Sunteți pe pagina 1din 20

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN

DENGAN ASIMETRI INFORMASI DAN KOMITMEN ORGANISASI


SEBAGAI PEMODERASI
(Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kota Padang)

ARTIKEL ILMIAH

Oleh :

ELFI RAHMIATI

2008/05333

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Wisuda Periode Juni 2013
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN
DENGAN ASIMETRI INFORMASI DAN KOMITMEN ORGANISASI
SEBAGAI PEMODERASI
(Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kota Padang)

Elfi Rahmiati
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang
Email : Elfi_rahmiati@yahoo.com

Abstract

The purpose of this research is to test: 1) the effect of budgetary participation in the budgetary slack. 2)
Effect of budgetary participation in budgetary slack with information asymetry as moderating variables. 3)
Effect of budgetary participation in budgetary slack with organizational commitment as moderating variables.
This research is causative study. The population in this study is SKPD on Padang. The selection of the
sample with total sampling method. The data used in this study is primary data. Data was collected by
distributing questionnaires. The method of analysis are using Moderated Regression Analysis (MRA).
The findings in this study are: 1) Budgetary participation significant negative effect on the budgetary
slack significance value 0.043 < 0.05 and t value <t table is -0,969 <1.656 (H1 be accepted). 2) Information
asymetry significant positive effect on the relationship between participatory budgeting with budgetary slack
where the significance value 0.013 < 0.05 and t value >t table is 2.517 >1.656 (H2 rejected). 3) Organizational
commitment had no significant effect on the relationship between participatory budgeting with budgetary slack
where the significance value 0.918 > 0.05 and the value < t table is 0.103 < 1.656 (H3 rejected).
In this study suggested: 1) For the city of Padang on SKPD, should be able to improve communication
with his superiors in the preparation of the budget. 2) To further research in order to add other variables such
as the characteristics of budget goal clarity,budget emphasis and budget adequacy.

Keywords: budgetary participation, information asymetry, organizational commitment and budgetary slack.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji: 1) Pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran.
2) Pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran dengan asimetri informasi sebagai pemoderasi. 3)
Pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran dengan komitmen organisasi sebagai pemoderasi.
Jenis penelitian ini adalah kausatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SKPD kota Padang.
Pemilihan sampel dengan metode total sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer.
Teknik pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner. Metode analisis yang digunakan adalah Moderated
Regression Analysis (MRA).
Hasil penelitian membuktikan bahwa: 1) Partisipasi anggaran berpengaruh signifikan negatif terhadap
senjangan anggaran dimana nilai signifikansi 0,043 < 0,05 dan nilai t hitung < t tabel yaitu -0,969 < 1,656 (H1
diterima). 2) Asimetri Informasi berpengaruh signifikan positif terhadap hubungan antara partisipasi anggaran
dengan senjangan anggaran dimana nilai signifikansi 0,013 < 0,05 dan nilai t hitung > t tabel yaitu 2,517 > 1,656 (H2
ditolak). 3) Komitmen Organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap hubungan antara partisipasi anggaran
dengan senjangan anggaran dimana nilai signifikansi 0,918 > 0,05 dan nilai t hitung < t tabel yaitu 0,103 < 1,656 (H3
ditolak).
Dalam penelitian ini disarankan: 1) Bagi SKPD Kota Padang, hendaknya dapat meningkatkan
komunikasi dengan atasannya dalam penyusunan anggaran . 2) Untuk penelitian selanjutnya agar dapat
menambahkan variabel lain seperti karakteristik kejelasaan sasaran anggaran, penekanan anggaran dan
kecukupan anggaran.

Kata Kunci : Partisipasi Anggaran, Asimetri Informasi, Komitmen Organisasi dan Senjangan Anggaran.

1
1. PENDAHULUAN Senjangan anggaran adalah
Berlakunya Undang-Undang No. perbedaan antara jumlah anggaran yang
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan diajukan oleh bawahan dengan jumlah
Daerah dan Undang-Undang No. 33 Tahun estimasi yang terbaik dari organisasi
2004 tentang Perimbangan Keuangan (Anthony & Govindaradjan, 2005).
antara Pemerintah Pusat dan Daerah telah Estimasi yang dimaksud adalah anggaran
merubah akuntabilitas atau yang sesungguhnya terjadi dan sesuai
pertanggungjawaban pemerintah daerah dengan kemampuan terbaik organisasi.
dari pertanggungjawaban vertikal (kepada Dalam keadaan terjadinya senjangan
pemerintah pusat) ke pertanggungjawaban anggaran, bawahan cenderung mengajukan
horizontal (kepada masyarakat melalui anggaran dengan merendahkan pendapatan
DPRD), karena itu pemerintah daerah dan menaikkan biaya dibandingkan dengan
dituntut untuk dapat mengelola daerahnya estimasi terbaik yang diajukan, sehingga
dengan baik dan berakuntabilitas, sehingga target akan mudah dicapai (Anthony dan
dapat mempertanggung jawabkannya Govindarajan, 2005).
kepada masyarakat. Persoalan-persoalan senjangan
Dalam proses pengelolaan anggaran terjadi karena perhatian yang
keuangan pemerintah, anggaran tidak memadai terhadap pembuat
merupakan salah satu masalah penting. keputusan, komunikasi, proses persetujuan
Melalui anggaran, akan diketahui seberapa anggaran dan kepemimpinan yang tidak
besar kemampuan pemerintah dalam selektif (Apriyandi, 2011). Permasalahan
melaksanakan berbagai urusan ini sering diiidentifikasi dengan anggaran
pemerintahan yang menjadi wewenangnya. pemerintah, oleh karena itu penelitian di
Indra (2010: 191) bidang anggaran pada pemerintah daerah,
menginterpretasikan anggaran sebagai menjadi relevan dan penting. Bertolak dari
paket pernyataan menyangkut perkiraan kondisi ini, pemerintah daerah mulai
penerimaan dan pengeluaran yang menerapkan sistem penganggaran yang
diharapkan akan terjadi dalam satu atau dapat menanggulangi masalah diatas, yakni
beberapa periode mendatang. anggaran partisipasi (participatory
Dalam proses penyusunan anggaran budgeting).
terdapat hubungan keagenan (principal- Anthony dan Govindarajan (2005:
agent relationship) yang terjadi antara 87) menyatakan bahwa partisipasi
pengusul anggaran dengan yang anggaran yaitu proses dimana pembuat
mensahkan (menerima) usulan anggaran. anggaran terlibat dan mempunyai pengaruh
Secara berjenjang, tingkatan hubungan dalam penentuan besar anggaran. Mulyadi
keagenan di Pemerintahan Daerah adalah (2001: 513) menyatakan bahwa partisipasi
sebagai berikut: a) Hubungan voters anggaran merupakan proses pengambilan
dengan legislative (DPRD), b) hubungan keputusan bersama oleh dua pihak atau
legislative dengan eksekutif, c) hubungan lebih yang mempunyai dampak masa
TAPD dengan Kepala daerah, d) depan bagi pihak yang membuat
Hubungan Kepala SKPD dengan TAPD, e) keputusan.
Hubungan SKPD dengan masyarakat, f) Partisipasi anggaran sebagai
hubungan kepala SKPD dengan staf. variabel yang banyak dihubungkan dengan
Implikasi penerapan teori keagenan senjangan anggaran ditemukan memiliki
dapat menimbulkan hal positif dalam pengaruh yang tidak konsisten, misalnya
bentuk efisiensi, tetapi lebih banyak yang Dunk (1995) dalam Latuheru (2005)
menimbulkan hal negatif dalam bentuk menyatakan bahwa partisipasi anggaran
perilaku dysfunctional. Perilaku dan kesenjangan anggaran mempunyai
dysfunctional ini diwujudkan dalam hubungan yang negatif. Sedangkan hasil
Budget Slack, Warindrani (2006: 99). penelitian Hermanto (2003) dalam

