Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
a. Bila pasien kejang saat di rumah sakit (tanyakan apakah sudah diberikan
obat saat kejang atau belum) Jika belum diberikan obat anti kejang, dan
belum ada jalur iv berikan diazepam per rectal dengan dosis 10 mg
(karena pasien berusia > 12 bulan). Bila kejang masih berlanjut dapat
diberikan diazepam iv dengan dosis 30 mg/0.3 cc (dosis : 0.2 0.5
mg/kgbb/kali). Jika kejang masih berlanjut dapat diberikan phenobarbital
loading dose 260 mg (sibital 2,6 cc) berikan selama 10 menit (dosis
b.
- melakukan penanganan ABC
- memutus kejang dengan pemberian diazepam iv
- melakukan evaluasi dan pemeriksaan penunjang untuk membantu
penegakkan diagnosis dan menyingkirkan diferential diagnosis
pemeriksaan laboratorium (DPL : apakah terdapat tanda infeksi?), urinalisis
(untuk cari penyebab infeksi), GDS (apakah terdapat hipogilkemia),
elektrolit serum, lumbal pungsi (jika sesuai indikasi untuk membantu
penegakan diagnosis)
- antipiretik untuk menurunkan demam : asetaminofen 10-15 mg/kgbb/kali
- Pemberian profilaksis intermiten jika diperlukan
4. Lumbal pungsi tidak dilakukan secara rutin pada anak <12 bulan yang
mengalami kejang demam sederhana, well-appearing, dan imunisasi lengkap.
Lumbal pungsi merupakan indikasi jika :
a. terdapat tanda dan gejala rangsang meningeal
b. terdapat kecurigaan adanya infeksi SSP berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik
c. dipertimbangkan pada bayi usia 6-12 bulan yang belum mendapat
imunisasi HiB atau pneumococcus atau yang riwayat imunisasinya tidak
jelas
d. dipertimbangkan pada anak dengan kejang disertai demam yang
sebelumnya telah mendpat antibiotic dan pemberian antibiotic tersebut
dapat mengaburkan tanda dan gejala meningitis.
5. Ya, dapat diberikan pemberian midazolam melalui buccal dengan dosis 0.2
mg/kgbb. Ambil dengan menggunakan spuit 1 cc sesuai dengan dosis dan
teteskan sesuai dosis pada daerah buccal kanan.
6. Todds paralysis adalah suatu kelainan neurologis sementara berupa kelemahan
anggota tubuh (parese atau paralisis) yang dialami pasien pasca kejang.
7.
Phenytoin
Phenobarbital
Sediaan Dilantin 250 mg/5ml
Sibital 200mg/2ml
Phenytoin 100 mg/2ml
Dosis
Loading dose : 20 mg/kgbb (max Loading dose : 20 mg/kgbb (max
1000 mg)
1000mg)
Maintenance : 5-10mg/kgbb/hari Maintenance : 3-5 mg/kgbb/hari
dalam 2 dosis
dalam 2 dosis
Cara
Drip iv
Bolus iv dengan kecepatan 1
pemberi Lakukan pengenceran dengan mg/kgbb/menit,
selama
>5-10
an
NaCl 0.9% dengan perbandingan menit
10mg/1 ml dengan kecepatan
50 mg/menit
Indikasi - Untuk kejang bukan kejang Untuk semua kejang, terutama
demam
kejang demam
- Jika butuh mempertahankan
kesadaran
pasien
untuk
evaluasi.
Efek
- bradikardia
- hipotensi
samping - arrhytmia
- depresi pernapasan