Sunteți pe pagina 1din 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

I DENGAN
POST OPERASI GEMELI HARI KE 4
DI RUANG TERATAI
RSUD dr. HARYOTO
LUMAJANG

Oleh:

Putri Mareta Hertika, S.Kep


NIM 122311101014

PROGRAM PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016

PERSETUJUAN
Asuhan Keperawatan Pada Ny. I dengan Post Operasi Gemeli Hari Ke 4 Di Ruang
Teratai RSUD dr. Haryoto Lumajang telah dilaksanakan pada tanggal 21
November 2016

Jember,

Pembimbing Ruangan

November 2016

Pembimbing Akademik

(................................................)

(................................................................)

NIP.

NIP

Mengetahui,
Kepala Ruangan,

(.........................................................)
NIP.
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
FORMAT PENGKAJIAN POSTNATAL
Rumah Sakit

: RSUD dr. Haryoto Lumajang

Ruangan

: Ruang Teratai

Tgl/Jam MRS

: 15 November 2016 pukul 11.00 WIB

Dx. Medis

: Gemeli

No. Register

: 26 50 28

Yang Merujuk

: Ruang OK RSUD dr. Haryoto, Lumajang

Pengkajian oleh

: Putri Mareta Hertika, S.Kep

Tgl/Jam Pengkajian

: 21 November 2016/ jam : 13.10

I. BIODATA
Nama Klien

: Ny. I

Nama Suami : Tn. A

Umur

: 16 tahun

Umur

: 21 tahun

Suku / Bangsa : Jawa/ Indonesia

Suku / Bangsa : Sulawesi/ Indonesia

Pendidikan

: SMP

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: Ibu rumah tangga

Pekerjaan

: Wiraswasta

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Penghasilan

:-

Penghasilan

: tidak menentu

Gol. Darah

: AB

Gol. Darah

:-

Alamat

: Jokarto, Tempeh, Lumajang

II. RIWAYAT KESEHATAN

1. Keluhan Utama
Ny. I mengatakan masih terasa nyeri pada bagian insisi pembedahan, Ny. I
mengata nyeri bertambah apabila dibuat bergerak dan berjalan. Ny. I
mengeluhkan badannya panas dan menggigil, setelah dilakukan pengukuran
suhu, suhu Ny.I adalah 39C
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Ny. I mengatakan mules-mules sudah sejak tanggal 12 November 2016, Ny. I
dibawa ke rumah sakit dr. Haryoto Lumajang pada tanggal 15 November 2016
dan langsung dilarikan ke ruang bersalin (VK), di VK Ny.I mengalami ketuban
pecah dini dan bayi tidak segera keluar sehingga Ny. I dilarikan ke ruang bedah
dr. Haryoto Lumajang pada tanggal 17 November 2016, dan bayi lahir pada
tanggal 17 november 2016 pada pukul 13.10, bayi yang dilahirkan kembar
dengan jenis kelamin perempuan dengan BB bayi I = 3100 gram, panjang = 49
cm dan BB bayi 2 = 2200 gram, panjang 46 cm. Ny. I dipindahkan ke ruang
teratai pada tanggal 18 November 2016. Saat dilakukan pengkajian pada
tanggal 21 November 2016 pasien mengeluhkan masih nyeri pada bagian insisi
pembedahan dan mengatakan tubuhnya panas dengan suhu = 39C, pasien juga
mengatakan belum tau cara merawat anak, pasien masih terlihat takut untuk
menggendong bayinya.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Kehamilan ini adalah kehamilan yang pertama, Ny. I mengatakan tidak pernah
menderita penyakit keganasan seperti tumor, kanker, maupun KET sebelumnya,
serta tidak memiliki riwayat darah tingi, Diabetes Militus, atau TBC.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ayah Ny. I pernah menderita penyakit ginjal dan sekarang telah meninggal, ibu
Ny. I tidak pernah mengalami penyakit keganasan seperti kanker, tumor, dll.
Ny. I mengatakan tidak mempunyai riwayat kelahiran kembar pada
keluarganya.
5. Riwayat Psikososial