2
Falikhatun (2007) menyatakan sebaliknya, berkelanjutan dimana anggota organisasi
partisipasi anggaran dan kesenjangan menyatakan perhatian mereka kepada
anggaran mempunyai hubungan yang kesejahteraan dan kesuksesan organisasi
positif. selanjutnya.
Govindarajan (2005) dalam Nouri dan Parker (1996)
Falikhatun (2007) menyatakan bahwa berpendapat bahwa naik atau turunnya
perbedaan hasil penelitian tersebut dapat senjangan anggaran tergantung pada
diselesaikan melalui pendekatan kontijensi apakah individu memilih untuk mengejar
(contingency approach). Hal ini dilakukan kepentingan pribadi atau justru bekerja
dengan memasukkan variabel lain yang untuk kepentingan organisasi. Menurut
mungkin mempengaruhi partisipasi dengan mereka, komitmen yang tinggi menjadikan
senjangan anggaran. Pengaruh partisipasi individu peduli dengan nasib organisasi
anggaran dan senjangan anggaran di dan berusaha menjadikan organisasi ke
pengaruhi oleh beberapa variabel arah yang lebih baik.
pemoderasi diantaranya yaitu: asimetri Berdasarkan fenomena senjangan
informasi dan komitmen organisasi. dilakukan dalam menentukan besar
Anthony dan Govindaradjan anggaran untuk tahun 2013. Implikasinya,
(2007:270) menyatakan bahwa asimetri semakin tinggi kecenderungan organisasi
informasi adalah suatu kondisi apabila pemerintah untuk melakukan senjangan
principal/atasan tidak mempunyai anggaran semakin tinggi pula
informasi yang cukup mengenai kinerja kecenderungan terjadinya inefisiensi
agen/bawahan baik itu dalam kinerja anggaran, dengan demikian apabila
aktual, motivasi dan tujuan, sehingga anggaran tersebut disetujui sama artinya
atasan tidak dapat menentukan kontribusi dengan melegalkan pemborosan uang
bawahan terhadap hasil aktual perusahaan rakyat.
atau organisasi. Dengan terdapatnya Perbedaan dalam perencanaan dan
asimetri informasi dan perbedaan tujuan persiapan anggaran pada sektor
antara atasan dengan bawahan maka pemerintahan, serta adanya pendanaan dari
bawahan dapat mengambil kesempatan pemerintah pusat ke pemerintah daerah
dari partisipasi penganggaran dan cenderung menyebabkan ketergantungan
memberikan informasi yang bias dari keuangan yang menimbulkan adanya slack
informasi pribadi mereka dengan memuat (Mardiasmo, 2009). Selain itu lingkup
anggaran yang relatif lebih mudah dicapai, anggaran menjadi relevan dan penting di
sehingga terjadilah senjangan anggaran, lingkungan pemerintah daerah terkait
yaitu melaporkan anggaran dibawah kinerja dengan dampak anggaran terhadap
yang diharapkan. akuntabilitas pemerintah dan fungsi
Variabel pemoderasi lain yang pemerintah dalam memberikan pelayanan
digunakan dalam penelitian ini adalah kepada masyarakat. Pentingnya fungsi
komitmen organisasi, karena komitmen anggaran pada organisasi pemerintah
organisasi menunjukkan keyakinan dan daerah seringkali menjadikan anggaran
dukungan yang kuat terhadap nilai dan sebagai pengukur kinerja organisasi
sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi. pemerintah daerah. Penekanan anggaran
Menurut Mathis (2001), komitmen seperti ini dapat menimbulkan senjangan
organisasi didefinisikan sebagai tingkat anggaran.
kepercayaan dan penerimaan tentang kerja Berdasarkan uraian pada latar
terhadap tujuan organisasi dan mempunyai belakang masalah diatas, maka penulis
keinginan untuk tetap ada dalam organisasi dapat merumuskan masalah-masalah sebagai
tersebut. Dengan kata lain adalah suatu berikut:
sikap tentang kesehatan karyawan kepada
organisasi mereka dan suatu proses

