Sunteți pe pagina 1din 21

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan adalah suatu proses fisiologis. Untuk itu perlu dilakukan suatu pemeriksaan untuk
mengetahui tanda dan gejala kehamilan. Kehamilan dikatakan fisiologis apabila selama
kehamilan tidak menyebabkan terjadinya kematian maupun kesakitan pada ibu dan janin
yang dikandungnya.
Perkembangan dunia internasional sangat ditujukan dalam pembangunan kesehatan untuk
meningkatkan kualitas SDM serta angka kesakitan dan angka kematian pada wanita hamil
dan bersalin harus dimulai sejak dini. Oleh karena itu kehamilan yang sehat sangat
mempengaruhi potensi dari penerus keturunan dikemudian hari. Sebagai tenaga kesehatan
khususnya bidan harapan kita untuk dapat melakukan perhatian tentang pendidikan kesehatan
terhadap klien yang merupakan indikator yang dapat digunakan untuk menilai pencapaian
hasil.
Kehamilan trimester ketiga merupakan periode pertumbuhan janin dalam rentang waktu 2842 minggu. Janin ibu sedang berada di dalam tahap penyempurnaan Dan akan semakin
bertambah semakin besar dan besar sampai memenuhi seluruh rongga rahim. Oleh karena itu
penting bagi kita sebagai seorang bidan harus melakukan asuhan yang tepat karena pada
trimester ini banyak masalah bahkan komplikasi yang dapat dialami ibu.
Pelayanan / Asuhan Antenatal merupakan cara penting untuk memonitor serta mendeteksi
dini adanya kelainan dalam kehamilan agar nantinya dapat dicegah dan dapat menurunkan
angka kematian ibu dan bayi. (Sarwono Prawirohardjo)

1.2 Tujuan Penulisan


1.1.2 Tujuan Umun
Penulisan dan penyusunan asuhan kebidanan ini diharapkan mahasiswa mampu menuliskan
asuhan kebidanan pada klien dengan kehamilan fisiologis terutama pada kehamilan trimester
3
1.1.2 Tujuan Khusus
Setelah mahasiswa melaksanakan prakti klinik mahasiswa mampu:
1. Melakukan pengkajian data pada klien dengan kehamilan fisiologis trimeste III
2. Mengidentifikasi diagnosa dan masalah pada klien dengan kehamilan fisiologis
trimester III

3. Mengidentifikasi masalah potensial pada klien dengan kehamilan fisiologis trimester


III
4. Mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera pada klien dengan kehamilan fisiologis
trimester III
5. Membuat rencana asuhan pada klien dengan kehamilan fisisologis trimester III
6. Melaksanakan rencana Asuhan atau tindakan pada klien dengan kehamilan fisiologis
trimester III
7. Membuat evaluasi asuhan yang telah dilakukan
8. Mrndokumentasikan asuhan kebidanan dengan menggunakan SOAP.

1.3 Sistematika Penulisan


BAB I : PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

1.2

Tujuan Penulisan

1.2.1 Tujuan Umum


1.2.2 Tujuan Khusus
1.3

Sistematika Penulisan

1.4

Pelaksanaan

BAB 2 : TINJAUAN TEORI


2.1 Konsep Dasar Kehamilan
2.2 Konsep Kehamilan Trimester III
2.3 Konsep Asuhan Kebidanan pada kehamilan Trimester III
BAB 3 : TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian Data
3.2 Data Subyektif
3.3 Data Obyektif
3.4 Analisa Data dan Diagnosa

3.5 Penatalaksanaan
BAB 4: PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Kehamilan


2.1.1 Definisi
Kehamilan merupakan suatu proses matarantai yang berkesinambungan dan terdiri dari
ovulasi, migrasi, spermatozoa dan ovum, konsepsi, pertumbuhan zigot, nidasi, pada uterus,
pembentukan plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. (manuaba : 2008:
75)
Masa kehamilan adalah masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin (saifuddin,
adbul Bari : 2006 :89)
Kehamilan adalah masa yang dimulai dari pertemuan antara sel telur dan sel sperma dan
kemudian berkembang menjadi zigot dan terus menjadi janin (kusmiyati yuni : 2009)

2.1.2

Tanda-tanda Kehamilan

2.1.2.1 Amenorrhea
Gejala ini penting karena umumnya wanita hamil tidak hamil lagi. Penting diketahui tanggal
hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan bila persalinan
diperkirakan akan terjadi.
2.1.2.2 Nausea (tidak nafsu makan) dan emesis (muntah)
Nausea terjadi umumnya pada bulan-buan pertama kehamilan disertai kadang-kadang oleh
emesis, sering terjadi pada pagi hari atau sering disebut morning sickness.
2.1.2.3 Mengidam
Menginginkan makanan atau minuman tertentu.
2.1.2.4 Mammae menjadi tegang dan membesar

Disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli di
mammae. Glandula montgomery tampak lebih jelas.
2.1.2.5 Anoreksia atau tidak ada nafsu makan

2.1.2.6 Sering kencing


Terjadi karena kandung kemih pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang
mulai membesar.
2.1.2.7 Obstipasi
Terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid.
2.1.2.8 Pigmentasi kulit
Terjadi pengaruh kortikosteroid plasenta yang merangsang melanosit dan kulit.
2.1.2.9 Varises
Banyak dijumpai pada trimester terakhir karena tekanan uterus pada vena femoralis.

