Sunteți pe pagina 1din 27

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMBIASAN CAHAYA PADA PLAN PARALEL

SEMESTER III
KELAS B
Amanda Nurul Faudila

(1513021052)

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2016

I.

JUDUL PERCOBAAN
Pembiasaan Cahaya pada Kaca Plan Paralel

II.

TUJUAN PERCOBAAN
1.

Menentukan besarnya indek bias Kaca Plan Paralel.

2.

Menentukan pergeseran sinar datang dan sinar bias yang keluar dari
Kaca Plan Paralel.

III.

LANDASAN TEORI
Peristiwa pembiasan terjadi saat berkas cahaya melewati bidang batas dua

medium bening yang berbeda indeks biasnya, misalnya bidang batas antara udara
dan air. Setelah di dalam air, cahaya akan merambat lurus membentuk sudut yang
besarnya tertentu terhadap garis normal bidang batas dua medium tersebut.
Hukum Snellius adalah rumus matematika yang memerikan hubungan
antara sudut dating dan sudut bias pada cahaya atau gelombang lainnya yang
melalui batas antara dua medium isotropic berbeda, seperti udara dan gelas. Nama
hokum ini diambil dari matematikawan Belanda Willebrord Snellius, yang
merupakan salah satu penemunya. Hukum ini juga dikenal sebagai Hukum
Descartes atau HukumPembiasan.
Hukum Snellius untuk kasus pembiasan, sebagai berikut.
1. Sinar datang, sinar bias dan garis normal berpotongan pada satu
titik dan terletak pada satu bidang datar.
2. Hubungan antara sudut datang dan sudut bias dinyatakan dengan :

atau

atau
dengan: n1 indeks bias medium 1

n2 indeks biasmedium 2

1 sudut datang
1

2 sudut bias
Seberkas cahaya yang merambat dari medium kurang rapat ke medium yang
lebih rapat akan dibiaskan mendekati garis normal, sehingga sudut datang lebih
besar daripada sudut bias. Sebaliknya, jika seberkas sinar merambat dari medium
yang lebih rapat ke medium yang lebih renggang akan dibiaskan menjauhi garis
normal, sehingga sudut datang lebih kecil dari pada sudut bias.
Cahaya datang dari medium renggang ke medium rapat akan
dibiaskan mendekati garis normal.

Cahaya datang dari medium rapat ke medium renggang akan


dibiaskan menjauhi garis normal

Perbedaan cepat rambat cahaya antar satu medium dengan medium lain
menyebabkan peristiwa perubahan arah rambat (pembelokan) cahaya pada batas
dua medium tersebut. Jika seberkas cahaya melalui bidang batas antaradua buah
medium yang berbeda tingkat kerapatannya, cahaya akan mengalami perubahan
arah ramabt atau dibelokkan. Peristiwa pembelokkan cahaya pada batas dua

medium disebut pembiasan. Jadi, pembiasan cahaya adalah peristiwa pembelokan


arah rambat cahaya setelah mengalami perubahan medium.
Hukum ini menyebutkan bahwa nisbah sinus sudut datang dan sudut bias
adalah konstan, yang tergantung pada medium. Perumusan lain yang ekivalen
adalah nisbah sudut datang dan sudut bias sama dengan nisbah kecepatan cahaya
pada kedua medium, yang sama dengan kebalikan nisbah indeks bias. Seberkas
cahaya yang merambat dari medium kurang rapat ke medium yang lebih rapat
akan dibiaskan mendekati garis normal, sehingga sudut datang lebih besar
daripada sudut bias. Sebaliknya, jika seberkas sinar merambat dari medium yang
lebih rapat ke medium yang lebih renggang sinar akan dibiaskan menjauhi garis
normal, sehingga sudut datang lebih kecil dari pada sudut bias
Hukum Snellius dapat digunakan untuk menghitung sudut dating atau sudut
bias, dan dalam eksperimen untuk menghitung indeks bias suatu bahan. Apabila
seberkas sinar datang dari udara menuju kaca planparalel seperti tampak pada
Gambar 2, arah sinar datang akan sejajar dengan arah sinar bias, tetapi mengalami
pergeseran sejauh t. Besar pergeseran sinar (t) dirumuskan sebagai berikut.
t

d sin i r
cos r

dengan:
d = pergeseran sinar
t = tebal kaca
i = sudut datang
r = sudut bias

N
t

A
r

i r
B

C
IV.

