Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
A. Tinjauan Teori
1. Pengertian
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar Hb dan atau hitung eritrosit
lebih rendah dari normal. Anemia adalah berkurangnya jumlah eritrosit serta
jumlah Hb dalam 1mm3 darah atau berkurangnya volume sel yang didapatkan
(packed
red
cells
volume)
dalam
100
ml
darah.
(http.//
www.media.ilmukeperawatan.com)
dan
persalinan
dengan
perdarahan
atau
perdarahan
menahun:cacingan.
b. Anemia defisiensi: kekurangan bahan baku pembuat sel darah. Bisa karena
intake kurang, absorbsi kurang, sintesis kurang, keperluan yang
bertambah.
sirkulasi darah; 2. derajat proliferasi sel darah merah muda dalam sumsum
tulang dan cara pematangannya, seperti yang terlihat dalam biopasieni; dan
ada tidaknya hiperbilirubinemia dan hemoglobinemia.
Anemia
payah jantung
demam,
anemis,
pucat,
lelah,
takikardi,
ikterus,
hepatosplenomegali
Anemia defisiensi: konjungtiva
2)
bermain.
Pasien
tampak
lemas,
sering
dan
terdengar
bising
sistolik
yang
fungsional.
5. Komplikasi
a. Gagal jantung
b. Parestisia
c. Kejang.
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Kadar Hb.
Kadar Hb <10g/dl. Konsentrasi hemoglobin eritrosit rata-rata < 32%
(normal: 32-37%), leukosit dan trombosit normal, serum iron merendah,
iron binding capacity meningkat.
8. WOC
Perdarahan
masif
Kurang
bahan baku
pembuat sel
darah
Penghancuran
Eritrosit yang
berlebih
Terhentinya
pembuatan sel
darah merah di
sum-sum tulang
belakang
Anemia
Anoreksia
Lemas
Cepat
Lelah
Resti ggn.
Nutrisi
kurang dari
kebutuhan
Kadar Hb
Komparten sel
penghantar oksigen/
zat nutrisi ke sel <
Prognosis
pengobatan
cemas
Gg perfusi
jaringan
Intoleransi
aktivitas
B. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
Adapun kemungkinan data yang didapat yaitu :
DS
: mudah lelah, pusing, nyeri perut, mual, muntah, anoreksia
DO
: pucat, napas pendek, nafas cepat, kadang-kadang terjadi
penurunan produksi urin, gangguan pada system saraf, pika,
cengeng, rewel atau mudah tersinggung, suhu tubuh meningkat
Nilai normal sel darah
Jenis sel darah
Eritrosit (juta/mikro lt) umur bbl 5,9 (4,1 7,5), 1 Tahun 4,6 (4,1 5,1), 5
Tahun 4,7 (4,2 -5,2), 8 12 Tahun 5 (4,5 -5,4).
Hb (gr/dl)Bayi baru lahir 19 (14 24), 1 Tahun 12 (11 15), 5 Tahun 13,5
(12,5 15), 8 12 Tahun 14 (13 15,5).
Leokosit (per mikro lt) Bayi baru lahir 17.000 (8-38), 1 Tahun 10.000 (5
15), 5 Tahun 8000 (5 13), 8 12 Tahun 8000 (5-12).
Trombosit (per mikro lt)Bayi baru lahir 200.000, 1 Tahun 260.000, 5 Tahun
260.000, 8 12 Tahun 260.000
Hemotokrit (%0)Bayi baru lahir 54, 1 Tahun 36, 5 Tahun 38, 8 12 Tahun 40.
Dasar Data Pengkajian Pasien
a. Aktivitas/Istirahat
Pasien pasien mengalami keletihan,kelemahan,penurunan
semangat,kebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih banyak.
Tandanya : pasien mengalami takikardia/takipnea,dispena pada saat
beraktivitas atau istirahat,letargi,menarik diri,apatis,lesu,dan kurang
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh
3. Intervensi
No Dx.
