Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
PENDAHULUAN
Latar Belakang
1.2
Tujuan Penulisan
Sistematika Penulisan
1.4
Pelaksanaan
3.5 Penatalaksanaan
BAB 4: PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1.2
Tanda-tanda Kehamilan
2.1.2.1 Amenorrhea
Gejala ini penting karena umumnya wanita hamil tidak hamil lagi. Penting diketahui tanggal
hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan bila persalinan
diperkirakan akan terjadi.
2.1.2.2 Nausea (tidak nafsu makan) dan emesis (muntah)
Nausea terjadi umumnya pada bulan-buan pertama kehamilan disertai kadang-kadang oleh
emesis, sering terjadi pada pagi hari atau sering disebut morning sickness.
2.1.2.3 Mengidam
Menginginkan makanan atau minuman tertentu.
2.1.2.4 Mammae menjadi tegang dan membesar
Disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli di
mammae. Glandula montgomery tampak lebih jelas.
2.1.2.5 Anoreksia atau tidak ada nafsu makan
2.1.3
2.2
Pengawasan antenatal dan post natal sangat penting dalam upaya menurunkan angka
kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal. Pengawasan antenatal memberikan manfaat
dengan ditemukannya berbagai kelemahan yang menyertai kehamilan secara dini.
WHOexpert comitteon the midwife in maternity care mengemukakan tujuan maternity care
(Pelayanan Kebidanan), yaitu :
1. Pengawasan serta penanganan wanita hamil dan saat persalinan
2. Perawatan dan pemeriksaan wanita sesudah persalinan
3. Perawatan neonatus bayi
4. Pemeliharaan dan pemberian laktasi
Dengan memperhatikan batasan dan jadwal tujuan pengawasan antenatal, maka jadwal
pemeriksaan adalah sebagai berikut :
1. Pemeriksaan Pertama
Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid. Biasanya pada
trimester 1.
1. Pemeriksaan Ulang
Pada Trimester 2 pemeriksaan ulang dilakukan pada usia kehamilan 6 sampai 7 bulan.
Biasanya pemeriksaan ulang dilakukan setiap bulan. Sedangkan pada Trimester 3
Pemeriksaan dilakukan pada setiap 2 minggu sampai usia kehamilan 8 bulan dan setiap 1
minggu sejak usia kehamilan 8 bulan.
1. Pemeriksaan Khusus
Bila terdapat keluhan tertentu
2.3
2.3.1
Trimester tiga adalah triwulan terakhir dari masa kehamilan yakni usia 7 bulan sampai 9
bulan atau 28 minggu 40 minggu (syaifuddin, Abdul Bari : 2008 : 89)
Trimester tiga adalah trimester trimester terakhir kehamilan, pada periode ini pertumbuhan
janin dalam rentang waktu 28-40 minggu. Janin ibu sedang berada di dalam tahap
penyempurnaan. (manuaba : 2008)
Trimester ketiga sering disebut sebagai periode penentuan. Pada periode ini wanita menanti
kehadiran bayinya sebagai bagian dari dirinya, dia menjadi tidak sabar untuk melihat bayinya
(kusmiyati yuni : 2009)
2.3.2
Wanita muda yang cukup berotot dapat mentoleransi perubahan ini tanpa keluhan. Akan
tetapi wanita yang tua dapat mengalami gangguan pungung atau nyeri punggung yang cukup
berat selama dan segera setelah kehamilan.
2.2.3
2.2.3.1 Oksigen
Seorang dewasa, istirahat yang sehat rata-rata 53 liter oksigen per jam. rata-rata, dewasa sehat
bernafas sekitar 500 mL udara per napas.Ini disebut volume tidal normal. yaitu terdiri dari
150 mL udara ini akan pergi ke daerah yang tidak berfungsi paru-paru, yang disebut ruang
mati. Tingkat napas rata-rata nafas adalah 12 napas per menit. Jadi, jumlah udara yang
terhirup adalah 12 x (500 ml -150 ml) = 4.200 mL /.menit. Kalikan dengan 60 untuk
mendapatkan 252.000 mL / jam. Artinya, setiap jam, orang akan bernapas dalam 252 liter
udara. Sedangkan kebutuhan oksigen ibu hamil meningkat 20-25%.
2.2.3.2 Nutrisi bagi Ibu Hamil Trimester 3
Makanan harus disesuaikan dengan keadaan badan ibu. Bila ibu hamil mempunyai berat
badan kelebihan, maka makanan pokok dan tepung-tepungan dikurangi, dan memperbanyak
sayur-sayuran dan buah-buahan segar untuk menghindari sembelit. Bila terjadi keracunan
kehamilan/uedem (bengkak-bengkak pada kaki) maka janganlah menambah garam dapur
dalam masakan sehari-hari. Berikut ini sederet zat gizi yang sebaiknya lebih diperhatikan
pada kehamilan trimester ke III ini, tentu tanpa mengabaikan zat gizi lainnya:
1. Kalori.
Kebutuhan kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.000 -80.000 kilo kalori (kkal), dengan
pertambahan berat badan sekitar 12,5 kg. Pertambahan kalori ini diperlukan terutama pada 20
minggu terakhir. Untuk itu, tambahan kalori yang diperlukan setiap hari adalah sekitar 285300 kkal.
