Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Oleh :
DRA. ISNANIAH
Oleh :
DRA. ISNANIAH
BAB I
PE N DAH U LUAN
A. Latar Belakang
cepat
merasa
bosan
dalam
belajar. Hal
ini
dikarenakan
pula
langkanya
Ketika pembelajaran berlangsung, siswa pasif terhadap materi yang disampaikan oleh guru
dan sulit memahami materi yang disampaikan
2)
3)
Ketika pembelajaran berlangsung, sebagian besar siswa belum dapat menjawab pertanyaan
guru dengan benar
2. Analisis Masalah
Melalui hasil penelitian dengan bantuan teman sejawat diketahui bahwa yang menjadi
faktor penyebab kurang aktifnya siswa selama pembelajaran berlangsung, dan rendahnya
tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajran sebagai berikut :
Pelajaran PAI adalah :
1) Guru kurang memberikan motivasi terhadap siswa, saat pembelajaran berlangsung
2) Guru tidak menggunakan alat peraga sehingga pelajaran menjadi tidak menarik
3) Guru tidak menggunakan metode yang bervariasi
4) Guru belum menerapakan metode atau pendekatan pembelajaran yang tepat
B. Rumusan Masalah
a. Apakah penerapan metode umpan balik dapat meningatkan aktifitas siswa pada
pembelajaran PAI di kelas VII B SMPN 2 Arut Selatan?
b. Apakah
Ingin memperoleh data tentang dampak penggunaan metode umpan balik terhadap
peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran PAI di kelas VII B SMPN 2 Arut Selatan
D. Manfaat Perbaikan
1. Manfaat Bagi Peneliti
a.
Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat digunakan dalam mengajar dan sebagai acuan untuk
proses pembelajaran yang akan dilaksanakan, dan
Meningkatkan kreatifitas.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Proses belajar merupakan bentuk prilaku manusia yang sangat penting dan utama bagi
kelangsungan hidup manusia. Proses belajar membantu manusia menyesuaikan diri dengan
lingkungan di sekitarnyaagar ia dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Banyak
pengertian belajar yang dikemukakan oleh para ahli, salah satunya menurut Gagne (1984),
bahwa belajar adalah suatu proses di mana suatu organisme berubah prilakunya sebagai
akibat pengalaman ( Strategi Belajar Mengajar, 2004:2.3), Juga menurut Gagne (1984)
belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme berubah akibat
pengalaman.
Dengan menjalani proses, akan terjadi perubahan dalam diri seseorang, apabila
sebelum menjalani proses belajar seseorang belum mempunyai pengetahuan akan sesuatu hal
dan belum mepunyai keterampilan tertentu dan bersikap tidak menolak pada infomasi yang
diberikan, maka setelah menjalani proses belajar Ia akan menjadi tahu atau lebih tahu, dan
menjadi trampil atau lebih trampil. Proses perubahan yang terjadi harus relative bersifat
menetapkan tidak terjadi hanya pada saat ini Nampak, tetapi juga pada perilaku yang
mungkin terjadi pada masa mendatang
Berdasarkan uraian di atas, maka proses pengajaran dimaknai sebagai suatu proses
terencana dan memiliki tujuan tertentu, baik yang ditetapkan oleh siswa maupun oleh
pengajar, sehingga individu yang terlibat dalam proses tersebut akan mengalami perubahan
sebagaimana yang diharapkan. Dari artian ini proses pengajaran merupakan proses yang
dengan sengaja dirancang sedemikian rupa sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan untuk
dapat mengubah perilaku siswa.
7
Dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran PAI dan PKn, guru hendaknya
menyampaikan atau mengalihkan pesan atau pengetahuan yang diyakini berguna bagi siswa
dikemudian hari untuk dipelajari dan difahami. Selain itu, dalam proses belajar mengajar,
guru juga menyampaikan cara efektif yang dapat dilakukan siswa untuk dapat memahami
atau mempelajari materi yang disampaikan, serta memberikan umpan balik mengenai
perkembangan proses belajar yang dijalani siswa. Dari sisi siswa juga diharapkan agar
mereka dapat menyampaikan informasi kepada guru bahwa materi yang disampaikan guru ,
tidak atau belum dapat difahami atau dimengerti, sehingga dapat dilakukan pengulangan
proses belajar.
Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari cara pendidik mengajar dan
peserta didik belajar, sebab baik tidaknya proses pembelajaran dapat dilihat dan dirasakan
oleh pendidik dan peserta didik sendiri. Proses belajar mengajar dikatakan berhasil apabila
ada perubahan pada diri peserta didik, menyangkut pengetahuan sikap dan keterampilan, dan
juga didalam proses pembelajaran peserta didik harus menunjukan kegairahan belajar yang
tinggi, semangat kerja yang besar dan percaya pada diri sendiri (Ade Rukmana dan Asep
Suryana, 2006: 13).
Sebagai orang yang menginginkan keberhasilan dalam mengajar, guru selalu
mempertahankan agar umpan balik selalu berlangsung dalam diri anak. Umpan balik itu tidak
hanya dalam bentuk fisik tetapi juga dalam bentuk mental yang selalu berproses untuk
menyerap bahan pelajaran yang diberikan guru. Untuk mendapatkan umpan balik dari anak
didik diperlukan beberapa teknik yang sesuai dan tepat dengan diri anak didik sebagai
makhluk individual. Berikut ini beberapa teknik untuk mendapatkan umpan balik dair anak
didik (Syaiful Bahri D dan Aswan Zain, 2006:143) :
1) Memancing Apersepsi Anak
2) Memanfaatkan Taktik Alat Bantu yang Akseptabel
3) Memilih Bentuk Motivasi yang Akurat
4) Menggunakan Metode yang Bervariasi
Berdasarkan analisis teori-teori di atas, dalam memperbaiki hasil belajar siswa
terutama mata pelajaran PAI dan PKn, penelitian ini difokuskan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa dengan menggunakan metode umpan balik.
Untuk mengetahui berhasil tidaknya seorang guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran bisa dilihat dari hasil kerja siswa. Untuk itu guru haru mengadakan penilaian,
dengan mengadakan penilaian, guru dapat melihat sejauh mana kemampuan siswa dalam
menyerap materi pembelajaran. Hopkins dan Stanley (1981) menyatakan bahwa Ada
kelompok pelaku pendidikan yang harus memperhatikan hasil penilaian. Kelompok tersebut
adalah (guru, anak didik dan orang tua murid)
Dalam melaksanakan penilaian, ada beberapa cara, misalnya dengan tes lisan atau
tes tertulis. Tes lisan bisa berupa tanya jawab langsung dengan siswa, sedangkan tes tulis ada
uraian, essay dan pilihan ganda. Guru bisa mengambil satu diantara cara penilaian tersebut,
bisa juga digunakan semua seperti ulangan semester.
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. 1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Perbaikan pembelajaran dilaksankana di SMPN 2 Arut SelatanKabupaten
Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah, dari tanggal 28 April 2016 sampai dengan
tanggal 05 Mei 2016 dengan jadwal sebagai berikut :
Obyek Penelitian yaitu :
Kelas
: VII B
Mata Pelajaran
: PAI
Tema
Siklus
: 1 dan 2
Waktu Pelaksanaan :
Siklus 1
Siklus 2
2. Prosedur Pelaksanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang akan dilaksankan mempunyai langkahlangkah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
09
Sesuai dengan masalah yang dihadapi yaitu banyaknya siswa yang memperoleh niali rendah
dan tidak dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Maka beberapa kegiatan
khusus yang dapat perhatian dalam perbaikan mata pelajaran PAI adalah pemberian tugas
dengan pendekatan keterampilan proses.
B.
