Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
I DENGAN
POST OPERASI GEMELI HARI KE 4
DI RUANG TERATAI
RSUD dr. HARYOTO
LUMAJANG
Oleh:
PERSETUJUAN
Asuhan Keperawatan Pada Ny. I dengan Post Operasi Gemeli Hari Ke 4 Di Ruang
Teratai RSUD dr. Haryoto Lumajang telah dilaksanakan pada tanggal 21
November 2016
Jember,
Pembimbing Ruangan
November 2016
Pembimbing Akademik
(................................................)
(................................................................)
NIP.
NIP
Mengetahui,
Kepala Ruangan,
(.........................................................)
NIP.
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
Ruangan
: Ruang Teratai
Tgl/Jam MRS
Dx. Medis
: Gemeli
No. Register
: 26 50 28
Yang Merujuk
Pengkajian oleh
Tgl/Jam Pengkajian
I. BIODATA
Nama Klien
: Ny. I
Umur
: 16 tahun
Umur
: 21 tahun
Pendidikan
: SMP
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
Pekerjaan
: Wiraswasta
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Penghasilan
:-
Penghasilan
: tidak menentu
Gol. Darah
: AB
Gol. Darah
:-
Alamat
1. Keluhan Utama
Ny. I mengatakan masih terasa nyeri pada bagian insisi pembedahan, Ny. I
mengata nyeri bertambah apabila dibuat bergerak dan berjalan. Ny. I
mengeluhkan badannya panas dan menggigil, setelah dilakukan pengukuran
suhu, suhu Ny.I adalah 39C
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Ny. I mengatakan mules-mules sudah sejak tanggal 12 November 2016, Ny. I
dibawa ke rumah sakit dr. Haryoto Lumajang pada tanggal 15 November 2016
dan langsung dilarikan ke ruang bersalin (VK), di VK Ny.I mengalami ketuban
pecah dini dan bayi tidak segera keluar sehingga Ny. I dilarikan ke ruang bedah
dr. Haryoto Lumajang pada tanggal 17 November 2016, dan bayi lahir pada
tanggal 17 november 2016 pada pukul 13.10, bayi yang dilahirkan kembar
dengan jenis kelamin perempuan dengan BB bayi I = 3100 gram, panjang = 49
cm dan BB bayi 2 = 2200 gram, panjang 46 cm. Ny. I dipindahkan ke ruang
teratai pada tanggal 18 November 2016. Saat dilakukan pengkajian pada
tanggal 21 November 2016 pasien mengeluhkan masih nyeri pada bagian insisi
pembedahan dan mengatakan tubuhnya panas dengan suhu = 39C, pasien juga
mengatakan belum tau cara merawat anak, pasien masih terlihat takut untuk
menggendong bayinya.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Kehamilan ini adalah kehamilan yang pertama, Ny. I mengatakan tidak pernah
menderita penyakit keganasan seperti tumor, kanker, maupun KET sebelumnya,
serta tidak memiliki riwayat darah tingi, Diabetes Militus, atau TBC.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ayah Ny. I pernah menderita penyakit ginjal dan sekarang telah meninggal, ibu
Ny. I tidak pernah mengalami penyakit keganasan seperti kanker, tumor, dll.
Ny. I mengatakan tidak mempunyai riwayat kelahiran kembar pada
keluarganya.
5. Riwayat Psikososial
Hubungan Ny. I dengan lingkungan sekitar baik. Ibu Ny. I selalu menemani Ny.
I ketika di Rumah Sakit.
6. Pola-pola Fungsi Kesehatan
a. Pola persepsi & tata laksana hidup sehat
Ny. I mengatakan sehat adalah keadaan dimana seseorang dapat melakukan
kegiatan sehari-hari secara normal tanpa adanya gangguan seperti sakit.
