Sunteți pe pagina 1din 14

Analisis Permasalahan Regresi Linier Berganda ~ GoBlog! Statistic Prese... http://uzy-maniez.blogspot.co.id/2013/08/v-behaviorurldefaultvml-o_13.

html

1 of 14

HOME

ABOUT ME

POLICY PRIVACY

CONTACT US

SANJAYA BETON

Get paid to share your links!







 

  

  

 


 

ANALISIS PERMASALAHAN REGRESILINIER BERGANDA


4:34:00 PM
Anova, Deskriftif, Experimen, Interval, Korelasi, Regresi, Statistika,
No comments
Statistika bisnis, Teknik statistika, Varians

Predictor
Constant
X1

Case Studies Analisis Permasalahan Regresi


Linier Berganda

Coef
T
P
TheSE Coef
8.153
3.015 2.70 0.011
connec ketika bensin dipompa
0.39670 0.04941 8.03 0.000

S = 5.36776

was

R-Sq =

Analysis of Variance
Source
Regression
Residual Error
Total

DF
1
30
31

kedalam tanki mobil, asap mobil akan keluar


ke atmosfer. Sebuah eksperimen dujicobakan untuk membuktikan
68.2%
R-Sq(adj)
67.2%
variabel= Y
(jumlah asap mobil) dapat diprediksi dengan
apakah
menggunakan 4 variabel yang didasarkan pada kondisi awal tanki dan
tekanan bensin :

SS
1857.1
864.4
2721.5

MS
X1
1857.1
X2
28.8

F
P
:64.45
suhu tanki0.000
(oF)
o
: suhu bensin ( F)

X3
: tekanan asap pada tanki (psi)
: tekanan asap pada bensin (psi)
X4
Model postulat yang akan dibahas berikut adalah regresi linier berganda:
Tabel 1.1 data sebuah penelitian

Anova (2)
Desil (1)
Deskriftif

No

X1

X2

X3

X4

29

33

53

3.32

3.42

24

31

36

3.1

3.26

26

33

51

3.18

3.18

22

37

51

3.39

3.08

27

36

54

3.2

3.41

21

35

35

3.03

3.03
4.57

33

59

56

4.78

34

60

60

4.72

4.72

32

59

60

4.6

4.41

Download (11)

10

34

60

60

4.53

4.53

11

20

34

35

2.9

2.95

Experimen

12

36

60

59

4.4

4.36

13

34

60

62

4.31

4.42

14

23

60

36

4.27

3.94

15

24

62

38

4.41

3.49

16

32

62

61

4.39

4.39

17

40

90

64

7.32

6.7

18

46

90

60

7.32

7.2

19

55

92

92

7.45

7.45

20

52

91

92

7.27

7.26

21

29

61

62

3.91

4.08

22

22

59

42

3.75

3.45

23

31

88

65

6.48

5.8

24

45

91

89

6.7

6.6

25

37

63

62

4.3

4.3

26

37

60

61

4.02

4.1

27

33

60

62

4.02

3.89

28

27

59

62

3.98

4.02

Diagram (1)
Distribusi frekuensi (1)

Galery (1)
Grafik (2)
Interval (2)
Korelasi (2)
Kuartil
Nominal
Ordinal (1)
Presentil (1)
Rasio (1)
Regresi (2)

The
connec
was

Popular

Tags

Blog Archives

ENTRIPOPULER

Regression
Analysis:AL
Y versus X1
VIDEO TUTORI
The regression equation is
Y = 8.15 + 0.397 X1

Search

Cara membuat daftar distribusi frekuensi


dengan excel
Distribusi Frekuensi adalah pembagian
frekuensi, atau penyaluran frekuensi. Tabel
distribusi frekuensi merupakan alat penyajian
da...
Analisis Permasalahan Regresi Linier
Berganda
Case Studies Analisis Permasalahan Regresi
Linier Berganda ketika bensin dipompa
kedalam tanki mobil, asap mobil akan keluar...
Perbandingan Metode Peramalan Untuk
Deret Waktu Musiman
Perbandingan Metode Peramalan Untuk Deret
Waktu Musiman 1.
Pendahuluan
Mengamati pertumbuhan kunjungan wisatawa...
UKURAN DISPERSI (UKURAN
PENYEBARAN)
UKURAN DISPERSI UKURAN
DISPERSI atau UKURAN
VARIASI atau UKURAN
PENYIMPANGAN adalah ukuran yang
menyatakan seberapa jauh penyimpangan nil...
Angka Index (Index Number)
Angka Indeks atau indeks number adalah
Angka yang dipakai sebagai alat perbandingan
dua atau lebih kegiatan yang sama untuk kurun
waktu ya...
Cara membuat grafik dan
diagram dengan excel
Grafik adalah gambaran dinamika
data yang ada (bisa naik, turun,
atau naik turun. Sedangkan
Diagram adalah gambaran tentang suatu data
y...
Ukuran Pemusatan dan cara menghitung
rata-rata (mean) dengan minitab 14
ketika kita berhadapan dengan data yang
umumnya berupa angka yang sangat banyak,
maka sebaiknya kita meringkas data tersebut
dengan sesuatu ...
Siap siap menerima bagian Bro................
Pembagian Materi Presentasi Kelompok
Statistik 2 dapat didownload disini 1.

