Sunteți pe pagina 1din 5

Periodontic Journal, Vol. 1 No.

1 July-Dec 2009; 1-5

Literature Review
Prinsip-prinsip dasar scaling dan root planing dalam perawatan periodontal
(Basic principles of scaling and root planing on periodontal treatment)

Agung Krismariono
Staf Pengajar Departemen Periodonsia
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga
Surabaya - Indonesia

ABSTRACT
Control of factors that caused periodontal infection is the first consideration in periodontal treatment. In general,
periodontal disease can be treated successfully by conventional periodontal treatment, scaling and root planning. The aim of
treatment is to achieve reduction of the level of plaque bacteria and calculus on tooth surface, also planing the root surface. The
aim of this paper is giving understanding about scaling and root planning technique for improve periodontal treatment
optimalisation. Because successful periodontal treatment depend on dentist knowledge of treatment procedure. This knowledge
including to decide of technique and instrumentation in compliance with type of case and periodontal tissue condition. It can be
concluded that plaque and calculus on tooth surface must be removal because it have pathological effect and aesthetic
interference. Scaling and root planing can remove plaque and calculus if instrumentation and technique in correct.

Key words : Scaling, root planing, periodontal treatment

Korespondensi (correspondence): Agung Krismariono, Departemen Periodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Airlangga. Jl. Mayjend. Prof. Dr. Moestopo no.47 Surabaya. 60132 Indonesia

PENDAHULUAN menyebabkan kerusakan pada sel-sel jaringan ikat


Penyakit periodontal timbul sebagai akibat dan epitel. Produk bakteri tersebut merangsang
adanya interaksi antara bakteri dan host, oleh karena respons host untuk mengaktifkan neutrofil dan
itu etiologinya diyakini bersifat multifaktor yang makrofag menghasilkan bahan vasoaktif, misalnya:
dapat digolongkan menjadi faktor lokal dan sistemik. Prostaglandin-E, Interferon, Tumor Necrosis Faktor
Meskipun penyebabnya multifaktor, namun sampai dan Interleukin, yang apabila kadarnya berlebihan
saat ini penyebab terbanyak timbulnya penyakit justru akan merusak jaringan.1,2
periodontal adalah akibat adanya faktor lokal, yaitu
plak bakteri dan kalkulus (karang gigi) yang Scaling dan root planing
terakumulasi pada permukaan gigi. Scaling merupakan tindakan perawatan untuk
Invasi plak bakteri ke jaringan periodontal akan menghilangkan plak, kalkulus dan stain pada
menyebabkan keradangan pada jaringan periodontal permukaan mahkota dan akar gigi. Sedangkan root
yang diawali dengan adanya keradangan pada planing merupakan suatu tindakan untuk
gingiva. Tanda awal adanya keradangan gingiva membersihkan dan menghaluskan permukaan akar
dapat dilihat dari perubahan pada gingiva yang dari jaringan nekrotik maupun sisa bakteri dan
menyangkut: warna, ukuran, kontur, konsistensi, produknya yang melekat pada permukaan akar
tekstur permukaan dan kecenderungan perdarahan. (sementum).
Perubahan tersebut dapat dilihat secara klinis. Pada kasus periodontitis, scaling dan root
Apabila kondisi keradangan sudah melanjut maka planing tidak dapat dipisahkan. Tindakan scaling
jaringan periodontal yang lebih dalam, yaitu ligamen perlu diikuti dengan root planing dengan harapan
periodontal, sementum dan tulang alveolar ikut permukaan akar menjadi halus sehingga menghambat
terlibat, tanda-tandanya dapat dilihat secara klinis akumulasi plak dan perlekatan kalkulus. Scaling dan
maupun rontgenologis. root planing merupakan terapi mendasar untuk
Perubahan patologis pada jaringan periodontal perawatan penyakit periodontal. Meskipun perawatan
dikaitkan dengan adanya bakteri pada sulkus gingiva. ini mempunyai keterbatasan, antara lain: tidak dapat
Bakteri tersebut menghasilkan enzim, misalnya: mencapai daerah poket dengan kedalaman lebih dari
kolagenase, hialuronidase, dan protease, yang 3mm dan tidak dapat mencapai daerah bifurkasi yang