ALAT DAN BAHAN


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan praktikum ini adalah

sebagai berikut.

V.

1.

Ray box

2.

Busur derajat satu buah (batas ukur 0-1800 , NST = 10)

3.

Lensa Bikonveks

4.

Kaca Plan Paralel

5.

Mistar (0-30)cm

6.

Kertas HVS

7.

Pensil

8.

Jarum pentul

LANGKAH PERCOBAAN
1.

Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan


praktikum.

2.

Menyusun alat seperti gambar berikut ini


Ray
Q

Menuju
sumber

P
Kaca
planpara
Kertas
HVS
3.

Mengukur tebal kaca plan paralel dengan mistar (nst 1 mm)


4

4.

Membuat

garis-garis

sudut

sembarang

sebanyak

10

kali

menggunakan busur derajat dengan nst 1 dengan garis sumbu PQ


pada kertas. Setiap sudut untuk mempermudah pekerjaan dibuat
pada selembar kertas yang berbeda.
5.

Mengatur posisi ray box agar sinar datang berhimpit dengan garis
yang bersudut 100 terhadap PQ. Dengan demikian sudut sinar
datang (sudut i1) sama dengan 100.

6.

Mengamati sinar bias, dan menandai arahnya dengan tanda titik


pada sinar bias. mengangkat balok kaca lalu menggambar sinar
biasnya. Di mana akan diperoleh dua sudut bias, yaitu r1(sudut bias
untuk pembiasan dari udara ke kaca) dan r2 (sudut bias untuk
pembiasan dari kaca ke udara). Mengukur besarnya sudut tersebut
dengan busur drajat. Mencatat ke dalam tabel hasil pengamatan.

7.

Mengulangi langkah 5 dan 6 untuk sudut datang yang lain sampai


10 kali percobaan.

8.

Mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel berikut:


Tabel 1. Hasil Percobaan

No.
Percobaan

Sudut
Datang (i)

Sudut Bias

Sudut Bias

1 (r1)

2 (r2)

1
2
.....
Dst
VI.

TEKNIK ANALISIS DATA


Adapun teknik analisis data yang digunakan pada percobaan ini
adalah sebagai berikut.
1. Untuk menentukan indeks bias kaca plan paralel menggunakan
persamaan

n1 sin i n2 sin r dan menyatakannya dalam bentuk n n n dengan


kesalahan relative dinyatakan dalam bentuk KR

n
100%
n

2. Untuk menentukan nilai t (pergeseran sinar bias yang keluar dari


kaca plan paralel terhadap sinar datang) menggunakan persamaan

d sin(i r )
dan menyatakan hasilnya dalam bentuk t t t dengan
cos r

kesalahan relative dinyatakan dalam bentuk KR

t
100%
t

VII.

DATA HASIL PENGAMATAN


Adapun data hasil pengamatan yang diperoleh dalam percobaan ini
adalah sebagai berikut.
Tebal kaca Plan Paralel

Tabel 2. Data HasilPercobaan


No. Percobaan

Sudut Datang (i)

Sudut Bias 1 (r1)

Sudut Bias 2 (r2)

10,0

6,0

9,0

20,0

13,0

19,0

25,0

16,0

23,0

30,0

20,0

29,0

35,0

22,0

32,0

40,0

26,0

40,0

45,0

30,0

45,0

50,0

32,0

48,0

55,0

33,0

50,0

10

60,0

36,0

58,0

VIII. ANALISIS DATA


1.

