Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
W G3P3A0
DENGAN POST PARTUM DI RUANG PONED
UPTD PUSKESMAS CIBOGO
UNTUK MENYELESAIKAN TUGAS
KEPERAWATAN MATERNITAS
Disusun oleh:
Kelompok VI (3A)
1. Hegar Widy Astuti
2. Helmi Rachman N
3. Iding efendiansyah
4. Ike Haryanti
5. Indra Munajat
6. Irnawati
7. Lela karlina
8. Kartika
9. Niesa purnamasari
10. Widy Nur Fachiah
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadiran ALLAH SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Asuhan Keperawatan Pada Klien Ny. W G3P3A0 Dengan Post
Partum Di Ruang Poned Uptd Puskesmas Cibogo kabupaten Subang, Disusun
untuk memenuhi tugas kelompok memenuhi tugas kelompok oleh dosen
pembimbing mata kuliah KMB IV,dan merupakan salah satu tugas kelomok yang
harus dipengaruhi oleh mahasiswa.
Dalam pembuatab makalah ini penulis anyak mendapatkan bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak.
Oleh sebab itu penulis mengucakan banyak terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan dalam pembuatan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih belum sempurna,
oleh karena itu penuis mengharapkan keritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Akhir kata kami ucapkan terimakasi.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................
B. Tujuan Penulisan..........................................................................
1
1
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
Definisi..........................................................................................
Etiologi..........................................................................................
Tanda dan Gejala .........................................................................
Konsep Asuhan Keperawatan.......................................................
2
2
5
8
18
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................
B. Saran............................................................................................
26
26
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
27
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin
turun ke dalam jalan lahir. (Prawirohardjo, 2001).
Permasalahan utama saat ini masih di hadapi berkaitan dengan
kesehatan ibu di Indonesia, adalah masih tinggi nya angka kematian ibu yang
berhubungan dengan persalinan. Menghadapi masalah ini maka Indonesia
merencanakan program yang mempunyai prioritas pada peningkatan
pelayanan kesehatan wanita terutama pada masa kehamilan, persalinan dan
pasca persalinan (post partum).
Peroide post partum adalah masa (6 minggu ) setelah kelahiran bayi,
selama tubuh beradaptasi ke keadaan sebelum hamil atau di sebut dengan
Puerperieum (Patricia W, 2006)
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk memberikan gambaran tentang asuhan keperawatan tentang Post
Patum
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan pengkajian post partum
b. Dapat menegakkan diagnosa keperawatan post partum
c. Dapat merumuskan perencanaan tindakan post partum
BAB II
PEMBAHASAN
LAPORAN PENDAHULUAN
PADA PASIEN DENGAN POST PERSALINAN NORMAL (PARTUS SPONTAN)
A. Definisi
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin
turun ke dalam jalan lahir. (Prawirohardjo, 2001).
Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban di dorong keluar
melalui jalan lahir. (Prawirohardjo, 2001).
Pesalinan dan kelahiran normal (partus spontan) adalah proses
lahirnya bayi pada letak belakang kepala yang dapat hidup dengan tenaga ibu
sendiri dan uri, tanpa alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya
berlangsung kurang dari 24 jam melalui jalan lahir.
Masa nifas ( puerperium ) adalah masa pulih kembali, mulai dari
persalinan selesai sampai alat alat kandungan kembali seperti pra-hamil.
Lama masa nifas ini yaitu 6 8 minggu.(Rustam Mochtar,1998).
Masa nifas adalah periode sekitar 6 minggu sesudah melahirkan anak,
ketika alat alat reproduksi tengah kembali kepada kondisi normal.( Barbara
F. weller 2005 )
Post partum adalah proses lahirnya bayi dengan tenaga ibu sendiri,
tanpa bantuan alat alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya
berlangsung kurang dari 24 jam.(Abdul Bari Saifuddin, 2002)
Pesalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
B. Etiologi
Penyebab persalinan belum pasti diketahui,namun beberapa teori
menghubungkan
dengan
faktor
hormonal,struktur
rahim,sirkulasi
minggu
sebelum
partus
mulai,
terjadi
penurunan
hormone
kanalis
servikalis
dengan
tujuan
merangsang
pleksus
C. Patofisiologi
Dalam masa post partum atau masa nifas, alat-alat genetalia interna
maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan
sebelum hamil. Perubahan-perubahan alat genetal ini dalam keseluruhannya
disebut involusi. Disamping involusi terjadi perubahan-perubahan penting
lain yakni memokonsentrasi dan timbulnya laktasi yang terakhir ini karena
pengaruh hormon laktogen dari kelenjar hipofisis terhadap kelenjar-kelenjar
mamae.