11/24/2016 06:51 PM

Analisis Permasalahan Regresi Linier Berganda ~ GoBlog! Statistic Prese... http://uzy-maniez.blogspot.co.id/2013/08/v-behaviorurldefaultvml-o_13.html

2 of 14

Statistika (18)
Statistika bisnis (3)
Survey (2)

29

34

59

62

4.39

4.53

30

19

37

35

2.75

2.64

31

16

35

35

2.59

2.59

32

22

37

37

2.73

2.59

Kelompok 1 : Distribusi Probabilitas Normal 2.


...
UTS statistik deskriptif (dengan cara
menghitung manual) di folio bergaris
Pada data diatas, dapat dilihat prosentase
kemiskinan di 33 provinsi di Indonesia. note :
angka prosentase kemiskinan pada provinsi
mal...

Teknik statistika (4)


Source : Weisberg (1985) p. 138 and rencher (2000) p 167- modified

Uas (1)

ANALISA DATA

Uts (2)
Varians (2)
Video tutorial (3)

The Postulated Model For The Problema


Dari soal tersebut dipakai 4 variabel bebas dan 1 variabel tak bebas, sehingga dipakai analisis
regresi berganda. Berdasarkan analisis data statistic dengan menggunakan minitab 14
didapatkan data

TOTAL PAGEVIEW S

31895
0 sec ago
From w w w .google.co.id
Visited Analisis
Perm asalahan RegresiLinier
4 h 46 m in 39 sec ago
From w w w .google.co.id
Visited Cara m em buat
daftar distribusifrekuensi
6 h 17 m in 8 sec ago
From w w w .google.co.id
Visited Cara m em buat
daftar distribusifrekuensi
6 h 24 m in 42 sec ago

Predictor
Constant
x1
x2
x3
x4

Coef
1.015
-0.02861
0.21582
-4.320
8.975

S = 2.73000

SE Coef
1.861
0.09060
0.06772
2.851
2.773

R-Sq = 92.6%

Source
Regression
Residual Error
Total

DF
4
27
31

From w w w .google.co.id
Visited Analisis
Perm asalahan RegresiLinier
12 h 41 m in 36 sec ago
From w w w .google.co.id
Visited Analisis
Perm asalahan RegresiLinier

LABELS
13.0
4.7
71.3
61.9

Anova (2)
Desil (1)
Deskriftif (3)

R-Sq(adj) = 91.5%

SS
2520.27
201.23
2721.50

MS
630.07
7.45

F
84.54

Distribusi frekuensi (1)

P
0.000

Download (11)
Experimen (2)

Bentuk hubungan regresi linier berganda antara variabel Y dan X1, X2, X3, X4 adalah :
= b0 + b1X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4

Galery (1)

= 1.015 - 0.02861 X1 + 0.21582 X2 - 4.32 X3 + 8.975 X4

Grafik (2)
Nilai beta dan S2
Nilai taksiran untuk beta adalah :

Interval (2)
Taksiran
Beta
b0
b1
b2
b3
b4

From w w w .google.co.id
Visited Cara m em buat
daftar distribusifrekuensi

10 h 51 m in 26 sec ago

VIF

Diagram (1)

8 h 12 m in 58 sec ago

9 h 5 m in 9 sec ago

P
0.590
0.755
0.004
0.141
0.003

Analysis of Variance

From w w w .google.com
Visited Perbandingan
M etode Peram alan U ntuk

From w w w .google.com
Visited U KU RAN D ISPERSI
(UKU RAN PEN YEBARAN )~

T
0.55
-0.32
3.19
-1.52
3.24

Materi Statistika
Iki lho cah download en dewe klik tulisane!
CARA MENGAKTIFKAN TOOLS DATA
ANALISIS STATISTIKA DESKRIPTIF 7
DISPERSI

Nilai
1,015
0,0286
0,216
4,32
8,975

Nilai taksiran untuk variansi (s2) akan sama dengan ni;ai mean square error (MSe) yaitu
sebesar 7,45

Korelasi (2)
Kuartil (1)
Nominal (1)
Ordinal (1)
Presentil (1)
Rasio (1)

Nilai R2 dan Ra2


Dengan menggunakan minitab 14 didapatkan juga nilai R2 sebesar 92,6%. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa variansi banyaknya uap dapat dijelaskan oleh kempat variable bebas
sebesar 92,6%. Selain nilai R2 juga didapatkan nilai Ra2 (R-square adjusted) sebesar 91,5%.

