Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Literature Review
Prinsip-prinsip dasar scaling dan root planing dalam perawatan periodontal
(Basic principles of scaling and root planing on periodontal treatment)
Agung Krismariono
Staf Pengajar Departemen Periodonsia
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga
Surabaya - Indonesia
ABSTRACT
Control of factors that caused periodontal infection is the first consideration in periodontal treatment. In general,
periodontal disease can be treated successfully by conventional periodontal treatment, scaling and root planning. The aim of
treatment is to achieve reduction of the level of plaque bacteria and calculus on tooth surface, also planing the root surface. The
aim of this paper is giving understanding about scaling and root planning technique for improve periodontal treatment
optimalisation. Because successful periodontal treatment depend on dentist knowledge of treatment procedure. This knowledge
including to decide of technique and instrumentation in compliance with type of case and periodontal tissue condition. It can be
concluded that plaque and calculus on tooth surface must be removal because it have pathological effect and aesthetic
interference. Scaling and root planing can remove plaque and calculus if instrumentation and technique in correct.
Korespondensi (correspondence): Agung Krismariono, Departemen Periodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Airlangga. Jl. Mayjend. Prof. Dr. Moestopo no.47 Surabaya. 60132 Indonesia
30
Periodontic Journal, Vol. 1 No. 1 July-Dec 2009; 1-5
merupakan cekungan pada akar gigi, namun scaling mencegah injuri pada tangan operator. Stabilisasi alat
dan root planing masih tetap merupakan perawatan terdiri dari: instrument grasp dan finger rest.
utama, karena dapat mengurangi inflamasi dan
mengurangi kolonisasi bakteri di dalam sulkus Instrument grasp
gingival.3 Cara memegang alat menentukan efektifitas
perawatan karena berhubungan dengan ketepatan
Faktor-faktor yang terkait efektifitas perawatan kontrol pergerakan alat selama scaling dan root
Asesibilitas planing. Ada 3 cara instrument grasp, yaitu: modified
Faktor ini menetukan efektifitas perawatan, pen grasp, standard pen grasp dan palm and thumb
yang berhubungan dengan posisi operator terhadap grasp. Modified pen grasp merupakan metode yang
pasien. Hal ini penting karena berkaitan pula dengan paling efektif dan stabil untuk scaling dan root
kenyamanan dan ketahanan fisik operator selama planing. Cara ini memungkinkan kepekaan untuk
perawatan. Scaling dan root planing merupakan mendeteksi kondisi permukaan gigi terutama
tindakan perawatan yang dilakukan pada seluruh gigi, subgingiva. Dengan modified pen grasp maupun
sehingga membutuhkan waktu dan energi yang standard pen grasp dapat mencegah perputaran alat
cukup, oleh karena itu perlu dipertimbangkan faktor di luar kontrol ketika digunakan. Palm and thumb
kenyamanan posisi. 4,5 grasp umumnya digunakan untuk membentuk gigi
(gigi palsu) di luar rongga mulut. 4
Visibilitas, iluminasi dan retraksi
Pandangan langsung dibantu dengan penerangan Finger rest
mutlak diperlukan. Jika pandangan tidak bisa secara Tumpuan digunakan untuk mencegah adanya
langsung tertuju pada area perawatan (misalnya distal pergerakan alat yang tidak terkontrol. Dengan
gigi molar), maka pandangan dapat dibantu dengan tumpuan, akan mencegah kerusakan jaringan dan
kaca mulut. Kaca mulut ini juga berfungsi sebagai injuri pada tangan operator. Tumpuan umumnya
pemantul cahaya ke area perawatan. Kaca mulut diperankan oleh jari manis. Tumpuan dengan jari
dalam hal ini juga berfungsi sebagai retraktor lidah tengah tidak disarankan karena jari tengah kurang
sehingga operator dapat mencapai area perawatan peka untuk mendeteksi adanya kalkulus pada
tanpa adanya halangan.6 permukaan gigi. Selama berfungsi sebagai tumpuan,
jari manis seharusnya secara keseluruhan menempel
Kondisi Alat pada jari tengah, karena jika tidak maka operator akan
Sebelum digunakan, hendaknya alat dalam kehilangan kekuatan selama scaling dan gerakan
keadaan baik, bersih dan steril. Bagian cutting edge menjadi tidak terkontrol. 7
seharusnya tajam agar memudahkan pengambilan Tumpuan dapat diletakkan pada intra maupun
kalkulus (Gambar 1). Alat yang tumpul cenderung ekstra oral (pada jaringan lunak). Tumpuan pada gigi
tidak dapat memberikan hasil yang baik, karena yang berdekatan dengan area perawatan, lebih stabil
kalkulus tidak terambil secara menyeluruh serta dibandingakn dengan tumpuan pada ekstra oral. Intra
kepekaan operator terhadap adanya kalkulus dengan oral finger rest terdiri dari 4 cara, yaitu: conventional
bantuan alat yang tumpul menjadi tidak optimal. Alat (tumpuan pada gigi dalam 1 rahang sisi yang sama),
yang tumpul juga cenderung merusak jaringan karena cross arch (tumpuan pada gigi dalam 1 rahang sisi
adanya kekuatan yang berlebihan dan gerakan yang berlawanan), opposite arch (tumpuan pada gigi
cenderung tidak terkontrol sebagai akibat kompensasi pada rahang yang berlawanan), finger on finger
alat yang tumpul. 6,7 (tumpuan pada jari telunjuk/ibu jari tangan yang lain
yang diletakkan pada gigi yang berdekatan dengan
area perawatan pada rahang yang sama). 4
Tumpuan ekstra oral digunakan untuk scaling
gigi posterior rahang atas. Caranya dengan
menempelkan jari tangan sisi telapak tangan maupun
punggung tangan pada pipi/bibir. Metode yang paling
sering digunakan adalah palm-up (dengan meletakkan
Gambar 1. Alat scaling periodontal. punggung jari tengah dan jari manis pada sisi lateral
kanan mandibula, digunakan untuk scaling regio
Stabilisasi alat posterior atas kanan) dan palm-down (dengan
Stabilitas alat diperlukan agar penggunaan alat meletakkan jari tengah dan jari manis sisi telapak
dapat dikendalikan dengan baik oleh operator, pada lateral kiri mandibula, digunakan untuk scaling
sehingga tergelincirnya alat (cutting edge) dari regio posterior atas kiri). 4
permukaan gigi dapat dicegah. Selain itu juga
31
Periodontic Journal, Vol. 1 No. 1 July-Dec 2009; 1-5
GERAKAN ALAT
Perawatan scaling dan root planing meliputi 3
gerakan mendasar, yaitu exploratory stroke, scaling
stroke dan root planing stroke (Gambar 5).
