Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Pokok Bahasan
Hari /tanggal
Pukul
: 09.00
Sasaran
Kontrak waktu
Tempat
Institusi
A. Latar Belakang
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda - tanda yang mengindikasikan adanya bahaya
yang dapat terjadi selama kehamilan/periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau
tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes,2003). Tanda-tanda bahaya
kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.
( Uswhaaja, 2009).
Angka kematian yang tinggi setelah abad yang lalu umumnya mempunyai 3 sebab
pokok : masih kurangnya pengetahuan mengenai sebabmusabab dan penanggulangan
komplikasi-komplikasi penting dalam kehamilan, persalinan, serta nifas, kurangnya
pengertian dan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi, dan kurang meratanya
pelayanan kebidanan yang baik bagi semua ibu hamil.(Winkjosastro, 2008, p.8). Menurut
Kusmiyati dkk, 2008, kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun kehamilan yang
normal dapat berubah menjadi patologi.
Salah satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya
risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya komplikasi/penyakit yang mungkin
terjadi selama hamil muda.Kematian ibu menjadi perhatian dunia internasional. Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan diseluruh dunia lebih dari 585.000ibu meninggal
tiap tahun saat hamil atau bersalin. Artinya, setiap menit ada satu perempuan yang
meninggal.
Analisa hasil survey demografi kesehatan Indonesia (SDKI) 1994 menunjukkan
angka kematian ibu untuk periode lima tahun sebelum survey (1990-1994) adalah 390
kematian per 100.000 kelahiran. Analisa hasil SDKI 1997 yang tidak di publikasikan
menunjukkan sedikit penurunan angka. kematian ibu menjadi 334 kematian per 100.000
kelahiran selama periode1993-1997. Angka kematian ibu 307 kematian per 100.000
kelahiran hidup pada SDKI 2002-2003 dan 228 kematian per 100.000 kelahiran dari SDKI
2007 mengindikasikan kelangsungan tren penurunan kematian ibu diIndonesia. ( survey
demografi kesehatan Indonesia,2007).
Pada tahun 2009 angka kematian ibu ( AKI ) masih cukup tinggi, yaitu 390 per
100.000 kelahiran hidup. Dalam bidang kesehatan, angka kematian ibu di Jawa Tengah
menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2003 menunjukkan angka
116,12 per seratus ribu kelahiran hidup.Begitu juga angka kematian bayi yang mencapai 31
per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2003 dan menurut survei kesehatan daerah angka
kematian ibu (AKI) di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007 adalah 20 orang dengan jumlah
kelahiran hidup 24.176 orang. Sedangkan pada tahun 2008 angka kematian ibu (AKI) di
Jateng tergolong masih tinggi. Hal itu bisa dilihat dari data Dinas Kesehatan Provinsi Jateng
yang menyebutkan pada 2008 AKI mencapai114,42/100.000 kelahiran hidup. (Depkes RI,
2009
Angka tersebut masih berada di atas target nasional untuk tahun 2015- 2020 yakni
sebesar 102/100.000 kelahiran hidup. Rendahnya tingkat pendidikan mempengaruhi kualitas
kesehatan karena minimnya pengetahuan tentang kehamilan dan tanda bahaya kehamilan.
Hal ini merupakan cerminan keterpurukan hak-hak kesehatan reproduksi perempuan.
Sekitar 25-50% kematian perempuan usia subur disebabkan oleh masalah yang terkait
dengan kehamilan, persalinan dan nifas.(Ayudea Fani,27 Januari 2010)
B. TUJUAN
1. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM ( TIU )
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan Ibu dan Bapak dapat memahami
dan mengerti tentangt anda bahaya kehamilan.
2. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS ( TIK )
a. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ibu dapat menjelas kan kembali
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. MATERI
Pendidikan kesehatan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan (terlampir)
2. Sasaran / target
Sasaran
Target
: ibu hamil
3. Metode
1) Ceramah
2) Tanya jawab
3) Diskusi
6. Pengorganisasian
Moderator
Presenter
: Ramayeni
Observer
Fasilitator
7. Setting Tempat
Ket :
: Penyaji
: Moderator
: Observer
: Pembimbing
: Fasilitator
: Media
D. KEGIATAN PENYULUHAN
N
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
Waktu
o
I
Pembukaan
Mendengarkan
penyuluh
memperhatikan
Mendengarkan
penyuluhan
memperhatikan
Moderator
menjelaskan
Mendengarkan
dan
dan
dan
memperhatikan
tujuan
penyuluhan
5 menit
Menjawab salam
Mendengarkan
dan
memperhatikan
II
Pelaksanaan
Menggali
pengetahuan
peserta
tentang
tanda-tanda
bahaya
kehamilan
Memberikan
reinforcement
dan
Mengemukakan pendapat
Mendengar
20 menit
dan
memperhatikan
meluruskan.
III
Mendengar
memperhatikan
dan
Mendengar
memperhatikan
dan
Penutup
Moderator
membuka
kesempatan
Mengemukakan pertanyaan
meni
apresiasi
kepada
peserta.
memperhatikan
Menjawab salam
E. EVALUASI
1.