Regresi (2)
Statistika (18)
Statistika bisnis (3)

Overall regression test


Untuk menguji signifikansi model, maka dilakukan uji serentak terlebih dahulu untuk :
mengetahui apakah secara keseluruhan parameter regresi signifikan. Dengan hipotesis sebagai
berikut :

DF
4
27
31

Teknik statistika (4)


Uas (1)

Analysis of Variance
Source
Regression
Residual Error
Total

Survey (2)

SS
2520.27
201.23
2721.50

MS
630.07
7.45

F
84.54

P
0.000

Uts (2)
Varians (2)
Video tutorial (3)

Source
x1
x2
x3
x4

DF
1
1
1
1

Seq SS
1857.11
494.43
90.63
78.09

BLOG ARCHIVE
2016 (1)

11/24/2016 06:51 PM

Analisis Permasalahan Regresi Linier Berganda ~ GoBlog! Statistic Prese... http://uzy-maniez.blogspot.co.id/2013/08/v-behaviorurldefaultvml-o_13.html

3 of 14

2015 (3)

Untuk program pelatihan (treatment)


Ho
: 1 = 2 = 3
H1
Statistik uji

2014 (6)

: Paling sedikit ada satu i j untuk i j

Tolak Ho jika Fhitung

2013 (8)
December (1)

>F4;27;0,05 atau P-Value <

Dari uji overall dengan menggunakan softwere minitab 14 didapatkan nilai P-value = 0.000
atau nilai < 5%, hal ini berarti tolak Ho artinya model regresi berganda yang diperoleh
signifikan. Sehingga bisa dilakukan pengujian secara individu. Dari hal ini dapat disimpulkan
bahwa variabel temperature tangki, temperature bensin, tekanan tangki dan tekanan bensin
secara simultan berpengaruh terhadap besarnya uap. Pada tabel anova dibawah ini bahwa
p-value untuk X1 dan X3 nilai > 5% sehingga parameternya tidak signifikan sedangkan
untuk parameter X2 dan X4 nilai p-value < 5% sehingga parameternya signifikan. Nilai R2
yang besar yaitu 92.6% akan tetapi banyak parameter regresinya tidak signifikan merupakan
gejala adanya kasus multkolinieritas yaitu adanya hubungan antara variabel independen.

November (1)
August (2)
Analisis Permasalahan Regresi Linier
Berganda
Perbandingan Metode Peramalan Untuk
Deret Waktu Mu...
June (1)
May (2)

Pengujian Individu (=0 untuk j = 1,2,3,4)


Predictor
Constant
x1
x2
x3
x4

Coef
1.015
-0.02861
0.21582
-4.320
8.975

SE Coef
1.861
0.09060
0.06772
2.851
2.773

January (1)
T
0.55
-0.32
3.19
-1.52
3.24

P
0.590
0.755
0.004
0.141
0.003

VIF
13.0
4.7
71.3
61.9

2012 (7)
There was an error in this gadget

FOLLOW ERS
S = 2.73000

R-Sq = 92.6%

R-Sq(adj) = 91.5%

Pengikut (1)
a. Pengujian untuk
Adapun langkah-langkah untuk menguji adalah sebagai berikut :
H0 : = 0
H1 : 0
= 5%
Tolak H0 jika T hitung > T (27, 0,05) atau nilai p-value <
Data diatas menunjukkan bahwa nilai p-value untuk b1 adalah sebesar 0,755. Karena
niali p-value > maka diputuskan gagal tolak H0 dan disimpulkan bahwa variable
temperature tangki tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap banyaknya uap.
b. Pengujian untuk
Adapun langkah-langkah untuk menguji adalah sebagai berikut :
H0 : = 0
H1 : 0
= 5%
Tolak H0 jika T hitung > T (27, 0,05) atau nilai p-value <
Table 3 menunjukkan bahwa nilai p-value untuk b2 adalah sebesar 0,004. Karena niali
p-value < maka diputuskan tolak H0 dan disimpulkan bahwa variable temperature
bensin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap banyaknya uap.