32
Periodontic Journal, Vol. 1 No. 1 July-Dec 2009; 1-5
33
Periodontic Journal, Vol. 1 No. 1 July-Dec 2009; 1-5
permukaan gigi. Alat ini dapat mengeluarkan air 3. Oda S, Nitta H, Setoguchi T, Izumi Y, Ishikawa
sehingga daerah perawatan menjadi lebih bersih I. 2004. Current concepts and advances in
karena permukaan gigi langsung dicuci dengan air manual and power-driven instrumentation.
yang keluar dari alat ini. 7 Periodontology 2000; 36(1): 45-58.
Gerakan alat sama dengan gerakan dengan 4. Newman MG, Takei HH, Carranza FA.
scaler manual tetapi tidak boleh ada gerakan Carranzas clinical periodontology. 9th ed.
mengungkit. Ujung scaler hanya digunakkan untuk Philadelphia: WB Saunders Co; 2002. pp.567-
memecah kalkulus yang besar dengan cara 641.
ditempelkan pada permukaan kalkulus dengan 5. Wilkins EM. Clinical practice of the dental
tekanan ringan sampai kalkulus terlepas. Selanjutnya hygienist. 7th ed. Baltimore: Williams & Wilkins;
untuk menghaluskan permukaan gigi dari sisa 1994.
kalkulus, maka tepi blade ultrasonic scaler 6. Pattison GL, Pattison AM. Periodontal
ditempelkan pada permukaan gigi kemudian instrumentation. 2nd ed. Norwalk CT: Appleton
digerakkan dalam arah lateral (vertikal, horisontal dan & Lange; 1992.
oblique) ke seluruh permukaan sampai diperkirakan 7. Anonym.. Scalers and periodontal instrument
halus. Kepekaan alat ini untuk mendeteksi sisa tips. British Dent J 2004;197:4:28.
kalkulus tidak sebagus manual scaler, sehingga 8. Dong H, Barr A, Loomer P, LaRoche C, Young
umumnya setelah dilakukan scaling dengan BS, Rempel D. The effects of periodontal
ultrasonic, maka tetap disarankan scaling dan root instrument handle design on hand muscle load
planing dengan manual scaler. Perlu ketrampilan and pinch force. J Am Dent Assoc 2006;137 (8):
khusus dalam penggunaanya, karena alat ini 1123-30.
dijalankan dengan mesin yang kadang sulit kita 9. Wilson TG, Kornman KS. Fundamentals of
kontrol gerakannya. 7,8 periodontics. Quintessence Pub Co; 2003.
10. Rose LF, Mealey BL. Periodontics: medicine,
Pemolesan surgery and implants. Elsevier Mosby; 2004.
Agar permukaan gigi menjadi halus licin dan 11. Linde J. Textbook of clinical periodontology.
mengkilat, maka tindakan akhir yang merupakan WB Saunders Co; 1985.
rangkaian scaling dan root planing adalah pemolesan.
Pada tahap awal pemolesan disarankan untuk
memoles gigi dengan bantuan brush yang dijalankan
dengan bur dengan diberi pasta gigi untuk
menghilangkan sisa-sisa jaringan nekrotik.
Selanjutnya dapat digunakan rubber yang juga
dijalankan dengan bur agar gigi menjadi licin dan
mengkilap. Hal ini perlu dilakukan untuk
menghindari mudahnya perlekatan kembali plak dan
kalkulus dalam waktu yang singkat jika permukaan
gigi kasar. 4,10,11
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa plak dan kalkulus pada permukaan gigi mutlak
harus dibersihkan karena bersifat patologis dan
mengganggu estetik. Tindakan scaling dan root
planing dapat menghilangkan plak dan kalkulus jika
dilakukan dengan pemilihan alat dan dilakukan
dengan teknik yang benar.
DAFTAR PUSTAKA
1. Roda RP, Jimenez Y, Carbonel E, Gavada C,
Munoz MM, Perez GS. Med Oral Patol Oral Cir
Bucal 2008;13(6):355-62.
2. McGee JM, Tucci MA, Edmundson TP, Serio
CL, Johnson RB. The relationship between
concentrations of proinflammatory cytokines
within gingiva and the adjacent sulcular depth. J
Periodontol 1998;69 (8):865-71.
34