Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Abstract. Most of rieonatal death occur in developing countries. Neottatal death rate in
Ir~donesiain 1997 was 25 per 1.000 life births. This statistical figure drew the attention of
It~donesiangoverrtment. The purpose of this descriptive study was to know the diseases
pattern of neonatal death, and access of the neonate's mother to health care during their
pregnancy and delivery. In HHS 2001, there were 466 infant deaths, of which 180 cases were
rzeonatal. Neorlatal death in rural area (58.6%) was higher than in urban area (41.4%).
Most of neonatal death which was early neonatal death was 79.494, the rest (20.5%) was late
tteorlatal death. Most of neonatal death occurred when the delivery was attended by doctor
or midwives. (57.2%). More than halfneotlutal deaths occurred at home (54.2%). Anzortg the
neonates that died, 26.7% were given treatment prior to death, i,e.8.3% taken to hospitals,
6.7% to doctor/nzidwife private practice, and 5.5% to puskesmas. The leading causes of early
neorratul death are premature with low birth weight (35%), and birth asphyxia (33.6%), while
the cause of late neonatal death are predominantly infection, such as tetanus (31.4%)).
pr~eumonia(8.6%).,followed by feeding problem (14.3%).
155
Penychah Kematian Bayi Baru ..............(Djaja rr.nl)
baru lahir, serta status sosial ibu yang ren- cause of death yang diklasifikasikan menu-
dah. Kehadiran tenaga kesehatan (sebagai rut International Classzjicatiort qf Diseases
penolong atau pendamping) pada waktu 1 0 (ICD-lo).
persalinan, berkaitan dengan kejadian ke- Analisis dilakukan secara deskriptif,
matian ibu dan bayi baru lahir yang ren- terhadap variabel yang tersedia sehingga
dah8). dapat menggambarkan hubungan antara
Di Indonesia, program kesehatan ba- status kesehatan ibu dan sistem peme-
yi baru lahir tercakup di dalam program liharaan kesehatan yang diterima ibu
kesehatan ibu. Dalam rencana strategi na- dengan keadaan kesehatan bayi baru lahir
sional Making Pregnancy Safer, target dari menurut Lawn 2000'~). Variabel-variabel
dampak kesehatan untuk bayi baru lahir tersebut adalah penyebab kematian bayi
adalah menurunkan angka kematian neo- baru lahir, kesehatan ibu ketika hamil,
natal menjadi 15 per 1000 KH". Tujuan akses perawatan ibu selama hamil, per-
penelitian adalah untuk mengetahui pe- salinan, dan bayi baru lahir.
nyebab kematian bayi baru lahir, kesehatan Limitasi dari penelitian ini adalah,
ibu ketika hamil, akses perawatan ibu se- semua penilaian terhadap variable-variabel
lama hamil, persalinan, dan bayi baru lahir. tersebut di atas, terbatas hanya pada kasus
Hasil tersebut dapat dipertimbangkan se- bayi yang meninggal (survei mortalitas)
bagai masukkan bagi program dalam ke- saja, dan tidak memiliki kasus bayi yang
giatannya untuk menurunkan kesakitan dan
hidup (survive)..
kematian bayi b a n lahir di Indonesia.
HASIL
RAHAN DAN METODA
Jumlah seluruh kematian bayi adalah
Rancangan penelitian adalah cross- 466 kasus, dan 180 kasus adalah kematian
.sec*tio~la/ dari data mortalitas SKRT 2001 neonatal. Kasus lahir p a t i berjumlah 1 15
yang berintegrasi dengan Susenas 2001. kasus. Distribusi kematian neonatal seba-
Kancangan sampel dari Susenas 2001 di- gian besar di wilayah Jawa Bali (66,7%),
pakai scbagai rancangan sampel studi diikuti dengan kawasan timur Indonesia
mortalitas SKKT 200 1. Sampling Susenas (KTI) 18,9%, dan Sumatera 14,4%. Selan-
200 1 berdasarkan prosedur PPS (Probu- jutnya, kematian neonatal di daerah pe-
hllit~ I'r-opor-tional to Size) selectiort dari desaan (58,6%) lebih tinggi daripada di
blok sensus terpilih. Untuk setiap blok perkotaan (41,4%). Menurut umur kerna-
scnsus terpilih dianibil secara sy.stenzutic tian, 39,8% terjadi pada usia 0 jam-23 jam,
I , ~ ~ I ~ L.sunlp/iltg
/ O U I sebesar 16 rumah tang- 40,5% terjadi pada usia 1-7 hari, dan 20,6
fa. Junilah rumah tangga terpilih adalah O h terjadi pada usia 8-28 hari (Tabel 1 ) .
