (gambar)
B. PATHOFISIOLOGI
Obstruksi Intarluminal
Nekrosis
Operasi
Laparatomi untuk Peritonitis
mencuci isi perut agar Obstruksi Intestinal
tidak terjadi infeksi Hypovolemik Syok
Sembuh
Sembuh Mati
Apendiksitis 1
AstalaVista & UraKom Karanganyar
on
http://rendradewata.blogspot.com
C MANAJEMEN MEDIK
- Terapi pembedahan
- Terapi cairan
- Terapi antibiotik
D. MANAJEMEN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
DATA DASAR PENGKAJIAN PASIEN
Aktifitas/Istirahat : Malaise (rasa sakit/tidak enak badan)
Sirkulasi : Takikardi
Eliminasi :
Gelaja : Konstipasi pada awitan awal, kadang-kadang
diare
Tanda : Distensi abdomen, nyeri tekan/lepas,
kekakuan, penurunan atau tak ada bising usus
Makanan dan Cairan :
Gejala : Anoreksia, mual dan muntah
Nyeri/Kenyamanan :
Gelaja : Nyeri abdomen sekitar epigastrium dan
umbilikus yang meningkat berat dan
terlokalissi pada titil Mc. Burney (setengah
jarak antara umbilikus & tulang ileum kanan),
meningkat karena berjalan, bersin, batuk, atau
napas dalam (nyeri berhenti tiba-tiba diduga
perforasi atau infark pada apendiks). Keluhan
berbagai rasa nyeri/gejala tak jelas
(sehubungan dengan lokasi apendiks, contoh
retrosekal atau sebelah ureter
Tanda : Prilaku berhati-hati, berbaring kesamping atau
telentang dengan lutut ditekuk : meningkatnya
nyeri pada kuadran kanan bawah karena
posisi ekstensi kaki kanan/posisi duduk tegak
Nyeri lepas pada sisi kiri diduga inflamasi
Peritoneal
Apendiksitis 2
AstalaVista & UraKom Karanganyar
on
http://rendradewata.blogspot.com
Keamanan :
Tanda : Biasanya demam
Pernapasan : Takipnea, pernapasan dangkal
Pemeriksaan Diagnostik :
Sel darah putih ; diatas 12.000/mm3 (lekositosis), neutrofil meningkat
sampai 75 %
Urinalisis : normal, tetapi eritrosit/leukosist mungkin ada
Foto Abdomen : Dapat menyatakana adanya pengerasan material
pada apendiks (fekalit)
B DIAGNOSA KEPERAWATAN
Sebelum oprasi
1. Nyeri Abdomen b.d Obstruksi dan peradangan apendiks
2. Potensial kekurangan volume cairan b.d mual, muntah,anoreksia dan
diare
3. Kurang pengetahuan tentang prosedur preop dan post op b.d kurang
terpapar terhadap informasi
4. Resiko tinggi terjadi komplikasi peritonitis b.d perforasi/ruptur apendiks
Sesudah Oprasi
1. Nyeri b.d Luka oprasi
2. Kerusakan integritas kulit b.d luka oprasi
3. Kurang pengetahuan b.d kurang informasi tentang perawatan di rumah
dan tindak lanjut yang dibutuhkan.
4. Potesnsial kekurangan cairan dan elektolit b.d demam dan pemasukan
cairan yang tidak memadai.
5. Potensial tidak efektifnya pola napas b.d efek anastesi dan mobilisasi
Apendiksitis 4
AstalaVista & UraKom Karanganyar
on
http://rendradewata.blogspot.com
DIAGNOSA KEPERAWATAN II
Potensial kekurangan volume cairan b.d mual, muntah, anoreksia dan
diare.
Hasil yang diharapkan :
Pasien akan mempertahan keseimbangan cairan dan elektrolit yang
normal selama perawatan
Kriteria Evaluasi
Dalam jangka 1-2 jam intervensi diberikan dapat lihat tanda sebagai
berikut : bibir tidak kering, mukosa membran lembab, turgor kulit baik, tidak
kering.
Intervensi Keperawatan
1 Kontrol TV terhadap peningkatan suhu, peningkatan frekwensi nadi,
hipotensi tiap 4 jam
2 Puasa makan dan minum
3 Pasang infus dan pipa lambung sesuai program medik
4 Kontrol cairan keluar dan masuk bila urin < 30/jam, laporkan Dokter
5 Jauhka makan-makanan/bau-bauan yang merangsang mual muntah.
Apendiksitis 5
AstalaVista & UraKom Karanganyar
on
http://rendradewata.blogspot.com
Apendiksitis 6
AstalaVista & UraKom Karanganyar
on
http://rendradewata.blogspot.com
DIAGNOSA KEPERAWATAN IV
Potensial terjadi komplikasi peritonitis b.d perforasi/ruptur apendiks
Hasil yang diharapkan :
Pasien akan bebas dari infeksi (komplikasi)
Kriteria Evaluasi :
Nyeri abdomen tidak bertambah hebat, tanda vital normal, tidak ada tanda-
tanda gelisah, dehidrasi dan akral tidak dingin.
