Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Ilmu_Kep_Ns.Dwi.Apriadi
Blogger news
Home
Business
Downloads
Parent Category
Featured
Health
Uncategorized
KELOMPOK 3
Oleh:
Kelompok: 3
(....................................................) (....................................................)
Mengetahui
Kepala Ruangan
(........................................................)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Asuhan Keperawatan Klien Tn H Dengan Masalah Utama Isolasi
sosial; menarik diri.
Dalam penyelesaian masalah ini kami mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, maka
kesempatan ini kami mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Edi Yulianto Amd. Kep selaku Kepala Ruangan Cendrawasih
2. Bapak Istajib SST selaku pembimbing lahan
3. Ibu Ifana Anugraheni S.Kep, Ners., M. Kep selaku pembimbing institusi
4. Seluruh staf Ruang Cendrawasih Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
Malang.
5. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kadiri yang mengikuti Mata
Ajaran Keperawatan Jiwa.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, meskipun demikian kami
merasa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan
saran sehingga dapat lebih menyempurnakannya.
Halaman
HALAMAN DEPAN .................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................ ii
KATA PENGANTAR................................................................................ iii........
DAFTAR ISI............................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang.......................................................................................... 1
1.2 RumusanMasalah...................................................................................... 1
1.2 TujuanPenulisan........................................................................................ 2
1.3 Manfaat.................................................................................................... 2
BAB 5 PEMBAHASAN............................................................................ 50
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 53
LAMPIRAN............................................................................................... 55
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui asuhan keperawatan klien Tn H dengan masalah utama isolasi sosial; menarik
diri di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi pengkajian keperawatan pada klien Tn H
b. Analisa Data keperawatan pada klien Tn H
c. Daftar Masalah Keperawatankeperawatan pada klien Tn H
d. Pohon Masalah (Problem Tree)
e. Prioritas Diagnosa Keperawatan pada klien Tn H
f. Rencana Tindakan Keperawatan pada klien Tn H
1.4 Manfaat
Dapatdigunakansebagaimasukanbagiinstitusipelayanandalammeningkatkanmutupelayananpa
4. Pohon masalah
Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi .....
Gangguan konsep diri: harga diri rendah
BAB 3
GAMBARAN KASUS
I. Identitas Klien
Nama : Tn. H
Umur : 37 tahun
Alamat : Malang
Pendidikan : SD
Agama :Islam
Status : Belum Menikah
Pekerjaan : Petani
Jenis Kelamin :Laki-laki
No. Rm :104501
V. Pemeriksaan Fisik
Tanggal : 06 Januari 2015
1. Keadaan Umum : Baik
2. Tanda-Tanda Vital : Tekanan Darah 130/90 mmHg, Nadi 84 x/m, RR 18 x/m.
3. Ukur : BB 44 kg, TB 155 cm.
4. Keluhan Fisik : Klien mengatakan tidak ada keluhan.
Diagnosa Keperawatan : -
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
/ : Laki-laki atau perempuan meninggal
............. : Tinggal dalam satu rumah
: Pernikahan
: Klien
Penjelasan :
a. Pola Asuh
Klien mengatakan diasuh oleh ke dua orang tuanya, klien mengatakan ayahnya sayang dengan
klien.
b. Pola Komunikasi
Klien mengatakan dalam bicara dikeluarganya biasa saja.
c. Pola Pengambilan Keputusan
Klien mengatakan tidak tahu.
2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh
Klien mengatakan menyulkai seluruh anggota tubuhnya.
b. Identitas
Klien mengaku namanya Harianto, klien mengatakan bangga menjadi laki-laki.
c. Peran : saat di rumah
Klien mengatakan anak ke 2 dari 4 bersaudara dan klien senang membantu orang tua bekerja
sebagai petani.
d. Ideal Diri
Klien mengatakan ingin cepat pulang dan bertemu dengan salah satu tunangannya. Klien juga
ingin cepat sembuh.
e. Harga Diri
1. Klien mengatakan malu kepada tetangganya karena gagal bertunangan.
2. Klien mengatakan malu dengan teman dikamar karena dibawa ke rumah sakit.
Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti / terdekat
Klien mengatakan orang terdekat adalah ayah.
b. Peran serta dalam kegiatan kemasyarakatan / kelompok
Klien mengatakan tidak melakukan apa-apa.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan sibuk bertani membantu ayah disawah.
