Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
dari kepala sekolahnya, agar Ko Teng ditempatkan duduk didepannya, dan dia
diminta mengawasinya dan bantu Ko-Teng dalam belajar. Setelah itu akhirnya Ko-
Teng pindah tempat duduk didepan Shen-Chia Yi. (ada percakapan lucu disini loh
gan).
Kasynamidt : jadi murid teladan emang enak, asalkan nilai bagus, bisa
seenaknya protes orang
Keesokan harinya.
Dipagi hari yang cerah, ada awan gelap yang menghujani siswa-siswi dikelas itu, itu
karena dipagi hari ini mereka harus sarapan pelajaran bahasa Inggris yang gurunya
terkenal galak, Ko-Teng pun mengatakan dalam suaranya, guru yang
menstruasinya sedang parah. Semua terlihat tegang. Si Ibu guru itu melihat
dengan tatapan yang tajam, tatapan yang sedang ingin memakan makanan yang
ada didepannya. Lalu ibu itu berkata yang tidak membawa buku bahasa inggris
harap berdiri dan Shen-Chia Yi disitu terlihat bingung mencari-cari bukunya, dia
terlihat panik dan wah kayanya dia ga bawa bukunya.
Awalnya aku pikir, jika suatu hari bisa melihat murid teladan seperti Shen Chia-Yi
berbuat kesalahan memalukan dikelas, tentu adalah hiburan terbesar disekolah
maksudku awalnya
Pada saat Shen Chia-Yi akan berdiri, tiba-tiba dari depan Kasynamidt memberikan
bukunya ke meja dibelakangnya, yaitu meja Shen Chia-Yi, lalu dia berdiri. Ko-Teng
dimarahi Oleh si ibu gurunya dia diminta mengangkat bangku.
(gambar pada saat memberikan buku miliknya kepada Shen Chia-Yi dan dia rela
dihukum)
Dan lagi-lagi Ko-Teng terkena marah serta hukuman. Ada yang menarik disini, saat
Shen Chia-Yi belajar dengan buku itu wajahnya terlihat penuh kesalahan seperti
sedang bersedih, dia murung, dia telah mengakibatkan Ko-Teng dihukum, akan
tetapi dia tersenyum saat melihat dibuku bahasa Inggris milik Ko-Teng, terlihat
tulisan Ko-Teng yang mengatakan Shen Chia-Yi, kalo tidak so diam sebetulnya
cukup manis jugaShen Chia-Yi tertawa tipis saat melihat bacaan itu.
Keesokan harinya.
Ko-Teng terlihat sedang makan, lalu ada seseorang yang menusuknya memakai
pulpen dari belakang, dia Shen Chia-Yi.
Kasynamidt : apaan?
Cimeng: terimakasih
Kasynamidt : lebih baik kamu traktir aku minum dari pada kamu bilang
terimakasih, aneh sekali
Saat pulang, Shen Chia-Yi memberikan soal untuk Ko-Teng kerjakan, tapi Ko-Teng
sangat terlihat angkuh dan sombong dia memandang orang pintar itu bisa
seenaknya menyuruh orang dan memandang rendah lain, tapi berbeda dengan
pendapat Shen Chia-Yi.
Cimeng: yang aku pandang rendah bukan orang yang nilainya jelek, yang
aku pandang rendah adalah orang yang sendirinya tidak mau giat belajar, tapi
merendahkan orang yang giat belajar.
Mendengar perkataan itu sedikit membuat Ko-Teng terdiam, baru kali ini orang yang
katanya hebat ternyata ada orang yang bisa membuatnya terpaku, yaitu Shen Chia-
Yi.
(gambar pada saat Shen Chia-Yi memberikan soal kepada Ko-Teng untuk dikerjakan)
Menurut cerita, Shen Chia-Yi hampir setiap hari memberi soal kepada Ko-Teng
karena memang diperintah untuk membantu dia dalam belajar kata kepala
sekolahnya.