Intervensi keperawatan
1. Observasi tanda-tanda vital
2. Kontrol secara teratur tanda-tanda peritonitis dan laporkan segera bila
perlu
3. Beri makanan dan cairan batasan sesuai program
4. Kalau perlu pasang pipa lambung, infus sesuai program medik
5. Jangan berikan huknah, klisma atau obat pencahar
6. Bila tanda dan gejala peritonitis muncul, maka :
- Puasakan
- Beri posisi setengah duduk dan tirai baring
- Pantau efek pembelian obat
- Beri dukungan pada pasien
- Beri antibiotik sesuai program medik
Sesudah Operasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN I
Nyeri b.d Luka pembedahan
Hasil yang diharapkan :
Pasien akan mempertahankan kenyamananya selama perawatan
Kriteria Evaluasi :
Dalam 1-2 jam intervensi penghilangan nyeri, persepsi subjektif pasien
tentang nyeri menurun, dibuktikan dengan skala nyeri, indikator-indikator
obyektif, seperti tidak meringis, wajah dan posisi tubuh relaks, luka operasi,
tidak ada tanda tanda infeksi
Apendiksitis 7
AstalaVista & UraKom Karanganyar
on
http://rendradewata.blogspot.com
Intervensi Keperawatan
1 Kaji dan catat kualitas, lokasi dan durasi nyeri. Gunakan skala nyeri
dengan pasien dari 0 (tidak ada nyeri_ - 10 (nyeri paling buruk). Beri
2 Beri posisi tidur nyaman
3 Kolaborasi therapi analgesik sesuai program.
4 Ajarkan cara mengulangi nyeri :
- Napas dalam dan batuk efektif
- Tidur terlentang, kedua telapak tangan menekan daerah luka
operasi dengan bantal kecil
- Relaksasi
5 Mobilisasi bertahap
6 Lakukan program medik
7 Kompres es pada daerah yang sakit untuk mengurangi nyeri
8 Ciptakan lingkungan yang tenang
DIAGNOSA KEPERAWATAN II
Kerusakan integritas kulit b.d luka pembedahan
Hasil yang diharapkan :
Pasien akan mempertahankan integritas kulit yang normal selama
perawatan
Kriteria Evaluasi
Luka insisi sembuh tanpa ada tanda-tanda infeksi
Intervensi Keperawatan
1 Pantau luka pembedahan dari tanda tanda peradangan : demam,
kemerahan, bengkak, dan cairan yang keluar terhadap warna, jumlah
dan karakteristik
2 Rawat luka secara steril
3 Beri makanan berkualitas atau dukung pasien untuk makan yang
bergizi untuk mempercepat proses penyembuhan
4 Beri atibiotik sesuai program medik
Apendiksitis 8
AstalaVista & UraKom Karanganyar
on
http://rendradewata.blogspot.com
DIAGNOSA KEPERAWATAN IV
Potensial kekurangan cairan dan elektrolit b.d demam dan pemasukan
cairan yang tidak memadai
Hasil yang diharapkan :
Pasien akan mempertahankan cairan dan elektrolit yang seimbang selama
perawatan
Kriteria Evaluasi :
Tidak ada tanda-tanda dehidrasi (bibir tidak kering, mukosa membran
lembab, tidak sering kehausan, pemasukan cairan mencukupi.
Intervensi keperawatan
1 Kaji keadaan turgor kulit dan selaput lendir
2 Observasi tanda-tanda vital
3 Catat cairan masuk dan keluar
4 Beri cairan infus sesuai prgram medik
Apendiksitis 9
AstalaVista & UraKom Karanganyar
on
http://rendradewata.blogspot.com
DIAGNOSA KEPERAWATAN V
Potensial kurang efektifnya pola napas sehubungan dengan pengaruh
anastesi dan mobilisasi
Hasil yang diharapkan :
Pasien akan mempertahankan pola napas yang normal selama perawatan
Kriteria Evaluasi :
Bunyi di kedua paru bersih, tidak ada lendir, pernapasan 18 x/menit.
Intervensi keperawatan
1 Kaji pola, suara, frekuensi pernafasan
2 Bantu pasien dan ajarkan untuk tirah baring, batuk dan napas dalam
3 Beri posisi setengah duduk
4 Mobilisasi dini
D. EVALUASI
Untuk semua diagnosa sebagai standar evaluasinya adalah dengan
berpatokan pada kriteria evaluasi masing-masing diagnosa dengan
menggunakan ; S O A P /S O A P I E R
Apendiksitis 10
AstalaVista & UraKom Karanganyar
on
http://rendradewata.blogspot.com
The End
RUJUKAN
Dorothy B. Doughty & Debra Broadwell Jackson (1993) Gastrointestina
Disorder Mosby Clinical Nursing Series
Engran Barbara,(1998) Rencana Asuhan Keperawatan medical Bedah Edisi I
(732-741)
Charlene J. Reeves & Gayle Roux dkk (1999) Medical Surgical Nursing
Monica Ester, SKp (2000) Keperawatan Medikal Bedah : Pendekatan Sistem
Gastrointestinal
Purnawan J. Atiek S Husna A,(1982) Kapita Selekta kedokteran Edisi 2,Media
Aeskulapis FKUI,Jakarta (341-347)
Sylvia Anderson Price, dkk (1994) Fisiologi Proses Proses Penyakit Edisi 4
----
----
Apendiksitis 11