Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Pseudo itu sendiri mempunyai arti maya/ tidak nyata sehingga pseudo
spectral kecepatan berarti spektral kecepatan yang sifatnya hanya merupakan
perkiraan. Apabila struktur tidak mempunyai redaman (c = 0) maka pseudo
spektral percepatan akan sama persis dengan spektral percepatan. struktur
yang mempunyai periode getar 0,20 < T < 5,0 dt, maka nilai-nilai pseudo
spektral kecepatan dan pseudo spectral percepatan sangat dekat dengan nilai
eksak dari spektral kecepatan dan spektral percepatan. Struktur bangunan
gedung umumnya mempunyai periode getar dalam wilayah tersebut.
Ti 1 Tm
Ti 1 Tm
maka
proses pembuatan spektrum akan diulang dengan cara yang sama dengan mengubah
kekakuan menjadi kekakuan struktur yang baru yaitu ki+1. Dengan kekakuan yang
baru maka nilai kecepatan sudut dan periode getar
i 1
kemudian cenderung menurun drastis secara terus menerus sampai pada periode getar
yang ditinjau. Spektrum kecepatan mempunyai bentuk yang lain yaitu cenderung
bertarnbah besar sampai periode getar struktur T tertentu kemudian menurun dan
cenderung berkisar pada nilai tertentu untuk setiap penambahan periode getar T.
Sedangkan spektrum simpangan cenderung naik terus.
9. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bentuk/ Nilai Spektrum
a. Kandungan Frekuensi
Kandungan frekuensi yang berbeda berarti bentuk spektrum akan berbedabeda untuk gempa yang berbeda. Gempa bumi dengan kandungan frekuensi
tinggi maupun rendah akan mempunyai bentuk/ nilai yang sangat berbeda
dengan gempa yang mempunyai kandungan frekuensi menengah. Gempa
yang memepunyai kandungan frekuensi relative tinggi, puncak spektrumnya
berada pada periode getar T yang relative kecil. Semakin rendah kandungan
frekuensi suatu gempa maka puncak spektrumnya akan bergesar ke kanan
yaitu pada periode getar T yang semakin besar.
b. Pengaruh Rasio Redaman
Semakin besar redaman struktur maka respons struktur (nilai spektrum) akan
semakin kecil. Secara umum bentuk spektrum relatif sebangun walaupun
pada daerah puncak spektrum bentuk spektrumnya dapat sangat berbeda.
sudah ada. Dengan demikian respons spektrum yang sangat flukuatif tersebut tidak
dapat digunakan secara langsung, karena disain beban yang sangat fluktuatif tidak
realistik. Agar disain beban untuk suatu daerah gempa dapat diprediksi dengan baik
maka diperlukan data gempa yang sebanyak-banyaknya agar prediksi beban gempa
menjadi iebih mendekati kenyataan. Untuk itu para ahli merekomendasikan untuk
mencari data rekaman gempa pada suatu daerah yang mempunyai kondisi yang sama.
Menurut Chopra (1995) kondisi yang dimaksud adalah ukuran besarnya gempa, jarak
episenter, mekanismeljenis patahan, pola rambatan gelombang gempa, kondisi
geologi, dan kondisi tanah (tebal, jenis, komposisi dan properti tanah) setempat..
Setelah spektrum-spektrum dari beberapa gempa terkumpul maka analisis selanjutnya
adalah dengan cara statistik. Pertama-tama adalah menghitung nilai rata-rata PSA,
PSV dan SD dan standar deviasi.
Amplifikasi Spektrum Terrhadap Gerakan Tanah
Apabila dipandang suatu stuktur SDOF yang sangat kaku sehingga seolaholah menyatu dengan tanah, maka apabila terjadi gempa percepatan massa struktur
akan sama dengan percepatan tanah (prinsip rigid body motions). Apabila struktur
SDOF mempunyai kekakuan yang sangat kecil/ sangat fleksibel, maka massa hampir
tidak bergerak walaupun tanah dasamya bergerak karena gempa. Hal ini terjadi
karena kekakuan struktur demikian lemah sehingga tidak mampu mentransfer gaya/
kekuatan yang ditimbulkan oleh gerakan tanah untuk menggerakkan massa. Dalam
kondisi seperti ini maka simpangan massa hampir sama atau sama dengan simpangan
tanah akibat gempa.
