Sunteți pe pagina 1din 18

PENGGUNAAN METODE SMART GAME DAN PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN


MENYEBUTKAN NAMA-NAMA DAN TUGASTUGAS MALAIKAT ALLAH DI KELAS VII E SMPN 2 Arut Selatan
Kabupaten Kotawaringin Barat Pangkalan Bun

( Penelitian Tindakan Kelas di SMP N 2 Arut Selatan


Kabupaten Kotawaringin Barat)

Oleh :
DRA. ISNANIAH

SMP N 2 ARUT SELATAN


KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
TAHUN 2016

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan


Agama Islam ( PAI ) di kelas VII B dengan menggunakan Metode Umpan
Balik
( Penelitian Tindakan Kelas di SMP N 2 Arut Selatan
Kabupaten Kotawaringin Barat)

Oleh :
DRA. ISNANIAH

SMP N 2 ARUT SELATAN


KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
TAHUN 2016

BAB I
PE N DAH U LUAN
A. Latar Belakang

Sumber daya manusia yang profesional dapat diperoleh melalui berbagai


pengembangan secara menyeluruh. Potensi sumber daya manusia pada hakikatnya adalah
salah satu modal dasar pembangunan nasional. Namun selama ini masih dirasakan bahwa
potensi sumber daya manusia tersebut belum dapat dimanfaatkan secara optimal mengingat
sebagian besar dari angkatan kerja, tingkat keterampilan dan pendidikannya masih rendah.
Rendahnya pendidikan akan sangat berpengaruh besar terhadap sikap mental tenaga kerja
yang berakibat rendahnya unjuk kerja Untuk mendapatkan manusia-manusia potensial
dibutuhkan kelembagaan pendidikan yang tangguh, yaitu yang dapat memberikan bekal
kepada siswa dalam mengembangkan kehidupan sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga
negara dan mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan selanjutnya.
Adanya keinginan untuk meningkatkan kualitas diri sesuai nilai dan norma yang
berlaku di lingkungan, diperlukan peningkatan pendidikan. Untuk memenuhi kebutuhan itu,
terjadi perubahan kurikulum yang disesuaikan dengan perkembangan dan kemajuan jaman
yang telah dipertimbangkan dalam kebijakan. Kebijakan nasional yang berlaku. Implementasi
kebijakan tersebut adalah penerapan kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang berisi tentang seperangkat rencana dan pengaturan tentang
kompetensi yang dibakukan untuk mencapai tujuan nasional dan cara penerapannya
disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan daerah, serta Sekolah/Madrasah.
1
Adapun yang dimaksud dengan kompetensi adalah Pengetahuan, keterampilan dan nilainilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak, dalam arti memiliki
pengetahuan keterampilan dan nilai-nilai dasar untuk melakukan sesuatu (Depdiknas
2006:2).
Sesuai dengan zamannya, guru yang bermutu harus mempunyai kemampuan
profesional. Dalam hal ini Proyek Pengembangan Pendidikan Guru (1979) merumuskan tiga
kemapuan penting yang harus dimiliki oleh seorang guru yang profesional yaitu (1)
kompetensi profesional, (2) kompetensi personal, dan (3) kompetensi sosial (Arikunto,
1990:238-239). Guru merupakan kunci dalam meningkatkan mutu pendidikan dan mereka
berada di titik sentral dari setiap usaha reformasi pendidikan yang diarahkan pada perubahanperubahan kualitatif. Berbagai usaha dilakukan dalam peningkatan mutu pendidikan tidak
akan menunjukkan hasil yang berarti apabila tetap mengesampingkan guru. Guru dengan
keterlibatannya dalam pembaharuan kurikulum, pengembangan metode-metode mengajar,
penyediaan sarana dan prasarana akan mengubah wajah pendidikan itu sendiri.