Hubungan Ny. I dengan lingkungan sekitar baik. Ibu Ny. I selalu menemani Ny.
I ketika di Rumah Sakit.
6. Pola-pola Fungsi Kesehatan
a. Pola persepsi & tata laksana hidup sehat
Ny. I mengatakan sehat adalah keadaan dimana seseorang dapat melakukan
kegiatan sehari-hari secara normal tanpa adanya gangguan seperti sakit.
Persepsi Ny. I tentang sakit yaitu keadaan dimana tubuh tidak dapat melakukan
aktifitas sehari-hari. Ny. I mengatakan bahwa jika ada keluhan dengan sakitnya
atau ada keluhan dengan kesehatan keluarga biasanya Ny. I dan keluarga
langsung berobat ke dokter, Ny. I mengatakan selama hamil tidak pernah
mengkonsumsi obat sembarangan, Ny. I selalu mengkonsumsi obat yang telah
diresepkan oleh dokter. Ny. I mengatakan bahwa Ny. I tidak memiliki
pantangan apapun terhadap makanan, Ny. I makan sebanayk 3 kali sehari baik
sebelum maupun setelah masuk rumah sakit.
b. Pola nutrisi & metabolisme
Sebelum MRS :
Ny. I mengatakan makan dengan jenis nasi dengan lauk, sayur dengan frekuensi
makan 3 kali sehari dengan porsi 1/2 piring tidak menjumbung. Frekuensi
minum Ny. I 9 gelas/hari dengan jenis air putih, air teh, dan jenis minuman
lainnya. Ny. I tidak memiliki pantangan atau alergi makanan apapun.
Saat MRS:
Ny. I mengatakan sejak MRS Ny. I lebih enak makan, Ny. I menghabiskan 1
porsi makanan yang diberikan oleh rumah sakit, Ny. I minum 7 gelas sehari
dengan minuman air putih dan teh manis.

c. Pola aktivitas

Saat di rumah:
Ny. I mengatakan aktifitas dan kegiatan sehari-hari sebelum sakit adalah
mengurus pekerjaan rumah tangga seperti memasak, mencuci, membersihkan
rumah, mengurus anak dan suami.
Saat di RS:
Kegiatan Ny. I saat di rumah sakit yaitu tidur dan berbaring di tempat tidur.
Kadang sesekali miring kanan atau kiri dan berjalan perlahan.
d. Pola eliminasi
Saat di rumah :
Ny. I biasanya BAB 2 kali sehari, padat, bau khas dan BAK 8 kali sehari
sebanyak gelas aqua warna kuning jernih, bau khas, tidak ada keluhan saat
BAK dan BAB.
Saat MRS:
Ny. I belum BAB sama sekali semenjak operasi pada tanggal 17 November
2016, Ny. I mengatakan BAK sebanyak 8 kali sehari sebanyak gelas aqua
warna kuning jernih, bau khas, tidak ada keluhan saat BAK dan BAB.
e. Pola persepsi sensoris
Fungsi Kognitif dan Memori :
Ny. I mampu mengingat kejadian dimasa lalu saat dilakukan pengkajian salah
satunya yaitu dengan Ny. I mampu menceritakan kronologis sebelum
dioperasi sampai dilakukannya pengkajian.
Fungsi dan keadaan indera :
Mata : tidak terdapat ikterik, konjungtiva tidak anemis, pupil isokor, reflek
cahaya positif, Ny. I mengatakan tidak ada gangguan penglihatan.
Hidung: normal dapat mencium bau, tampak bersih
Telinga: Ny. I mampu mendengar suara perawat saat dilakukan pengkajian
dengan baik, tidak terdapat pembengkakan, telinga simetris, tampak bersih
tidak adanya serumen.
Pengecap: mukosa bibir lembab, tidak terdapat deviasi lidah, lidah simetris,
tampak bersih, Ny. I mengatakan dapat merasakan rasa dengan baik.
Peraba: Ny. I dapat membedakan ujung tumpul dan runcing

