Sunteți pe pagina 1din 10

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA IBU.

S TERUTAMA
PADA IBU. S DENGAN MASALAH KESEHATAN HIPERTENSI
Pada kesempatan kali ini penulis akan menyajikan data tentang Asuhan Keperawatan
Keluarga yang telah penulis laksanakan mulai dari tanggal 5 Mei sampai dengan 12 Mei
2014
melalui peninjauan langsung pada keluarga terutama yang mengalami
masalah kesehatan Hipertensi di Dusun Gampong Teungoh, Kecamatan Blang Mangat Kota
Lhokseumawe.

Baca Juga : Asuhan Keperawatan keluarga Ibu S terutama An. D yang


mengalami masalah kesehatan Infeksi Saluran Kemih (ISK)

A.
1.
a.
b.

Pengkajian Keluarga
Data Umum
Kepala Keluarga (KK)
Alamat Dan Telepon/Hp

c. Pekerjaan Kepala Keluarga


d. Pendidikan Kepala Keluarga
e. Komposisi Keluarga
Tabel 3.1 komposisi keluarga ibu S

: Ibu S
: Gampong Baloy, Kecamatan Blang
Mangat/ : Bertani/ Berkebun
: SD

N
o

Nama

Jenis

1
2
3

Ibu Saidah
An. Musliadi
An. Marzuki

P
L
L

Hubungan
keluarga kepala
keluarga
KK
Anak
Anak

Umur
(tahun)

Pendidikan
terakhir

54
28
20

SMP
SMA
SMA

f.
g.
h.
i.

Tipe Keluarga
: tipe keluarga ibu S adalah single parent
Suku Bangsa
: Aceh
Agama
: Islam
Status Sosial Ekonomi
Status ekonomi keluarga merupakan ekonomi menengah kebawah. Penghasilan
keluarga dari bertani. Keluarga ibu S mengatakan dengan penghasilan
tersebut ibu S merasa belum cukup untuk memenuhi kebutuhan seharihari, karena saat ini saat ini ibu S sebagai kepala keluarga dan saat ini
pula dirinya sedang sakit. Anak ibu S yaitu An. Ma sehari-harinya hanya
bekerja sebagai buruh lepas yang kadang kala ada hasil dan kadang tidak
dan An.Mu tidak bekerja hanya membantu ibu S bertani.
j. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Aktivitas rekreasi keluarga Ibu S hanya di habiskan di rumah saja dengan menonton televisi.
2. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan dan tugas perkembangan keluarga ibu S saat ini adalah keluarga
dengan anak dewasa (pelepasan) dengan tugas keluarga:
1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
2) Mempertahankan keintiman pasangan
3) Membantu orangtua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua
4) Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
5) Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
b. Tugas Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Keluarga ibu S belum bisa memenuhi tugasnya sebagai kepala keluarga yang mana anaknya
belum ada yang mandiri dan berkeluarga dan masih tergantung pada dirinya.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
Ibu S mengatakan dirinya kini sedang mengalami masalah kesehatan dengan gejala sakit
kepala, pusing, lemas, mudah cemas, dan sudah pernah berobat dan memiliki riwayat darah
tinggi sebelumnya. Masalah kesehatan ini sudah dialami ibu S semenjak 1 tahun lebih dan
masih menjadi masalah kesehatannya sampai saat ini karena tidak atau belum kunjung
sembuh.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Ibu S mengatakan riwayat kesehatan keluarganya terdahulu juga memiliki riwayat darah
tinggi dan penyakit kencing manis seperti yang dialami oleh ayah dan adik kandung ibu S
yang memiliki riwayat hipertensi dan kencing manis.
3. Data Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
Rumah keluarga ibu S adalah milik pribadi dengan tipe rumah semi permanen dengan
luas5x7 m2 dan berlantai semen, di dalam rumah ada 3 kamar dengan ventilasi yang
bagus dan mendapatkan udara yang bersih, keadaan rumah kurang terawat,
SPAL dengan kondisi bersih yang dialiri ke parit, sumber air bersih dari sumur dengan
warna jernih, dan sumber air minum berasal dari air mineral isi ulang.
b. Karakteritik Tetangga dan Komunitasnya
Ibu S hanya tinggal dengan dua anaknya yang jauh dari sanak saudaranya yang lain.
Karakteristik tetangga dan komunitas ibu S sangat baik dan saling gotong royong dalam hal
kegiatan apapun di lingkungannya dalam berbagai acara. Umumnya penduduk di sekitar
tetangga ibu S berprofesi sebagai petani. Komunikasi antar tetangga sangat baik dan saling
menghargai.
c. Mobilitas Geografis Keluarga

d.

e.