Diantaranya pendidikan yang diajarkan di sekolah dasar adalah mata pelajaran


Pendidikan Agama Islam. Berdasarkan hasil tes formatif siswa pada pembelajaran PAI di
kelas VII B SMPN 2 Arut Selatan tentang Iman kepada hari akhir masih rendah itu terlihat
dari nilai rata-rata siswa 5,15.
Suatu kenyataan bahwa pembelajaran PAI yang dialami selama ini masih jauh dari
yang diharapkan, yaitu dilaksanakan guru dengan lebih menekankan pada metode ceramah
yang tidak kreatif. Sering dilaksanakan dalam suatu kegiatan pembelajaran, sehingga
aktivitas pembelajaran selalu didominasikan oleh guru. Siswa menjadi pelajaran yang pasif,
dan

cepat

merasa

bosan

dalam

belajar. Hal

ini

dikarenakan

pula

langkanya

penggunaan/pemanfaatan alat-alat penunjang pembelajaran. Siswa hanya hanya menjadi


pendengar, penulis ringkasan atau pencatat materi yang ada pada buku sumber.
Penggunaan metode umpan balik merupakan solusi dari masalah yang ada pada
penelitian, sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa pda mata pelajaran PAI kelas VII
B SMPN 2 Arut Selatan.
Umpan balik merupakan sebuah proses di kelas yang telah menjadi daya tarik
tersendiri bagi para peneliti praktik pembelajaran sejak tahun 1970-an hingga sekarang ini.
Secara konsisten, para peneliti telah menemukan bukti-bukti bahwa ketika guru mampu
menggunakan prosedur umpan balik yang efektif ternyata dapat meningkatkan prestasi
belajar siswanya.
Setiap anak didik mempunyai motivasi belajar yang berlainan. Oleh karena itu, setiap
guru dituntut unutk memahami hal ini agar pengajaran yang dilakukan tidak asal-asalan.
Guru yag mengabaikan perbedaan motivasi dalam diri anak setiap anak didik cenderung
mengalami kegagalan dalam melaksankan tugasnya mengajar di kelas (Syaiful Bahri D dan
Aswan Zain, 2006:142).
Dengan umpan balik dimaksudkan bahwa guru dan siswa menciptakan suasana
pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan. Guru dapat merangsang siswa agar lebih
aktif dalam pembelajaran. Umpan balik yang efektif merupakan bagian integral dari sebuah
dialog instruksional antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, maupun siswa dengan
dirinya sendiri, dan bukanlah sebuah praktik yang terpisahkan (Akhmad Sudrajat, 2009)
Berdasarkan data tersebut peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan
Kelas, dalam upaya memperbaiki nilai mata pelajaran PAI dengan judul penelitian
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI di kelas VII B SMPN 2 Arut
Selatan dengan menggunakan Metode Umpan Balik

Dengan demikian peneliti berkesimpulan bahwa penelitian ini mutlak harus


dilaksanakan, kerugian yang sangat besar bila penelitian ini tidak dalaksanakan, bagi guru
dan siswa. Guru tidak akan bisa mengembangkan kreatifitasnya dalam mengajar dan bagi
siswa sendiri tidak akan bisa menerima pelajaran secara optimal.
1. Identifikasi Masalah
Dari hasil diskusi peneliti dengan teman sejawat, ada beberapa masalah yang terjadi
pada KBM, sebagai berikut :
Pada Mata Pelajaran PAI adalah :
1)

Ketika pembelajaran berlangsung, siswa pasif terhadap materi yang disampaikan oleh guru
dan sulit memahami materi yang disampaikan

2)

Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran sangat rendah

3)

Ketika pembelajaran berlangsung, sebagian besar siswa belum dapat menjawab pertanyaan
guru dengan benar

2. Analisis Masalah
Melalui hasil penelitian dengan bantuan teman sejawat diketahui bahwa yang menjadi
faktor penyebab kurang aktifnya siswa selama pembelajaran berlangsung, dan rendahnya
tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajran sebagai berikut :
Pelajaran PAI adalah :
1) Guru kurang memberikan motivasi terhadap siswa, saat pembelajaran berlangsung
2) Guru tidak menggunakan alat peraga sehingga pelajaran menjadi tidak menarik
3) Guru tidak menggunakan metode yang bervariasi
4) Guru belum menerapakan metode atau pendekatan pembelajaran yang tepat

B. Rumusan Masalah

Pada penelitian ini peneliti merumuskan beberapa permasalahan yang sekiranya


relevan dan judul penelitian menjadi lebih jelas, maka permasalahan penelitian dirumusakan
dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

a. Apakah penerapan metode umpan balik dapat meningatkan aktifitas siswa pada
pembelajaran PAI di kelas VII B SMPN 2 Arut Selatan?
b. Apakah

metode umpan balik

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

pembelajaran PAI di kelas VII B SMPN 2 Arut Selatan?


