Sunteți pe pagina 1din 3

1.

Sistem Pemerintahan dan Partai Politik Rusia


Pasca runtuhnya komunis dan pecahnya Uni-Soviet, Rusia mengadopsi sistem
pemerintahan semi-presidensial federal. Rusia yang merupakan anak dari Un Soviet
mewarisi hak veto dalam perannya sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB,
secara tekns merupakan negara dengan sistem semi-presidensial. Disebut seperti itu
karena presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan berbagi kekuasaan
dengan perdana menteri. Sistem pemerintahan Rusia dipengaruhi oleh sistem
pemerintahan pada masa Tsar. Pada masa itu kekuatan terfokus pada satu pemimpin
dan peran perdana menteri cenderung lemah karena pembagian kekuasaan yang tidak
merata dan hanya berpusat pada isu-isu tertentu misalya isu sosial dan ekonomi.
Sistem kepresidenan Rusia terdiri atas presiden dan aparatur, yang sering kali
membayangi kinerja pemerintahan yang terdiri atas menteri dan perdana menteri.
Terdapat lima lembaga yang berdiri langsung dibawah presiden, yaitu The
Administration Presidential, The Administration of Affairs, The Kremlin property
management department, The Presidential Council, dan The Security Council.
The Administration Presidential memiliki tiga lembaga vital, yaitu State Legal
Directorate yang menyiapkan draft Undang-Undang dan dekrit Presiden. Main
Terrirtorial Administration yang berfungsi mengurusi permasalahan domestik di
Rusia, juga seksi Informasi dan Dokumentasi. Badan ini juga memiliki divisi yang
mengurusi isu-isu kebijakan dalam dan luar negeri. Badan kepresidenan yang kedua
adalah The Administrations of Affairs, yang tugas utamanya adalah mengurusi alokasi
pegawai, barang, penghargaan, serta bertanggung jawab terhadap pembayaran gaji
pegawai. Badan ini juga dapat dikatakan sebagai badan yang mengurusi urusan
rumah tangga Rusia. Lalu, The Kremlin Property Management Depertment yang
memiliki fungsi mengawasi properti bekas peninggalan era Tsar. The Presidential
Council, sebagai badan konsultasi kepresidenan yang bertugas merumuskan prioritas
kebijakan pemerintah serta mengawasi kekuasaan kepresidenan. Lalu badan
keamanan atau The Security Council yang bertugas sebagai badan konsultasi masalah
pertahanan dan keamanan. Pemerintahan, dipimpin oleh seorang perdana menteri
yang berada di bawah presiden, walaupun keduanya merupakan badan eksekutif.
Perdana menteri tidak dipilih langsung oleh rakyat, melainkan dipilih oleh presiden
berdasarkan persetujuan parlemen. Perdana menteri dan kabinet juga bukan lambang
kekuatan di parlemen, namun lebih cenderung sebagai instrumen politik eksekutif.

Presiden, yang dipilih langsung oleh rakyat, memilih menteri-menteri yang


akan mengisi posisi di kabinet. Komposisi parlemen tidak akan terlalu mempengaruhi
jalannya permerintahan karena kabinet merupakan hasil kalkulasi politik presiden
ketimbang lamabang kekuatan di parlemen. Hal presiden dan aparatnya mempunyai
peran dominan atas perdana menteri dan kabinetnya. Pasal 110.1 Konstitusi 1993
menyatakan bahwa kekuasaan eksekutif berada di tangan pemerintah, tetapi perdana
menteri sebagai kepala pemerintahan dibatasi oleh kekuasaan kepresidenan. Tanggung
jawab pemerintah dibatasi pada ranah ekonomi dan sosial.

