Sunteți pe pagina 1din 4

A.

Mempertimbangkan Aspek Keperilakuan terhadap Akuntansi


1. Akuntansi adalah tentang manusia
Berdasrkan permikiran perilaku, manusia dan factor social secara jelas didisain dalam aspek
aspek operasional utama dari seluruh system akuntansi.
2. Akuntansi adalah tindakan
Dalam organisasi, semua anggota mempunyai peran yang harus dimainkan dalam mencapai
tujuan organisasi. Peran tersebut bergantung pada seberapa besar porsi tanggung jawab dan
rasa tanggung jawab anggota terhadap pencapaian tujuan. Rasa tanggung jawab tersebut
pada sebagian organisasi dihargai dalam bentuk penghargaan tertentu.

B.

Dimensi Akuntansi Keperilakuan


Para akuntan dan manajer professional menyadari kebutuhan akan
tambahan informasi ekonomi yang dihasikan system akuntasi. Oleh karena,
itu informasi ditambah tidak hanya melamporkan data data keuangan tetapi
data data non keuangan yang terkait dalam proses pengambilan keputusan.
Sehingga para akuntan wajar memasukan dimensi dimensi keprilakuan dari
berbagai pihak yang terkait dengan informasi yang dihasilkan oleh sisitem.
1. Lingkup akuntansi keperilakuan
Akuntansi keperilakuan berada di balik peran akuntansi tradisional
yang berarti mengumpulkan, mengukur, mencatat dan melaporkan
informasi keuangan.
2. Akuntnsi keperilakuan : perluasan logis peran akuntansi tradisional
Pengambilan keputusan dengan menggunakan laporan akuntansi akan
dapat menjadi lebih baik jika laporan tersebut banyak mengandung
informasi yang relevan. Akuntan mengakui adanya fakta ini melalui
prinsip akuntansi yang dikenal dengan penggungkapan penuh ( full
disclouser). Prinsip ini memelukan penjelasan yang tidak hanya berfusi
sebagai pengganti an penambahan informasi gyna mendukung laoran
data perusahaan. Tetapi juga sebagai laporan menjelaskan kritik
terhadap kejadian kejadian non keuangan.

C.

Lingkup dan Sasaran Hasil Ilmu Keperilakuan


Akuntansi keperilakuan (behavioral accounting) adalah cabang akuntansi
yang mempelajari hubungan antara perilaku manusia dengan sistem
akuntansi (Siegel, G. et all. 1989)Istilah ilmu keprilakuan adalah penemuan
yang relative baru. Ilmu keprilakuan mencangkup biang riset manapun yang
mempelajrinya baik melalui metode obsevasi maupun esperimentasi,
perilaku manusia dalam lingkunan fisik maupun manual.

D.

Lingkup dan Sasaran hasil dari akuntansi Keperilakuan


Pada masa lalu, para akuntan semata-mata fokus pada pengukuran
pendapatan dan biaya yang mempelajari pencapaian kinerja perusahaan di
masa lalu guna memprediksi masa depan. Mereka mengabaikan fakta bahwa
kinerja masa lalu adalah hasil masa lalu dari perilaku manusia dan kinerja
masa lalu itu sendiri merupakan suatu faktor yang akan mempengaruhi
perilaku di masa depan.

E.

Persamaan dan Perbedaan Ilmu kerilakuan dan Akuntansi Keperilakuan


Ilmu keperilakuan mempunyai kaitan dengan penjelasan dan prediksi
keperilakuan

manusia.

Akuntansi

keperilakuan

menghubungkan

antara

keperilakuan manusia dengan akuntansi. Ilmu keperilakuan merupakan


bagian dari ilmu sosial, sedangkan akuntansi keperilakuan merupakan bagian
dari ilmu akuntasi dan pengetahuan keperilakuan.
F.

Perspektif Berdasarkan perilaku manusia : Psikologi, Sosialogi dan Psikologi


Sosial
Menurut Robbins (2003), Ketiga hal tersebut, yaitu psikologi, sosiologi
dan psikologi sosial menjadi kontribusi utama dari ilmu keperilakuan.
Ketiganya melakukan pencarian untuk menguraikan dan menjelaskan perilaku
manusia, walaupun secara keseluruhan mereka memiliki perspektif yang
berbeda mengenai kondisi manusia.

G.

Beberapa Hal Penting Dalam Perilaku Organisasi


Teori perilaku organisasional mencerminkan inti yang ditangani oleh teori

teori tersebut
1.

Teori peran

Susunan atau tanggapan perilaku yang kita harapkan dan


kehendki ditunjukkan sebagai peranan social.
2.

Struktur Sosial
System masyarakat social merupakan perhatian utama bagi para
akuntan keprilakuan organisasi bisnis atau masyarakat bisnis.

3.

Budaya
Budaya telah didefinisikan dengan berbagai cara, namaun sapai
sekarang belum dapat didefinisikan secara pasti. Budaya merupakan
norma norma dan nilai nilai yang dpat mengarahkan perilaku anggota
organisasi.

4.

Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi merupakan tingkat sejauh mana seorang karyawan
memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan tujuannya, serta
berniat mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi itu.

5.

Konflik Peran
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling
memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial
antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu
pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya
atau membuatnya tidak berdaya

6.

Konflik Kepentingan
Konflik kepentingan adalah suatu keadaan sewaktu seseorang
pada posisi yang memerlukan kepercayaan, seperti pengacara, politikus,
eksekutif

atau

direktur

suatu

perusahaan,

memiliki

kepentingan

profesional dan pribadi yang bersinggungan.


7.

Pemberdayaan karyawan
Perberdayaan karyawan berarti penciptaan sebuah lingkungan di mana
karyawan

memiliki

wewenang

yang

lebih

untuk

menyelesaikan

pekerjaan mereka dengan konsekuensi mereka bertanggungjawab atas


hasil

penciptaan

sebuah

lingkungan

karyawan

dimana

karyawan

memiliki wewenang yang lebih banyak untuk menyelesaikan pekerjaan


mereka dengan konsekuensi mereka bertanggungjawab atas hasil
pekerjaan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Ishak, Muhammad, Arfan Ikhsan. 2005.Akuntansi Keprilakuan.Jakarta:Salemba
Empat

S-ar putea să vă placă și