Kondisi yang terjadi pada struktur yang sangat kaku yaitu percepatan massa
sama dengan percepatan tanah umumnya disebut equal acceleration. Kondisi yang
kedua yaitu simpangan massa sama dengan simpangan tanah umumnya disebut equal
displacement . Baik equal acceleration, equal displacement dan kondisi diantaranya
yaitu equal energy nantinya akan menjadi prinsip-prinsip yang penting pada
pembuatan Inelastic Disain Response Spectrum (IDRS).
(strength demand). Pada kondisi tersebut beban gempa menjadi sangat besar, biaya
pembangunan gedung menjadi sangat mahal, walaupun responsnya masih tetap
elastik. Respons Spektrum tersebut kemudian dibuat rata-rata sehingga menjadi
spektrum yang halus (smoothed spectrum response). Spektrum rata-rata adalah
perwakilan dari banyak spektrum, oleh karena itu kadang-kadang pada periode T
tertentu spektrum rata-rata tersebut tidak dapat menutup secara keseluruhan spektrum
yang ada. Spektrum rata-rata yang sudah berbangun halus tersebut adalah masih
berupa respons elastik (Elastic Response Spectrum, ERS). Respons elastik tersebut
kemudian diproses lebih lanjut sehingga menjadi respons spektrum inelastik yang
siap dipakai untuk keperluan disain beban. Respons-respons yang dimiliki oleh suatu
daerah masih dibedakan menjadi respons spektrum untuk tanah lunak tanah sedang
maupun tanah keras, yang benhrk dan nilai-nilainya dapat berbeda.
2. Respons Spektrum Inelastik
Struktur yang masih berperilaku elastik pada pembebanan gempa sedang maupun
gempa yang besar adalah mungkin saja tetapi hal ini kurang realistis. Gempa sedang
sampai besar umumnya mempunyai periode ulang yang sangat lama. Beban rencana
untuk bangunan yang bersangkutan harus sangat besar, karena agar masih elastik
pada gempa sedang sampai besar. Dengan demikian bangunan akan menjadi mahal,
karena ukuran elemen struktur menjadi besar, volume bahan yang dipakai menjadi
besar sehingga menjadi mahal. Dengan alasan tersebut, respons spektrum linier
elastik perlu diproses sehingga menjadi respons spektrum baru yang dimungkinkan
disain beban gernpa menjadi relatif lebih kecil.
Respons spektrum yang baru tersebut umumnya disebut respons spektrum
inelastik (Inelastic Design Response Specirum, IDRS). Mengapa disebut inelastik,
karena beban gempa rencana yang dipakai relative kecil, sehingga pada gempa yang
lebih besar respons bangunan sudah akan plastis atau inelastis. Respons spektrum
inelastik akan dipakai pada penentuan beban rencana banguran dengan prinsip
ekivalen statik. Untuk keperluan disain beban gempa dengan pendekatan Ekivalen
Statik maka respons spektrum yang dipakai adalah umumnya bukan dalam bentuk
Gambar 2. Hubungan antara gaya inersia, simpangan pada respons elastic dan
inelastic
a. Struktur yang dibebani oleh beban gempa dapat tetap/ mempunyai respons
yang tetap linier elastic, karena ukuran kolomnya sangat besar.
b. Ukuran kolom diperkecil, akibatnya pada saat terjadi gempa, momen diujung
dasar kolom melampaui batas momen elastic sehingga terjadi sendi plastis.
Hubungan antara gaya inersia yang diakibatkan oleh beban gempa dan
simpangan massa disajikan pada Gambar c dan Gambar d.
Unruk memproses spektrum respons linier elastik menjadi respons spektrum
untuk keperluan disain beban, maka dipakai prinsip-prinsip equal acceleration, equal
energy dan equal displacement.
Pada saat gempa terjadi maka terdapat sejumlah energi yang dilepaskan,
kemudian ditransfer menjadi energi gelombang yang merambat ke segala arah.
Pengaruh magnitudo gempa pada percepatan tanah akan berganfungsi pada jarak dari
fokus ke situs (site), kedalaman fokus, mekanisme kejadian gempa, jenis tanah/
kondisi geologi pada saat gelombang gempa merambat dan jenis tanah dimana gempa
direkam.