sebesar 2 1 1.168 ri~mah tangga dengan Menurut jenis kelamin, kematian neonatal
3677 kasus kematian. pada laki-laki (60,2%) lebih besar daripada
Sampcl penelitian ini adalah semua pada perempuan (39,8%,).
data mortalitas yang niemenuhi syarat pe- Menurut karakteristik perawatan an-
nelitian, yaiti~ kasus kematian bayi ber- tenatal yang diterima ketika bayi masih di-
Lllnur 0-28 hari yang terjadi pada tahun kandung ibunya (Tabel 2), maka sebagian
2000, telah diidentifikasi secara lengkap besar dari neonatal yang meninggal telah
oleh doktcr pewawancara dengan teknik mendapatkan pemeriksaan 4 kali atau lebih
autopsi verbal, dan merupakan underlying (60,8%), pemeriksaan pada usia kandu-
ngan trimester pertama sebesar 64,6%, dan Menurut karakteristik perawatan bayi
53% telah mendapatkan perlindungan barn lahir, hanya sekitar 26,7%,bayi neo-
terhadap tetanus secara lengkap (Tabel 2). natal yang dibawa berobat. Pengobatan
Penolong persalinan terbesar adalah du- terbanyak ke rumah sakit 8,3%, sedangkan
kun, yaitu sebesar 39,8%. Sebagian besar ke puskesmas 53%. Sekitar 6% bayi neo-
kematian neonatal terjadi di rumah (54,2 natal dibawa ke pengobat tradisional.
%) dan melalui proses persalinan secara Sebagian besar bayi neonatal meninggal di
normal (88,9%). rumah yaitu 54,2%. Di antara yang me-
ninggal di fasilitas kesehatan, 38,5% me-
Menurut karakteristik kesehatan ibu
sebelum dan ketika hamil, kematian neo- ninggal di rumah sakit dan 1,1% me-
ninggal di puskesmas/poliklinik (Tabel 4).
natal banyak terjadi pada kelompok umur
20-39 tahun, pada anak pertama, dan pada Pola penyakit penyebab kematian
ibu dengan paritas 3 ke atas. Sebagian be- pada bayi neonatal dini (baru lahir-7 hari)
sar dari kematian neonatal, ibunya tidak lebih banyak disebabkan oleh masalah pre-
mengalami komplikasi ketika hamil (61,8 maturitas dan berat badan lahir rendah (35
%). Di antara ibu yang mengalami kom- %), serta asfiksia lahir (33,6%). Kematian
plikasi ketika hamil, kematian neonatal bay: neonatal 8 hari-28 hari lebih banyak
pada ibu dengan hiperemesis 28,3%, per- dic.&abican karena infeksi seperti tetanus
darahan ketika hamil 5,8%, anemi 7,5%, (3 1,4%) dan pnemoni (8,6%), serta ,fee-
infeksi 4,6% (Tabel 3). dirzgproblenz (14,3 %) (Tabel 5).
Tabel 4. Kematian IVeonatal menurut Karakteristik Perawatan Bayi Baru Lahir, SI<RT 2001
Kematian Neonatal
Karakteristik Perawatan Bayi Baru 1,ahir
Jumlah Persen
Berobat jalan (ii=180)
Rumah sakit
P~~sl<es~iias/Pustu/Poliltlinik/Polindes
Praktek Tenaga Kesehatan
Laiiiliya (termasuk peiigobat tradisional)
Tidak berobat
Lama waktu untuk ke telnpat berobat (n=47)
Kurang dari 30 ineiiit
30-59 ~iieiiit
60- 119 iiienit
120 meiiit ke atas
Tempat nieiliiiggal di (ii= 179)
Ruiiiah sakit
Puskes~uasIPoliklinik
Praktek tenaga kesehatan (dokter, perawat)
Rumah
Lainnya
Bayi meninggal pada bulan pertama nurunan kematian maternal dan perinatal
3,17
kehidupannya dapat disebabkan karena . Dari hasil survei lebih dari separuh
ibunya meninggal. Kematian maternal neonatal meninggal di rumah (54,2 %), dan
mempunyai implikasi yang luas kepada di sarana kesehatan 39,6% (RS 38,5%,
seluruh keluarga dan dampaknya me- PKM 1,1%).