3
1. Sejauhmana partisipasi anggaran rendah, mengestimasikan biaya lebih tinggi
berpengaruh terhadap senjangan atau menyatakan terlalu tinggi jumlah
anggaran? input yang dibutuhkan untuk memproduksi
2. Sejauhmana asimetri informasi suatu unit output.
berpengaruh terhadap hubungan Persoalan-persoalan senjangan
antara partisipasi anggaran dengan anggaran terjadi karena perhatian yang
senjangan anggaran? tidak memadai terhadap pembuatan
3. Sejauhmana komitmen organisasi keputusan, komunikasi, proses persetujuan
berpengaruh terhadap hubungan anggaran dan kepemimpinan yang tidak
antara partisipasi anggaran dengan selektif. Permasalahan ini sering
senjangan anggaran? diidentifikasi dengan anggaran pemerintah.
Anggaran seperti ini lebih berbahaya di
Sesuai dengan perumusan masalah pemerintahan, karena yang memberikan
diatas, maka tujuan dari penelitian ini persetujuan adalah badan legislatif yang
adalah untuk menganalisis: tidak terlibat dalam proses manajemen
1. Pengaruh partisipasi anggaran setelah memberikan persetujuan.
terhadap senjangan anggaran. Permasalahan pembengkakan anggaran
2. Pengaruh asimetri informasi terhadap pada dasarnya dapat diatasi melalui
hubungan antara partisipasi anggaran pendidikan anggaran secara
dengan senjangan anggaran. berkesinambungan yang efektif yang
3. Pengaruh komitmen organisasi memusatkan pada kebijakan dan
terhadap hubungan antara partisipasi keluwesan dalam menjalankan program
anggaran dengan senjangan anggaran. perencanaan dan pengendalian.
Anggaran daerah harus bisa
2. TELAAH LITERATUR DAN menjadi tolak ukur pencapaian kinerja
PENGEMBANGAN HIPOTESIS yang diharapkan sehingga perencanaan
Senjangan Anggaran anggaran harus bisa menggambarkan
Menurut Anthony dan sasaran kinerja secara jelas. Adanya
Govindarajan, (2005:85) budget slack sasaran anggaran yang jelas maka akan
adalah perbedaan jumlah anggaran yang mempermudah untuk
diajukan oleh bawahan dengan jumlah mempertanggungjawabkan keberhasilan/
estimasi yang terbaik dari organisasi. kegagalan pelaksanaan tugas organisasi
Kesenjangan anggaran atau yang lebih dalam rangka mencapai tujuan-tujuan dan
dikenal dengan budget slack dilakukan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan
oleh bawahan yaitu dengan menyajikan sebelumnya.
anggaran dengan tingkat kesulitan yang
rendah agar mudah dicapai dan Partsisipasi Anggaran
kesenjangan ini cenderung dilakukan oleh Anthony dan Govindarajan
bawahan karena mengetahui bahwa kinerja (2005:87) menyatakan bahwa partisipasi
mereka diukur berdasarkan tingkat anggaran yaitu proses dimana pembuat
pencapaian anggaran yang telah ditetapkan anggaran terlibat dan mempunyai pengaruh
bersama. dalam penentuan besar anggaran. Dan
Budgetary slack biasanya dilakukan menurut Ikhsan dan Ishak (2005:173)
dengan meninggikan biaya atau menyatakan bahwa partisipasi merupakan
menurunkan pendapatan dari yang suatu proses pengambilan keputusan
seharusnya, supaya anggaran mudah bersama oleh dua bagian atau lebih pihak
dicapai (Merchant dalam Falikhatun, dimana keputusan tersebut akan memiliki
2007:2). Senada dengan Ikhsan dan Ishak dampak masa depan terhadap mereka yang
(2008:176) manajer menciptakan slack membuatnya.
dengan mengestimasikan pendapatan lebih Anggaran partisipatif memiliki arti
penting dalam pengelolaan organisasi salah
4
satunya yaitu dapat meningkatkan rasa bersama-sama mengambil peran guna
kesatuan dengan para manajer yang pada menentukan dan mencapai anggaran yang
akhirnya akan meningkatkan kerjasama merupakan suatu cerminan tujuan
dalam mencapai tujuan organisasi tersebut. organisasi.
Proses penganggaran pada
umumnya mempunyai tiga pendekatan Asimetri Informasi
yaitu, pendekatan dari atas ke bawah (top- Menurut Dunk (1993) dalam
down) yang menyatakan eksekutif Armaeni (2012) Information asymmetry
perusahaan menentukan jumlah anggaran exists only when subordinates' information
dan kemudian menekankan jumlah tersebut exceeds that of their superiors. Artinya
pada tingkat-tingkat yang lebih bawah, asimetri informasi terjadi ketika bawahan
kelemahan sistem ini dirasakan oleh memliki informasi lebih dibanding atasan
manajer yang lebih rendah sebagai mengenai suatu unit organisasi atau pusat
pemaksaan yang tidak realistis oleh orang- pertanggungjawaban bawahan.
orang yang tidak langsung bersentuhan Anthony dan Govindarajan (2005:
dengan aktivitas bisnis. Pendekatan kedua 270) menyatakan bahwa kondisi asimetri
adalah bawah-atas (bottom up), dimana informasi muncul dalam teori keagenan
manajer yang lebih rendah yang (agency theory), yakni principal (atasan)
menentukan anggaran sehingga memberikan wewenang kepada agen
kelemahannya sering mengabaikan (bawahan) untuk mengatur perusahaan
eksekutif. Pendekatan ketiga adalah atau organisasi. Menurut teori keagenan,
partisipasi atau pendekatan menerima dan agen mempunyai lebih banyak informasi
memberi, dengan manajer pada berbagai tentang kinerja aktual, motivasi dan tujuan
tingkatan berunding untuk mencapai yang ingin dicapai.
anggaran yang memuaskan semua pihak Adanya asimetri informasi
(McLeod, 2004 dalam Dina, 2010). merupakan salah satu faktor yang
Anggaran partisipatif dapat menimbulkan perilaku negatif dalam hal
mengurangi tekanan dan kegelisahan para ini adalah budgetary slack, dijelaskan oleh
bawahan, karena mereka dapat mengetahui Suartana (2010: 139), bahwa konsep
suatu tujuan yang relevan, dapat diterima asimetri informasi yaitu atasan anggaran
dan dapat dicapai. Artinya dengan adanya mungkin mempunyai pengetahuan dan
anggaran partisipatif keselarasan tujuan wawasan yang lebih daripada bawahan,
setiap pusat pertanggungjawaban dapat ataupun sebaliknya. Bila kemungkinan
tercipta (Asriningati, 2006). yang pertama terjadi, akan muncul tuntutan
Pada penganggaran partisipasi, atau motivasi yang lebih besar dari atasan
semua tingkatan organisasi harus kepada bawahan mengenai pencapaian
dilibatkan dalam penyusunan anggaran target anggaran yang menurut bawahan
karena manajer puncak biasanya kurang terlalu tinggi. Namun bila kemungkinan
mengetahui kegiatan sehari-hari pada yang kedua terjadi, bawahan akan
tingkatan bawah. Namun, manajer puncak menyatakan target lebih rendah daripada
mempunyai perspektif atau pandangan yang dimungkinkan untuk dicapai.
yang lebih luas atas perusahaan secara Keadaan dimana salah satu pihak
keseluruhan yang sangat vital terhadap mempunyai pengetahuan dan informasi
pembuatan kebijakan anggaran secara lebih daripada yang lainnya terhadap
umum. sesuatu hal disebut asimetri informasi.
Berdasarkan uraian-uraian di atas
dapat ditarik suatu simpulan bahwa Komitmen Organisasi
partisipasi anggaran merupakan Robbins dan Judge (2007)
keikutsertaan berbagai pihak yang mendefinisikan komitmen sebagai suatu
berkepentingan dengan anggaran untuk keadaan dimana seorang individu memihak
organisasi serta tujuan-tujuan dan
5
keinginannya untuk mempertahankan Istimewa Yogyakarta), yang menunjukkan
keanggotaannya dalam organisasi. hasil analisis regresi menunjukkan
Sedangkan Mathis dan Jackson dalam hubungan yang signifikan positif antara
Sopiah (2008) mendefinisikan komitmen partisipasi anggaran dengan senjangan
organisasi sebagai derajat dimana anggaran, dan hubungan antara komitmen
karyawan percaya dan mau menerima organisasi dengan senjangan anggaran
tujuan-tujuan organisasi dan akan tetap yaitu signifikan positif.
tinggal atau tidak akan meninggalkan Supanto (2010), menguji tentang
organisasinya. analisis pengaruh partisipasi penganggaran
Komitmen organisasi merupakan terhadap budgetary slack dengan informasi
alat bantu psikologis dalam menjalankan asimetri, motivasi, budaya organisasi
organisasi untuk pencapaian kinerja yang sebagai pemoderasi yang meneliti pada
diharapkan. Komitmen karyawan, baik Politeknik Negeri Semarang. Hasil
yang tinggi maupun yang rendah akan penelitian ini menunjukkan bahwa
berdampak pada : 1) karyawan itu sendiri, partisipasi anggaran memiliki hubungan
misalnya terhadap pengembangan karir yang negatif dan signifikan terhadap
karyawan itu di organisasi atau budgetary slack, maksudnya bahwa
perusahaan; 2) organisasi, karyawan yang partisipasi akan menurunkan tingkat
berkomitmen tinggi pada organisasi akan kesenjangan anggaran.
menimbulkan kinerja organisasi yang Latuheru (2005), menguji pengaruh
tinggi, tingkat obsensi berkurang, loyalitas partisipasi anggaran terhadap senjangan
karyawan dan lain-lain (Sopiah, 2008). anggaran dengan komitmen organisasi
Bagi individu dengan komitmen sebagai variabel moderating pada kawasan
organisasi yang tinggi, pencapaian tujuan industri Maluku, hal ini membuktikan
organisasi merupakan hal yang penting. bahwa komitmen organisasi mempunyai
Sebaliknya, bagi individu atau karyawan pengaruh negatif terhadap hubungan antara
dengan komitmen organisasi yang rendah partisipasi penganggaran dengan senjangan
akan mempunyai perhatian yang rendah anggaran.
pada pencapaian tujuan organisasi dan Apriyandi (2011) di kabupaten
cenderung berusaha memenuhi Wajo Sulawesi Selatan melakukan
kepentingan pribadi. penelitian tentang analisis pengaruh
Pada konteks pemerintahan daerah, informasi asimetri terhadap hubungan
aparat yang memiliki komitmen organisasi antara anggaran partisipatif dengan
yang tinggi, akan menggunakan informasi budgetary slack. Hasil penelitian
yang dimilki untuk membuat anggaran Apriyandi membuktikan bahwa terdapat
menjadi relatif lebih tepat. Adanya pengaruh signifikan antara anggaran
komitmen organisasi yang tinggi partisipatif dengan kesenjangan anggaran
berimplikasi terjadinya senjangan anggaran (budgetary slack) dengan arah negatif,
dapat dihindari. Selain itu, komitmen artinya semakin tinggi anggaran
organisasi dapat merupakan alat bantu partisipatif pada pemerintah daerah
psikologis dalam menjalankan kabupaten wajo baik melalui partisipasi
organisasinya untuk pencapaian kinerja individu maupun manajemen konsultasi
yang diharapkan (Nouri dan Parker, 1996). maka kesenjangan anggaran dalam
penyusunan anggaran akan semakin
Penelitian Terdahulu menurun, serta variabel moderasi yang
Asriningati (2006), yang menguji merupakan interaksi antara anggaran
pengaruh komitmen organisasi dan partisipatif dengan asimetri informasi
ketidakpastian lingkungan terhadap berpengaruh secara signifikan terhadap
hubungan antara partisipasi anggaran kesenjangan anggaran sehingga dapat
dengan senjangan anggaran (studi kasus disimpulkan bahwa asimetri informasi
pada perguruan tinggi swasta di Daerah
6
memoderasi hubungan antara anggaran H1 : Partisipasi anggaran berpengaruh
partisipatif dengan kesenjangan anggaran. signifikan negatif terhadap senjangan
Artinya perbedaan informasi yang dimiliki anggaran.
bawahan dengan atasan sangat
mempengaruhi hubungan antara anggaran 2. Hubungan Asimetri Informasi,
partisipatif dengan kesenjangan anggaran. Partisipasi Anggaran dan
Senjangan Anggaran
Pengembangan Hipotesis Anthony dan Govindarajan (2007:
1. Hubungan Partisipasi Anggaran 270) menyatakan bahwa kondisi asimetri
terhadap Senjangan Anggaran informasi muncul dalam teori keagenan
Anthony dan Govindaradjan (agency theory), yakni principal
(2005:87) menyatakan bahwa partisipasi (pemilik/atasan) memberikan wewenang
anggaran adalah proses dimana pembuat kepada agen (manajer/bawahan) untuk
anggaran terlibat dan mempunyai pengaruh mengatur perusahaan yang dimiliki.
dalam penentuan besar anggaran. Munawar Anggaran dibuat menggunakan
(2006), menyatakan dalam instansi informasi terakhir yng tersedia yang
pemerintah daerah apabila didukung oleh didasarkan pada penilaian manajer
partisipasi karyawan dalam penyusunan disemua tingkatan organisasi. Anggaran
anggaran maka senjangan anggaran dapat yang disusun secara partisipatif dimana
dihindari dalam pelaksanaannya. manajer tingkat bawah ikut serta dalam
Partisipasi penganggaran sebagai penyusunan anggaran menyebabkan
suatu proses dalam organisasi yang informasi mengenai komponen dalam
melibatkan para manajer dalam penentuan anggaran lebih diketahui oleh manajemen
tujuan anggaran yang menjadi tanggung tingkat bawah. Masalah akan muncul bila
jawab dengan tujuan organisasi secara manajer memberikan informasi yang
menyeluruh. Partisipasi bawahan akan dibutuhkan secara bias.
meningkatkan kebersamaan, Dunk dalam Fitri (2004)
menumbuhkan rasa memiliki, inisiatif mendefinisikan asimetri informasi sebagai
untuk menyumbangkan ide dan keputusan suatu keadaan apabila informasi yang
yang dihasilkan dapat diterima. dimiliki bawahan melebihi informasi yang
Penelitian mengenai pengaruh dimiliki atasannya, termasuk lokal maupun
partisipasi penganggaran terhadap informasi pribadi. Dunk dalam Fitri (2004)
kesenjangan anggaran masih menunjukkan meneliti pengaruh asimetri informasi
ketidakkonsistenan hasil. Dunk (1993) terhadap hubungan antara partisipasi dan
dalam Falikhatun (2007:5) menyatakan budgetary slack. Ia menyatakan bahwa
bahwa partisipasi dapat meningkatkan informasi asimetri berpengaruh signifikan
kesenjangan anggaran. Sedangkan hasil positif terhadap budgetary slack.
penelitian Apriyandi (2011) menyatakan Hal ini dikuatkan lagi oleh
bahwa partisipasi anggaran memiliki penelitian Christensen (1982), Pope (1984)
hubungan yang negatif dan signifikan yang mengungkapkan bahwa dalam
terhadap senjangan anggaran, maksudnya partisipasi penganggaran, bawahan dapat
bahwa partisipasi akan menurunkan tingkat menyembunyikan sebagian dari informasi
kesenjangan anggaran. pribadi mereka, yang dapat menyebabkan
Berdasarkan uraian di atas, peneliti budgetary slack. Berdasarkan penjelasan
menduga bahwa partisipasi penyusunan diatas peneliti menduga bahwa asimetri
anggaran berpengaruh signifikan negatif informasi memperkuat pengaruh
terhadap senjangan anggaran, artinya partisipasi anggaran terhadap senjangan
partisipasi dapat meminimalisir terjadinya anggaran.
senjangan anggaran.

