Sunteți pe pagina 1din 1

Jakarta, Thebusinessnews.

co Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) resmi membentuk


kompartemen akuntan pajak. Pembentukan itu dimaksudkan agar dapat menjembatani
perbedaan peraturan perpajakan dan PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan).
Menurut Anggota Dewan Pengurus Nasional (DPN) Ikatan Akuntan Indonesia, Maliki Heru
Santosa, di Jakarta (13/3/2014), kompartemen perpajakan akan mendapatkan solusi berbagai
masalah perpajakan, terutama setelah IAI melakukan konvergensi IFRS (Internasional
Financial Reporting Standar) ke dalam PSAK.
Aturan perpajakan menganut based rule sedangan PSAK konvergensi IFRS menganut
principle based, terang Maliki.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak Awan Nurmawan menyatakan bahwa
konvergensi standar akuntansi keuangan (SAK) ke IFRS merupakan isu yang sangat
strategis. Dalam UU Ketentuan Umum Perpajakan, SAK merupakan salah satu dasar
penyelenggaraan pembukuan bagi wajib pajak.
Sehingga SAK akan berpengaruh terhadap cara atau metode wajib pajak dalam
penyelenggaraan pembukuan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap cost of
compliance wajib pajak.
Kami sadar perbedaan yang terlalu material antara PSAK konvergensi dan ketentuan
perpajakan akan menambah cost of compliance dapat berakibat menurunnya kepatuhan
wajib pajak, katanya.
Sementara itu, untuk rekonsiliasi perbedaan akuntansi komersial dengan ketentuan
perpajakan, terdapat dua golongan. Pertama, beda tetap yang terdiri dari penghasilan yang
dikenakan PPh final, penghasilan yang bukan objek pajak, dan non deductible expenses.
Sedangkan golongan kedua, beda sementara yang terdiri dari penyusutan aktiva tetap,
penyisihan piutang tak tertagih, penilaian persediaan, penyisihan untuk discount/sales return,
pencadangan untuk after sales liability, dan pencadangan untuk employee benefit. (ZIZ)

S-ar putea să vă placă și