Diagnosa Keperawatan : Kerusakan Interaksi Sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Klien mengatakan dia beragama Islam dan dia percaya adanya Tuhan.
b. Kegiatan Ibadah
Dirumah klien mengatakan tidak pernah beribadah karena dipasung, saat di rumah sakit klien
mengatakan kadang-kadang sholat.
Diagnosa Keperawatan : -
6. Penggunaan obat
Dibuktikan dengan :
a. Klien mengatakan minum obat 2 x1 hari
b. Klien mengatakan tidak tau manfaat obat
c. Klien tidak meminta obat apabila tidakdiberi oleh perawat
7. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan tidak tahu
8. Aktifitas dalam rumah
Klien diam saja tidak menjawab
9. Aktifitas di luar rumah
Klien diam saja tidak menjawab pertanyaan perawat
Masalah keperawatan :-
IX.Mekanisme Koping
Klien mengatakan diam saja tidak mau bicara dengan orang lain.
Masalah Keperawatan : Ketidakefektifan Koping Individu.
DO :
- Diam saja
Berdiam diridi kamar
Kontak mata kurang / menunduk
Menolak berhubungan dengan orang lain
Tidak dapat berkonsentrasi
2 DS : Klien mengatakan malu karena gagal bertunangan dan malu dengan Gangguan konsep diri : harga d
teman di kamar karena dibawa ke RSJ
DO :
a. Klien tampak lebih suka menyendiri
b. Bingung bila disuruh memilih alternative tindakan
3 DS : klien mengatakan mempunyai saudara kandung sejumlah 4, saya no Perubahan isi fikir : waham ke
2dan adik saya yang no 4 perempuan dan dia masih di dalam
kandungan ibu saya tapi dia memiliki keilmuan yang tinggi dan
mempunyai jurus silat mas..
DO :
a. Klien tampak tidak mempunya orang lain
b. Menyendiri
c. Ekspresi wajah tegang, datar
4 DS :Dari data status klien pernah mengalami riwayat trauma fisik selama Respon pasca trauma
+/- 12 tahun dipasung oleh keluarganya dirumah.
DO :
a. Ada bekas luka pasungan pada pergelangan kedua kaki
b. Ada bekas lukapada pipi kiri dan kanan
5 DS : Klien mengatakan lebih baik diam saja tidak mau bicara dengan orang Ketidakefektifan koping indivi
lain.
DO :
a. Tidak konsentrasi
b. Kontak mata kurang
c. Klien menunduk
d. Klien suka menendiri di kamar
e. Klien tampak senang diam
6 DS : - Kerusakan komunikasi verbal
DO :
a. Pembicaraan lambat
b. Tidak mampu memulai pembicaraan
c. Kata kata kurang jelas
d. Intonasi pelan
3.3 Daftar Masalah Keperawatan
1. Isolasi sosial : menarik diri
2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
3. Gangguan proses pikir : waham
4. Ketidak efektifan koping individu
5. Respon pasca trauma
6. Kerusakan komunikasi verbal
3.4 Pohon Masalah
Nama : Tn.
H No. CM :
104501
Jenis Kelamin : Laki
Laki Dx. Medis :
F20.10
Ruang :
Cendrawasih Unit
Keswa : Ruang Inap
Diag Perencanaan
nosa
Tgl Kepe Rencana Tinda
Tujuan Kriteria Hasil
rawa
tan
05-01-15 Isolasi TUM:
Sosial Klien dapat
berinteraksi
dengan orang
lain.
Setelah 2x
interaksi klien
mendemonstrasi
kan
penggunaaan
obat dan
menyebutkan
akibat berhenti
minum obat
tanpa konsultasi
ke dokter
BAB 4
IMPLEMENTASI
Untuk perawat
1. Memvalidasi kemampua
mendiskusikan k
keuntungan berinteraksi
orang lain
2. Memvalidasi kemampua
,emdiskusikan kembali k
bila tidak berinteraksi
orang lain
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
Klien Dengan Isolasi Sosial
Pertemuan kedua
Tanggal 07-01-2015
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
- klien tidak mempunyai teman dekat, tidak ada kontak mata
- klien sudah mau tersenyum, sudah mulai mau berinteraksi dengan 1 orang dan komunikatif
2. Diagnosa keperawatan
Isolasi sosial
3. Tujuan
- Mengajarkan klien mempraktekkan cara berkenalan dengan 1 orang
- Klien mampu memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain sebagai salah satu
kegiatan harian
4. Intervensi
a. Berdiskusi dengan klien tentang keuntungan berinteraksi denga orang lain
b. Bnerdiskusi dengan klien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
c. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
d. Membrikan kesempatan kepada klien, mempraktekkan cara berkenalan dengan orang lain
e. Membantu pasien mamasukkan kegiatan berbincang2 dengan orang lain sebagai salah satu
kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
1. Orientasi
a. Salam
selamat pagi mas, bagaimana perasaan mas pagi ini ?