7
H2 : Asimetri informasi memperkuat menurunnya keinginan untuk melakukan
pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran.
senjangan anggaran.
H3 : Partisipasi anggaran berpengaruh
3. Hubungan Komitmen Organisasi, signifikan negatif terhadap senjangan
Partisipasi Anggaran dan anggaran, pengaruh tersebut akan
Senjangan Anggaran semakin kuat dengan adanya komitmen
Nouri dan Parker (1996) dalam organisasi.
Latuheru (2005) berpendapat bahwa naik
atau turunnya senjangan anggaran 4. METODE PENELITIAN
tergantung pada apakah individu memilih Jenis Penelitian
untuk mengejar kepentingannya sendiri Berdasarkan pada judul penelitian
atau justru bekerja untuk kepentingan dan permasalahan, maka jenis penelitian
organisasi. Individu yang bekerja untuk ini ialah penelitian kausatif yaitu penelitian
kepentingan organisasi merupakan yang bertujuan untuk melihat pengaruh
individu yang memiliki komitmen tehadap suatu variabel terhadap variabel lain
organisasinya. (Sugiyono : 2004)
Komitmen afektif diartikan sebagai
keikutsertaan suatu individu terhadap Populasi dan Sampel
tujuan dan nilai organisasi dengan Dalam penelitian ini penulis
berdasarkan pada ikatan psikologis antara mengambil populasi pada Satuan Kerja
individu dan organisasi tersebut Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di
diidentifikasikan dengan keikutsertaannya Kota Padang. Penentuan sampel ditetapkan
dalam kegiatan perusahaan atau organisasi, dengan teknik total sampling. Responden
seperti mereka memilih untuk melakukan dalam penelitian ini adalah Kepala SKPD
pekerjaan dengan hati-hati, dan pada dan Kepala Bagian selaku kuasa pengguna
tingkat tertentu pada gilirannya akan anggaran pada 45 SKPD di Pemerintah
mempengaruhi kinerja aktual karyawan. Daerah Kota Padang yang dianggap
Hasil penelitian Darlis (2002) mampu untuk menggambarkan kinerja
menunjukkan bahwa semakin besar manajerial dari tiap instansi secara
komitmen organisasi menyebabkan keseluruhan.
semakin menurun keinginan individu yang
berpartisipasi dalam penyusunan anggaran
untuk melakukan senjangan anggaran, hal Jenis dan Sumber Data
ini diperkuat dengan hasil penelitian Jenis data dalam penelitian ini ialah
Venusita dan Latuheru (2005) yang data subjek. Sumber data dalam penelitian
menyatakan bahwa komitmen organisasi ini adalah data primer. Data primer
mempunyai pengaruh signifikan negatif merupakan data penelitian yang diperoleh
terhadap hubungan partisipasi anggaran langsung dari sumber asli (tidak melalui
dengan senjangan anggaran. media perantara).
Berdasarkan penjelasan diatas,
peneliti menduga bahwa komitmen Teknik Pengumpulan Data
organisasi mempunyai pengaruh signifikan Teknik pengumpulan data yang
negatif terhadap hubungan partisipasi digunakan dalam penelitian ini adalah
anggaran dengan senjangan anggaran. Hal dengan menyebar kuesioner. Kuesioner
ini terjadi karena dengan adanya partisipasi diberikan langsung kepada responden dan
yang tinggi dari bawahan serta dukungan untuk pengembaliannya akan dijemput
yang kuat terhadap nilai dan sasaran yang sendiri oleh peneliti pada waktu yang telah
ingin dicapai oleh organisasi menyebabkan ditentukan.
Variabel dan Pengukuran Variabel