30
Periodontic Journal, Vol. 1 No. 1 July-Dec 2009; 1-5

merupakan cekungan pada akar gigi, namun scaling mencegah injuri pada tangan operator. Stabilisasi alat
dan root planing masih tetap merupakan perawatan terdiri dari: instrument grasp dan finger rest.
utama, karena dapat mengurangi inflamasi dan
mengurangi kolonisasi bakteri di dalam sulkus Instrument grasp
gingival.3 Cara memegang alat menentukan efektifitas
perawatan karena berhubungan dengan ketepatan
Faktor-faktor yang terkait efektifitas perawatan kontrol pergerakan alat selama scaling dan root
Asesibilitas planing. Ada 3 cara instrument grasp, yaitu: modified
Faktor ini menetukan efektifitas perawatan, pen grasp, standard pen grasp dan palm and thumb
yang berhubungan dengan posisi operator terhadap grasp. Modified pen grasp merupakan metode yang
pasien. Hal ini penting karena berkaitan pula dengan paling efektif dan stabil untuk scaling dan root
kenyamanan dan ketahanan fisik operator selama planing. Cara ini memungkinkan kepekaan untuk
perawatan. Scaling dan root planing merupakan mendeteksi kondisi permukaan gigi terutama
tindakan perawatan yang dilakukan pada seluruh gigi, subgingiva. Dengan modified pen grasp maupun
sehingga membutuhkan waktu dan energi yang standard pen grasp dapat mencegah perputaran alat
cukup, oleh karena itu perlu dipertimbangkan faktor di luar kontrol ketika digunakan. Palm and thumb
kenyamanan posisi. 4,5 grasp umumnya digunakan untuk membentuk gigi
(gigi palsu) di luar rongga mulut. 4
Visibilitas, iluminasi dan retraksi
Pandangan langsung dibantu dengan penerangan Finger rest
mutlak diperlukan. Jika pandangan tidak bisa secara Tumpuan digunakan untuk mencegah adanya
langsung tertuju pada area perawatan (misalnya distal pergerakan alat yang tidak terkontrol. Dengan
gigi molar), maka pandangan dapat dibantu dengan tumpuan, akan mencegah kerusakan jaringan dan
kaca mulut. Kaca mulut ini juga berfungsi sebagai injuri pada tangan operator. Tumpuan umumnya
pemantul cahaya ke area perawatan. Kaca mulut diperankan oleh jari manis. Tumpuan dengan jari
dalam hal ini juga berfungsi sebagai retraktor lidah tengah tidak disarankan karena jari tengah kurang
sehingga operator dapat mencapai area perawatan peka untuk mendeteksi adanya kalkulus pada
tanpa adanya halangan.6 permukaan gigi. Selama berfungsi sebagai tumpuan,
jari manis seharusnya secara keseluruhan menempel
Kondisi Alat pada jari tengah, karena jika tidak maka operator akan
Sebelum digunakan, hendaknya alat dalam kehilangan kekuatan selama scaling dan gerakan
keadaan baik, bersih dan steril. Bagian cutting edge menjadi tidak terkontrol. 7
seharusnya tajam agar memudahkan pengambilan Tumpuan dapat diletakkan pada intra maupun
kalkulus (Gambar 1). Alat yang tumpul cenderung ekstra oral (pada jaringan lunak). Tumpuan pada gigi
tidak dapat memberikan hasil yang baik, karena yang berdekatan dengan area perawatan, lebih stabil
kalkulus tidak terambil secara menyeluruh serta dibandingakn dengan tumpuan pada ekstra oral. Intra
kepekaan operator terhadap adanya kalkulus dengan oral finger rest terdiri dari 4 cara, yaitu: conventional
bantuan alat yang tumpul menjadi tidak optimal. Alat (tumpuan pada gigi dalam 1 rahang sisi yang sama),
yang tumpul juga cenderung merusak jaringan karena cross arch (tumpuan pada gigi dalam 1 rahang sisi
adanya kekuatan yang berlebihan dan gerakan yang berlawanan), opposite arch (tumpuan pada gigi
cenderung tidak terkontrol sebagai akibat kompensasi pada rahang yang berlawanan), finger on finger
alat yang tumpul. 6,7 (tumpuan pada jari telunjuk/ibu jari tangan yang lain
yang diletakkan pada gigi yang berdekatan dengan
area perawatan pada rahang yang sama). 4
Tumpuan ekstra oral digunakan untuk scaling
gigi posterior rahang atas. Caranya dengan
menempelkan jari tangan sisi telapak tangan maupun
punggung tangan pada pipi/bibir. Metode yang paling
sering digunakan adalah palm-up (dengan meletakkan
Gambar 1. Alat scaling periodontal. punggung jari tengah dan jari manis pada sisi lateral
kanan mandibula, digunakan untuk scaling regio
Stabilisasi alat posterior atas kanan) dan palm-down (dengan
Stabilitas alat diperlukan agar penggunaan alat meletakkan jari tengah dan jari manis sisi telapak
dapat dikendalikan dengan baik oleh operator, pada lateral kiri mandibula, digunakan untuk scaling
sehingga tergelincirnya alat (cutting edge) dari regio posterior atas kiri). 4
permukaan gigi dapat dicegah. Selain itu juga