lambung melampaui generasi. Yang pa- Menurut WHO'^), birth asphyxia me-
ling terasa dan cepat dari komplikasi yang rupakan persentase terbesar kedua pe-
menyebabkan kematian dan disabilitas nyebab kematian neonatal. Untuk menu-
pada ibu adalah bayi yang mereka la- runkan angka kematian neonatal, kunci
hirkan. Dari kerangka konsep menurut utama terletak pada kualitas perawatan
Lawn, penyebab yang mendasari kematian neonatal emergensi. Diperkirakan sepertiga
(tinderlying causes) neonatal yang berhu- bayi-bayi yang membutuhkan resusitasi
bungan dengan masyarakat dan sistem tidak memperlihatkan tanda bahaya, oleh
pemeliharaan kesehatan adalah kesehatan sebab itu ha1 ini sangat kritis bagi petugas
ibu selama kehamilan dan perawatan ke- kesehatan dilengkapi dan dilatih untuk
tika hamil, bersalin, dan postpartum yang dapat melakukan resusitasi neonatal yang
tidak adekuat. sederhana dan efektif pada setiap per-
Ibu yang menderita infeksi ketika salinan"). Dari hasil SKRT 2001, kema-
hamil dapat menyebabkan dampak yang tian neonatal akibat birth asphyxia mendu-
besar terhadap i b sendiri
~ maupun janin duki urutan :;e dua sebesar 27 persen.
dan bayi neonatal seperti cacat congenital Masih ada faktor lain yang berkon-
(infeksi rubella)''), aborsi spontan atau tribusi terhadap kematian neonatal, seperti
fital death (infeksi sifilis)14), infeksi status sosio-ekonomi ibu yang rendah,
neonatal (gonorrhoea atau infeksi strep- status gizi ibu dan fertilitas yang tinggi.
tococcus grou B)"), berat bayi lahir ren-
Pb,
dah (malaria) . Dari hasil studi SKRT
Data menunjukkan bahwa ada korelasi
antara tingkat pendidikan ibu dan angka
ibu yang menderita infeksi ketika hamil se- kematian bayi. Agama, budaya, penga-
besar 4,6 persen. laman yang lalu dan pendidikan mem-
Selain peran kesehatan ibu ketika pengaruhi persepsi ibu. Faktor tersebut
hamil, perawatan yang tidak adekuat dan mewarnai dengan kuat kepercayaan mas-
tidak tepat selama hamil, bersalin, dan yarakat, pengertian dan penerimaan ter-
beberapa jam setelah melahirkan juga hada pengobatan tradisional dan mo-
mempunyai konsekuensi terhadap terja- dern''. Dari bayi yang meninggal masih
dinya kematian bayi baru lahir. Gambaran ada yang ketika sakit mencari pengobatan
perawatan kehamilan dari kasus kematian ke pengobat tradisional sebesar 6%.
neonatal untuk K1 dan K4 sebesar 60-65 Di negara berkembang, banyak ibu
% dan imunisasi TT ibu 53 %. Pilihan ibu
bekerja keras untuk membantu menopang
pertama memilih tenaga kesehatan (dokter kehidupan keluarganya disamping tugas
dan bidan) untuk membantu persalinan utama mengelola rumah tangga, me-
juga cukup tinggi yaitu di atas 50%. Dan nyiapkan makanan, mengasuh dan mera-
yang melahirkan di fasilitas kesehatan se- wat anak. Salah satu studi menunjukkan
besar 4 1,2%. Bayi neonatal yang mening- bahwa 25% dari rumah tangga sangat
gal melalui kelahiran dengan bedah Caesar
bergantung pada pendapatan kaum perem-
sebesar 8,1%. Kehadiran tenaga kesehatan puan20'. Jika ibu hamil bekerja terlalu ke-
pada saat melahirkan berkaitan dengan pe-
ras dan intake kalori kurang selama hamil
.
Pe~iyehahKe~natianBayi Baru ....... ......(Djaja ct.(rl)
ia lebih mudah melahirkan bayi dengan ga anggota keluarga dan bahkan petu-
berat lahir rendah, yang beresiko lebih gas kesehatan tidak mengenal dan tidak
mudah terkena penyakit dan meninggal. dapat mengidentifikasi tanda bahaya.