Otot-otot
uterus
berkontraksi
segera
post
psrtum,
pembuluh-
pembuluh darah yang ada antara nyaman otot-otot uretus akan terjepit.
Proses
ini
akan
menghentikan
pendarahan
setelah
plasenta
lahir.
b. Kontraksi uterus
Intensistas kontraksi uterus meningkat setelah melahirkan
berguna untuk mengurangi volume cairan intra uteri. Setelah 1 2
jam post partum, kontraksi menurun stabil berurutan, kontraksi uterus
menjepit pembuluh darah pada uteri sehingga perdarahan setelah
plasenta lahir dapat berhenti.
c. After pain
Terjadi karena pengaruh kontraksi uterus, normal sampai hari
ke -3. After pain meningkat karena adanya sisa plasenta pada cavum
uteri, dan gumpalan darah (stoll cell) dalam cavum uteri
d. Endometrium
Pelepasan plasenta dan selaput janin dari dinding rahim terjadi
pada stratum spunglosum, bagian atas setelah 2 3 hari tampak
bahwa lapisan atas dari stratum sponglosum yang tinggal menjadi
nekrosis keluar dari lochia. Epitelisasi endometrium siap dalam 10
hari, dan setelah 8 minggu endometrium tumbuh kembali.
Epitelisasi tempat plasenta + 3 minggu tidak menimbulkan
jaringan parut, tetapi endometrium baru, tumbuh di bawah permukaan
dari pinggir luka.
e. Ovarium
Selama hamil tidak terjadi pematangan sel telur. Masa nifa
terjadi pematangan sel telur, ovulasi tidak dibuahi terjadi mentruasi,
ibu menyusui mentruasinya terlambat karena pengaruh hormon
prolaktin.
f.
Lochia
Adalah cairan yang dikeluarkan dari uterus melalui vagina
dalam masa nifas, sifat lochia alkalis sehingga memudahkan kuman
penyakit berkembang biak. Jumlah lebih banyak dari pengeluaran
darah dan lendir waktu menstruasi, berbau anyir, tetapi tidak busuk.
1) Lochia dibagi dalam beberapa jenis :
a. Lochia rubra
Pada hari 1 2 berwarna merah, berisi lapisan decidua, sisasisa chorion, liguor amni, rambut lanugo, verniks caseosa sel
darah merah.
b. Lochia sanguinolenta
Dikeluarkan hari ke 3 7 warna merah kecoklatan bercampur
lendir, banyak serum selaput lendir, leukosit, dan kuman
penyakit yang mati.
c. Lochia serosa
Dikeluarkan hari ke 7 10, setelah satu minggu berwarna
agak kuning cair dan tidak berdarah lagi.
d. Lochia alba
Setelah 2 minggu, berwarna putih jernih, berisi selaput lendir,
mengandung leukosit, sel epitel, mukosa serviks dan kuman
penyakit yang telah mati.
2) Serviks dan vagina
Beberapa hari setelah persalinan, osteum externum dapat dilalui
oleh 2 jari dan pinggirnya tidak rata (retak-retak).
Pada akhir
minggu pertama hanya dapat dilalui oleh 1 jari saja. Vagina saat
persalinan sangat diregang lambat laun mencapai ukuran normal
dan tonus otot kembali seperti biasa, pada minggu ke-3 post
partum, rugae mulai nampak kembali.
3) Perubahan pada dinding abdomen
Hari pertama post partum dinding perut melipat dan longgar
karena diregang begitu lama. Setelah 2 3 minggu dinding perut
akan kembali kuat, terdapat striae melipat, dastosis recti
abdominalis (pelebaran otot rectus/perut) akibat janin yang terlalu
besar atau bayi kembar.
4) Perubahan Sistem kardiovaskuler
Volume darah tergantung pada jumlah kehilangan darah selama
partus dan eksresi cairan extra vasculer.
Curah jantung/cardiac output kembali normal setelah partus
Pengaruh
enema,
kekakuan
perineum
karena
episiotomi,
laserasi,
sudah
mengeluarkan
colustrum.
mammae
menjadi
tegang,
membengkak,
lebut,
hangat
Tekanan Darah
Keadaan tensi dengan sistole 140 dan diastole 90 mmHg baik saat
kehamilan ataupun post partum merupakan tanda-tanda suatu
keadaan yang harus diperhatikan secara serius.
j.