C. Tujuan Perbaikan
Tujuan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
a. Untuk memperoleh data tentang penerapan metode umpan balik pada pembelajaran PAI di
kelas VII B SMPN 2 Arut Selatan
b.

Ingin memperoleh data tentang dampak penggunaan metode umpan balik terhadap
peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran PAI di kelas VII B SMPN 2 Arut Selatan

D. Manfaat Perbaikan
1. Manfaat Bagi Peneliti
a.

Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat digunakan dalam mengajar dan sebagai acuan untuk
proses pembelajaran yang akan dilaksanakan, dan

b. Sebagai tolak ukur dalam pelajaran PAI siswa SMP

2. Manfaat Bagi Guru


a.

Meningkatkan kreatifitas.

b. Menciptakan guru professional.


c.

Meningkatkan pola ajar yang bermutu.

3. Manfaat Bagi Siswa :


a.

Meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran

b. Siswa terlibat aktif dalam belajar


c.

Meningkatan hasil belajar siswa

4. Manfaat bagi Sekolah


a.

Mengetahui masalah proses belajar di sekolah

b. Untuk bahan refleksi terhadap kemajuan sekolah


c.

Untuk meningkatkan mutu kualitas dan kuantitas sekolah

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Proses belajar merupakan bentuk prilaku manusia yang sangat penting dan utama bagi
kelangsungan hidup manusia. Proses belajar membantu manusia menyesuaikan diri dengan
lingkungan di sekitarnyaagar ia dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Banyak
pengertian belajar yang dikemukakan oleh para ahli, salah satunya menurut Gagne (1984),
bahwa belajar adalah suatu proses di mana suatu organisme berubah prilakunya sebagai
akibat pengalaman ( Strategi Belajar Mengajar, 2004:2.3), Juga menurut Gagne (1984)
belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme berubah akibat
pengalaman.
Dengan menjalani proses, akan terjadi perubahan dalam diri seseorang, apabila
sebelum menjalani proses belajar seseorang belum mempunyai pengetahuan akan sesuatu hal
dan belum mepunyai keterampilan tertentu dan bersikap tidak menolak pada infomasi yang
diberikan, maka setelah menjalani proses belajar Ia akan menjadi tahu atau lebih tahu, dan
menjadi trampil atau lebih trampil. Proses perubahan yang terjadi harus relative bersifat
menetapkan tidak terjadi hanya pada saat ini Nampak, tetapi juga pada perilaku yang
mungkin terjadi pada masa mendatang
Berdasarkan uraian di atas, maka proses pengajaran dimaknai sebagai suatu proses
terencana dan memiliki tujuan tertentu, baik yang ditetapkan oleh siswa maupun oleh
pengajar, sehingga individu yang terlibat dalam proses tersebut akan mengalami perubahan
sebagaimana yang diharapkan. Dari artian ini proses pengajaran merupakan proses yang
dengan sengaja dirancang sedemikian rupa sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan untuk
dapat mengubah perilaku siswa.
7
Dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran PAI dan PKn, guru hendaknya
menyampaikan atau mengalihkan pesan atau pengetahuan yang diyakini berguna bagi siswa
dikemudian hari untuk dipelajari dan difahami. Selain itu, dalam proses belajar mengajar,
guru juga menyampaikan cara efektif yang dapat dilakukan siswa untuk dapat memahami
atau mempelajari materi yang disampaikan, serta memberikan umpan balik mengenai
perkembangan proses belajar yang dijalani siswa. Dari sisi siswa juga diharapkan agar
mereka dapat menyampaikan informasi kepada guru bahwa materi yang disampaikan guru ,
tidak atau belum dapat difahami atau dimengerti, sehingga dapat dilakukan pengulangan
proses belajar.
Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari cara pendidik mengajar dan
peserta didik belajar, sebab baik tidaknya proses pembelajaran dapat dilihat dan dirasakan