Tambahan kalori diperlukan untuk pertumbuhan jaringan janin dan plasenta dan menambah
volume darah serta cairan amnion (ketuban). Selain itu, kalori juga berguna sebagai cadangan
ibu untuk keperluan melahirkan dan menyusui.
Agar kebutuhan kalori terpenuhi, Anda harus menggenjot konsumsi makanan dari sumber
karbohidrat dan lemak. Karbohidrat bisa diperoleh melalui serelia (padi-padian) dan produk
olahannya, kentang, gula, kacang-kacangan, biji-bijian dan susu. Sementara untuk lemak,
Anda bisa mengonsumsi mentega, susu, telur, daging berlemak, alpukat dan minyak nabati.
1. Vitamin B6 (Piridoksin).
Vitamin ini dibutuhan untuk menjalankan lebih dari 100 reaksi kimia di dalam tubuh yang
melibatkan enzim. Selain membantu metabolisma asam amino, karbohidrat, lemak dan
pembentukan sel darah merah, juga berperan dalam pembentukan neurotransmitter (senyawa
kimia penghantar pesan antar sel saraf). Semakin berkembang otak jianin, semakin
meningkat pula kemampuan untuk mengantarkan pesan. Angka kecukupan vitamin B6 bagi
ibu hamil adalah sekitar 2,2 miligram sehari. Makanan hewani adalah sumber yang kaya akan
vitamin ini.
1. Yodium.
Yodium dibutuhkan sebagai pembentuk senyawa tiroksin yang berperan mengontrol setiap
metabolisma sel baru yang terbentuk. Bila kekurangan senyawa ini, akibatnya proses
perekembagan janin, termasuk otaknya terhambat dan terganggu. Janin akan tumbuh kerdil.
Sebaliknya, jika tiroksin berlebih, sel-sel baru akan tumbuh secara berlebihan sehingga janin
tumbuh melampaui ukuran normal. Karenanya, cermati asupa yodium ke dalam tubuh saat
hamil. Angka yang ideal untuk konsumsi yodium adalah 175 mikrogram perhari
1. Tiamin (vitamin B1), Riboflavin (B2) dan Niasin (B3).
Deretan vitamin ini akan membantu enzim untuk mengatur metabolisma sistem pernafasan
dan enerji. Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi Tiamin sekitar 1,2 miligram per hari,
Riboflavin sekitar 1,2 miligram perhari dan Niasin 11 miligram perhari. Ketiga vitamin B ini
bisa Anda konsumsi dari keju, susu, kacang-kacangan, hati dan telur.
1. Air.
Kebutuhan ibu hamil di trimester III ini bukan hanya dari makanan tapi juga dari cairan. Ari
sangat penting untuk pertubuhan sel-sel baru, mengatur suhu tubuh, melarutkan danmengatur
proses metabolisma zat-zat gizi, serta mempertahankan volume darah yang meningkat selama
masa kehamilan.
Jika cukup mengonsumsi cairan, buang air besar akan lancar sehingga terhindar dari sembelit
serta risiko terkena infeksi saluran kemih. Sebaiknya minum 8 gelas air putih sehari. Selain
air putih, bisa pula dibantu dengan jus buah, makanan berkuah dan buah-buahan. Tapi jangan
lupa, agar bobot tubuh tidak naik berlebihan, kurangi minuman bergula seperti sirop dan
softdrink
2.2.5
No. Ketidaknyamanan
1
Fisiologi
Diafragma terdorong ke
Sesak nafas atas.
(60%)
Intervensi
Posisi badan bila tidur
menggunakan ekstra bantal.
Hentikan merokok, konsul.
(Trimester 3)
2
Insomnia
(pada
mingguminggu
akhir)
(Trimester 3)
3
Gangguan hormonal:
penyesuaian hormonal,
Rasa
khawatir & khawatir jadi ibu setelah
kelahiran.
cemas.
(Trimester 3)
4
(Trimester 3)
5
Kontaksi
Braxton
Hick.
Kontraksi usus
Istirahat, teknik nafas.
mempersiapkan persalinan.