Hari berikutnya juga tetap seperti itu, setiap kali Ko-Teng baru datang kedalam kelas
dia selalu menunduk seperti ingin tidur, dan lagi-lagi ada yang menusuknya
memakai pulpen dari belakang. Disaat itu teman-teman yang lainnya sedang
bercanda disekitar mereka berdua. Shen Chia-Yi menagih soal matematika
berikutnya yang telah diberikan kepada Ko-Teng, lalu ternyata lagi-lagi masih ada
yang salah, Ko-Teng diminta mengoreksinya lagi 10 menit. Ada perkataan lucu yang
keluar dari mulut Ko-Teng saat ia diminta mengoreksi hasil pekerjaanya. untuk
kepintaranku, 5 menit saja masih berlebih semua teman yang berada disekitarnya
langsung melihat kearahnya saat ia mengucapkan kata sombong nan konyol
itu. Haha :D
Cimeng: emmm...
Cimeng: banyak hal yang tidak perlu dilakukan pun kita sudah tahu bahwa
itu tidak ada gunanya.
Karena melihat prospek Ko-Teng yang terus meningkat, Shen Chia-Yi menyuruh Ko-
Teng untuk tinggal disekolah hanya untuk belajar, karena Shen Chia-Yi bila tidak ada
les dia memilih menginap disekolah, dan kali ini ia mengajak Ko-Teng, awalnya Ko-
Teng menolak tapi saat ia tahu bahwa Shen Chia-Yi juga sama begitu tinggal
disekolah, ia akhirnya mau, dan itu dilakukan setiap saat, sampai ia menginjak
kelulusan. Saat suatu malam Ko-Teng tiba-tiba mengusili Shen Chia-Yi yang tengah
belajar giat dan penuh keseriusan. Dari arah belakang Ko-Teng terus melirik Shen
Chia-Yi yang tidak jauh dihadapannya. (Berikut percakapannya):
Cimeng: terimakasih, tapi aku tidak suka laki-laki yang lebih bodoh dari aku
(Shen Chia-Yi tidak melihat ke arah Ko-Teng yang ada dibelakangnya, dia menjawab
asal dengan terus memperhatikan buku yang sedang dipelajarinya)
Kasynamidt : bodoh?
aku takut akan merebut juara satumu disekolah. Barulah aku menahan diri,
membiarkanmu, sengaja kalah darimu!
Kasynamidt : kalau kamu menang dari aku di ujian bulanan, terserah kamu
mau mengerjaiku apa saja. Tapi kalau aku menang, kamu harus ikat rambut selama
sebulan.
Dengan kepercayaan diri yang selangit itu membuat Ko-Teng terpesona, ia sangat
yakin akan mengalahkan Shen Chia-Yi di ujian bulanan.
(disini banyak segmen yang dipercepat, tapi adegan ini yang paling saya suka,
disini ditunjukkan kedekatan Shen Chia-Yi dan Kasynamidt yang semakin hari
semakin dekat dan menyenangkan, disetiap harinya mereka belajar dengan tekun
bersama-sama, disekolah ataupun ditaman, malam atau siang, seperti biasa Shen
Chia-Yi sering menusuk Ko-Teng dengan pulpen diseragam bagian belakangnya,
disinilah rasa itu muncul)
Pagi itu semua siswa sedang berkumpul dihadapan mading, hanya untuk melihat
siapa yang lulus atau tidak lulus diujian bulanan, berbeda dengan Ko-Teng dia
enggan seperti teman-temannya yang lain, karena ia sudah yakin lulus dan sangat
yakin menjadi juara satu. Saat Shen Chia-Yi yang berada dipaling depan antrian itu
melihat ke belakang, dan dia mengacungkan jarinya, jari telunjuk dan jari tengah ke
arah Ko-Teng yang berdiri dibelakangnya seraya tersenyum, itu artinya Ko-Teng
hanya meraih ditempat kedua dan Shen Chia-Yi menempati rangking pertama. Lalu
dimalam harinya mereka berdua kembali tinggal disekolah untuk belajar, Ko-Teng
mengerti ada yang mengganjal dihatinya, mengapa Shen Chia-Yi tidak menagih
taruhan yang pernah disepakati, akan tetapi Ko-Teng seorang pria yang gentlemen,
tanpa menunggu ia langsung pergi dari dalam kelas mengayuh sepedanya disaat
cuaca dimalam itu sedang hujan, ia pergi ke tukang pangkas rambut hanya untuk
dipotong rambutnya karena ia menerima kekalahan yang telah diterimanya dari
Shen Chia-Yi.