8
Variabel terikat (dependent variable) Hasil pengujian ini bertujuan untuk
Variabel terikat dalam penelitian melihat seberapa besar kuat butir-butir
ini ialah Senjangan Anggaran (Y). variabel yang ada pada penelitian ini.
Variabel bebas (independent variable) Untuk melihat validitas dari masing-
Dalam penelitian ini yang menjadi masing item kuesioner digunakan
variabel bebas ialah partisipasi anggaran corrected item-total correlation. Jika r hitung
(X1). > r tabel maka dapat dikatakan valid, dimana
Variabel pemoderasi (moderating r tabel untuk n=30 adalah 0.3061.
variable)
Variabel pemoderasi dalam Uji Asumsi Klasik
penelitian ini ialah asimetri informasi dan Uji Normalitas
budaya organisasi. Uji normalitas dilakukan dengan
metode kolmogorov smirnov, dengan
Instrumen Penelitian melihat nilai signifikan pada 0,05. Jika
Dalam penelitian ini digunakan nilai signifikan yang dihasilkan < 0,05
kuesioner. Senjangan anggaran dapat maka data tidak berdistribusi normal, jika
dilihat dari : nilai signifikan yang dihasilkan > 0.05
1. Standar Anggaran maka data berditribusi normal.
2. Pencapaian target anggaran
3. Sasaran anggaran Uji Multikolinieritas
Untuk partisipasi anggaran dapat dilihat Untuk menguji adanya
dari : multikolinieritas dapat dilihat melalui nilai
1. Pengaruh terhadap penetapan variance inflantion factor (VIF) dan
anggaran toleransi. Jika VIF < 10 dan tolerance > 0,1
2. Seringnya atasan meminta pendapat maka tidak terjadi multikolinieritas tapi
atau usulan saat anggaran disusun jika VIF > 10 dan tolerance > 0,1 berarti
3. Keputusan dalam penetapan terjadi multikolinieritas.
anggaran
Asimetri informasi dapat dilihat dari : Uji heteroskedastisitas
1. Informasi yang dimiliki bawahan Untuk mendeteksi adanya
2. Dalam pertanggungjawaban kinerja heteroskedastisitas dapat menggunakan uji
bawahan, bawahan lebih glejser. Dalam uji ini, apabila hasilnya sig
mengetahuinya dengan baik > 0,05 maka tidak terdapat gejala
dibandingkan atasannya heterokedastisitas, model yang baik ialah
Komitmen organisasi dapat dilihat dari : tidak terjadi heterokedastisitas.
1. Loyalitas pada organisasi
2. Hasrat untuk bertahan menjadi Teknik Analisis Data
bagian dari organisasi Koefisien Determinasi yang disesuaikan
3. Keinginan untuk bekerja keras Koefisien determinasi (R2) pada
4. Affective commitment intinya mengukur seberapa jauh
5. Loyalitas dalam bekerja kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel terikat (Imam, 2007 ; 83).
Uji validitas dan Reliabilitas a. Moderated Regression Analysis
Sebelum dibagikan kuesioner Untuk melihat pengaruh partisipasi
kepada responden, peneliti terlebih dahulu penganggaran terhadap kesenjangan
melakukan uji pendahuluan (pilot test), anggaran dengan Informasi asimetri dan
yang dilakukan pada 30 orang pegawai Budaya organisasi sebagai variabel
yang bekerja di SKPD Kota Pariaman. pemoderasi maka digunakan model
moderated regression analysis (MRA)
Hasil Uji Coba Instrumen dengan persamaan sebagai berikut :

9
Y = a + b1 x1 + b2 x2 + b3 x3 + b4 [(x1*x2)] dinyatakan dan diestimasi anggaran terbaik
+ b5 [(x1*x3)] + e yang secara jujur dapat diprediksikan
Keterangan : dengan mengestimasikan pendapatan lebih
Y = Senjangan Anggaran (SA) rendah dan biaya lebih tinggi. Hal ini
X1 = Partisipasi Anggaran (PA) dilakukan agar target anggaran lebih
X2 = Asimetri Informasi (AI) mudah dicapai.
X3 = Komitmen Organisasi (KO)
b1, b2, b3, b4, b5 = koefisien regresi b. Partisipasi Anggaran
a = konstanta Partisipasi anggaran merupakan
e = epsilon (variabel variabel tingkat seberapa besar keterlibatan dan
independent lain yang tidak diukur pengaruh aparatur pemerintah daerah
dalam penelitian yang mempunyai dalam proses menentukan dan menyusun
pengaruh terhadap variabel dependent) anggaran yang ada dalam Satuan Kerja
[(X1*X2)] = nilai absolut perbedaan Perangkat Daerah, baik secara periodik
antara X1 dengan X2 yang merupakan maupun tahunan.
interaksi antara partisipasi anggaran dan
asimetri informasi (PA AI). c. Asimetri Informasi
[(X1*X3)] = nilai absolut perbedaan Asimetri informasi dapat diartikan
antara X1 dengan X3 yang merupakan sebagai keadaan dimana bawahan memiliki
interaksi antara partisipasi anggaran dan lebih banyak informasi mengenai
komitmen organisasi (PA KO). perusahaan atau instansi tempatnya bekerja
dibanding dengan atasannya. Asimetri
Uji F (F-test) informasi bisa menimbulkan slack bila
Uji F dapat digunakan untuk bawahan memberikan informasi yang bias
melihat model regresi yang digunakan dalam penyusunan anggaran.
sudah signifikan atau belum, dengan
ketentuan bahwa jika p value < () = 0,05 d. Komitmen organisasi
dan Fhitung > Ftabel, bearti model tersebut Komitmen organisasi merupakan
signifikan dan bisa digunakan untuk suatu sikap dan dorongan dari dalam diri
menguji hipotesis dengan tingkat individu atau pegawai untuk berbuat
kepercayaa () untuk pengujian hipotesis sesuatu yang dapat menunjang
adalah 95% atau () = 0,05 keberhasilan organisasi agar tujuan
organisasi tercapai dan lebih
Uji Hipotesis mengutamakan kepentingan organisasi.
Uji t bertujuan untuk menguji
pengaruh secara parsial antara variabel 4. HASIL PENELITIAN DAN
bebas terhadap variabel tidak bebas dengan PEMBAHASAN
variabel lain dianggap konstan, dengan
Uji Validitas dan Reliabilitas Penelitian
asumsi bahwa jika signifikan nilai t hitung
Uji Validitas
yang dapat dilihat dari analisis regresi
Untuk melihat validitas dari
menunjukkan kecil dari = 5% bearti
masing-masing item kuesioner, digunakan
variabel independent berpengaruh terhadap
corrected item-total colleration. Jika r hitung
variabel dependent. Dengan tingkat
> r tabel, maka data dikatakan valid, dimana
kepercayaan untuk penggujian hipotesis
r tabel untuk N = 136 adalah 0,1416.
ialah 95% atau () = 0,005 (5%).
Dari Tabel di atas dapat dilihat nilai
terkecil dari Corrected Item-Total
Defenisi Operasional Correlation untuk masing-masing
a. Senjangan Anggaran instrumen. Untuk instrumen senjangan
Senjangan anggaran adalah
anggaran diketahui nilai Corrected Item-
perbedaan diantara jumlah anggaran yang
Total Correlation terkecil 0,194 untuk

