Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kejang demam merupakan gangguan transien pada anak-anak yang
terjadi bersamaan dengan demam. Keadaan ini merupakan salah gangguan
neurologis yang paling serimg dijumpai pada kanak-kanak dan menyerang
sekitar 4% anak.Kebanyakan serangan kejang demam terjadi setelah usian
6bulan dan biasanya sebelum usia 3 tahun dengan peningkatan frekuensi
serangan pada anak-anak yang berusia kurang dari 18 bulan. Kejang demam
jarang terjadi setelah usia 5 tahun. Sebagian besar kejang demam merupakan
kejang generalisata dan berangsung kurang dari 5 menit.(Wong,2008:1260)
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan kejang demam?
2. Apa saja klasifikasi kejang demam?
3. Apa penyebab dari kejang demam?
4. Bagaimana tanda dan gejala anak yang mengalami kejang demam?
5. Bagaimana patofisiologi kejang demam?
6. Bagaimanakah pathway pada penyakit kejang demam?
7. Apasajakah penatalaksanaan gawat darurat pada kejang demam?
C. TUJUAN
1. Memahami pengertian kejang demam.
2. Mengetahui dan memahami tanda dan gejala pada penderita kejang
demam.
3. Mengetahui dan memahami etiologi pada kejang demam.
4. Mengetahui dan memahami pathway pada penyakit kejang demam.
5. Mengetahui dan memahami patofisiologi pada penyakit kejang
demam.
6. Mengetahui penatalaksanaan gawat darurat pada kejang demam
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Kejang demam merupakan gangguan transien pada anak-anak yang
terjadi bersamaan dengan demam .(Wong,2008:1260)
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan
suhu tubuh (rektal lebih dari 38o C) yang disebabkan oleh proses
ekstrakranium.(Febry & Marendra,2010:39)
Kejang demam merupakan suatu kejang yang terjadi pada usia antara
3 bulan hingga 5 tahun yang berkaitan dengan demam namun tanpa adanya
tandatanda infeksi intrakranial atau adanya penyebab yang jelas. (Meadow &
Simon, 2005:113)
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan kejang demam adalah
bangkitan kejang yang terjadi karena peningkatan suhu tubuh yaitu 38 o C yang
sering di jumpai pada usia anak dibawah lima tahun.
B. KLASIFIKASI
1. Kejang demam
kejang demam sederhana yaitu kejang berlangsung kurang dari 15 menit
dan umum. Jenis ini muncul tanpa gangguan kesadaran. Pergerakan
konvulsif secara dominan hanya memengaruhi satu area. Aktivitas kejang
dapat fokal kemudian menyebar pada batang tubuh dan menjadi
menyeluruh (kejang jacksonian). Kadang-kadang kejang diikuti oleh
kelemahan sementara pada anggota badan yang terlibat (paralisis Todd).
2. Kejang kompleks
Diagnosis
dipastikan
dengan
EGG
yang
umumnya
C. ETIOLOGI
Penyebab kejang demam hingga kini belum diketahui.Namun, kondisi ini
sering disebabkan oleh infeksi saluran pernafasan atas, otitis media,
pneumonia, gastroenteritis dan infeksi saluran kemih. Kejang tidak selalu
tinbul pada suhu yang tinggi. Kadang-kadang demam yang tidak begitu tinggi
dapat menyebabkan kejang. (Febry & Marendra,2010:40)
Kejang dapat terjadi pada setiap orang yang mengalami hipoksemia
(penurunan oksigen dalam darah) berat,hipoglikemia, asodemia, alkalemia,
dehidrasi, intoksikasi air, atau demam tinggi. Kejang yang disebabkan oleh
gangguan metabolik bersifat reversibel apabila stimulus pencetusnya
dihilangkan.
D. MANIFESTASI KLINIS
1. Suhu tubuh > 380 C
2. Anak sering hilang kesadaran saat kejang
3. Kepala anak seperti terlempar ke atas, bola mata naik ke atas, tungkai dan
lengan mulai kaku, bagian tubuh anak menjadi berguncang.
4. Kulit pucat dan mungkin menjadi biru
(Dewanto, 2009:93)
(Eveline & Nanang, 2010:124)
E. PATOFISIOLOGI
Kejang adalah manifestasi klinis khas yang berlangsung secara
intermitten dapat
emosi,
aktifitas
lain
secara
bersama-sama melepaskan
muatan
asam gama
amino
butirat
F. PATHWAY
Infeksi bakteri
virus & parasit
Reaksi inflamasi
Kelainan neurologis
perinatal/prenatal
Ketidakseimbangan potensial
(membrane ATP ASE)
Perubahan difusi
Na+ & K+
Perubahan beda
potensial
membrane sel
neuron
Prubahan konsentrasi
dinding ekstraseluler
Hipertermia
Resiko kejang
berulang
Resiko
keterlambatan
perkembangan
Resiko cedera
kejang
Resiko cedera
Kurang dari 15 menit
Kesadaran
Reflek menelan
Resiko aspirasi
Kebutuhan O2
Suhu tubuh
Resiko asfiksia
Termoregulasi tidak
efektif
6
Perubahan suplay
darah ke otak
Resiko kerusakan sel
neuron otak
Resiko ketidakefektifan
perfusi jaringan otak
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Prymery Survey
1.
Airway
Pada airway perlu diketahui bahwa proses kejang demam dapat
mempengaruhi system persyarafan mengalami gangguan sehingga tidak
berfungsi dengan optimal, kemungkinan otot pernapasan mengalami
penyempitan dan lidahnya menutup jalur pernapasan.
Diagnosa:
Ketidakefektifan jalan napas berhubungan dengan kejang demam
Intervensi:
a.
b.
2. Breathing
Pada breathing akan terjadi gangguan pernapasan karena adanya
penutupan saluran pernapasan oleh lidah.
Diagnosa:
Pola napas tidak efektif berhubungan dengan system neurologi
Intervensi:
a.
Kaji RR
b.
Kaji Nadi
c.
d.
e.
f.
Bunyi napas
3. Circulation
Pada sirkulasi terjadi suhu tubuh yang meningkat karena adanya
penyempitan pembuluh darah.
7
Diagnosa:
Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
Intervensi:
a.
Kaji suhu
b.
Turgor kulit
c.
TD
d.
Nadi
e.
Diagnosa:
Perfusi jaringan cerebral tidak efektif bd reduksi aliran darah ke otak
Intervensi:
a.
b.
4. Disability
Pada pasien dengan kejang demam berisiko cedera fisik yang
disebabkan defisit pengetahuan pada orang tua klienkarena kurangnya
informasi.
Diagnosa:
Resiko cedera
Intervensi:
a.
b.
Diagnosa:
Kurang
pengetahuan
orang
tua
tentang
kondisi,
prognosis,
5. Evaluasi
a.
b.
c.
d.
e.
B. Tindakan primer
1.
Baringkan klien pada tempat yang rata dan jangan melawan gerakan
klien saat kejang
2.
Bila klien muntah miringkan klien untuk mencegah aspirasi ludah atau
muntahan.
3.
b.
c.
4.
5.
6.
DAFTAR PUSTAKA
10