Persepsi Ny. I tentang sakit yaitu keadaan dimana tubuh tidak dapat melakukan
aktifitas sehari-hari. Ny. I mengatakan bahwa jika ada keluhan dengan sakitnya
atau ada keluhan dengan kesehatan keluarga biasanya Ny. I dan keluarga
langsung berobat ke dokter, Ny. I mengatakan selama hamil tidak pernah
mengkonsumsi obat sembarangan, Ny. I selalu mengkonsumsi obat yang telah
diresepkan oleh dokter. Ny. I mengatakan bahwa Ny. I tidak memiliki
pantangan apapun terhadap makanan, Ny. I makan sebanayk 3 kali sehari baik
sebelum maupun setelah masuk rumah sakit.
b. Pola nutrisi & metabolisme
Sebelum MRS :
Ny. I mengatakan makan dengan jenis nasi dengan lauk, sayur dengan frekuensi
makan 3 kali sehari dengan porsi 1/2 piring tidak menjumbung. Frekuensi
minum Ny. I 9 gelas/hari dengan jenis air putih, air teh, dan jenis minuman
lainnya. Ny. I tidak memiliki pantangan atau alergi makanan apapun.
Saat MRS:
Ny. I mengatakan sejak MRS Ny. I lebih enak makan, Ny. I menghabiskan 1
porsi makanan yang diberikan oleh rumah sakit, Ny. I minum 7 gelas sehari
dengan minuman air putih dan teh manis.
c. Pola aktivitas
Saat di rumah:
Ny. I mengatakan aktifitas dan kegiatan sehari-hari sebelum sakit adalah
mengurus pekerjaan rumah tangga seperti memasak, mencuci, membersihkan
rumah, mengurus anak dan suami.
Saat di RS:
Kegiatan Ny. I saat di rumah sakit yaitu tidur dan berbaring di tempat tidur.
Kadang sesekali miring kanan atau kiri dan berjalan perlahan.
d. Pola eliminasi
Saat di rumah :
Ny. I biasanya BAB 2 kali sehari, padat, bau khas dan BAK 8 kali sehari
sebanyak gelas aqua warna kuning jernih, bau khas, tidak ada keluhan saat
BAK dan BAB.
Saat MRS:
Ny. I belum BAB sama sekali semenjak operasi pada tanggal 17 November
2016, Ny. I mengatakan BAK sebanyak 8 kali sehari sebanyak gelas aqua
warna kuning jernih, bau khas, tidak ada keluhan saat BAK dan BAB.
e. Pola persepsi sensoris
Fungsi Kognitif dan Memori :
Ny. I mampu mengingat kejadian dimasa lalu saat dilakukan pengkajian salah
satunya yaitu dengan Ny. I mampu menceritakan kronologis sebelum
dioperasi sampai dilakukannya pengkajian.
Fungsi dan keadaan indera :
Mata : tidak terdapat ikterik, konjungtiva tidak anemis, pupil isokor, reflek
cahaya positif, Ny. I mengatakan tidak ada gangguan penglihatan.
Hidung: normal dapat mencium bau, tampak bersih
Telinga: Ny. I mampu mendengar suara perawat saat dilakukan pengkajian
dengan baik, tidak terdapat pembengkakan, telinga simetris, tampak bersih
tidak adanya serumen.
Pengecap: mukosa bibir lembab, tidak terdapat deviasi lidah, lidah simetris,
tampak bersih, Ny. I mengatakan dapat merasakan rasa dengan baik.