Pemerintah juga

bertanggung jawab kepada presiden, selain kepada parlemen. Sister tripartit yang
diberlakukan Rusia menentukan pemerintah dalam ranah kekuasaan politik yang
diberikan relatif otonom, dimana presiden menentukan kebijakan secara menyeluruh,
dan Duma (Parlemen) mengawasi kapasitas dan akuntabilitas publik dengan menjaga
kepercayaan pemerntah .1
Dari segi partai politik, Rusia memiliki perkembangan yang cukup signifikan.
Pada masa awal berdirinya, Partai Komunis merupakan satu-satunya partai politik
resmi hingga tahun 90an.2 Pada saat itu, banyak muncul pergolakan dari kaum
ekstrimis yang mendesak untuk memecah Soviet dari dalam dan memperjuangkan
kekuatan politik hanya untuk golongannya. Runtuhnya Uni Soviet pada 25 desember
1991 membuka kesempatan bagi republik-republik baru untuk memisahkan diri dari
Uni Soviet. Pembubaran ini juga menandai terdaftarnya 12 partai politik di Soviet,
disamping hanya satu Partai Komunis sebelumnya. Penerapan sistem multipartai
ditetapkan secara resmi pada oktober 1993 ketika aturan negara tentang perkumpulan
publik telah dikeluarkan, dimana mengatur tentang parpol, organisasi perdagangan,
organisasi wanita, veteran, dan perkumpulan olahraga. Berdasarkan konstitusi,
dibutuhkan sekurang-kurangnya sepuluh orang warga negara untuk membentuk
perkumpulan yang resmi. Partai politik yang terbentuk harus sesuai dengan tujuan
negara dan mamou mengakomodasi perubahan sosial, etnis dan religi. Pada april

1 Arin Sandrina,Ambiguitas Sistem Pemerintahan Federasi


Rusia dalam https://www.scribd.com/doc/56644914/UASAmbiguitas-Sistem-Pemerintahan-Federasi-Rusia
2 Pete, Sejarah Perpolitikan Rusia dari Tahun ke Tahun dalam
http://www.kembangpete.com/2014/04/01/sejarah-perpolitikanrusia-dari-tahun-ke-tahun/

1995, Parlemen Rusia menyetujui aturan tentang organisasi publik. 3 Menjelang akhir
dekade 90an, tercatat sekitar 457 partai politik di Rusia. Pada juli 2001 disahkan UU
Parpol Rusia yang baru. Hal ini disebabkan setelah 10 tahun menjalankan
berdemokrasi, parpol yang ada dinilai gagal untuk berkembang dan mematangkan
diri, juga jumlahnnya yang terlalu banyak. Dengan adanya UU Parpol yang baru dapat
mengurangi jumlah partai dan menyegarkan perpolitikan di Russia. Didalam UU ini,
setidaknya partai politik harus memiliki anggota setidaknya 10.000 dan mempunyai
cabang di lebih dari separuh subyek federal (propinsi), dan disetiap subyek federal
paling tidak memiliki 100 anggota. Namun, tidak satupun partai memenuhi
persyaratan ini, kecuali Partai Komunis Rusia.4 Sejak tahun 2000, pada masa Vladimir
Putin, jumlah partai politik berkurang drastis. Pada 2008-2012 hanya ada 7 partai, dan
setiap pengajuan partai independent baru diblokir. Banyak dari partai-partai kecil
bergabung dengan partai besar sehingga hanya menyisakan 7 partai, yaitu Partai
Buruh Sosial Demokrat Rusia, Partai Komunis Federasi Rusia, Partai Komunis Uni
Soviet, Revolusionalis sosial kiri, Rusia Bersatu, Partai Sosialis-Revolusionaris.
Presiden Rusia saat ini berasal dari partai Rusia Bersatu.

3 Emilia Yustiningrum, Partai Politik, Pemilu, dan


Pemerintahan Rusia p. 96 -98
4 Pipit R. Kartawidjaya, Demokrasi Elektoral (Ch. 1)
Perbandingan Sistem dan Metode dalam Kepartaian dan Pemilu
p.46-48 dalam https://books.google.co.id/

S-ar putea să vă placă și