Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Pasien
Penanggung Jawab:
Nama
: Nn. S
: Tn. L
Umur
: 20 Tahun
: 47 Tahun
Jenis Kelamain
:Perempuan
:Laki-laki
Pendidikan
: Kuliah
: SMA
Pekerjaan
: Mahasiswa
: Swasta
Status
: Menikah
: Menikah
Alamat
: Jln.Angsoka No 5 Denpasar
: Jln.Angsoka No 5 Denpasar
Agama
: Hindu
: Hindu
Kebangsaan
: Indonesia
: Indonesia
Diagnosa Medis
: TB Paru
Sumber Biaya
: JKBM
No Rm
: 467327
2. Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Alasan masuk rumah sakit
Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan sesak nafas, batuk berdarah, badannya
panas, dadanya terasa sakit, dan badannya terasa lemas sejak seminggu yang lalu.
2) Keluhan Utama
Batuk berdarah
3) Kronologi Keluhan
2 minggu sebelum masuk rumah sakit, klien mengeluh batuk berdarah dan sesak
nafas dengan frekuensi sering,badan pasien panas. Sputum yang dikeluarkan
bercampur darah. Saat sesak klien mengeluh nyeri dibagian dada, kesulitan untuk
tidur dan badannya terasa lemas. Karena sesak dan batuk pasien semakin parah lalu
pasien diajak k UGD RSUD Wangaya pada tanggal 25 oktober 2015 pukul 08.25
Wita. Setelah dilakukan pemeriksaan dan mendapatkan tindakan tindakan di UGD
pasien di diagnosa TB Paru. Pasien mendapatkan therapy:
IVFD Dextrose 5% 20 tts/ mnt
Cefixime 2 x 100 mg tab
Ranitidine 2 x 1 amp
Codein 3 x 20 gr tab
Rifampisin 150 mg 1 x 3 tab
INH 750 mg 1 x 3 tab
PZA 400 mg 1 x 3 tab
Etambutol 275 mg 1 x 3 tab
B6 1 x 1 tab
Alupurinol 100 mg tab 1-0-0
O2 Intermitennn
Pasien dianjurkan untuk rawat inap di ruang Angsa RSUD Wangaya dengan
mendapatkan therapy:
IVFD Dextrose 5% 20 tts/ mnt
Cefixime 2 x 100 mg tab
Ranitidine 2 x 1 amp
Codein 3 x 20 gr tab
Rifampisin 150 mg 1 x 3 tab
INH 750 mg 1 x 3 tab
PZA 400 mg 1 x 3 tab
Etambutol 275 mg 1 x 3 tab
B6 1 x 1 tab
Alupurinol 100 mg tab 1-0-0
O2 Intermitennn
b) Riwayat Kesehatan Masalalu
1) Riwayat Imunisasi
Pasien mengatakan tidak tahu sudah imunisasi lengkap atau tidak.
2) Riwayat Alergi
Pasien mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap makanan atau obat.
3) Riwayat kecelakaan
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami kecelakaan
4) Riwayat dirawat di rumah sakit
Pasien mengatakan 7 bulan yag lalu pernah dirawat di rumah sakit dengan
penyakit yang sama
c) Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan kakeknya pernah menderita penyakit yang sama dengannya.
3. Kebutuhan Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
a) Bernapas
Sebelum MRS: Pasien mengatakan memang mempunya gangguan pernapasan
semenjak umur 16 th. Sesaknya sering kambuh sampai sekarang dan semakin parah.
/menit. Dada
ikan, sayur.
Minum
Biasanya pasien minum 1600ml per hari. Saat MRS pasien hanya minum
kesulitan BAB
d) Gerak dan Aktivitas
Biasanya pasien melakukan gerak dan aktivitas sendiri. Semenjak MRS pasien
melakukan gerak dan aktivitas dibantu oleh keluarga dan perawat.
e) Istirahat dan Tidur
Sebelum MRS: pasien beristirahat dengan baik, tidur siang 15.00-17.00 wita,
05.00 wita, klien sering terbangun sekali-kali jika batuk dan sesak.
f) Kebersihan Diri
Biasanya pasien mandi 2x sehari dan selalu mengganti pakain, menggosok gigi 2x
sehari yaitu pagi dan sore.