2.1.3

Tanda Pasti Kehamilan

2.1.3.1 Gerakan janin dalam rahim


1. Terlihat/ teraba gerakan janin.
2. Teraba bagian-bagian janin.
2.1.3.2Denyut jantung janin
1. Didengar dengan stetoskop laenec, alat kardiotografi, doppler.
2. Dilihat dengan ultrasonografi.
3. Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu rontgen untuk melihat kerangka janin,
ultrasonografi.

2.1.4 Tanda Tidak Pasti Kehamilan


2.1.4.1 Rahim membesar sesuai dengan tuanya kehamilan.
2.1.4.2 Pada pemeriksaan dalam dijumpai:

1. Tanda hegar (Pelunakan pada daerah isthmus uteri).


2. Tanda chadwicks (warna kebiruan pada dinding vagina).
3. Tanda piscasek (Pertumbuhan asimetris pada uterus tempat pelekatan plasenta).
4. Kontraksi braxton hicks (Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi).
5. Teraba ballotement.
2.1.4.3 Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif.

2.1.5 Diagnosa Banding Kehamilan


Pembesaran Perut wanita tidak selamanya merupakan kehamilan sehingga perlu dilakukan
diagnosis banding diantaranya :
1. Hamil Palsu (Pseudosiesis) Atau Kehamilan Spuria
Dijumpai tanda dugaan hamil, tetapi dengan pemeriksaan alat canggih dan tes biologis tidak
menunjukan kehamilan.
1. Tumor Kandungan / Mioma Uteri
Terdapat pembesaran rahim, tetapi tidak disertai tanda hamil. Bentuk pembesaran tidak
merata. Perdarahan banyak saat menstruasi.
1. Kista Ovarium
Pembesran perut, tetapi tidak disertai tanda hamil dan menstruasi terus berlangsung.
Lamanya pembesaran perut dapat melampaui usia kehamilan. Pemeriksaan tes biologis
kehamilan dengan hasil negatif.
1. Hematometra
Terlambat datang bulan yang dapat melampaui usia kehamilan. Perut terasa nyeri setiap bulan
terjadi tumpukan darah dalam rahim. Tanda dan pemeriksaan kehamilan tidak menunjukan
hasil yang positif, karena hymen in poforata.
1. Kandung Kemih Yang Banyak Atau Penuh
Dengan melakukan kateterisasi, maka pembesaran perut akan menghilang.
2.1.6 Periode Kehamilan
2.1.6.1 Trimester I (0-12 minggu)

Merupakan periode penyesuaian terhadap kenyataan bahwa ia hamil. Penerimaan kehamilan


ini merupakan tugas psikologis yang paling penting dalam trimester I. Sebagian besar wanita
bersikap ambivalent tentang kehamilannya apalagi bagi yang belum siap untuk hamil.
Ketidaknyamanan yang terjadi pada trimester I akan membuat seseorang menolak
kehamilannya.
2.1.6.2 Trimester II (12-28 minggu)
Disebut juga periode kesehatan karena pada trimester ini wanita merasa sehat dan terbebas
dari ketidaknyamanan dari kehamilan normal, selain itu juga disebut fase batiniah yaitu
dorongan psikologis wanita untuk menunjukkan identitas keibuannya untuk janin yang
dikandungnya.

2.1.6.3 Trimester III (28-40 minggu)


Berkaitan dengan resiko yang akan dihadapi dalam kehamilan maupun persalinan dan upaya
mempersiapkan serta waspada terhadap segala sesuatu yang terjadi.

2.2

Konsep Dasar Antenatal

Pengawasan antenatal dan post natal sangat penting dalam upaya menurunkan angka
kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal. Pengawasan antenatal memberikan manfaat
dengan ditemukannya berbagai kelemahan yang menyertai kehamilan secara dini.
WHOexpert comitteon the midwife in maternity care mengemukakan tujuan maternity care
(Pelayanan Kebidanan), yaitu :
1. Pengawasan serta penanganan wanita hamil dan saat persalinan
2. Perawatan dan pemeriksaan wanita sesudah persalinan
3. Perawatan neonatus bayi
4. Pemeliharaan dan pemberian laktasi

Secara khusus, Pengawasan antenatal bertujuan untuk :


1. Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan
2. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil
3. Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaiyan dengan kehamilan.
4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.

