Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
source
rock
adalah
Formasi
Sembakung,
Meliat,
dan
Tabul
batuan
yang
terdapat
pada
Formasi
Sembakung,
didominasi oleh batupasir dan shale dengan lapisan tipis batubara. Batupasir
mempunyai ketebalan 40-60 m. Pada beberapa titik, ada channel batupasir
yang tebalnya mencapai 115 m. Formasi Tarakan yang berumur Pliosen
merupakan seri delta dengan dominasi litologi berupa pasir, lempung, dan
batubara yang menunjukkan fasies delta plain hingga fluviatil.
3. Seal Rock
Batuan yang menjadi seal atau tudung adalah batuan penyusun
Formasi Sembakung, Mangkabua, dan Birang yang merupakan batuan
sedimen klastik dengan ukuran butir halus. Formasi Meliat/Latih, Tabul dan
Tarakan tersusun oleh batulempung hasil endapan delta intraformational
yang berfungsi pula sebagai batuan tidung
4. Traps
Sistem perangkap hidrokarbon yang terdapat di Cekungan Tarakan
adalah perangkap stratigrafi karena adanya asosiasi litologi batuan sedimen
halus dengan lingkungan pengendapannya delta. Namun pada umur PlioPleistosen, terjadi tektonik yang memungkinkan terbentuknya struktur
geologi dan dapat terjadi perangkap hidrokarbon yang berhubungan dengan
syngenetic fault dan struktur antiklin.
5. Migrasi
Model migrasi yang terjadi di Cekungan Tarakan disebabkan oleh sesar
normal dan sesar naik serta perbedaan elevasi. Samuel (1980, dalam
Indonesia Basins Summaries 2006) menyebutkan bahwa migrasi hidrokarbon
bekerja pada blokblok yang terbentuk Mio-Pliosen. Hal itu juga didukung
dengan waktu yang tepat proses pematangan hidrokarbon pada Miosen
Akhir dari Formasi Tabul dan Tarakan akibat intrusi batuan beku. Pematangan
hidrokarbon terjadi pada kedalaman 4300 m.
CEKUNGAN BARITO
PETROLEUM SYSTEM
Pada area Tanjung raya hidrokarbon terbentuk dari source rock lower Tanjung
dan lower Warukin. Hidrokarbon terjebak pada struktural trap yang
mengandung lower Tanjung dan Upper Warukin sand.
Source Rock
Tahap pertama, Sedimen diendapkan di graben paleogen berupa alluvial
channel dan fan mengalami progradasi hingga ke lingkungan lacustrine.
Sejumlah lapisan tipis batubara diduga diendapkan sepanjang tepi danau.
Lingkung
lacustrine
dalam
terbentuk
pada
bagian
sumbu
graben.
bagian
tengahnya
mature,
sedangkan
dibagian
tenggaranya
meter, dengan nilai porisitas dan permeabilitas rata-rata yang bagus. Tidak
seperti Z.860, batupasir Z.825 tipis dan diskontinyu ( melensa ) dengan
ketebalan 3 5 meter.
Tahap 3 reservoarnya terdiri dari Batupasir e ( Z.710 dan Z. 670 ).
Batupasir-E di endapakn pada pantai/ barrier bar pada lingkungan garis
pantau yang terus mengalami regresi.Ketebalan maksimum dari batupasir- E
ini 30 meter.
SEALING ROCK.
Pase postrifting dari transgresi regional/ subsidence setelah pengendapan
dari sag-fill sedimen menghasilikan shallow marine mudstone pada tahao 4
formasi Upper Tanjung. Batuan mudstone marine ini menyediakan sealing
yang efektif bagi reservoir Lower Tanjung. Tersusun atas 800 meter dengan
dominasi neritic shale dan silty shale.
TRAPPING MECHANISM
Hydrocarbon
terbentuk,
bermigrasi
dari
Lower-middle
tanjung
coals,
sehingga
tanjung
source
rocks
semakin
terkubur,
dan
CEKUNGAN KUTAI
Batuan Induk
Menurut Stevano eet.al (2001) daerah Mahakam memiliki tiga jenis
batuan yang dapat menjadi batuan induk antara lain : batubara, lempung
organik dan marine mudstone. Batubara dan lempung organik dapat
sedangkan
marine
mudstone
berasosiasi
dengan
dengan
bar
dan
distributary
channel
juga
terjadi
pada
migrasi
hidrokarbon dengan jarak yang relatif luas. Sedangkan pada batupasir yang
terisolasi, hidrokarbon akan terperangkap secara stratigrafi. Stevano Mora
dkk (2001) menulis tentang migrasi hidrokarbon di daerah Semberah
Cekungan Kutai. Kesimpulannya adalah bahwa zona generasi minyak (Ro =
pada
(inner
bagian
sedimensedimen
dalam
lower
lepas
pantai
delta-plain
dan
offsshore)
sedimen-sedimen
terdiri
dari
delta-front.