10
instrumen partisipasi anggaran nilai variabel independen. Apabila tolerance
terkecil 0,257 untuk instrumen asimetri value di atas 0,10 dan VIF kurang dari 10
informasi nilai terkecil 0,631 dan untuk maka dikatakan tidak terdapat gejala
instrumen komitmen organisasi nilai multikolinearitas.
terkecil 0,375. Hasil nilai VIF yang diperoleh dalam
tabel di atas menunjukkan variabel bebas
Uji Reliabilitas dalam model regresi tidak saling
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk berkorelasi. Diperoleh nilai VIF untuk
mengukur bahwa instrumen yang masing-masing variabel bebas kurang dari
digunakan benar dan bebas dari kesalahan, 10 dan tolerance value berada diatas 0,10.
sehingga diharapkan menghasilkan hasil Hal ini menunjukkan tidak adanya korelasi
yang konstan. Nilai reliabilitas dinyatakan antara sesama variabel bebas dalam model
reliabel jika mempunyai nilai cronbachs regresi dan disimpulkan tidak terdapat
alpha dari masing-masing instrumen masalah multikolinearitas diantara sesama
pentanyaan lebih besar dari 0,6 (Ghozali variabel bebas dalam model regresi yang
:2007). dibentuk.
Keandalan konsistensi antar item
atau koefiesien keandalan Cronbachs 3. Uji Heterokedatisitas
Alpha yang terdapat pada tabel di atas Untuk mendeteksi adanya heteros-
yaitu untuk instrumen variabel senjangan kedastisitas pada penelitian ini
anggaran 0,696. Untuk variabel partisipasi menggunakan uji Glejser. Pengujian ini
anggaran 0,662, untuk variabel asimetri membandingkan signifikan dari uji ini
informasi 0,932 dan untuk variabel budaya apabila hasilnya sig > 0,05 atau 5%. Jika
organisasi 0,805. signifikan di atas 5% maka disimpulkan
model regresi tidak mengandung adanya
Uji Asumsi Klasik heteroskedastisitas.
1. Uji Normalitas Berdasarkan tabel, dapat dilihat
Pengujian normalitas dapat tidak ada variabel yang signifikan dalam
dilakukan dengan menggunakan One regresi dengan variabel AbsUt. Tingkat
Sample Kolmogorov-Smirnov Test, dengan signifikansi > 0.05, sehingga dapat
taraf signifikan 0,05 atau 5%. Jika disimpulkan bahwa model regresi yang
signifikan yang dihasilkan > 0,05 maka digunakan dalam penelitian ini terbebas
distribusi datanya dikatakan normal. dari heteroskedastisitas.
Sebaliknya jika signifikan yang dihasilkan
< 0,05 maka data tidak terdistribusi secara Analisis Data
normal. 1. Koefisien Determinasi
Dari Tabel di atas terlihat bahwa Berdasarkan Tabel di atas, besarnya
hasil uji normalitas menyatakan nilai Adjusted R Square adalah 0,173. Hal ini
Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,651 mengindikasikan bahwa kontribusi
dengan signifikan 0,791. Berdasarkan hasil variabel partisipasi penyusunan anggaran,
tersebut dinyatakan data yang digunakan asimetri informasi dan komitmen
dalam penelitian dinyatakan berdistribusi organisasi adalah sebesar 13,9% sedangkan
normal dan bisa dilanjutkan untuk diteliti 86,1% ditentukan oleh faktor lain di luar
lebih lanjut. model yang tidak terdeteksi dalam
penelitian ini.
2. Uji Multikolinearitas
Untuk menguji adanya 2. Persamaan Regresi
multikolinearitas dapat dilihat melalui nilai Berdasarkan Tabel di atas dapat
Variance Inflantion Factor (VIF) dan menghasilkan model analisis sebagai
tolerance value untuk masing-masing berikut:

11
Y = 37,698 0,969 X1 1,088 X2 0, 149 e. Koefisien Moderat (X1.X2) sebesar
X3 + 0,066(X1.X2) + 0,004 (X1.X3) + e 0,066 mengindikasi bahwa setiap
Keterangan : peningkatan interaksi partisipasi
Y = Senjangan Anggaran anggaran dengan asimetri informasi satu
X = Partisipasi Anggaran satuan akan mengakibatkan peningkatan
1
X = Asimetri Informasi senjangan anggaran sebesar 0,066. Nilai
2 koefisien dari variabel partisipasi
X = Komitmen Organisasi anggaran dan asimetri informasi
3
X .X =Interaksi antara Partisipasi bernilai positif yaitu 0,028.
1 2
f. Koefisien Moderat (X1.X3) sebesar
Anggaran dengan Asimetri
0,004 mengindikasi bahwa setiap
Informasi
peningkatan interaksi partisipasi
X .X =Interaksi antara Partisipasi
1 3 anggaran dengan komitmen organisasi
Anggaran dengan Komitmen satu satuan akan mengakibatkan
Organisasi peningkatan senjangan anggaran
e = Standar Error sebesar 0,004. Nilai koefisien dari
Dari persamaan di atas dapat variabel partisipasi anggaran dan
dijelaskan bahwa: komitmen organisasi bernilai positif
a. Nilai konstanta sebesar 37,698 yaitu 0,004.
mengindikasi bahwa jika variabel
independen yaitu partisipasi anggaran,
asimetri informasi dan komitmen 3. Uji F (F-test)
organisasi tidak ada maka nilai Nilai Ftabel pada level signifikansi
senjangan anggaran adalah sebesar 0,05 adalah 2,67, berdasarkan Tabel 21,
konstanta 37,698. hasil pengolahan SPSS menunjukkan nilai
b. Koefisien partisipasi anggaran sebesar - Fhitung = 5,366 yang signifikan pada level
0,969 mengindikasikan bahwa setiap 0,000. Jadi Fhitung > F tabel yaitu 5,366 >
peningkatan peran partisipasi anggaran 2,67 (sig. 0,000 < 0,050). Hal ini
satu satuan akan mengakibatkan menunjukkan bahwa partisipasi anggaran,
penurunan senjangan anggaran sebesar - asimetri informasi dan komitmen
0,969 satuan. Nilai koefisien dari organisasi serta interaksi partisipasi
variabel partisipasi anggaran bernilai anggaran dengan asimetri informasi dan
negatif yaitu -0,969. interaksi partisipasi penganggaran dengan
c. Koefisien asimetri informasi sebesar - komitmen organisasi secara bersama-sama
1,088 mengindikasikan bahwa setiap berpengaruh terhadap senjangan anggaran.
peningkatan asimetri informasi satu
satuan akan mengakibatkan penurunan 4. Uji Hipotesis (t-test)
senjangan anggaran sebesar -1,088 Uji hipotesis dapat dilakukan
satuan. Nilai koefisien dari variabel sebagai berikut:
Partisipasi anggaran bernilai negatif a) Hipotesis 1
yaitu -1,088. Hasil analisis dari tabel 20, nilai
d. Koefisien komitmen organisasi sebesar ttabel pada =0,05 adalah 1,656, nilai thitung
-0,149 mengindikasikan bahwa setiap untuk variabel partisipasi penganggaran
peningkatan komitmen organisasi satu adalah (X1) adalah -0,792 signifikan pada
satuan akan mengakibatkan penurunan level 0,043. Dengan demikian dapat
senjangan anggaran sebesar -0,149 diketahui bahwa thitung < ttabel yaitu -0,792 <
satuan. Nilai koefisien dari variabel 1,656 (sig. 0,043 < 0,050). Selanjutnya
asimetri informasi bernilai negatif yaitu untuk melihat apakah arahnya positif atau
-0,149. negatif dilihat dari koefisien , pada tabel
koefisien negatif sebesar -0,969. Hal ini