4.
a.

b.

c.

d.

5.
a.
b.
c.

d.
1)

Ibu S sudah lama tinggal di desa tersebut semenjak berkeluarga. Suami ibu S hampir 6 tahun
tiada, namun anak-anak ibu S belum berkeluarga. Karabat dari keluarga ibu S berada di
daerah lain yang agak jauh dari rumah ibu S, namun tidak terlalu jauh dari rumah keluarga
almarhum suaminya.
Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat
Keluarga ibu S hidup berdampingan dengan tetangga dan terjalin komunikasi dengan baik
antar masyarakat, keluarga Ibu S sering terlibat dalam kegiatan di desanya terlebih begitu
juga dengan anak-anaknya. Namun disaat sakit ibu S jarang keluar rumah dan lebih sering
istirahat dirumahnya (bedrest).
Sistem Pendukung Keluarga
Lingkungan tempat tinggal keluarga Ibu S berada jauh dari familinya namun saat ibu S
membutuhkan bantuan tetangga ibu S senang membantu. Keluarga ibu S tergolong keluarga
yang kurang mampu sehingga disaat ibu S keluarga tidak mempunyai biaya untuk berobat
maksimal sehingga ibu S tidak sembuh total dalam berobat.
Struktur Keluarga
Struktur Peran
Ibu S menjadi tumpuan keluarga dan menjadi kepala keluarga. Anak-anak ibu S sudah
dewasa namun belum mampu untuk berkeluarga sehingga masih menjadi tanggung jawab ibu
S dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun begitu anak-anaknya juga sudah biasa
membantu ibu S mengerjakan kebutuhannya sendiri tapi belum mampu menggantikan peran
pengganti ibu S yang mungkin tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarga.
Nilai Dan Norma Budaya Keluarga
Nilai dan norma budaya yang diberlakukan keluarga Ibu S berdasarkan anjuran agama dan
adat istiadat yang berlaku di tempatnya terutama dalam hal pendidikan agama dan norma
agama.
Pola Komunikasi Keluarga
Sistem komunikasi yang diterapkan Ibu S dalam keluarga termasuk hal yang umum di
lakukan di masyarakat di sekitarnya. Komunikasi yang digunakan adalah menggunakan
bahasa Aceh, komunikasi bersifat terbuka satu sama lain sehingga apabila ada masalah akan
cepat terselesaikan dan komunikasi yang dilakukan biasa saat selesai makan malam dan saat
bersantai.
Struktur Pendukung Kekuatan Keluarga
Keluarga Ibu S masih memiliki kerabat yang bisa diharapkan bilamana memerlukan
bantuan. Masalah kesehatan yang terjadi pada ibu S masih bisa diobati dengan dukungan
anggota keluarga namun keluarga ibu S jarang mengabari kerabatnya karena tidak ingin
membuat kerabatnya khawatir.
Fungsi Keluarga
Fungsi Pendidikan/Afektif
Keluarga ingin anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang lebih baik dari dirinya, namun
Ibu S hanya dapat menyekolahkan anaknya sampai jenjang SMA.
Fungsi Sosialisasi
Keluarga selalu mengajarkan dan menekankan bagaimana berperilaku baik dengan sesama
karena menurut keluarga dalam hidup ini manusia selalu membutuhkan satu sama lainnya .
Fungsi Ekonomi
Menurut keluarga penghasilan hanya diperoleh dari hasil bertani yang mungkin hanya 3
bulan sekali namun keluarga ibu S sudah bersyukur dengan keadaanya walaupun kadang
tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kini ibu S sudah sering berada di
kasur ketimbang di sawah .
Fungsi Pemenuhan (Perawatan/Pemeliharaan Kesehatan)
Mengenal Masalah Kesehatan

2)

3)
4)

5)
e.

f.
6.
a.

b.

c.
d.
e.
7.
8.