Dengan memperhatikan batasan dan jadwal tujuan pengawasan antenatal, maka jadwal
pemeriksaan adalah sebagai berikut :
1. Pemeriksaan Pertama
Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid. Biasanya pada
trimester 1.
1. Pemeriksaan Ulang
Pada Trimester 2 pemeriksaan ulang dilakukan pada usia kehamilan 6 sampai 7 bulan.
Biasanya pemeriksaan ulang dilakukan setiap bulan. Sedangkan pada Trimester 3
Pemeriksaan dilakukan pada setiap 2 minggu sampai usia kehamilan 8 bulan dan setiap 1
minggu sejak usia kehamilan 8 bulan.
1. Pemeriksaan Khusus
Bila terdapat keluhan tertentu
2.3
2.3.1

Konsep Dasar Kehamilan Trimester III


Definisi

Trimester tiga adalah triwulan terakhir dari masa kehamilan yakni usia 7 bulan sampai 9
bulan atau 28 minggu 40 minggu (syaifuddin, Abdul Bari : 2008 : 89)
Trimester tiga adalah trimester trimester terakhir kehamilan, pada periode ini pertumbuhan
janin dalam rentang waktu 28-40 minggu. Janin ibu sedang berada di dalam tahap
penyempurnaan. (manuaba : 2008)
Trimester ketiga sering disebut sebagai periode penentuan. Pada periode ini wanita menanti
kehadiran bayinya sebagai bagian dari dirinya, dia menjadi tidak sabar untuk melihat bayinya
(kusmiyati yuni : 2009)

2.3.2

Adaptasi Anatomi dan Fisiologi pada Trimester 3

2.2.2.1 Sistem Reproduksi


Ismus menjadi lebih nyata menjadi bagian korpus uteri dan berkembang menjadi segmen
bawah Rahim. Pada 28 minggu fundus uteri terletak kira-kira tiga jari di atas pusat atau 1/3
jarak antara pusat ke prosesus kifoideus (25 cm). 32 minggu fundus uteri terletak kira-kira
antara jarak pusat an prosesus kifoideus (27 cm). 36 minggu fundus uteri kira-kira 1 jari di
bawah prosesus kifaideus (30 cm). 40 minggu fundus uteri terletak kira-kira 3 jari di bawah
prosesus kifoideus (33 minggu).
Setelah minggu ke 28, terjadi kontraksi brakton Hiks semakin jelas.

2.2.2.2 Sistem traktus uranius


Pada akhir kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul keluhan sering kencing
akan timbul lagi karena kandungan kencing akan mulai tertekan kembali. Selain itu juga
terjadi hemodilusi menyebabkan metabolisme air menjadi lancar.
Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal kanan dan ureter lebih berdilatasi dari pada pelvis
kiri akibat penggeseran uterus yang berat ke kanan akibat terdapat kolon rektosigmoid di
sebelah kiri.
Perubahan-perubahan ini membuat pelvis dan ureter mampu menampung urine dalam volume
yang lebih besar dan juga memperlambat laju aliran urine.
2.2.2.3 Sistem respirasi
Pada 32 minggu ke atas karena usus-usus tertekan uterus yang membesar ke arah diafragma
kurang leluasa bergerak mengakibatkan kebanyakan wanita hamil mengalami derajat
kesulitan bernafas.
2.2.2.4 Kenaikan berat badan
Terjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg, penambahan BB hari mulai awal kehamilan
sampai akhir kehamilan adalah 11,12 kg.
2.2.2.5 Sirkulasi darah
Hemodilusi penambahan volume darah sekitar 25% dengan puncak pada usia kehamilan 32
minggu, sedangkan pada hematokrit mencapai level terendah pada minggu 30 sampai 32
minggu karena setelah 34 minggu masa RBC terus meningkat tetapi volume plasma tidak.
Peningkatan RBC terus menyebabkan penyaluran oksigen pada wanita pada hamil lanjut
mengeluh sesak nafas dan pendek nafas. Hal ini ditemukan pada kehamilan meningkat untuk
memenuhi kebutuhan bayi.
Aliran darah meningkat dengan cepat seiring pembesaran uterus. Walaupun aliran darah
uterus meningkat 20 kali lipat, ukuran konseptus meningkat lebih cepat. Akibatnya oksigen di
ambil dari darah uterus selama masa kehamilan lanjut.
2.2.2.6 Sistem muskuloskletal
Sendi pelvik pada kehamilan sedikit dapat bergerak. Perubahan tubuh secara bertahap dan
peningkatan berat wanita hamil menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah secara
mencolok. Peningkatan distensi abdomen yang membuat panggul miring ke depan,
penurunan tonus otot perut dan peningkatan berat badan pada akhir kehamilan membutuhkan
penyesuaian ulang kurvatura spinalis. Pusat gravitasi wanita bergeser ke depan. Payudara
yang besar dan posisi bahu yang bungkuk saat berdiri akan semakin membuat kurva
punggung dan lumbal menonjol. Pererakan menjai lebih sulit. Struktur ligament dan tulang
otot belakang bagian tengah dan bawah mendapat tekanan berat.

Wanita muda yang cukup berotot dapat mentoleransi perubahan ini tanpa keluhan. Akan
tetapi wanita yang tua dapat mengalami gangguan pungung atau nyeri punggung yang cukup
berat selama dan segera setelah kehamilan.

