Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Disusun oleh :
Nama
: Muhammad Geraldo
NIM
: 20153010064
Kelas
:B
Dosen
: Heri Purwoko, ST
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan menjadi kebutuhan mutlak bagi setiap manusia, baik
kesehatan jasmani maupun kesehatan rohani. Hal itu pada dasarnya
membutuhkan pengetahuan. Oleh karena itu, pengetahuan tentang kesehatan
menjadi bagian yang sangat penting untuk mendukung proses kerja tensimeter
digital dan fungsi-fungsi bagian dari tensimeter digital di dalam menghadapi
perubahan situasi dan kondisi yang berkembang dengan cepat.
Salah satu sumber pengetahuan penting yang dapat menunjang proses
kesehatan yang baik adalah tensimeter. Tensimeter adalah alat yang digunakan
untuk mengukur tekanan darah pada manusia. Berdasarkan fungsi yang sangat
penting tersebut maka harus ada pengetahuan yang benar tentang tensimeter
agar berguna dengan baik dan digunakan secara tepat.
Menurut perkembangan era globalisasi tensimeter pun ikut berkembang,
mulai dari tensimeter aneroid (jarum) kemudian tensimeter air raksa dan
sekarang tensimeter digital. Tensimeter digital mempunyai keunggulan daripada
tensimeter aneroid dan tensimeter air raksa. Tensimeter digital penggunannya
lebih gampang daripada tensimeter yang lain. Tensimeter sangat dibutuhkan
dalam kehidupan sehari-hari , seperti dalam bidang pendidikan dan kesehatan.
Dokter dan semua lembaga kesehatan sangat memerlukan tensimeter untuk
mengukur tekanan darah pasien dan sebagai alat pembelajaran di bidang
pendidikan.
Hipertensi atau darah tinggi merupakan salah satu penyakit yang paling
banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. Angka kematian yang di cetuskan
oleh hipertensi juga sangat tinggi. stroke, gagal jantung adalah beberapa contoh
penyakit yang penyebab awalnya adalah hipertensi.
Penyakit komplikasi diatas terjadi biasanya dikarenakan kurangnya
kesadaran penderita hipertensi untuk secara rutin mengontrol tekanan darahnya,
baik itu di puskesmas atau mengecek sendiri menggunakan tensimeter pribadi.
Peralatan kesehatan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat
penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, baik
di rumah sakit ataupun di sarana pelayanan kesehatan lainnya. Oleh karena itu,
kondisi maupun fungsi alat kesehatan harus dalam keadaan baik agar dapat
mendukung pelayanan medik prima pada sarana pelayanan kesehatan tersebut.
Untuk mencapai hal tersebut peralatan kesehatan perlu dikelola,
dipelihara, diuji dan dikalibrasi dengan baik dan benar secara berkala dengan
mendayagunakan teknisi elektromedis sebagai tenaga utama dalam upaya
pemeliharaan, pengujian, dan kalibrasi peralatan kesehatan melalui pelayanan
teknik elektromedik.
B. Rumusan Masalah
Dapatkah mahasiswa memahami prinsip kerja, teknik pemeliharaan, perbaikan,
blok diagram alat tensimeter baik aneroid, raksa maupun digital?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui kegunaan tensimeter digital.
2. Mengetahui jenis-jenis tensimeter yang sering digunakan.
3. Mengetahui cara kerja tensimeter digital
4. Mengetahui cara pengoperasian dan pemeliharaan tensimeter digital.
5. Mengetahui sejarah tensimeter digital
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Tensimeter merupakan salah satu alat paling vital dalam dunia kesehatan.
Hampir dalam setiap pemeriksaan awal, perawat akan menggunakan tensimeter
untuk mengukur tekanan darah pasien.
Tensimeter adalah suatu alat medis yang digunakan untuk mengukur
tekanan darah, tekanan darah atas (sistol) dan tekanan darah bawah (diastol).
Nilai normal dari tekanan darah atas adalah 120 mmHg dan tekanan darah
bawah adalah 80 mmHg. Alat ini dapat diletakkan di ruang pemeriksaan atau
klinik maupun di bangsal.
Pada umumnya, setelah dokter maupun perawat memeriksa tekanan
darah kita, mereka akan memberitahukan kepada kita hasil pengukuran Tekanan
Darah dengan menyebutkan Tekanan Sistolik dan Tekanan Diastoliknya baik
secara lisan maupun tulisan. Contohnya 120/80. Dari contoh angka tersebut,
maka kita dapat mengetahui bahwa Tekanan Sistolik adalah 120mmHg dan
Tekanan Diastolik adalah 80mmHg.