Saat Ko-Teng kembali kedalam kelas, Shen Chia-Yi berbalik ke belakang, ia terkejut
ketika Ko-Teng datang dengan rambutnya yang telah dipotong gundul (gundul
ganteng hehe). Shen Chia-Yi lalu kembali menghadap kedepan dengan menutup
mulutnya dan tertawa-tawa. Aku berhutang padamu, ucap Ko-Teng kepada Shen
Chia-Yi.
Keesokan harinya, mereka berkumpul karena sedang jam istirahat mereka berlima
berkumpul di area lapang, tiba-tiba saja pandangan mereka satu per satu melihat
kearah kiri dengan sangat terpana mereka berlima seperti melihat seorang bidadari,
benar saja, dia adalah Shen Chia-Yi, dia mengkiat rambutnya. Mereka berlima lalu
memperdebatkannya dengan ucapan-ucapan bahwa mereka sangat menyukai gadis
yang diikat rambutnya.
aku tidak tahu mengapa Shen Chia-Yi mengikat rambutnya meskipun dia menang,
tapi sejak saat itu. Aku merasa belajar giat ternyata menjadi sebuah hal yang
sangat menyenangkan. (ucapan Ko-Teng)
Pada hari itu uang kas kelas sebagian hilang, dan salah satu guru (mungkin kalo kita
menyebutnya guru pks kesiswaan) lalu guru itu menyangka, siapa lagi kalau bukan
penghuni kelas disitu yang merasa pintar yang mengambilnya, guru itu menuduh
salah seorang siswa telah mengambilnya dan orang itu berasal dari kelas itu juga,
dan akhirnya tidak ada yang mengaku, lalu si bapak memerintahkan murid untuk
mengambil kertas dan pena untuk menulis siapa yang menurut mereka semua yang
telah mengambil uang itu, istilahnya memvoting. Tidak ada juga yang nurut guru itu
marah besar. Tapiiiii
Tsao Kuo-Sheng: pak, bagaimana bisa, kamu menyuruh kita menuduh teman
sekelas kita sendiri ?
Hu Chia Wei: betul, kita membayar lagi juga tidak apa-apa (dia bicara
hanya duduk)
Bapak Guru: jangan berpikir karena prestasimu bagus, lalu bisa ngomong
seenaknya, berikan tasmu (mengarah pada Shen Chia-Yi)
Hsu Bo-Chun: sampah ! (ikut berdiri juga bersama Liao Ying Hung )
Bapak Guru: apa yang kamu katakan? (menunjuk kearah Hsu Bo-Chun)
(diikuti dengan semua murid yang ikut berdiri menghadap sibapak yang so galak
itu)
Bapak Guru: apa kamu bilang ? (dengan kesal menunjuk kearah wajah Ko-
Teng)
Tsao Kuo-Sheng: kalau mau ambil saja !! (dengan sangat keras Tsao Kuo-Sheng
melemparkan tas miliknya tepat ke arah bapak guru itu yang berada didepannya,
dan lemparan itu ternyata memacu semua teman-temannya untuk ikut melempari
bapak itu dengan tas nya masing-masing).
Ceritanya mereka berenam yang dikejadian tadi menentang Bapak Guru itu
dihukum, yaitu Kasynamidt, Tsao Kuo-Sheng, Hsu Bo-Chun, Liao Ying Hung, A-Ho
dan wanita itu Shen Chia-Yi. Mereka berdua disuruh seperti ini :
Tsao Kuo Sheng: jangan terlalu serius. Shen Chia-Yi, istirahat saja sedikit-sedikit.
