Sunteți pe pagina 1din 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan

: Tanda-Tanda Bahaya Dalam Kehamilan

Hari /tanggal

: Jumat / 21 Februari 2014

Pukul

: 09.00

Sasaran

: Ibu Hamil, Nifas Dan Keluarga

Kontrak waktu

: 09.00 09.20 wib

Tempat

: Ruangan Kebidanan di RSUD Dr.M. ZEIN Painan

Institusi

: STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

A. Latar Belakang
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda - tanda yang mengindikasikan adanya bahaya
yang dapat terjadi selama kehamilan/periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau
tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes,2003). Tanda-tanda bahaya
kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.
( Uswhaaja, 2009).
Angka kematian yang tinggi setelah abad yang lalu umumnya mempunyai 3 sebab
pokok : masih kurangnya pengetahuan mengenai sebabmusabab dan penanggulangan
komplikasi-komplikasi penting dalam kehamilan, persalinan, serta nifas, kurangnya
pengertian dan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi, dan kurang meratanya
pelayanan kebidanan yang baik bagi semua ibu hamil.(Winkjosastro, 2008, p.8). Menurut
Kusmiyati dkk, 2008, kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun kehamilan yang
normal dapat berubah menjadi patologi.
Salah satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya
risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya komplikasi/penyakit yang mungkin
terjadi selama hamil muda.Kematian ibu menjadi perhatian dunia internasional. Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan diseluruh dunia lebih dari 585.000ibu meninggal

tiap tahun saat hamil atau bersalin. Artinya, setiap menit ada satu perempuan yang
meninggal.
Analisa hasil survey demografi kesehatan Indonesia (SDKI) 1994 menunjukkan
angka kematian ibu untuk periode lima tahun sebelum survey (1990-1994) adalah 390
kematian per 100.000 kelahiran. Analisa hasil SDKI 1997 yang tidak di publikasikan
menunjukkan sedikit penurunan angka. kematian ibu menjadi 334 kematian per 100.000
kelahiran selama periode1993-1997. Angka kematian ibu 307 kematian per 100.000
kelahiran hidup pada SDKI 2002-2003 dan 228 kematian per 100.000 kelahiran dari SDKI
2007 mengindikasikan kelangsungan tren penurunan kematian ibu diIndonesia. ( survey
demografi kesehatan Indonesia,2007).
Pada tahun 2009 angka kematian ibu ( AKI ) masih cukup tinggi, yaitu 390 per
100.000 kelahiran hidup. Dalam bidang kesehatan, angka kematian ibu di Jawa Tengah
menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2003 menunjukkan angka
116,12 per seratus ribu kelahiran hidup.Begitu juga angka kematian bayi yang mencapai 31
per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2003 dan menurut survei kesehatan daerah angka
kematian ibu (AKI) di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007 adalah 20 orang dengan jumlah
kelahiran hidup 24.176 orang. Sedangkan pada tahun 2008 angka kematian ibu (AKI) di
Jateng tergolong masih tinggi. Hal itu bisa dilihat dari data Dinas Kesehatan Provinsi Jateng
yang menyebutkan pada 2008 AKI mencapai114,42/100.000 kelahiran hidup. (Depkes RI,
2009
Angka tersebut masih berada di atas target nasional untuk tahun 2015- 2020 yakni
sebesar 102/100.000 kelahiran hidup. Rendahnya tingkat pendidikan mempengaruhi kualitas
kesehatan karena minimnya pengetahuan tentang kehamilan dan tanda bahaya kehamilan.
Hal ini merupakan cerminan keterpurukan hak-hak kesehatan reproduksi perempuan.
Sekitar 25-50% kematian perempuan usia subur disebabkan oleh masalah yang terkait
dengan kehamilan, persalinan dan nifas.(Ayudea Fani,27 Januari 2010)
B. TUJUAN
1. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM ( TIU )
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan Ibu dan Bapak dapat memahami
dan mengerti tentangt anda bahaya kehamilan.
2. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS ( TIK )
a. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ibu dapat menjelas kan kembali

b. Pengertian tanda bahaya kehamilan


c.

