Sunteți pe pagina 1din 14

BAB I

PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Tidak dapat kita pungkiri lagi bahwa pendidikan dan dinamika
perkembangan masyarakat adalah dua faktor yang saling mempengaruhi.
Keduanya mempunyai timbal balik yang tidak dapat dipisahkan. Pendidikan
dipengaruhi oleh dinamika perkembangan masyarakat, antara lain keadaan
masyarakat yang selalu berubah. Faktor perkembangan masyarakat akan
mempengaruhi

strategi

dalam

mempengaruhi

kehidupan

perencanaan

masyarakat

pendidikan.

dengan

Pendidikan

memberikan

ilmu

pengetahuan, keterampilan, budi pekerti dan kerohanian kepada anak didik


secara langsung maupun tidak langsung akan menentukan dinamika dan
perkembangan di kemudian hari.
Kegiatan pendidikan pada hakikatnya adalah pembangunan manusia
dan pembangunan seluruh masyarakat yang maju dan berkepribadian
luhur sesuai cita-cita pendiri bangsa. Pendidikan sebagai bagian dari
kebudayaan

tidak

berdiri

sendiri,

oleh

karena

itu

perencanaan pendidikan perlu mengetahui aspek-aspek


dinamika

perkembangan

masyarakat

yang

mempunyai

hubungan dan peranan dalam pertumbuhan dan perubahan


pendidilkan.
Korelasi antara
masyarakat

akan

pendidikan. Oleh

pendidikan

berpengaruh
karena

tentang perencanaan

itu

dengan dinamika

juga

dengan

dalam

maklah

pendidikan

perkembangan

strategi
ini

akan

dengan

perencanaan
membahas
dinamika

perkembangan masyarakat.
B.

Rumusan Masalah
1.
2.

Apa itu perencanaan pendidikan itu?


Apa Hubungan perencanaan pendidikan dengan Aspek Demografi?

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Perencanaan Pendidikan
Merencanakan pada dasarnya menentukan kegiatan yang hendak
dilakukan pada masa depan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengatur
berbagai sumber daya agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang
diharapakan. Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang
hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang di perlukan untuk
mencapai tujuan itu seefesien mungkin. Dalam setiap perencanan selalu
terdapat tiga kegiatan yang meskipun dapat dibedakan, tapi tidak dapat
dipisahkan antara yang satu dengan yang lainnya dalam proses perencanaan.
Ketiga kegiatan itu adalah (1) perumusan tujuan yang ingin dicapai,
(2) Pemilihan program untuk mencapai tujuan itu,(3) Identifikasi dan
pengarahan sumber yang jumplahnya selalu terbatas. Perencanaan
merupakan tindakan menetapkan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan,
bagaimana mengerjakannya, apa yang harus dikerjakan dan siapa yang
mengerjakannya.1
Perencanaan membutuhkan data dan informasi agar keputusan yang
diambil tidak lepas kaitannya dengan masalah yang dihadapi pada masa
yang akan datang, di mana keputusan keputusan efektif dilaksanakan.
Itulah sebabnya berdasarkan kurun waktunya dikenal perencanaan
tahunan atau rencana pendek (kurang dari lima tahun), rencana jangka
menengah atau sedang (lima sampai sepuluh tahun) dan rencana jangka
panjang (di atas sepuluh tahun). Dengan demikian, yang dimaksud dengan
perencanaan pendidikan adalah keputusan yang diambil untuk melakukan
tindakan selama waktu tertentu (sesuai jangka waktu perencanaan) agar
menyelenggarakan