b. Evaluasi/ validasi
sudah diingat lagi pelajaran kita tentang berkenalan?coba sebutkan lagi sambil bersalaman
dengan perawat bagus sekali...!berarti mas masih ingat
c. Kontrak : topik, waktu, tempat
Nah seperti janji kita kemarin, kita akan mengulangi percakapan yang kemarin, dan saya akan
mengajak mas mencovca berkenalan dengan teman perawat saya. Tidak lama kok, hanya
10menit. yao kita temui teman perawat saya disana, dikursi didepan tv
2. Kerja
menurut mas, apa saja keuntungankalo kita mempunyai teman?wahhhhh benar, ada teman
bercakap-cakap. Apalagi (sampai klien dapat menyebutkan beberapa), nahh kalau kerugiaannya
tidak mempunyai teman apa saja mas,yaaa apa lagi ?( sampai klien dapat menyebutkan
beberapa) jadi banyak juga ruginya tidak punta teman yaa, kalau begitu inginkah mas belajar
bergaul denga orang lain ?bagus, (bersama-sama klien saudara mendekati teman perawat
saudara)
selamat sore mas D, mas ini ingin nberkenalan dengan mas D .
baiklah mas H bisa berkenala dengan perawat D seperti yang kita praktekkan kemarin (klien
mendemostrasikan cara berkenalan dengan perawat D : Memberi salam, menyebutkan nama,
menanyakan nama perawat dan seterusnya
ada lagi yang mas H ingin tanyakan kepada perawat D, coba tanyakan tentang keluarga perawat
D, kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarankan, mas H bisa sudahi perkenalan ini, lalu mas H
bisa membuat janji bertemu lagi dengan perawat D misalnya besok sore sebelum makan malam
baiklah perawat D, karena mas H sudah selesai berkenalan maka saya dan mas H akan kembali
keruangan, selamat sore. (bersama2 klien saudara meninggalkan perawat D untuk melakukan
terminasi dengan mas H ditempat lain.
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif
bagaimana perasaan mas setelah tahu keuntungan berteman dan tidak berteman?
tolong sebutkan! Bagus !
bagaimana perasaan mas H setelah berkenalan dengan perawat D?
mas H tampak bagus sekali saat perkenalan tadi
b. Rencana tindak lanjut
pertahan kan terus apa yang sudah mas H lakukan tadi. Jangan lupa untuk menanyakan topik
lain supaya perkenalan berjalan lancar. Misalnya menanyakan keluarga, hobi, dsb
bagaimana mau mencoba dengan perawat lain?mari kita masukkan dalam jadwal harian mas.
Mau berapa hari sekali?Bagaimana kalau 2 kali? Baiklah nanti mas H coba sendiri
c. Kontrak yang akan datang : topik, waktu, tempat
besok kita latihan lagi yaa, mau jam berapa?9.0 bagaimana, selama 10 menit. Tempatnya nanti
diruang tamu saja yaa, sampai besok mas .
CATATAN PERKEMBANGAN TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
DI UNIT RAWAT INAP RSJ.Dr.RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
Tanggal 08-01-2015
A. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
Ds: - klien mengataka tidak mau berkenala perawat lain karena malu
Do:- klien tidak mau berbicara dengan perawat lain
-ada kontak mata
-sudah mulai tersenyum
- sudah mau mulai berinteraksi dengan orang lain
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial
3. Tujuan
- Mengajarkan klien mempraktekkan cara berkenalan dengan 2 orang atau lebih
- Klien mampu memasukkan kelgiatan berbincang-bincang dnegan orang lain sebagai salah satu
kegiatan harian
4. Intervnsi
a. Mengajarkan klien berbicara antara klien-perawat-perawat lain
b. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
c. Memberi kesempatan kepada klien mempraktekkan cara berkenalan dengan 2 orang atau lebih
d. Membantu klien mamasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain dengan salah satu
kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
1. Orientasi
a. Salam
selamat pagi mas. Bagaimana perasaan mas pagi ini ?