Evaluasi struktur
Kelompok penyuluh dan keluarga klien berada pada posisi yang sudah
direncanakan
2.
Evaluasi proses
Keluarga klien dapat mengikuti acara atau kegiatan penyuluhan sampai selesai
3.
Evaluasi hasil
F. URAIAN TUGAS
a. Penanggung jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
b. Moderator
a. Pada acara pembukaan
Membuka acara
b. Kegiatan inti
MATERI
MATERI PENYULUHAN
A.
Pengertian
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya bahaya
yang dapat terjadi selama kehamilan/periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau
tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes,2003).
B.
1. Demam tinggi
Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38 C dalam kehamilan merupakan
suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
a)
Penanganan Umum
Demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum banyak, kompres
untuk menurunkan suhu. (Saiffudin, 2002)
b)
Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi antara lain: sistitis
(infeksi kandung kencing), pielonefritis Akut (infeksi saluran kemih atas). (Saifuddin,
2002)
2.
Perdarahan Pervaginam
Perdarahan pervaginam dalam kehamilan adalah cukup normal. Pada masa awal
kehamilan, ibu akan mengalami perdarahan yang sedikit (spotting) di sekitar waktu
terlambat haidnya. Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi dan normal, perdarahan
kecil dalam kehamilan adalah pertanda dari Friabel cervik.
Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda adanya infeksi.
Jika terjadi perdarahan yang lebih (tidak normal) yang menimbulkan rasa sakit pada
ibu. Perdarahan ini bisa berarti aborsi, kehamilan molar atau kehamilan ektopik. Pada
akhir kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan kadangkadang tetapi tidak selalu disertai dengan rasa nyeri.
Perdarahan ini dapat dibagi menjadi beberapa macam,yakni:
1)
2)
Perdarahan melalui jalan lahir disertai nyeri perut bawah yang hebat, pada ibu
yang terlambat haid 1-2 bulan, meupakan keadaan sangat berbahaya. Kehidupan
ibu terancam, ia harus langsung di bawa ke rumah sakit untuk diselamatkan
jiwanya.
3)
4)
Perdarahan yang banyak, segera atau dalam 1 jam setelah melahirkan, sangat
berbahaya dan merupakan penyebab kematian ibu paling sering. Keadaan ini
dapat menyebabkan kematian dalam waktu kurang dari 2 jam. Ibu perlu segera
ditolong untuk penyelamatan jiwanya.
5)
a)
Penanganan Umum
Siapkan fasilitas tindakan gawat darurat, lakukan pemeriksaan secara cepat
keadaan umum ibu, termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, respirasi, dan
temperatur). Jika dicurigai adanya syok, segera lakukan tindakan meskipun
tandatanda syok belum terlihat. Ingat bahwa saat melakukan evaluasi lebih
lanjut kondisi ibu dapat memburuk dengan cepat. Jika terjadi syok, sangat
penting untuk segera memulai penanganan syok, yaitu pasang infus dan berikan
Penanganan Umum
Mual muntah dapat diatasi dengan:
1)
2)
3)
Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir daripada makanan
padat.
4)
berikutnya.
5)
Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan bersama sayuran
serta makanan lain.
6)
7)
Hindari halhal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi
8)
Istirahat cukup
9)
Hindari halhal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan, yang dapat
memicu rasa mual (Curtis, 2000:28)
b)
Komplikasi
Jika muntah terus menerus bisa terjadi kerusakan hati. Komplikasi lainya adalah
perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika
penderita muntah. (Rochjati, 2003)
4.
oksigen
yang
dibutuhkan
oleh
bayi.
Anemia sering terjadi pada kehamilan karena volume darah meningkat kirakira 50%
selama kehamilan. Darah terbuat dari cairan dan sel. Cairan tersebut biasanya meningkat
lebih cepat daripada sel- selnya. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan hematokrit
(volume, jumlah atau persen sel darah merah dalam darah). Penurunan ini dapat
mengakibatkan anemia.
a)
Penanganan
Anemia dapat ditangani dengan minum tablet zat besi dan istirahat cukup. (Curtis,
2000)
b)
Komplikasi
Komplikasi anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh langsung terhadap janin
Penglihatan Kabur
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang
hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang
mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala,
kejang),
dan
gangguan
penglihatan.
Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah
visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual
yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot),
berkunang-kunang.
Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang
menujukkan adanya pre-eklampsia berat yang mengarah pada eklampsia. Hal ini disebabkan
adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam
retina (oedema retina dan spasme pembuluh darah). (Uswhaaja, 2009)
a)
Penanganan Umum
1)
Jika tidak sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi seluruh tenaga yang ada
dan menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat.
2)
b)
Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan antala lain kejang dan eklamsia
6.
