Sunteți pe pagina 1din 34

ASUHAN KEPERAWATAN INTRAPARTUM PADA Ny.

M G2P1A0 UMUR
KEHAMILAN 41 MINGGU DENGAN PARTUS SPONTAN
DI KAMAR BERSALIN RSUD SLEMAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik

Keperawatan Maternitas II

Disusun oleh:
1. Dita Amanda Sakti NIM. P07120111008
2. Feri Suhindra NIM. P07120111015
3. Fery Agustina NIM. P07120111016

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
2013
DAFTAR ISI
Halaman judul................................................................................................. i
Daftar isi .......................................................................................................... ii
Lembar Pengesahan ...................................................................................... iii
I. BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan masalah ....................................................................... 2
C. Tujuan .......................................................................................... 2
D. Manfaat ....................................................................................... 2

II. BAB II TINJAUAN TEORI


Tinjauan Teori.................................................................................... 3

III. BAB III TINJAUAN KASUS


A. Pengkajian umum........................................................................ 24
B. Asuhan Kala I .............................................................................. 32
C. Asuhan Kala II ............................................................................. 39
D. Asuhan Kala III ............................................................................ 45
E. Asuhan Kala IV ............................................................................ 50

IV. BAB IV KESIMPULAN


A. Kesimpulan ................................................................................. 57
B. Saran .......................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA

LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN INTRAPARTUM PADA Ny.M G2P1A0 UMUR


KEHAMILAN 41 MINGGU DENGAN PARTUS SPONTAN
DI KAMAR BERSALIN RSUD SLEMAN
Disahkan:
Hari/Tanggal :................

Disusun oleh:
1. Dita Amanda Sakti NIM. P07120111008
2. Feri Suhindra NIM. P07120111015
3. Fery Agustina NIM. P07120111016

Mengetahui,

Pembimbing Klinik Pembimbing Pendidikan

( Bekty Listyandari, S.ST ) ( Yustiana Olfah, APP, M.Kes )

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari
uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup
bulan(setalah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit. Persalinan dimulai(inpartu) sejak
uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks(membuka dan menipis)
dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu jika kontraksi
uterus tidak mengakibatkan perubahan serviks. (Depkes RI, 2008).
Pada saat ini Angka Kematia Ibu dan Angka Kematian Perinatal di Indonesia
masih sangat tinggi. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Angka kematian
Ibu adalah 390 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Perinatal adalah 40 per
1.000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan negara-negara lain, maka angka
Kematian Ibu di Indonesia adalah 15 kali angka kematian ibu di Malaysia, 10 kali lebih
tinggi daripada Thailand dan 5 kali lebih tinggi di Filipina.
Angka Kematian Ibu diIndonesia bervariasi dari yang paling rendah yaitu 130 per
1.000.000 kelahiran hidup di Yogyakarta 490 per 100.000 kelahiran hidup di Jawa Barat,
sampai yang paling tinggi 1.340 per 100.000 kelahiran hidup di Nusa Tenggara Barat.
Variasi ini disebabkan oleh perbedaan norma, nilai, lingkungan dan kepercayaan
masyarakat, disamping infrastruktur yang ada.
Pada tahun 2012 angka persalinan fisiologis di RSUD Sleman mencapai 329
kejadian, persalinan dengan infeksi 312 kejadian, persalinan normal dengan postdate
mencapai 304 kejadian, persalinan dengan kelainan letak janin ada 260 kejadian,
perdarahan dan kehamilan muda 196 kejadian, preeklamsi 101 kejadian, IUVD mencapai
48 kejadia dan perdarahan post partum mencapai 30 kejadian. Suatu hal yang penting
adalah perbedaan kualitas pelayanan kesehatan pada setiap tingkat pelayanan. Walaupun
kualitas pelayanan kesehatan khususnya pelayanan kesehatan maternal dan neonatal
dipengaruhi banyak faktor, namun kemampuan tenaga kesehatan merupakan faktor utama.
Berdasarkan fenomena di atas, penulis membuat asuhan keperawatan dengan
judul Asuhan Keperawatan Intrapartum pada Ny.M G2P1A0 umur kehamilan 41 minggu
dengan Partus Spontan di Kamar Bersalin RSUD Sleman.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalah Bagaimana asuhan
keperawatan intrapartum pada persalinan spontan?.

C. Tujuan
Tujuan umum :
Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana asuhan keperawatan intrapartum pada
persalinan spontan

Tujuan khusus:
1. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian pada pasien intrapartum dengan persalinan
spontan
2. Mahasiswa dapat menyusun diagnosis keperawatan pasien intrapartum dengan
persalinan spontan
3. Mahasiswa dapat menyusun perencanaan keperawatan pasien intrapartum dengan
persalinan spontan
4. Mahasiswa dapat melakukan implementasi keperawatan pada pasien intrapartum
dengan persalinan spontan
5. Mahasiswa dapat melakukan evaluasi dan dokumentasi pada pasien intrapartum
dengan persalinan spontan

D. Manfaat
1. Menambah pengetahuan dan ketrampilan tentang keperawatan maternitas khususnya
intrapartum pada persalinan spontan
2. Membandingkan teori dan penerapan dari keperawatan maternitas khususnya
intrapartum pada persalinan spontan

BAB III
TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian
Hari, tanggal : Senin, 30 September 2013
Pukul : 09.00WIB
Oleh : Dita, Feri, Fery
Sumber data : Pasien, keluarga pasien dan dokumentasi
Metode : Anamnesa, observasi, pemeriksaan fisik dan studi dokumen

1. Identitas
a. Pasien
Nama : Ny. MH
Tanggal lahir : 17 Januari 1977
Umur : 36 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Suku : Jawa
Alamat : Gesikan, merdikorejo, tempel, sleman
Tanggal Masuk : 30 september 2013 jam 08.00
Dx Medis : Intra partum G2P1Ab0Ah1
b. Penanggung jawab
Nama : Tn. S
Umur : 36 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Gesikan, merdikorejo, tempel, sleman
Hubungan : Suami