31
Periodontic Journal, Vol. 1 No. 1 July-Dec 2009; 1-5

Kekuatan untuk melepaskan karang gigi selama Angulasi


scaling dapat ditingkatkan dengan bantuan jari tangan Merupakan sudut yang dibentuk antara alat
yang lain yang tidak berfungsi memegang alat. 2 dengan permukaan gigi, sering diistilahkan dengan
metode yang sering digunakan adalah: index finger tooth-blade relationship. Angulasi yang benar akan
reinforced rest (jari telunjuk berperan membantu mempermudah menghilangkan kalkulus pada
mendorong alat pada posisi blade ketika digunakan permukaan gigi. Sudut yang disarankan adalah
untuk melepas kalkulus dari permukaan gigi) dan sebesar 450 - 900. khusus untuk scaling subgingiva,
thumb reinforced rest (ibu jari berperan membantu ketika blade dimasukkan ke dalam sulkus, maka
mendorong alat pada posisi blade ketika digunakan sudut angulasi seharusnya 00 agar tidak melukai
untuk melepas kalkulus dari permukaan gigi). 4 gingiva (Gambar 4). 4,10,11

Aplikasi alat (Scaler)


Adaptasi alat pada permukaan gigi
Dimaksudkan sebagai tindakan untuk
meletakkan blade pada permukaan gigi sesuai
konturnya. Untuk alat yang ujungnya tajam (sickle)
maka aplikasi alat harus hati-hati untuk mencegah
laserasi pada jaringan lunak. Ketepatan adaptasi alat
dapat dicapai dengan memutar alat sedemikian rupa
sehingga selalu menempel pada permukaan gigi
mengikuti konturnya. Jika hanya middle third yang
menempel pada permukaan gigi, sedangkan ujungnya Gambar 4. Sudut angulasi blade terhadap gigi. A). 00
tidak, hal ini akan menyebabkan trauma pada jaringan sudut untuk untuk insersi alat, B). 450 900
sudut untuk scaling & root planing, C).
lunak terutama pada scaling subgingiva (Gambar
Kurang dari 450: salah, D). Lebih dari 900:
3).8,9 salah.

Tekanan arah lateral


Dimaksudkan sebagai kekuatan yang
diaplikasikan pada permukaan gigi selama tindakan
scaling dan root planing. Besar kekuatan bervariasi
tergantung besar kecilnya kalkulus, serta tahapan
scaling. Pada tahap awal scaling dengan kalkulus
yang besar, memerlukan kekuatan yang besar pula,
sedangkan jika sudah memasuki tahap root planing,
maka yang diperlukan adalah tekanan ringan dengan
Gambar 2. Blade scaler, terdiri dari 3 bagian. A). Lower peningkatan kepekaan terhadap keberadaan sisa
one third, B). Middle third, C). Upper one kalkulus. Kekuatan yang berlebihan pada tahap root
third. planing menyebabkan permukaan gigi (khususnya
sementum) tergores dan timbul cekungan. 3

GERAKAN ALAT
Perawatan scaling dan root planing meliputi 3
gerakan mendasar, yaitu exploratory stroke, scaling
stroke dan root planing stroke (Gambar 5).

Gambar 3. Adaptasi blade pada gigi (sisi kiri benar, sisi


kanan salah).

Gambar 5. Gerakan scaling. A). Vertical stroke, B).


Oblique stroke, C) Horizontal stroke.