2.2.3

Perubahan Kebutuhan pada Ibu Hamil Trimester 3

2.2.3.1 Oksigen
Seorang dewasa, istirahat yang sehat rata-rata 53 liter oksigen per jam. rata-rata, dewasa sehat
bernafas sekitar 500 mL udara per napas.Ini disebut volume tidal normal. yaitu terdiri dari
150 mL udara ini akan pergi ke daerah yang tidak berfungsi paru-paru, yang disebut ruang
mati. Tingkat napas rata-rata nafas adalah 12 napas per menit. Jadi, jumlah udara yang
terhirup adalah 12 x (500 ml -150 ml) = 4.200 mL /.menit. Kalikan dengan 60 untuk
mendapatkan 252.000 mL / jam. Artinya, setiap jam, orang akan bernapas dalam 252 liter
udara. Sedangkan kebutuhan oksigen ibu hamil meningkat 20-25%.
2.2.3.2 Nutrisi bagi Ibu Hamil Trimester 3
Makanan harus disesuaikan dengan keadaan badan ibu. Bila ibu hamil mempunyai berat
badan kelebihan, maka makanan pokok dan tepung-tepungan dikurangi, dan memperbanyak
sayur-sayuran dan buah-buahan segar untuk menghindari sembelit. Bila terjadi keracunan
kehamilan/uedem (bengkak-bengkak pada kaki) maka janganlah menambah garam dapur
dalam masakan sehari-hari. Berikut ini sederet zat gizi yang sebaiknya lebih diperhatikan
pada kehamilan trimester ke III ini, tentu tanpa mengabaikan zat gizi lainnya:
1. Kalori.
Kebutuhan kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.000 -80.000 kilo kalori (kkal), dengan
pertambahan berat badan sekitar 12,5 kg. Pertambahan kalori ini diperlukan terutama pada 20
minggu terakhir. Untuk itu, tambahan kalori yang diperlukan setiap hari adalah sekitar 285300 kkal.
Tambahan kalori diperlukan untuk pertumbuhan jaringan janin dan plasenta dan menambah
volume darah serta cairan amnion (ketuban). Selain itu, kalori juga berguna sebagai cadangan
ibu untuk keperluan melahirkan dan menyusui.
Agar kebutuhan kalori terpenuhi, Anda harus menggenjot konsumsi makanan dari sumber
karbohidrat dan lemak. Karbohidrat bisa diperoleh melalui serelia (padi-padian) dan produk
olahannya, kentang, gula, kacang-kacangan, biji-bijian dan susu. Sementara untuk lemak,
Anda bisa mengonsumsi mentega, susu, telur, daging berlemak, alpukat dan minyak nabati.
1. Vitamin B6 (Piridoksin).
Vitamin ini dibutuhan untuk menjalankan lebih dari 100 reaksi kimia di dalam tubuh yang
melibatkan enzim. Selain membantu metabolisma asam amino, karbohidrat, lemak dan
pembentukan sel darah merah, juga berperan dalam pembentukan neurotransmitter (senyawa
kimia penghantar pesan antar sel saraf). Semakin berkembang otak jianin, semakin
meningkat pula kemampuan untuk mengantarkan pesan. Angka kecukupan vitamin B6 bagi

ibu hamil adalah sekitar 2,2 miligram sehari. Makanan hewani adalah sumber yang kaya akan
vitamin ini.
1. Yodium.
Yodium dibutuhkan sebagai pembentuk senyawa tiroksin yang berperan mengontrol setiap
metabolisma sel baru yang terbentuk. Bila kekurangan senyawa ini, akibatnya proses
perekembagan janin, termasuk otaknya terhambat dan terganggu. Janin akan tumbuh kerdil.
Sebaliknya, jika tiroksin berlebih, sel-sel baru akan tumbuh secara berlebihan sehingga janin
tumbuh melampaui ukuran normal. Karenanya, cermati asupa yodium ke dalam tubuh saat
hamil. Angka yang ideal untuk konsumsi yodium adalah 175 mikrogram perhari
1. Tiamin (vitamin B1), Riboflavin (B2) dan Niasin (B3).
Deretan vitamin ini akan membantu enzim untuk mengatur metabolisma sistem pernafasan
dan enerji. Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi Tiamin sekitar 1,2 miligram per hari,
Riboflavin sekitar 1,2 miligram perhari dan Niasin 11 miligram perhari. Ketiga vitamin B ini
bisa Anda konsumsi dari keju, susu, kacang-kacangan, hati dan telur.
1. Air.
Kebutuhan ibu hamil di trimester III ini bukan hanya dari makanan tapi juga dari cairan. Ari
sangat penting untuk pertubuhan sel-sel baru, mengatur suhu tubuh, melarutkan danmengatur
proses metabolisma zat-zat gizi, serta mempertahankan volume darah yang meningkat selama
masa kehamilan.
Jika cukup mengonsumsi cairan, buang air besar akan lancar sehingga terhindar dari sembelit
serta risiko terkena infeksi saluran kemih. Sebaiknya minum 8 gelas air putih sehari. Selain
air putih, bisa pula dibantu dengan jus buah, makanan berkuah dan buah-buahan. Tapi jangan
lupa, agar bobot tubuh tidak naik berlebihan, kurangi minuman bergula seperti sirop dan
softdrink

2.2.4 Perubahan Psikologis pada Wanita Hamil Trimester III


2.2.4.1 Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik.
2.2.4.2 Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.
2.2.4.3 Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir
akan keselamatannya.
2.2.4.4 Khawatir bayi yang akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang
mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.
2.2.4.5 Merasa sedih akan terpisah dari bayinya.
2.2.4.6 Merasa kehilangan perhatian.