2. Riwayat Kesehatan
a. Kesehatan pasien
1) Riwayat kesehatan sekarang
(a) Keluhan utama
Klien datang ke RSUD Sleman pada pukul 08.00 dengan rujukan dari
Puskesmas Mlati II karena sudah melewati HPL (20 September
2013), klien merasa kenceng-kenceng seperti mau melahirkan tetapi
belum teratur. Kontraksi sudah dirasakan sejak tanggal 29 september
2013 jam 22.00 WIB.
(b) Riwayat kehamilan
Ini adalah kehamilan kedua. Klien menyatakan melakukan ANC
secara teratur di puskesmas sebanyak 7 kali. Tidak ada keluhan
selama 3 trimester. Klien menyatakan mengalami mual muntah tidak
berkebihan. Tidak ada hipertensi selama kehamilan. Usia kehamilan
sekarang 41 minggu 3 hari.
2) Riwayat Kesehatan dulu
a) Riwayat Penyakit
Klien tidak mempunyai riwayat penyakit tekanan darah tinggi,
diabetes mellitus, TBC, penyakit menular, penyakit menurun atau
keganasan lainnya.
b) Riwayat Reproduksi
(1) Riwayat menstruasi
Klien menarche pada usia 11 tahun, dengan siklus 28 hari dan
lama rata-rata 6-7 hari. Tidak ada keluhan selama haid.
HPHT : 13 Desember 2012
HPL : 20 September 2013
(2) Riwayat Pernikahan
Klien sudah menikah 2 kali, klien menikah pertama kali pada usia
24 tahun dan melahirkan pada usia 25 tahun. Kemudian klien
menikah lagi pada tahun 2012 sehingga usia pernikahaan saat
ini adalah 1 tahun.
(3) Riwayat Persalinan sebelumnya :
Klien melahirkan pertama kali pada usia 25 tahun, bayi lahir
spontan berjenis kelamin perempuan, umur kehamilan cukup
bulan dengan BB 2000 gram

(4) Riwayat KB
Klien mempunyai riwayat menggunakan KB suntik tiap 3 bulan
pada pernikahaan pertamanya, saat pernikahan kedua klien
belum menggunakan KB.
(5) Riwayat Gangguan Reproduksi
Klien menyatakan tidak memiliki riwayat gangguan reproduksi.
b. Riwayat Kesehatan keluarga
1) Genogram

Keterangan:
= perempuan

= laki-laki

= klien

= garis pernikahan

= garis keturunan

= keluarga yang tinggal serumah

2) Riwayat kesehatan keluarga


Klien mengatakan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit tekanan darah
tinggi, DM, penyakit menular, menurun dan keganasan lainnya.

3. Pola Kebiasaan
a. Aspek fisik biologis
1) Pola nutrisi
Klien mengatakan nafsu makan meningkat, 5 kali sehari dengan nasi,
sayur dan lauk. Klien mengatakan minum 8-10 gelas per hari. Selama
masa kehamilan klien lebih sering minum air putih dan susu ibu hamil.
Menjelang persalinan klien tidak nafsu makan karena merasa kesakitan.
2) Pola eliminasi
Klien mengatakan frekuensi b.a.k di rumah meningkat pada akhir
kehamilan dan klien mengalami susah BAB
3) Pola aktivitas-istirahat
Klien mengatakan ketika dirumah aktifitas klien seperti biasa tetapi tidak
dapat melakukan aktifitas yang berat-berat. Menjelang persalinan ADL klien
dibantu suaminya. Klien mengatakan dapat tidur cukup dirumah sejak jam
21.00-04.00.
4) Kebersihan diri
Klien menyatakan mandi dua kali sehari. Klien menyatakan ingin selalu
menjaga kebersihan dirinya karena akan merasa lebih nyaman.
b. Aspek mental-intelektual-sosial-spiritual
1) Konsep diri
a) Gambaran diri : Klien menerima kehamilan dan
kehadiran bayinya sebagai anggota keluarga baru.
b) Identitas diri : Klien menyadari dirinya sebagai calon ibu
bagi janinnya. Selama kehamilan sampai setelah persalinan klien tidak
memiliki gangguan dan perubahan identitas diri.
c) Harga diri : harga diri klien meningkat setelah hamil
dan akan melahirkan anak keduannya.
d) Peran diri : peran klien bertambah yaitu menjadi ibu
bagi bayinya.
e) Ideal diri : Klien mengatakan berharap anaknya
menjadi anak yang sholeh, berbakti kepada orang tua.
2) Intelektual
Klien mengetahui bahwa kesehatan kehamilannya sangat penting sehinnga
klien kontrol kehamilan rutin sesuai jadwal di KIA
Klien mengatakan mengetahui tentang proses melahirkan karena ini
merupakan kehamilan anak kedua. tetapi klien juga tidak tahu bagaimana
proses mengejan yang efektif dan efisien
3) Hubungan interpersonal
Hubungan klien dengan keluarga, teman dan lingkungannya tidak ada masalah.
Klien menikah saat berusia 26 tahun. Saat ini klien melahirkan pada usia 26
tahun dan ketika berhubungan dengan suami klien mengatakan tidak ada
gangguan seksualitas.
4) Mekanisme koping
Klien mengatakan jika ia memiliki masalah, ia akan bercerita kepada suami.
Saat persalinan klien merasa tenang ketika ditemani suaminya.
5) Support system
Kehamilan klien ini direncanakan. Semua keluarga mendukung klien. Selama
dirawat klien ditunggu oleh suaminya. Klien melahirkan menggunakan
jampersal.
6) Pola kepercayaan-nilai
Klien mengatakan melaksanakan shalat wajib 5 waktu. Klien percaya bahwa
jika ia berdoa maka akan diberi kemudahan dan kelancaran dalam proses
persalinannya.
4. Pengkajian Fisik
a. Penampilan umum : Bersih, rapi
b. Keadaan umum : Sedang, Composmentis
c. Berat badan : 59,5 kg
d. Tinggi badan : 142 cm
e. Tanda-tanda vital
Tekanan darah :120/90 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Suhu : 36,5 C
Respirasi : 24 kali/menit

5. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
Bentuk kepala mesochepal, rambut bersih, wajah tidak anemis.
2) Mata
Mata bersih, conjungtiva merah muda dan sclera tidak ikterik, tidak terdapat
kloasma
3) Telinga
Bentuk telinga simetris, tidak ada serumen keluar dari telinga, tidak menggunakan
alat bantu pendengaran.
4) Hidung
Klien terpasang kanul binasal 3-5liter/ menit.
5) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, JVP tidak meningkat.
6) Kulit dan kuku
Kuku bersih dan panjang. Turgor kulit baik, capillary refill < 2 detik, warna kulit
merata.
7) Dada
Bentuk dada simetris, ekspansi dada simetris, warna kulit sama dengan
sekitarnya, tidak ada lesi, tidak ada oedem.
8) Payudara
Puting menonjol, areola warna kehitaman, ASI keluar .
8) Abdomen
Inspeksi
Terdapat striae gravidarum, stretch mark, midline abdomen.
Palpasi
Janin tunggal memanjang.
leopold I : TFU 34,2 cm
Leopold II : punggung di sebelah kiri
Leopold III : Presentasi kepala
Leopold IV : kepala sudah masuk panggul
His 3x/10/30
Auskultasi: DJJ 146x/menit
9) Genetalia :
Bersih, tidak ada varises, tidak bau, labia membesar, tidak ada luka parut
perineum.
Pemeriksaan dalam:
V/u tenang dinding vagina licin, serviks tipis, lunak, pembukaan 2 cm, selaput
ketuban belum pecah, terdapat lendir darah pada sarung tangan setelah
pemeriksaan dalam.

10) Ekstremitas
Ekstremitas atas dan bawah klien dapat digerakkan secara normal. Tidak dapat
kelainan maupun udema pada ekstremitas klien.Terpasang infuse RL di tangan
kanan.
Kekuatan otot
4 4
4 4
6. Pemeriksaan Laboratorium atau Hasil Pemeriksaan Diagnostik Lainnya
a. Pemeriksaan Darah Lengkap (30 September 2013)
Komponen Hasil Nilai Normal Satuan
Leukosit 12,14 4.5 11 103 /uL
3
Eritrosit 4,13 4.2 5.4 10 /uL
Hemoglobin 12,2 12 16 g/dL
Hematokrit 35,6 37 47 %
MCV 36,2 79 99 fL
MCH 29,5 27 31 Pg
MCHC 34,3 33 37 g/dL
3
Trombosit 331 150 450 10 /uL
RDW-CV 14,7 11.5 14.5 %
RDW-SD 45,1 35 47 fL
PDW 9,8 9 13 fL
MPV 9,4 7.2 11.1 fL
P-LCR 19,4 15.0 25 %
b. Pemeriksaan Golongan darah dan Koagulasi
Golongan Darah :O
CT : 850
BT : 440
c. Pemeriksaan HbsAg
HbsAg Negatif
d. Pemeriksaan Gula Darah
GDS 96 mg/dL

7. Persiapan alat
1) Partus Set steril, terdiri dari :
a) Duk 2 buah
b) Sarung tangan 2 pasang
c) Benang tali pusat
d) kocher 1 buah
e) Klem tali pusat 2 buah
f) Gunting tali pusat 1 buah
g) Gunting episiotomy 1 buah
h) Kassa dan deppres 5-6 buah
i) Kapas kering
j) Duk penahan perineum 1 buah
k) 2 air steril (klorin)
l) Heatching set, terdiri dari :
Nald folder 1 buah
Pinset anatomi 1 buah
Pinset cirurgis 1 buah
Gunting benang 1 buah
Jarum, catgut, cromix, ceide
Tampon vagina 1 buah
Kassa/depress 4-5 buah
kom kecil 1 buah
Sarung tangan 1 buah
2) Peralatan non steril :
a) Underpad 2 buah
b) Obat emergency : Oksitosin:syntoxin 10 IU, Lidocaine, Metergin 0,2 mg
c) Kapas kering steril
d) Betadine 10 %
e) Cairan DTT
f) Baskom berisi klorin 2 buah
g) Ember untuk alat tenun kotor
h) Bengkok 2 buah
i) Kendil untuk plasenta
j) Waslap
k) Pembalut wanita
l) Pakaian bayi (baju, popok, sepasang sarung tangan dan sarung kaki,
topi)
m) Kain untuk bedong

B. Asuhan Keperawatan Kala I-IV


1. Kala I
a. Pengkajian Kala I
Tanggal : 30 September 2013
Jam : 22.30 WIB
1) Keluhan utama
Klien mengeluh kenceng-kenceng lebih teratur. Klien mengatakan dorongan
b.a.k dan b.a.b meningkat. Klien tampak gelisah dan tidak bisa tenang.
2) Nyeri :
P : nyeri karena adanya kontraksi uterus, kepala bayi masuk pap
Q : nyeri kenceng-kenceng, tegang
R : nyeri terjadi di daerah abdomen menjalar ke pinggang
S : Skala nyeri 6
T : Nyeri terus menerus
3) Keadaan Psikologis Ibu
Klien cemas dan ingin segera melahirkan dengan lancar