2. Pengaruh Jarak Episenter
Pada jarak episenter yang pendek, percepatan tanah akibat gempa umumnya
masih cukup besar, sangat fluktuatif, mempunyai kandungan frekuensi tinggi, rentang
kandungan frekuensi yang sempit, durasi gempa yang relative pendek. Pada jarak
episenter yang jauh maka sifat-sifat rekaman percepatan tanahnya berlawanan, yaitu
percepatan tanah sudah relatif kecil, cenderung bersifat harmonik (selama gelombang
gempa menjalar, fukuensi tinggi dieliminasi oleh media tanah), kandungan frekuensi
medium sampai rendah dan durasi gempa menjadi cukup lama. Dengan kondisi
seperti itu maka akan berpengaruh terhadap bentuk dan karakter amplifikasi respons
spektrum.
Pada gempa-gempa yang mempunyai jarak episenter yang pendek dan pada
tanah keras,berbatu (T relatif kecil) faktor amplifrkasi nya cenderung lebih kecil
daripada gempa jarak jauh. Hal ini terjadi karena gempa dekat cenderung memunyai
percepatan tanah yang relatif tinggi, fluktuatif dan tanah berkemungkinan sudah
berperilaku nonlinier-inelastik dan mempunyai redaman material yang besar. Pada
kondisi tersebut respons tanah cenderung lebih kecil karena begitu efektifnya
redaman material.
3. Pengaruh Kondisi Tanah
Kondisi tanah yang dimaksud mungkin ketebalan lapisan tanah maupun properti
tanah misalnya jenis tanah kekuatan dan epadatan tanah dst-nya. Dua spektrum
akselerasi dari dua macam keadaan.
a. Pengaruh Indeks Plastisitas dan Tebal Tanah Endapan
Vucetic dan Dobry (1991) telah meneliti tentang pengaruh tebal lapisan
tanah dan kandungan indeks plastisitas terhadap bentuk spektra lapis tanah.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tanah dengan indeks plastisitas (IP)
yang tinggi menyebabkan nilai maksimum spektrum akselerasi yang lebih
besar daripada tanah dengan plastisitas rendah. Hal tersebut di atas terjadi
karena tanah yang mempunyai IP tinggi sifat non-lineamya rendah sehingga
cenderung bersifat elastik walaupun oleh beban siklik, degradasi kekuatan
kecil dan redaman material yang rendah. Oleh karena itu semakin tinggi IP
tanah akan semakin tinggi akselerasi massa. Akibahya amplifikasi
percepatan tanah di permukaan terhadap percepatan tanah dasar akan
semakin besar. Lapisan tanah yang semakin tebal akan menyebabkan
membesarnya periode getar dominan lapisan tanah. Hal ini terjadi karena
lapis tanah di atas lapis keras yang semakin tebal akan cenderung semakin
fleksibel atau mempunyai kekakuan yang semakin kecil. Kekakuan yang
semakin kecil akan mengkibatkan frekuensi sudut yang semakin kecil
(ingat = (k/m)1/2. Frekuensi sudut yang semakin kecil akan mengakibatkan
periode getar dominan pada spektrum akselerasi yang semakin besar. Pada
spektrum respons akselerasi pargaruh ketebalan tanah endapan dan indeks
plastisitas tanah sangat sering digabungkan untuk menggambarkan kondisi
tanah lunak. Dengan demikian akan ada spektrum untuk tanah keras, tanah
lunak dan kadang-kadang diantaranya yaitu tanah sedang.
b. Pengaurh Kondisi Tanah dari Berbagai Penelitian
Rekaman percepatan tanah itu sendiri berasosiasi dengan riwayat percepatan
tanah yang mempunyai frekuensi tinggi. Apabila terjadi gempa, percepaan
tanah yang direkam pada tanah yang keras umumnya mempunyai kandungan
frekuensi tinggi. Hal ini terjadi karena media tanah yang keras akan
cenderung bergerak secara bersamaan dengan lapis dasar keras (rigid base).
Hal yang sebaliknya akan terjadi pada tanah yang lunak yaitu percepatan
SDS adalah parameter Respons Spektrum percepatan disain unutuk periode 0,2 dt
sedangkan SD1 adalah parameter Respons Spektrum percepatan disain untuk periode
1,0 dt. Nilai-nilai SDS dan SD1 tersebut berturut-turut masih harus dikalikan dengan
nilai CRS dan CRS1.
Respons Spektrum Disain
Respons spektrum disain yang akan dipakai untuk menentukan gaya geser dasar
ekivalen statik dengan bentuk umum:
Sedangkan untuk T0 < T < TS maka Respons Spektrum percepatan Sa = SDS, dan
untuk T > TS, maka Respons Spektrum percepatan Sa dihitung seperti berikut ini: