Sunteți pe pagina 1din 16

RESPON SPEKTRUM

Pengertian dan Fungsi Respons Spektrum


Respons spektrum adalah suatu spektrum yang disajikan dalam bentuk
grafik/plot antara periode getar struktur T, lawan respons-respons maksimumnya
untuk suatu rasio redaman dan beban gempa terstentu. Respons maksimum dapat
berupa simpangan maksimum (Spectral Displacement, SD), kecepatan maksimum
(Spectral Velocity, SV) atau percepatan maksimum (Spectral Acceleration, SA) suatu
massa struktur dengan derajat kebebasan tunggal (Single Degree of Freedom, SDOF).
Respons spektrum terdapat dua macam yaitu Respons Spektrum Elastik dan
Respons Spektrum Inelastik. Spektrum elastik adalah suatu spektrum yang didasarkan
atas respons elastik struktur dengan derajat kebebasan tunggal (SDOF) berdasarkan
rasio redaman dan beban gempa tertentu. Spektrum inelastik adalah spektrum yang
diturunkan berdasarkan elastik respons spektrum dengan tingkat daktilitas elemen
tertentu.
Respons spektrum suatu struktur SDOF akan bergantung pada beban gempa,
rasio redaman, periode getar, daktilitas struktur dan jenis tanah setempat. Respons
spektrum akselerasi adalah jenis spektrum yang paling sering digunakan dibanding
dengan spektrum-spektrum yang lain karena sesuai dengan Hukum Newton-II, suatu
gaya adalah produk antara massa dan percepatan. Gaya adalah suatu besaran yang
sangat diperlukan pada analisis struktur, yaitu dalam rangka untuk menentukan
strength demand.

Struktur Respons Spektrum


1. Respons Spektrum
a. Spektrum Simpangan SD
Simpangan massa berubah-ubah menurut fungsi waktu. Simpangan struktur
tersebut juga berubah-ubah menurut periode getar struktur T. Pada T yang
sangat kecil atau struktur yang sangat kaku, simpangannya sangat kecil dan
sebaliknya. Pada struktur yang fleksibel (T besar) maka simpangan struktur
sudah mendekati sifat sinusoidal. Respons struktur akan mengikuti/ mirip
dengan intensitas bebannya, artinya pada saat intensitas beban besar maka
responsnya juga besar dan sebaliknya. Pada saat tertentu akan dicapai
simpangan maksimum, dan simpangan maksimum inilah yang diperlukan
pada spektrum simpangan. Setelah riwayat simpangan diperoleh maka
integrasi numerik juga dapat diteruskan dengan menghitung riwayat
kecepatan dan percepatan massa yang selanjutnya dapat dipilih kecepatan
dan percepatan maksimum dengan program sorting yang relatif sederhana.
Hasilnya akan diperoleh spektral kecepatan SV dan spektral percepatan SA.
b. Pseudo Spektral Kecepatan PSV dan Percepatan PSA
Integrasi numerik untuk memperoleh sejarah kecepatan dan percepatan
massa.

Pseudo itu sendiri mempunyai arti maya/ tidak nyata sehingga pseudo
spectral kecepatan berarti spektral kecepatan yang sifatnya hanya merupakan
perkiraan. Apabila struktur tidak mempunyai redaman (c = 0) maka pseudo
spektral percepatan akan sama persis dengan spektral percepatan. struktur
yang mempunyai periode getar 0,20 < T < 5,0 dt, maka nilai-nilai pseudo
spektral kecepatan dan pseudo spectral percepatan sangat dekat dengan nilai
eksak dari spektral kecepatan dan spektral percepatan. Struktur bangunan
gedung umumnya mempunyai periode getar dalam wilayah tersebut.

2. Tahapan Pembuatan Respons Spektrum


Spektual simpangan, kecepatan dan percepatan masing-masing hanya akan
menghasilkan satu nilai simpangan maksimum kecepatan maksimum dan percepatan
maksimum atas struktur dengan periode getar T dan rasio redaman tertentu. Hal itu
dapat ditunjukkan bahwa spektral-spektral itu adalah fungsi dari rasio redaman dan
periode getar T.
Awal dari pembuatan Respons Spektrums dimulai dari menghitung kecepatan
sudut dan periode getar

dan Ti atas informasi kekakuan ki dan massa m.

Selanjutnya melalui integrasi numerik atas persamaan diferensial atau melalui


Duhamel Integral, riwayat simpangan massa y(t) dapat dihitung dan nilai SD dapat
dicari. Apabila dipakai prinsip pseudo spektrum maka PSV dan PSA dapat dicari.
Tahap selanjutrya adalah kondisional, apabila rentang periode spektra
maka proses pembuatan spektrum sudah selesai. Sebaliknya apablla

Ti 1 Tm

Ti 1 Tm

maka

proses pembuatan spektrum akan diulang dengan cara yang sama dengan mengubah
kekakuan menjadi kekakuan struktur yang baru yaitu ki+1. Dengan kekakuan yang
baru maka nilai kecepatan sudut dan periode getar

i 1

dan Ti+1 yang baru akan

mempengaruhi riwayat simpangan. Demikian seterusnya proses dilakukan sampai


Ti 1 Tm

Gambar 1. Prosedur pembuatan Respons Spektrum


Secara singkat pembuatan respons spectra dapat disimpulakn sebagai beirkut:
1. Beban gempa yang dinyatakan dlaam riwayat percepatan tanah pelru
ditetapkan terlebih dahulu.
2. Dipilih model struktur SDOF, rasio redaman dan step integrasi tertentu.
3. Ditentukan periode getar struktur T seekaligus nilai percepatan sudut
4. Analisis numeric untuk menentukan simpangan y(t) atas model struktur
SDOF dan rasio redaman.
5. Dengan melalui sorting dicari nilai simpangan y(t) makismum, misalnya
diberikan notasi ym yaitu simpangan maksimum pada daur ke-I yang pada
hakekatnya adalah sama dengan spectrum simpangan SD.
6. Dihitung pseudo spectral kecepatan PSV = S D , Pseudo spectral percepatan
PSA = 2 SD
7. Prosedur pembuatan respons spectrum diulangi lagi dengan memakai nilai
periode getar struktur T yang baru, yaitu mulai lagi dari butir 3 di atas.
8. Setelah daur hitungan seperti di atas meliputi semua periode getar yang
ditinjau maka spectrum simpangan, kecepatan, dan percepatan dapat
digambar.
Bentuk Spektrum percepatan lebih spesifik lagi yaitu cenderung meningkat
secara tajam pada nilai-nilai periode getar T awal, setelah mencapai puncaknya

kemudian cenderung menurun drastis secara terus menerus sampai pada periode getar
yang ditinjau. Spektrum kecepatan mempunyai bentuk yang lain yaitu cenderung
bertarnbah besar sampai periode getar struktur T tertentu kemudian menurun dan
cenderung berkisar pada nilai tertentu untuk setiap penambahan periode getar T.
Sedangkan spektrum simpangan cenderung naik terus.
9. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bentuk/ Nilai Spektrum
a. Kandungan Frekuensi
Kandungan frekuensi yang berbeda berarti bentuk spektrum akan berbedabeda untuk gempa yang berbeda. Gempa bumi dengan kandungan frekuensi
tinggi maupun rendah akan mempunyai bentuk/ nilai yang sangat berbeda
dengan gempa yang mempunyai kandungan frekuensi menengah. Gempa
yang memepunyai kandungan frekuensi relative tinggi, puncak spektrumnya
berada pada periode getar T yang relative kecil. Semakin rendah kandungan
frekuensi suatu gempa maka puncak spektrumnya akan bergesar ke kanan
yaitu pada periode getar T yang semakin besar.
b. Pengaruh Rasio Redaman
Semakin besar redaman struktur maka respons struktur (nilai spektrum) akan
semakin kecil. Secara umum bentuk spektrum relatif sebangun walaupun
pada daerah puncak spektrum bentuk spektrumnya dapat sangat berbeda.

Triparti Respons Spektrum


Spektrum dua dimensi artinya menghubungkan variabel bebas berupa periode
getar struktur T dengan variable terikat simpangan, kecepatan dan percepatan
maksimum. Spektrum simpangan berasosiasi dengan simpangan maksimum suatu
struktur. Spektrum kecepatan akan berhubungan dengan energi kinetik yang

terkandung dalam struktur saat terjadi gempa. Spektrum percepatan akan


berhubungan dengan gaya geser maksimum yang bekerja pada dasar struktur.
Hubungan ketiga spectrum dalam bentuk:

Triparti respons spectrum umumnya dibuat beberapa nilai rasio redaman,


misalnya dari 0%, 2%, 5%, 10% dan 20%. Triparti respons spectrum dinyatakan
dalam skala logaritmik karena untuk dapat menampung nilai spectrum atau periode
getar struktur yang cukup besar. Pengaruh damping terhadap respons struktur menjadi
kurang signifikan pada struktur yang sangat kaku ( periode getar T sangat kecil) dan
struktur yang sangat fleksibel (periode getar T sangat besar).
Elastic Smoothed Response Spectrum
Respons spektrum seperti yang disampaikan sebelumnya adalah spektrum
yang sangat fluktuatif terutama pada periode getar yang relatif kecil. Spektrumspektrum tersebut adalah spektrum untuk satu jenis gempa saja. Pada suatu daerah
kemungkinan telah terjadi banyak gempa yang berasal dari sumber gempa yang
berbeda-beda walaupun gempa-gempa tersebut direkam pada tempat yang sarna,
tetapi karena asal sumber gempa berbeda maka rekaman gempanya akan berbedabeda. Hal ini terjadi karena mekanisme kejadian, ukuran, kondisi geologi, tempat
gelombang gempa merambat yang berbeda-beda.. Pada kondisi seperti tersebut di
atas, maka bentuk dan nilai-nilai respons spektrumnya juga akan berbeda-beda.
Bentuk yang dimaksud adalah kecenderungan letak puncak spektrum, apakah puncak
spektrum akan terjadi pada periode getar T yang kecil, menengah atau besar
(pengaruh kandungan frekuensi). Sedangkan nilai spektrum akan bergantung pada
nilai percepatan tanah akibat gempa. Walaupun spektrum-spektrum itu sarna-sama
fluktuatif tetapi bentuk/bangun dan nilainya akan berbeda-beda.
Disain respons spektrum umumnya digunakan sebagai alat untuk mendisain/
menentukan beban terhadap struktur baru atau untuk kontrol terhadap struktur yang

sudah ada. Dengan demikian respons spektrum yang sangat flukuatif tersebut tidak
dapat digunakan secara langsung, karena disain beban yang sangat fluktuatif tidak
realistik. Agar disain beban untuk suatu daerah gempa dapat diprediksi dengan baik
maka diperlukan data gempa yang sebanyak-banyaknya agar prediksi beban gempa
menjadi iebih mendekati kenyataan. Untuk itu para ahli merekomendasikan untuk
mencari data rekaman gempa pada suatu daerah yang mempunyai kondisi yang sama.
Menurut Chopra (1995) kondisi yang dimaksud adalah ukuran besarnya gempa, jarak
episenter, mekanismeljenis patahan, pola rambatan gelombang gempa, kondisi
geologi, dan kondisi tanah (tebal, jenis, komposisi dan properti tanah) setempat..
Setelah spektrum-spektrum dari beberapa gempa terkumpul maka analisis selanjutnya
adalah dengan cara statistik. Pertama-tama adalah menghitung nilai rata-rata PSA,
PSV dan SD dan standar deviasi.
Amplifikasi Spektrum Terrhadap Gerakan Tanah
Apabila dipandang suatu stuktur SDOF yang sangat kaku sehingga seolaholah menyatu dengan tanah, maka apabila terjadi gempa percepatan massa struktur
akan sama dengan percepatan tanah (prinsip rigid body motions). Apabila struktur
SDOF mempunyai kekakuan yang sangat kecil/ sangat fleksibel, maka massa hampir
tidak bergerak walaupun tanah dasamya bergerak karena gempa. Hal ini terjadi
karena kekakuan struktur demikian lemah sehingga tidak mampu mentransfer gaya/
kekuatan yang ditimbulkan oleh gerakan tanah untuk menggerakkan massa. Dalam
kondisi seperti ini maka simpangan massa hampir sama atau sama dengan simpangan
tanah akibat gempa.
Kondisi yang terjadi pada struktur yang sangat kaku yaitu percepatan massa
sama dengan percepatan tanah umumnya disebut equal acceleration. Kondisi yang
kedua yaitu simpangan massa sama dengan simpangan tanah umumnya disebut equal
displacement . Baik equal acceleration, equal displacement dan kondisi diantaranya
yaitu equal energy nantinya akan menjadi prinsip-prinsip yang penting pada
pembuatan Inelastic Disain Response Spectrum (IDRS).

Gambar 4. Amplifikasi gerakan tanatr (Chopra 1995)


Untuk struktur SDOF dengan kekakuan yang tidak ekstrim seperti tersebut di
atas, maka respons massa akan berbeda dengan gerakan tanah. Umumnya respons
massa akan lebih besar daripada percepatan di tanah keras (base rock). Rasio antara
respons massa (percepatan, kecepatan dan simpangan) terhadap gerakan tanah keras
(base rock) juga disebut dengan amplifikasi, yaitu amplifikasi spektrum (rasio antara
akselerasi massa dengan akselerasi percepatan tanah). Sesuai dengan penjelasan di
atas amplifikasi akselerasi tidak akan terjadi pada stuktur dengan periode getar yang
sangat kecil (sangat kaku) dengan periode getar T= 0,03 dt, amplifikasi simpangan
juga tidak akan terjadi pada stuktur yang sangat fleksibel dengan periode getar T = 33
dt.

Respons Spektrum Untuk Desain


1. Respons Spektrum Linier Elastik
Respons-respons spektrurn yang disajikan sebelumnya adalah spektrum yang
didasarkan atas respons elastik suatu stuktur. Respons spektrum elastik tersebut tidak
lazim dipakai secara langsung untuk mendisain kebutuhan kekuatan bangunan

(strength demand). Pada kondisi tersebut beban gempa menjadi sangat besar, biaya
pembangunan gedung menjadi sangat mahal, walaupun responsnya masih tetap
elastik. Respons Spektrum tersebut kemudian dibuat rata-rata sehingga menjadi
spektrum yang halus (smoothed spectrum response). Spektrum rata-rata adalah
perwakilan dari banyak spektrum, oleh karena itu kadang-kadang pada periode T
tertentu spektrum rata-rata tersebut tidak dapat menutup secara keseluruhan spektrum
yang ada. Spektrum rata-rata yang sudah berbangun halus tersebut adalah masih
berupa respons elastik (Elastic Response Spectrum, ERS). Respons elastik tersebut
kemudian diproses lebih lanjut sehingga menjadi respons spektrum inelastik yang
siap dipakai untuk keperluan disain beban. Respons-respons yang dimiliki oleh suatu
daerah masih dibedakan menjadi respons spektrum untuk tanah lunak tanah sedang
maupun tanah keras, yang benhrk dan nilai-nilainya dapat berbeda.
2. Respons Spektrum Inelastik
Struktur yang masih berperilaku elastik pada pembebanan gempa sedang maupun
gempa yang besar adalah mungkin saja tetapi hal ini kurang realistis. Gempa sedang
sampai besar umumnya mempunyai periode ulang yang sangat lama. Beban rencana
untuk bangunan yang bersangkutan harus sangat besar, karena agar masih elastik
pada gempa sedang sampai besar. Dengan demikian bangunan akan menjadi mahal,
karena ukuran elemen struktur menjadi besar, volume bahan yang dipakai menjadi
besar sehingga menjadi mahal. Dengan alasan tersebut, respons spektrum linier
elastik perlu diproses sehingga menjadi respons spektrum baru yang dimungkinkan
disain beban gernpa menjadi relatif lebih kecil.
Respons spektrum yang baru tersebut umumnya disebut respons spektrum
inelastik (Inelastic Design Response Specirum, IDRS). Mengapa disebut inelastik,
karena beban gempa rencana yang dipakai relative kecil, sehingga pada gempa yang
lebih besar respons bangunan sudah akan plastis atau inelastis. Respons spektrum
inelastik akan dipakai pada penentuan beban rencana banguran dengan prinsip
ekivalen statik. Untuk keperluan disain beban gempa dengan pendekatan Ekivalen
Statik maka respons spektrum yang dipakai adalah umumnya bukan dalam bentuk

Triparti, tetapi spektrum akselerasi sebagaimana dibahas sebelumnya. Mengapa


spektrum yang paling sering dipakai adalah akselerasi respons spektrum, alasannya
adalah bahwa gaya geser yang bekerja pada dasar bangunan memerlukan data/ nilai
akselerasi. Untuk memproses respons spektrum linier elastik (LERS) menjadi respons
spektrum untuk disain (IDRS) maka dipakai model bahasan seperti gambar berikut:

Gambar 2. Hubungan antara gaya inersia, simpangan pada respons elastic dan
inelastic
a. Struktur yang dibebani oleh beban gempa dapat tetap/ mempunyai respons
yang tetap linier elastic, karena ukuran kolomnya sangat besar.
b. Ukuran kolom diperkecil, akibatnya pada saat terjadi gempa, momen diujung
dasar kolom melampaui batas momen elastic sehingga terjadi sendi plastis.
Hubungan antara gaya inersia yang diakibatkan oleh beban gempa dan
simpangan massa disajikan pada Gambar c dan Gambar d.
Unruk memproses spektrum respons linier elastik menjadi respons spektrum
untuk keperluan disain beban, maka dipakai prinsip-prinsip equal acceleration, equal
energy dan equal displacement.