Saat MRS pasien mandi 1x sehari, mengganti pakaian 1x sehari dan menggosok gigi
1x sehari yaitu sore hari.
g) Pengaturan Suhu Tubuh
Suhu tubuh pasien 38oC
h) Rasa Nyaman
Pasien mengatakan merasa tidak nyaman karena sesak napas dan dadanya terasa sakit
saat sesaknya kambuh. Selain itu batuk yang terus menerus dan berdarah membuat
pasien tidak nyaman
i) Rasa Aman
Pasien mengatakan aman dirawat di rumah sakit karena pelayanannya sangat baik
perawat sangat memperhatikan kebutuhan dan keselamatan pasien selain itu keluarga
pasien juga selalu menjaga pasien dan menemani pasien di rumah sakit.
j) Sosialisasi dan Komunikasi
Saat pengkajian pasien pasien susah untuk berkomunikasi karena kondisi pasien
lemah, sesak dan batuknya menghambat pasien untuk bekomunikasi dengan jelas.
k) Prestasi dan Produktifitas
Saat pengkajian pasien belum memiliki prestasi sehubungan dengan kesehatannya
saat ini.
l) Ibadah
Biasanya paien rajin sembahyang dan mebanten di rumahnya setiap hari. Saat
pengkajian pasien mengatakan semenjak sakit, pasien jarang mebanten dan
sembahyang ke merajan, pasien hanya bisa berdoa di tempat tidurnya saja. Tetapi
pasien percaya dengan Ida SANG Hyang Widhi Wasa untuk kesembuhannya.
m) Rekreasi
Biasanya pasien setiap hari libur suaminya, pasien selalu berkunjung ke rumah-rumah
saudaranya dan ke rumah orang tuanya. Tetapi semenjak MRS pasien sudah tidak
pernah kemana-mana, pasien hanya bisa berbaring di tempat tidur saja.
n) Pengetahuan/ Belajar
Pasien mengatakan sudah paham dengan penyakitnya dan resiko dari penyaitnya
tersebut pasien juga sudah paham.
4. Data Pemeriksaan Fisik
a) Kesadaran Umum
Kesadaran
: Compos Mentis (E=4, V=5, M=6)
Postur tubuh
: Tinggi, kurus
Kebersihan diri
: Cukup
Turgor kulit
: Elastis
Warna kulit
: Sawo matang
TB/B
: 168 cm/ 48 kg
b) Gejala Kardial
TD
: 130/80 mmHg
N
: 80 x/ mnt
R
: 28 x/ mnt
S
: 38o C
c) Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
Inspeksi
: warna rambut hitam, kebersihan terjaga, bentuk kepala
simetris, lesi (-)
: nyeri tekan (-), benjolan (-)
Palpasi
2) Mata
Palpasi
3) Telinga
Inspeksi
bentuk
simetris, kantung mata(-), lesi (-)
: nyeri tekan (-)
Inspeksi
Palpasi
4) Hidung
Inspeksi
Palpasi
5) Mulut
Inspeksi
Palpasi
6) Wajah
Inspeksi
Palpasi
7) Leher
Inspeksi
Palpasi
8) Thorax/ Dada
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
9) Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
10) Ekstremitas
Atas
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Bawah
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
5. Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan laboratorium tanggal 25 oktober 2015
No
Data
Hasil Lab
Nilai Normal
Sputum
BTA +
BTA -
Thrombosit
282.000
150.000 400.000
Leuksit
12.300
5.000 10.000
Hematokrit
32
40 50
Ureum
27
15 40
Kalium
3,7
3,5 5,0
Hasil
Normal
HB
5,7 g/ dL
13-17 g/ dL
Eritrosit
2,03 uL
4,20-5,40 uL
Leukosit
7400 uL
5.000-10.000 uL
Trombosit