Keluarga Ibu S sudah mengetahui masalah kesehatan yang terjadi pada ibu S dan sudah
pernah berobat namun sering juga ibu S menganggap sakitnya karena faktor usia. Namun
keluarga tidak mengetahui bahwa penyebabnya juga muncul dari asupan nutrisi yang salah.
Mengambil Keputusan Mengenai Tindakan Kesehatan
Ibu S sudah bisa memutuskan untuk berobat ke puskesmas atau tempat praktik jika
mengalami gejala seperti sakit kepala dan pusing untuk mendapatkan perawatan dan
konsultasi kesehatan namun kadang kala ibu S tidak mampu pergi berobat dan anaknya tidak
berada dirumah membuat ibu S tidak terkontrol peyakitnya.
Kemampuan Merawat Anggota Keluarga yang Sakit
Ibu S tinggal bersama kedua anaknya. Menurut pengakuan ibu S anaknya sering tidak ada
dirumah sehingga ibu sangat khawatir jika terkadang sakit tidak ada yang melihatnya.
Kemampuan Keluarga Memelihara/Memodifikasi Lingkungan Rumah Yang Sehat
Tipe rumah Ibu S tergolong tipe rumah yang sederhana namun jarang terawat yang mungkin
tugas Ibu S yang sudah tumpang tindih yang dan kini ibu S tidak bias beraktivitas maksimal
untuk memenuhi perawatan dan memelihara lingkungan rumah.
Kemampuan Menggunakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Ibu S saat pertama sakit selalu kontrol akan penyakitnya namun sudah 6 bulan terakhir ini ibu
S sudah jarang kontrol penyakitnya ke puskesmas.
Fungsi Religius
Keluarga ibu S beragama islam dan ajaran maupun prilaku kedua anaknya ia tekankan harus
sesuai dengan ajaran agama. Begitu juga kegiatan agama didesanya yang dulunya saat aktif
mengikuti segala bentuk kegiatan keagamaan namun sekarang sudah jarang selama
aktivitasnya berkurang karena sakit.
Fungsi Reproduksi
Keluarga ibu S adalah keluarga single parent yang tentu saja tidak lagi memiliki keturunan
dan ibu S juga sudah tidak produktif lagi.
Stress dan Koping Keluarga
Stressor (Masalah) Jangka Pendek
Ibu S gelisah karena masalah kesakitan yang dialaminya sangat menggangu kebiasan
rutinitasnya sehari-hari. Ibu S merupakan masih menjadi tumpuan keluarga dalam memenuhi
kebutuhan sehari jadi ibu sangat mengingikan untuk sembuh total dan bisa beraktivitas secara
normal.
Stress (Masalah) Jangka Panjang
Ibu S cemas dengan kondisinya yang sudah mampu merawat anaknya dan terlebih anakanaknya adalah laki-laki sehingga kebutuhan keluarga tidak bisa ia harapkan pada anaknya
semua.
Kemampuan Keluarga Berespons Terhadap Stressor (Masalah)
Ibu S dan keluarga mengaku cemas dengan kesehatan anggota keluarganya namun keluarga
tidak putus asa dan tidak terlihat menampilkan perilaku yang maladaptif.
Strategi Koping yang digunakan
Ibu S dan anaknya selalu mengharapkan adanya petunjuk dan mengharapkan ridha Allah
dalam segala kejadian maupun masalah yang terjadi.
Strategi Adaptasi Disfungsional
Keluarga tidak menunjukkan sikap maupun tindakan yang maladaptif dalam menghadapi
masalah.
Harapan Keluarga
Keluarga ibu S berharap dengan kehadiran perawat dapat membantu mereka dalam hal
kesehatan dan untuk mengurangi masalah kesehatan yang sedang dialaminya.
Data Tambahan

Ibu S mengatakan sakit kepala dengan skala nyeri 2, ibu S mengatakan tidak bisa tidur
dengan nyenyak dan sering memegang kepala. Keluarga mengatakan Ibu S selama ini jarang
beraktivitas dan keadaan ini sudah dirasakan selama kurang lebih 1 tahun terakhir. Keluarga
mengatakan ibu S sudah jarang mengontrol penyakitnya ke puskesmas.
Skala kekuatan otot Ibu S :
9. Pemeriksaan kesehatan tiap anggota keluarga (head to toe)
Tabel 3.2: Pemeriksaan kesehatan Ibu S tanggal 6 Mei 2014
No Area pemeriksaan
Hasil
1
Kepala
Bentuk oval, rambut ikal, hitam dan lebat.
Nyeri kepala. Tidak ada benjolan di daerah
kranium.
2
Mata/ wajah
Ibu S mengeluh matanya kadang-kadang kabur
dan berkunang-kunang saat reaksi nyeri dan
wajah menegang
3
Hidung
Penciuman (nervus olfaktorius) tidak ada
masalah
4
Mulut
Mulut kering, napas bau, lidah kotor,
mukosakering.
5
Leher
Terkadang Ibu S mengeluh nyeri di pundak
menjalar ke leher. Tidak ada pembesaran
kelenjar limpa.
6
Dada/ thorak
Dada simetris, nyeri (+), jantung berdebardebar jika sedang sakit/nyeri.
7
Abdomen
kadang mengalami konstipasi (namun
peristaltik dalam batas normal saat
pengkajian).
8
Tangan
Ekstremitas atas terasa hangat, kram
kelemahan, dapat bergerak minimal dan tidak
ada tanda-tanda yang bermasalah.
9