Ikuti

DOW NLOADS TUTORIAL STATISTIKA


Ukuran Pemusatan dan cara menghitung
rata-rata (mean) dengan minitab 14
Angka Index .ppt
Dispersi
Statistika Deskriptif 7
Cara Mengaktifka Tool Data Analisis

c. Pengujian untuk
Adapun langkah-langkah untuk menguji adalah sebagai berikut :
H0 : = 0
H1 : 0
= 5%
Tolak H0 jika T hitung > T (27, 0,05) atau nilai p-value <
Data diatas menunjukkan bahwa nilai p-value untuk b3 adalah sebesar 0,141. Karena
niali p-value > maka diputuskan gagal tolak H0 dan disimpulkan bahwa variable tekanan
uap di tangki tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap banyaknya uap.
d. Pengujian untuk
Adapun langkah-langkah untuk menguji adalah sebagai berikut :
H0 : = 0
H1 : 0
= 5%
Tolak H0 jika T hitung > T (27, 0,05) atau nilai p-value <
Data diatas menunjukkan bahwa nilai p-value untuk b4 adalah sebesar 0,003. Karena
niali p-value < maka diputuskan tolak H0 dan disimpulkan bahwa variable tekanan uap
bensin memiliki pengaruh yang signifikan terhadap banyaknya uap.
The classic assumption for the residual
Sebelumnya akan dianalisis asumsi-asumsi residual aar model regresi berganda yang telah
didapatkan, bisa digunakan. Asumsi- asumsi tersebut antara lain :
1.

Asumsi Distribusi Normal


Asumsi ini dilakukan dengan melakukan uji normalitas data menggunakan Anderson

11/24/2016 06:51 PM

Analisis Permasalahan Regresi Linier Berganda ~ GoBlog! Statistic Prese... http://uzy-maniez.blogspot.co.id/2013/08/v-behaviorurldefaultvml-o_13.html

4 of 14

Darling. Hipotesisnya adalah


Ho = Residual berdistribusi normal
H1 = Residual tidak berdistribusi normal
Dengan menggunakan , maka kesimpulan yang diperoleh adalah gagal tolak
Ho, karena p value (0.532) > atau bisa dikatakan bahwa residual berdistribusi normal.
Gambar 1.1

11/24/2016 06:51 PM

Analisis Permasalahan Regresi Linier Berganda ~ GoBlog! Statistic Prese... http://uzy-maniez.blogspot.co.id/2013/08/v-behaviorurldefaultvml-o_13.html

5 of 14

2.

Asumsi tidak terjadi heteroskedastisitas (independent)


Asumsi berikutnya adalah pengujian asumsi heteroskedastisitas. Secara visual, asumsi
heteroskedastisitas ini bisa dilihat dari plot antara dengan residualnya. Jika scatter plot
membentuk pola tertentu maka kemungkinan terjadi heteroskedastisitas.

Gambar 1.2
Plot antara residual dan , secara visualisasi tidak terjadi heteroskedastsitas karena
plot datanya menyebar secara acak (tidak membentuk sebuah model tertentu).
Pengujian terjadinya Heteroskedastisitas bisa dilakukan dengan menggunakan uji
gletser yaitu dengan meregresikan variabel independen dengan nilai mutlak
residualnya. Jika parameter-parameternya signifkan maka bisa disimpulkan terjadi
heteroskedastisitas
The regression equation is
mutlak = 1.19 + 0.130 x1 + 0.0385 x2 + 0.27 x3 - 2.35 x4
Predictor
Constant
x1
x2
x3
x4
S = 1.43953

Coef
1.1873
0.12992
0.03854
0.273
-2.353

SE Coef
0.9815
0.04777
0.03571
1.503
1.462

R-Sq = 34.8%

T
1.21
2.72
1.08
0.18
-1.61

P
0.237
0.011
0.290
0.857
0.119

VIF
13.0
4.7
71.3
61.9

R-Sq(adj) = 25.2%

Dari uji glejser dinyatakan bahwa R square model antara nilai residual mutlak dan
variabel independennya bernilai kecil dan sebagian besar parameternya tidak signifikan.
Sehingga bisa disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.

Asumsi Autokorelasi
Asumsi ini bisa di uji dengan menggunakan Durbin Watson.
Hipotesis :
H0 : Tidak terjadi autokorelasi
H1 : Terjadi autokorelasi
Prosedur pengujian untuk uji durbin Watson adalah :
Uji satu arah lawan alternative > 0. jika d < dl simpulkan bahwa d nyata dan tolak
Ho pada taraf alpha.