Asal-asalan saja, lagipula guru-guru tidak ada yang melihat kok,
Liao Ying Hung: sesekali menjadi murid nakal kan enak juga
Dengan percakapan yang lucu itu pun bisa membuat Shen Chia-Yi kembali tertawa
meski ia menangis ditengah kekecewaannya terhadap diri sendiri yang ikut-ikutan
menentang pada kejadian tadi.
tidak seperti tes, setiap soal yang rumit pasti ada jawabannya. Dalam kehidupan
nyata, ada beberapa hal yang tidak ada jawabannya
sebetulnya siapa yang mencuri uang kas kelas,... tidak pernah ada yang tahu.. aku
hanya ingat hari itu, Shen Chia-Yi sangat-sangat cantik. (ucapan Ko Ching-Teng).
Ceritanya hari itu perpisahan siswa kelas 12, yang dimana itu adalah mereka. Shen-
Chia-Yi dipersilahkan keatas panggung untuk mewakili semua teman-temannya
karena dia adalah murid teladan lalu dia menyampaikan pesan dan kesannya.
6 tahun yang lalu ketika memasuki sekolah Jing-Cheng kita semua baru berumur
12 tahun dan tidak tahu apa-apa. Meskipun angan-angan kita terhadap masa depan
tak terbatas, tapi kita tidak tahu disini kita belajar apa dan mendapatkan apa,
untunglah selama itu ada nasehat-nasehat para guru yang bijaksana, dan juga
persahabatan yang erat dengan teman-teman. Bersama-sama melewati kesulitan,
bersama-sama tumbuh dewasa. Bagiku sekolah Jing-Cheng adalah masa remajaku
dan juga adalah pengalaman hidupku yang paling indah . Setelah lulus, marilah kita
sekuat tenaga merentangkan sayap, terbang menggapai impian yang berbeda.
Teman-temanku sekalian semoga kelak kita berjumpa lagi!
3 tahun sudah mereka lalui, banyak hal yang mereka lewati bersama-sama. Dan
kisah mereka masih tetap berlajut hingga ke perguruan tinggi dimana Ko-Teng dan
Shen Chia-Yi terpisah.
Setelah kelulusan...
Akhirnya ujian masuk perguruan tinggi dimulai, bagiku UMPT sepertinya bukanlah
ujian untuk masuk kuliah, tetapi untuk menunjukan hasil Shen Chia-Yi melatihku
selama ini
Tema musim panas kali ini adalah air laut yang asin.
Mereka bertujuh berkumpul seperti yang terlihat, dan mengucapkan harapan-
harapan.
Liao Ying Hung: aku ingin bekerja di Hsinchu Science and Industrial Park
dapat saham, untung banyak, lalu menikahi Shen Chia-Yi atau Hu Chia-Wei.
A Ho: keluar negeri, aku juga ingin sekolah keluar negeri, daftar
beasiswa belajar MBA
Tsao Kuo Sheng: aku ingin terus bermain basket, masuk tim sekolah, dan
kemudian masuk NBA
Hu Chia-Wei: aku ya, ingin menikah dengan orang kaya saja deh,
Ko Teng melihat ke arah Shen Chia-Yi dengan mimik muka tanda tanya.
Hu Chia-Wei: ada satu orang yang masih belum mengatakan
Liao Ying Hung: orang hebat yang kamu maksud itu seperti apa?
Ko- Ching Teng : membuat dunia ini berubah karena ada aku, meskipun hanya
sedikit
(Shen Chia-Yi memperhatikan Ko Teng berbicara seperti itu, lalu Ko-Teng langsung
menatap Shen Chia-Yi, karena malu Shen Chia-Yi mengalihkan pandangan dan
tersenyum).