Perkembangan teknologi yang semakin maju, menyebabkan bentuk dan
ragam jenis tensimeter pun ikut berubah. Yang paling mencolok tentu saja, dari
segi desain dan teknologi. Sehingga penggunaannya pun kian praktis tidak lagi
dipompa, karena menggunakan metode digital. Dengan adanya perkembangan
teknologi tensimeter membuat kita tidak perlu lagi pergi ke dokter hanya untuk
sekedar mengukur tekanan darah. Pengukuran tekanan darah sekarang bisa
dilakukan di rumah, di kantor atau bahkan di dalam mobil. Hasil pengukurannya
pun cepat dan langsung mengetahui angka tekanan darah pada monitor
tensimeter. Sementara pada model lama, pengguna harus mulai dengan
mereka-reka dan merasakan denyutan nadi sebelum memasangkan tensimeter.
Tensimeter Digital Merupakan sebuah alat pengukur tensi darah secara
digital/ elektronis. Alat kesehatan tersebut gunanya untuk mengukur tensi darah
secara mudah dan langsung menunjukkan angka tensi darah dengan hasil yang
akurat. Pengukur Tekanan darah Digital ini Beroperasi dengan menggunakan
tenaga Baterai, hasil pengukurannya pun dapat langsung terlihat pada layar
monitor yang memunculkan angka pengukuran Tekanan Darah. Dipergunakan
untuk pemeriksaan pasien hipertensi, anemia, dan lain sebagainya. Tensimeter
4
digital lebih canggih dan praktis dipergunakan, namun harganya memang lebih
mahal dibandingkan dengan yang konvensional.
Tensimeter ini sangat mudah digunakan sehingga siapapun dapat
memakainya sendiri dan memperoleh hasil yang akurat tanpa harus repot-repot
pergi ke pusat kesehatan atau dokter jika hanya untuk mengecek tensi darah.
Apalagi kalau sudah divonis penakit tekanan darah tinggi, alat ini mutlak adanya
untuk mencegah kenaikan tekanan darah dan untuk memberikan peringatan dini
jika tekanannya mulai bergerak naik.
(sistole)
(diastole)
(sistole)
(diastole)
Saat yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah saat Anda
istirahat dan dalam keadaan duduk atau berbaring.
Tensimeter ada 3 macam :
1. Tensimeter Aneroid
2. Tensimeter Air Raksa
3. Tensimeter Digital
berikutnya.
Hindari pengukuran tekanan darah pada saat pasien mengalami stress.
Singsingkan lengan baju pasien sebelum memulai pengukuran.
Pengukuran sebaiknya dilakukan di dalam ruangan yang tenang
Pasien dalam keadaan santai dan dalam posisi duduk.
Letakkan tangan kiri di atas meja atau di atas tangan kursi sedemikian
rupa sehingga manset berada dalam posisi yang sejajar dengan jantung.
8. Tetap tenang dan tidak boleh berbicara selama pengukuran.
9. Jangan melakukan pengukuran setelah baru selesai mandi, minum
alhokol atau setelah berolah raga.
2. Metode Oscilometric
Metode ini mirip dengan metoda auscultatory namun yang digunakan untuk
mendeteksi denyutan pembuluh darah bukan stetoskop tetapi sebuah sensor
tekanan yang terubung dengan udara di dalam manset, sensor ini juga berfungsi
untuk mengukur tekanan pada manset. Umumnya metode ini menggunakan
sebuah sphtgmomanometer digital yang sudah dilengkapi dengan manset berikut
sensornya, serta layar untuk menampilkan hasil pengukuran.
C. Prinsip Kerja
Udara akan dipompa ke manset sekitar 20 mmHg di atas tekanan sistolik ratarata ( sekitar 120 mmHg untuk rata-rata ). Setelah itu perlahan-lahan udara akan
dilepaskan dari manset dengan mengendorkan knop pada tensimeter sehingga
menyebabkan tekanan dalam manset akan menurun. Secara perlahan manset
akan mengempes, kita akan mengukur osilasi kecil dalam tekanan udara dari
manset lengan. Tekanan sistolik merupakan tekanan di mana denyut nadi mulai
terjadi atau bisa dikatakan sebagai batas bawah. Kami akan menggunakan MCU
untuk mendeteksi titik di mana osilasi ini terjadi dan kemudian merekam tekanan
dalam manset. Kemudian tekanan dalam manset akan menurun lebih lanjut.