oleh pendidik dan peserta didik sendiri. Proses belajar mengajar dikatakan berhasil apabila
ada perubahan pada diri peserta didik, menyangkut pengetahuan sikap dan keterampilan, dan
juga didalam proses pembelajaran peserta didik harus menunjukan kegairahan belajar yang
tinggi, semangat kerja yang besar dan percaya pada diri sendiri (Ade Rukmana dan Asep
Suryana, 2006: 13).
Sebagai orang yang menginginkan keberhasilan dalam mengajar, guru selalu
mempertahankan agar umpan balik selalu berlangsung dalam diri anak. Umpan balik itu tidak
hanya dalam bentuk fisik tetapi juga dalam bentuk mental yang selalu berproses untuk
menyerap bahan pelajaran yang diberikan guru. Untuk mendapatkan umpan balik dari anak
didik diperlukan beberapa teknik yang sesuai dan tepat dengan diri anak didik sebagai
makhluk individual. Berikut ini beberapa teknik untuk mendapatkan umpan balik dair anak
didik (Syaiful Bahri D dan Aswan Zain, 2006:143) :
1) Memancing Apersepsi Anak
2) Memanfaatkan Taktik Alat Bantu yang Akseptabel
3) Memilih Bentuk Motivasi yang Akurat
4) Menggunakan Metode yang Bervariasi
Berdasarkan analisis teori-teori di atas, dalam memperbaiki hasil belajar siswa
terutama mata pelajaran PAI dan PKn, penelitian ini difokuskan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa dengan menggunakan metode umpan balik.
Untuk mengetahui berhasil tidaknya seorang guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran bisa dilihat dari hasil kerja siswa. Untuk itu guru haru mengadakan penilaian,
dengan mengadakan penilaian, guru dapat melihat sejauh mana kemampuan siswa dalam
menyerap materi pembelajaran. Hopkins dan Stanley (1981) menyatakan bahwa Ada
kelompok pelaku pendidikan yang harus memperhatikan hasil penilaian. Kelompok tersebut
adalah (guru, anak didik dan orang tua murid)
Dalam melaksanakan penilaian, ada beberapa cara, misalnya dengan tes lisan atau
tes tertulis. Tes lisan bisa berupa tanya jawab langsung dengan siswa, sedangkan tes tulis ada
uraian, essay dan pilihan ganda. Guru bisa mengambil satu diantara cara penilaian tersebut,
bisa juga digunakan semua seperti ulangan semester.

BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. 1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Perbaikan pembelajaran dilaksankana di SMPN 2 Arut SelatanKabupaten
Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah, dari tanggal 28 April 2016 sampai dengan
tanggal 05 Mei 2016 dengan jadwal sebagai berikut :
Obyek Penelitian yaitu :
Kelas

: VII B

Mata Pelajaran

: PAI

Tema

: Iman Kepada Hari Akhir

Siklus

: 1 dan 2

Waktu Pelaksanaan :
Siklus 1

pada tanggal 28 April 2016 Jam Pertama

Siklus 2

pada tanggal 05 Mei 2016 Jam Pertama

2. Prosedur Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang akan dilaksankan mempunyai langkahlangkah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.

Mengkondisikan siswa agar siap menerima pelajaran yang akan disampaikan


Menyampaikan materi pelajaran secara runtut dan jelas
Membahas materi pelajaran dengan menggunakan maetode bervariasi
Menyimpulkan materi pelajaran
Memberikan tugas dan pekerjaan rumah sebagai pengayaan akan materi yang diajarkan

09
Sesuai dengan masalah yang dihadapi yaitu banyaknya siswa yang memperoleh niali rendah
dan tidak dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Maka beberapa kegiatan
khusus yang dapat perhatian dalam perbaikan mata pelajaran PAI adalah pemberian tugas
dengan pendekatan keterampilan proses.

B.