(Ko Teng melihat ke arah Shen Chia-Yi, tetapi karena malu Cimeng mengalihkan
wajah, Ko Teng melanjutkan dalam hati Dan kamu adalah satu-satunya orang yang
akan membuat duniaku lebih baik.
Mendadak, Shen Chia-Yi menelepon Kasynamidt, dia menangis, karena dia tidak
lulus ujian UMPT, dia bilang dia hanya bisa belajar dan belajar, tapi ujian masih
tidak lulus, dia pun akhirnya kuliah di universitas taiwan of education dipilihan
keduanya.
(gambar pada saat Ko-Teng mendatangi Shen Chia-Yi yang menelepon karena ia
tidak lulus ujian UMPTN)
Melihat Shen Chia-Yi menjadi guru memang cocok untuk dia, begitulah kata Ko-Teng.
Disini Ko-Teng memberikan sesuatu kepada Shen Chia-Yi yang digambari sendiri
olehnya, yaitu baju, baju bergambar Apel dengan tulisan You Are The Apple of My
Eyes. Ada percakapan lucu disini.
Ko- Ching Teng : Shen-Chia Yi, setelah kamu kuliah nanti, jangan biarkan laki-
laki lain terlalu cepat mengejarmu yah,
Ceritanya disitu mereka bertujuh berpisah, dan kini mulai memasuki jenjang
universitas, ini kali pertama Ko-Teng belajar tanpa Shen Chia-Yi. Namun perpisahan
itu tidak lantas membuat pengejaran Ko-Teng terhadap Shen Chia-Yi sirna, malah ini
menjadikan sebuah pelajaran untuk mereka berdua. Karena jarak tercipta agar kita
menghargai kehadiran rindu.
Itu pada saat tahun 1998, telepon genggam masih jarang yang punya, sehingga
telepon yang berada di asrama tempat Ko-Teng tinggal pun selalu ramai mengantri-
ngantri. Ko-Teng selalu menelepon Shen Chia-Yi hingga dia tertidur dan kadang uang
makan Ko-Teng habis hanya untuk menelepon Shen Chia-Yi. (disalah satu waktu Ko-
Teng mengatakan demikian di telepon, ia minta saat penyambutan mahasiswa baru,
jika diadakan dansa, Shen Chia-Yi dilarang menghadirinya, Ko-Teng tidak mau ada
yang menggandeng tangan gadis itu).
Karena... walaupun aku belum berhasil mengejarmu, tapi bagaimana bisa aku
memperbolehkan laki-laki lain yang belum pernah mengejarmu menggandeng
tanganmu, aku sendiri saja belum pernah menggandeng.
Akhirnya liburan saat natal tiba, Ko-Teng dan Shen Chia-Yi tampak bersama, sangat-
sangat romantis dengan musim dingin sebagai temanya.
Akhirnya Shen Chia-Yi memberikan sarung tangannya yang sebelah kiri kepada si
Ko-Teng, yang dimana itu adalah salah satu kenangan yang terus disimpan Ko-Teng
diakhir cerita.
(lihat itu sarung tangan yang diberikan Shen Chia-Yi pada Ko-Teng)
Shen-Chia Yi : aku juga memiliki sisi yang tidak kamu tahu. Dirumah aku
juga bisa ceroboh, emm... juga bisa emosi dan kadang karena hal kecil saja marah-
marah terhadap adikku, aku benar-benar.... biasa saja
Mungkin saja... yang kamu suka adalah, aku yang didalam imajinasimu saja
Selama ini aku pikir aku adalah orang yang sangat penuh percaya diri, tapi saat itu
aku baru tahu, bahwa didepan cewek yang aku suka, aku adalah seorang
pengecut.
Ko-Teng memikirkan sesuatu, dia takut apakah Shen Chia-Yi akan menolaknya.
