Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Pendahuluan
Ikterus adalah warna kuning yang terlihat pada kulit dan selaput lendir
oleh karena adanya penimbunan bilirubin di jaringan bawah kulit atau
selaput lendir. Pada neonatorus ikterus pada masa neonatal dapat
merupakan manifestasi daripasa suatu penyakit atau kelainan
patologis.
Selain itu dapat pula merupakan suatu stadia maturasi fungsional.
Apapun penyebabnya, penumpukan bilirubin tersebut dapat
menimbulkan keadaan patologi pada saat dan kondisi tertentu. Angka
dan kejadian ikterus pada bayi baru lahir sangat berbeda hal ini
kemungkinan besar disebabkan oleh perbedaan dalam pengelolaan
neonatus yang pada akhir-akhir ini mengalami banyak kemajuan. Yang
dapat digolongkan di sini ialah pemberian makanan yang lebih dini,
derajat iluminasi tempat perawatan bayi yang ditingkatkan,
penggunaan beberapa tindakan profilaksis seperti luminal pada ibu
dan bayi, suntikan immunoglobulin anti D pada inkompatibilitas darah
rhesus, penghindaran faktor-faktor pencetus hemolisis pada defisiensi
ensim G5PD, pemberian obat yang lebih hati-hati pada ibu pada
kehamilan, persalinan dan pada bayi.
Perbedaan kejadian ini dapat pula disebabkan oleh perbedaan dalam
keadaan inkompatibilitas darah, kejadian defisiensi G5PD dan
perbedaan morbiditas pada neonatus di tiap klinik, di daerah dan
negara.
Ikterus fisiologik ialah ikterus yang timbul pada hari kedua dan ketiga
yang tidak mempunyai dasar patologik, kadarnya tidak melewati kadar
yang membahayakan atau mempunyai potensi menjadi kern ikterus
dan tidak menyebabkan suatu morbiditas pada bayi. Ikterus ini
biasanya menghilang pada akhir minggu pertama atau selambatlambatnya 10 hari pertama.
Ikterus dikatakan fisiologik apabila:
1. Timbul pada hari kedua dan ketiga
2. Kadar bilirubin indirek tidak melebihi 10 mg% pada bayi cukup bulan
dan 12,5 mg% pada bayi kurang bulan.
3. Kecepatan peningkatan kadar bilirubin tidak melebihi 5 mg% per
hari.
4. Kadar bilirubin direk tidak melebihi 1 mg%
5. Ikterus menghilang pada 10 hari pertama.
6. Tidak terbukti mempunyai hubungan dengan keadaan patologik.
Ikterus patologik
Ikterus patologik ialah ikterus yang mempunyai dasar patologik atau
kadar bilirubinnya mempunyai suatu nilai yang disebutkan
hiperbilirubinemia. Dasar patologik ini misalnya jenis bilirubin, saat
timbulnya, dan menghilangnya ikterus dan penyebabnya. Setiap
Hb: Fe dan
Globin
Biliverdin
Bilirubin
Eritrosit
Sumber
lain
Bilirubin
indirek
Uptake protein Y,
protein Z
Glukoronil
transferase
Konjugasi
H
bi idr
lir oli
ub si
in s
Sirkulus enterohepatik
(B
glukoronidase)
Urobilinoge
n
Sterkobilin
Metabolisme
Metabolismebilirubin
bilirubinpada
pada
neonatus
neonatus
Bi l i rub in di rek
Bi l i rub in di rek
S ep si s i n tra ut eri ne
S ep si s i n tra ut eri ne
Bi l i rub in
Bi l i rub in
C oom b te st (+ )
C oom b te st (+ )
Re ti cul osi t
Re ti cul osi t
B ert amb ah
B ert amb ah
Morf. Se l d arah m era h
Morf. Se l d arah m era h
Sp esi fi
k
Skema
pendekata
n khusus
ichterus
N ormal / re nd ah
N ormal / re nd ah
R he sus
R he sus
I nkomp . A BO
I nkomp . A BO
G ol ong an d arah l ai n
G ol ong an d arah l ai n
Sp he rocytosi s
Sp he rocytosi s
El li p tocyt osi s
El li p tocyt osi s
St omat ocytosi s
St omat ocytosi s
Pykonocy tosi s
Pykonocy tosi s
Frag e
Frag e
N on sp esi fi k
N on sp esi fi k
Defi si e nsi G6 PD
Defi si e nsi G6 PD
Tha la sem ia
Tha la sem ia
Hem ol i sis ol e h vi tam in K
Hem ol i sis ol e h vi tam in K