Peraba: Ny. I dapat membedakan ujung tumpul dan runcing
b. Riwayat menstruasi
Menarche : pada usia 11 tahun
Lamanya : 4 hari
HPHT
: 28 Februari 2016
: 130/100 mmHg
- Nadi
: 96x/mnt
- RR
: 20x/mnt
- Suhu
: 37,3 C
- BB sebelum hamil
: 79 Kg
- BB saat hamil
: 85 Kg
- TB
: 153 cm
555
Kulit kuning langsat, tidak ada edema, CRT kembali < 2 detik, turgor kulit kembali
dalam waktu < 2 detik, akral hangat.
k. Hasil Laboratorium
Jenis pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
Tanggal: 17-11-2016
Hemoglobin
7,7
P : 13-18 mg/dl
leukosit
9.280
3500-10000/cmm
Eritrosit
3,27
P : 3 6 juta/cmm
108
0-7 %
Trombosit
250.000
150.000-450.000
Hematokrit
26
35-47
8,3
P : 13-18 mg/dl
Tanggal: 21-11-2016
Hemoglobin
l. Terapi: -
DATA PENUNJANG
DS:
Ny. I mengatakan nyeri
pada bekas pembedahan
P: nyeri diakibatkan karena
proses pembedahan dan
ETIOLOGI
Kehamilan ganda
Malpresentasi
pembedahan
MASALAH
Nyeri akut
2.
Kehamilan ganda
Hipertermia
Malpresentasi
pembedahan
DO:
- Akral hangat
- Pasien tampak menggigil
- Suhu = 39C
3.
DS :
Ibu mengatakan
pengeluaran ASI hanya
sedikit sehingga ibu
memberikan susu formula
DO :
Kehamilan ganda
Kehamilan pertama
Kurangnya keinginan
untuk menyusui
Ketidak efektifan
pemberian ASI
DS: -
Risiko infeksi
malpresentasi
DO:
- Terdapat luka bekas
pembedahan
- Pasien panas dengan suhu
= 39C
pembedahan
luka bekas pembedahan
Risiko Infeksi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tanggal
No
Diagnosa
21
November
2016
PUTRI
21November
2016
PUTRI
21November
2016
21
November
2016
PUTRI
PERENCANAAN KEPERAWATAN
No.
1.
2.
Diagnosa keperawatan
Tujuan dan kriteria hasil
Nyeri akut berhubungan NOC:
dengan proses bedah Tingkat Nyeri menurun (2102)
yang ditandai dengan 1. Tidak ada ekspresi nyeri di wajah
pasien nampak meringis 2. Tidak menangis
dan memegangi bagian 3. Tidak ada nyeri yang dilaporkan
yang sakit, skala nyeri 5 4. Fokus tidak menyempit
dari 10.
5. Tidak ada ketegangan otot
Hipertermia berhubungan
dengan hipovolemia yang
ditandai dengan pasien
mengeluhkan panas dan
mengigil, suhu = 39C
dan akral teraba hangat
NOC:
Termoregulasi (0800)
a. Pasien melaporkan kenyamanan
suhu
b. Suhu dalam rentang normal
36,5C-37,5C
c. TTV dalam batas normal
Intervensi
NIC:
Manajemen Nyeri (1400)
1. Kaji tanda-tanda vital klien.
2. Kaji secara komprehensif tentang nyeri klien meliputi
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri, dan faktor pencetus.
3. Observasi tanda-tanda non verbal yang mengganggu
klien, terutama dalam berkomunikasi efektif.
4. Kaji tingkat pengetahuan klien tentang nyeri.
5. Kontrol faktor lingkungan yang menyebabkan
ketidaknyamanan pada klien, misalnya pencahayaan
ruang, temperatur ruang.
6. Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengatasi
nyeri klien, misal hypnosis, relaksasi, akupresur, terapi
musik.
NIC
Perawatan Demam (3740)
1. Pantau suhu dan tanda-tanda vital lainnya
2. Monitor warna kulit
3. Dorong konsumsi cairan
4. Tingkatkan sirkulasi udara
5. Kompres klien dengan kompres hangat
6. Kolaborasikan pemberian antipiretik
3.
4.
