Sunteți pe pagina 1din 8

GAMBARAN KADAR KOLESTEROL PASIEN YANG MENDAPATKAN

TERAPI BEKAM

Tri Puspa Rini1, Darwin Karim2, Riri Novayelinda3

Program Studi Ilmu keperawatan


Universitas Riau
Email: tripusparini.92@gmail.com

Abstract

Consuming high cholesterol food has risk in increasing blood cholesterol level. The increased of blood cholesterol level is
associated with incidence of heart disease. Many traditional treatments that can reduce cholesterol level. One of them is
cupping therapy. The research aim to describe the level of cholesterol patient who received cupping therapy. The research was
conduct at Rumah sehat AR-Rahmah, Pekanbaru. This descriptive study was involved 36 respondents and was selected by
using purposive sampling method. The result showed an average distributions cholesterol levels on client who recieved
cupping therapy. Based on the value of central tendency mean cholesterol value before cupping therapy was 200,61 mg/dl and
mean of cholesterol value after cupping therapy was 197,94 mg/dl. the result showed cholesterol level on client who received
cupping therapy is relatively stable and there was no significant difference. Cupping therapy process requires more time to be
able to see the systemic effect of cupping therapy on cholesterol level.

Keywords: blood cholesterol, cupping therapy

PENDAHULUAN
Seiring dengan berkembangnya zaman dan masuk bersama bahan makanan (Soeharto,
modernisasi yang terus terjadi menyebabkan 2004).
perubahan pola dan gaya hidup masyarakat Dalam kondisi normal kadar kolesterol total
terutama di daerah perkotaan. Perubahan pola yang dibutuhkan tubuh yaitu sebanyak <
dan gaya hidup ini salah satunya ialah dengan 200mg/dl. dan apabila melebihi dari 200 mg/dl
banyak restoran makanan cepat saji yang akan menyebabkan penimbunan kolesterol di
menjual makanan mengandung kolesterol tingi dalam dinding pembuluh darah, yang secara
dan sedikit mengandung nutrisi. perlahan akan mengeraskan dinding pembuluh
Kolesterol adalah konstituen utama membran darah sehingga menghambat aliran darah dan
plasma dan lipoprotein plasma. Senyawa ini dapat menyebabkan aterosklerosis pada
sering ditemukan sebagai ester kolesteril, dengan pembuluh darah serta penyakit kardiovaskuler
gugus hidroksil di posisi 3 yang mengalami lainnya (Soeharto, 2004).
esterifikasi dengan suatu asam lemak rantai Berdasarkan laporan World Health
panjang. Senyawa ini terdapat pada hewan, Organization (WHO) pada tahun 2005 tercatat
tetapi tidak pada tumbuhan atau bakteri (Murray, sebanyak 17,5 juta (30%) dari 58 juta kematian
Granner, & Rodwell, 2009). di Dunia disebabkan oleh penyakit jantung dan
Kolesterol merupakan senyawa lemak pembuluh darah. Dari seluruh angka tersebut
kompleks yang berada pada tiap sel didalam penyebab kematian antara lain disebabkan oleh
tubuh. Kolesterol berfungsi sebagai materi awal serangan jantung (7,6 juta penduduk), Stroke
untuk pembentukan cairan empedu, dinding sel, (5,7 juta penduduk) dan selebihnya disebabkan
vitamin dan hormon-hormon tertentu, seperti oleh penyakit jantung dan pembuluh darah (4,2
hormon seks dan lainnya (Gondosari, 2010). juta penduduk). Berdasarkan seluruh data yang
Dalam darah, kolesterol membentuk rangkaian telah dikumpulkan dari WHO diperkirakan pada
lipoprotein. Lipoprotein sendiri dibedakan tahun 2015 kematian akibat penyakit jantung dan
menjadi rangkaian High Density Lipoprotein pembuluh darah meningkat menjadi 20 juta jiwa,
(HDL), Very Density Lipoprotein (VLDL), dan dan tetap akan meningkat sampai tahun 2030
Low Density Lipoprotein (LDL) (Stapleton, diperkirakan sebanyak 23,6 juta jiwa.
Goodwill & James, 2010). Sebagian besar Pravelensi di Indonesia berdaksarkan data
kolesterol dihasilkan oleh tubuh bahkan dari Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2007 di
sebanyak 80% dibuat oleh tubuh dan hanya 20% dapatkan angka kematian akibat penyakit
jantung dan penyakit tidak menular pada tahun