sistem

pendidikan

menjadi

lebih

efektif

serta

1 A.H. Khahar Ustman dan Nadhirin, Perencanaan Pendidikan, Buku


Daros, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus, 2008, hlm.1
2

menghasilkan lulusan yang lebih bermutu dan relevan dengan kebutuhan


pembangunan.2
Menurut coombs dalam buku perencanaan pendidikan merumuskan
bahwa perencanaan pendidikan adalah suatu penerapan yang rasional dari
analisis sistematis proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar
pendidikan itu lebih efektif dan efesien sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
para murid serta masyarakatnya.
Menurut Y. Dor menyebutkan suatu proses persiapan serangkaian
keputusan pada masa depan untuk pembangunan ekonomi dan sosial secara
menyeluruh dari suatu negara. Jadi secara konsepsional bahwa perencanaan
pendidikan sangat ditentukan oleh cara sifat dan proses pengambilan
keputusan, sehingga terdapat banyak komponen yang ikut berproses di
dalamnya.
Menurut Guruge dalam buku perencanaan pendidikan menjelaskan
tentang perncanaan pendidikan adalah proses mempersiapkan kegiatan pada
masa depan dalam bidang pembangunan pendidikan sebagai tugas dari
perencanaan pendidikan.
Menurut

C.E.

Beeby

dama

buku

perencaan

pendidkan

mendefinisikan perencanaan pendidikan adalah kegiatan memandang ke


depan dalam menentukan kebijaksanaan, prioritas, biaya, dan sistem
pendidikan yang diarahkan pada kenyataan ekonomi dan politis, untuk
mengembangkan sistem itu sendiri dan untuk kebutuhan negara serta muridmurid.
Afifudin menarik kesimpulan dari berbagai pakar di atas bahwa
perencanaan termasuk perencanaan pendidikan. Bukan hanya pola dasar,
melainkan juga merupakan petunjuk dalam pengambilan keputusan tentang
cara mencapai tujuan itu. Oleh karena itu, perencanaan pendidikan tidak
terhenti pada saat tersusunnya dan disetujuinya rencana itu oleh mengambil
keputusan, tetapi ertat hubungannya dengan saat implementasinya.3

2 Ibid., hlm. 2
3

B. Hubungan Perencanaan Pendidikan dengan Aspek Demografi


Demografi, secara etimologi (kebahasaan) berasal bahasa Latien,
kata

demograhie

terdiri

dan graphien, demos artinya

dari

penduduk

dua

kata

dan graphien

yaitu demos
berarti catatan,

bahasan tentang sesuatu. Secara etimology makna demografi adalah catatan


atau bahasan mengenai penduduk suatu daerah pada waktu tertentu.
Secara epistemology (berdasarkan

ilmu

pengetahuan),

pengertian

demografi tidak sesederhana seperti dalam perspektif etimology, kata


demografi diberi makna lebih spesifik tentang penduduk.4
Demografi merupakan istilah yang berasal dari dua kata Yunani,
yaitu demos yang berarti rakyat atau penduduk dan graphein yang berarti
menggambar atau menulis. Oleh karena itu, demografi dapat diartikan
sebagai tulisan atau gambaran tentang penduduk , terutama tentang
kelahiran, perkawinan, kematian dan migrasi. Demografi meliputi studi
ilmiah tentang jumlah, persebaran geografis, komposisi penduduk, serta
bagaimana faktor faktor ini berubah dari waktu kewaktu. Istilah ini pertama
kali dikemukakan oleh Archille Guillard pada tahun 1855 dalam karyanya
yang berjudul elements de statistique humaine, ou demographie
comparree atau elements of human statistics or comparative demography
(dalam Iskandar,1994).
Achille Guillard (1855) memberikan definisi demografi sebagai ilmu

yang mempelajari segala sesuatu dari keadaan dan sikap manusia yang
dapat diukur ,yaitu meliputi perubahan secara umum, fisiknya,
peradabannya, intelektualitasnya, dan kondisi moralnya (lihat juga

Iskandar, 1994).
David v. Glass(1953) menekankan bahwa demografi terbatas pada studi
penduduk sebagai akibat pengaruh dari proses demografi ,yaitu
fertilitas,mortalitas,dan migrasi.

3 Sarbini dan Neneng Lina, Perencanaan pendidikan, CV Pustaka


Setia, Bandung, Cetakan 1, 2011, hlm. 28
4rizqi dwi Alfiyanto, Pengertian Demografi dan Kependudukan,
http://rakyat-sejahtera.blogspot.com/2013/06/pengertian-demografi-dankependudukan.html, diakses pada tanggal 8 April 2015.