Hormon
Hormon kehamilan mulai berkurang dalam urine hampir tidak ada
dalam 24 hari, setelah 1 minggu hormon kehamilan juga menurun
sedangkan prolaktin meningkat untuk proses laktasi
misalnya
kesedihan/depresi,
c) Tekanan darah.
d) Tanda-tanda anemia.
e) Tanda-tanda edema/tromboflebitis.
f) Refleks.
g) Varises.
h) CVAT (Contical Vertebral Area Tenderness).
2. Pemeriksaan payudara
a) Putting susu : pecah, pendek, rata.
b) Nyeri tekan.
c) Abses.
d) Pembengkakan/ASI terhenti.
e) Pengeluaran ASI.
6) Pemeriksaan perut / uterus
a) Posisi uterus/tinggi fundus uteri.
b) Kontraksi uterus.
c) Ukuran kandung kemih.
7) Pemeriksaan vulva/perineum
a) Pengeluaran lokhia.
b) Penjahitan laserasi atau luka episiotomi.
c) Pembengkakan.
d) Luka.
e) Henoroid.
8) Aktivitas/istirahat
Insomnia mungkin teramati.
9) Sirkulasi
Episode diaforetik lebih sering terjadi pada malam hari.
10) Integritas ego
Peka rangsang, takut / menangis (post partum blues sering
terlihat kira-kira 3 hari setelah melahirkan).
11) Eliminasi
Diuresis diantara hari kedua dan kelima.
12) Makanan/cairan
Kehilangan nafsu makan mungkin dikeluhkan kira-kira hari ketiga.
13) Nyeri/ketidaknyamanan
Nyeri tekan payudara / pembesaran dapat terjadi diantara hari
ketiga sampai kelima pasca partum.
14) Seksualitas
10
2. Diagnosa keperawatan
a. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan peregangan
perineum; luka episiotomi; involusi uteri; hemoroid; pembengkakan
payudara
b. Resiko defisit volume cairan berubungan dengan pengeluaran yang
berlebihan; perdarahan; diuresis; keringat berlebihan.
c. Perubahan pola eleminasi BAK (disuria) berhubungan dengan trauma
perineum dan saluran kemih
d. Perubahan pola eleminasi BAB (konstipasi) berhubungan dengan
kurangnya mobilisasi; diet yang tidak seimbang; trauma persalinan.
e. Gangguan pemenuhan ADL berhubungan dengan immobilisasi;
kelemahan.
f. Resiko infeksi berhubungan dengan trauma jalan lahir.
g. Resiko gangguan proses parenting berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan tentang cara merawat bayi
11
3.Rencana Keperawatan
No
1.
Diagnosa Keperawatan
Gangguan rasa nyaman (nyeri)
Pasien
tidak
1.
Rencana In
Kaji tingkat nyeri pas
adanya nyeri.
episiotomi;
hemoroid;
involusi
uteri;
pembengkakan
payudara.
normal,
pasien
menunjukkan
peningkatan
aktifitas,
keluhan
nyeri
3.
uteri.
Anjurkan
perineum
bendungan ASI.
berkemih.
4.
pasien
dengan
ai
Kolaborasi dokter
2.
b/d
cairan membaik.
Tanda-tanda vi
Warna urine.
Berat badan se
Status umum s
pengeluaran
berlebihan;
yang
perdarahan;
urine
di
atas
30
ml/jam,
kulit
2.
Pantau:
3.
Konsultasi
dokte
3.
disuria
tidak
ada,
bladder
12
1.
kosong,
2.
Kaji haluaran
ur
Anjurkan pasien m
dini.
3.
Anjurkan
perineum
pasien
dengan
ai
berkemih.
4.
5.
6.
Kolaborasi untuk me
4.
(konstipasi)
Anjurkan ambulasi di
mobilisasi;
b/d
diet
kurangnya
yang
tidak
1.
Anjurkan pasien un
2500-3000 ml/24 jam.
4.
5.
6.
Anjurkan pasien m
seperti buah-buahan
hijau.
5.
immobilisasi; kelemahan.
menggunakan para
Kriteria hasil:
Menunjukkan
peningkatan
dalam
beraktifitas.