Macam-macam tanda bahaya kehamilan

C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. MATERI
Pendidikan kesehatan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan (terlampir)
2. Sasaran / target
Sasaran

: ibu hamil, bersalin, nifas dan keluarga

Target

: ibu hamil

3. Metode
1) Ceramah
2) Tanya jawab
3) Diskusi

4. Media dan alat


1) Flip chart
2) Leaflet
5. Waktu dan tempat
Hari / tanggal
Tempat

: jumat / 21 Februari 2014


: Ruangan kebidanan RSUD Dr.M.ZEIN Painan

6. Pengorganisasian
Moderator

: cinthya gabriella aldrin

Presenter

: Ramayeni

Observer

: siska Nofelisa, Sinta eka Sastrawati, Rinanda Dwi Yoriska

Fasilitator

: Fitra anita, sherly mai harianti, Yuni mellia syafwan

7. Setting Tempat

Ket :
: Penyaji

: Ibu hamil dan nifas

: Moderator

: Observer

: Pembimbing

: Fasilitator

: Media

D. KEGIATAN PENYULUHAN
N

Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan

Waktu

o
I

Pembukaan

Moderator memberikan salam

Moderator memperkenalkan anggota

Mendengarkan

penyuluh

memperhatikan

Moderator menjelaskan tentang topik

Mendengarkan

penyuluhan

memperhatikan

Moderator membuat kontrak waktu

Moderator

menjelaskan

Mendengarkan

dan

dan
dan

memperhatikan

tujuan

penyuluhan

5 menit

Menjawab salam

Mendengarkan

dan

memperhatikan
II

Pelaksanaan

Menggali

pengetahuan

peserta

tentang

tanda-tanda

bahaya

kehamilan

Memberikan

reinforcement

dan

Mengemukakan pendapat

Mendengar

20 menit

dan

memperhatikan

meluruskan.

III

Menjelaskan bagaimana tanda-tanda

Mendengar

bahaya dalam kehamilan

memperhatikan

dan

Menjelaskan tentang hal hal yang


perlu di perhatikan ketika terjadinya

Mendengar

tanda-tanda bahaya dalam kehamilan

memperhatikan

dan

Penutup

Moderator

membuka

kesempatan

Mengemukakan pertanyaan

meni

bertanya, menjawab pertanyaan serta


memberikan

apresiasi

kepada

peserta.

memperhatikan

Menjawab salam

Moderator memberikan salam

E. EVALUASI
1.

Evaluasi struktur

Kelompok penyuluh dan keluarga klien berada pada posisi yang sudah
direncanakan

Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan

Pre Planning telah disetujui

Leaflet dan flipchart telah tersedia

2.

Evaluasi proses

Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan

Keluarga klien dapat mengikuti acara atau kegiatan penyuluhan sampai selesai

Keluarga klien berperan aktif selam kegiatan berjalan

3.

Evaluasi hasil

Ibu mampu menyebutkan pengertian tanda-tanda bahaya dalam kehamilan

Ibu mampu menyebutkan beberapa penyebab tanda-tanda bahaya kehamilan

Ibu mengetahui tanda tanda bahaya dalam kehamilan

Ibu mampu menjawab pertanyaan yang telah diberikan dengan benar

F. URAIAN TUGAS
a. Penanggung jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
b. Moderator
a. Pada acara pembukaan

Membuka acara

Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing lahan dan pendidikan

Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan

Menjelaskan kontrak waktu ( jam WIB)

b. Kegiatan inti

Meminta peserta memberikan pertanyaan atas penjelasan yang tidak dipahami

Memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk menjawab pertanyaan yang


diajukan peserta

c. Pada acara penutup


Menyimpulkan dan menutup diskusi
Mengucapkan salam
c. Fasilitator

Memotivasi peserta agar berperan aktif

Membuat absensi penyuluhan

Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan penyuluhan


d. Observer

Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir

Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan.

MATERI
MATERI PENYULUHAN
A.

Pengertian
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya bahaya

yang dapat terjadi selama kehamilan/periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau
tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes,2003).
B.

Macam-macam Tanda Bahaya Kehamilan


Macam tanda bahaya kehamilan yaitu terdiri dari:

1. Demam tinggi
Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38 C dalam kehamilan merupakan
suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
a)

Penanganan Umum
Demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum banyak, kompres
untuk menurunkan suhu. (Saiffudin, 2002)

b)

Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi antara lain: sistitis
(infeksi kandung kencing), pielonefritis Akut (infeksi saluran kemih atas). (Saifuddin,
2002)

2.

