Sunteți pe pagina 1din 11

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN INDIVIDU

KULIAH KERJA NYATA


PEMBELAJARAN PERBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
TAHUN : 2016
DESA
KECAMATAN
KABUPATEN
PROVINSI

:
:
:
:

KIUSILI
BIKOMI SELATAN
TIMOR TENGAH UTARA
NUSA TENGGARA TIMUR

GEORGE MARK JOSEPH


1302012166

BIDANG PENGELOLAAN KKN


LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2016
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kuliah Kerja Nyata (KKN) Merupakan suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan
pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus,
dan dengan ilmu yang dimiliki, mahasiswa diharapkan dapat membantu masyarakat untuk
mengatasi permasalahan yang dihadapi.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan yang memadukan Darma
pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, serta Pengabdian kepada Masyarakat sekaligus dalam satu
kegiatan. Pengalaman, pemikiran, dan berbagai informasi yang ada maupun berbagai hasil
evaluasi yang selalu diadakan terhadap pelaksanaan KKN di Perguruan Tinggi Negeri secara
alamiah mengungkapkan bahwa KKN memberikan manfaat dalam proses belajar baik mahasiswa
maupun masyarakat di dalam menangani dan memecahkan masalah-masalah pembangunan
kemasyarakatan.
Pendidikan dan Pengajaran, KKN merupakan bagian internal dari kurikulum pendidikan
tinggi strata satu (S1), tidak berdiri sendiri dan tidak terpisahkan dari tujuan dan isi pendidikan
tinggi, pengikat dan perangkum semua isi kurikulum bahkan sebagai penambah ataupun
pelengkap isi kurikulum yang telah ada, pengalaman belajar yang menghubungkan konsepkonsep akademis dengan realita kehidupan masyarakat, pengetahuan teori dapat diperkaya dengan
pengalaman di lapangan, dan mematangkan kepribadian mahasiswa dan menumbuhkan rasa
percaya diri dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
Penelitian, dalam ber-KKN mahasiswa mengamati, menelaah/menganalisis, menarik
kesimpulan, merumuskan masalah yang dihadapi, lalu mengambil keputusan untuk pemecahan
masalah dari berbagai asal yang ada. KKN membumikan penelitian untuk menjawab
permasalahan kemasyarakatan.
Aspek pengabdian kepada masyarakat yaitu saat KKN mahasiswa dapat mengamalkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) yang dikuasainya secara alamiah, melembaga dan
langsung kepada masyarakat. Ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai penanda dalam gerak
perubahan kemasyarakatan yang menurut kami adalah salah satu tanggung jawab perguruan
tinggi.
KKN haruslah dirasakan sebagai pengalaman belajar baru, yang tidak akan pernah diperoleh
di dalam kampus. Dengan selesainya ber-KKN, mahasiswa harus merasakan memiliki

pengetahuan baru, kemampuan baru, dan kesadaran baru yaitu tentang masyarakat, bangsa, dan
tanah airnya, serta tentang dirinya sendiri yang akan sangat berguna sebagai bekal sebelum
menjadi sarjana.
Secara sosiologis dalam kemandirian manusia bahwa interaksi sosial adalah kebutuhan yang
paling mendasar dalam menjalankan proses hidupnya. Interaksi sosial ini terbangun sebagai
konsekuensi logis dari kesadaran manusia bahwa kebutuhan pada sisi-sisi tertentu kemanusiannya
tidak dapat tercapai tanpa interaksi dengan sesamanya. Artinya manusiapun harus cerdas untuk
menemukan model komunikasi yang mampu menjawab segala kebutuhan-kebutuhan tersebut
tanpa ada diskriminasi atau dengan kata lain komunikasi yang terbangun harus mampu
mengakomodir semua kepentingan, menyatukan dan mensinergiskan gerakan segala elemen
masyarakat dalam struktur sosial yang sangat kompleks.
Saling tolong-menolong, saling menghargai, adanya pengakuan terhadap hak-hak individu,
munculnya simpati, empati dan kepedulian sosial serta segala bentuk tindakan sosial yang banyak
kita saksikan dalam aktivitas keseharian kita adalah manifestasi dari cita-cita mulia untuk
memenuhi kebutuhan manusia tersebut. Makanya pranata sosial yang terbangun dalam
masyarakat (community) harus dapat menciptak an keteraturan sosial, menjamin stabilitas sosial,
jaminan rasa aman yang di peroleh setiap anggota masyarakat, menciptakan suasana yang nyaman
dan tentram serta jaminan keselamatan lain.
Universitas Nusa Cendana sebagai institusi keilmuan telah menetapkan untuk melaksanakan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) di tengah-tengah masyarakat, dengan harapan dapat mengaplikasikan
ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah sebagai wujud kepedulian dan partisipasi Universitas
Nusa Cendana dalam peningkatan pembangunan masyarakat.
Pada KKN Reguler Semester Genap 2016 menempati beberapa kabupaten di Nusa Tenggara
Timur . Salah satunya adalah Kabupaten Timor Tengah Utara menempati Kecamatan Bikomi
Selatan yang terdiri dari 10 desa, satu diantanya yang kelompok kami tempati adalah Desa
Kiusili.