Gambar 3. Daktilitas dan Karakteristik Spektrum (Paulay & Priestley, 1992)


Paulay dan Priestley (1992) mengatakan bahwa apabila periode getar stnrktur T
lebih besar daripada periode getar saat spektrum elastik mencapai puncak respons T m,
atau T > Tm, maka menurut hasil-hasil penelitian, simpangan maksimum pada respons
inelastik kira-kira hampir sama dengan respons elastik . Pada daerah tersebut ( T
relatif besar, atau struktur relatif fleksibel) kemudian akan berlaku prinsip equal
displacement. Pada struktur yang tidak begitu fleksibel yaitu struktur dengan periode
getar T < Tm maka umumnya dipakai prinsip equal energy, artirnya energi yang
masuk/ tertampung ke struktur pada kondisi inelastik sama dengan energi yang masuk
pada struktur elastik.

Gambar 4. Modifikasi Respons Spektrum dari LERS ke IDRS


Hal-hal yang Berpengaruh Terhadap bentuk Umum Respons Spektrum
1. Pengaruh Magnitudo Gempa

Pada saat gempa terjadi maka terdapat sejumlah energi yang dilepaskan,
kemudian ditransfer menjadi energi gelombang yang merambat ke segala arah.
Pengaruh magnitudo gempa pada percepatan tanah akan berganfungsi pada jarak dari
fokus ke situs (site), kedalaman fokus, mekanisme kejadian gempa, jenis tanah/
kondisi geologi pada saat gelombang gempa merambat dan jenis tanah dimana gempa
direkam.
2. Pengaruh Jarak Episenter
Pada jarak episenter yang pendek, percepatan tanah akibat gempa umumnya
masih cukup besar, sangat fluktuatif, mempunyai kandungan frekuensi tinggi, rentang
kandungan frekuensi yang sempit, durasi gempa yang relative pendek. Pada jarak
episenter yang jauh maka sifat-sifat rekaman percepatan tanahnya berlawanan, yaitu
percepatan tanah sudah relatif kecil, cenderung bersifat harmonik (selama gelombang
gempa menjalar, fukuensi tinggi dieliminasi oleh media tanah), kandungan frekuensi
medium sampai rendah dan durasi gempa menjadi cukup lama. Dengan kondisi
seperti itu maka akan berpengaruh terhadap bentuk dan karakter amplifikasi respons
spektrum.
Pada gempa-gempa yang mempunyai jarak episenter yang pendek dan pada
tanah keras,berbatu (T relatif kecil) faktor amplifrkasi nya cenderung lebih kecil
daripada gempa jarak jauh. Hal ini terjadi karena gempa dekat cenderung memunyai
percepatan tanah yang relatif tinggi, fluktuatif dan tanah berkemungkinan sudah
berperilaku nonlinier-inelastik dan mempunyai redaman material yang besar. Pada
kondisi tersebut respons tanah cenderung lebih kecil karena begitu efektifnya
redaman material.
3. Pengaruh Kondisi Tanah
Kondisi tanah yang dimaksud mungkin ketebalan lapisan tanah maupun properti
tanah misalnya jenis tanah kekuatan dan epadatan tanah dst-nya. Dua spektrum
akselerasi dari dua macam keadaan.
a. Pengaruh Indeks Plastisitas dan Tebal Tanah Endapan