Kaki

10
11
12

Genetalia
Keadaan Umum
Lain-lainnya :
Berat badan
Tinggi badan
Vital sign

Esktremitas bawah terasa hangat, kram,


bergerak minimal.
Tidak dikaji dan tidak ada keluhan.
Lemas, menahan rasa sakit dan takut.
65 Kg
155 cm
TD: 160/100 mmHg, Pulse: 80x/ i, RR: 24x/ i,
T: 37oC

Tabel 3.3: Pemeriksaan kesehatan An. Mu tanggal 6 Mei 2014


No Area pemeriksaan
Hasil
1

Kepala

2
3

Mata
Hidung

Mulut

Bentuk oval, rambut ikal, lurus, dan tidak ada


masalah kesehatan.
Tidak anemis, tidak ada masalah penglihatan.
Tidak ada secret, tidak ada masalah
penciuman.
Mukosa lembab, tidak ada kesulitan menelan,

Leher

Dada

Abdomen

8
9
10

Tangan
Kaki
Lain-lainnya :
Berat badan
Tinggi badan
Vital sign

11

Keadaan umum

gigi utuh
Tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran
kelenjar limpa
Simetris, bunyi jantung dan paru dalam batas
normal
Tidak ada distensi, peristaltik (+), tidak
terdapat kelainan/ masalah kesehatan
Tidak terdapat kelainan/ masalah kesehatan
Tidak terdapat kelainan/ masalah kesehatan
50 Kg
160 cm
TD: 120/80 mmHg, Pulse: 80x/ i, RR: 20x/ i,
T: 36oC
Tidak terdapat masalah kesehatan

Tabel 3.4: Pemeriksaan kesehatan An. Ma tanggal 6 Mei 2014


No Area pemeriksaan
Hasil
1
2

Kepala
Mata

Hidung

Mulut

Leher

Dada

Abdomen

8
9
10

Tangan
Kaki
Lain-lainnya :
Berat badan
Tinggi badan
Vital sign

11

Keadaan umum

Rambut bersih, lebat, lurus dan bebas ketombe


Sklera mata kiri dan kanan tidak anemis dan
palpebra merah mudah
Tidak bersekret, dan tidak ada kelainan
penciuman
Mukosa lembab, tidak ada kesulitan menelan,
gigi utuh
Tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran
kelenjar limpa
Simetris, bunyi jantung dan paru dalam batas
normal
Tidak ada distensi, peristaltik (+), tidak
terdapat kelainan/ masalah kesehatan
Tidak terdapat kelainan/ masalah kesehatan
Tidak terdapat kelainan/ masalah kesehatan
50 Kg
155 cm
TD: 120/80 mmHg, Pulse: 80x/ i, RR: 20x/ i,
T: 36oC
Tidak terdapat masalah kesehatan

B. Diagnosa Keperawatan
1. Analisa Data
Tabel 3.5 Analisa Data
N
Data
o
1 Tanggal: 6 Mei 2014
Data Subjektif:
- Ibu S mengeluh sakit kepala

Masala
h
Gangg
uan
rasa

Etiologi
Ketidakmampuan
keluarga
dalammerawat

- Ibu S mengatakan nyeri skala 2


- anak-anak ibu S mengatakan kurang
memahami cara merawat ibu S
- ibu S tidak diet makanan khusus dan
makan tanpa ada pantangan.
- Pola tidur ibu S tidak sesuai dan kurang
dari kebutuhan.
Data Objektif:
- Ibu S sering terlihat memegang kepala
bagian belakang.
- Wajah ibu S terlihat cemas dan tagang.
- TD : 160/100 mmHg
- Pulse : 80 x/menit
- RR : 24 x/menit
- T : 37oC
2 Tanggal : 6 Mei 2014
Data Subjektif:
- Ibu S mengatakan selama ini
tidak bisa mengerjakan
aktifitasnya sehari-hari dan
sering bedrest.
- Keluarga mengatakan bahwa ibunya
sudah mengalami penyakit ini lebih sari 1
tahun dan sudah jarang bekerja atau pergi
kesawah selama ini.
Data Objektif:
- Ibu S tidak bisa mengerjakan
pekerjaanya dengan maksimal.
- Ibu S sering bedrest total saat sakit.
- Ibu S sering mengeluh nyeri dan susah
tidur.
Skala kekuatan dan persentasi kekuatan
otot
4444 4444
4444 4444

nyama
n
(nyeri)

anggota keluarga
yang mengalami
hipertensi.