1
Tujuan
Intervensi
Setelah diberikan
askep
selama
3x24
jam
diharapkan
perfusi jaringan
kembali normal
dengan criteria
hasil :
TTV (TD :
110/70120/80mmHg
, N : 60100x/menit,
R
:
1620x/menit,
S
:
3637,50C)
Warna kulit
tidak pucat
Membrane
mukosa
lembab
Tidak
ada
rasa nyeri
Tidak
ada
keterlambata
n
respon
Intervensi
1. Memonitor
tanda-tanda vital,
pengisian kapiler,
wama kulit,
Rasional
1. Untuk
mengetahui
perkembangan pasien
sehingga
dapat
menentukan intervensi
yang tepat.
membran mukosa.
2. Meninggikan
posisi kepala di
tempat tidur
3. Memeriksa dan
mendokumentasik
an adanya rasa
nyeri.
4. Observasi adanya
keterlambatan
respon verbal,
kebingungan, atau
2. Meningkatkan
ekspansi paru dan
memaksimalkan
oksigenasi
untuk
kebutuhan seluler.
3. Iskemia
seluler
mempengaruhi
jaringan
miokardial,atau
potensial risiko infark.
4. Dapat
mengidentifikasi
gangguan
fungsi
serebral,karena
hipoksia
atau
defisiensi vitamin B12.
10
verbal,
kebingungan
atau gelisah
Pernapasan
pasien
normal (tidak
memerlukan
tambahan
oksigen)
gelisah
5 pertahankan suhu
lingkungan agar
tetap hangat sesuai
kebutuhan tubuh.
5. Vasokonstriksi
ke
organ
vital
menurunkan sirkulasi
perifer.Kenyamanan
pasien/kebutuhan
rasa hangat harus
seimbang
dengan
kebutuhan
untuk
menghindari panas
berlebihan pencetus
vasodilatasi.
(penurunan perfusi
organ)
Memberikan
oksigen sesuai
kebutuhan.
Setelah diberikan
asuhan
keperawatan
selama 3x24 jam
diharapkan
intoleransi
aktivitas
dapat
diatasi
dengan
criteria hasil :
Px.
Mampu
melakukan
aktivitas sesuai
dengan
perkembangan
pasien
seusianya.
TTV
dalam
batas
normal ( TD :
110/70-120/80
Menilai
kemampuan
6. Memaksimalkan
transpor oksigen ke
jaringan.
Mempengaruhi
pilihan
intervensi/bantuan
pasien dalam
melakukan
aktivitas
sesuai
dengan
kondisi
dan
fisik
tugas
perkembanga
n pasien.
Memonitor
tanda-tanda
Manifestasi
kardiopulmonal dari
upaya jantung dan
paru
untuk
membawa jumlah o2
adekuat ke jaringan.
11
mmHg, N : 60100x/menit, R :
16-20x/menit,
S : 36-37,50C)
Tidak
terdapat gejalagejala
peningkatan
denyut jantung,
peningkatan
tekanan darah,
nafas
cepat,
pusing
atau
kelelahan
vital
selama
dan
setelah
melakukan
aktivitas, dan
mencatat
adanya
respon
fisiologis
terhadap
aktivitas
(peningkatan
denyut
jantung
peningkatan
Memberikan dasar
pengetahuan
sehingga
keluarga
diharapkan
dapat
membuat
pilihan
yang tepat.
tekanan
darah,
atau
nafas cepat
Memberikan
informasi kepada
pasien
atau
keluarga
untuk
berhenti
melakukan
aktivitas
jika
terjadi
gejala-gejala
peningkatan
denyut
jantung,
peningkatan
tekanan
darah,
Menurunkan ansietas
pasien, dan dapat
meningkatkan
kerjasama
dalam
kepatuhan
melakspasienan
12
nafas
cepat,
pusing
program terapi.
atau
kelelahan).