230.000 uL
150.000-450.000 uL
GDS
67 mg/ dL
110-160 mg/ dL
Ureum
31 mg/ dL
10-50 mg/ dL
Creatinin
1,1 mg/ dL
0,6-1,1 mg/ dL
Asam urat
8,5 mg/ dL
2,4-7,0 mg/ dL
Protein total
7,6 mg/ dL
6,6-8,3 mg/ dL
Albumin
2,2 mg/ dL
3,7-5,3 mg/ dL
c) Foto thorax
Hasil : tampak TB Paru
d) Sputum BTA
Pemeriksaan sputum BTA 3x positif Mycobakterium Tuberkolosis
B. ANALISIS DATA DAN RUMUSAN MASALAH
a) Analisis Data
NO
DATA FOKUS
1 DS : pasien
sesak
nafas,
mengeluh
batuk
STANDAR NORMAL
MASALAH
KEPERAWATAN
Ketidakefektifan
bersihan
Pasien tidak sesak nafas,
RR:16-24X/menit
NO
DATA FOKUS
STANDAR NORMAL
darah
DO : pasien
tampak
sesak
TD
N
R
S
Bunyi
: 130/80 mmHg
: 80 x/ mnt
: 28 x/ mnt
: 38o C
nafas ronchi (+),
MASALAH
KEPERAWATAN
dengan obstruksi jalan
Batuk berkurang
Dahak tidak bercampur nafas
yang
ditandai
darah
dengan pasien, sesak
Pasien tidak lemass
nafas, batuk berdahak dan
Tidak ada bunyi nafas
bercampur
carah,
abnormal
RR:28X/menit dan bunyi
nafas ronchi.
2 DS : Pasien mengatakan
badannya terasa lemas
dan pasien juga merasa
gerah karena badannya
sangat panas
DO : Pasien tampak
gelisah
TD
N
R
S
Hipertermi
kembali normal,
S: 36-37,5oC
Pasien tidak gelisah
penyakit
berhubungan
dengan
ditandai
: 130/80 mmHg
: 80 x/ mnt
: 28 x/ mnt
: 38o C
b) Rumusan Masalah
1) P
E
S
Proses Terjadi
2) P
E
S
Proses Terjadi
: Penyakit
: Pasien lemas, gelisah dan suhu tubuh pasien 38oC
: Micobacterium tuberkulosa yang masuk lewat jalan
nafas dan menempel pada paru lalu menetap di jaringan
paru sehingga terjadi proses peradangan di dalam tubuh
yang
mempengaruhi
hipotalamus
sehingga
menyebabkan hipertermi.
: apabila demam pasien dtidak ditanggulangi maka
Hari/tanggal
o
1.
Minggu,
Diagnosa
Keperawatan
a) Ketidakefektifa
Tujuan
Setelah
Rencana
Tindakan
NIC label:
Rasional
1.Untuk
1 November
Airway
mengetahui
2015
napas
asuhan
pola
berhubungan
keperawatan
Management:
1.Monitor
dengan
selama 3x24
obstruksi
jalan jam
nafas
yang diharapkan
respirasi dan
status O2
2.Monitor TTV
pasien
ditandai dengan bersihan jalan 3.Posisikan pasien
pasien,
untuk
nafas,
memaksimalk
nafas
pasien
sebelum
memberika
n tindakan
keperawata
n
2.Untuk
mengetahui
berdahak
bercampur
carah,
NOC label:
Respiratory
RR:28X/menit
dan bunyi nafas
ronchi.
status :
Ventilation
Frekuensi
pernafasan
dalam
an ventilasi
(semi fowler)
4.Lakukan
fisioterapi
dada
5.Ajarkan pasien
nafas dalam
dan batuk
efektif
6.Kolaborasi
rentang
normal 16-24
pemberin obat
pengencer
/menit
Tidak
suara
ada
nafas
dahak
perkemban
gan
KU
psien
3.Peninggian
kepala
dapat
memperluas
ekspansi
paru-paru
4.Memberikan
kelembaban
pada
membrane
abnormal
Pasien mampu
mukosa dan
melakukan
pengencera
batuk efektif
dan
untuk
mengeluarka
memudahk
an
sputum
dengan
mudah
Pasien
tidak
sesak
membantu
secret
pembersiha
n
jalan
nafas
5.Meningkatka
n
gerakan
secret
kejalan
nafas
sehingga
mudah
untuk
dikeluarkan
6.Membantu
mengencer
kan
secret
sehingga
mudah
untuk
2.