12
menunjukkan bahwa partisipasi anggaran Pembahasan
(X1) berpengaruh signifikan negatif 1. Pengaruh Partisipasi Anggaran
terhadap senjangan anggaran, sehingga terhadap Senjangan Anggaran
hipotesis pertama dalam penelitian ini Berdasarkan analisis statistik dalam
diterima. penelitian ini ditemukan bahwa hipotesis
pertama (H1) diterima dan disimpulkan
b) Hipotesis 2 bahwa partisipasi anggaran berpengaruh
Hasil analisis dari tabel 20 di atas, signifikan negatif terhadap senjangan
diperoleh nilai signifikansi untuk variabel anggaran. Hal ini dapat dilihat dari nilai
moderat asimetri informasi mempengaruhi signifikansi 0,043 < = 0,05 dan koefisien
hubungan antara partisipasi penganggaran sebesar -0,969. Hal ini dapat disimpulkan
terhadap senjangan anggaran sebesar bahwa semakin tinggi partisipasi anggaran
0,013, nilai ini kecil dari = 0,05 (0,013 < maka senjangan anggaran akan semakin
0,050). Nilai thitung untuk variabel moderat rendah.
asimetri informasi (X2) adalah 2,517. Jika dilihat dari tabel distribusi
Dengan demikian dapat diketahui bahwa frekuensi, nilai TCR terendah yaitu
thitung > ttabel yaitu 2,517 < 1,656 dan nilai 67,94% yang berarti bahwa pengaruh
koefisien bernilai negatif sebesar -0,066, aparat pemerintah daerah dalam penetapan
yang berarti asimetri informasi tidak anggaran pada bagiannya masih
memoderasi hubungan partisipasi anggaran dikategorikan cukup. Nilai rerata
dengan senjangan anggaran, sehingga partisipasi anggaran dikategorikan baik
hipotesis yang menyatakan bahwa asimetri dengan nilai 76,79%. Dapat dikatakan
informasi (X2) berpengaruh signifikan dan bahwa pada Satuan Kerja Perangkat
negatif terhadap hubungan partisipasi Daerah kota Padang partisipasi yang
penganggaran dengan senjangan anggaran dimiliki pegawai sudah dapat
ditolak. dikategorikan tinggi dan berpengaruh
signifikan negatif terhadap senjangan
c) Hipotesis 3 anggaran.
Hasil analisis dari tabel 20,
diperoleh nilai signifikansi untuk variabel 2. Pengaruh Asimetri Informasi
moderat komitmen organisasi terhadap Hubungan Partisipasi
mempengaruhi hubungan antara partisipasi Anggaran dengan Senjangan
anggaran terhadap senjangan anggaran Anggaran.
sebesar 0,918, nilai ini besar dari =0,05 Berdasarkan analisis statistik dalam
(0,918 > 0.050). Nilai thitung untuk variabel penelitian ini ditemukan bahwa hipotesis
moderat komitmen organisasi (X3) adalah kedua (H2) ditolak dan disimpulkan bahwa
0,103. Dengan demikian dapat diketahui asimetri informasi berpengaruh signifikan
bahwa thitung < ttabel yaitu 0,103 < 1,656 dan positif terhadap hubungan partisipasi
nilai koefisien bernilai positif sebesar anggaran dengan senjangan anggaran. Hal
0,004, yang berarti komitmen organisasi ini dapat dilihat dari nilai signifikansi yaitu
tidak berpengaruh signifikan positif 0,013< = 0,05 dan koefisien sebesar
terhadap hubungan partisipasi anggaran 0,066.
dengan senjangan anggaran, sehingga Dilihat dari distribusi frekuensi
hipotesis yang menyatakan bahwa variabel asimetri informasi, dapat dilihat
partisipasi anggaran berpengaruh bahwa tingkat capaian responden terendah
signifikan negatif terhadap senjangan adalah sebesar 70,29 % yang berarti bahwa
anggaran, pengaruh tersebut akan semakin aparat pemerintah lebih mampu menilai
kuat ketika terjadi komitmen organisasi dampak potensial faktor eksternal terhadap
ditolak. kegiatan yang ada dalam pusat
pertanggungjawabannya dibandingkan