Nilai dari Indek Bias


Berdasarkan

atas

persamaan

pada

Hukum

Snellius

yang

menyatakan secara matematis adalah seperti berikut ini:

n2 sin i

n1 sin r
Cahaya datang dari udara dengan indek bias sebesar 1,0 (sesuai
landasan teori) maka persamaan tersebut menjadi seperti berikut ini.
n2

sin i
sin r

Dimana n2 adalah indek bias dari kaca plan paralel.


Untuk memperoleh nilai dari indek bias tersebut, sebelumya dicari
nilai dari setiap sinus tersebut. Berikut adalah nilai yang diperoleh setelah
melakukan perhitungan terhadap nilai-nilai sinus dari sudut datang, sudut

bias 1, dan sudut bias 2. Misalkan saja nilai dari setiap sinus tersebut
dilambangkan dengan X , Y , dan Z. sehingga diperoleh hasil:
Tabel 3.Hubungan x dan y

Sudut

Sudut bias

Sudut bias 2

datang (i)

1 (r1)

(r2)

10,0

6,0

9,0

0,17

0,10

1,7

20,0

13,0

19,0

0,34

0,22

1,5

25,0

16,0

23,0

0,42

0,27

1,5

30,0

20,0

29,0

0,50

0,34

1,4

35,0

22,0

32,0

0,57

0,37

1,5

40,0

26,0

40,0

0,64

0,43

1,4

45,0

30,0

45,0

0,70

0,50

1,4

50,0

32,0

48,0

0,76

0,52

1,4

55,0

33,0

50,0

0,81

0,54

1,5

10

60,0

36,0

58,0

0,86

0,58

1,4

5,77

3,87

14,7

No

Jumlah

Sin i (X)

Sin r1
(Y)

X/Y

Dari hasil perhitungan diatas, maka nilai dari rata-rata n adalah

n
N
14,7
n
10
n 1,47
n

n
n
x
y
x
y

1
x
x 2 y
y
y

1
x
x 2 y
y
y

1
5,77
0,5
0,5
3,87
3,87 2

n 0,12 0,19
n 0,31
Dari hasil tersebut diperoleh nilai dari n adalah

n n n
n 1,47 0,31
Dengan nilai dari kesalahan relatif (KR) adalah

n
x100 0 0
n
0,31
KR
x100 0 0
1,47
KR 21 0 0
KR

2.

Nilai dari pergeseran sinar datang dan sinar bias

t = 6,0 cm
(

Berdasarkan atas landasan teori sebelumnya, besarnya pergeseran


sudut datang dan sudut bias adalah seperti berikut ini.
t

d sin i r
cos r

Misalkan saja nilai sin (i-r) adalah X, nilai dari cos r adalalah Y, maka
persamaan tersebut menjadi seperti berikut ini.
t d

X
Y

Dari persamaan tersebut, dapat ditentukan nilai dari t dengan mencari


nilai rata-rata t dan ketidakpastian t:

Tabel 4.Hubungan sin i-r dengancos r1


No

Sudut

Sudut

datang (i)

bias 1 (r1)

(x)

(y)

( )

10,0

6,0

4,0

0,06

0,99

0,06

0,36

20,0

13,0

7,0

0,12

0,97

0,12

0,72

25,0

16,0

9,0

0,15

0,96

0,15

0,90

30,0

20,0

10,0

0,17

0,93

0,18

1,08

35,0

22,0

13,0

0,22

0,92

0,23

1,38

40,0

26,0

14,0

0,24

0,89

0,26

1,56

45,0

30,0

15,0

0,25

0,86

0,29

1,74

50,0

32,0

18,0

0,30

0,84

0,35

2,10

55,0

33,0

22,0

0,37

0,83

0,44

2,64

10

60,0

36,0

24,0

0,40

0,80

0,50

3,00

2,58

15,48

Jumlah

2,28

8,99

Dari hasil perhitungan tersebut, maka dapat diperoleh nilai dari t setiap
sudut adalah seperti berikut.
1) Untuk sudut 10o