Intoler
ansi
aktivit
as

Ketidakmampuan
keluarga dalam
merawat anggota
keluarga yang
mengalamihiperten
si.

Tabel 3.5: Lanjutan Analisa Data


No
3
-

Data
Tanggal 6 Mei 2014
Data Subjektif:
Ibu S mengatakan tidak
mengerti dampak dari darah
tinggi yang di deritanya
Ibu S mengatakan tidak
pernah pantangan makan.
Ibu S mengatakan sudah
jarang kontrol ke puskesmas
Data Objektif:
TD : 160/100 mmHg.
Jarang
kontrol
ke
Puskesmas.
Keluarga ibu.S tidak tahu
tentang Diet pada hipertensi.
Keluarga tidak ada yang
mampu
merawat
dan

Masalah
Resiko terjadi
komplikasi penyakit
hipertensi ( Cedera
CerebroVasculer/
CVA)

Etiologi
Ketidak mampuan
keluarga
mengenal masalah
kesehatan pada
anggota keluarga
yang sakit

mengidentifikasi tanda-tanda
komplikasi yang terjadi pada
ibu S.

2. Rumusan Diagnosa Keperawatan


Tabel 3.6 Rumusan Diagnosa Keperawatan
No
1

Diagnosa Keperawatan (PES)


Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami hipertensi ditandai
dengan Data Subjektif: Ibu S mengeluh sakit kepala, Ibu S mengatakan nyeri skala 2 ,
anak-anak ibu S mengatakan kurang memahami cara merawat ibu S, ibu S tidak diet
makanan khusus dan makan tanpa ada pantangan, Pola tidur ibu S tidak sesuai dan
kurang dari kebutuhan.Data Objektif: Ibu S sring terlihat memegang kepala bagian
berlakang., Wajah ibu S terlihat cemas dan tagang, vitak sign :TD : 160/100 mmHg,
Pulse : 80 x/menit, RR : 24 x/menit, T : 37oC.

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam


merawat anggota keluarga yang mengalami hipertensi ditandai dengan Data
Subjektif: Ibu S mengatakan selama ini tidak bisa mengerjakan aktifitasnya seharihari dan sering bedrest, Keluarga mengatakan bahwa ibunya sudah mengalami penyakit
ini lebih sari 1 tahun dan sudah jarang bekerja atau pergi kesawah selama ini. Data
Objektif: Ibu S tidak bisa mengerjakan pekerjaanya dengan maksimal, Ibu S sering
bedrest total saat sakit, Ibu S sering mengeluh nyeri dan susah tidur .
Skala kekuatan dan persentasi kekuatan otot
4 4
3
4 4
Resiko terjadi komplikasi penyakit hipertensi (Cedera CerebroVasculer
/CVA)berhubungan dengan Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
pada anggota keluarga yang sakit ditandai dengan Data Subjektif: Ibu S mengatakan
tidak mengerti dampak dari darah tinggi, Ibu S mengatakan tidak pernah pantangan
makan.Data Objektif: TD : 160/100 mmHg, Jarang kontrol ke Puskesmas, Keluarga
ibu S tidak tahu tentang Diet pada hipertensi, Keluarga tidak ada yang mampu merawat
dan mengidentifikasi tanda-tanda komplikasi yang terjadi pada ibu S.

3. Penilaian (Skoring) Diagnosa Keperawatan


Diagnosa Keperawatan 1
Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga dalammerawat anggota keluarga yang mengalami hipertensi.
Tabel 3.7 Skoring Diagnosa Keperawatan 1
No
Kriteria
Skor
Pembenaran
1 Sifat
3x 1 = 1 Masalah sudah terjadi
masalah:tidak/kurang
3
dan menjadi penyebab
sehat
timbulnya berbagai
masalah lainya. Nyeri
kepala dirasakan ibu S
karena peningkatan
tekanan vaskuler
serebral yang ditandai
dengan TD : 160/100
mmHg.
2 Kemungkinan
1x2 = 1 Masalah dapat diatasi
masalah dapat
2
dengan mengatasi gejala

diubah: sebagian
3

Potensial masalah
untuk dicegah :
cukup

2x1 =
2/3
3

Menonjalnya
masalah:masalah
berat dan harus
segera harus
ditangani.
Total skor

2x1 = 1
2

dan penyebab hipertensi


dan kontrol teratur.
Rasa nyeri dapat
dikurangi melalui
pengobatan dan
perawatan yang tepat
Keluarga menyadari ibu
S mempunyai masalah
dampak dari hipertensi
maka segera mengatasi
masalah tersebut