Deskripsi Persiklus

1. Rencana Perbaikan
1) Mata Pelajaran PAI
a. Siklus I
Masalah yang akan diselesaikan
Penyusunan materi pelajaran secara sistematis
Konsentrasi siswa dalam menerima pelajaran
Cara mengatasinya
Membuat rencana pelajaran ( RPP )
Memberi motivasi siswa dalam belajar
Menerangkan materi pelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab
Membuat instrumen penilaian
Memberikan latihan sebagai kegiatan akhir
b. Siklus II
Masalah yang diselesaikan
Penguasaan materi yang kurang tepat
Kurang memberi latihan
Cara mengatasinya
Meningkatkan gairah belajar siswa, guru menjelaskan materi dengan menggunakan metode
bervariasi
Memperlihatkan gambar-gambar / chart yang disiapkan sebagai alat memotivasi siswa
Menjelaskan materi dengan menggunakan alat peraga
Menyimpulkan materi dan menuliskan hal-hal penting
Memberikan tugas cerita individu / pekerjaan rumah

BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Per Siklus
1. Hasil Pengolahan Data
a. Mata Pelajaran PAI kelas VII B
Hasil observasi terhadap nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas VII B SMP N 2 Arut
Selatan pada mata pelajaran PAI sebagai berikut :
Table 1

Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Kelas VII B


Mata Pelajaran PAI
N I LAI
NAMA SISWA
Sesudah perbaikan
Pra Sikus
NO
Siklus I
Siklus II
1 Haerudin
4
8
9
2 Anang
5
8
8.3
3 Dian Herdiana
4
6
8
4 Uyoh. R
4
6
7.5
5 A. Juli. A
7
7
7.5
6 Mesa Lestari
4
6
7.5
7 Herul Saefulloh
5
6
8.5
8 Nur Amaliah
7
7
8
9 Maya Amelia
5
6
9
10 Yudiansyah
5
7
8
11 Aris Rizki Juliana
5
6
7.5
12 Ilham Haris
5
6
7
13 Nina Khairunnisa
5
8
8
14 Rian Dani
4
5
7.5
15 Siti Khodijah
3
6
8
16 Tomi Supendi
5
5
8.5
17 Yunita Sari
8
8
9
18 M. Hapiddudin
4
6
8
19 Neng Iya Ikhtiana
7
7
7.5
20 Taufik Hidayat
6
6
8
21 Mela Febrianti
7
7
8
22 Haerudin
5
5
7.5
JUMLAH
114
142
176

RATA-RATA
Nilai rata-rata sebelum perbaikan pelajaran

5.18
6.45
= 114 : 22 = 5.18

Nilai rata-rata sesudah perbaikan pelajaran

Siklus I
Siklus II

=
=

142
176

7.99

: 22 = 6.45
: 22 = 7.99

2. Deskripsi Temuan dan Refleksi


Temuan :
Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat dan supervisor pembelajaran yang
dilaksanakan telah menunjukan suatu peningkatan dari 23.5% menjadi 36.32% untuk mata
pelajaran PAI. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan nilai rata-rata tes formatif dalam
pelajaran PAI kelas V. Hasil pengamatan supervisor secara kuantitas adalah sebagai berikut :
Pembelajaran PAI

Terdapat 10 siswa yang dapat menjawab pertanyaan dari guru.

Refleksi
Terdapat perbaikan dalam pembelajaran yang dilaksanakan yaitu :
Perbaiakan yang terikat dalam pembelajaran IPA adalah guru telah menggunakan alat peraga
yang sesuai denhan materi pelajaran dan menggunakan pendekatan keterampilan proses pada
konsep alat pencernaan makanan pada manusia
B.

Pembahasan Singkat Mengenai Temuan


Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksankan Peneliti telah menyajikan
hasil observasi dari pembelajaran Imu PAI yang peneliti sajikan dalam bentuk tabel ; ( Hasil
Pengolahan Data ). Terlampir.