Tekanan diastolik akan diambil pada titik di mana osilasi mulai menghilang.
Tensimeter digital mempunyai 3 teori dasar, yaitu :
1) Metode Osilometri, yaitu Proses pengukuran perubahan tekanan udara yang
berada didalam manset yang disebabkan oleh tekanan dari nadi.
2) Unit melakukan pengukuran MAP terlebih dahulu baru kemudian melakukan
penghitungan tekanan Systolic dan Diastolic.
3) Hasil pengukuran biasanya ditampilkan pada display LED atau pada layar
monitor.
Sistolik (mmHg)
< 90
90 - 119
120 - 139
140- 159
160 - 179
180
Diastolik (mmHg)
< 60
60 79
80 89
90 99
100 109
110
dikategorikan
sebagai
Tekanan
Darah
Tinggi
atau
Hipertensi
(Hypertension).
Tensimeter Jarum
Harga lebih murah bila dibandingkan dengan jenis lain (tergantung merk)
Mudah
dibawa
(biasanya
diberikan
juga
tas/kantong
untuk
penyimpanannya)
Akurasi tinggi hingga 2mmHg
Tidak rewel
Cocok untuk penderita hipertensi yang sangat tinggi > 250 mmHg
Tahan lama asal jarumnya tidak terbentur/ jatuh
Sparepart selain jarum/jam tensi cukup mudah dicari
10
Tensimeter Raksa
Harga lebih mahal bila dibandingkan dengan tensimeter jarum/raksa
(tergantung merk)
Akurasi tinggi
Body tensi terbuat dari besi
Cocok untuk penggunaan klinik
Cocok untuk penderita hipertensi yang sangat tinggi > 250 mmHg
Tidak cocok untuk dibawa bepergian, karena bentuknya yang panjang dan
kaku
Tahan lama asal tidak jatuh
Bila tidak hati2 dalam penyimpanan dan perwatan kaca untuk pengukuran
bisa pecah
Sparepart selain kaca tensi cukup mudah dicari
Penggunaan cukup sulit bagi pemula karena memerlukan latihan dulu
Sulit bila akan mengukur sendiri, membutuhkan asisten terutama untuk
manula
Untuk hasil yang akurat harus menggunakan stetoskop sebagai alat bantu
.
Tensimeter Digital Lengan
Harga terhitung mahal bila dibandingkan dengan tensimeter jarum
(tergantung merk)
Mudah dibawa karena bentuknya yang kecil
Penggunaan mudah tinggal memencet satu tombol, pengukuran akan
terhitung sendirinya
Spare part mudah didapat
Biasanya ada indikator hipertensi
Ketika penggunaanya harus mengikuti
instruksi
yang
diberikan
di
panduannya
Bila pasien tidak bisa diam sulit diddapatkan hasil yang akurat
Akurasi pembulatan
Pada umumnya tidak bisa digunakan oleh penderita hipertensi dengan
ukuran lebih dari 250 mmHg karena hasilnya akan Error / tidak terbaca
11
digital
juga
memiliki
kelemahan
yaitu
tingkat
akurasi
pengukuran lebih rendah dari pada tensimeter raksa. Akurasi pengukuran pada
tensimeter digital ini dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya :
1. Kondisi baterai (daya)
2. Usia pemakaian (semakin lama pemakaian semakin menurun tingkat akurasi)
3. teknologi produk. Oleh karena itu kalibrasi secara berkala perlu dilakukan, dan
untuk proses kalibrasi digunakan tensimeter air raksa.
Systolic
Diastolic
susunan pembuluh darah. Pada prinsipnya, darah itu ngalir ke arah turunnya
tekanan yg berlaku di sepanjang pembuluh darah tersebut.. Sekitar tahun 1730, R.