Kebutuhan
ADL
terpenuhi
secara
peningaktan TD, d
2. Tingkatkan istirahat,
dasar
nyeri/resp
berikan aktifitas se
berat.
3. Kaji
kesiapan
aktifitas
13
conto
kelemahan/kelelaha
nadi,
peningaktan
memajuka
perawatan diri.
5. Anjurkan
keluarga
pemenuhan kebutuh
aktifitas, contoh: po
lahir.
berdiri dst.
1. Pantau: vital sign, ta
14
4. Anjurkan pasien me
pasien
perineum, merawat
7.
Resiko
gangguan
parenting
b/d
pengetahuan
merawat bayi.
proses
kurangnya
tentang
cara
1.
bayi).
Beri kesempatan i
rawat
BAB III
15
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. W G3P3A0
DENGAN POST PARTUM DI RUANG PONED
UPTD PUSKESMAS CIBOGO
I.
PENGKAJIAN
A. Identitas
a. Identitas klien
Nama
Usia
Jenis kelamin
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Suku bangsa
Alamat
Diagnose medis
Tanggal masuk
Tanggal pengkajian
: Ny.W
: 38 tahun
: Perempuan
: Islam
: SD
: Ibu Rumah Tangga
: Indonesia
: Kp.Dukuh, Rt 11/05 kec.cibogo
: Post Partum Spontan
: 7 September 2016
: 7 September 2016
: Tn.O
: 40
: Islam
: Wiraswasta
: Kp.Dukuh, Rt 11/05 kec.cibogo
: Suami klien
Nyeri
C. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Pada saat pengkajian pada tanggal 9 september 2016, klien
mengatakan mengeluh nyeri dibagian perineum di luka episiotomy
skala nyeri 3 dari (0-5).
b. Riawayat kesehatan dahulu
Klien mengatakan bahwa dulu klien tidak mempunyai riwayat
penyakit apapun.
c. Riwayat penyakit keturunan
16
mendampingi klien
juga
17
No
1.
2.
Kompliksi
& masalah
Umur
anak
sekaran
g
keadaan
BB : 2900
kg
PB : 48 cm
Tidakada
9 tahun
Sehat
BB : 2800
kg
PB : 42 cm
Tidakada
1 hari
Sehat
Jenis
kelamin
Jenis
persalinan
Tempat
BB & PB
Laki laki
Normal
Bidan
Perempu
an
Normal
Poned
UPTD
cibogo
penggunaan
18
bayinya
2
3
I.
Pola Aktivitas
Pola Makan
Makan
Frekuensi
Porsi
Minum
Frekuensi
Pola Eliminasi BAK/BAB
Frekuensi
Personal Hygiene
Mandi
Keramas
Gosok Gigi
Pola Istirahat Tidur
Tidur siang
Tidur malam
Di Rumah
Nasi, lauk pauk, buah
3x sehari
1 porsi
Air putih
6-8 gelas sehari
1x sehari
2x sehari
3x seminggu
3x sehari
2 jam sehari
8 jam sehari
Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda Vital
TD
Nadi
Suhu
Respirasi
: 110/70 mmHg
: 80x/ menit
: 36,5oC
: 20x/ menit
b. Keadaan Umum
1) Kepala: Kepala bersih, dan tidak ada lesi
19
c. Penatalaksanaan Medis
1) Infus RL
2) Oxythocin INJ
I.
Analisa Data
No
1
Data
Ds: Klien mengatakan nyeri
didaerah perineum saat
BAK skala nyeri(2) pada
perineum
Do: Klien tampak hati-hati
dalam
brgerak/beraktivitas,TTV:
TD:110/70mmHg
N :80x/menit
R :20x/menit
S :36,5oc
Ds: Klien mengatakan Asi
20
Etiologi
Luka episiotomi
Masalah
Nyeri
Resiko terjadinya
belum keluar
Do:
Klien
tampak
payudaranya bengkak
efektif
gangguan laktasi
Resiko infeksi
Media berkembangnya
kuman
Resiko infeksi
II.
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasanyaman nyeri pada perineum berhubungan dengan
luka episiotomi
2. Resiko terjadinya gangguan laktasi berhubungan dengan tidak
efektifnya pengeluaran Asi
3. Resiko infeksi berhubungan dengan luka episiotomi
21
III.