Perdarahan Pervaginam
Perdarahan pervaginam dalam kehamilan adalah cukup normal. Pada masa awal
kehamilan, ibu akan mengalami perdarahan yang sedikit (spotting) di sekitar waktu

terlambat haidnya. Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi dan normal, perdarahan
kecil dalam kehamilan adalah pertanda dari Friabel cervik.
Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda adanya infeksi.
Jika terjadi perdarahan yang lebih (tidak normal) yang menimbulkan rasa sakit pada
ibu. Perdarahan ini bisa berarti aborsi, kehamilan molar atau kehamilan ektopik. Pada
akhir kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan kadangkadang tetapi tidak selalu disertai dengan rasa nyeri.
Perdarahan ini dapat dibagi menjadi beberapa macam,yakni:
1)

Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan sebelum 3 bulan dapat


disebabkan oleh keguguran atau keguguran yang mengancam. Ibu harus segera
meminta pertolongan bidan atau dokter. Janin mungkin masih dapat
diselamatkan. Bila janin tak dapat diselamatkan, ibu perlu mendapat pertolongan
agar kesehatannya terjaga.

2)

Perdarahan melalui jalan lahir disertai nyeri perut bawah yang hebat, pada ibu
yang terlambat haid 1-2 bulan, meupakan keadaan sangat berbahaya. Kehidupan
ibu terancam, ia harus langsung di bawa ke rumah sakit untuk diselamatkan
jiwanya.

3)

Perdarahan kehamilan 7-9 bulan, meskipun hanya sedikit, merupakan ancaman


bagi ibu dan janin. Ibu perlu segera mendapat pertolongan di rumah sakit.

4)

Perdarahan yang banyak, segera atau dalam 1 jam setelah melahirkan, sangat
berbahaya dan merupakan penyebab kematian ibu paling sering. Keadaan ini
dapat menyebabkan kematian dalam waktu kurang dari 2 jam. Ibu perlu segera
ditolong untuk penyelamatan jiwanya.

5)

Perdarahan pada masa nifas (dalam 42 hari setelah melahirkan) yang


berlangsung terus-menerus, disertai bau tak sedap dan demam, juga merupakan
tanda bahaya. Ibu harus segera di bawa ke rumah sakit.

a)

Penanganan Umum
Siapkan fasilitas tindakan gawat darurat, lakukan pemeriksaan secara cepat
keadaan umum ibu, termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, respirasi, dan
temperatur). Jika dicurigai adanya syok, segera lakukan tindakan meskipun
tandatanda syok belum terlihat. Ingat bahwa saat melakukan evaluasi lebih
lanjut kondisi ibu dapat memburuk dengan cepat. Jika terjadi syok, sangat
penting untuk segera memulai penanganan syok, yaitu pasang infus dan berikan

cairan intravena. Lakukan restorasi cairan darah sesuai dengan keperluan.


(Saifuddin,2002).
3.

Mual muntah berlebih


Kebanyakan ibu hamil dengan umur kehamilan 1-3 bulan sering merasa mual dan
kadang-kadang muntah.Keadaan ini normal dan akan hilang dengan sendirinya pada
kehamilan lebih dari 3 bulan.
Tetapi, bila ibu tetap tidak mau makan, muntah terus-menerus sampai ibu lemah dan
tak dapat bangun, keadaan ini berbahaya bagi keadaan jani dan kesehatan ibu.
a)

Penanganan Umum
Mual muntah dapat diatasi dengan:
1)

Makan sedikit tapi sering

2)

Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak

3)

Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir daripada makanan
padat.

4)

Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan


kering

pada satu waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu

berikutnya.
5)

Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan bersama sayuran
serta makanan lain.

6)

Isap sepotong jeruk yang segar ketika merasa mual

7)

Hindari halhal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi

8)

Istirahat cukup

9)

Hindari halhal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan, yang dapat
memicu rasa mual (Curtis, 2000:28)

b)

Komplikasi
Jika muntah terus menerus bisa terjadi kerusakan hati. Komplikasi lainya adalah
perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika
penderita muntah. (Rochjati, 2003)

4.

Selaput Kelopak Mata Pucat


Anemia adalah masalah medis yang umum terjadi pada banyak wanita hamil. Jumlah
sel darah merah dalam keadaan rendah, kuantitas dari selsel ini tidak memadai untuk
memberikan

oksigen

yang

dibutuhkan

oleh

bayi.

Anemia sering terjadi pada kehamilan karena volume darah meningkat kirakira 50%
selama kehamilan. Darah terbuat dari cairan dan sel. Cairan tersebut biasanya meningkat
lebih cepat daripada sel- selnya. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan hematokrit
(volume, jumlah atau persen sel darah merah dalam darah). Penurunan ini dapat
mengakibatkan anemia.
a)

Penanganan
Anemia dapat ditangani dengan minum tablet zat besi dan istirahat cukup. (Curtis,
2000)

b)

Komplikasi
Komplikasi anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh langsung terhadap janin

sedangkan komplikasi pada kehamilan trimester I yaitu anemia dapat menyebabkan


terjadinya missed abortion, kelainan kongenital, abortus/ keguguran. (Ayurai, 2009).
5.