Pengkajian Hasil
TD 110/70 mmHg
Nadi 80 kali/menit
Suhu Afebris
RR : 26 x permenit
Aktifitas Rahim Adanya gerakan janin, ibu merasakan
kontraksi pada perutnya.
Masukan dan haluaran Klien minum teh setengah gelas saat akan
melahirkan dan klien belum b.a.k
Distensi kandung kemih Terdapat distensi kandung kemih
Show Adanya lendir bercampur darah dengan
jumlah sedikit.
Pemeriksaan Leopold I. TFU 34,2 cm
II. Punggung sebelah kiri ibu
III. Presentasi kepala
IV. Kepala janin sudah masuk pintu
atas panggul
DJJ 132x/menit
Genetalia eksternal Labia membesar, tidak ada luka parut, tidak
ada varises
Pemeriksaan dalam v.u tenang, dinding vagina licin, servix tipis,
lunak, pembukaan 3 cm( jam 22.30),
presentasi kepala, selaput ketuban belum
pecah, terdapat lendir darah pada sarung
tangan setelah pemeriksaan dalam. His
3x/10/30

b. Analisis Data Kala I


Hari, tanggal : Senin, 30 September 2013
Jam : 22.30 WIB
Data Masalah Etiologi
DS: Ansietas sedang Kurang
a. Klien meminta ditemani suami pengetahuan
atau perawat tentang prosedur
b. Klien mengatakan kurang
persalinan
mengetahui tentang bagaimana
proses melahirkan.
c. Klien mengatakan tidak tau
bagaimana proses mengejan
yang efektif dan efisien
DO:
Klien tampak gelisah dan tidak bisa
tenang
DS : Kurang Kurang terpapar
a. Ibu mengatakan tidak tahu kapan pengetahuan informasi tentang
waktu untuk mengejan proses persalinan
b. Ibu mengatakan tidak tahu cara
mengejan yang benar
DO :
a. Ibu tampak selalu ingin mengejan
ketika ada kontraksi
b. Ibu selalu bertanya kapan
bayinya lahir
DS : Intoleransi aktivitas Proses persalina
a. Ibu mengatakan BAK
menggunakan pispot ditempat
tidur.
b. Ibu mengatakan kenceng-
kenceng sudah mulai teratur.
DO:
a. Hasil pemeriksaan dalam klien
jam 22.30 3 cm.
b. Klien terpasang kanule binasal
O2 3l/menit
c. RR : 26 x permenit
c. Diagnosa keperawatan dan perencanaan kala I
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1. Senin, 30 September
Jam 22.30
Ansietas sedang berhubungan Setelah dilakukan a.Bina hubungan saling terbuka a.Hubungan saling terbuka
dengan kurang pengetahuan asuhan keperawatan dan saling percaya dengan dapat meningkatkan
tentang prosedur persalinan, selama kala 1 ansietas klien kepercayaan klien
ditandai dengan: klien dapat teratasi kepada tenaga
DS: dengan Nriteria: b.Tunjukkan sikap menerima kesehatan
a. Klien mengetahui b.Pengungkapan rasa takut
a. Klien meminta ditemani rasa takut dan kecemasan
proses persalinan dan kecemasan klien
suami atau perawat klien
b. Klien mengatakan kurang dan kapan bayinya akan membantu klien
akan lahir dalam mengatasi
mengetahui tentang
b. Klien mengetahui kecemasannya.
bagaimana proses c.Beri tahu klien tentang proses c.Pengetahuan menyebabkan
kapan harus
melahirkan. persalinan dan nyeri yang penurunan kecemasan
c. Klien mengatakan tidak tau mengejan
c. Kegelisahan klien normal d.Pengetahuan tentang
bagaimana proses mengejan d.Ajarkan klien kapan harus mengejan mengurangi
berkurang
yang efektif dan efisien mengejan kecemasan
e.Pendampingan menurunkan
e.Dampingi klien
DO: kecemasan

Klien tampak gelisah dan tidak Feri


Feri
bisa tenang

2. Senin, 30 September
Jam 22.30
Kurang pengetahuan Setelah dilakukan
a. Berikan pemahaman tentang
a. Kurang pengetahuan,
berhubungan dengan kurang asuhan keperawatan proses persalinan kesalahan konsep atau
terpapar informasi ditandai selama kala 1, klien harapan tidak realistis
dengan: mampu memahami akan berdampak negative
DS : proses persalinan
b. Anjurkan pengungkapan pada kemampuan koping.
dengan kriteria : b. Membantu perawat
perasaan
a. Ibu mengatakan tidak tahu memahami kebutuhan
Klien dapat bersikap
kapan waktu untuk mengejan klien dan membantu klien
kooperatif
b. Ibu mengatakan tidak tahu untuk menerima masalah
Emosi klien stabil c. Beri penguatan terhadap
cara mengejan yang benar Kecemasan klien yang dihadapi klien.
mekanisme koping positif c. Membantu klien dalam
berkurang dan bantu relaksasi
DO : mempertahankan atau
meningkatkn kontrol
a. Ibu tampak selalu ingin
emosi.
mengejan ketika ada
kontraksi
b. Ibu selalu bertanya kapan
bayinya lahir

3. Senin, 30 September
Jam 22.30
Intoleransi aktifitas berhubungan Setelah dilakukan a. Observasi vital sign dan a. Perubahan tanda vital
dengan proses kelahiran ditandai tindakan keperawatan kontraksi dan pemeriksaan menunjukan pasien
dengan: selama kala 1 intoleransi dalam ibu setiap 4 jam tidak toleran terhadap
DS : aktivitas klien dapat sekali. aktivitas
teratasi dengan criteria : b. Bantu ibu dalam memenuhi b. Memenuhi kebutuhan
a. Ibu mengatakan BAK a. RR dalam batas kebutuhan ADL. ADL pasien
c. Anjurkan klien untuk miring c. Melancarkan aliran
menggunakan pispot normal (20-24) x
ke kiri darahke janin
ditempat tidur. permenit d. Kelola pemberian O2 d. Mencukupi suplai
b. Ibu mengatakan kenceng- b. ADL terpenuhi
melalui kanule binasal 3 oksigenibu dan janin
kenceng sudah mulai teratur. sesuai kemampuan
DO: c. Pasien merasa l/menit
nyaman
a. Hasil pemeriksaan dalam d. Tidak terjadi injury
klien jam 22.30 3 cm.
b. Klien terpasang kanule
binasal O2 3l/menit
c. RR : 26 x permenit
d. Catatan perkembangan kala I
No Hari/
Implementasi Evaluasi TTD
Dx tanggal
1 Senin, 23.30 a. Membina hubungan S: klien menyatakan paham
30 Sept saling terbuka dan proses persalinan dan kapan
2013 saling percaya harus mengejan
dengan klien O:klien tidak mengejan sebelum
b. Menunjukkan sikap dipimpin untuk mengejan
menerima rasa takut A:tujuan tercapai
P:observasi kecemasan klien
dan kecemasan klien
c. memberi tahu klien dan dampingi klien