32
Periodontic Journal, Vol. 1 No. 1 July-Dec 2009; 1-5

Exploratory stroke Teknik scaling dan root planing kalkulus


Maksudnya cara aplikasi alat pada daerah subgingiva
perawatan. Artinya sebelum dilakukan scaling dan Scaling subgingiva jauh lebih kompleks dan
root planing, alat dimasukkan secara perlahan dengan rumit dibandingkan scaling supragingiva. Kalkulus
perabaan yang mengandalkan kepekaan tangan dan subgingiva umumnya lebih keras daripada
alat untuk mendetekasi posisi kalkulus terutama tepi supragingiva, selain itu kalkulus subgingiva kadang
apikal. melekat pada permukaan akar yang sulit dijangkau
(misalnya daerah bifurkasi). Jaringan lunak yang
Scaling stroke membatasi kalkulus subgingiva juga merupakan
Yaitu gerakan selama melakukan scaling. masalah, karena pandangan operator menjadi
Gerakan scaling tidak dibenarkan jika hanya terhalang, terutama jika saat tindakan scaling, darah
dilakukan oleh jari-jari tangan. Seharusnya yang keluar cukup banyak maka pandangan menjadi
pergerakan alat dikontrol oleh seluruh telapak tangan semakin tidak jelas. Oleh karena itu operator dituntut
dengan peran utama pada sendi pergelangan. 3 tipe menggunakan kepekaan perasaan dengan bantuan
gerakan selama scaling adalah vertikal (arah koronal), scaler untuk mengetahui keberadaan dan posisi
oblique dan horisontal. Pada gigi yang goyang jika kalkulus subgingiva. 6,10
dilakukan scaling disarankan memegang gigi tersebut Pada scaling subgingiva, arah dan keleluasaan
untuk menghindari semakin parahnya kegoyangan. menjadi sangat terbatas dengan adanya dinding poket
yang mengelilinginya. Oleh karena itu untuk
Root planing stroke mencegah trauma dan kerusakan jaringan yang lebih
Root planing ditujukan untuk menghaluskan besar, maka alat scaler harus diaplikasikan dan
permukaan akar. Gerakan ini memerlukan kekuatan digunakan secara hati-hati serta yang lebih penting
ringan sampai sedang. Tidak disarankan dengan lagi adalah pemilihan alat dengan penampang yang
kekuatan besar karena pada dasarnya kalkulus sudah tipis agar mudah masuk ke dalam subgingiva. Selain
tidak lagi sebanyak pada tahap scaling. Jika tetap itu operator dituntut untuk menguasai morfologi gigi
digunakan kekuatan yang besar akan membuat per gigi dengan berbagai kemungkinan variasinya.
goresan yang tidak diinginkan pada permukaan gigi Hal ini penting untuk membedakan antara adanya
sehingga dapat merupakan tempat retensi plak dan kalkulus atau karena adanya bentukan yang variatif
kalkulus yang sulit dibersihkan. 4 dari permukaan akar.
Daerah lain yang sulit dijangkau adalah kalkulus
Teknik scaling di bawah titik kontak antara 2 gigi, yaitu daerah batas
Teknik scaling kalkulus supragingiva sementum dan enamel (cemento-enamel junction /
Kalkulus supragingiva tidak sekeras kalkulus CEJ) karena pada daerah ini terdapat cekungan yang
subgingiva. Keuntungan lain adalah pada kalkulus lebih dalam dibanding CEJ pada permukaan fasial
subgingiva tidak dibatasi oleh jaringan yang maupun lingual/palatal. Kalkulus pada daerah ini
mengelilinginya. Hal ini merupakan kemudahan umumnya melekat erat pada cekungan, sehingga
dalam aplikasi dan penggunaan alat. Sickle lebih diperlukan berbagai variasi gerakan scaler secara
umum digunakan untuk scaling supragingiva, vertikal, oblique maupun horisontal agar kalkulus
sedangkan hoe dan chisel lebih jarang digunakan. dapat terlepas.
Tata cara scaling supragingiva diawali dengan Tata cara scaling kalkulus subgingiva mirip
penempatan alat pada apikal dari kalkulus dengan scaling kalkulus supragingiva, hanya ada
supragingiva, membentuk sudut 450 - 900 terhadap batasan-batasan tertentu seperti yang tersebut di atas.
area permukaan gigi yang akan dibersihkan. Dengan Scaling subgingiva diawali dengan penempatan
gerakan yang kuat dan dalam jarak pendek arah scaler sedapat mungkin pada apikal dari kalkulus
vertikal (koronal), horisontal maupun oblique subgingiva, membentuk sudut 450 - 900 terhadap area
mendorong maupun mengungkit kalkulus sampai permukaan gigi yang akan dibersihkan. Dengan
terlepas dari gigi. Scaling dilakukan sampai gerakan yang kuat dan dalam jarak pendek arah
permukaan gigi terbebas dari kalkulus baik secara vertikal (koronal), maupun oblique mengungkit dan
visual maupun perabaan dengan bantuan alat menarik kalkulus terlepas dari gigi. 4,10,11
(misalnya: sonde). Scaling dikatakan bersih jika tidak
ada kalkulus pada permukaan gigi dan permukaan Scaling dengan ultrasonic scaler
gigi tidak ada yang kasar. Alat dengan ujung yang Scaling dengan alat ultrasonic scaler lebih
tajam (sickle) hendaknya digunakan secara hati-hati mudah untuk menghilangkan kalkulus pada
karena lebih mudah melukai jaringan lunak di permukaan gigi dibanding scaling dengan alat
bawahnya. 4,6 manual. Alat ini mempunyai ujung (tip) yang dapat
bergetar sehingga dapat melepaskan kalkulus dari

33
Periodontic Journal, Vol. 1 No. 1 July-Dec 2009; 1-5

permukaan gigi. Alat ini dapat mengeluarkan air 3. Oda S, Nitta H, Setoguchi T, Izumi Y, Ishikawa
sehingga daerah perawatan menjadi lebih bersih I. 2004. Current concepts and advances in
karena permukaan gigi langsung dicuci dengan air manual and power-driven instrumentation.
yang keluar dari alat ini. 7 Periodontology 2000; 36(1): 45-58.
Gerakan alat sama dengan gerakan dengan 4. Newman MG, Takei HH, Carranza FA.
scaler manual tetapi tidak boleh ada gerakan Carranzas clinical periodontology. 9th ed.
mengungkit. Ujung scaler hanya digunakkan untuk Philadelphia: WB Saunders Co; 2002. pp.567-
memecah kalkulus yang besar dengan cara 641.
ditempelkan pada permukaan kalkulus dengan 5. Wilkins EM. Clinical practice of the dental
tekanan ringan sampai kalkulus terlepas. Selanjutnya hygienist. 7th ed. Baltimore: Williams & Wilkins;
untuk menghaluskan permukaan gigi dari sisa 1994.
kalkulus, maka tepi blade ultrasonic scaler 6. Pattison GL, Pattison AM. Periodontal
ditempelkan pada permukaan gigi kemudian instrumentation. 2nd ed. Norwalk CT: Appleton
digerakkan dalam arah lateral (vertikal, horisontal dan & Lange; 1992.
oblique) ke seluruh permukaan sampai diperkirakan 7. Anonym.. Scalers and periodontal instrument
halus. Kepekaan alat ini untuk mendeteksi sisa tips. British Dent J 2004;197:4:28.
kalkulus tidak sebagus manual scaler, sehingga 8. Dong H, Barr A, Loomer P, LaRoche C, Young
umumnya setelah dilakukan scaling dengan BS, Rempel D. The effects of periodontal
ultrasonic, maka tetap disarankan scaling dan root instrument handle design on hand muscle load
planing dengan manual scaler. Perlu ketrampilan and pinch force. J Am Dent Assoc 2006;137 (8):
khusus dalam penggunaanya, karena alat ini 1123-30.
dijalankan dengan mesin yang kadang sulit kita 9. Wilson TG, Kornman KS. Fundamentals of
kontrol gerakannya. 7,8 periodontics. Quintessence Pub Co; 2003.
10. Rose LF, Mealey BL. Periodontics: medicine,
Pemolesan surgery and implants. Elsevier Mosby; 2004.
Agar permukaan gigi menjadi halus licin dan 11. Linde J. Textbook of clinical periodontology.
mengkilat, maka tindakan akhir yang merupakan WB Saunders Co; 1985.
rangkaian scaling dan root planing adalah pemolesan.
Pada tahap awal pemolesan disarankan untuk
memoles gigi dengan bantuan brush yang dijalankan
dengan bur dengan diberi pasta gigi untuk
menghilangkan sisa-sisa jaringan nekrotik.
Selanjutnya dapat digunakan rubber yang juga
dijalankan dengan bur agar gigi menjadi licin dan
mengkilap. Hal ini perlu dilakukan untuk
menghindari mudahnya perlekatan kembali plak dan
kalkulus dalam waktu yang singkat jika permukaan
gigi kasar. 4,10,11
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa plak dan kalkulus pada permukaan gigi mutlak
harus dibersihkan karena bersifat patologis dan
mengganggu estetik. Tindakan scaling dan root
planing dapat menghilangkan plak dan kalkulus jika
dilakukan dengan pemilihan alat dan dilakukan
dengan teknik yang benar.

DAFTAR PUSTAKA
1. Roda RP, Jimenez Y, Carbonel E, Gavada C,
Munoz MM, Perez GS. Med Oral Patol Oral Cir
Bucal 2008;13(6):355-62.
2. McGee JM, Tucci MA, Edmundson TP, Serio
CL, Johnson RB. The relationship between
concentrations of proinflammatory cytokines
within gingiva and the adjacent sulcular depth. J
Periodontol 1998;69 (8):865-71.

34

S-ar putea să vă placă și