f. Pola konsep diri


Identitas diri : Ny. I merupakan seorang ibu dari 2 anak yang baru dia
lahirkan. Ny. I tidak bekerja, sehari-hari hanya menjalankan tugasnya sebagai
ibu rumah tangga dari seorang suami yang bekerja sebagai wiraswasta.
Citra diri : Ny. I beranggapan yang berubah dari dirinya hanya saat ini ada
bekas luka operasi di perutnya, Ny. I sangat senang dengan kehadiran 2 buah
hatinya.
Harga diri : Ny. I merasa senang dengan kelahiran bayinya, ia merasa percaya
diri menjadi seorang ibu dan kelahiran anak pertamanya ini memang
ditunggu-tunggu oleh ibu dan suami. Ny. I juga mengatakan senang saat
mengetahui bayinya kembar.
Peran diri : Ny. I selama dirawat di rumah sakit tidak bisa menjalankan
perannya sebagai istri yang sehari-hari memasak, menyapu, mencuci pakaian
dan lainnya serta mendampingi suaminya. Ny. I berharap bisa lekas pulang
dan kembali menjalankan perannya sebagai istri dan ibu bagi anak yang baru
ia lahirkan.
g. Pola hubungan & peran
Hubungan Ny. I dengan suami dan keluarga yang lain harmonis. Ibu Ny. I
selalu menemani Ny. I selama di rumah sakit.
h. Pola reproduksi & seksual
Selama di rumah sakit kebutuhan seksual Ny. I tidak terpenuhi
i. Pola penanggulangan stres / Koping Toleransi stress
Ny. I mengatakan apabila terdapat masalah Ny.I selalu menceritakannya pada
suami atau ibunya. Untuk mengurangi bosan dan stress akibat masalah
keluarga atau pekerjaan rumah tangga Ny. I memilih untuk berbincangbincang dengan suami atau ibunya.
7. Riwayat Pengkajian Obstetri, Prenatal dan Intranatal
a. Riwayat penggunaan kontrasepsi
Ny. I mengatakan tidak menggunakan kontrasepsi semenjak menikah.

b. Riwayat menstruasi
Menarche : pada usia 11 tahun
Lamanya : 4 hari
HPHT

: 28 Februari 2016

Dismenorhoe : Ny. I mengatakan bahwa selalu mengalami Dismenorhoe saat


menstruasi
Fluoralbus : Ny. I mengatakan jarang mengalami keputihan, keputihan terjadi
apabila Ny. I kecapean.
c. Riwayat perkawinan :
Ny. I mengatakan bahwa ia menikah satu kali hingga saat ini, Ny. I menikah
pada usia 16 tahun.
d. Riwayat kehamilan dan persalinan :
Anak pertama Ny. I kembar dengan jenis kelamin perempuan, kelahiran anak
Ny. I dilakukan operasi di ruang OK RSUD dr. Haryoto Lumajang. Selama
kehamilan Ny. I menagatakan mual muntah pada usia muda sampai usia
kehamilan 4 bulan, Ny. I selalu memeriksakan kehamilannya ke bidan setempat
seminggu sampai 2 minggu sekali. Saat mengandung Ny. I mengatakan tidak
enak makan dikarenakan mual dan muntah.
f. Riwayat penggunaan kontrasepsi :
Ny. I mengatakan bahwa dia tidak pernah menggunakan kontrasepsi selama
menikah.
8. Riwayat ginekologi
Ny. I mengatakan dia tidak pernah menderita tumor, kanker atau penyakit lainnya.

9. Pemeriksaan fisik (Inspeksi, Palpasi, Auskultasi, Perkusi)


a. Keadaan Umum

Kondisi klien tampak baik pasca pembedahan, GCS: 4-5-6, kesadaran


komposmentis
.b. Tanda-tanda vital
- Tekanan Darah

: 130/100 mmHg

- Nadi

: 96x/mnt

- RR

: 20x/mnt

- Suhu

: 37,3 C

- BB sebelum hamil

: 79 Kg

- BB saat hamil

: 85 Kg

- TB

: 153 cm

c. Kepala & leher


Inspeksi: Bentuk kepala bulat, simetris, persebaran rambut merata, rambut bersih,
wajah simetris, tidak tampak benjolan abnormal, lesi maupun pembengkakan pada
wajah.
Palpasi: tidak teraba benjolan abnormal pada kepala dan wajah, tidak ada nyeri
tekan, rambut tidak mudah rontok.
d. Thorax / Dada
Paru-paru
Inspeksi: tidak ada sesak, dada simetris, tidak tampak menggunakan otot-otot
bantu pernapasan (intercostae), RR 20x/ menit, tidak tampak jejas, tidak tampak
adanya batuk.
Palpasi: tidak teraba benjolan atau massa, tidak ada nyeri tekan, vokal fremitus
teraba
Perkusi: suara paru sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi: irama teratur, tidak ada suara tambahan wheezing pada kedua lapang
paru, tidak ada stridor, tidak ada ronkhi.
Jantung
Inspeksi: dada simetris, tidak tampak jejas, ictus cordis tidak tampak
Palpasi: tidak teraba benjolan atau massa, tidak ada nyeri tekan, ictus cordis
teraba 2 cm, jantung teraba berdebar-debar.
Perkusi: pekak pada ICS 4 hingga 5,6 midklavikula