tentang proses
persalinan dan nyeri
yang normal.
d. Mengajarkan klien
kapan harus
mengejan
Selasa, 04.00 e. Mendampingi klien
1
Oktober
2013
2 Senin, a. pemahaman tentang S: klien menyatakan paham
30 sept proses persalinan O:klien mematuhi instruksi
b. Menganjurkan dengan baik dan belum
2013
pengungkapan mengejan.
perasaan A: tujuan tercapai
c. Memberi reinforcement P: anjurkan klien mengejan saat
terhadap mekanisme sudah waktunya
koping positif dan
bantu relaksasi
3 Senin, a. Menganjurkan pasien S : klien mengatakan
30sept miring kiri. kontraksinya semakin sering dan
2013 kuat
O : RR :26 x permenit
b. Membantu pasien Klien tampak nyaman
A : tujuan tercapaisebagian
untuk BAK P : anjurkan pasien
mempertahankan posisi miring
kiri.
2. Kala II
a. Pengkajian kala II
Hari, tanggal : Selasa, 1 Oktober 2013
Jam : 05.30 WIB
1) Keluhan utama : klien mengeluh kenceng-kenceng makin sering dan klien
menyatakan ingin mengejan dan BAB.
2) Nyeri :
P : nyeri karena adanya kontraksi uterus, desakan kepala bayi dan
distensi perineum
Q : nyeri kenceng-kenceng
R : nyeri terjadi di daerah perut, pinggang dan perineum
S : Skala nyeri 9
T : nyeri terus menerus

Pengkajian Hasil
Janin Janin tunggal, presentasi kepala
Kepala masuk 5/5 bagian
DJJ: 150 x/menit
Kondisi ibu Usaha mengejan baik, posisi litotomi, adanya
tekanan pada rektum sehingga ibu merasa
seperti ingin BAB,tidak ada tanda dehidrasi dan
kelelahan. Ibu belum bisa mengejan dengan
efektif. Ibu tidak dapat mengikuti perintah dengan
baik
Amnion Warna kuning keruh, tidak pekat, jumlah cukup
Jalan lahir Kepala janin masuk dasar pap,pembukaan 10,
vulva dan anus membuka, perinium tidak ada
tanda ruptur.
Show Adanya lendir darah dan ketuban
Dukungan psikologis Klien mendapat dukungan dari suami klien yang
menemani saat persalinan.

Proses Persalinan
Waktu Proses
5.35 Pasien tampak ingin mengejan, portio tidak teraba,
kepala turun
6.10 Partus spontan presentasi kepala, Apgar score 7/9, jenis
kelamin laki-laki,BBL 3600 gram
6.15 Plasenta lahir spontan, lengkap, manual eksplorasi
kesan bersih, kontraksi uterus baik, uterus 2 jari diatas
umbulikus,perineum utuh, perdarahan normal
b. Analisa Data kala II
Hari, tanggal : Selasa, 1 Oktober 2013
Jam : 05.30
Data Masalah Etiologi
DS: Koping Pengarahan
a. Klien mengeluh kenceng-kenceng makin individu tidak persalinan yang
sering dan klien menyatakan ingin efektif berlawanan
mengejan dan BAB. dengan
b. Nyeri : keinginan
P : nyeri karena adanya kontraksi uterus,
fisiologis wanita
desakan kepala bayi dan distensi
untuk mengejan
perineum
Q : nyeri kenceng-kenceng
R : nyeri terjadi di daerah abdomen,
pinggang dan perineum
S : Skala nyeri 9
T : nyeri terus menerus
DO:
a. Kepala janin sudah masuk pap
b. PD : pembukaan 10
c. Vulva dan anus membuka
d. Ibu tampak kesakitan dan ingin mengejan
DS : ibu mengatakan ingin mengejan dan ingin Resiko injury Pengeluaran
BAB ibu janin spontan
DO :
a. Ibu mengejan sebelum waktunya
b. Perineum tampak menipis dan anus
terbuka.
c. Pemeriksaan dalam pembukaan sudah
lengkap
d. Ketuban sudah pecah spontan
e. Ibu terpasang infuse RL + oksitosin 20 tpm
c. Diagnosa keperawatan dan perencanaan kala II
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1. 1. Selasa, 1 Oktober 2013 3. Selasa, 1 Oktober 2013 5. Selasa, 1 Oktober 2013 7. Selasa, 1 Oktober 2013
2. jam 05.30 4. jam 05.30 6. jam 05.30 8. jam 05.30
Koping individu tidak efektif Setelah dilakukan asuhan a. Atur posisi kliena. Posisi litotomi membantu
berhubungan dengan pengarahan keperawatan selama kala 2 dengan posisi litotomi klien dalam pengeluaran
persalinan yang berlawanan dengan koping individu klien efektif janin
keinginan fisiologis wanita untuk dengan kriteria:
mengejan, ditandai dengan: Klien dapat mengejan b. Anjurkan klien untukb. Napas dalam membantu
DS: napas dalam memberikan oksigen
maksimal dan efektif
a. Klien mengeluh kenceng-kenceng bayi dapat segera lahir untuk janin dan dapat
makin sering dan klien menyatakan Kala II <2jam mengumpulkan kekuatan
ingin mengejan dan BAB. Skala nyeri <8 sebelum mengejan.
b. Nyeri : c. Latih klien untukc. Teknik mengejan yang
P : nyeri karena adanya kontraksi mengejan secara benar dapat menghemat
uterus, desakan kepala bayi dan efektif energy ibu
distensi perineum d. Persiapkan cairan infusd. Drip oksitosin membantu
Q : nyeri kenceng-kenceng dan oksitosin kontraksi uterus
R : nyeri terjadi di daerah e. Siapkan pertolongane. Persiapan yang baik
abdomen, pinggang dan perineum persalinan memperlancar persalinan
S : Skala nyeri 9 f. Pantau DJJ f. Pemantauan DJJ
T : nyeri terus menerus
memberikan
DO:
pengetahuan tentang
a. Kepala janin sudah masuk pap keadaan janin
b. PD : pembukaan 10 g. Siapkan episiotomi g. Episiotomi melebarkan jalan
c. Vulva dan anus membuka
d. Ibu tampak kesakitan dan ingin h. Monitor pemberian O2 lahir
i. Siapkan h.
pertolongan O2 ibu adekuat
mengejan
BBL meningkatkan DJJ dan
menyelamatkan bayi
Fery i. Pertolongan BBL
meneylamatkan bayi