Minggu,
b) Hipertermi
Setelah
1 November
berhubungan
2015
NIC label:
dilakukan
tubuh diharapkan
suhu
mendeteksi
Treatment:
1.Monitor warna
secara dini
pasien
2.Monitoring TTV
dan jam
pasien 38oC
Fever
pasien
tubuh 3.Berikan
pasien kembali
dikeluarkan
1.Untuk
kompres
adanya
perubahan
warna kulit
dan
suhu
pasien
2.Untuk
mendeteksi
hangat
KU pasien
kreteria hasil: 4.Anjurkan pasien
3.Dengan
minum
air
NOC label:
kompres air
putih
setiap
2
Thermoregula
hangat
jam
tion:
dapat
5.Ajarkan
Suhu
tubuh
memperleb
keluarga
dalam
ar
pasien tentang
rentang
pembuluh
memberikan
normal 36darah
kompres yang
37,5oC
sehingga
benar
Nadi
dan
6.Kolaborasi
menekan
respirasi
pemberian
sistem saraf
dalam
antipiretik
pengatiran
rentang
normal dengan
suhu tubuh
normal
Tidak
ad
perubahan
warna
kulit
melalui
hipotalamu
s
4.Untuk
menggantik
an
cairan
yang hilang
melalui
mekanisme
panas
(keringat)
5.Agar
keluarga
pasien bisa
mandiri
dalam
pemberian
kompres
untuk
pasien
6.Menurunkan
suhu tubuh
melalui
mekanisme
obat secara
kimiawi
F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
N
o
1.
Hari/
tanggal/jam
Minggu,1
november
2015
14.00 wita
No
D
Tindakan Keperawatan
Evaluasi Formatif
Paraf
X
1& 1. Memonitor respirasi dan 1. Pasien
mengatakan
status O2
2
masih sesak dan nyeri
2. Memberikan posisi semi
dada, pasien tampak
fowler
3. Mengukur TTV pasien
kesulitan dalam bernafas
2. Pasien kooperatif, pasien
mengatakan
lebih
14.30
wita
1. Menganjurkan
S
: 38o C
pasien 1. Pasien kooperatif dan
putih
kompres 2. Pasien kooperatif, pasien
hangat
15.0 wita
panas
1. Memberikan posisi semi 1. Pasien
fowler
2. Memberikan fisioterapi
dada pada pasien
3. Mengajarkan pasien
mengatakan
efektif
dilakukan
dada,
fisioterapi
pasien
lebih baik
3. Pasien
tampak
mengatakan
1&
kooperatif,
obat:
injeksi (+), oral(+)
Cefixime 2 x 100 mg
obat
tab
Ranitidine 2 x 1 amp
Codein 3 x 20 gr tab
2.
Senin,
TD : 130/80 mmHg
N : 80 x/ mnt
R : 26 x/ mnt
S
: 37,8o C
Pasien kooperatif, obat
injeksi (+), oral(+)
14.0 wita
15.00 wita
obat:
pemberian
Codein 3 x 20 gr tab
otral (+)
1. Mengajarkan
pasien
memberikan
yang benar
2. Menganjurkan
tentang
kompres
memberikan
kompres
benar, S: 37,5oC
pasien 2. Pasien mau mengikuti
setiap 2 jam
3. Mengukur TTV pasien
obat
17.00 wita
obat,
saran
perawat,
pasien
mengatakan
dada
lagi
sesaknya
dan
sudah
berkurang,
kondisi
22.00 wita
sesak
pasien
tampak berkurang
1& 1. Mengukur TTV pasien 1. TD : 120/80 mmHg
2. Delegatif dalam
N : 80 x/ mnt
2
R : 28 x/ mnt
pemberian obat:
S
: 38,5o C
Cefixime 2 x 100 mg
2. Obat injeksi (+), obat
tab
oral (+)
Ranitidine 2 x 1 amp
Codein 3 x 20 gr tab
1& 1. Menganjurkan
2
putih
kompres 2. Pasien kooperatif, pasien
hangat
3. Memberikan posisi semi
fowler
4. Memberikan fisioterapi
dada pada pasien
5. Mengajarkan pasien
nafas dalam dan batuk
efektif
mengatakan
sangat
perawat
mengatakan
dan
lebih
duduk
dari
sesak
pasien
tampak berkurang
5. Pasien sudah bisa batuk
efektif
sendiri,
dahak
(+),
22.30 wita
3.