(Trimester 3)
6
(Trimester 3)
8
Sakit kepala
(terjadi
selama
kehamilan)
Perut
kembung
(Trimester 3)
2.3
2.3.1
Data subyektif adalah data yang di dapat dari hasil anamnesa / pertanyaan yang diajukan
kepada pasien sendiri ataupun keluarganya. Dalam anamnesa data yang perlu dikaji meliputi :
2.3.1.1 Identitas pasien meliputi : Nama penderita dan suaminya, Usia Penderita, Alamat,
Kebangsaan, Agama, Pekerjaan, Perkawinan(Berapa lama dan berapa kali kawin),
Pendidikan
2.3.1.2 Keluhan utama
Keluhan utama yang biasanya dialami oleh ibu hamil trimester III
1. Nyeri pinggang
Sebagian besar karena perubahan sikap pada kehamilan lanjut, karena letak berat badan
pindah ke depan disebabkan perut yang membesar. Ini diimbangi dengan lordose
yangberlebihan dan sikap ini dapat menimbulkan spasmus dari otot pinggang
1. Varises
Dipengaruhi faktor keturunan, berdiri lama dan terlalu banyak duduk. Dalam kehamilan
ditambah faktor hormonal dan bendungan vena
1. Kram otot
Terjadi karena tekanan pada saraf ekstremitas bagian bawah oleh uterus yang membesar,
akibat kekurangan daya serap kalsium. Faktor yang mengakibatkan kecapaian, sirkulasi
perifer berkurang.
1. Sesak nafas
Nafas dangkal, terjadi pada wanita 60 % yang hamil. Ekspansi diafragma terbatas karena
pembesaran uterus, dimana rahim yang membesar mendesak diafragma ke atas.
1. Sering kencing
Pada hamil tua kandung kencing terdorong bagian terendah anak yang turun masuk rongga
panggul. Pengaruh hormon meningkatka vaskularisasi darah menimbulkan perubahan fungsi
kandung kencing dan saluran menjadi lebar
(Pusdiknakes, 1990 : 54-55)
Peningkatan sirkulasi di ginjal pada kehamilan, sehimgga filtrasi di glomerulus meningkat
90% (Winkjosastro, 2007 : 97).
1. Obstipasi
Tonus otot tractus digestivus menurun sehingga motilitas tractus digestivus juga berkurang,
makanan lebih lama di dalam lambung dan apa yang dicerna, lama dalam usus (Winkjosastro,
2007 : 97).
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus yang bisa menyebabkan kesulitan
buang air besar (Manuaba, 2005 : 125).
Kehamilan
No
Persalinan
Nifas
KB
Suami
UK Penyulit
Ke
Umur
Nutrisi
2)
Eliminasi
3)
4)
Personal Hygiene
5)
Aktivitas
6)
7)
Kehidupan seksual
Inspeksi
Kepala
Muka
Pada muka didapatkan hiperpigmentasi yang disebut closma gravidarum, disebabkan karena
hormon MSH (Melanophone Stimulating Hormone) yang meningkat/tidak, muka pucat/tidak
dan kelihatan sembab/tidak (Sastrawinata, 1983 : 159).
Mata
Sklera putih, konjunctiva merah muda, fungsi penglihatan baik, kantong mata
sembab/tidak
(Pusdiknakes, 1993 : 63).
Gigi
Adakah karies/keropos yang menandakan ibu kekurangan kalsium. Saaat hamil sering terjadi
karies yang berkaitan dengan emesis, hiper emesis gravidarum. Adanya kerusakan gigi bisa
menjadi sumber penyakit (Manuaba, 2005 : 140).
Leher
Adakah bendungan vena jugularis, adakah pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe
(Sastrawinata, 1983 : 160).
Dada
Payudara
Primigravida mammae tampak tegak dan tegang. Adakah hiperpegmentasi pada areola
mammae dan papila, adakah tonjolan/tidak. Apakah colostrum sudah keluar/belum
(Sastrawinata,1983 : 160)
Abdoment (perut)
Genetalia
Apakah vulva kelihatan membengkak, kebiruan, ada varises, tidak keluar darah pervaginam,
divulva tidak ada condiloma dan vulva bersih (Ibrahim, 1983 : 119).
Adanya hipervascularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah agak
kebiruan (lividae) yang disebut tanda chadwick. Akibat kadar estrogen meningkat dan dengan
adanya hipervaskularisasi maka konsistensi servik menjadi lunak. Kelenjar-kelenjar di servik
akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan ekskresi lebih banyak. Pada wanita hamil sering
mengeluh mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak. Keadaan ini dalam batas tertentu
masih merupakan keadaan fisiologis (Winkjosastro, 2007 : 94-95)
Ekstremitas
Simetri s/ tidak, untuk mengetahui reflek patella, ada oedema pada pretibia / tidak, punggung
kaki dan jari tangan, apakah ada varises / tidak (Sastrawinata, 1983 : 160).
1. 2.
palpasi
Leopold I
Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa yang terletak di fundus uteri.