United Nations(1958) dan International Union for the Scientific Study of

Population/IUSSP (1982) mendefinisikan demografi sebagai studi ilmiah


masalah penduduk yang berkaitan dengan jumlah, struktur, serta
pertumbuhannya
Philip m. Hauser dan Otis Dudley Duncan(1959) berpendapat bahwa

demografi merupakan ilmu yang mempelajari jumlah, persebaran


territorial, komposisi penduduk, serta perubahannya dan sebab-sebab
perubahan tersebut.
Donald j. Bougue(1969) mendefinisikan demografi sebagai ilmu yang

mempelajari secara statistik dsan matematik jumlah,komposisi,distribusi


penduduk,dan perubahan- perubahannya sebagai akibat bekerjanya
komponen-komponen pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran (fertilitas),
kematian(mortalitas), perkawinan, migrasi, dan mobilitas social.
George w. Brclay(1970) mendefinisikan demografi sebagai ilmu yang

memberikan gambaran secara statistik tentang penduduk. Demografi


mempelajari perilaku penduduk secara menyeluruh bukan perorangan.
Dengan definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa ilmu demografi
merupakan

suatu

ilmu

untuk

mempelajari

perubahan-perubahan

kependudukan dengan memanfaatkan data dan statistik dari data


penduduk terutama mengenai perubahan jumlah, persebaran pada
kommponen-komponen utama pertumbuhan penduduk, yaitu = fertilitas,
mortalitas, migrasi, yang pada gilirannya menyebabkan perubahan pada
jumlah, struktur, dan persebaran penduduk.
Ilmu demografi digunakan oleh para ahli umumnya terdiri dari
empat tujuan pokok, yaitu:
1.

Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah


tertentu, mengukur distribusi kesempatan tenaga kerja, distribusi
persebaran penduduk dan merencanakan lokasi sekolah

2.

Menjelaskan pertumbuhan penduduk masa lampau, penurunannya dan


persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.

3.

Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan


penduduk dengan bermacam-macam aspek pembangunan sosial,

ekonomi, budaya politik, lingkungan keamanan dan fungsi organisasi


sosial.
4.

Mencoba meramalkan pertumbuhan pendukuduk di masa yang akan


datang dan mempelajari cara mengatasi kemungkinan-kemungkinan
konsekuensinya.
Pada akhirnya, keempat tujuan pokok tersebut akan
bermanfaat untuk:

1. Perencanaan pembangunan yang berhubungan dengan pendidikan,


perpajakan, kemiliteran, kesejahteraan sosial, perumahan, pertanian dan
lain-lain yang dilakukan pemerintah menjadi lebih tepat sasaran jika
mempertimbangkan komposisi penduduk yang ada sekarang dan yang
akan datang.
2.

Evaluasi kinerja pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah


dengan melihat perubahan komposisi penduduk yang ada sekarang dan
yang lalu beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

3.

Melihat peningkatan standar kehidupan melalui tingkat harapan hidup


rata-rata penduduk, sebab tidak ada ukuran yang lebih baik kecuali
lamanya hidup sesorang di negara yang bersangkutan.

4.

Melihat seberapa cepat perkembangan perekonomian yang dilihat dari


ketersediaan lapangan pekerjaan, persentase penduduk yang ada di
sektor pertanian, pendidikan, industri dan jasa.5
Di daerah-daerah yang menjadi pusat pendidikan banyak didatangi

penduduk yang ingin melanjutkan pendidikan sehingga kepadatan penduduk


semakin meningkat. Contohnya, Yogyakarta sebagai kota pendidikan
banyak didatangi pelajar dan mahasiswa dari penjuru tanah air untuk
melanjutkan pendidikan.6
5Rizki Dwi Alfiyanto, Ibid. Lihat pula buku 9_Aspek-aspek demografi,
unisco,1986

6Yudi Kustina, Makalah Keterkaitan antara demografi dan pendidikan,


https://yudikustiana.wordpress.com/2011/05/16/makalah-keterkaitanantara-demografi-dan-pendidikan/, diakses pada tanggal 8 April 2015.