Stephen H. menggunakan pipa gelas panjang yg langsung dihubungin ke
pembuluh arteri kuda dengan perantara trakea angsa. Apabila para ahli bedah,
mengukur pembuluh darah memakai kateter yg dipasang langsung pada
pembuluh darah, yang sebelumnya salah satu ujung kateternya dihubungin ke
transduser tekanan. Tapi karena cara yang digunakan R. Stephen H dan para ahli
bedah tersebut sangat tidak praktis, maka diciptakanlah sphygmomanometer
(tensi.red) yg terdiri dari manometer air raksa, pressure cuff & stetoskop. Pressure
cuff dipasang pada lengan kemudian dipompa perlahan-lahan dengan tujuan
aliran darah dapat distop, kemudian akan terlihat air raksa dalam tabung naik
pada skala tertentu (S), kemudian saat pressure cuff dilepaskan secara perlahan
(D). Stetoskop diletakan di daerah volar persis di atas arteri brakhialis, melalui
stetoskop itu akan terdengar vibrasi turbulensi darah yg disebut Bunyi Korotkoff.
Bunyi hilang pertama disebut Sistolik (S), sedangkan bunyi muncul pertama
disebut Diastolik (D). Dari situ kita bisa memprediksi tekanan darah seseorang
(dengan catatan systole dan diastole).
H. Pengoperasian (SOP)
1. Pastikan tidak ada udara yang tersisa di dalam bladder pada manset. Kecuali
untuk tipe advance yang memiliki sistem menguras udara residu pemeriksaan
sebelumnya.
2. Ukuran manset juga harus sesuai dengan pemasangan yang benar. Walau pun
tipe automatis/digital bila manset yang digunakan tidak tepat, maka hasil
pengukurannya pun akan tidak tepat.
3. Bila memakai model tensimeter digital yang wrist (model di pergelangan
tangan), gunakanlah pergelangan tangan kiri, kecuali karena ada kondisi yang
tidak memungkinkannya. Mengapa harus tangan kiri? Model wrist ini sangat
sensitif sehingga lebih baik menggunakan tangan yang paling dekat dengan
jantung. Jangan lupa juga untuk melepaskan jam tangan dan gelang.
4. Posisi pemasangan manset (tipe apa pun juga) harus memperhatikan artery
marking (penanda posisi arteri) yang ada pada manset.
5. Sebelum menekan tombolnya, pastikan tingginya manset sama dengan
jantung, sehingga disarankan diperiksa dalam keadaan duduk. Bila memakai
model wrist, tempelkan pergelangan tangan yang diperiksa ke dada.
13
6. Tekan tombol pemompa, dan tunggulah dengan sabar sampai alat benar-benar
berhenti bekerja.
bergoyang saat pemeriksaan; karena tensi meter digital terutama model wrist
sangat sensitif, sehingga getaran kecil dapat membuat salah pembacaan.
7. Baca hasilnya pada layar dan jangan dibulatkan. Angka yang ditunjukkan
merupakan angka yang biasanya sampai ke satuan mmHg.
8. Bila akan dilakukan pemeriksaan kedua, berilah jarak interval setidaknya 5
menit untuk memberikan sistem peredaran darah kembali normal setelah
tertekan saat pengukuran sebelumnya. Kemudian ulangi proses dengan cara
yang sama.
Tekanan sistolik adalah besarnya tekanan yang timbul pada pembuluh
arteri saat jantung memompa darah (berkontraksi). Sedangkan tekanan
diastolik adalah tekanan saat jantung dalam fase istirahat. Alat ini sangat penting
jika ada diantara keluarga menderita tekanan darah tinggi, maka perlu memiliki
alat
pengukur
tekanan
darah
(sphygmomanometer).
Salah
satu
kunci
14
15
2. Tipe Wirst
16
Pastikan setelah digunakan tensimeter digital dalam keadaan OFF atau mati.
Bersihkan tensimeter digital sebelum dan setelah penggunaan agar tensimeter
6.
18
N. Sejarah Tensimeter
Tensimeter dikenalkan pertama kali oleh dr. Nikolai Korotkov beliau adalah
seorang ahli bedah asal Rusia. Perkembangan dunia teknologi saat ini mendorong
keinginan manusia untuk mencari kemudahan dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya, khususnya dalam hal kesehatan. Tekanan Darah pada manusia berperan
penting dalam pemberian diagnosa apakah sesorang sehat atau tidak. Oleh karena
itu, dibuatlah Tensimeter untuk memudahkan pengecekan Tekanan Darah pada
tubuh manusia. Seiring berjalannya waktu, alat Tensimeter juga terus berkembang.
Dari awal mulanya Tensimeter analog, sekarang juga terdapat Tensimeter yang
beroperasi secara digital. Tensimeter digital tersebut lebih mudah digunakan
daripada tensimeter analog.