PAI Kelas VII B :


Setelah adanya perbaikan terlihat perubahan nilai yang signifikan dari nilai rata-rata
siswa kelas VII B dari rata-rata 5,18 menjadi 7,99 atau semula 6 orang siswa atau 27,2%
yang mampu menguasai materi 60% keatas, sesudah perbaikan ada 14 orang siswa atau
63.6% yang mampu menguasai materi pelajaran diatas 75%.
Perbaikan pembelajaran PAI materi iman kepada hari akhir dengan menggunakan alat
bantu pembelajaran dan metode umpan balik dapat meningkatkan hasil belajar siswa terlihat
nilai rata-rata dari pra siklus 5.18, siklus I 6.45 dan siklus II 7.99. terlihat pada grafik
dibawah ini :

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan pada
pembelajaran PAI kelas VII B dengan menggunakan metode umpan balik, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa penggunaan metode umpan balik dalam pembelajaran PAI di kelas VII B
dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dari nilai rata-rata hasil tes
formatif, pada mata pelajaran PAI di kelas VII B diperoleh nilai pra siklus 5.18, siklus I 6.45
dan siklus II 7.99 terlihat ada peningkatan yang signifikan dari setiap siklusnya.
Dengan demikian penggunaan metode umpan balik dalam pembelajaran PAI di
sekolah dasar dapat merangsang siswa untuk memahami dan menemukan pemecahan

masalah yang ditemuinya selama proses pembelajaran, menemukan ide dan gagasan baru
dalam memodifikasi keadaaan yang disaksikan langsung, menumbuhkan sifat kritis yang
dinyatakan dalam wujud kemauan bertanya dan mengemukakan pendapat serta melatih
keterampilan siswa dalam mengkomunkasikan hasil suatu kegiatan baik secara lisan maupun
secara tertulis. Dengan kata lain, penggunaan metode umpan balik dalam pembelajaran lebih
meningkatkan kemampuan pemahaman siswa, mengefektifkan pencapaian tujuan, baik tujuan
secara umum maupun khusus dan meningkatkan hasil belajar siswa
2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dalam pembelajaran PAI dengan menggunakan metode
umpan balik, maka peneliti dapat merekomendasikan hal-hal sebagai berikut :
1. Untuk Guru
Hendaknya guru menggunakan metode umpan balik dalam pembelajaran PAI, untuk
meningkatkan kemampuan guru dan siswa dalam pembelajaran, dan menjadikan acuan untuk
menajdi guru yang prodesional, dan juga hendaknya dalam setiap materi disertakan alat
peraga agar tidak terjadi verbalisme.
2. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah dapat menjadikan penggunaan metode umpan balik sebagai bahan
pembinaan profesional bagi guru-guru dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran PAI di
kelas.

3. Untuk Pengawas
Salah satu tugas pengawas adalah memberikan pengarahan kepada guru-guru dalam kegiatan
pembelajaran, maka untuk itu dalam mengarahkan para guru dalam satu gugus tersebut untuk
mencoba menerapkan metode edan pendekatan yang bervariasi dalam kegiatan pembelajaran
PAI untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran, karena
hal ini telah berhasil seperti yang telah dilakukan oleh peneliti.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2006, Kurikukum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Dan Madrasah Ibtidaiyah,
Jakarta: CV. Timur Putra Mandiri
Djamarah, S.B. dan Zain Aswan. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Kuraesin, E. (2004). Belajar PAI Untuk Siswa SD. Bandung: PT. Sarana Panca Karya Nusa
Mikarsa, H. Tafik, A. dan Priyanti, P.J. (2002). Pendidikan Anak SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Rukmana, A dan Suryana, A. (2006). Pengelolaan Kelas. Bandung: UPI PRESS
Rahman. A. (2009). PAI Kelas V. Solo : Indonesia Jaya

Sudrajat,

A. (2009). Umpan Balik Yang Efektif Bagi Siswa. [Online]. Tersedia:


http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2009/10/12/umpan-balik-yang-efektif-bagi-siswa/

Wardani I. G. A. K. Dr. Prof, Siti Julaeha, MA, Ngadi Marsinah, M.Pd.(2005).Penetapan Kemampuan
Profesional ( Panduan ).Jakarta : Universitas Terbuka
Wardani I. G. A. K. Dr.Wihardit Kuswaya Drs.Med, Noehi Nasution Drs. MA.(2004).Penelitian
Tindakan Kelas.Jakarta : Universitas Terbuka

Winataputra Udin S. (2003). Materi Pokok Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Universitas Terbuka.

S-ar putea să vă placă și