Banyak bayi meninggal dalam 24 jam
Ibu yang menderita anemi dari kasus
pertama setelah lahir, dan keterampilan
kematian neonatal sebesar 7,5%. Anemi
yang tidak dimiliki oleh petugas ke-
disebabkan banyak faktor, tetapi penyebab
sehatan merupakan hambatan untuk
utama adalah diet yang tidak adekuat,
mengidentifikasi dan mengatasi dengan
absorpsi besi yang rendah, atau ke-
cepat situasi yang mengancam bayi
kurangan nutrien lain seperti folic acid,
baru lahir. Dari hasil SKRT 2001, bayi
vitamin A dan C. Vitamin A dan C ber-
yang meninggal dalam 24 jam pertama
peran meningkatkan absorpsi dari besi.
mencapai 38,9% dari seluruh kematian
Malaria dan penyakit cacing berkontribusi
neonatal.
terhadap terjadinya anemi2'). Dari data
Follow Up Ibu Hamil tahun 2001 me-
2. Keterlambatan dalam memutuskan
nunjukkan bahwa anemi pada ibu hamil
untuk mencari pengobatan.
mencapai 4 0 , 2 % ~ ~Bila
. ibu hamil men-
Bahkan setelah tanda dan gejala
derita anemi dan mengalami perdarahan
diketahui, keluarga tidak segera men-
maka akan mempercepat terjadinya shock
cari pengobatan dengan berbagai ala-
karena ia tidak dapat mentoleransi ke-
san seperti: tidak mengerti bahwa
hilangan darah, dan dampak terhadap bayi
kasus tersebut merupakan kasus emer-
adalah mudah terjadi asfiksia, lahir mati
gensi, kesulitan biaya dan transportasi,
dan berat lahir rendah23).
lebih mempercayai dukun, pengalaman
Banyak studi menunjukkan bahwa yang buruk sebelumnya dengan pe-
kehamilan ke dua dan ketiga adalah paling tugas kesehatan dan lain-lain.
tidak menyulitkan, sedangkan komplikasi 3. Keterlambatan dalam mencapai fasilitas
meningkat setelah anak ke tiga. Dari hasil kesehatan akibat hambatan transportasi
SKRT 2001, persentase kematian neonatal dan sumber daya.
tinggi pada anak pertama, dan pada ibu 4. Keterlambatan dalam menerima pe-
dengan jumlah paritas 3 atau lebih. rawatan yang berkualitas pada fasilitas
Kontribusi faktor keterlambatan un- kesehatan. Banyak kasus kematian ne-
tuk mendapatkan perawatan yang ber- onatal berkaitan langsung dengan pe-
kualitas bagi bayi yang sakit merupakan manfaatan pelayanan kesehatan ibu
salah satu dari penyebab kematian neo- yang tidak adekuat. Seringkali keter-
natal". Harapan hidup dari bayi berat lahir lambatan dialami ibu atau bayinya
rendah seringkali rendah, karena banyak menerima pengobatan walaupun mere-
yang terlambat atau bahkan tidak mencari ka telah mencapai fasilitas kesehatan,
pengobatan. Keterlambatan ini terjadi pa- seperti:
da empat masalah yaitu: Tenaga, peralatan, dan obat-obatan
1 . Keterlambatan dalam mengenal masa- tidak adekuat
lah ketika di rumah. Fasilitas operasi hanya beberapa
Untuk bayi-bayi yang dilahirkan di jam atau beberapa hari dalam satu
rumah dengan keadaan sakit dapat minggu
berubah menjadi buruk dengan cepat, Tidak ada protokol standar dalam
seringkali dalam hitungan jam. Tanda mempertahankan kualitas pelaya-
dan gejalanya seringkali samar, sehing- nan
Bul. Pcnel. Kesehatan. Vo1.31. No.3. 2003: IS5 - 165
Tidak ada sistem rapid assessment estimasi kasus neonatal tetanus yang tinggi
untuk ibu atau bayi termasuk di 1ndonesia2'). Proporsi kema-
Provider tidak terampil tian karena tetanus neonatorum hasil survei
Kemampuan interpersonal staf menunjukkan tertinggi diantara penyakit
kurang, dan sebagainya. infeksi (9,5%). Case fatality rute tetanus
sangat tinggi. Pengobatannya sulit, namun
Kematian perinatal di Asia disebab- . pencegahan (imunisasi TT ibu hamil) me-
kan oleh tiga faktor utama yaitu: kesehatan rupakan kunci untuk menurunkan kematian
ibu dan gizi yang buruk (37%), manajemen ini, selain persalinan bersih, serta pera-
komplikasi obstetrik yang buruk (21%), watan tali pusat yang tepat2'). Ibu yang
dan penyebab yang tidak diketahui (22 mengalami puerperal sepsis, maka bayinya
%lZ4).WHO memperkirakan 85% dari ke- hams dimonitor dengan ketat dan diberi
matian bayi disebabkan infeksi, asfiksia terapi jika diperlukan.