Auskultasi: suara jantung S1 S2 tunggal, tidak ada suara jantung tambahan,


tekanan darah = 100/70 mmHg
e. Pemeriksaan payudara
Inspeksi: bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada kelainan bentuk, puting susu
menonjol dan bersih.
Palpasi: tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan pada payudara, payudara teraba
keras dan padat.
f. Abdomen
Terdapat bekas pembedahan pada bagian perut Ny. I. Adanya nyeri tekan pada
bagian perut, striae: ada
Bising usus (+): 4x/menit
g. Genetalia dan anus
Episiotomi : tidak ada
Lochea : Rubra
Anus : Tidak tampak ada benjolan atau hemoroid
h. Punggung
Tidak tampak kelainan, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
i. Ekstremitas
edema -/-, varises -/-, reflek patela +/+, homan sign -/Inspeksi : tidak tampak luka/jejas, ekstremitas atas dan bawah simetris, tidak
tampak deformitas, tidak tampak benjolan abnormal
Palpasi: tidak teraba benjolan abnormal, akral ekstremitas teraba hangat, tidak ada
krepitasi, tidak ada nyeri tekan, CRT < 2 detik.
Kekuatan otot
555
555
555
j. Integumen

555

Kulit kuning langsat, tidak ada edema, CRT kembali < 2 detik, turgor kulit kembali
dalam waktu < 2 detik, akral hangat.
k. Hasil Laboratorium
Jenis pemeriksaan

Hasil

Nilai Normal

Tanggal: 17-11-2016
Hemoglobin

7,7

P : 13-18 mg/dl

leukosit

9.280

3500-10000/cmm

Eritrosit

3,27

P : 3 6 juta/cmm

Laju Endap Darah

108

0-7 %

Trombosit

250.000

150.000-450.000

Hematokrit

26

35-47

8,3

P : 13-18 mg/dl

Tanggal: 21-11-2016
Hemoglobin
l. Terapi: -

Jember, 21 November 2016


Mahasiswa

Putri Mareta Hertika, S.Kep


NIM 112311101014
ANALISA DATA
NO.
1.

DATA PENUNJANG
DS:
Ny. I mengatakan nyeri
pada bekas pembedahan
P: nyeri diakibatkan karena
proses pembedahan dan

ETIOLOGI
Kehamilan ganda
Malpresentasi
pembedahan

MASALAH
Nyeri akut

nyeri semakin parah


apabila dibuat
beraktifitas
Q: nyeri seperti ditusuktusuk
R: bagian perut bawah
bekas proses pembeahan
S: skala 5 (rentang skala
nyeri 1-10)
T: nyeri muncul kapan saja
dan terus menerus

2.

DO: Ny. I nampak meringi


dan memegangi bagian
yang sakit
DS:
Ny. I mengatakan seluruh
tubuhnya panas dan
menggigil

luka bekas pembedahan


efek anastesi
menghilang
Nyeri akut

Kehamilan ganda

Hipertermia

Malpresentasi
pembedahan

DO:
- Akral hangat
- Pasien tampak menggigil
- Suhu = 39C

luka bekas pembedahan


Nyeri akut
Hambatan mobilitas
fisik
Pasien malas untuk
minum
Hipovolemia
Hepertermia

3.

DS :
Ibu mengatakan
pengeluaran ASI hanya
sedikit sehingga ibu
memberikan susu formula
DO :

Kehamilan ganda
Kehamilan pertama
Kurangnya keinginan
untuk menyusui

Ketidak efektifan
pemberian ASI

Pengeluaran ASI hanya


sedikit walaupun sudah di
pompa
4.

Hormon prolaktin tidak


diproduksi
Ketidak efektifan
pemberian ASI
Kehamilan ganda

DS: -

Risiko infeksi

malpresentasi
DO:
- Terdapat luka bekas
pembedahan
- Pasien panas dengan suhu
= 39C

pembedahan
luka bekas pembedahan
Risiko Infeksi

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tanggal

No

Diagnosa

Nama Terang dan


Tanda Tangan

21
November
2016

Nyeri akut berhubungan dengan proses bedah


yang ditandai dengan pasien nampak meringis
dan memegangi bagian yang sakit, skala nyeri 5
dari 10.