1.2 Adapun tujuan dari program individu :


1. Agar masyarakat lebih tau, paham, dan mengerti tentang kesadaran hukum diIndonesia.

2. Agar masyarakat Desa lebih menjaga, menghormati, dan menghargai pasangan mereka, baik
istri maupun suami dan mengerti bahaya dan sanksi jika melakukan Kekerasan didalam
rumah tangga.
3. Agar pemuda dan siswa-siswi lebih mengerti dan memahami tentang bahaya korupsi, sanki
jika melakukan korupsi dan menjadi orang yang bertanggung jawab bila mendapat pekerjaan
nanti.

BAB II
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1. Pelaksanaan Program


I.

Program dan Kegiatan


Pelaksanaan program KKN mewajibkan masing-masing mahasiswa untuk menjalankan 3
program individu, dan dalam pelaksanaannya dilakukan 3 program. Berikut rincian program yang
berhasil dilaksanakan :

1. Melakukan sosialisasi Kesadaran Hukum bagi siswa-siswi SMP Satap Kiupunu dan Krang
Taruna desa Kiusili.
2. Melakukan sosialisasi Kejahatan Dalam Rumah Tangga (KDRT) kepada masyrakat diDesa
Kiusili.
3. Melakukan penyuluhan tentang penanaman nilai nilai anti korupsi bagi siswa siswi SMP
Satap Kiupunu dan Karang Taruna Desa Kiusili.

II. Uraian Kegiatan


1. Melakukan Sosialisasi Kesadaran Hukum bagi siswa-siswi SMP Satap Kiupunu dan
Karang Taruna Desa Kiusili.

Alasan saya mengambil program ini karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang kesadaran
Hukum yang ada diIndonesia, dan kurangnya informasi tentang kesadaran hukum yang diperoleh
masyarakat desa Kiusili, kurangnya sosialisasi dari pihak desa, dan kepolisian tentang kesadaran
hukum. Tujuan dari penyuluhan ini adalah agar masyarakat memahami kesadaran hukum lebih
banyak dan cara bagaimana masyarakat kesalahan-kesalahan dan pelanggran-pelanggaran
ditengah masyarakat.
Berikut materi mengenai kesadaran hukum yang saya sosialisasikan di desa Kiusili :
Masalah kesadaran hukum, termasuk pula didalam ruang lingkup persoalan hukum dan nialinilai sosial. Apabila ditinjau dari teori-teori modern tentang hukum dan pendapat para ahli hukum
tentang sifat mengikat dari hukum, timbul bermacam permasalahan. Salah satu persoalan yang
timbul, adalah mengenai adanya suatu jurang pemisah antara asumsi-asumsi tentang dasar
keabsahan hukum tertulis, serta kenyataan dari pada dipatuhinya hukum tersebut. Terdapat suatu
pendapat yang menyatakan bahwa mengikatnya hukum terutama tergantung pada keyakinan
seseorang. Hal inilah yang dinamakan teori rechtsbewustzijn.
Kesadaran hukum dengan hukum itu mempunyai kaitan yang erat sekali. Kesadaran hukum
merupakan faktor dalam penemuan hukum. Bahkan Krabbe menyatakan bahwa sumber segala hukum
adalah kesadaran hukum. Dengan begitu maka yang disebut hukum hanyalah yang memenuhi
kesadaran hukum kebanyakan orang, maka undang-undang yang tidak sesuai dengan kesadaran
hukum kebanyakan orang akan kehilangan kekuatan mengikat.
Faktor yang Menyebabkan Masyarakat Mematuhi Hukum
Adapun faktor-faktor yang dapat menyebabkan masyarakat mematuhi kesadaran hukum antara lain
sebagai berikut :
Compliance, sebagaimana disebut diatas, diartikan sebagai suatu kepatuhan yang didasarkan
pada harapan akan suatu imbalan dan usaha untuk menghindarkan diri dari hukuman atatu sanksi
yang mungkin dikenakan apabila seseorang melanggar ketentuan hukum.kepatuhan ini sama sekali
tidak didasarkan pada suatu keyakinan pada tujuan kaidah hukum yang bersangkutan, dan lebih
didasarkan pada pengendalian dari pemegang kekuasaan. Sebagai akibatnya, kepatuhan hukum akan
ada apabila ada pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan kaidah-kaidah hukum tersebut.
Identification, terjadi bila kepatuhan terhadap kaidah hukum ada bukan karena nilai intrinsiknya,
akan tetapi agar keanggaotaan kelompok tetap terjaga serta ada hubungan baik dengan mereka yang
diberi wewenang untuk menerapkan kaidah-kaidah hukum tersebut. Daya tarik untuk patuh adalah
keuntungan yang diperoleh dari hubungan-hubungan tersebut sehingga kepatuhanpun tergantung pada
buruk baiknya interaksi tadi.
Internalization, pada tahap ini seseorang mematuhi kaidah-kaidah hukum dikarekan secara
intrinsik kepatuhan tadi mempunyai imbalan. Isi kaidah-kaidah tersebut adalah sesuai dengan nilainilainya dari pribadi yang bersangkutan, atau oleh karena dia mengubah nilai-nilai yang semula