Vucetic dan Dobry (1991) telah meneliti tentang pengaruh tebal lapisan
tanah dan kandungan indeks plastisitas terhadap bentuk spektra lapis tanah.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tanah dengan indeks plastisitas (IP)
yang tinggi menyebabkan nilai maksimum spektrum akselerasi yang lebih
besar daripada tanah dengan plastisitas rendah. Hal tersebut di atas terjadi
karena tanah yang mempunyai IP tinggi sifat non-lineamya rendah sehingga
cenderung bersifat elastik walaupun oleh beban siklik, degradasi kekuatan
kecil dan redaman material yang rendah. Oleh karena itu semakin tinggi IP
tanah akan semakin tinggi akselerasi massa. Akibahya amplifikasi
percepatan tanah di permukaan terhadap percepatan tanah dasar akan
semakin besar. Lapisan tanah yang semakin tebal akan menyebabkan
membesarnya periode getar dominan lapisan tanah. Hal ini terjadi karena
lapis tanah di atas lapis keras yang semakin tebal akan cenderung semakin
fleksibel atau mempunyai kekakuan yang semakin kecil. Kekakuan yang
semakin kecil akan mengkibatkan frekuensi sudut yang semakin kecil
(ingat = (k/m)1/2. Frekuensi sudut yang semakin kecil akan mengakibatkan
periode getar dominan pada spektrum akselerasi yang semakin besar. Pada
spektrum respons akselerasi pargaruh ketebalan tanah endapan dan indeks
plastisitas tanah sangat sering digabungkan untuk menggambarkan kondisi
tanah lunak. Dengan demikian akan ada spektrum untuk tanah keras, tanah
lunak dan kadang-kadang diantaranya yaitu tanah sedang.
b. Pengaurh Kondisi Tanah dari Berbagai Penelitian
Rekaman percepatan tanah itu sendiri berasosiasi dengan riwayat percepatan
tanah yang mempunyai frekuensi tinggi. Apabila terjadi gempa, percepaan
tanah yang direkam pada tanah yang keras umumnya mempunyai kandungan
frekuensi tinggi. Hal ini terjadi karena media tanah yang keras akan
cenderung bergerak secara bersamaan dengan lapis dasar keras (rigid base).
Hal yang sebaliknya akan terjadi pada tanah yang lunak yaitu percepatan

tanah akibat gempa cenderung mempunyai kandungan frekuensi medium


sampai rendah. Pengaruh lapisan tanah yang berada di atas lapis dasar keras
(base-rock) relative tipis maka lapisan tanah relatif kaku atau kekakuan
tanah relatif besar karena endapan tanah seakan dikekang oleh tanah keras
(bounded soil) . Sebaliknya semakin tebal lapisan tanah di atas lapis dasar
keras, maka tanah sudah sulit untuk dikekang (unbounded soil). Pada kondisi
seperti ini kekakuan tanah relatif semakin kecil. Bounded soil dan
unbounded soil akan berpengaruh terhadap kandungan frekuensi rekaman
gempa. Kekerasan tanah pada bounded dan unbounded soil ini juga akan
mempunyai kemampuan yang berbeda dalam meredam energi gempa.
Secara teoritik, kemampuan redaman tanah keras akan lebih baik daripada
tanah lunak. Ingat bahwa tanah keras bergetar menurut frekuensi tinggi,
yaitu getaran yang mempunyai panjang gelombang yang relatif rendah.
Hukum fisika mengatakan bahwa daya redam suatu material akan
berbanding terbalik dengan panjang gelombang getaran yang merambat pada
material itu. Hal itulah yang mengakibatkan tanah keras mempunyai
redaman yang lebih besar daripada tanah lunak yang berkemungkinan dapat
memodifikasi gelombang frekuensisi tinggi menjadi gelombang frekuensi
rendah. Disisi lain, suatu material lapisan tanah yang fleksibel juga tidak
dapat bergetar dengan frekuensi tinggi . Apabila kekakuan relatif kecil, maka
periode getar T menjadi besar, akibatnya panjang gelombang getaran
menjadi besar. Walaupun daya redam tanah fleksibel sudah relative kecil,
tetapi rendahnya frekuensi getaran pada tanah fleksibel bukan oleh redaman
tanah tetapi lebih besar diakibatkan oleh sifat-sifat getaran.
Parameter Respons Spektmm percepatan pada periode pendek Sys dihitung dengan,
SMS = Fa.Ss

SS adalah parameter respons spektral percepatan gempa MCER terpetakan untuk


periode 0,2 dt di batuan dasar (Ss) dengan probabilitas terlampaui sebesar 2% selama
50 th. Fa adalah koefisien/faktor amplifikasi pada periode 0,2 dt

SDS adalah parameter Respons Spektrum percepatan disain unutuk periode 0,2 dt
sedangkan SD1 adalah parameter Respons Spektrum percepatan disain untuk periode
1,0 dt. Nilai-nilai SDS dan SD1 tersebut berturut-turut masih harus dikalikan dengan
nilai CRS dan CRS1.
Respons Spektrum Disain
Respons spektrum disain yang akan dipakai untuk menentukan gaya geser dasar
ekivalen statik dengan bentuk umum:

Sedangkan untuk T0 < T < TS maka Respons Spektrum percepatan Sa = SDS, dan
untuk T > TS, maka Respons Spektrum percepatan Sa dihitung seperti berikut ini:

Gambar 5. Bentuk Umum Respons Spektrum Disain

S-ar putea să vă placă și