2.2.4.7 Perasaan mudah terluka atau sensitif.


2.2.4.8 Libido menurun.

2.2.5

Ketidaknyamanan Wanita Hamil pada Trimester 3 dan Cara Mengatasinya

No. Ketidaknyamanan
1

Fisiologi

Diafragma terdorong ke
Sesak nafas atas.
(60%)

Intervensi
Posisi badan bila tidur
menggunakan ekstra bantal.
Hentikan merokok, konsul.

(Trimester 3)
2

Insomnia
(pada
mingguminggu
akhir)

Gerakan janin, kram otot,


sering buang air kecil.

Sering berkomunikasi dengan


kerabat/suami.

(Trimester 3)
3

Gangguan hormonal:
penyesuaian hormonal,
Rasa
khawatir & khawatir jadi ibu setelah
kelahiran.
cemas.

Relaksasi, masase perut, minum


susu hangat, tidur pakai ganjal
bagian tubuh.

(Trimester 3)
4

Pembesaran uterus terutama Istirahat, relaksasi, siapkan


Rasa tidak waktu berdiri & jalan. Serta tubuh, lapor petugas kesehatan.
nyaman dan akibat gemeli.
tertekan
pada bagian
perineum.

(Trimester 3)
5

Kontaksi
Braxton
Hick.

Kontraksi usus
Istirahat, teknik nafas.
mempersiapkan persalinan.

(Trimester 3)
6

Karena penekanan pada


Kram betis. saraf yang terkait dengan
uterus yang membesar.
Perubahan kadar kalsium,
(Trimester 3)
fosfor, keadaan ini
diperparah oleh kelenjar
sirkulasi darah tepi yang
buruk. Akibat minum susu
lebih 1 liter/hari.
Karena berdiri dan duduk
Edema kaki lama, postur tubuh jelek,
tidak latihan fisik, baju
sampai
ketat, cuaca panas.
tungkai.

Cek apakah ada tanda Homan,


bila tidak ada lakukan masase &
kompres hangat pada otot yang
terkena.

Asupan cairan dibatasi hingga


berkemih secukupnya saja.
Istirahat posisi kaki lebih tinggi
dari kepala.

(Trimester 3)
8

Sakit kepala
(terjadi
selama
kehamilan)

Perut
kembung

(Trimester 3)

2.3
2.3.1

Ketegangan otot, pengaruh


hormone, tegangan mata,
kongesti hidung, dan
dinamika cairan saraf yang
berubah.

Lakukan teknik relaksasi dengan


menghirup nafas dalam. Masase
leher dan otot bahu, gunakan
kompres panas atau es di leher.

Penurunan kerja saluran


pencernaan yang
menyebabkan perlambatan
pengosongan lambung.

Hindari makanan yang


mengandung gas, misalnya kol,
nangka, dan ketan, lambat
dicerna, misalnya mie dan tinggi
lemak. Kunyah makanan secara
Penekanan dari uterus yang sempurna, lakukan senam secara
teratur.pertahankan kebisaan
membesar terhadap usus
BAB yang normal. Hindari
besar.
kelelahan, makan secara teratur
dan sedikit, konsultasi ke dokter
Faktor diet.
untuk pemberian obat.

Konsep Dasar Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Trimester III


Data Subyektif

Data subyektif adalah data yang di dapat dari hasil anamnesa / pertanyaan yang diajukan
kepada pasien sendiri ataupun keluarganya. Dalam anamnesa data yang perlu dikaji meliputi :