Dari hal itu, ada daerah-daerah yang memiliki beberapa faktor


yang menyebabkan penduduknya semakin cepat bertambah padat.
Kepadatan penduduk yang tidak merata, kurang menguntungkan dari segi
pembangunan, maka salah satu usaha yang dilakukan untuk mengurangi
kepadatan penduduk, yaitu dengan pemerataan pendidikan sampai ke daerah
pedalaman untuk mengurangi arus migrasi ke pusat-pusat pendidikan.7
Semakin besar jumlah penduduk, maka semakin besar jumlah
sekolah, guru, sarana prasarana yang harus disediakan oleh pemerintah
untuk memenuhi kebutuhan pendidikan tersebut. Keterkaitan erat antara
demografi dengan pendidikan sangat berperan penting, karena dengan
ketersediaan data demografi baik dari sensus, survei maupun pencatatan
kejadian-kejadian penting akan di jadikan dasar atau pedoman dalam
perencanaan pembangunan bidang pendidikan.Faktor-faktor demografi,
diantaranya melalui sensus penduduk, survei ini dapat memberikan
gambaran yang lebih jelas untuk membantu dalam perumusan kebijakan
misalnya menentukan besar anggaran untuk bidang pendidikan.
Faktor demografi dalam perencanaan pendidikan adalah kajian
setrategis meliputi usia, jenis kelamin ( Gender ), pekerjaan, pendidikan dan
pendapatan. Perencanaan keuangan yang baik dapat membantu seseorang
maupun keluarga untuk dapat menyesuaikan perubahan hidup dengan
mudah dan memberikan rasa aman akan kepentingan beaya hidup dan beaya
pendidikan dengan tujuan finansial dimasa mendatang. Sikap seseorang
berbeda terhadap suatu obyek atau atribut yang dipengaruhi oleh jenis
pekerjaan. Setiap pekerjaan memberikan pengalaman pribadi, pengaruh
budaya tempat kerja dan lingkungan setrata sosial cenderung mempengaruhi
pilihan perencanaan yang berbeda, seperti jenis pekerjaan sebagai pegawai
negri sipil atau pegawai swasta terkait jaminan kesejahteraan dan dana
pensiun. Pendidikan yang berhail diselesaikan seseorang juga menentukan
besarnya pendapatan dan kelas sosial, juga berkontribusi bagi perencanaan
keuangan. Jadi perbedaan jenis kelamin, umur, pekerjaan dan pendidikan
7Dr.Arifin,M.Si.,Perencanaan Pendidikan,2012,hal.8
7

berpengaruh signifikan dalam perencanaan dan beaya pendidikan, proses


pencapaian tujuan hidup seseorang melalui manajemen keuangan antara
lain keperluan sewa rumah, mobil, menyediakan dana pendidikan anak,
beaya kesehatan dan tunjangan pensiun hari tua. Penelitian yang dilakukan
Cole

( 2009 ) dan

Connoly ( 2005 ) mengemukakan bahwa adanya

hubungan antara pendapatan dan tingkat pendidikan seseorang dengan


pengelolaan perencanaan keuangan.
Demografi adalah studi ilmiah tentang penduduk, terutama
tentang jumlah, sturuktur dan perkembangannya. Penduduk adalah hasil
tingkat kelahiran, tingkat migrasi dan tingkatkematian. Demograsi lajim
digunakan untuk mnyebut studi tentang sipat terhadap komposisi dan
pertumbuhan penduduk.dan demograsi adalah suatu studi statistik dan
matematis tentang jumlah, komposisi san persebaran penduduk, serta
perubahan faktor faktor ini setelah melewati kurun waktu yang yang
disebabkan oleh lima proses yaitu fertilitas, moralitas, perkawinan, migrasi
dan mobilitas sosial.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang
hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang di perlukan untuk
mencapai tujuan itu seefesien mungkin. Sedangkan, perencanaan pendidikan
adalah keputusan yang diambil untuk melakukan tindakan selama waktu
tertentu (sesuai jangka waktu perencanaan) agar menyelenggarakan sistem
pendidikan menjadi lebih efektif serta menghasilkan lulusan yang lebih
bermutu dan relevan dengan kebutuhan pembangunan.
Pendidikan dan perkembangan masyarakat tidak dapat dipisahkan
satu sama lain. Kemajuan suatu masyarakat dan suatu bangsa sangat
ditentukan pembangunan sektor pendidikan dalam penyiapan sumber daya
manusia (SDM) yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Kata