Shen Chia-Yi dan Ko-Teng kembali berdua untuk menuliskan kata-kata atau kalimat-
kalimat yang akan diterbangkan keatas langit melalui balon udara, atau biasanya
disebut harapan-harapan dan angan-angan yang terpendam akan dituliskan di
balon itu yang akan menyampaikannya kepada Tuhan. Masing-masing tidak boleh
tahu ia menuliskan apa.
Shen Chia-Yi: apa kamu ingin tahu jawabannya? aku bisa memberitahumu
sekarang
Ko-Ching Teng: tidak, aku tidak bertanya padamu, jadi kamu juga tidak boleh
menolak aku.
(wajah Shen Chia-Yi tampak sedikit kecewa dan cemberut, padahal ia telah
menuliskan sesuatu dibalon yang akan membuatnya lebih bahagia bila Ko-Teng
menanyakannya)
Dan akhirnya dilepaskannya balon itu dengan sisa-sisa peninggalan kata-kata yang
tidak diucapkan.
Selepas itu mereka terus bersama, bulan ke bulan, 3 tahun kuliah mereka lalui
dengan didasari penungguan. Dan kembali kekanak-kanakan Ko Ching-Teng terlihat
saat ia ingin memperlihatkan apa yang bisa membuat Shen Chia-Yi bangga
terhadapnya, yaitu mengadakan turnamen tarung derajat atau boxer istilahnya,
sebelumnya Shen Chia-Yi tidak setuju tapi keukeuh Ko-Teng tetap mengadakannya,
membuat Shen Chia-Yi marah besar. Di tarung derajat itu pun Ko-Teng kalah dan
tersenyum saat melihat Shen Chia-Yi hadir menonton, tetapi Shen Chia-Yi kesal
dengan tingkah Ko-Teng yang sangat kekanak-kanakan. Ada pertengkaran hebat
disini saat Shen Chia-Yi menunggu Ko-Teng didepan asrama ia tinggal. Suasana saat
itu sedang hujan yang menambah ketegangan.
Ko Ching-Teng: Kekanak-kanakan ?
Shen Chia-Yi: apakah kamu akan mengadakan turnamen seperti ini lagi di
kemudian hari?
Shen Chia-Yi: jadi hal yang penting bagimu adalah menyakiti dirimu sendiri?
air mukanya seperti ingin menangis saat melantangkan suaru itu, lantas mendengar
kata itu Kasynamidt berjalan pergi ditengah hujan dengan wajah nampak kesal dan
kecewa.
Shen Chia-Yi: Bodoh (berjalan melihat Ko-Teng yang tengah beranjak pergi)
dalam pertumbuhan menuju dewasa, hal yang paling kejam adalah perempuan
selamanya selalu lebih dewasa dari laki-laki seumurnya.
Kabar pertengkaran hebat itu cepat terdengar oleh teman-teman Kasynamidt yang
lainnya, ini kesempatan untuk mereka merebut Shen Chia-Yi yang sudah tidak akur
dan bersama lagi dengan Ko-Teng alias lepas dari pengejaran serigala kesepian.
Lao Tsau terlalu bersamangat, ia mengendarai sepeda motor dari Tainan ke Taipei,
bersiap-siap untuk menembak Shen Chia-Yi. A-Ho membeli tiket kereta tercepat ke
Taipei.
A-Ho: meskipun kita selalu ada topik bicara, tapi aku dari awal sudah tahu,
bahwa orang yang kamu suka adalah Ko-Teng. Yang tidak pernah bisa aku pelajari
dari dia adalah, sifat kekanak-kanakan yang paling kamu benci, tapi setiap kali
kamu memarahi Ko-Teng kekanak-kanakan... aku selalu cemburu. Karena sebetulnya
setiap kali saat kamu memarahi dia kekanak-kanakan, kamu terlihat sangat cantik.
A-Ho: jika aku tidak melakukan apapun, kamu dan Ko-Teng akan berdamai
cepat atau lambat, ya kan? (mulai memegang tangan Shen Chia-Yi).
Lao Tsau telah sampai di depan gerbang tempat Shen Chia-Yi berkuliah, namun
apalah daya, saat ia melihat di zebra croos terlihat A-Ho sedang menggandeng
Shen Chia-Yi. Menyaksikan itu, Lau-Tsao langsung menyalakan lagi motornya, maju
terus ia kecewa berat.
Terhadap teman baik sendiri, ingin mengucapkan selamat pun terasa terpaksa.
Putus cinta, Ko-Teng kehilangan Shen Chia-Yi, masa mudanya sama sekali tidak
tersisa lagi ia rindu saat melihat orang-orang mengantri didepan telepon umum. A-
Ho dan Shen Chia-Yi hanya bersama dalam waktu singkat yaitu 5 bulan saja. Tetapi
itu juga sudah membuat Ko-Teng cukup iri.
Pada tahun 1999 terjadi gempa dashyat yang terjadi di Taipei, dan di Taipei adalah
tempat Shen Chia-Yi tinggal, dengan keadaan Ko-Teng yang berada didalam ruangan
dan sangat dipenuhi oleh orang-orang yang turut ingin menelepon untuk
menghubungi saudara-saudaranya namun harus mencari sinyal, Ko-Teng segera
keluar untuk mencari sinyal, ia berlari-lari ratusan meter hanya untuk mencari
gelombang sinyal yang akan menghubungkan teleponnya dengan Shen Chia-Yi, ia
sangat khawatir dengan Shen Chia-Yi, sudah lama berlari, akhirnya ditemukannya
sinyal disuatu tempat. Ia langsung menelepon Shen Chia-Yi.
Shen Chia-Yi: halo, Ko-Teng.. aku baik-baik saja tapi banyak sekali orang-
orang dijalanan.
Kasynamidt: terharu kepalamu lah, kamu adalah wanita yang aku kejar
selama bertahun-tahun, kalau kamu hilang. Aku cari siapa untuk mengembalikan
kenangan kita.
Shen Chia-Yi: masih berani ngomong, 2 tahun ini kamu tidak pernah
menelepon aku
Kasynamidt: eh, kamu yang tidak menelepon aku, masih berani ngomong.
Kasynamidt: tentu saja, aku sebetulnya kan memang tidak suka belajar, demi
kamu aku baru mau belajar
(Malam itu mereka membicarakan banyak sekali kenangan. Sangat banyak sekali
hari-hari dimana Ko-Teng sangat rajin belajar hanya demi untuk mengejar Shen
Chia-Yi).
Kasynamidt: aku tahu kok dia bilang padaku,, tapi kemudian kenapa putus?
aku pengen menanyakannya, tapi berpikir benar-benar kesal. apa dia tidak cukup
baik bagimu?
Shen Chia-Yi: tidak juga, aku hanya merasa dia tidak cukup menyukaiku.
Shen Chia-Yi: karena pernah kamu sukai, aku jadi sulit untuk merasa orang
lain benar-benar menyukaiku.
Kasynamidt: aku juga suka. Pada diriku yang menyukaimu pada saat itu.
Kamu selamanya adalah hal yang terindah dimataku.
Jadi, orang yang bisa mewujudkan impian bukanlah selalu orang yang pintar,
melainkan orang yang tidak pernah menyerah. Aku sangat senang bahwa aku
salah Ko-Teng
Mendengar kabar dari Hsu Bo-Chun yang telah berhasil diluar negerinya, saat
sedang memainkan laptopnya, ia kembali menerima sebuah telepon, kali ini
manusia itu, Shen Chia-Yi.
Kasynamidt: Halo
Shen Chia-Yi: tidak peduli hal ini, kamu yang pertama ku beritahu
Kasynamidt: apaan? kalau ada waktu luang, kamu ingin aku mengejarmu lagi
ya?
Kasynamidt: kenapa?
2005 ...
Liao Ying Hung: kalau begitu aku mengejarmu sekarang masih belum
terlambatkan?
Hsu Bo-Chun: sebenarnya, aku dulu tidak pernah serius mengejar Shen Chia-
Yi.
Hsu Bo-Chun: tapi karena kalian semua mengejarnya, jadi aku juga ikut-ikut.
Hihihihi (diikuti kekehan teman-temannya yang terpaksa tertawa). Dibandingkan
denganku, aku merasa kalian benar-benar lebih tidak tahu malu. Shen Chia-Yi
sekarang sudah menjadi milik orang lain, kalian ternyata masih punya keberanian
datang ke pestanya, benar-benar bermuka tebal kalian.
Tsao Kuo-Sheng: Hsu Bo-Chun, kamu cuma berceloteh saja, ayo minum.
A-Ho: setidaknya aku dulu juga pernah berhasil mengejar
Tsao Kuo-Sheng: eh iya, mari kita taruhan, batu gunting kertas, yang terakhir
kalah nanti. Sewaktu pengantin pria dan wanita masuk, dia harus menjegal
pengantin pria. (semua teman-temannya tertawa)
Hsu Bo-Chun: iya betul, seperti kita yang sudah ditikam dari belakang ini
barulah namanya cinta sejati.
Semuanya Cherrs dan diikuti dengan teriakan jegal dia jegal dia jegal dia.
Lalu lampu disekitar itu pun dimatikan, karena sang pengantin pria dan wanita akan
datang dari pintu yang tadinya ditutup, dan ketika Shen Chia-Yi datang dengan
pengantin prianya menuju pelaminan mereka menyaksikan dengan seksama dan
penuh keharuan terutama pada Ko-Teng ia tersenyum.... pada saat semua orang
yang didalam ruangan bertepuk tangan Ko-Teng mengikuti tepuk tangan tersebut
walau matanya terus melihat kepada seseorang yang sedang menggandeng Shen
Chia-Yi itu, ia tersenyum, terpana, walau hancur. Lalu ia berhenti menepukan
tangannya menggantinya dengan melipatkan tangannya dan memperhatikan Shen
Chia-Yi dengan ketulusan, kedewasaan. Shen Chia-Yi terlihat tersenyum kepada Ko-
Teng meski sedikit langsung memalingkan wajah, dengan penuh ketulusan Ko-Teng
membalas senyuman itu, yang dulu adalah miliknya.
Aku salah...Ternyata, ketika kamu sangat-sangat menyukai seorang wanita, ketika
ada orang yang mengasihinya, mencintainya.. maka kamu akan benar-benar dari
hati yang paling dalam mendoakan dia : bahagia selamanya... (sesudah Shen Chia-
Yi keluar).
Kembali menyatukan tangannya untuk bertepuk tangan kepada sang pengantin lalu
berseri-seri saat akhirnya mereka menuju pelaminan.
Liao Ying Hung: kami memberikan angpau sebanyak itu, kalau kami ingin
mencium pengantin wanita, bolehkan?
Pengantin Pria: umm... kalau pengantin wanita bilang boleh, ya boleh boleh
saja
Pengantin Pria: tunggu ! mau mencium pengantin wanita boleh... tapi kalian
mau mencium pengantin wanita seperti apa, kalian harus menciumku seperti itu
juga terlebih dahulu, bagaimana? Begini baru adilkan
Hsu Bo Chun: aku tidak pernah mendengar tamu ingin mencium pengantin
wanita harus melewati halangan seperti ini dulu
Padahal dibalon itu, Shen Chia-Yi menuliskan Baik, mari kita berdua pacaran.
Shen Chia-Yi: Benar-benar iti terhadap mereka ya, terimakasih karena kamu
telah menyukaiku,
Duduk didepan, duduk dibelakang, ketika baju seragam seorang anak laki-laki mulai
ada bercak tinta biru, sekali menoleh ke belakang, nampak senyuman dari seorang
anak perempuan yang membawa jiwa anak laki-laki tersebut kedalam mimpi
selama bertahun-tahun, terikat seumur hidup. Tahun itu, gadis yang sama-sama
kami kejar.