Berikan
dukungan
kepada
pasien
untuk melakukan
kegiatan
sehari
hari
sesuai
dengan
Membantu
pasien
dan keluarga dalam
memahami program
terapy
dan
terbinanya
sikap
saling percaya antara
pasien
dan
tim
terapis.
kemampuan
pasien
M
embuat
jadwal
aktivitas
bersama
dan
pasien
keluarga
dengan
melibatkan
tim
kesehatan lain.
Setelah diberikan
asuhan
keperawatan
selama 3x24jam
diharapkan
kebutuhan nutrisi
pasien terpenuhi
dengan criteria
hasil :
Nafsu makan
meningkat
Mengijinkan
pasien untuk
memakan
makanan
yang
Meningkatkan
rasa percaya pasien
pada
petugas,dan
meningkatkan
kualitas gizi pasien.
dapat
ditoleransi
pasien,
renc
13
Berat badan
pasien dalam
batas normal.
Karakteristik
pasienan
dan
kualitas
konsistensi
pada
feses
selera makan
pasien
untuk
memperbaiki
gizi
saat
normal
pasien
Px.
meningkat
mengetahui
peningkatan
asupan nutrisi,dapat
mengurangi
factor
resiko
yang
menunjang krisis
Meningkatkan
rasa percaya pasien
pada
petugas
kesehatan.
Mengawasi
penurunan
berat
badan atau aktivitas
intervensi nutrisi.
Meningkatkan
nafsu makan dan
pemasukan
oral,
menurunkan
pertumbuhan bakteri,
meminimalkan
kemungkinan
infeksi.
Berikan
cara
makanan
yang
pencegahan
disertai
warna gigi
suplemen nutrisi
dengan
untuk
meningkatkan
kualitas
intake
nutrisi.
Mengijinkan
pasien
untuk
terlibat
dalam
persiapan
dan
pemilihan
makanan
Mengevaluasi
berat
badan
pasien
setiap
hari.
Ajarkan
cara
mencegah
perubahan warna
gigi
akibat
14
minum
atau
cara
berkumur setelah
minum
obat,
minum preparat
dengan air atau
jus jeruk
Gejala Gi dapat
menunjukkan
efek
anemia pada organ.
Setelah diberikan
asuhan
keperawatan
selama 1x24 jam
diharapkan
ansietas
pasien/keluarga
hilang/berkurang,
dengan criteria
hasil :
Px.
dan
keluarga
mengetahui
prosedur dan
tujuan
diagnosis
Px. mampu
mengekspresi
kan
perasaannya
Px
tidak
rewel
Libatkan orang
tua bersama
pasien dalam
persiapan
prosedur
Untuk meningkatkan
kepercayaan kepada
perawat sehingga
kerjasama dalam
proses terapi dapat
berjalan dengan baik.
diagnosis
Jelaskan tujuan
pemberian
komponen darah
Untuk mengurangi
ansietas pasien dan
keluarga.
Antisipasi peka
rangsang pasien,
kerewelan
dengan
membantu
aktivitas pasien
Dorong pasien
Dengan mengekspresikan
mengekspresikan
perasaannya
diharapkan pasien
untuk
15
perasaan
Berikan darah,
sel darah atau
trombosit sesuai
dengan
ketentuan,
dengan
harapan pasien
mau menerima
Memperbaiki atau
menormalkan jumlah
sel darah dan
kapasitas pembawa
oksigen untuk
memperbaiki
anemia, berguna
untuk mencegah atau
mengobati
perdarahan.
Memberikan
informasi
Memberikan dasar
pengetahuan
spesifik pada
sehingga pasien
keluarga.
dapat membuat
pilihan yang tepat.
Diskusikan
Menurunkan ansietas
kenyataan bahwa
dan dapat
meningkatkan kerja
terapi tergantung
sama dalam program
pada tipe dan
terapi.
anemia secara
beratnya anemia.
16
DAFTAR PUSTAKA
Arief, mansjoer. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius
Doengoes, marlynn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC
(http.// www.media.ilmukeperawatan.com). Dibuka pada tanggal 30 Mei 2009
pada pukul 15.00 Wita
17