b. Evaluasi dan validasi
apakah mas sudah bercakap-cakap dengan perawat D pagi tadi?(jika jawaban klien: ya, saudara
bisa lanjutkan komunikasi berikutnya dengan orang lain)
bagaimana perasaan mas setelah bercakap-cakap dengan perawat D setelah tadi pagi
bagus sekali, mas menjadi senang karena mempunyai teman lagi kalu begitu apakah mas ingin
mempunyai banyak teman lagi
c. Kontrak : topik, waktu, tempat
bagaimana kalau sekarang kita berkenalan lagi denga orang lainseperti biasa kira-kira 10
menit, nanti kita temui dia di dekat alat olahraga
2. Kerja
(bersama-sama klien perawat mendekati perawat lainnya)
selamat pagi perawat D, mas ini ingin berkenalan dengan mas D
Baiklah, mas H bisa berkenalan dengan perawat D seperti yang kita praktekkan kemarin
(selanjutnya perawat mengajak klien mendekati klien lainnya)
selamat pagi pak N, ini ada klien saya yanag ingin berkenalan
baiklah, mas sekarang bisa berkenalan dengannya seperti yang mas telah lakukan sebelumnya
(klien mendemonstrasikan cara berkenalan : memberi salam, menyebutkan nama, nama
panggilan, asal, dan hobi dan menanyakan hal yang sama kepada klien yang akan diajak kenalan)
adalagi yang mas ingin tanyakan kepada teman mas ini, kalau tidak ada lagi yang ingin
dibicarakan, mas bisa sudahi perkenalan ini lalu mas bisa lanjut untuk bertemu lagi, misalnya
bertemu lagi besok sebelum makan siang (mas, membuat janji untuk bertemu kembali dengan
pak N)
Baiklah pak N, karena mas sudah selesai berkenalan, saya dan mas mas H akan kembali
keruangan. Selamat pagi (bersama sama klien, perawat meninggalkan klien N untuk
melakukan terminasi dengan mas H ditempat lain)
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif
bagaimana perasaan mas setelah berkenalan dengan pak N?
b. Rencana tindak lanjut
Pertahankan apa yang usdah mas lakukan tadi. Jangan lupa untuk betremu lagi dengan pak N
besok pagi
selanjutnya bagaimana jika kegiatan berkenalan dan bercakap-cakap dengan orang lain kita
tambah lagi dijadwal harian. Jadi dalam 1 hari mas bisa bercakap-cakap dengan orang lain
sebanyak 3 kali. Jam 8.00 jam 12.30 dan jam 17.00. mas bisa bertemu dengan perawat D dan
tambah dengan klien yang baru kenal. Selanjutnya mas bisa berkenalan dengan orang lain lagi
secara bertahap, bagaimana mas setuju kan ?
c. Kontrak yang akan datang : topik, waktu, tempat
baiklah, besok kita kan bertemu lagi untuk membicarakan pengalaman mas. Pada jam dan
tempat yang sama yaa. Sampai besok mas...
CATATAN PERKEMBANGAN TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
DI UNIT RAWAT INAP RSJ.Dr.RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
Dalam bab ini akan dijelaskan sejauh mana keberhasilan tindakan keperawatan secara
teoritis yang telah diaplikasikan pada kasus Tn. D, dimana proses terjadinya menarik diri pada
klien yakni disebabkan oleh harga diri rendah. Harga diri rendah disebabkan beberapa kegagalan
dan kekecewaan yang pernah dialami pada masa lalu hingga menyebabkan klien mengisolasi diri
dari lingkungannya,tidak mau bergaul dengan lingkungannya, tidak peduli dengan aktivitas.
Untuk diagnosa keperawatan isolasi sosial telah di aplikasikan teori tindakan
keperawatan.Tindakan yang dilakukan seperti melakukan latihan perkenalan dengan teman dan
perawat sehingga klien mampu berinteraksi dengan lingkungan tetapi klien belum mampu untuk
membuat jadwal kegiatan sesuai kemampuannya. Hal ini disebabkan karena tugas sudah
dikerjakan oleh petugas kesehatan dan klien merasa enggan untuk melakukannya. Namun,
setelah dilakukan tindakan tersebut klien mampu berkenalan dengan teman-temannya, dan
dengan perawat.