Fery
2. 9. Selasa, 1 Oktober 2013 14.
10. jam 05.30 15.
11. Resiko injuri ibu berhubungan dengan
16. Setelah dilakukan asuhan a. Kaji elastisitas a. Mengidentifikasi
proses pengeluaran janin ditandai keperawatan selama kala II perineum indikasi dilakukan
dengan : ibu terhindar dari resiko injury b. Membantu episiotomy
DS : dengan criteria kateterisasi b. Mencegah trauma
17. a. Tanda vital dalam batas kandung kemih kandung kemih dan
a. ibu mengatakan ingin mengejan normal c. Anjurkan ibu mempermudah
dan ingin BAB 18. TD : systole 120-100 mmhg, mengejan sesuai turunnya janin.
diastole 80-60 mmHg perintah dengan c. Menghindari terjadinya
DO : 19. Nadi : 60-100x permenit
20. RR : 20-24 x permenit benar rupture.
a. Ibu mengejan sebelum waktunya 21. b. Posisi ibu aman dari injuri d. Kelola pemberian d. Oksitosin memacu
b. Perineum tampak menipis dan 22. c. Perineum terhindar dari oksitosin 5 IU/500 berkontraksinya rahim
anus terbuka. ruptur cc RL 20 tpm
c. Pemeriksaan dalam pembukaan 23.
sudah lengkap Dita
d. Ketuban sudah pecah spontan DIta
e. Ibu terpasang infuse RL + oksitosin
20 tpm
12.
13.
d. Catatan perkembangan kala II
No Hari/ Implementasi Evaluasi TTD
Dx tanggal
1 Selasa, 05.30 a. Memberikan S: klien menyatakan paham
pemahaman tentang O:klien mengejan dengan baik,
1
proses persalinan mengikuti instruksi dengan baik,
Oktober
b. Menganjurkan sehingga bayi dapat lahir
2013
pengungkapan A: tujuan tercapai
perasaan P: IMD
c. Memberi
reinforcement
terhadap mekanisme
koping positif dan
bantu relaksasi
2 05.00 a. Mengkaji elastisitas S : Ibu mengatakan ingin
perineum mengejan, ingin b.a.k
b. Memeriksa distensi O :Perinium tidak ruptur,
kandung kemih kuntraksi uterus(+), kandung
c. Mengelola
kemih tidak teraba penuh
pemberian oksitosin
A : Tujuan tercapai
drip 5 IU/ 500ml RL P : Manajemen aktif kala III
20 tpm

3. Kala III
b. Pengkajian Kala III
Hari, tanggal : Selasa, 1 Oktober 2013
Jam : 06.10 WIB
1) Keluhan utama: Klien mengeluh nyeri di rahim dan lelah
2) Nyeri :
P : nyeri karena adanya luka akibat proses kelahiran bayi
Q : nyeri bersifat perih di daerah jalan lahir
R : nyeri terjadi di daerah jalan lahir
S : Skala nyeri 8
T : nyeri terus menerus
Pengkajian fokus
Pengkajian Hasil
Plasenta Lahir spontan, manual eksplorasi kesan bersih, lengkap,
insersi tali pusat di tengah agak tepi
Uterus Uterus teraba keras, kontraksi kuat
Jalan lahir Ruptur ringan, tidak terdapat luka episiotomi
Perdarahan Perdarahan dalam batas normal dari pelepasan plasenta
dan rupture <500cc
Intake cairan Intake cairan 200 cc, infuse RL+ oksitosin 20 tpm.

Pertolongan pertama pada BBL


Tanggal lahir : 1 Oktober 2013 jam 6.15 WIB
Jenis persalinan : Spontan pervaginam
Penanganan : - Membersihkan jalan nafas dengan suction
- Memotong dan merawat tali pusat.
- Menghangatkan bayi dengan duk
- Mengidentifikasi jenis kelamin : laki-laki
- Mengidentifikasi distress dan kecacatan : Tidak ada
APGAR score
No Karakteristik Penilaian 1 menit
1. Denyut jantung 2
2. Pernapasan 2
3. Refleks 1
4. Tonus otot 1
5. Warna kulit 1
Total 7

c. Analisa data kala III


Hari, tanggal : Selasa, 1 Oktober 2013
Jam : 06.30 WIB
Data Masalah Etiologi
DS : Risiko deficit Perdarahan
a. Ibu mengeluh haus dan lelah volume cairan persalinan
DO :
a. Terdapat perdarahan normal
b. Ibu berkeringat banyak
c. Intake cairan 200 cc + RL infus
c. Diagnosa keperawatan dan perencanaan kala III
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
2. 24. Selasa, 1 Oktober 2013
25. Jam 06.30
Risiko deficit volume cairan Setelah dilakukan
a. Anjurkan banyak minum a. Cairan lebih cepat
berhubungan dengan perdarahan asuhan keperawatan selama proses diabsorbsikan melalui
persalinan selama kala 3, persalinan jika tidak ada lambung dibandingkan
DS : keseimbangan cairan mual dan muntah dengan makanan padat dan
a. Ibu mengeluh haus dan lelah adekuat dengan untuk mencegah dehidrasi
b. Monitor kehilangan cairanb. Memonitor tanda dehidrasi
DO : kriteria:
(darah, keringat) dan lebih dini dapat
a. Terdapat perdarahan normal Pola intake klien
tanda-tanda vital, menyelamatkan klien
b. Ibu berkeringat banyak adekuat
c. Intake cairan 200 cc + RL infus inspeksi turgor kulit dan
Tidak ada tanda-
membrane mukosa
tanda dehidrasi
RR: 16-20 x per terhadap kekeringan
c. Observasi keutuhan c. Plasenta yang tidak utuh
menit
plasenta dan membran beresiko mengakibatkan
N: 60-100 x per
amnion perdarahan
menit
d. Monitor keras lembutnya d. Uterus yang lembek beresiko
TD:100-120/80-90
uterus setelah lepasnya perdarahan
mmHg e. Oksitosin membantu kontraksi
plasenta
S: 36,0-37,50C
e. Kelola pemberian uterus, mempercepat
Turgor kulit elastis
oksitosin 10 IU IM dan lepasnya plasenta dan
methergin 0,2 mg IM methergin mengurangi resiko
perdarahan.