Penanganan Umum
1)
2)
3)
4)
5)
b)
Komplikasi
1)
2)
3)
Jika terdapat his dan darah lendir, kemungkinan terjadi persalinan preterm
(Saifuddin, 2002)
7.
ketika pergelangan kaki yang bengkak secara temporer semakin parah. Ini dikarenakan
jaringan tambahan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin selama
dalam kandungan tidak lagi dibutuhkan dan akan dibuang setelah sebelumnya diproses
oleh ginjal menjadi urin. Oleh karena ginjal belum mampu bekerja secara optimal,
kelebihan cairan yang menempuk dihasilkan disekitar pembuluh darah hingga ginjal
mampu memprosesnya lebih lanjut. Terkadang bengkak membuat kulit di kaki di bagian
bawah meregang, terlihat mengkilat, tegang dan sangat tidak nyaman.
Kram kaki sering terjadi di malam hari ketika tidur. Kram dihubungankan dengan
kadar garam dalam tubuh dan perubahan sirkulasi. Pengobatan cina menganggap kram
ada hubungannya dengan kekurangan energi pada darah dan ginjal.
Perawatan diri untuk ibu hamil yang mengalami kram kaki:
1)
Selama akhir masa kehamilan, berbaringlah dengan kaki lebih tinggi dari badan
sesering mungkin, ini tidak hanya membuat libu hamil beristirahat lebih nyaman,
tetapi juga meningkatkan aliran energi pada saluran ginjal.
2)
Hindari pemakaian jenis sepatu tertentu pada akhir kehamilan, terutama yang
terbuat dari kulit akan melar dan longgar saat libu hamil ingin memakainya saat
melahirkan.
3)
Jika bengkak terjadi pada tangan dan jari, pastikan untuk melepaskan cincin
sebelum terlalu sempit. Jika ibu hamil lupa dan tetap memakainya cincin itu perlu
dipotong agar tidak terjadi penyumbatan.
4)
Jika ibu hamil menderita kram jangan menambahkan garam pada makanan karena
dapat meningkatkan risiko terjadinya penumpukan cairan. Ketika kram terjadi ulurkan
sejauh mungkin untuk mencegah kontraksi otot.
5)
Kompreskan daun kubis (lebih baik yang berwarna hijau tua) di sekeliling kaki ibu
hamil kemudian dibasuh, tetapi jangan cuci daun tersebut, lalu dinginkanj di lemari es
kemudian dibalutkan di kaki. Biarkan sampai lembab dan layu kemudian ganti dengan
yang baru sampai bengkak membaik.
a)
Penanganan Umum
1)
Istirahat cukup
2)
3)
Kalau
keadaan
memburuk
namun
memungkinkan
dokter
akan
mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi.
(Hendrayani, 2009:3)
b)
Komplikasi
Kondisi ibu disebabkan oleh kehamilan disebut dengan keracunan kehamilan
dengan tandatanda oedema (pembengkakan) terutama tampak pada tungkai dan
muka, tekanan darah tinggi dan dalam air seni terdapat zat putih telur pada
pemeriksaan urin dan laboratorium. (Rochjati, 2003)
8.
Penanganan Umum
1)
2)
Menilai denyut jantung janin (DJJ): a) Bila ibu mendapat sedative, tunggu
hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai ulang; b) Bila DJJ tidak terdengar minta
beberapa orang mendengarkan menggunakan stetoskop Doppler. (Saifuddin,
2002)
b)
Komplikasi
Komplikasi yang timbul adalah IUFD dan featal distress
9.
Penanganan Umum
1)
Lakukan segera pemeriksaan umum meliputi tanda vital (nadi, tensi, respirasi,
suhu)
2)
Jika dicurigai syok, mulai pengobatan sekalipun gejala syok tidak jelas,
waspada dan evaluasi ketat karena keadaan dapat memburuk dengan cepat.
3)
b)
Jika ada syok segera terapi dengan baik (Saifuddin, 2002: 98)
Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul pada nyeri perut yang hebat antara lain:
kehamilan ektopik; pre-eklampsia; persalinan prematur; solusio plasenta; abortus;
ruptur uteri imminens (Irma,2008)
10.
kepala
bisa
terjadi
selama
kehamilan,
dan
seringkali
merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu
masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin
menemukan bahwa penglihatannya men jadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang
hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsia (Pusdiknakes, 2003).
a)
Penanganan Umum
1)
Jika ibu tidak sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan
siapkan fasilitas tindakan gawat daruratan.
2)
Segera lakukan observasi terhadap keadaan umum termasuk tanda vital (nadi,
tekanan darah, dan pernafasan) sambil mencari riwayat penyakit sekarang dan
terdahulu dari pasien dan keluarganya. (Saifuddin, 2002)
b)
Komplikasi
Nyeri kepala pada masa hamil dapat merupakan gejala pre-eklampsia, suatu
penyakit yang terjadi hanya pada wanita hamil, dan jika tidak diatasi dapat
menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian.(Irma, 2002)
C.
2.
3.
4.
Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta penyakit yang
dapat diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif.
6.
7.
8.
Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif.
9.