2.3.1.1 Identitas pasien meliputi : Nama penderita dan suaminya, Usia Penderita, Alamat,
Kebangsaan, Agama, Pekerjaan, Perkawinan(Berapa lama dan berapa kali kawin),
Pendidikan
2.3.1.2 Keluhan utama
Keluhan utama yang biasanya dialami oleh ibu hamil trimester III
1. Nyeri pinggang
Sebagian besar karena perubahan sikap pada kehamilan lanjut, karena letak berat badan
pindah ke depan disebabkan perut yang membesar. Ini diimbangi dengan lordose
yangberlebihan dan sikap ini dapat menimbulkan spasmus dari otot pinggang
1. Varises
Dipengaruhi faktor keturunan, berdiri lama dan terlalu banyak duduk. Dalam kehamilan
ditambah faktor hormonal dan bendungan vena
1. Kram otot
Terjadi karena tekanan pada saraf ekstremitas bagian bawah oleh uterus yang membesar,
akibat kekurangan daya serap kalsium. Faktor yang mengakibatkan kecapaian, sirkulasi
perifer berkurang.
1. Sesak nafas
Nafas dangkal, terjadi pada wanita 60 % yang hamil. Ekspansi diafragma terbatas karena
pembesaran uterus, dimana rahim yang membesar mendesak diafragma ke atas.
1. Sering kencing
Pada hamil tua kandung kencing terdorong bagian terendah anak yang turun masuk rongga
panggul. Pengaruh hormon meningkatka vaskularisasi darah menimbulkan perubahan fungsi
kandung kencing dan saluran menjadi lebar
(Pusdiknakes, 1990 : 54-55)
Peningkatan sirkulasi di ginjal pada kehamilan, sehimgga filtrasi di glomerulus meningkat
90% (Winkjosastro, 2007 : 97).
1. Obstipasi
Tonus otot tractus digestivus menurun sehingga motilitas tractus digestivus juga berkurang,
makanan lebih lama di dalam lambung dan apa yang dicerna, lama dalam usus (Winkjosastro,
2007 : 97).
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus yang bisa menyebabkan kesulitan
buang air besar (Manuaba, 2005 : 125).

Tingkat progesteron yang meningkat menyebabkan melempemnya usus. Kemampuan


bergerak otot menurun akibat relaksasi otot rata/halus, penyerapan air dalam kolon
meningkat, tekanan uterus yang membesar atas usus (Pusdiknakes, 2000 : 7-10).
2.3.1.3 Riwayat Penyakit
1. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit yang pernah diderita ibu hamil yaitu penyakit menahun seperti jantung,
penyakit menurun seperti hipertensi, DM, penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, PMS
baik yang sudah sembuh/yang masih dalam penyembuhan dan lain-lain yang akan
mempengaruhi kehamilan dan persalinan (Mochtar, 2005 : 127-173).
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Apabila sekarang selama kehamilan ibu menderita penyakit menahun, menurun, dan menular
seperti jantung, hipertensi, ginjal, DM, TBC, Hepatitis, dan lain-lain serta dalam proses
pengobatan akan mempengaruhi kehamilan dan persalinan.
1. Riwayat Penyakit Keluarga
Apabila salah satu dari anggota keluarga baik dari pihak suami ataupun istri yang hidup
serumah/tidak serumah menderita penyakit menular dapat mempengaruhi kehamilan dan
persalinan.
Bila salah satu keluarga ada yang riwayat kembar kemungkinan kehamilan bisa kembar.
Gangguan pembekuan darah.
(Mochtar, 2005 : 127-175)

2.3.1.4 Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

Kehamilan
No

Persalinan

Nifas

KB

Suami
UK Penyulit
Ke

Jenis Penolong Sex BB

Umur

Penyulit Meneteki Metode

2.3.1.5 Riwayat kehamilan Sekarang


Sudah berapa kali bu melakukan periksa kehamilan. Keluhan yang dialami selam trimester I,
II, dan III, penyuluhan yang telah di dapat.
2.3.1.6 Pola Kebiasaan sehari-hari
1)

Nutrisi

2)

Eliminasi

3)

Istirahat dan tidur

4)

Personal Hygiene

5)

Aktivitas

6)

Keadaan psikososial dan spiritual

7)

Kehidupan seksual

2.3.2 Data Obyektif


2.3.2.1 Pemeriksaan Umum
1. Keadaan umum : baik
2. kesadaran komposmentis
3. Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah, nadi, pernapasan, suhu
1. Antropometri
Tinggi Badan, Berat Badan, LILA (Lingkar Lengan Atas)
2.3.2.2 Pemeriksaan fisik
1. 1.

Inspeksi

Kepala

Rambut dan kulit kepala


Rambut hitam, lurus, mudah rontok/tidak, mudah dicabut/tidak, kebersihan rambut dan kulit
kepala (Pusdiknakes, 1993 : 69).

Muka

Pada muka didapatkan hiperpigmentasi yang disebut closma gravidarum, disebabkan karena
hormon MSH (Melanophone Stimulating Hormone) yang meningkat/tidak, muka pucat/tidak
dan kelihatan sembab/tidak (Sastrawinata, 1983 : 159).

Mata

Sklera putih, konjunctiva merah muda, fungsi penglihatan baik, kantong mata
sembab/tidak
(Pusdiknakes, 1993 : 63).

Gigi

Adakah karies/keropos yang menandakan ibu kekurangan kalsium. Saaat hamil sering terjadi
karies yang berkaitan dengan emesis, hiper emesis gravidarum. Adanya kerusakan gigi bisa
menjadi sumber penyakit (Manuaba, 2005 : 140).

Leher

Adakah bendungan vena jugularis, adakah pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe
(Sastrawinata, 1983 : 160).