t
t
t
d
x
y
d
x
y

x
y

x
d
dx
d x 2 y
y
y
y

0,06 0,5

0,36
0,36 0,06
0,5
0,5
0,99
0,99 2

0,03 0,18 0,1


0,31cm
(
(

)
)
10

2) Untuk sudut 20o

t
t
t
d
x
y
d
x
y

x
y

x
d
dx
d x 2 y
y
y
y

0,12 0,5

0,72
0,72 0,12
0,5
0,5
0,97
0,97 2

0,06 0,37 0,045


0,48 cm
(

3) Untuk sudut 25o

11

t
t
t
d
x
y
d
x
y

x
y

x
d
dx
d x 2 y
y
y
y

0,15 0,5

0,90
0,90 0,15
0,5
0,5
0,96
0,96 2

0,075 0,468 0,07


0,61 cm
(

4) Untuk sudut 30o

t
t
t
d
x
y
d
x
y

x
y

x
d
dx
d x 2 y
y
y
y

0,18 0,5

1,08
1,08 0,17
0,5
0,5
0,93
0,93 2

0,09 0,58 0,10


0,77 cm

12

5) Untuk sudut 35o

t
t
t
d
x
y
d
x
y

x
y

x
d
dx
d x 2 y
y
y
y

0,23 0,5

1,38
1,38 0,22
0,5
0,5
0,92
0,92 2

0,115 0,75 0,175


1,04 cm
(
(

)
)

13

6) Untuk sudut 40o

t
t
t
d
x
y
d
x
y

x
y

x
d
dx
d x 2 y
y
y
y

0,26 0,5

1,56
1,56 0,24
0,5
0,5
0,89
0,89 2

0,13 0,85 0,23


1,21 cm
(
(

)
)

14

7) Untuk sudut 45o

t
t
t
d
x
y
d
x
y

x
y

x
d
dx
d x 2 y
y
y
y

0,29 0,5

1,74
1,74 0,25
0,5
0,5
0,86
0,86 2

0,145 1,01 0,29


1,44 cm
(
(

)
)

15

8) Untuk sudut 50o

t
t
t
d
x
y
d
x
y

x
y

x
d
dx
d x 2 y
y
y
y

0,35 0,5

2,10
2,10 0,35
0,5
0,5
0,84
0,84 2

0,175 1,25 0,52


1,94 cm
(
(

)
)

16

9) Untuk sudut 55o

t
t
t
d
x
y
d
x
y

x
y

x
d
dx
d x 2 y
y
y
y

0,44 0,5

2,64
2,64 0,37
0,5
0,5
0,83
0,83 2

0,22 1,59 0,7


2,51 cm
(
(

)
)

17

10) Untuk sudut 60o

t
t
t
d
x
y
d
x
y

x
y

x
d
dx
d x 2 y
y
y
y

0,50 0,5

3,00
3,00 0,40
0,5
0,5
0,80
0,80 2

0,25 1,88 0,93


3,06 cm
(

VIII. HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan di atas, diperoleh hasil
sebagai berikut.
A.

Besarnya indek bias dari kaca plan paralel adalah

n n n
n 1,47 0,31
Dengan nilai dari kesalahan relatif (KR) adalah 21%.
B.

Besarnya pergeseran dari sudut datang dan sudut bias adalah


1.

Sudut datang sebesar (10,0 0,5)0


Nilai dari d = (0,360,31) x 10-2 m

18

Kesalahan relatif (Kr) sebesar 86%

2.

Sudut datang sebesar (20,0 0,5)0


Nilai dari d =(0,72 0,48) x 10-2 m
Kesalahan relatif (Kr) sebesar 60%

3.