PUTRI

21November
2016

Hipertermia berhubungan dengan hipovolemia


yang ditandai dengan pasien mengeluhkan
panas dan mengigil, suhu = 39C dan akral
teraba hangat

PUTRI

21November
2016

Ketidak efektifan pemberian ASI berhubungan


dengan suplai ASI tidak cukup ditandai dengan
ibu mengatakan pengeluaran ASI hanya sedikit

21
November
2016

Risiko infeksi berhubungan dengan luka bekas


pembedahan

PUTRI

PERENCANAAN KEPERAWATAN
No.
1.

2.

Diagnosa keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil
Nyeri akut berhubungan NOC:
dengan proses bedah Tingkat Nyeri menurun (2102)
yang ditandai dengan 1. Tidak ada ekspresi nyeri di wajah
pasien nampak meringis 2. Tidak menangis
dan memegangi bagian 3. Tidak ada nyeri yang dilaporkan
yang sakit, skala nyeri 5 4. Fokus tidak menyempit
dari 10.
5. Tidak ada ketegangan otot

Hipertermia berhubungan
dengan hipovolemia yang
ditandai dengan pasien
mengeluhkan panas dan
mengigil, suhu = 39C
dan akral teraba hangat

NOC:
Termoregulasi (0800)
a. Pasien melaporkan kenyamanan
suhu
b. Suhu dalam rentang normal
36,5C-37,5C
c. TTV dalam batas normal

Intervensi
NIC:
Manajemen Nyeri (1400)
1. Kaji tanda-tanda vital klien.
2. Kaji secara komprehensif tentang nyeri klien meliputi
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri, dan faktor pencetus.
3. Observasi tanda-tanda non verbal yang mengganggu
klien, terutama dalam berkomunikasi efektif.
4. Kaji tingkat pengetahuan klien tentang nyeri.
5. Kontrol faktor lingkungan yang menyebabkan
ketidaknyamanan pada klien, misalnya pencahayaan
ruang, temperatur ruang.
6. Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengatasi
nyeri klien, misal hypnosis, relaksasi, akupresur, terapi
musik.
NIC
Perawatan Demam (3740)
1. Pantau suhu dan tanda-tanda vital lainnya
2. Monitor warna kulit
3. Dorong konsumsi cairan
4. Tingkatkan sirkulasi udara
5. Kompres klien dengan kompres hangat
6. Kolaborasikan pemberian antipiretik

3.

4.

Ketidak
efektifan
pemberian
ASI
berhubungan
dengan
suplai ASI tidak cukup
ditandai dengan ibu
mengatakan pengeluaran
ASI hanya sedikit

Mempertahankan Pemberian ASI


(1002)
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan masalah keperawatan
ketidak efektifan pemberian ASI
teratasi dengan kriteria hasil:

1) Pertumbuhan dan perkembangan


bayi dalam rentang normal
2) Ibu mampu untuk mengumpulkan
dan menyimpan ASI dengan aman
3) Ibu mampu untuk mencaikan dan
menghangatkan ASI yang
tersimpan dengan aman
Risiko
infeksi NOC:
berhubungan dengan luka Kontrol Resiko (1902)
pembedahan
1. Keluarga dapat memodifikasi
gaya hidup untuk meminimalkan
risiko
2. Mengenali perubahan status
kesehatan

Konseling Laktasi (5244)


1. Monitor adanya nyeri pada puting susu dan adanya
gangguan integritas kulit
2. Diskusikan kebutuhan untuk istirahat yang cukup,
hidrasi dan diet yang seimbang
3. Ajarkan bagaimana cara menyimpan ASI dengan baik
4. Diskusikan strategi yang bertujuan untuk
mengoptimalkan air susu (misal: pijatan payudara)
5. Monitor kemampuan bayi untuk menghisap

NIC:
Kontrol infeksi (6540)
1. Bersihkan lingkungan dengan baik setelah digunakan
untuk pasien
2. Ganti peralatan per pasien sesuai protokol
3. Ajarkan cuci tangan bagi pengunjung
4. Cuci tangan sebelum dan sesudan tindakan
keperawatan
5. Kolaborasi pemberian antibiotik
6. Ajarkan keluarga bagaimana menghindari infeksi
7. Ganti IV perifer max 3 hari sekali