JOM PSIK VOL. 1 NO. 2 OKTOBER 2014 1


1995 terdapat sebesar 41,7% dan meningkat berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah
pada tahun 2007 menjadi 59,5% (Departemen pada penderita hipertensi primer.
Kesehatan Republik Indonesia, 2007). Menurut Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan
RISKESDAS pada tahun 2007 di Provinsi Riau peneliti tanggal 23 Oktober 2013 di Rumah sehat
tercatat sebanyak 17,3% angka kejadian penyakit Ar-Rahmah dari 7 pasien yang di wawancarai
jantung dan penyakit tidak menular, dan terjadi mereka berbekam dengan alasan untuk
penurunan pada tahun 2013 berdasarkan mengeluarkan darah kotor, untuk penyakit asam
RISKASDES di dapatkan prevalensi penyakit urat, kepala pusing dan 3 dari 7 orang
jantung dan penyakit tidak menular sebanyak mengatakan berbekam karena kadar kolesterol
10,22% (Depkes RI, 2013). dalam darah yang tinggi. Berdasarkan uraian
Penanganan kadar kolesterol yang tinggi penelitian di atas, maka terapi bekam dapat
menurut Perkumpulan Endokrinologi Indonesia menjadi solusi alternatif pada penyakit yang
(PERKENI) mencakup terapi farmakologis dan berhubungan dengan peredaran darah. Manfaat
terapi non farmakologis (Aurora, Sinambela, & terapi bekam belum banyak diteliti di indonesia,
Noviyanti, 2012). Terapi farmakologis yang bisa namun berdasarkan penelitian praktisi bekam,
digunakan yaitu dengan mengkonsumsi obat- sudah banyak penyakit yang bisa disembuhkan
obatan golongan statin, fibrat, resin dan lainnya dengan bekam (Majid, 2009).
(Bull & Morrel, 2007). Berdasarkan penjelasan diatas peneliti tertarik
Terapi non farmakologis yang bisa untuk meneliti tentanggambaran kadar kolesterol
dimanfaatkan yaitu dengan terapi bekam pasien yang mendapatkan terapi bekam.
(Hijamah). Bekam adalah terapi yang bertujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
membersihkan tubuh dari darah yang mengetahui gambaran kadar kolesterol pasien
mengandung toksin dengan sayatan tipis atau yang mendapatkan terapi bekam.
tusukan kecil pada permukaan kulit (Dalimatha,
Purnama, Sutarina, Mahendra, & Darmawan, METODOLOGI PENELITIAN
2008). Penelitian ini mengguanakan desain penelitian
Terapi bekam di Indonesia sudah banyak Deskriptif. Sampel pada penelitian ini adalah
dikenal oleh masyarakat yang di tandai dengan sebanyak36 respondenyang mendapatkan terapi
banyaknya bermunculan rumah atau klinik bekam pengambilan sampel menggunakan
kesehatan yang menyediakan jasa terapi bekam teknik non probability sampling dengan jenis
(Nilawati, Krisnatuti, Mahendra & Djing, purposive sampling, Setelah mendapatkan
2008).Terapi bekam tidak menimbulkan efek responden yang sesuai dengan kriteria inklusi,
samping yang berat, tetapi hanya dapat kemudianpenelitimenjelaskantujuanpenelitian.
menimbulkan ketidaknyamanan yang disebabkan Setelahrespondenmenandatanganiinformed
oleh adanya bekas pembekaman dan penyayatan consent, kolesterol pasien di check
di kulit. Namun bekas tersebut akan hilang menggunakan ala easy touch sebelum bekam dan
dalam waktu 2-3 hari sehingga terapi bekam sesudah bekam di cek kembali. Dalam penelitian
aman untuk dilakukan (Ridho, 2012). ini dilakukan analisa univariat dan menggunakan
Penelitian yang dilakukan Subhi (2009) distribusi frekuensi yang bertujuan untuk
dengan judul perbedaan kadar gula darah pasien mendeskripsikan karakteristik atau gambaran
diabetes melitus pada pengobatan bekam di variabel penelitian dalam bentuk nilai tendensi
dapatkan hasil adanya perbedaan kadar gula central.
darah sewaktu sebelum dan sesudah dilakukan
bekam, hal ini menunjukan bahwa bekam sangat HASIL PENELITIAN
berpengaruh terhadap penurunan kadar gula Hasil yang didapatkan dari penelitian adalah
darah penderita diabetes melitus. Penelitian lain sebagai berikut:
juga dilakukan oleh Jansen (2013) dengan judul Analisa Univariat
efektifitas terapi bekam terhadap penurunan Tabel 1.
tekanan darah pada penderita hipertensi primer Distribusikarakteristikresponden
di dapatkan hasil bahwa adanya penurunan Karakteristik N Presentase
Usia
tekanan darah setelah dilakukan terapi bekam, 26-30 5 13,9
hal ini menunjukkan bahwa bekam sangat 31-35 7 19,4
36-40 6 16,7
41-45 10 27,8

JOM PSIK VOL. 1 NO. 2 OKTOBER 2014 2


>50 8 22,2 Berdasarkan hasil analisis tabel 2 diatas
Jenis Kelamin didapatkan rata-rata kadar kolesterol pasien yang
Laki-laki 22 61,1
mendapatkan terapi bekam usia 26-30 tahun
Perempuan 14 38,9
Tingkat pendidikan adalah 187,9 mg/dl, usia 31-35 tahun 188,9
SMP 6 16,7 mg/dl, usia 36-40 tahun 199,4 mg/dl usia 41-45
SMA 17 47,2 tahun 197,1 mg/dl dan > 50 tahun 218 mg/dl.
PT 13 36,1
Perokok Tabel 3.
Iya 22 61,1 Rata-rata gambaran kadar kolesterol pasien
Tidak 14 38,9
yang mendapatkan terapi bekam berdasarkan
IMT
Normal
jenis kelamin
9 25
Kelebihan Jenis kelamin N Mean
27 75
Laki-laki 22 202,7
Jenis pekerjaan
Perempuan 14 193,8
IRT 9 25
Swasta 17 Berdasarkan tabel 3 diatas didapatkan rata-rata
47,2
Wiraswasta 3 kadar koleserol pasien yang mendapatkan
8,3
PNS 7 19,4 terapi bekam berdasarkan jenis kelamin
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 5 didapatkan rata-rata kadar kolesterol laki-laki
menunjukkan bahwa dari 36 responden usia 202,7 mg/dl dan rata-rata kadar kolesterol
paling sedikit adalah rentang umur 26-30 tahun perempuan 193,8 mg/dl.
dengan jumlah 5 responden (13,9 %), rentang Tabel 4.
usia 21-35 7 responden (19,4 %), rentang usia Tingkat pendidikan N Mean
SMP 6 208,5
36-40 6 responden (16,7 %), rentang usia 41-45 SMA 17 193,02
10 responden (27,8%) dan > 50 8 responden PT 13 203,1
(22,2 %). Distribusi jenis kelamin paling banyak Berdasarkan tabel 4 diatas didapatkan rata-rata
adalah laki-laki sebanyak 22 responden (61,1 %) kadar kolesterol pasien yang mendapatkan terapi
dan perempuan 14 responden (38,9 %). bekam berdasarkan tingkat pendidikan
Distribusi tingkat pendidikan responden paling didapatkan rata-rata kadar kolesterol responden
banyak adalah SMA sebanyak 17 responden yang berpendidikan SMP didapatkan rata-rata
(47,2 %), perguruan tinggi(PT) 13 responden kadar kolesterol 208,5 mg/dl, responden yang
(36,1 %) dan SMP 6 responden (16,7 %). berpendidikan SMA 193,02 mg/dl, dan
Distribusi responden berdasarkan kebiasaan responden yang berpendidikan PT 203,1 mg/dl.
merokok didapatkan 22 responden merokok
(61,1 %) dan 14 responden tidak merokok (38,9 Tabel 5.
%). Distribusi IMT responden 9 responden Rata-rata gambaran kadar kolesterol pasien
memiliki IMT normal (25 %) dan 27 responden yang mendapatkan terapi bekam berdasarkan
lebih dari normal (75%). Distribusi responden kebiasaan merokok
berdasarkan jenis pekerjaan di dapatkan 9 Merokok N Mean
responden (25 %) adalah IRT, sebanyak 17 iya 22 199,2
responden (47,2 %) swasta , 3 responden (8,3 %) Tidak 14 199,3
wiraswasta dan 7 responden (19,4 %) adalah Berdasarkan tabel 9 diatas didapatkan rata-rata
PNS. kadar kolesterol pasien yang mendapatkan terapi
bekam berdasarkan kebiasaan merokok
Tabel 2. didapatkan rata-rata kadar kolesterol pasien yang
Rata-rata gambaran kadar kolesterol pasien merokok sebesar 199,2 mg/dl dan yang tidak
yang mendapatkan terapi bekam berdasarkan merokok 199,3 mg/dl
usia
Usia N Mean Tabel 6.
26-30 5 187,9 Rata-rata kadar kolesterol pasien yang
31-35 7 188,9 mendapat terapi bekam berdasarkan IMT
responden
36-40 6 199,4
IMT N Mean
41-45 10 197,1
Normal 9 186,6
>50 8 218
Kelebihan 27 203,5

JOM PSIK VOL. 1 NO. 2 OKTOBER 2014 3


Berdasarkan tabel 6 diatas didapatkan rata-rata masalah aterosklerosis yang nantinya akan
kadar kolesterol pasien yang mendapatkan terapi mempengaruhi kadar kolesterol total. Faktor
bekam berdasarkan IMT di dapatkan rata-rata resiko yang menyebabkan peningkatan kadar
kadar kolesterol IMT normal 186,6 mg/dl kolesterol yaitu kurangnya aktivitas fisik.
sedangkan rata-rata kadar kolesterol IMT yeng Dengan kemajuan teknologi tanpa disadari telah
berlebih 203,5 mg/ dl. membuat aktifitas fisik berkurang. Balitbangkes
pada data Riskesdas 2007 menunjukkan
Tabel 7. pravelensi berkurangnya aktivitas fisik pada
Rata-rata kadar kolesterol pasien yang penduduk usia >10 tahun sebesar 48,2%
mendapatkan terapi bekam berdasarkan jenis (Andriani, Damanik dan Ekayanti, 2012).
pekerjaan Penelitian yang dilakukan Denino (2007)
Jenis pekerjaan N Mean mengemukakan bahwa perubahan kadar
IRT 9 187,1 kolesterol LDL secara bermakna di pengaruhi
Swasta 17 203,8 oleh usia, dimana pertambahan usia dapat
Wiraswasta 3 204,1
PNS 7 201,6
meningkatkan kadar kolesterol LDL.
Berdasarkan tabel 7 diatas didapatkan rata-rata
kadar kolesterol pasien yang mendapatkan terapi 2. Jenis kelamin
bekam berdasarkan jenis pekerjaan didapatkan Peningkatan kadar kolesterol terbanyak
bahwa rata-rata kadar kolesterol tertinggi yaitu menyerang laki-laki, dan menurut data statistik
pada pekerja Wiraswasta sebesar 204,1 mg/dl yang di dapat di Amerika gejala PJK sebelum
dan yang paling rendah pada IRT yaitu sebesar berusia 60 tahun di dapatkan hasil bahwa
187,1 mg/dl. pravelensinya 1 dari 5 laki-laki terkena PJK
sedangkan untuk perempuan 1 dari 7 perempuan
Tabel 8. (Smith, 2007). Salah satu faktor yang
Distribusi rata-rata kadar kolesterol sebelum menyebabkan peningkatan kadar kolesterol yaitu
dan sesudah bekam berdasarkan nilai tendensi merokok, Sehingga menurut asumsi peneliti
central bahwa laki-laki lebih beresiko mempunyai kadar
Kadar kolesterol Nilai Mean kolesterol yang tinggi dikarenakan salah satu
SD
sebelum dan Min- faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol yaitu
sesudah terapi Maks kebiasan merokok. Pada perempuan Irvan (2007)
bekam mengatakan bahwa kekuurangan estrogen pada
Kadar kolesterol 165- 200,61 16,48 wanita menopouse akan menurunkan kadar
sebelum 235
Kadar kolesterol 165- 197,94 14,07
kolesterol HDL, oleh karena itu pada wanita
sesudah 225 yang sudah menopouse cenderung memiliki
Berdasarkan tabel 12 diatas didapatkan distribusi kadar kolesterol yang setara dengan laki-laki
rata-rata kadar kolesterol sebelum dan sesudah bahkan bisa melebihi kadar kolesterol laki-laki.
bekam didapatkan hasil mean kadar kolesterol
sebelum 200,61 mg/dl dan mean kadar kolesterol 3. Tingkat pendidikan
sesudah 197,94 mg/dl. Distribusi responden berdasarkan tingkat
PEMBAHASAN pendidikan yang terbanyak adalah tingkat
Gambaran karakteristik responden berdasarkan: pendidikan SMA. Penelitian yang dilakukan
1. Usia jansen (2013) pada 15 orang dengan hipertensi di
Distribusi responden berdasarkan usia dapatkan bahwa persentasi pendidikan
didapatkan bawa responden rata-rata berusia responden yaitu SMA sebanyak 40% SMP
43,83 tahun dimana usia termuda adalah 27 sebanyak 40% dan PT sebanyak 20%. Tingkat
tahun dan usia tertua adalah 58 tahun. pendidikan dapat mempengaruhi kemampuan
Peningkatan kadar kolesterol dapat menyerang dan pengetahuan seseorang dalam menerapkan
usia muda. Menurut Nor (2010) mulai umur 20 perilaku hidup sehat, terutama dalam mengontrol
tahun kadar kolesterol pada laki-laki dan kadar kolesterol. Semakin tinggi tingkat
perempuan akan meningkat. Menurut Tisnadjaja pendidikan maka semakin tinggi pula
(2008) bahwa pada usia rentang remaja sampai kemampuan dan pengetahuan seseorang dalam
usia 50 tahun laki-laki 2-3 kali lebih besar menjaga pola hidup agar tetap sehat (Budhiati,
dibandingkan perempuan untuk mengalami 2010).

JOM PSIK VOL. 1 NO. 2 OKTOBER 2014 4


2009). IMT merupakan suatu metode sederhana
4. Jenis pekerjaan untuk memantau status gizi seseorang, terutama
Distribusi jenis pekerjaan responden terdiri yang berkaitan dengan peningkatan dan
dari IRT, Swasta, Wiraswasta, dan PNS. Rata- penurunan berat badan sehingga berat badan
rata kadar kolesterol tertinggi terdapat pada dapat dipertahankan dan memungkinkan
pekerja wiraswasta , hal ini kemungkinan seseorang memiliki usia harapan hidup lebih
disebabkan oleh aktivitas dan tuntutan kerja panjang (Mamat, 2010). Seseorang dengan berat
yang tinggi oleh pegawai wiraswasta, dimana badan dibawah batas minimum (underweight)
mereka harus kerja sesuai dengan tuntutan waktu memiliki resiko terkena penyakit infeksi
dan kerjaan yang padat sehingga dapat sementara yang berada dibatas maksimum
menyebabkan seseorang menjadi stress. Berbeda (overweight) memiliki resiko terkena penyakit
dengan Ibu rumah tangga dimana kebanyakan degeneratif (Supriasa, 2002).
dari mereka harus berdiam diri dirumah dan Penelitian yang dilakukan oleh Malik, Mewo
dapat menghilangkan stress dengan lebih banyak dan Kaligis (2013) tentang gambaran kadar
bersantai dirumah. Stress dapat mengganggu kolesterol total darah pada mahasiswa angkatan
cara tubuh memetabolisme lemak yang berakhir 2011 Fakultas Kedokteran Universitas Sam
pada melonjaknya kadar kolesterol LDL Ratulangi dengan IMT 18,5-22,9 didapatkan
(Kartika, 2013). hasil bahwa kadar kolesterol dengan IMT 18,5-
22,9 di dapatkan rata-rata kadar kolesterol
5. Riwayat merokok mahasiswa normal.
Dari hasil penelitian di dapatkan responden
terbanyak adalah perokok . Menurut Bustan 7. Distribusi kadar kolesterol sebelum dan
(2007) merokok adalah salah satu faktor yang sesudah terapi bekam
dapat menurunkan kadar HDL dalam darah dan Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai
dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL . tendensi central sebelum terapi bekam 200,61
Rokok juga mempunyai dose response effect mg/dl dan sesudah bekam 197,94 mg/dl, hal ini
artinya semakin muda usia merokok akan relatif stabil dan tidak ada perbedaan yang
semakin besar pengaruhnya. Apabila perilaku signifikan antara sebelum dan sesudah terapi
merokok dimulai di usia remaja maka juga dapat bekam.
berhubungan dengan tingkat atherosclerosis Kolesterol diserap dari usus dan digabung
dimana nantinya akan mempengaruhi kadar didalam kilomikron yang dibentuk didalam
kolesterol seseorang. Resiko kematian mukosa. Setelah kilomikron melepaskan
bertambah sehubungan dengan banyaknya trigliseridanya didalam adiposus maka sisa
perokok dan umur awal merokok yang lebih kilomikron membawa kolesterol kedalam hati.
dini. Seseorang yang merokok lebih dari 1 Hati dan jaringan lain juga mensintesis
bungkus sehari menjadi 2 kali lebih rentan untuk kolesterol. Sejumlah kolesterol didalam hati
terjadinya peningkatan kadar kolesterol dari pada dieksresikan didalam empedu keduanya dalam
yang tidak merokok (Bustan, 2007) Penelitian bentuk bebas dan sebagai asam empedu.
yang dilakukan Nindriani, Novianti dan Nurlina Sejumlah kolesterol empedu diserap kembali
(2013) menyatakan bahwa kebiasaan merokok dari usus. Kebanyakan kolesterol didalam hati
dapat mempengaruhi kadar kolesterol total. digabung dalam VLDL dan semuanya
bersirkulasi dalam kompleks lipoprotein. proses
6. IMT mekanisme transport kolesterol dalam tubuh
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa rata- dimulai dari hati/liver, kolesterol tidak larut
rata responden memiliki IMT lebih dari normal dalam darah, agar dapat didistribusikan ke sluruh
memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi organ maka kolesterol harus dikemas menjadi
daripada yang memiliki IMT normal. Kolesterol lipoprotein lain yaitu HDL, LDL, dan
yang berlebih atau yang biasa disebut trigliserida. Perjalananan lipoprotein ke seluruh
hiperkolesterolemia umumnya diderita oleh organ tubuh dimulai dari liver menyediakan
orang gemuk atau orang yang sudah lanjut usia pengangkut atau carier bermuatan kolesterol dan
tetapi tidak menutup kemungkinan juga disebut VLDL. VLDL dikirim keluar liver dan
gangguan metabolisme ini dapat menyerang masuk ke pembuluh darah, VLDL bersikulasi di
orang kurus bahkan di usia muda (Fitnella, pembuluh darah dan memecah trigliserida untuk

JOM PSIK VOL. 1 NO. 2 OKTOBER 2014 5


dipakai sebagai jaringan atau disimpan sebagai didapatkan yang merokok memiliki nilai mean
lemak. VLDL yang sudah kehilangan trigliserida 199,2 mg/dl dan yang tidak 199,3 mg/dl,
disebut sebagai VLDL remmant . VLDL berdasarkan IMT didapatkan yang memiliki IMT
remmant diambil oleh liver melalui reseptor atau berlebih memiliki nilai mean 203,5 mg/dl hal ini
dipecah lebih jauh menjadi IDL, IDL diubah dikarenakan seseorang yang memiliki IMT lebih
menjadi LDL yang mengandung banyak dari normal beresiko terkena penyakit
kolesterol (45%) dan beredar di dalam pembuluh degeneratif.
darah (Soeharto, 2004).Mekanisme kerja terapi Gambaran kadar kolesterol pasien yang
bekam yaitu dengan cara mengeluarkan darah mendapatkan terapi bekam didapatkan hasil
kotor mekanisme fisiologis yang mempegaruhi penelitian rata-rata mean kadar kolesterol
terapi bekam menurut Ahmadia (2009) yaitu sebelum terapi bekam 200,61 mg/dl dan mean
mekanisme sistem syaraf, mekanisme sistem sesudah terapi bekam 197,94 mg/dl hasil
hematologi memberikan efek utama melalui jalur penelitian ini relative stabil dan tidak ada
sistem regulasi koagulasi-antikoagulasi seperti perbedaan yang bermakna antara sebelum dan
penurunan elemen darah, penurunan hematokrit, sesudah bekam Hal ini sesuai dengan penelitian
peningkatan aliran darah dan peningkatan yang dilakukan oleh Akbar (2013) bahwa tidak
oksigenasi organ, melalui mekanisme ini bisa terdapat penurunan yang signifikan pada kadar
mempengaruhi tekanan darah. Pengaktifan kolesterol pasien yang mendapatkan terapi
produk sistem imun juga diduga akibat bekam.
rangsangan terapi bekam. sehingga
mempengaruhi timus dan mengatur metabolisme SARAN
limpa. Kolesterol di hasilkan oleh limpa Hasil penelitian ini dapat menjadi gambaran
sehingga diduga mekanisme hematokrit dan salah satu terapi alternatif yang bisa digunakan
pengaktifan sistem imun ini diduga untuk kesehatan
mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah, Hasil penelitian ini dapat diaplikasikan oleh
Ahmadia (2008) menyatakan proses responden dan keluarga sebagai terapi alternatif
pembekaman terhadap kadar kolesterol yang sangat bermanfaat dan juga harga yang
memerlukan jangka waktu yang panjang karena terjangkau, selain itu juga meminimalisasikan
perjalanan metabolisme kolesterol dimulai di penggunaan obat-obat kimia.
hati dan hingga sampai beredar di pembuluh Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
darah merupakan proses yang kompleks. Hal ini mengenai pengaruh bekam basah dengan jangka
sesuai penelitian yang dilakukan oleh Akbar waktu yang lebih lama pada manusia untuk
(2013) bahwa tidak ada perbedaan yang melihat apakah memiliki efek jika dilakukan
signifikan kadar kolesterol sebelum dan sesudah dalam jangka waktu berkepanjangan. .
terapi bekam. Hal ini dikarenakan waktu
1
penelitian yang singkat sehingga menyebabkan Tri Puspa Rini:Mahasiswa Program
efek sistemik dari bekam terhadap kolesterol StudiIlmuKeperawatanUniversitas Riau,
belum terlihat. dan proses metabolisme Indonesia.
2
kolesterol di dalam darah (Akbar, 2013). Ns. Darwin Karim,
M.Biomed:DosenBidangKeilmuanKeperawata
PENUTUP nMedikal Bedah Program
Kesimpulan StudiIlmuKeperawatanUniversitas Riau,
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata Indonesia.
kadar kolesterol pasien yang mendapatkan terapi 3
Riri Novayelinda,
bekam berdasarkan usia didapatkan > 50 tahun S.Kp.MNg:DosenBidangKeilmuanKeperawata
memiliki mean yang lebih tinggi yaitu 218 nAnak Program
mg/dl, berdasarkan jenis kelamin didapatkan StudiIlmuKeperawatanUniversitas Riau,
laki-laki memiliki mean yang lebih tinggi yaitu Indonesia.
202,7 mg/dl, berdasarkan tingkat pendidikan
didapatkan SMP memiliki nilai mean yang lebih DAFTAR PUSTAKA
tinggi yaitu 208,5 mg/dl, hal ini dikarenakan Ahmadia, A. F. K., & Schwebelb, D. C. (2008).
tingkat pendidikan mempengaruhi gaya hidup TheEfficacy of Wet-Cupping in the
seseorang dalam menerapkan perilaku hidup Treatment of Tension and Migraine
sehat. Berdasarkan kebiasaan merokok
JOM PSIK VOL. 1 NO. 2 OKTOBER 2014 6
Headache. The American Journal Of Jansen. S. (2013). Efektifitas terapi bekam
Chinese Medicine. 36(1); 37-44. terhadap penurunan tekanan darah pada
Akbar, N. (2013). Pengaruh bekam basah penderita hipertensi primer di klinik Al-
terhadap kolesterol dan tekanan darah Jawwad pekanbaru. Diperoleh tanggal 10
pada pasien hipertensi di Semarang. november 2013 dari
Jurnal media medika muda. Diakses http://repository.unri.ac.id/handle/1234
tanggal 5 juli 2014 diakses dari 56789/109/browse?type=subject&order
http://download.portalgaruda.org/article.p =ASC&rpp=20&value=blood+pressure
hp?article=150560&val=4695&title=PE Kartika, U. (2013). Stress bikin kolesterol jahat
NGARUH%20BEKAM%20BASAH%20 meningkat.Diperoleh tanggal 7 juli 2014
TERHADAP%20KOLESTEROL%20D dari
AN%20TEKANAN%20DARAH%20PA http://health.kompas.com/read/2013/0
DA%20PASIEN%20HIPERTENSI%20 5/20/18553420/Stres.Bikin.Kolesterol.Ja
%20DI%20SEMARANG hat.Meningkat.
Andriani, E., Damanik, R., & Ekayanti, I. Majid, B. (2009). Mujarab! Tekhnik
(2012). Hubungan pemberian kapsul penyembuhan penyakit dengan bekam.
serbuk daun torbangun terhadap total Jakarta: PT. Buku Kita.
kolesterol. Jurnal teknologi industri boga Malik, M, A., Mewo, Y,M., & Kaligis, S.H.M.
dan busana. Diperoleh tanggal 5 juli 2014 (2013). Gambaran kadar kolesterol total
dari darah mahasiswa angkatan 2011 fakultas
http:/journal.um.ac.id/index.php/tibbs/arti kedokteran Universitas Sam Ratulangi
cle/view/2919 dengan indeks massa tubuh 18,5-
Bustan, M, N. (2007). Epidemiologi penyakit 22,9kg/m. Jurnal e-bimoedik (e-biomed)
tidak menular. Jakarta: Rineka cipta diperoleh tanggal 10 juli 2014 dari
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ebio
Dalimartha, S., Purnama, B.T., Sutarina, N., medik/article/viewFile/3310/2854
Mahendra, B., & Darmawan, R. (2008). Mamat. (2010). Faktor-faktor yang
Care yourself, Hipertensi. Jakarta:
berhubungan dengan kadar kolesterol
Penebar Plus.
HDL di Indonesia. (skripsi). Diperoleh dari
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
(2007). Riset Kesehatan Dasar tahun http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/203
2007. Diperoleh tanggal 3 April 2014 03942-T%2030839-Faktor-faktor-
darihttp://fisio- full%20text.pdf
poltekesolo.ac.id/fisioterapi/images/stor Murray, R,K,. Granner, D.K,. Mayes, P,A,. &
ies/laporanNasional.pdf. Rodwell, V.W (2003). Biokimia harper
edisi 25. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Nindriani, Y., Novianti, S ., Nurlina. (2013).
(2013). Riset Kesehatan Dasar tahun
Hubungan kebiasaan merokok dan
2013. Diperoleh tanggal 3 april 2014 dari
olahraga dengan kadar kolesterol total
http://depkes.go.id/downloads/riskesda
pada polisi lalu lintas. Jurnal ilmu
s2013/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf.
kesehatan program studi epidemiologi
Fitnella, V. (2009). Awas bahaya laten dan penyakit tropik Universitas
kolesterol. Yogyakarta: Azna Books Siliwangi. Diperoleh tanggal 10 juli 2014
Gondosari, A.H. (2010). Kolesterol, asam lemak dari
jenuh, dan asam lemak tak jenuh.
http://journal.unsil.ac.id/download.php?
Dalam:Wijdan FR, editor. The Miracle
id=2860
Of 5 Elements Energy. Depok: E-tera,
Nor, M. (2010). Proporsi indeks massa tubuh
2010;hal 43-50
(IMT) penderita penyakit jantung
Irvan , A. (2007). Resiko Jantung Koroner dapat
koroner di RSUP haji Adam Malik
meningkat akibat menopouse. Diperoleh
(skripsi). Medan : Fakultas kedokteran
tanggal 11 juli 2014
Universitas Sumatra Utara.
darihttp://www.pjnhk.go.id/content/vie
Ridho, A, A. (2012). Bekam sinergi: rahasia
w/221/31/
sinergi pengobatan Nabi, medis modern,
JOM PSIK VOL. 1 NO. 2 OKTOBER 2014 7
dan traditional Chinese medicine. Solo:
Aqwamedika.
Smith, D. G. (2007). epidemiology of
dyslipidemia and economic burden on the
healthcare system. Am J Manag care.
Soeharto, I. (2004). Penyakit jantung koroner
dan serangan jantung pencegahan
penyembuhan rehabilitasi. Jakarta: PT.
Gramedia pustaka utama
Subhi, M. (2009). Perbedaan kadar gula darah
pasien Diabetes Mellitus pada
pengobatan bekam di klinik bashotan
holistic center masjid agung jawa tengah.
Jurnal Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro. Diperoleh
tanggal 22 November 2013 dari
http://eprints.undip.ac.id
Supriasa, I (2002). Penilaian status gizi. Jakarta :
Penerbit buku kedokteran EGC
Tisnadjaja, D. (2008). Bebas kolesterol &
demam berdarah dengan angkak.
Cibinong :Penebar swadaya.

World Health Organization (WHO). (2005).


Deaths from Coronary Heart Disease.
Available from :
http://www.who.int/cardiovascular_disea
ses/en/cvd_atlas_14_deathHD.pdf.
Yuniastuti, A. (2008). Gizi dan kesehatan.
Yogyakarta: Graha Ilmu

JOM PSIK VOL. 1 NO. 2 OKTOBER 2014 8

S-ar putea să vă placă și