Jika d > du simpulkan d tidak nyata, jangan tolak Ho


Jika dl d du, maka uji ini dikatakan tidak konklusif
Uji satu arah lawan alternative < 0, ulangi prosedur pertama namun dengan
mengganti d dengan 4-d

Uji dua arah lawan alternatifnya p tidak sama dengan 0, jika d < dl atau 4-d < dl,
Nilai durbin Watson yang diperoleh dari Minitab.
Durbin-Watson statistic = 1.73246
Karena kesluruhan asumsi residual telah terpenuhi, maka model regresi yang didapatkan
bisa digunakan untuk pemodelan.
Seperti yang telah dijelaskan di awal bahwa dalam regresi berganda ini ada
kemungkinan terjadi multikolinieritas. Hal ini bisa di deteksi dari adanya nilai R square
yang tinggi (92.6%) namun parameter regresinya tidak signifikan. Oleh karena itu, akan
diterapkan principal component analysis untuk mengatasi permasalahan tersebut.
4. Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah kasus dimana terdapat korelasi antar variable bebas.
Multikolinearitas dapat dideteksi melalui nilai VIF yang lebih besar dari 10.
Variabel
VIF
X1
12,997
4,721
X2
X3
71,301
X4
61,993

Tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat beberapa nilai VIF yang lebih dari 10, maka
dapat disimpulkan terjadi indikasi terjadinya kasus multikolinearitas. Selain dari nilai VIF
juga dapat dilihat dari R2 yang didapatkan sangat tinggi yaitu sebesar 92,6%. Namun

11/24/2016 06:51 PM

Analisis Permasalahan Regresi Linier Berganda ~ GoBlog! Statistic Prese... http://uzy-maniez.blogspot.co.id/2013/08/v-behaviorurldefaultvml-o_13.html

6 of 14

dapat diketahui berdasarkan uji individual bahwa dua variable dari empat variable bebas
yang digunakan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap varibel tak bebas.
Kasus multikolinearitas bias berakibat membalik tanda koefisien regresi, sehingga
terkadang dihasilkan interpretasi yang tidak sesuai dengan logika atau disiplin ilmu yang
bersangkutan.
Kasus multikolinearitas dapat ditanggulangi dengan menggunakan
Principal Component Regression (PCR).
Deteksi terjadinya outlier

Unusual Observations
Obs
15
18
X
23

x1
62.0
90.0

y
24.000
46.000

Fit
19.713
44.386

SE Fit
1.765
1.917

Residual
4.287
1.614

St Resid
2.06R
0.83

88.0

31.000

36.586

1.302

-5.586

-2.33R

R denotes an observation with a large standardized


residual.
X denotes an observation whose X value gives it large
influence.

Deteksi terjadinya outlier ada pada pengamatan yang ke 15, 18, dan 23. Untuk
mengecek apakah data outlier ini merupakan influential observation ataukah tidak
maka akan dilakukan regresi berganda kembali dengan 3 data pengamatan diatas
dibuang.
Hasilnya adalah sebagai berikut :
y = 0.09 - 0.0266 x1 + 0.245 x2 - 4.28 x3 + 8.73 x4

Predictor
Constant
x1
x2
x3
x4

Coef
0.086
-0.02660
0.24540
-4.281
8.733

S = 2.47256

SE Coef
1.714
0.08231
0.07883
3.506
3.821

R-Sq = 94.0%

T
0.05
-0.32
3.11
-1.22
2.29

P
0.960
0.749
0.005
0.234
0.031

VIF
10.7
7.4
104.3
115.8

R-Sq(adj) = 93.0%

Analysis of Variance
Source
Regression
Residual Error
Total

Source
x1
x2
x3
x4

DF
1
1
1
1

DF
4
24
28

SS
2300.72
146.73
2447.45

MS
575.18
6.11

F
94.08

P
0.000

Seq SS
1836.07
382.61
50.12
31.93

Pada percobaan ini terdapat beberapa pengamatan yang berpotensi menjadi outlier
yaitu pengamatan 12, 23 dan 25. Nilai R2 sebelum 3 pengamatan dibuang sebesar
92.6%, sedangkan setelah 3 pengamatan dibuang adalah sebesar 94%. Dapat
diamati jika pengamatan tersebut dihilangkan, hasil regresi yang didapatkan tidak
jauh berbeda sehingga outlier tersebut tidak mempengaruhi model. Sehingga
pengamatan-pengamtan tersebut bisa dibuang atau dipakai sebagai model.
Pemilihan Model Terbaik
Berdasarkan analisis regresi diketahui bahwa terjadi kasus multikolinearitas,
sehingga langkah untuk mendapatkan model terbaik adalah dengan menanggulangi
kasus tersebut dengan menggunakan Principal Component Regression (PCR). Hal
pertama yang dilakuka adalah mendapatkan komponen utama. Berdasarkan
analisis dengan menggunakan Minitab didapatkan :
Principal Component Analysis: x1, x2, x3, x4
Eigenanalysis of the Correlation Matrix
Eigenvalue

3.6398

0.2839

0.0687

0.0075

11/24/2016 06:51 PM

Analisis Permasalahan Regresi Linier Berganda ~ GoBlog! Statistic Prese... http://uzy-maniez.blogspot.co.id/2013/08/v-behaviorurldefaultvml-o_13.html