Dada

Payudara
Primigravida mammae tampak tegak dan tegang. Adakah hiperpegmentasi pada areola
mammae dan papila, adakah tonjolan/tidak. Apakah colostrum sudah keluar/belum
(Sastrawinata,1983 : 160)

Abdoment (perut)

Genetalia

Apakah vulva kelihatan membengkak, kebiruan, ada varises, tidak keluar darah pervaginam,
divulva tidak ada condiloma dan vulva bersih (Ibrahim, 1983 : 119).
Adanya hipervascularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah agak
kebiruan (lividae) yang disebut tanda chadwick. Akibat kadar estrogen meningkat dan dengan
adanya hipervaskularisasi maka konsistensi servik menjadi lunak. Kelenjar-kelenjar di servik
akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan ekskresi lebih banyak. Pada wanita hamil sering
mengeluh mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak. Keadaan ini dalam batas tertentu
masih merupakan keadaan fisiologis (Winkjosastro, 2007 : 94-95)

Ekstremitas

Simetri s/ tidak, untuk mengetahui reflek patella, ada oedema pada pretibia / tidak, punggung
kaki dan jari tangan, apakah ada varises / tidak (Sastrawinata, 1983 : 160).

1. 2.

palpasi

Leopold I

Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa yang terletak di fundus uteri.

Akhir Bulan

Tinggi Fundus Uteri

III

1-2 jari diatas simfisis

IV

Pertengahan Symfisis pusat

3 jari dibawah pusat

VI

Setinggi pusat

VII

3 jari diatas pusat

VIII

Pertengahan antara proc. xypoideus pusat

IX

3 jari di bawah px atau setinggi px/ sampai arcus costarum

Pertengahan antara proc. xypoideus pusat

(Mochtar, 2005 : 52)


Jika teraba bagian tidak melenting, dapat digoyangkan, lunak maka itu adalah bokong. Dan
jika teraba bagian melenting, bundar,keras, tidak dapat digoyangkan maka adalah bagian
kepala.

Leopold II

Menetapkan bagian yang terletak di bagian samping/menetukan letak punggung. Letak


membujur dapat ditetapkan punggung anak yang teraba bagian keras dan memanjang seperti
papan dan sisi yang berlawanan teraba bagian kecil janin. Pada letak lintang dapat ditetapkan
di mana kepala janin. Normal : Teraba punggung di sebelah kanan/kiri

Leopold III

Menetapkan bagian apa yang terdapat di atas simfisis pubis. Untuk mengetahui bagian
terendah janin. Kepala akan teraba bulat, keras, dan melenting sedangkan bokong teraba tidak
keras dan tidak bulat. Pada letak lintang simfisis pubis akan kosong. Normal teraba kepala,
bagian yang bulat dan melenting.

Leopold IV

Menetapkan bagian terendah janin sudah masuk PAP/belum. Bila konvergen berarti kepala
belum masuk PAP. Bila divergen berarti bagian depan sudah masuk PAP. Bila sejajar berarti
separuh bagian depan sudah masuk PAP
(Manuaba, 2005 : 135-136)
1. 3.

Auskultasi

Dilakukan dengan funandokop dan baru dapat dilakukan pada akhir bulan V, punctum
maksimum pada presentasi biasa(letak kepala), tempat ini di kiri/kanan bawah pusat. Cara
menghitung dihitung 5 detik 3x kemudian hasilnya dikali 4 (Sastrawinata, 1983 : 68).
Mendengarkan denyut jantung janin meliputu frekuensi dan keteraturannya. DJJ dihitung
dengan cara 5 detik pertama, interval 5 detik, dilanjutkan menghitung 5 detik kedua interval 5
detik, dilanjutkan 5 detik ke tiga. Jumlah perhitungan selama 3x setiap kali dikalikan 4,
sehingga DJJ selama satu menit dapat ditetapkan. Jumlah DJJ normal antara 120-140x/menit
(Manuaba, 2005 : 136).
1. 4.

Perkusi

Reflek Patella
Normal : Tungkai bawah akan bergerak sedikit ketika tendon diketuk.
Bila gerakannya berlebihan dan cepat, maka hal ini mungkin merupakan tanda pre eklampsi
(Depkes RI, 2000 : 20).
Bila reflek patella negatif kemungkinan pasien mengalami kekurangan vitamin B1 (Depkes
RI, 2002 : 68).
2.3.2.3 Pemeriksaan Panggul
1. Ukuran Panggul Luar
Ukuran panggul luar atau pelvis mayor merupakan false palvis karena tidak langsung
berhubungan mekanisme persalinan. Ukuran panggul luar terdiri atas :

Distantia Spinarum

Yaitu jarak antara spina iliaca anterior superior kiri dan kanan. Normal : 23-26 cm

Distantia Cristarum

Yaitu jarak terjauh antara crista iliaca kanan dan kiri. Normal 26-29 cm

Conjugate Externa (Baudelouge)

Jarak antara tepi atas symfisis pubis dan ujung processus spino

Lingkaran Panggul (LP)