Penglihatan Kabur
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang
hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang
mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala,
kejang),

dan

gangguan

penglihatan.

Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah
visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual
yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot),
berkunang-kunang.
Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang
menujukkan adanya pre-eklampsia berat yang mengarah pada eklampsia. Hal ini disebabkan
adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam
retina (oedema retina dan spasme pembuluh darah). (Uswhaaja, 2009)
a)

Penanganan Umum
1)

Jika tidak sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi seluruh tenaga yang ada
dan menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat.

2)

Segera dilakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk tandatanda vital


sambil menanyakan riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien atau
keluarganya.(Saifuddin, 2002)

b)

Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan antala lain kejang dan eklamsia

6.

Ketuban pecah sebelum waktunya (KPSW)


Biasanya ketuban pecah menjelang persalinan, setelah ada tanda awal persalinan
seperti mulas dan keluarnya lendir, bercampu rsedikit darah.Cairan ketuban biasanya
berwarna jernih kekuningan.
Bila ketuban telah pecah dan cairan ketuban keluar sebelum ibu mengalami tandatanda persalinan, janin dan ibu akan mudah terinfeksi. Hal ini berbahaya bagi ibu
maupun janin.Ibu perlu segera mendapat pertolongan bidan terdekat untuk di bawa ke
rumah sakit.
a)

Penanganan Umum
1)

Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan USG

2)

Dilakukan pemeriksaan inspekulo (dengan speculum DTT) untuk menilai


cairan yang keluar (jumlah, warna,bau) dan membedakan dengan urin.

3)

Jika ibu mengeluh perdarahan akhir kehamilan (setelah 22 minggu), jangan


lakukan pemeriksaan dalam secara digital.

4)

Mengobservasi tidak ada infeksi

5)

Mengobservasi tandatanda inpartu (Saifuddin, 2002)

b)

Komplikasi

1)

Perdarahan pervaginam dengan nyeri perut, pikirkan solusio plasenta

2)

Tandatanda infeksi (demam, cairan vagina berbau)

3)

Jika terdapat his dan darah lendir, kemungkinan terjadi persalinan preterm
(Saifuddin, 2002)

7.

Bengkak pada muka dan ekstremitas


Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang
biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau meletakkan
lebih tinggi. Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka
dan tangan tidak hilang setelah beristirahat dan diikuti dengan keluhan fisik yang lain.
Hal ini bisa merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre eklamsia.
Sistem kerja ginjal yang tidak optimal pada wanita hamil mempengaruhi system
kerja tubuh sehingga menghasilkan kelebihan cairan. Ini dapat terlihat setelah kelahiran,

ketika pergelangan kaki yang bengkak secara temporer semakin parah. Ini dikarenakan
jaringan tambahan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin selama
dalam kandungan tidak lagi dibutuhkan dan akan dibuang setelah sebelumnya diproses
oleh ginjal menjadi urin. Oleh karena ginjal belum mampu bekerja secara optimal,
kelebihan cairan yang menempuk dihasilkan disekitar pembuluh darah hingga ginjal
mampu memprosesnya lebih lanjut. Terkadang bengkak membuat kulit di kaki di bagian
bawah meregang, terlihat mengkilat, tegang dan sangat tidak nyaman.
Kram kaki sering terjadi di malam hari ketika tidur. Kram dihubungankan dengan
kadar garam dalam tubuh dan perubahan sirkulasi. Pengobatan cina menganggap kram
ada hubungannya dengan kekurangan energi pada darah dan ginjal.
Perawatan diri untuk ibu hamil yang mengalami kram kaki:
1)

Selama akhir masa kehamilan, berbaringlah dengan kaki lebih tinggi dari badan
sesering mungkin, ini tidak hanya membuat libu hamil beristirahat lebih nyaman,
tetapi juga meningkatkan aliran energi pada saluran ginjal.

2)

Hindari pemakaian jenis sepatu tertentu pada akhir kehamilan, terutama yang
terbuat dari kulit akan melar dan longgar saat libu hamil ingin memakainya saat
melahirkan.

3)

Jika bengkak terjadi pada tangan dan jari, pastikan untuk melepaskan cincin
sebelum terlalu sempit. Jika ibu hamil lupa dan tetap memakainya cincin itu perlu
dipotong agar tidak terjadi penyumbatan.