darah
di
dalam
obat antipiretik
tampak lebih tenang
Parasetamol 3x1 tab
Selasa,
3 1& 1. Memonitor respirasi dan 1. Pasien
mengatakan
status O2
november
2
sesaknya sudah berkrang
2. Memberikan posisi semi
2015
dibandingkan
tadi
fowler
06.00 wita
malam, pasien tampak
3. Mengukur TTV pasien
4. Delegatif dalam
lebih baik
pemberian obat:
2. Pasien mengatakan lebih
Cefixime 2 x 100 mg
leluasa bernafas saat
tab
posisi setengah duduk,
Ranitidine 2 x 1 amp
pasien tampak senang
Codein 3 x 20 gr tab
Rifampisin 150 mg 1 x 3. TD : 130/70 mmHg
N : 86x/ mnt
3 tab
R : 24 x/ mnt
INH 750 mg 1 x 3 tab
S
: 37,7o C
PZA 400 mg 1 x 3 tab 4. Obat oral (+), obat
Etambutol 275 mg 1 x
injrksi
(+),
kondisi
3 tab
pasien tampak lebih baik
B6 1 x 1 tab
Alupurinol 100 mg tab
1-0-0
10.30
1. Menganjurkan
putih,
pasien
lebih nyaman
kompres 2. Keluarga
hangat
kooperatif
tampak
pasien
dalam
memberikan
kompres
mengatakan
tampak
sudah
3. Mengajarkan
pasien
bisa
bernafas
normal
2. Pasien
mengatakan
sangat
nyaman
diberikan
dada
3. Pasien
dengan
saat
fisioterapi
sudah
bisa
15.30 wita
1&
sendiri
Delegatif dalam pemberian Pasien mengatakan sudah
obat:
Codein 3 x 20 gr tab
22.00 wita
1&
2
Delegatif dalam
Obat
oral(+),
obat
pemberian obat:
injeksi(+)
Cefixime 2 x 100 mg
tab
Ranitidine 2 x 1 amp
Codein 3 x 20 gr tab
4.
Rabu,
TD : 130/80 mmHg
N : 80x/ mnt
R : 24 x/ menit
S
: 37,5o C
Obat oral(+), obat injeksi
(+)
Rifampisin 150 mg 1 x
3 tab
INH 750 mg 1 x 3 tab
PZA 400 mg 1 x 3 tab
Etambutol 275 mg 1 x
3 tab
B6 1 x 1 tab
Alupurinol 100 mg tab
1-0-0
11.00 wita
lebih
nyaman
mengatakan
pasien
nyaman
mengatakan
sangat
nyaman
diberikan
dada,
saat
fisioterapy
pasien
tampak
jarang
batuk,
pasien
sudah
G. EVALUASI KEPERAWATAN
No
1.
Hari/tanggal/jam
No
Evaluasi Sumatif
Paraf
Rabu, 4 November
DX
1
2015
14.20 wita
2.
Rabu, 4 November
P: Pertahankan Intervensi
S: Pasien mengatakan sudah tidak lemas,
2015
pasien
mengggatakan
14.30 wita
sudah
tidak
A: Tujuan tercapai
P: Pertahankan Intervensi
DAFTAR PUSTAKA
Alba, Putra. 2012.Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan sistem Pernafasan.
http://putra-alba.blogspot.co.id/2012/04/asuhan-keperawatan-pada-gangguansistem.html diakses tanggal 1 November 2015 pukul: 13.00 wita
NANDA International. 2012. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi. Jakarta: EGC.
Nanda NIC-NOC. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis Edisi
Revisi Jilid 1. Jakarta : EGC.
Nanda NIC-NOC. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis Edisi
Revisi Jilid 2. Jakarta : EGC.