Akhir Bulan
III
IV
VI
Setinggi pusat
VII
VIII
IX
Leopold II
Leopold III
Menetapkan bagian apa yang terdapat di atas simfisis pubis. Untuk mengetahui bagian
terendah janin. Kepala akan teraba bulat, keras, dan melenting sedangkan bokong teraba tidak
keras dan tidak bulat. Pada letak lintang simfisis pubis akan kosong. Normal teraba kepala,
bagian yang bulat dan melenting.
Leopold IV
Menetapkan bagian terendah janin sudah masuk PAP/belum. Bila konvergen berarti kepala
belum masuk PAP. Bila divergen berarti bagian depan sudah masuk PAP. Bila sejajar berarti
separuh bagian depan sudah masuk PAP
(Manuaba, 2005 : 135-136)
1. 3.
Auskultasi
Dilakukan dengan funandokop dan baru dapat dilakukan pada akhir bulan V, punctum
maksimum pada presentasi biasa(letak kepala), tempat ini di kiri/kanan bawah pusat. Cara
menghitung dihitung 5 detik 3x kemudian hasilnya dikali 4 (Sastrawinata, 1983 : 68).
Mendengarkan denyut jantung janin meliputu frekuensi dan keteraturannya. DJJ dihitung
dengan cara 5 detik pertama, interval 5 detik, dilanjutkan menghitung 5 detik kedua interval 5
detik, dilanjutkan 5 detik ke tiga. Jumlah perhitungan selama 3x setiap kali dikalikan 4,
sehingga DJJ selama satu menit dapat ditetapkan. Jumlah DJJ normal antara 120-140x/menit
(Manuaba, 2005 : 136).
1. 4.
Perkusi
Reflek Patella
Normal : Tungkai bawah akan bergerak sedikit ketika tendon diketuk.
Bila gerakannya berlebihan dan cepat, maka hal ini mungkin merupakan tanda pre eklampsi
(Depkes RI, 2000 : 20).
Bila reflek patella negatif kemungkinan pasien mengalami kekurangan vitamin B1 (Depkes
RI, 2002 : 68).
2.3.2.3 Pemeriksaan Panggul
1. Ukuran Panggul Luar
Ukuran panggul luar atau pelvis mayor merupakan false palvis karena tidak langsung
berhubungan mekanisme persalinan. Ukuran panggul luar terdiri atas :
Distantia Spinarum
Yaitu jarak antara spina iliaca anterior superior kiri dan kanan. Normal : 23-26 cm
Distantia Cristarum
Yaitu jarak terjauh antara crista iliaca kanan dan kiri. Normal 26-29 cm
Jarak antara tepi atas symfisis pubis dan ujung processus spino
Darah
Pemeriksaan darah (hb) minimal dilakukan 2x selama hamil, yaitu pad atrimester I dan III.
Hasil pemeriksaan dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut :
Hb 11 gr %
9-10 gr %
7-8 gr %
< 7 gr %
tidak anemia
anemia ringan
anemia sedang
anemia berat
Pemeriksaan urine
5. Anak tunggal/kembar
6. Latar anak, situs bujur/lintang, habitus fleksi/defleksi, posisi puka/puki, presentasi
kepala/bokong
7. Anak intra uterine/ekstra uterine
8. Keadaan jalan lahir
9. Keadaan umum penderita dengan masalah keluhan utama
10. (Sastrawinata, 1983 : 176)
Dalam asuhan kebidanan pada ibu primigravida trimester III maka diagnosa kebidanan yang
muncul adalah : Primigravida, hamil 28-40 minggu, tunggal/ganda, intra uterine, hidup, situs
bujur/lintang, habitus fleksi/defleksi, posisi punggung puka/puki, presentasi kepala, jalan
lahir baik, keadaan ibu dan janin baik. Kemungkinan masalah yang terjadi pada trimester III
antara lain :
1. Sering kencing sehubungan dengan tekanan pada vesica urinaria oleh bagian terendah
janin
2. Nyeri pada kaki karena adanya varises
3. Nyeri pinggang karena spasme otot-otot pinggang akibat lordose yang berlebihan dan
pembesaran uterus
4. Obstipasi sehubungan dengan penekanan bagian terendah janin dan kurangnya
gerak/aktivitas
5. Mudah kram sehubungan dengan kelelahan dan pembesaran uterus
6. Sesak nafas sehubungan dengan pembesaran uterus mendesak diafragma
7. Oedema sehubungan dengan penekanan uterus yang membesar pada vena femoralis
8. Kurangnya pengetahuan mengenai persiapan persalinan sehubungan dengan kurang
pengalaman dan kesalahan interprestasi informasi
2.3.4 Perencanaan
Berdasarkan diagnosa yang ditegakkan bidan menyusun rencana kegiatan mencakup tujuan
langkah-langkah yang akan dilakukan oleh bidan di dalam melakukan intervensi untuk
membantu mengatasi masalah klien.