1. Ukuran Panggul Dalam

2.3.2.4 Pemeriksaan penunjang


1. Laboratorium

Darah

Pemeriksaan darah (hb) minimal dilakukan 2x selama hamil, yaitu pad atrimester I dan III.
Hasil pemeriksaan dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut :
Hb 11 gr %
9-10 gr %
7-8 gr %
< 7 gr %

tidak anemia
anemia ringan
anemia sedang
anemia berat

(Manuaba, 2005 : 30)


Batas terendah untuk kadar Hb dalam kehamilan adalah 10 gr/100 ml. Wanita yang memiliki
Hb kurang dari 10 gr/1ooml baru disebut anemia dalam kehamilan. Wanita dengan Hb antara
10-12 gr/100ml tidak dianggap patologik, tetapi anemia fisiologik atau psedoanemia
(Winkjosastro, 2007 : 450).

Pemeriksaan urine

Protein dalam urine


Untuk mengetahui adatidaknya protein dalam urine. Pemeriksaan dilakukan pada kunjungan
pertama dan pada setiap kunjungan pada akhir trimester II sampai trimester III kehamilan.
Hasilnya :
Negatif (-)
Positif 2 (++)

Urine tidak keruh


Kekeruhan mudah dilihat dan ada endapan
halus
Positif 3 (+++)
Urine lebih keruh dan ada endapan yang
lebih jelas terlihat
Positif 4 (++++) Urine sangat keruh dan disertai endapan
menggumpal
(Depkes RI, 2002 : 80-81)

Gula dalam urine


Untuk memeriksa kadar gula dalam urine. Hasilnya :
Negatif (-)
Positif 1 (+)
Positif 2 (++)
Positif 3 (+++)
Positif 4 (++++)

Warna biru sedikit kehijau-hijauan dan


sedikit keruh
Hijau kekuning-kuningan dan agak keruh
Kuning keruh
Jingga keruh
Merah keruh

(Depkes RI , 2002 : 81)


Bila ada glukosa dalam urine maka harus dianggap sebagi gejala diabetes mellitus, kecuali
kalau dapat dibuktikan hal-hal lain penyebabnya (Winkjosastro, 2007)
1. Pemeriksaan radiologi bila diperlukan
USG untuk mengetahui diameter biparietal, gerakan janin, ketuban, TBJ dan tafsiran
kehamilan (Ibrahim, 1993 : 109).

2.3.3 Diagnosa dan Masalah (Assesment)


Setelah data subyektif dan data obyektif terkumpul, langkah selanjutnya adalah analisa data
untuk merumuskan diagnosa dan masalah dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mencari hubungan antara data/factor yang satu dengan lainnya untuk mencari sebab
dan akibat
2. Menentukan masalah dan apa masalah utamanya
3. Menentukan penyebab utamanya
4. Menentukan tingkat resiko masalah
Hasil analisa ini merupakan langkah awal dari penentuan perumusan masalah untuk
menetapkan diagnosa kebidanan yang meliputi :
1. G (kehamilan ke ..), P (Jumlah anak) yang terdiri dari Aterm, Preterm, Imatur,
Hidup
2. Primi/multipara
3. Tuanya kehamilan
4. Anak hidup/mati

5. Anak tunggal/kembar
6. Latar anak, situs bujur/lintang, habitus fleksi/defleksi, posisi puka/puki, presentasi
kepala/bokong
7. Anak intra uterine/ekstra uterine
8. Keadaan jalan lahir
9. Keadaan umum penderita dengan masalah keluhan utama
10. (Sastrawinata, 1983 : 176)
Dalam asuhan kebidanan pada ibu primigravida trimester III maka diagnosa kebidanan yang
muncul adalah : Primigravida, hamil 28-40 minggu, tunggal/ganda, intra uterine, hidup, situs
bujur/lintang, habitus fleksi/defleksi, posisi punggung puka/puki, presentasi kepala, jalan
lahir baik, keadaan ibu dan janin baik. Kemungkinan masalah yang terjadi pada trimester III
antara lain :
1. Sering kencing sehubungan dengan tekanan pada vesica urinaria oleh bagian terendah
janin
2. Nyeri pada kaki karena adanya varises
3. Nyeri pinggang karena spasme otot-otot pinggang akibat lordose yang berlebihan dan
pembesaran uterus
4. Obstipasi sehubungan dengan penekanan bagian terendah janin dan kurangnya
gerak/aktivitas
5. Mudah kram sehubungan dengan kelelahan dan pembesaran uterus
6. Sesak nafas sehubungan dengan pembesaran uterus mendesak diafragma
7. Oedema sehubungan dengan penekanan uterus yang membesar pada vena femoralis
8. Kurangnya pengetahuan mengenai persiapan persalinan sehubungan dengan kurang
pengalaman dan kesalahan interprestasi informasi

2.3.4 Perencanaan
Berdasarkan diagnosa yang ditegakkan bidan menyusun rencana kegiatan mencakup tujuan
langkah-langkah yang akan dilakukan oleh bidan di dalam melakukan intervensi untuk
membantu mengatasi masalah klien.

S-ar putea să vă placă și