Demografi

berasal

dari

bahasa Yunani

yang

berarti

Demos adalah rakyat atau penduduk dan Grafein adalah menulis. Jadi
Demografi adalah tulisan atau karangan mengenai penduduk. Istilah ini
pertama kali dipakai untuk pertama kalinya oleh Achille Guilard.
Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan Islam, maka memerlukan
partisipasi aktif dan dinamis dari orang tua, siswa, guru dan staf lainnya
termasuk institusi yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan sekolah
harus melakukan tahapan kegiatan sebagai berikut :
1. Penyusunan basis data dan profil sekolah lebih presentatif, akurat, valid dan
secara sistimatis menyangkut berbagai aspek akademis, administratif
(siswa, guru, staf), dan keuangan.
2. Melakukan evaluasi diri (self assesment) utnuk menganalisa kekuatan dan
kelemahan mengenai sumber daya sekolah, personil sekolah, kinerja
dalam mengembangkan dan mencapai target kurikulum dan hasil-hasil
yang dicapai siswa berkaitan dengan aspek-aspek intelektual dan
keterampilan, maupun aspek lainnya.

3. Berdasarkan analisis tersebut sekolah harus mengidentifikasikan kebutuhan


sekolah dan merumuskan visi, misi, dan tujuan dalam rangka
menyajikan pendidikan yang berkualitas/ bermutu bagi siswanya sesuai
dengan konsep pembangunan pendidikan nasional yang akan dicapai.
B. Saran
Dari penjelasan kami di atas kami menyadari masih banyak hal yang
belum terselesaikan dalam makalah ini. Kami menyadari akan keterbatasan
dan kekurangan baik dalam penulisan, pemahaman, dan sumber rujukan.
Oleh karena itu, kami berharap semoga hal-hal yang belum terselesaikan
dalam makalah ini dapat diselesaikan oleh pemakalah lain dan kami
membuka kritik dan saran yang sifatnya membangun.

10

DAFTAR PUSTAKA
Ustman, A. H. Khahar dan Nadhirin. Perencanaan Pendidikan. Buku
Daros. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus. 2008.
Sarbini dan Neneng Lina. Perencanaan pendidikan. CV Pustaka Setia.
Bandung. 2011
Idi, H. Abdullah. Sosiologi Pendidikan. PT. RajaGrafindo Persada.
Depok. 2013

11

KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak
terima kasih terutama kepada:
1. Ibu Erda Heryanti, S.PdI, M.PdI selaku Dosen Pembimbing tidak kenal
lelah selalu memberikan bimbingan kepada kami
2. Dan orang-orang yang kami cintai yang selalu memberikan dukungan
moril maupun materil
3. Dan semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah
ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya
bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi
lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami
membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan
kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat
diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi
terhadap pembaca.
Bangko,

November 2016

Penulis

i
12

DAFTAR ISI
KATA PENGANTARi
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Perencanaan Pendidikan.....................................................................2
B. Hubungan Perencanaan Pendidikan dengan Aspek Demografi..........4
BAB III PENUTUP
A. Simpulan.............................................................................................9
B. Saran.................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................11

ii
13

MAKALAH
PERENCANAAN PENDIDIKAN

KETERKAITAN PERENCANAAN
PENDIDIKAN DENGAN ASPEK DEMOGRAFI

DOSEN PEMBIMBING: ERDA HERYANTI, S.PdI, MPdI

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 8
M. ABTON
NIM: T.MPI.I.2015.017

YAYASAN HAJI SYEKH MAULANA QORI


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
(STAI-SMQ) BANGKO
TAHUN 2016

14

S-ar putea să vă placă și