Untuk diagnosa ketidakefektifan koping individu telah dilakukan tindakan keperawatan
seperti mengajak klien mengobrol dan membahas tentang sesuatu, jika ada masalah maka klien
seharusnya bercerita ke teman-teman atau perawat supaya bisa memecahkan permasalahan yang
sedang dihadapi. Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien dapat menceritakan masalah
masa lalunya yang menjadi penyebab klien menarik diri dari pergaulan dengan lingkungan
sekitar.
Untuk diagnosa gangguan proses pikir telah dilakukan tindakan keperawatan seperti
menjelaskan arti pentingnya berinteraksi dengan orang lain, karena dengan berinteraksi dengan
orang lain klien dapat berbagi dengan orang lain sehingga orang lain dapat membantu
menyelesaikan masalahnya. Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien mampu berinteraksi
dengan orang lain dan dengan perawat.
Keberhasilan asuhan keperawatan pada klien Tn. H ada beberapa faktor yang berpengaruh
antara lain : kerja sama yang baik antara mahasiswa dengan perawat ruangan dalam memberikan
asuhan keperawatan, pemberian obat yang teratur. Sedangkan hambatan yang ditemui adalah
asuhan keperawatan diberikan tidak secara kontinyu,mengingat tidak setiap hari selama 2
minggu mahasiswa praktek. Hambatan lain , keluarga dan klien ingin segera pulang walaupun
klien belum mampu melaksanakan adl secara mandiri dengan alasan dana yang terbatas. Perawat
dapat memberikan motivasi untuk kontrol dan meminum obat secara teratur serta melanjutkan
perawatan di rumah sesuai dengan kemampuan keluarga.
BAB 6
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Keberhasilan asuhan keperawatan pada klien Tn. D ada beberapa faktor yang berpengaruh
antara lain: kerja sama yang baik antara mahasiswa dengan perawat ruangan dalam memberikan
asuhan keperawatan, pemberian obat yang teratur, serta peran serta keluarga dalam merawat
klien dan kooperatif dengan perawat. Sedangkan hambatan yang ditemui adalah asuhan
keperawatan diberikan tidak secara kontinyu,mengingat tidak setiap hari selama 2 minggu
mahasiswa praktek. Hambatan lain ,keluarga dan klien ingin segera pulang walaupun klien
belum mampu melaksanakan adalah secara mandiri dengan alasan dana yang terbatas. Perawat
dapat memberikan motivasi untuk kontrol dan meminum obat secara teratur serta melanjutkan
perawatan di rumah sesuai dengan kemampuan keluarga.
7.2 Saran
Penulis menyadari dalam penulisan makalah asuhan keperawatan ini masih terdapat
banyak kekurangan, sehingga penulis membutuhkan kritik dan masukan demi meningkatkan
perbaikan dalam penulisan makalah yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 6.Alih Bahasa: Yasmin Asih.
Jakarta: EGC
Rawlins, R.P. & Patricia Evans Heacock. 1993.Clinical Manual of Psychiatric Nursing.2 nd
Edition.Mosby Year Book, St. Louis.
Stuart, G.W. & Michele T. Laraia. 1998.Principles and Practice of Psychiatric Nursing. 6 th Edition.
Mosby Company, St. Louis.
Towsend, Mary C., 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Psikiatri Untuk Pembuatan Rencana
Keperawatan. Alih Bahasa: Novy Helena C.D., Edisi 3. Jakarta: EGC
Posted in:
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
0 komentar:
Poskan Komentar
Search
Popular
Tags
Blog Archives
Popular Posts
keperawatan jiwa isolasi sosial: menarik diri
mekanisme batuk
REFLEKS BATUK Refleks batuk terdiri dari 5 komponen utama; yaitu reseptor batuk,
serabut saraf aferen, pusat batuk, susunan saraf e...
discharge planning
askep katarak
My Blog List
Diberdayakan oleh Blogger.
Followers
Archives
2016 (1)
2015 (8)
o Juli (2)
o Mei (6)
2014 (2)
2013 (5)
2012 (4)