3 2/3

Diagnosa Keperawatan 2
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang mengalami hipertensi.
Tabel 3.8 Skoring Diagnosa Keperawatan 2
No
Kriteria
Skor
Pembenaran
1 Sifat
2x
Hipertensi yang dialami
masalah:ancaman 1 = 2/3
oleh ibu S menyebabkan
kesehatan
3
Ibu S tidak sanggup
melakukan aktivitasaktivitas yang berat dan
menyebabkan ibu S harus
bedrest total selama sakit
jadi jika dibiarkan ini akan
menyebabkan resiko
komplikasi penyakit
lainnya.
2 Kemungkinan
2x2 = 2
Masalah intoleransi
masalah dapat
2
aktivitas terjadi karena ibu
diubah: mudah
S nyeri bertambah saat
beraktivitas jadi masalah
dapat selesai dengan
hilangnya keluhan nyeri.
3 Potensial
3x1 = 1
Kemungkinan masalah
masalah untuk
3
dapat dicegah dengan
dicegah: tinggi
menghindari faktor
pencetus, serta fasilitas
pelayanan pasien dapat
dijangkau.
4 Menonjolnya
1x2 = Ibu S mengatakan ini sulit
masalah:
2
bergerak dan membuatnya
masalah ada tapi
cemas karena haus istirahat
tidak perlu segera
total akan tetapi ia tetap
ditangani
bekerja dengan sesekali
memaksakan diri.
Total skor
4 1/6

Diagnosa Keperawatan 3
Resiko terjadi komplikasi penyakit hipertensi (CVA) berhubungan dengan Ketidak mampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan pada anggota keluarga yang sakit.
Tabel 3.9 Skoring Diagnosa Keperawatan 3
No
kriteria
Skor
Pembenaran
1 Sifat masalah: 2x 1 = 2/3 Penyakit Hipertensi merupakan
ancaman
3
penyakit menahun yang sulit sembuh
kesehatan
total.
2 Kemungkinan 1x2 = 1
Komplikasi pada Hipertensi bisa
masalah dapat
2
disebabkan dari berbagai faktor apalagi
diubah:
bila klien tidak disiplin dalam
sebagian
perawatan kesehatannya.
3 Potensial
3x1 = 3
Sumber-sumber dan tindakan untuk
masalah untuk
3
mencegah meningkatnya tekanan darah
dicegah: tinggi
bisa terjangkau oleh keluarga Ny.S
4 Menonjolnya
0x1 = 0
Masalah belum muncul sehingga
masalah:
2
masalah tidak dianggap serius oleh Ny.
masalah tidak
S dan keluarganya
dirasakannya.
Total skor
3 2/3
4. Prioritas Diagnosa Keperawatan
Tabel 3.10 Prioritas Diagnosa Keperawatan
Prioritas
Diagnosa Keperawatan
1
Intoleransi aktivitas berhubungan
denganKetidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang
mengalami hipertensi.
Gangguan rasa nyaman (nyeri)
2
berhubungan
dengan Ketidakmampuan keluarga
dalammerawat anggota keluarga yang
mengalami hipertensi.
3
Resiko terjadi komplikasi penyakit
hipertensi (CVA) berhubungan
dengan Ketidak mampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan pada anggota
keluarga yang sakit.

Skor
4 1/6

3 2/3

3 2/3

S-ar putea să vă placă și

  • Mantoux Test
    Mantoux Test
    Document11 pagini
    Mantoux Test
    Verra Nurlita
    Încă nu există evaluări
  • Makalah Jiwa-1
    Makalah Jiwa-1
    Document17 pagini
    Makalah Jiwa-1
    Verra Nurlita
    Încă nu există evaluări
  • Cover
    Cover
    Document1 pagină
    Cover
    Verra Nurlita
    Încă nu există evaluări
  • Cover
    Cover
    Document1 pagină
    Cover
    Verra Nurlita
    Încă nu există evaluări