7 of 14

Proportion
Cumulative

Variable
x1
x2
x3
x4

0.910
0.910

PC1
-0.505
-0.464
-0.513
-0.517

0.071
0.981

PC2
0.334
-0.873
0.334
0.126

0.017
0.998

PC3
0.779
0.099
-0.320
-0.531

0.002
1.000

PC4
0.167
-0.118
-0.723
0.660

data diatas menunjukkan bahwa komponen utama pertama sudah bisa mewakili
varians sebesar 91 %. Sehingga dalam melakukan regresi komponen utama cukup
digunakan satu komponen saja.
Regression Analysis: y versus w1
The regression equation is
y = 31.1 - 4.53 w1

Predictor
Constant
w1

Coef
31.1250
-4.5332

S = 3.66394

SE Coef
0.6477
0.3449

T
48.05
-13.14

R-Sq = 85.2%

P
0.000
0.000

R-Sq(adj) = 84.7%

Analysis of Variance
Source
Regression
Residual Error

DF
1
30

SS
2318.8
402.7

Total

31

2721.5

MS
2318.8
13.4

F
172.73

P
0.000

Model persamaan yang didapatkan adalah :


Y = 31,125 4,533 w1
Untuk mendapatkan model terbaik maka terlebih dahulu harus dilakukan pengujian
terhadap asumsi klasik sebagai berikut :
Autokorelasi :
H0 : Tidak terjadi autokorelasi
H1 : Terjadi autokorelasi
= 5%
Tolak H0 jika dh > 2 atau dh < -2
Berdasarkan analisis regresi didapatkan nilai dh = 1,314. Karena -2 < dh <2 maka
dapat diputuskan terima H0 dan disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi.
Heterocedastisitas :
Plot antara nilai prediksi yang sudah distandarkan dengan nilai residual yang sudah
distandarkan adalah sebagai berikut :
Gambar 1.3 Plot Nilai Prediksi yang Sudah Distandarkan vs Residual yang
Distandarkan
Gambar diatas menunjukkan bahwa pola yang didapatkan menyebar atau tidak
membentuk pola sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terjadi heterocedastisitas
atau dengan kata lain varians residual homogen. Selain menggunakan deteksi
melalui plot maka dapat juga dilakukan pengujian dengan menggunakan uji gleiser.
Langkah-langkah yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut :
a.
Meregresikan absolute residual dengan variable bebas.
b.
c.

Melakukan pengujian jika dari hasil regresi didapatkan bahwa variable bebas
signifikan maka terjadi kasus heterocedastisitas.
Berdasarkan hasil analisis didapatkan :
Jumlah Kuadrat

db

Regresi

Sumber variansi

8,66

Rata-rata Kuadrat
8,66

Residual

134,55

30

4,49

Total

143,21

31

Dari hasil di atas dapat diketahui bahwa regresi tidak signifikan sehingga
variable juga tidak signifikan maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
kasus heterocedastisitas.
Uji Normal :
Uji yang dapat digunakan adalah Kolmogorov-Smirnov.
pengujian distribusi normal adalah sebagai berikut :

Langkah-langkah

H0 : Residual berdistribusi normal


H1 : Residual tidak berdistribusi normal

11/24/2016 06:51 PM

Analisis Permasalahan Regresi Linier Berganda ~ GoBlog! Statistic Prese... http://uzy-maniez.blogspot.co.id/2013/08/v-behaviorurldefaultvml-o_13.html

8 of 14

= 5%
Tolak H0 jika p-value < .
Berdasarkan analisis didapatkan nilai p-value = 0,806. Karena p-value > maka
dapat diputuskan gagal tolak H0 dan disimpulkan bahwa residual berdistribusi
normal.
Semua asumsi klasik sudah terpenuhi maka langkah selanjutnya adalah
menguji keberartian regresi yaitu dengan pengujian overall regression. Pengujian
overall regression dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Analysis of Variance
Source
Regression
Residual Error

DF
1
30

SS
2318.8
402.7

Total

31

2721.5

MS
2318.8
13.4

F
172.73

P
0.000

H0 : = 0
H1 : 0
= 5%
Tolak H0 jika Fhitung > F(1,30,0,05) atau p-value <
Berdasarkan Anova didapatkan p-value = 0,000. Karena p-value < mala
tolak H0 dan disimpulkan bahwa variable bebas mempengaruhi variable tak
bebas.
Model terbaik yang didapatkan setelah semua asumsi klasik terpenuhi,
regresi signifikan dan kasus multikolinearitas telah ditasi adalah sebagai berikut
:
Y = 31,125 4,533 w1
Y = 2,5 + 0,11609 X1 + 0,13794 X2 + 0,00158 X3 + 0,00167 X4

11/24/2016 06:51 PM

Analisis Permasalahan Regresi Linier Berganda ~ GoBlog! Statistic Prese... http://uzy-maniez.blogspot.co.id/2013/08/v-behaviorurldefaultvml-o_13.html

9 of 14

Dibawah ini akan dilakukan analisis regresi lebih lanjut antara variable predictor
yaitu Y

(jumlah asap mobil), X1( suhu tanki (oF)), X2 (suhu bensin (oF)), X3(tekanan

asap pada tanki (psi)), X4 (tekanan asap pada bensin (psi)) .