Feri
Feri
d. Catatan perkembangan kala III

Dx
Hari/tanggal Implementasi Evaluasi TTD
No
1 Selasa, 1 06.3 a. menganjurkan banyak minum S : klien mengatakan
Oktober 0 selama proses persalinan lemas
b. memonitor perdarahan
2013 c. mengobservasi keutuhan O : Klien tidak tampak
plasenta dehidrasi berat, turgor
d. mengelola pemberian oksitosin kulit bagus,
10 IU IM dan methergin 0,2
perdarahan dalam
mg IM
batas normal,
TTV PP:
TD : 110/70 mmHg
N : 90 x / menit
R : 24 x/ menit
S : afebris
A : tujuan tercapai
sebagian
P : monitor TTV dan
perdarahan

4. Kala IV
a. Pengkajian
Hari, Tanggal : Selasa, 1 Oktober 2013
Jam : 06.45
1) Keluhan utama : Ibu mengeluh nyeri dan mulas di jalan lahir. Ibu lelah dan
lemas.
2) Nyeri :
P : nyeri karena proses persalinan
Q: nyeri terasa perih dan mulas didaerah jalan lahir
R: nyeri terjadi di daerah jalan lahir
S : skala nyeri 7
T : nyeri terus menerus
PENGKAJIAN HASIL
KU dan TTV KU : sedang TD: 110/70 mmHg
Kontraksi uterus Kontraksi uterus baik, fundus uteri 2 jari
dibawah umbilicus
Perineum Ruptur ringan, tidak dilakukan heatcing
Perdarahan Perdarahan <500 cc
Kandung kemih Tidak teraba distensi
Kondisi ibu Stabil, sadar penuh, segera melakukan IMD
Kondisi BBL Bayi sudah lahir, plasenta sudah lahir
lengkap tidak ada robekan, bayi bernafas
baik, warna merah muda, gerak aktif, reflek
mencari putting baik. Antropometri : BBL
3600 gram, LD 34 cm, PB 51 cm, LK, 34 LP
31, Jenis kelamin laki-laki. APGAR skor 5
menit : 9. Injeksi vit k (+)

b. Analisis Data
Data Masalah Etiologi
DS : Risiko infeksi Pertahanan
a. Ibu mengeluh perih pada jalan lahir tubuh primer
b. Ibu mengatakan takut bergerak
tidak adekuat
DO :
(integritas kulit di
a. Ruptur perineum ringan
b. P2A0Ah1 hari ke-0 perinium tidak
c. Terdapat lokea rubra utuh)
DS : Kurang Kurang terpapar
Ibu mengatakan sudah lupa dengan pengetahuan informasi tentang
perawatan setelah melahirkan perawatan post
DO : partum
Ibu tampak bingung dengan
perawatan sesudah melahirkan
DS : Kesiapan Kelahiran bayi
a. Ibu mengatakan lega dan senang meningkatkan
bayi dapat lahir dengan normal menjadi orang tua
b. Ibu mengatakan bersyukur bayinya
laki-laki
DO :
a. Ibu tampak menerima kehadiran
bayi
b. Ibu tampak antusias dengan IMD
c. Diagnosa keperawatan dan perencanaan kala IV

PERENCANAAN
NO DIAGNOSA
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Selasa, 1 Oktober 2013
jam 06.45 WIB
Setelah diberikan tindakan a. Observasi tanda-tanda a. Observasi tanda infeksi
Risiko infeksi berhubungan dengan
keperawatan selama kala 4 vital dan tanda infeksi mengetahui
pertahanan tubuh primer tidak
klien tidak terjadi infeksi pada luka jahitan ketidaknormalan lebih dini
adekuat (integritas kulit di perinium b. Ajarkan ibu untuk merawat b. Perawatan perinium yang
dengan kriteria:
tidak utuh) a. Meningkatnya perinium dan perawatan rutin dengan antiseptik
DS : penyembuhan luka luka jahitan secara meminimalkan resiko infeksi
a. Ibu mengeluh perih pada jalan b. Bebas tanda-tanda mandiri.
c. Merawat luka secara rutin
lahir infeksi (rubor, kalor, c. Anjurkan ibu untuk
b. Ibu mengatakan takut bergerak merawat luka setiap setelah mandi dapat
dolor, tumor) luka bekas
selesai mandi mencegah infeksi
DO : jahitan ruptur perinium
d. Genetalia yang bersih bebas
a. Ruptur perineum ringan c. Tanda vital dalam batas d. Anjurkan ibu menjaga
kebersihan genetalia dan dari bakteri patogen sehingga
b. P2A0Ah1 hari ke-0 normal
c. Terdapat lokea rubra TD: 100-120/80-90 mengganti pembalut mencegah infeksi
mmHg sesering mungkin
N: 860-100x/menit e. Kolaborasi dengan ahli gizi
R: 16-20x/menit e. Makanan tinggi protein
S:36-37,5oC untuk pemberian makanan
mempercepat penyembuhan
tinggi protein selama
luka
dirawat di Puskesmas dan
anjurkan ibu
mengkonsumsi makanan
tinggi protein f. Amoxicilin merupakan
f. Kelola pemberian
antibiotik sebagai profilaksis
amoxicilin 3 x 500 mg.
Dita Dita

2 Selasa, 1 Oktober 2013


jam 06.45 WIB
a. Kaji ulang tentang a. Dasar untuk melakukan
Kurang pengetahuan berhubungan Setelah diberi asuhan
kebutuhan belajar klien pendidikan kesehatan
dengan kurang terpapar informasi, keperawatan selama kala IV, b. Jelaskan dan b. Penjelasan dan demonstrasi
ditandai dengan: pengetahuan klien demonstrasikan membuat klien lebih paham
DS : meningkat dengan kriteria: perawatan perinium cara perawatan perinium
Ibu mengatakan sudah lupa a. Klien dapat mengetahui dan luka jahitan
c. Kaji pemahaman klien c. Mengevaluasi pemahaman
dengan perawatan setelah perawatan perinium dan
setelah dilakukan klien mengetahui
melahirkan perawatan luka jahitan
b. Klien dapat pendidikan kesehatan perkembangan pemahaman
DO :
mempraktekkan cara klien.
Ibu tampak bingung dengan Feri
perawatan luka jahitan di
perawatan sesudah melahirkan, Feri
perinium

3 Selasa, 1 Oktober 2013


jam 06.45 WIB
Kesiapan meningkatkan menjadi Setelah dilakukan asuhan a. Kaji Grey score ibu dan
a. Mengetahui penerimaan ibu
orang tua berhubungan dengan keperawatan selama kala IV bayi
b. Lakukan tindakan IMD terhadap bayi
kelahiran bayi ditandai dengan : pasien dapat meningkatkan c. Anjarkan cara menyusui b. Meningkatkan hubungan
DS : kesiapan menjadi orang tua yang benar ibu-bayi dan menjaga suhu
c. Ibu mengatakan lega dan dengan criteria : bayi tetap hangat
Fery c. Mencukupi kebutuhan nutrisi
senang bayi dapat lahir dengan a. Mengekspresikan
keinginan meningkatkan bayi
normal
d. Ibu mengatakan bersyukur peran menjadi orang tua
bayinya laki-laki b.Menunjukkan harapan Fery
DO : realistis terhadap anak
c. Ibu tampak menerima c. Bukti perlekatan (IMD)
kehadiran bayi d. Grey skor baik(skor 12)
Ibu tampak antusias dengan IMD
a. Catatan perkembangan kala IV

Dx
Hari/tanggal Implementasi Evaluasi TTD
No
1 Selasa , 1 7.15 a. Menganjurkan S : klien mengatakan
Oktober pada klien untuk mengerti dengan anjuran
2013 selalu menjaga perawat
kebersihan jalan O : Obat masuk
lahir amoxiclin 500mg
b. Mengajarkan ibu A : tujuan tercapai
untuk merawat sebagian
P : anjurkan ibu
perinium
melakukan perawatan
d. Menganjurkan ibu
perineum dirumah
untuk
mengompres
perinium dengan
betadin
e. Mengelola
pemberian
amoxicilin 3 x 500
mg.
2 Selasa , 1 7.20 a. Memberikan S : klien mengatakan
Oktober penjelasan pada paham dengan
2013 klien tentang cara penjelasan yang
merawat luka diberikan oleh perawat
persalinan yang O : klien terlihat mampu
benar mempraktekan cara
b. Mendemonstrasik merawat luka dengan
an kepada klien baik
tentang A : Tujuan tercapai
P:-
bagaimana
merawat luka
3 Selasa , 1 7.20 a. Menilai grey score S : Ibu mengatakan
Oktober b. Melakukan IMD senang bayi sudah lahir,
c. Mengajarikan
2013 berharap bayi selalu
teknik menyusui
sehat, mulai memahami
dengan benar
cara menyusui
O : Grey score 11, asi (+)
A : tujuan tercapai
P : Motivasi ibu
memberikan ASI
eksklusif

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan intrapartum pada persalinan
spontan meliputi pengkajian, menyusun diagnosa keperawatan, menyusun perencanaan
keperawatan, melakukan implementasi dan melakukan evaluasi serta dokumentasi dengan
kasus persalinan normal di kamar bersalin RSUD Sleman.
Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada kasus Ny. M dengan persalinan normal
didapat diagnosa keperawatan sebagai berikut :
1. Kala I
a. Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus
b. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang prosedur persalinan
2. Kala II
a. Nyeri akut berhubungan dengan proses pengeluaran janin dan rupture perinium
b. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan pengarahan persalinan yang
berlawanan dengan keinginan fisiologis wanita untuk mengejan
3. Kala III
a. Nyeri akut berhubungan dengan pengeluaran plasenta
b. Risiko deficit volume cairan berhubungan dengan Penurunan intake cairan dan
pengeluaran darah
4. Kala IV:
a. Nyeri akut berhubungan dengan proses involusi
b. Risiko infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh primer tidak adekuat (integritas
kulit di perinium tidak utuh)
c. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi

Ketercapaian tujuan keperawatan belum semua dapat tercapai karena pasien masih
membutuhkan perawatan dan observasi post partum.

B. Saran
Untuk perawat
1. Diharapkan dapat menjaga kerjasama yang bagus yang sudah terjalin antara sesama
perawat maupun tim kesehatan lain
2. Diharapkan memeprtahankan dan meningkatkan kinerja dalam melakukan asuhan
keperawatan sesuai standar
3. Diharapkan dapat mempertahanan sikap profesional dan ramah tamah kepada klien
Untuk praktikan
1. Diharapkan mampu menerapkan teori yangsudah dipelajari dengan praktik nyata di
kamar bersalin RSUD Sleman
2. Diharapkan mampu memanfaatkan kesempatan yang singkat untuk mendapatkan
pembelajaran yang banyak di kamar bersalin RSUD Sleman
3. Diharakan aktif bertanya kepada perawat maupun tim kesehatan lainnya apabila ada hal
yangbelum dimengerti
Untuk Keluarga Klien
1. Diharapkan selalu menaati program pengobatan yang ada
2. Diharakan mampu kooperatif terhadap semua instruksi dari para tenaga kesehatan

S-ar putea să vă placă și