lahir, dan trauma kelahiranzs). Dari hasil Cacat lahir merupakan salah satu
studi mortalitas SKRT 2001 menunjukkan penyebab kematian neonatal yang penting
bahwa proporsi penyebab kematian neo- di negara berkembang, diperkirakan sekitar
natal kelompok umur 0-7 hari tertinggi 10 persen29). Dari hasil survei dijumpai
adalah premature dan berat badan lahir sebesar 7,3% kematian akibat cacat lahir
rendaWLBW (35?40), kemudian asfiksia seperti encephalus, hydrocephalus, cardiac
lahir (33,6%). Penyakit penyebab kema- septa). Penyebab kematian lainnya yang
tian neonatal kelompok umur 8-28 hari ter- cukup tinggi adalah feeding problenz
tinggi adalah infeksi sebesar 57,1% (ter- (9,5%) dan gangguan hematologik (5,6%).
masuk tetanus, sepsis, pnemonia, diare),
kemudian feeding problem (14,3%).
SIMPULAN
Berat badan lahir rendah (kurang dari
2500 gram) merupakan salah satu faktor Proporsi kematian neonatal lebih be-
utama yang berkontribusi terhadap ke- sar pada laki-laki dari pada perempuan
matian perinatal dan neonatal. Berat badan yaitu 6 berbanding 4. Rasio kematian
lahir rendah (BBLR) dibedakan dalam 2 postneonatal dan neonatal sebesar I,58,
katagori yaitu: BBLR karena premature status quo dengan tahun 1995, ha1 ini harus
(usia kandungan kurang dari 37 minggu) diatasi melalui manajemen penanggu-
atau BBLR karena intrauterine growth langan bayi sakit. Bayi meninggal yang
retardation (IUGR) yaitu bayi cukup bulan ditolong oleh tenaga kesehatan sebesar
tetapi berat kurang untuk usianya. Banyak 57% dan dilahirkan melalui cara operasi
BBLR di negara berkembang dengan Caesar mencapai 8%. Dari bayi yang me-
IUGR sebagai akibat ibu dengan status gizi ninggal, hanya sebesar 27% sebelumnya
buruk, anemi, malaria, dan menderita pernah berobat, dan lebih dari separuh
penyakit menular seksual (PMS) sebelum kasus kematian neonatal, meninggal di
konsepsi atau ketika hami12'. Dari hasil rumah (54%).
survei dijumpai proporsi kematian BBLR Penyakit penyebab kematian bayi
dengan IUGR hanya 1,4%. berusia 0-7 hari (early neonatal death)
Infeksi sebagai penyebab kematian terbanyak adalah premature disertai berat
neonatal masih banyak dijumpai. Infeksi badan lahir rendah, dan asfiksia lahir.
ini terrnasuk tetanus neonatorum, sepsis, Penyebab kematian bayi berusia 8-28 hari
pnemoni. Masih sekitar 12 negara dengan
Penyebah Kematian Bayi Baru.. ........
25. World Health Organization. Essential 28. Garner. P., Lai, D., Baea. M., Edwards, K.,
Newborn Care; A Report of a Technical Heywood, P. "Avoiding Neonatal Death: An
Working Group. Geneva: WHO, 1995. intervention study of ~~mbilical cord care." J
Trop Pediatr: Vol. 40, No. I , pp 24-28, 1994.
26. Galloway, R., and Stanton, M.E. "Pre
pregnancy Nutritional Status and its impact on 29. Anonymo~ls. International Clearinghouse for
Birth weight." SCN Swiss, Vol. 1 1 . Birth Defects Monitoring Systems. Congen~tal
Malformation Worldwide. London: Elsevier,
27. Stoll, B. " The Global impact of Neonatal
1991 (dikutip dari The Healthy Newborn).
Infections." ('linics in Perinatology, Volume
24, No. I, 1995.