Sudut datang sebesar (25,0 0,5)0


Nilai dari d =(0,90 0,61) x 10-2m
Kesalahan relatif sebesar 67%

4.

Sudut datang sebesar (30,0 0,5)0


Nilai dari d =(1,08 0,77) x 10-2 m
Kesalahan relatif sebesar 70%

5.

Sudut datang sebesar (35,0 0,5)0


Nilai dari d =(1,38 1,04) x 10-2 m
Kesalahan relatif sebesar 70%

6. Sudut datang sebesar (40,0 0,5)0


Nilai dari d =(1,56 1,21) x 10-2 m
Kesalahan relatif sebesar 70%
7. Sudut datang sebesar (45,0 0,5)0
Nilai dari d =(1,74 1,44) x 10-2 m
Kesalahan relatif sebesar 80%
8. Sudut datang sebesar (50,0 0,5)0
Nilai dari d =(2,10 1,94) x 10-2 m
Kesalahan relatif sebesar 90%

19

9. Sudut datang sebesar (55,0 0,5)0


Nilai dari d =(2,64 2,51) x 10-2 m
Kesalahan relatif sebesar 95%
10. Sudut datang sebesar (60,0 0,5)0
Nilai dari d =(3,00 3,06) x 10-2 m
Kesalahan relatif sebesar 102%

Dari analisis data yang diperoleh diatas, nilai kesalahan relatif masih lebih
dari 10%. Dari hal tersebut menunjukkan bahwa hasil dari percobaan tidak bisa
ditolelir. Hal tersebut terjadi disebabkan dalam percobaan mengalami kesalahankesalahan dan kendala.
Adapun kesalahan yang dialami pada saat melakukan percobaan adalah
sebagai berikut.
1.

Kesalahan umum, yaitu kesalahan yang terjadi akibat dari

kekeliruan yang dilakukan oleh pengamat (manusia). Kesalahan umum dalam


percobaan ini adalah praktikan salah dalam menghitung besarnya sudut bias
yang mempengaruhi hasil praktikum. Hal tersebut disebabkan karena
praktikan salah menandai sudut bias yang dibentuk pada saat percobaan.
2.

Kesalahan sistematis, yaitu kesalahan yang terjadi akibat

kekeliruan dari intrumen atau alat yang digunakan.


3.

Kesalahan

acak,

yaitu

kesalahan

yang

tidak

diketahui

penyebabnya, tetapi mempengaruhi hasil dari percobaan yang dilakukan.


Sedangkan kendala yang dihadapi pada saat percobaan adalah sebagai
berikut:
1. Kaca Plan paralel yang sering bergeser sehingga praktikan kesulitan
dalam menentukan titik sinar bias.
2. Kesulitan dalam menentukan titik-titik cahaya ketika sudah melewati
kaca planparalel (sinar yang sudah terbiaskan).
3. kurangnya pemahaman dalam menggambar hasil dari percobaan yang
dilakukan

20

IX.

KESIMPULAN
1. Besarnya indek bias dari kaca plan paralel adalah
n 1,47 0,31

Dengan nilai dari kesalahan relatif (KR) adalah 21%.


2. Besarnya pergeseran dari sudut datang dan sudut bias adalah
a. Sudut datang sebesar (10,0 0,5)0
Nilai d = (0,360,31) x 10-2 m dengan KR 86%
b. Sudut datang sebesar (20,0 0,5)0
Nilai d =(0,72 0,48) x 10-2 m dengan KR 60%
c. Sudut datang sebesar (25,0 0,5)0
Nilai d =(0,90 0,61) x 10-2m dengan KR 67%
d. Sudut datang sebesar (30,0 0,5)0
Nilai d =(1,08 0,77) x 10-2 m dengan KR 70%
e. Sudut datang sebesar (35,0 0,5)0
Nilai d =(1,38 1,04) x 10-2 m dengan KR 70%
f. Sudut datang sebesar (40,0 0,5)0
Nilai d =(1,56 1,21) x 10-2 m dengan KR 70%
g. Sudut datang sebesar (45,0 0,5)0
Nilai d =(1,74 1,44) x 10-2 m dengan KR 80%
h. Sudut datang sebesar (50,0 0,5)0
Nilai d =(2,10 1,94) x 10-2 m dengan KR 90%
i. Sudut datang sebesar (55,0 0,5)0
Nilai d =(2,64 2,51) x 10-2 m dengan KR 95%
j. Sudut datang sebesar (60,0 0,5)0
Nilai d =(3,00 3,06) x 10-2 m dengan KR 102%
X.