Ketidak
efektifan
pemberian
ASI
berhubungan
dengan
suplai ASI tidak cukup
ditandai dengan ibu
mengatakan pengeluaran
ASI hanya sedikit
NIC:
Kontrol infeksi (6540)
1. Bersihkan lingkungan dengan baik setelah digunakan
untuk pasien
2. Ganti peralatan per pasien sesuai protokol
3. Ajarkan cuci tangan bagi pengunjung
4. Cuci tangan sebelum dan sesudan tindakan
keperawatan
5. Kolaborasi pemberian antibiotik
6. Ajarkan keluarga bagaimana menghindari infeksi
7. Ganti IV perifer max 3 hari sekali
CATATAN PERKEMBANGAN
Diagnosa: Nyeri akut berhubungan dengan proses bedah yang ditandai dengan pasien
nampak meringis dan memegangi bagian yang sakit, skala nyeri 5 dari 10.
WAKTU
21-11-2016
13.15
14.00
14.15
15.00
IMPLEMENTASI
1. Melakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif
Ny. I mengatakan nyeri pada
bekas pembedahan
P: nyeri yang dirasakan
karena pembedahan
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: bekas insisi pembedahan
S: skala 5 (rentang skala
nyeri 1-10)
T: nyeri muncul kapan saja
dan terus menerus
2. Mengobservasi
adanya
petunjuk nonverbal dan
ketidaknyamanan
Pasien tampak meringis dan
memegangi perutnya yang
sakit
3. Menggali bersama pasien
faktor-faktor yang dapat
menurunkan nyeri
Ny. I mengatakan nyeri
berkurang apabila dibuat
istirahat
dan
nyeri
bertambah parah apabila
dibuat bergerak
4. Mengajarkan
teknik
nonfarmakologi nafas dalam
Pasien mengatakan nyeri
berkurang dari 5 turun ke 4
PARAF
EVALUASI
21 November 2016
Pukul 19.00 WIB
S: Ny. C mengatakan
bahwa nyeri bertambah
apabila dibuat bergerak
O: Ny. C tampak meringis
ketika mencoba imobilisasi
A: masalah keperawatan
nyeri akut belum teratasi
P: lanjutkan intervensi 1
sampai 5
WAKTU
21-11-2016
13.05
13.30
13.40
14.25
IMPLEMENTASI
PARAF
EVALUASI
21 November 2016
Pukul 19.00 WIB
Diagnosa: Ketidak efektifan pemberian ASI berhubungan dengan suplai ASI tidak cukup
ditandai dengan ibu mengatakan pengeluaran ASI hanya sedikit
WAKTU
21-11-2016
08.15
13.05
13.25
IMPLEMENTASI
1. Melakukan pemijatan
payudara
2. Memonitor adanya
nyeri pada puting susu
dan adanya gangguan
integritas kulit
Pasien mengatakan
tidak ada nyeri pada
payudaranya dan tidak
ada luka pada daerah
puting
3. Monitor kemampuan
bayi untuk menghisap
Bayi belum mampu
menghisap
dikarenakan puting
ibu yang terlalu besar
PARAF
EVALUASI
21 November 2016
Pukul 19.00 WIB
S:
Pasien mengatakan ASI
masih keluar sedikit
O:
ASI hanya mentes saat
dilakukan pemompaan ASI
A: masalah keperawatan
ketidak efektifan pemberian
ASI belum teratasi
P: lanjutkan intervensi 1
sampai 4
15.50
4. Menganjurkan ibu
untuk memakan
makanan yang tinggi
protein
14.45
15.50
IMPLEMENTASI
1. mencuci tangan
sebelum dan setelah
melakukan tindakan
keperawatan
2. mengkaji tanda-tanda
infeksi
Suhu tubuh 39C
3. Luka baik dan tidak
bernanah
PARAF
EVALUASI
21 November 2016
Pukul 19.00 WIB
S:
O:
- Suhu pasien = 39C
- Keadaan luka baik
A: masalah keperawatan
risiko infeksi teratasi
sebagain
P: lanjutkan intervensi 1
sampai 3