13
atasan. Nilai rerata tingkat capaian partisipasi anggaran dengan senjangan
responden untuk variabel ini adalah 72,82 anggaran.
% nilai TCR berada pada kategori cukup 3. Komitmen organisasi tidak
tinggi, ini menunjukkan bahwa aparat berpengaruh terhadap hubungan
pemerintah pada Satuan Kerja Perangkat partisipasi anggaran dengan senjangan
Daerah Kota Padang memiliki informasi anggaran.
yang cukup baik dibandingkan atasannya.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan Keterbatasan
bahwa asimetri informasi merupakan Meskipun peneliti telah berusaha
variabel pemoderasi pada hubungan merancang dan mengembangkan
partisipasi anggaran terhadap senjangan penelitian sedemikian rupa, namun masih
anggaran. terdapat keterbatasan dalam penelitian ini
yang masih perlu untuk direvisi peneliti
3. Pengaruh Komitmen Organisasi selanjutnya antara lain:
terhadap Hubungan Partisipasi 1. Dari model penelitian yang
Anggaran dengan Senjangan digunakan, diketahui bahwa variabel
Anggaran. penelitian yang digunakan hanya
Berdasarkan analisis statistik dalam dapat menjelaskan sebesar 13,9%.
penelitian ini ditemukan bahwa hipotesis Sedangkan 86,1% dijelaskan oleh
ketiga (H3) ditolak dan disimpulkan bahwa faktor lain yang tidak diteliti.
komitmen organisasi tidak berpengaruh 2. Penyebaran kuesioner pada beberapa
signifikan terhadap hubungan partisipasi SKPD masih memiliki kendala dalam
anggaran dengan senjangan anggaran. Hal prosedur perizinan dan pengisian
ini dapat dilihat dari nilai signifikansi kuesioner. Hal tersebut menyebabkan
adalah 0,918 > = 0,05 dan koefisien data yang diolah kurang optimal,
sebesar 0,004. untuk penelitian selanjutnya
Dilihat dari distribusi frekuensi diharapkan responden yang dituju
komitmen organisasi, tingkat capaian dapat melakukan pengisian kuesioner
responden terendah adalah sebesar 62,79% yang disebarkan.
yang berarti bahwa aparat pemerintah 3. Waktu penelitian yang dilakukan pada
mempunyai komitmen kerja yang cukup akhir tahun mungkin akan
baik. Dilihat dari nilai rerata tingkat mempengaruhi hasil penelitian, karena
capaian responden variabel komitmen banyaknya kesibukan responden
organisasi adalah 70,53% nilai TCR berada seperti menyusun anggaran untuk
pada kategori cukup tinggi. satuan kerja masing-masing dan
kesibukan responden dalam
5. PENUTUP menyiapkan laporan keuangan
Penelitian ini bertujuan untuk tahunan akan mempengaruhi kondisi
melihat sejauhmana pengaruh partisipasi pegawai dalam menjawab kuesioner
anggaran terhadap senjangan anggaran yang diberikan. Tetapi hasil akan
dengan asimetri informasi dan komitmen berbeda apabila dilakukan pada saat
organisasi sebagai pemoderasi. responden tidak terlalu sibuk.
Berdasarkan hasil temuan penelitian dan
pengujian hipotesis yang telah diajukan Saran
dapat disimpulkan bahwa : Berdasarkan kesimpulan diatas
1. Partisipasi anggaran berpengaruh maka saran dari penelitian ini, yaitu
signifikan negatif terhadap senjangan 1. Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa
anggaran. partisipasi penyusunan anggaran
2. Asimetri informasi berpengaruh berpengaruh terhadap senjangan
signifikan positif terhadap hubungan anggaran. Untuk lebih meminimalisir
kecenderungan aparat dalam
14
melakukan senjangan anggaran, Skripsi Program S-1. Universitas
masukan dari aparat harus dievaluasi Islam Indonesia.
secara hati-hati oleh manajer level atas
dan diharapkan aparat dapat Edfan, Darlis. 2002. Pengaruh Komitmen
meningkatkan komunikasi yang Organisasi dan Ketidakpastian
positif dengan atasannya. Lingkungan terhadap hubungan
2. Bagi peneliti lain yang tertarik untuk antara Partisipasi Anggaran dengan
meneliti judul yang sama, maka Senjangan Anggaran. Jurnal Riset
peneliti menyarankan agar dapat Akuntansi Indonesia. Vol 5, No 85-
menambahkan variabel lain seperti 101.
variabel kejelasaan sasaran anggaran,
Falikhatun. 2007. Pengaruh Informasi
penekanan anggaran dan kecukupan
Asimetri, Budaya Organisasi dan
anggaran.
Group Cohesiveness dalam
hubungan antara Partisipasi
DAFTAR PUSTAKA Penganggaran dan Budgetary
Afiani, Dina. N. 2010. Pengaruh Slack. Simposium Nasional
Partisipasi penyusunan Akuntansi X.
Anggaran,Penekanan Anggaran dan
Ikhsan, Arfan dan Ishak, Muhammad.
asimetri Informasi Terhadap
2005. Akuntansi Keperilakuan.
Senjangan anggaran (studi Pada
Jakarta: Salemba Empat.
pemerintahan kabupaten
Semarang). Jurnal akuntansi Imam, Ghozali. 2007. Aplikasi Analisis
keuangan. Vol 7. Multivariate dengan Program
SPSS. Semarang : Badan Penerbit
Anthony, Robert N dan Govindarajan.
Universitas Diponegoro.
2005. Sistem Pengendalian
Manajemen. Terjemahan Latuheru, Belianus. 2005. Pengaruh
Kurniawan Tjakrawala. Jakarta : Partisipasi Anggaran terhadap
Salemba Empat. Senjangan Anggaran dengan
Komitmen Organisasi sebagai
Apriyandi. 2011. Pengaruh informasi
Variabel Moderating. Jurnal
asimetri terhadap hubungan antara
Akuntansi dan Keuangan. Vol 7,
anggaran partisipatif dan budgetary
Hal 117-130.
slack. pada pemerintahan
kabupaten wejo makasar. Mathis, Robert L. 2001. Manajemen
Simposium Nasional Akuntansi VI. Sumber Daya Manusia. Jakarta :
Salemba Empat.
Armaeni. 2012. Pengaruh partisipasi
anggaran, informasi asimetri dan Nouri, H, dan R.J. Parker. 1996. The
budget emphasis terhadap Effect of Organisational
senjangan anggaran pada SKPD Commitment and Relation between
Pemerintahan Kabupaten Pinrang. Budgetary Participation and
Simposium Nasional Akuntansi IX. Budgetary Slack. Behavior
Research in Accounting 8. Hal 74-
Asriningati. 2006. Pengaruh Komitmen
89.
Organisasi dan Ketidakpastian
Lingkungan terhadap hubungan Robbins, Stephen P. 2007. Perilaku
antara Partisipasi Anggaran dengan Organisasi. Jakarta : Salemba
Senjangan Anggaran (Studi Kasus Empat.
pada Perguruan Tinggi Swasta di
Daerah Istimewa Yogyakarta).
15
Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional. Universitas Swasta di Kota
Yogyakarta: PT. Andi. Bandung. Jurnal Akuntansi Ichsan
Gorontalo. Vol 2, No 3.
Suartana, I Wayan. 2010. Akuntansi Universitas Syiah Kuala.
Keprilakuan. Yogyakarta: ANDI.
Supanto. 2010. Analisis Partisipasi
Penganggaran terhadap Budgetary
Slack dengan Informasi Asimetri,
Motivasi, Budaya Organisasi
sebagai pemoderasi. Tesis.
Program Pasca Sarjana. Universitas
Diponegoro : Semarang.
Yulia, Fitri. 2004. Pengaruh Informasi
Asimetri, Partisipasi Penganggaran
dan Komitmen Organisasi terhadap
Senjangan Anggaran pada

16
LAMPIRAN c. Uji Heterokedastisitas
Coefficientsa
1. Statistik Deskriptif Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Descriptive Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.148 1.938 .592 .555
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
X1 .007 .071 .009 .099 .921
Y 136 14.00 29.00 20.6765 2.78057
X1 136 15.00 23.00 19.1985 1.92381 X2 -.015 .032 -.041 -.469 .640
X2 136 9.00 25.00 18.2059 4.27935 X3 .042 .050 .073 .844 .400
X3 136 18.00 31.00 24.6838 2.71812
Valid N a. Dependent Variable: AbsUt
136
(listwise)

3. Hasil Analisis Data


a. Uji Koefesien Determinasi (R2)
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Residual Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Model R R Square Square Estimate
Unstandardized 1 .414a .171 .139 2.57979
Residual
a. Predictors: (Constant), m2, X2, X1, X3, m1
N 136 b. Dependent Variable: Y
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 2.59293429
Most Extreme Differences Absolute .056
b. Uji Hipotesis
Positive .056
Negative -.033 Coefficientsa
Kolmogorov-Smirnov Z .651 Unstandardized Standardized
Asymp. Sig. (2-tailed) .791 Coefficients Coefficients
a. Test distribution is Normal. Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 37.698 23.211 1.624 .107
b. Uji Multikolinearitas X1 -.969 1.223 -.670 -.792 .043
X2 -1.088 .499 -1.674 -2.179 .031
Coefficientsa
X3 -149 .806 -.145 -.184 .854
Unstandardized Collinearity
Coefficients Statistics m1 .066 .026 2.190 2.517 .013

Std. m2 .004 .043 .109 .103 .918


Model B Error t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 13.056 3.210 4.067 .000 a. Dependent
Variable:Y
X1 .319 .118 2.699 .008 .983 1.017
X2 .161 .053 3.027 .003 .980 1.021
X3 -.059 .083 -.704 .483 .995 1.005
.
a. Dependent
Variable: Y

17
c. Uji F

ANOVAb
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regression 178.574 5 35.715 5.366 .000a
Residual 865.191 130 6.655
Total 1043.765 135
a. Predictors: (Constant), m2, X2, X1, X3, m1
b. Dependent Variable: Y

18

S-ar putea să vă placă și