1.1 Deskriptif
Untuk mempermudah analisis maka eksplorasi data sangat diperlukan.
Deskriptif data dari variable-variabel baik predictor maupun respon adalah sebagai
berikut.
1. Variabel Asap mobil

Gambar 1.4 Boxplot dan Histogram Variabel Jumlah Asap Mobil


Descriptive Statistics: Y

Total
Variable Count
Mean SE Mean
Sum
Squares Minimum
Y
32 31.13
1.66
996.00 33722.00
16.00

Variable
Y

Q1
23.25

Median
31.50

Q3
35.50

Sum of
TrMean

StDev

30.50

9.37

Maximum
55.00

2. X1( suhu tanki (oF))

Gambar 1.5. Boxplot dan Histogram Variabel Suhu Tanki


Descriptive Statistics: X1

Total
Variable Count
Mean
Squares Minimum
X1
32 57.91
119101.00
31.00

Variable
X1

Q1
37.00

Median
60.00

SE Mean

TrMean

StDev

3.45

57.36

19.51

Q3
62.00

Sum of
Sum
1853.00

Maximum
92.00

3. X2 (suhu bensin (oF))

11/24/2016 06:51 PM

Analisis Permasalahan Regresi Linier Berganda ~ GoBlog! Statistic Prese... http://uzy-maniez.blogspot.co.id/2013/08/v-behaviorurldefaultvml-o_13.html

10 of 14

Gambar 1.6. Boxplot dan Histogram Variabel X2 (suhu bensin (oF))


Descriptive Statistics: X2

Total
of
Variable Count
Mean SE Mean
Sum
Squares Minimum
X2
32 55.91
2.78
1789.00 107689.00
35.00

Variable
X2

Q1
39.00

Median
60.00

Q3
62.00

Sum
TrMean

StDev

54.82

15.73

Maximum
92.00

4. X3(tekanan asap pada tanki (psi))

Gambar 1.7. Boxplot dan Histogram Variabel X3(tekanan asap pada tanki (psi))
Descriptive Statistics: X3

Total
Variable Count
Mean SE Mean
Sum Squares Minimum
X3
32 4.422
0.257
141.510 691.163
2.590

Variable
X3

Q1
3.230

Median
4.285

Q3
4.690

Sum of
TrMean

StDev

4.336

1.452

Maximum
7.450

X4 (tekanan asap pada bensin (psi))

11/24/2016 06:51 PM

Analisis Permasalahan Regresi Linier Berganda ~ GoBlog! Statistic Prese... http://uzy-maniez.blogspot.co.id/2013/08/v-behaviorurldefaultvml-o_13.html

11 of 14

Gambar 1.8. Boxplot dan Histogram Variabel X4 (tekanan asap pada bensin (psi))
Dari boxplot pada gambar 1.1 1.5 terlihat bahwa data variable predictor
yaitu

Y (jumlah asap mobil),

X1( suhu tanki (oF)), X2 (suhu bensin (oF)),

X3(tekanan asap pada tanki (psi)), X4 (tekanan asap pada bensin (psi)) tidak simetri.
Data yang tidak simetri ini juga bisa dilihat pada histogramnyayaitu dari nilai
mean dan standard deviasinya. Untuk mengetahui apakah hubungan antara
variable respon dan predictor bersifat linier, kuadratik atau yang lain, maka bisa
dilakukan plot.
Gambar 1.9. plot Matrik variable Respon dan Prediktor
1.2 Korelasi
Korelasi antara variable predictor yaitu yaitu

Y (jumlah asap mobil),

X1(

suhu tanki (oF)), X2 (suhu bensin (oF)), X3(tekanan asap pada tanki (psi)), X4 (tekanan asap
pada bensin (psi)) sesuai dengan korelasi pearson adalah sebagai berikut.
Correlations: Y, X1, X2, X3, X4