4)

Jika ibu hamil menderita kram jangan menambahkan garam pada makanan karena
dapat meningkatkan risiko terjadinya penumpukan cairan. Ketika kram terjadi ulurkan
sejauh mungkin untuk mencegah kontraksi otot.

5)

Kompreskan daun kubis (lebih baik yang berwarna hijau tua) di sekeliling kaki ibu
hamil kemudian dibasuh, tetapi jangan cuci daun tersebut, lalu dinginkanj di lemari es
kemudian dibalutkan di kaki. Biarkan sampai lembab dan layu kemudian ganti dengan
yang baru sampai bengkak membaik.

a)

Penanganan Umum
1)

Istirahat cukup

2)

Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein


dan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak.

3)

Kalau

keadaan

memburuk

namun

memungkinkan

dokter

akan

mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi.
(Hendrayani, 2009:3)

b)

Komplikasi
Kondisi ibu disebabkan oleh kehamilan disebut dengan keracunan kehamilan
dengan tandatanda oedema (pembengkakan) terutama tampak pada tungkai dan
muka, tekanan darah tinggi dan dalam air seni terdapat zat putih telur pada
pemeriksaan urin dan laboratorium. (Rochjati, 2003)

8.

Gerak Janin Berkurang atau Tidak Ada


Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu
dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur, gerakannya akan melemah.
Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih
mudah terasa jika berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan
baik. Apabila ibu tidak merasakan gerakan bayi seperti biasa, hal ini merupakan suatu
risiko tanda bahaya. Bayi kurang bergerak seperti biasa dapat dikarenakan oleh aktivitas
ibu yang terlalu berlebihan, keadaan psikologis ibu maupun kecelakaan sehingga
aktivitas bayi di dalam rahim tidak seperti biasanya.
a)

Penanganan Umum
1)

Memberikan dukungan emosional pada ibu

2)

Menilai denyut jantung janin (DJJ): a) Bila ibu mendapat sedative, tunggu
hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai ulang; b) Bila DJJ tidak terdengar minta
beberapa orang mendengarkan menggunakan stetoskop Doppler. (Saifuddin,
2002)

b)

Komplikasi
Komplikasi yang timbul adalah IUFD dan featal distress

9.

Nyeri abdomen yang hebat


Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak
normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam
keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal
ini bisa berarti apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks,
persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsi plasenta,
infeksi saluran kemih atau infeksi lain.
a)

Penanganan Umum

1)

Lakukan segera pemeriksaan umum meliputi tanda vital (nadi, tensi, respirasi,
suhu)

2)

Jika dicurigai syok, mulai pengobatan sekalipun gejala syok tidak jelas,
waspada dan evaluasi ketat karena keadaan dapat memburuk dengan cepat.

3)
b)

Jika ada syok segera terapi dengan baik (Saifuddin, 2002: 98)

Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul pada nyeri perut yang hebat antara lain:
kehamilan ektopik; pre-eklampsia; persalinan prematur; solusio plasenta; abortus;
ruptur uteri imminens (Irma,2008)

10.

Sakit Kepala Hebat


Sakit

kepala

bisa

terjadi

selama

kehamilan,

dan

seringkali

merupakan

ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu
masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin
menemukan bahwa penglihatannya men jadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang
hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsia (Pusdiknakes, 2003).
a)

Penanganan Umum
1)

Jika ibu tidak sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan
siapkan fasilitas tindakan gawat daruratan.

2)

Segera lakukan observasi terhadap keadaan umum termasuk tanda vital (nadi,
tekanan darah, dan pernafasan) sambil mencari riwayat penyakit sekarang dan
terdahulu dari pasien dan keluarganya. (Saifuddin, 2002)

b)

Komplikasi
Nyeri kepala pada masa hamil dapat merupakan gejala pre-eklampsia, suatu
penyakit yang terjadi hanya pada wanita hamil, dan jika tidak diatasi dapat
menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian.(Irma, 2002)

C.

Pencegahan Tanda Bahaya Kehamilan

Cara mencegah tanda bahaya kehamilan adalah sebagai berikut :


1.

Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi yang


mengalami tanda bahaya dengan adanya pengetahuan ibu-ibu sehingga dapat
dilakukan rujukan ke tempat fasilitas yang lebih baik (rumah sakit).

2.

Meningkatkan mutu perinatal care.

3.

Menganjurkan setiap ibu hamil kontrol ke BKIA.

4.

Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta penyakit yang
dapat diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif.

6.

Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu,


Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.

7.

Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.

8.

Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif.

9.

Makan makanan yang bergizi. (Rachmat, 2007)

S-ar putea să vă placă și