dianutnya. Hasil dari proses tersebut adalah suatu komformitas yang didasarkan pada motivasi secara
intrinsik. Titik sentral dari kekuatan proses ini adalah kepercayaan orang tadi terhadap tujuan dari
kaidah-kaidah bersangkitan, terlepas dari pengaruh atau nilai-nilainya terhadap kelompok atau
pemegang kekuasaan maupun pengawasanya.
Dokumentasi program ini :
1.

2.

3.

2. Melakukan sosialisasi Kejahatan Dalam Rumah Tangga (KDRT) kepada masyrakat di Desa
Kiusili.
Alasan saya mengambil program ini karena kurangnya pemahaman masyarakat kekerasan
dalam rumah tangga (KDRT), dan kurangnya informasi tentang Kekerasan dalam rumah tangga
(KDRT) yang diperoleh masyarakat desa Kiusili, kurangnya sosialisasi dari pihak desa, dan
kepolisian tentang kesadaran hukum. Tujuan dari penyuluhan ini adalah agar

masyarakat

memahami KDRT lebih banyak dan cara bagaimana masyarakat menhindari kekerasan yang
terjadi dalam rumah tangga, penyebab terjadinya, factor pendorong serta sanksi yang dapat
diperoleh apabila melakukan KDRT.
Berikut materi mengenai kesadaran hukum yang saya sosialisasikan di desa Kiusili :
Yang merupakan lingkup tindakan KDRT adalah perbuatan terhadap seseorang terutama
perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual,
psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan,
pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga.
Sebagian besar korban KDRT adalah kaum perempuan (istri) dan pelakunya adalah suami,
walaupun ada juga korban justru sebaliknya, atau orang-orang yang tersubordinasi di dalam
rumah tangga itu. Pelaku atau korban KDRT adalah orang yang mempunyai hubungan darah,
perkawinan, persusuan, pengasuhan, perwalian dengan suami, dan anak bahkan pembatu rumah
tangga yang tinggal dalam sebuah rumah tangga. Tidak semua tindakan KDRT dapat ditangani
secara tuntas karena korban sering menutup-nutupi dengan alasan ikatan struktur budaya, agama,
dan belum dipahaminya sistem hukum yang berlaku. Padahal perlindungan oleh negara dan
masyarakat bertujuan untuk memberi rasa aman terhadap korban serta menindak pelakunya.
Penyebab KDRT adalah:

Laki-laki dan perempuan tidak dalam posisi yang setara

Masyarakat menganggap laki-laki dengan menanamkan anggapan bahwa laki-laki harus kuat,
berani serta tanpa ampun

KDRT dianggap bukan sebagai permasalahan sosial, tetapi persoalan pribadi terhadap relasi
suami istri

Pemahaman keliru terhadap ajaran agama, sehingga timbul anggapan bahwa laki-laki boleh
menguasai perempuan

Penyebab KDRT adalah:

Laki-laki dan perempuan tidak dalam posisi yang setara

Masyarakat menganggap laki-laki dengan menanamkan anggapan bahwa laki-laki harus kuat,
berani serta tanpa ampun

KDRT dianggap bukan sebagai permasalahan sosial, tetapi persoalan pribadi terhadap relasi
suami istri

Pemahaman keliru terhadap ajaran agama, sehingga timbul anggapan bahwa laki-laki boleh
menguasai perempuan.

Dokumentasi program sosialisasi KDRT.


1.

2.

3. Melakukan penyuluhan tentang penanaman nilai nilai anti korupsi bagi siswa siswi
SMP Satap Kiupunu dan Karang Taruna Desa Kiusili.
Korupsi di negeri ini sekarang sedang merajalela bahkan telah menjadi suatu kebiasaan.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam menangani korupsi dan hukum yang sangat tegas.