JAWABAN PERTANYAAN:

1.

Tentukan besarnya indek bias dari kaca plan paralel !

Jawab :

n n n
n 1,47 0,31

21

Kesalahan relative (KR) adalah 21%.


2. Tentukan besarnya pergeseran sinar datang dan sinar bias yang keluar
kaca plan paralel!
Jawab :
a. Sudut datang sebesar (10,0 0,5)0
Nilai dari d = (0,360,31) x 10-2 m
Kesalahan relatif (Kr) sebesar 86%
b. Sudut datang sebesar (20,0 0,5)0
Nilai dari d =(0,72 0,48) x 10-2 m
Kesalahan relatif (Kr) sebesar 60%
c. Sudut datang sebesar (25,0 0,5)0
Nilai dari d =(0,90 0,61) x 10-2m
Kesalahan relatif sebesar 67%
d. Sudut datang sebesar (30,0 0,5)0
Nilai dari d =(1,08 0,77) x 10-2 m
Kesalahan relatif sebesar 70%
e. Sudut datang sebesar (35,0 0,5)0
Nilai dari d =(1,38 1,04) x 10-2 m
Kesalahan relatif sebesar 70%
f. Sudut datang sebesar (40,0 0,5)0
Nilai dari d =(1,56 1,21) x 10-2 m
Kesalahan relatif sebesar 70%
g. Sudut datang sebesar (45,0 0,5)0
Nilai dari d =(1,74 1,44) x 10-2 m
Kesalahan relatif sebesar 80%
h. Sudut datang sebesar (50,0 0,5)0
22

Nilai dari d =(2,10 1,94) x 10-2 m


Kesalahan relatif sebesar 90%
i. Sudut datang sebesar (55,0 0,5)0
Nilai dari d =(2,64 2,51) x 10-2 m
Kesalahan relatif sebesar 95%
j. Sudut datang sebesar (60,0 0,5)0
Nilai dari d =(3,00 3,06) x 10-2 m
Kesalahan relatif sebesar 102%

3. Jika sudut datang berubah, bagaimana dengan nilai pergeseran d? jelaskan!


Jawab:
Jika sudut datang berubah maka nilai d juga akan berubah. Hal tersebut
jika kita cocokkan dengan teori yang ada yakni arah sinar datang sejajar
dengan arah sinar bias dan mengalami pergeseran sebesar d yang secara
matematis ditulis ;
d

t sin(i r )
cos r

Keterangan :
d = pergeseran sinar
i = sudut datang
r = sudut bias
t = tebal kaca

4. Apakah pergeseran sinar bergantung pada tebal kaca?


Jawab :
Iya, pergeseran sinar bergantung pada tebal kaca. Semakin tebal kaca
maka sinar yang terbentuk akan semakin besar juga pergeseran sinarnya.
Begitu juga sebaliknya, semakin tipis kaca maka sinar yang terbentuk akan
semakin kecil. Yang mana hal tersebut sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa pergeseran sinar tebal kaca.

23

DAFTAR PUSTAKA
Giancoli C. Douglas. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Pujani, Ni Made, dkk. 2016. Petunjuk Praktikum Laboratorium Fisika 3.
Singaraja: UNDIKSHA

24

JURNAL PRAKTIKUM

25

DOKUMENTASI PERCOBAAN

26

S-ar putea să vă placă și