Kegunaan :
Alat Pengukur Tekanan Darah (tensimeter digital)
Fitur :
Tekhnologi Real Fuzzy
Indikator Resiko Hipertensi dan Irregular Heartbeat
Kapasitas memori 120 tes untuk 2 orang
Sistem pengoperasian 1 tombol
Dapat setting waktu dan tanggal
Data transfer to PC (opsional)
Manset Cone Cuff yang nyaman
19
Cara pakai :
1. Gunakan manset pada lengan tangan dengan posisi telapak tangan
menghadap ke atas, kencangkan manset
2. Pasang selang yang berada di manset ke unit.
3. Letakan lengan pada meja sehingga tinggi manset sejajar dengan tinggi
jantung
4. Usahakan selang tidak tertekuk
5. Tekan tombol ON/OFF untuk memulai pengukuran
6. Tunggu hasil pengukuran
Pressure Sensor
Differential Amplifier
High Pass Filter
Amplifier
CPU
Comparator
ROM
RAM
Display
Pump
Port I/O
20
Pump Motor Driver
Valve Driver
Ext. INT
SW. Start
SW. ON
Valve
21
Electronic
Blood
pressure
monitor(EBPM)
membutuhkan
4) Amplifier Circuit
Keluaran sinyal dari high pass filter masih sangat kecil dan perlu di kuatkan
oleh rangkaian amplifier.
Skema Amplifier
23
6) Comparator
Comparator yang digunakan merupakan differential comparator yang
berfungsi untuk penanda denyut jantung.
25
26
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam makalah ini
yang
manusia. Dan juga banyak dampak yang ditimbulkan jika kita tidak
memperhatikan kesehatan diri sendiri yang membantu kita untuk hidup sehat
dan normal tanpa harus takut untuk menjalani kehidupan yang baik dan sehat.
Tensimeter mempunyai keunggulan tersendiri yang mempunyai pengaruh yang
sangat baik pada manusia. Tensimeter digital sangat memudahkan kita untuk
mengetahui tekanan darah kita. Penggunaan tensimeter digital lebih gampang
dari jenis tensimeter yang lain. Tensimeter digital bias kita gunakan dimana saja
dan kapan saja tanpa bantuan orang lain. Kita dapat mengoperasikan sendiri
penggunaan tensimeter digital. .
Tensimeter digital juga mempunyai kelemahan, yaitu kurang akurat ketika
kita gunakan untuk mengukur tekanan darah.
B. Saran
Untuk menghasilkan penyajian makalah yang lebih berkualitas dan dapat
mengikuti standar yang telah ditetapkan, maka perlu kiranya penulis memberikan
saran sebagai berikut :
Perlu kiranya dilakukan pembahasan secara berkala oleh segenap pakar soal
pembaharuan format penulisan untuk lebih menyempurnakan formatnya.
27
DAFTAR PUSTAKA
http://oytana.blogspot.com/2010/09/tensimeter-pendahuluan-tensimeter.html
file:///D:/MATA%20KULIAH/SEMESTER%203/diagnostik/tensimeter%20digital/referensi
%20lap.diagnostik/Tensi%20meter%20(Spyghmomanometer).htm
file:///D:/MATA%20KULIAH/SEMESTER%203/diagnostik/tensimeter%20digital/referensi
%20lap.diagnostik/Pusat%20Makalah%20idris%20%20makalah%20tensimeter.htm
file:///D:/MATA%20KULIAH/SEMESTER%203/diagnostik/tensimeter%20digital/referensi
%20lap.diagnostik/Asal%20Mula%20Tensimeter%20%20%20Tensimeter
%20Digital.htm
file:///D:/MATA%20KULIAH/SEMESTER%203/diagnostik/tensimeter%20digital/referensi
%20lap.diagnostik/Jenis%20Alat-Alat%20kedokteran%20dan%20Fungsinya
%20%20%20Alat2Kesehatan.htm
http://alatkesehatann.net/blog/perbandingan-tensimeter-manual-dan-tensimeter-digital
http://share.pdfonline.com/ff7fcf607030425ca6a9999cb00cff34/makalah
%20pengelolaan%20alkes%20dan%20pkrt.htm
http://www.lazada.co.id/vinmed-tensimeter-vmd-21-putih-75137.html
http://www.lojai.com/product-181103-Family+Dr+AF+701+F+(Tensimeter+Digital).html
28