Namun, tetap saja korupsi masih terdapat di negeri ini. Salah satu mengapa orang berani melakukan
tindak pidana korupsi yaitu karena kurangnya kesadaran pribadi tentang bahaya korupsi. Tentu saja
kita tidak bisa menyadarkan para koruptor karena mereka sudah terlanjur terbiasa dengan tindakannya
tersebut.
Salah satu upaya jangka panjang yang terbaik untuk mengatasi korupsi adalah dengan
memberikan mengenalkan nilai anti korupsi dini kepada kalangan generasi muda sekarang. Karena
generasi muda adalah generasi penerus yang akan menggantikan kedudukan para penjabat terdahulu.
Juga karena generasi muda sangat mudah terpengaruh dengan lingkungan di sekitarnya. Jadi, kita
lebih mudah mendidikdan memengaruhi generasi muda supaya tidak melakukan tindak pidana
korupsi sebelum mereka lebih dulu dipengaruhi oleh budaya korupsi dari generasi pendahulunya
Korupsi itu dimulai sejak ia sudah bisa berbohong. seringkali mereka masih aktif di sekolah
menengah pertama, sekolah menengah atas, perguruan tinggi,yang juga tidak sekolah Bahkan, ada
pula yang masih duduk di bangku di sekolah dasar. Penyalahgunaan korupsi ini dimulai dari
berbohong, disogok dengan berbagai imbalan seperti uang, barang dll.
Maksud dalam sosialisasi dan mengenalkan nilai anti korupsi pada usia dini sendiri adalah untuk
meningkat rasa kesadaraan pelajar tentang nilai anti korupsi penyebab yang di timbulakan oleh orang
yang korupsi bisa masuk penjara dan hukuman sesuai tindakan korupsi serta efek samping dan
gejala-gelaja yang di timbulkan oleh korupsi sehingga nanti anak-anak dapat memahami sejak dini
dan mengatakan tidak pada korupsi.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam sosialisai dan mengenalkan nilai anti korupsi sejak
usiadini. Korupsi agar anak bisa mengetahui bahaya korupsi dan pengaruh terhadap nilai anti korupsi
itu sendiri.
Berikut materi mengenai kesadaran hukum yang saya sosialisasikan di desa Kiusili :
Korupsi telah menjadi suatu wabah yang menghantui negeri ini. Ia tak kenal pangkat dan
jabatan. Tak peduli apapun jabatan dan latar belakangnya, dari mulai yang paling tinggi sampai yang
paling rendah sekalipun. Dari yang berpendidikan tinggi sampai yang tak berpendidikan sekalipun.
Sebenarnya, berbagai daya dan upaya telah dilakukan pemerintah untuk membenahi masalah korupsi
namun, masih jauh dari hasil yang diidamkan.
Anak anak hari ini adalah pemimpin masa depan. Merekalah generasi penerus yang akan
menggantikan kedudukan para penjabat terdahulu. Mereka juga sangat mudah terpengaruh dengan
lingkungan di sekitarnya. Jadi, kita lebih mudah mendidikdan memengaruhi generasi muda supaya

tidak melakukan tindak pidana korupsi sebelum mereka lebih dulu dipengaruhi oleh budaya korupsi
dari generasi pendahulunya.
Korupsi itu dimulai sejak ia sudah terbiasa berbohong, berbuat curang dalam ujian, mengakali
pedangang di kantin sekolah dsb. Maka dari itu, penting kiranya untuk menanamkan nilai nilai dasar
anti korupsi sejak dini pada anak anak. Karena bagaimanapun juga generasi akan terus berganti dan
suatu saat kelak, merekalah yang akan menjadi pewaris negeri.
Akibat Korupsi
Korupsi sudah sedemikian menggurita dalam kehidupan masyarakat, yang paling dirugikan dalam
hal ini adalah rakyat, karena sejumlah besar uang yang dikorupsi hakikatnya adalah uang rakyat.
Korupsi merupakan tindakan yang dapat menyebabkan sebuah negara menjadi bangkrut dengan efek
yang luar biasa seperti terhambatnya pembangunan nasional disebabkan oleh hancurnya
perekonomian sehingga menyengsarakan masyarakat. Efek konkretnya adalah memperparah
kemiskinan, pendidikan, pelayanan kesehatan menjadi mahal, fasilitas umum seperti transportasi
menjadi tidak aman serta rusaknya infrastruktur jalan,dan yang paling berbahaya adalah
meningkatnya angka pengangguran mengakibatkan angka kriminalitas pun meningkat. Korupsi juga
memperburuk citra bangsa Indonesia di mata internasional.

Dokumentasi Penanaman Nilai Anti Korupsi.


1.

2.

S-ar putea să vă placă și