CATATAN PERKEMBANGAN
Diagnosa: Nyeri akut berhubungan dengan proses bedah yang ditandai dengan pasien
nampak meringis dan memegangi bagian yang sakit, skala nyeri 5 dari 10.
WAKTU
21-11-2016
13.15

14.00

14.15

15.00

IMPLEMENTASI
1. Melakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif
Ny. I mengatakan nyeri pada
bekas pembedahan
P: nyeri yang dirasakan
karena pembedahan
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: bekas insisi pembedahan
S: skala 5 (rentang skala
nyeri 1-10)
T: nyeri muncul kapan saja
dan terus menerus
2. Mengobservasi
adanya
petunjuk nonverbal dan
ketidaknyamanan
Pasien tampak meringis dan
memegangi perutnya yang
sakit
3. Menggali bersama pasien
faktor-faktor yang dapat
menurunkan nyeri
Ny. I mengatakan nyeri
berkurang apabila dibuat
istirahat
dan
nyeri
bertambah parah apabila
dibuat bergerak
4. Mengajarkan
teknik
nonfarmakologi nafas dalam
Pasien mengatakan nyeri
berkurang dari 5 turun ke 4

PARAF

EVALUASI
21 November 2016
Pukul 19.00 WIB
S: Ny. C mengatakan
bahwa nyeri bertambah
apabila dibuat bergerak
O: Ny. C tampak meringis
ketika mencoba imobilisasi
A: masalah keperawatan
nyeri akut belum teratasi
P: lanjutkan intervensi 1
sampai 5

Diagnosa: Hipertermia berhubungan dengan hipovolemia yang ditandai dengan pasien


mengeluhkan panas dan mengigil, suhu = 39C dan akral teraba hangat.

WAKTU
21-11-2016
13.05
13.30
13.40
14.25

IMPLEMENTASI

PARAF

EVALUASI
21 November 2016
Pukul 19.00 WIB

1. Melakukan pengukuran suhu


Suhu = 39C
2. Melakukan
kolaborasi
pemberian obat antipiretik
per oral
3. Menganjurkan pasien untuk
banyak minum
4. Menganjurkan
keluarga
untuk mengompres hangat di
lipatan ketiak

S: Ny. I badannya sudah tidak


panas lagi
O: suhu = 37,6C
A: masalah keperawatan
hipertermi teratasi
P: hentikan intervensi

Diagnosa: Ketidak efektifan pemberian ASI berhubungan dengan suplai ASI tidak cukup
ditandai dengan ibu mengatakan pengeluaran ASI hanya sedikit

WAKTU
21-11-2016
08.15
13.05

13.25

IMPLEMENTASI
1. Melakukan pemijatan
payudara
2. Memonitor adanya
nyeri pada puting susu
dan adanya gangguan
integritas kulit
Pasien mengatakan
tidak ada nyeri pada
payudaranya dan tidak
ada luka pada daerah
puting
3. Monitor kemampuan
bayi untuk menghisap
Bayi belum mampu
menghisap
dikarenakan puting
ibu yang terlalu besar

PARAF

EVALUASI
21 November 2016
Pukul 19.00 WIB
S:
Pasien mengatakan ASI
masih keluar sedikit
O:
ASI hanya mentes saat
dilakukan pemompaan ASI
A: masalah keperawatan
ketidak efektifan pemberian
ASI belum teratasi
P: lanjutkan intervensi 1
sampai 4

15.50

4. Menganjurkan ibu
untuk memakan
makanan yang tinggi
protein

Diagnosa: Risiko infeksi berhubungan dengan luka pembedahan


WAKTU
21-11-2016
Selalu

14.45
15.50

IMPLEMENTASI
1. mencuci tangan
sebelum dan setelah
melakukan tindakan
keperawatan
2. mengkaji tanda-tanda
infeksi
Suhu tubuh 39C
3. Luka baik dan tidak
bernanah

PARAF

EVALUASI
21 November 2016
Pukul 19.00 WIB
S:
O:
- Suhu pasien = 39C
- Keadaan luka baik
A: masalah keperawatan
risiko infeksi teratasi
sebagain
P: lanjutkan intervensi 1
sampai 3

S-ar putea să vă placă și