X1
X2
X3
X4

Y
0.826
0.000
0.909
0.000
0.870
0.000
0.921
0.000

X1

X2

X3

0.774
0.000
0.955
0.000
0.934
0.000

0.782
0.000
0.837
0.000

0.985
0.000

Cell Contents: Pearson correlation


P-Value
Hipotesis yang bisa dibuat untuk menguji korelasi ini adalah sebagai berikut.
Ho :
H1 :
Hasil analisis korelasi diatas memperlihatkan bahwa nilai seluruh p-value adalah
0. Karena p-value jatuh didaerah penolakan maka keputusan yang bisa diambil
adalah menolak hipotesis awal yang mengatakan bahwa tidak ada korelasi antara
variabel respond an variabel predictor. Oleh karena itu kesimpulan yang bisa diambil
dari uji hipotesis ini adalah antara variabel respon dengan variabel predictor ada
hubungan erat, yaitu semuanya diatas 77,4 %.
1.3 Regresi
Kemungkinan persamaan-persamaan yang mungkin bisa dibentuk antara lain
: y, x1; y,x1,x2; y,x1,x2,x3; y,x2; y,x2,x1; y,x2,x1,x3; y,x3; y,x3,x1; y,x3,x1,x2.

11/24/2016 06:51 PM

Analisis Permasalahan Regresi Linier Berganda ~ GoBlog! Statistic Prese... http://uzy-maniez.blogspot.co.id/2013/08/v-behaviorurldefaultvml-o_13.html

12 of 14

11/24/2016 06:51 PM

Analisis Permasalahan Regresi Linier Berganda ~ GoBlog! Statistic Prese... http://uzy-maniez.blogspot.co.id/2013/08/v-behaviorurldefaultvml-o_13.html

13 of 14

Tabel 1.2 Nilai R-sq dan R-adj untuk setiap persamaan

x1

x1,x2

x1,x2,x3

R(adj)

67.2%

85.5%

88.6%

R-sq

68.2%

86.4%

89.7%

x2

x2,x1

R(adj)

82.1%

85.5%

R-sq

82.7%

86.4%

x3

x3,x1

R(adj)

74.9%

74.0%

R-sq

75.7%

75.7%

x2,x1,x3
88.6%
89.7%

x3,x1,x2
88.6%
89.7%

Dengan memperhatikan R square dan R adjusted masing-masing persamaan


terlihat bahwa pada table 1.1. Penambahan variable x1 kedalam model belum
bernilai signifikan yang bisa dilihat pada R-adj sebesar 67,2%. Begitu juga saat x2
dimasukkan ke model, niali R-adj malah menurun yaitu sebesar 82,1%.Ketika x3 juga
ikut masuk ke dalam model R-adj malah menurun menjadi 57.7%. Fenomena ini juga
terjadi pada kasus yang ketiga. Sehingga kontribusi x1,x2 dan x3 memang belum
begitu besar pada model.
1.4 Korelasi Parsial
Korelasi parsial yang akan dilakukan berhubungan dengan koefisien
determinasi yang diperoleh pada saat meregresikan variable respon dan
prediktornya. Misal untuk korelasi parsial y, x2,x3, x4 dengan control x1 adalah
sebagai berikut.

Controlling X1
Partial Corr
Korelasi antara Y dengan X1, X2, X3 dan X4 signifikan. Pada saat X1
dijadikan sebagai control, ternyata variable X4, X3, dan X2 signifikan. Hal ini
menandakan bahwa variable X4, X3, dan X2 memang signifikan hubungannya
terhadap variable respon Y.
Untuk hasil lebih lanjut bisa dilihat pada lampiran 1 tentang korelasi
parsial. Penghitungan korelasi parsial juga bisa dilakukan di Minitab. Tahap pertama
adalah dengan mengkorelasikan keempat variable yaitu y1, x1, x2, x3, x4. Kemudian
melakukukan korelasi residual dari hasil regresi untuk masing-masing kombinasinya
dengan menetapkan terlebih dahulu variable kontrolnya.
 "#""#"# $%

Newer Post

Home

Older Post

0 comments:
Post a Comment

11/24/2016 06:51 PM

Analisis Permasalahan Regresi Linier Berganda ~ GoBlog! Statistic Prese... http://uzy-maniez.blogspot.co.id/2013/08/v-behaviorurldefaultvml-o_13.html

14 of 14

The connection was reset


The connection to the server was reset while the page
was loading.
The site could be temporarily unavailable or too busy. Try
again in a few moments.
If you are unable to load any pages, check your
computer's network connection.
If your computer or network is protected by a firewall or
proxy, make sure that Firefox is permitted to access the
Web.

Links to this post


Create a Link

M Y BLOG LIST

W IKIPEDIA

TRANSLATE

Sanjaya Profil Beton


Mahkota Tembok -

&
5 weeks ago

GOOGLE+ FOLLOW ERS


SUBSCRIBE TO
Posts
Comments

Copyright2012 GoBlog! Statistic Presentation | Powered by Blogger | Edited


by NicoLs | Sanjaya Profil Beton

11/24/2016 06:51 PM

S-ar putea să vă placă și