Deskripsi Persiklus
1. Rencana Perbaikan
1) Mata Pelajaran PAI
a. Siklus I
Masalah yang akan diselesaikan
Penyusunan materi pelajaran secara sistematis
Konsentrasi siswa dalam menerima pelajaran
Cara mengatasinya
Membuat rencana pelajaran ( RPP )
Memberi motivasi siswa dalam belajar
Menerangkan materi pelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab
Membuat instrumen penilaian
Memberikan latihan sebagai kegiatan akhir
b. Siklus II
Masalah yang diselesaikan
Penguasaan materi yang kurang tepat
Kurang memberi latihan
Cara mengatasinya
Meningkatkan gairah belajar siswa, guru menjelaskan materi dengan menggunakan metode
bervariasi
Memperlihatkan gambar-gambar / chart yang disiapkan sebagai alat memotivasi siswa
Menjelaskan materi dengan menggunakan alat peraga
Menyimpulkan materi dan menuliskan hal-hal penting
Memberikan tugas cerita individu / pekerjaan rumah
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Per Siklus
1. Hasil Pengolahan Data
a. Mata Pelajaran PAI kelas VII B
Hasil observasi terhadap nilai rata-rata yang diperoleh siswa kelas VII B SMP N 2 Arut
Selatan pada mata pelajaran PAI sebagai berikut :
Table 1
RATA-RATA
Nilai rata-rata sebelum perbaikan pelajaran
5.18
6.45
= 114 : 22 = 5.18
Siklus I
Siklus II
=
=
142
176
7.99
: 22 = 6.45
: 22 = 7.99
Refleksi
Terdapat perbaikan dalam pembelajaran yang dilaksanakan yaitu :
Perbaiakan yang terikat dalam pembelajaran IPA adalah guru telah menggunakan alat peraga
yang sesuai denhan materi pelajaran dan menggunakan pendekatan keterampilan proses pada
konsep alat pencernaan makanan pada manusia
B.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan pada
pembelajaran PAI kelas VII B dengan menggunakan metode umpan balik, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa penggunaan metode umpan balik dalam pembelajaran PAI di kelas VII B
dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dari nilai rata-rata hasil tes
formatif, pada mata pelajaran PAI di kelas VII B diperoleh nilai pra siklus 5.18, siklus I 6.45
dan siklus II 7.99 terlihat ada peningkatan yang signifikan dari setiap siklusnya.
Dengan demikian penggunaan metode umpan balik dalam pembelajaran PAI di
sekolah dasar dapat merangsang siswa untuk memahami dan menemukan pemecahan
masalah yang ditemuinya selama proses pembelajaran, menemukan ide dan gagasan baru
dalam memodifikasi keadaaan yang disaksikan langsung, menumbuhkan sifat kritis yang
dinyatakan dalam wujud kemauan bertanya dan mengemukakan pendapat serta melatih
keterampilan siswa dalam mengkomunkasikan hasil suatu kegiatan baik secara lisan maupun
secara tertulis. Dengan kata lain, penggunaan metode umpan balik dalam pembelajaran lebih
meningkatkan kemampuan pemahaman siswa, mengefektifkan pencapaian tujuan, baik tujuan
secara umum maupun khusus dan meningkatkan hasil belajar siswa
2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dalam pembelajaran PAI dengan menggunakan metode
umpan balik, maka peneliti dapat merekomendasikan hal-hal sebagai berikut :
1. Untuk Guru
Hendaknya guru menggunakan metode umpan balik dalam pembelajaran PAI, untuk
meningkatkan kemampuan guru dan siswa dalam pembelajaran, dan menjadikan acuan untuk
menajdi guru yang prodesional, dan juga hendaknya dalam setiap materi disertakan alat
peraga agar tidak terjadi verbalisme.
2. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah dapat menjadikan penggunaan metode umpan balik sebagai bahan
pembinaan profesional bagi guru-guru dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran PAI di
kelas.
3. Untuk Pengawas
Salah satu tugas pengawas adalah memberikan pengarahan kepada guru-guru dalam kegiatan
pembelajaran, maka untuk itu dalam mengarahkan para guru dalam satu gugus tersebut untuk
mencoba menerapkan metode edan pendekatan yang bervariasi dalam kegiatan pembelajaran
PAI untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran, karena
hal ini telah berhasil seperti yang telah dilakukan oleh peneliti.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2006, Kurikukum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Dan Madrasah Ibtidaiyah,
Jakarta: CV. Timur Putra Mandiri
Djamarah, S.B. dan Zain Aswan. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Kuraesin, E. (2004). Belajar PAI Untuk Siswa SD. Bandung: PT. Sarana Panca Karya Nusa
Mikarsa, H. Tafik, A. dan Priyanti, P.J. (2002). Pendidikan Anak SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Rukmana, A dan Suryana, A. (2006). Pengelolaan Kelas. Bandung: UPI PRESS
Rahman. A. (2009). PAI Kelas V. Solo : Indonesia Jaya
Sudrajat,
Wardani I. G. A. K. Dr. Prof, Siti Julaeha, MA, Ngadi Marsinah, M.Pd.(2005).Penetapan Kemampuan
Profesional ( Panduan ).Jakarta : Universitas Terbuka
Wardani I. G. A. K. Dr.Wihardit Kuswaya Drs.Med, Noehi Nasution Drs. MA.(2004).Penelitian
Tindakan Kelas.Jakarta : Universitas Terbuka
Winataputra Udin S. (2003). Materi Pokok Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Universitas Terbuka.