INTERVENSI
No
Diagnosa
Tujuan
1 Gangguan rasa nyaman nyeri Setelah dilakukan
pada perineum b.d luka
tindakan keperawatan
episiotomi
2x24 jam diharapkan
nyeri berkurang, klien
dapat bergerak bebas,
pemeriksaan umum
dalam batas normal
2 Resiko terjadinya gangguan
Setelah dilakukan
laktasi b.d tidak efektifnya
tindakan keperawatan
pengeluaran Asi
2x24 jam diharapkan
nyeri pada payudara (-)
Asi lancar, payudara
produktif/Aktif
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
2x24 jam diharapkan luka
episiotomi tidak basah
tidak ada tanda-tanda
infeksi
Intervensi
1. Observasi TTV
2. Mengkaji skala nyeri
(0-10)
3. Menganjurkan
klien
cara/teknik relaksasi
mengurangi nyeri
Rasional
1. Untuk
mengetahui
keadaan umum klien
2. Untuk
mengetahui
klasifikasi nyeri
3. Untuk mengurangi rasa
nyeri
1.Ajarkan
teknik
pemberian Asi yang
benar
2.Menganjurkan
cara
perawatan
payudara
yang benar
3.Berikan
pendidikan
kesehatan tentang Asi
ekslusif
1.Ajarkan
klien
cara
perawatan luka dengan
teknik steril
2.Ganti
pmbalut
jika
penuh/setelah BAB
22
1.Untuk
menghindari
terjadinya infeksi
2.Agar luka cepat kering
IV.
IMPLEMENTASI
V.No
VI. Tanggal
VII. Diagnosa
X.XX.
1
XXI.
Gangguan rasa
XI.
nyaman
nyeri
pada
XII.
perineum
b.d
luka
XIII. 2
episiotomi
XIV.
XXII.
XV.
XXIII.
Resiko terjadinya
XVI.
gangguan laktasi b.d
XVII.
tidak
efektifnya
XVIII.
pengeluaran Asi
XIX. 3
XXIV.
XXV.
XXVI.
XXVII.
XXVIII.
Resiko infeksi b.d
luka episiotomy
XXXII.
XXXIII.
XXXIV.
XXXV.
XXXVI.
XXXVII.
XXXVIII.
XXXIX.
XL.
XLI.
XLII.
XLIII.
XLIV.
XLV.
XLVI.
XLVII.
XLVIII.
XLIX.
L.
LI.
23
VIII. Implementasi
IX. Paraf
a. Mengobservasi TTV XXXI.
b. Mengkaji skala nyeri
c. Mengajarkan
teknik
relaksasi
a. Mengajarkan
teknik
pemberian
Asi
yang
benar
b. Mengajarkan
cara
perawatan payudara
c. Memberikan
penkes
tentang Asi ekslusif
a. Mengajarkan klien cara
merawatbluka
b. Memberika
penkes
tentang
menggantinpembalut
XXIX.
XXX.
LII.
BAB IV
LIII.
PENUTUP
LIV.
LV.
A. Kesimpulan
LVI. Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun
ke dalam jalan lahir. (Prawirohardjo, 2001). Permasalahan utama saat ini masih
di hadapi berkaitan dengan kesehatan ibu di Indonesia, adalah masih tinggi nya
angka kematian ibu yang berhubungan dengan persalinan. Menghadapi
masalah ini maka Indonesia merencanakan program yang mempunyai prioritas
pada peningkatan pelayanan kesehatan wanita terutama pada masa kehamilan,
persalinan dan pasca persalinan (post partum).
LVII.
B. Saran
LVIII. Dalam pembuatan makalah ini penulis mengharapkan dan menerima dengan
tangan terbuka dan masukan dan saran dari pembaca.
LIX.
LX.
LXI.
LXII.
LXIII.
LXIV.
LXV.
LXVI.
LXVII.
LXVIII.
LXIX.
LXX.
LXXI.
LXXII.
LXXIII.
LXXIV.
LXXV.
LXXVI.
DAFTAR PUSTAKA
24
LXXVII.
LXXVIII.
LXXIX.
LXXX.
LXXXI.
http://www.slideshare.net/septianraha/asuhan-keperawatan-pada-ny-ddengan-post-partum-normal-di-wilayah-kerja-puskesmas-delanggu-klaten
diakses pada tanggal 22 Juni 2014
LXXXII.
http://dwitasari37.blogspot.com/2013/09/post-partum.html
diakses
pada
LXXXVI.
LXXXVII.
XCIII.
XCIV.
25