Sunteți pe pagina 1din 5

MAPPING :

Kebocoran Glomerulus Sekresi Tubulus


(Proteinuria Glomerular) (Proteinuria Tubular)

Proteinuria
PROTEINURIA
Hilangnya charge selectivity
Protein plasma tidak akan di turas dan kekal dalam saluran darah
Glycoprotein yang bercas negatif akan menolak albumin dan
plasma protein lain yang juga bercas negatif
Protein plasma yang lebih besar dari 70 kD melalui membrana
basalis glomerulus normalnya dibatasi oleh charge selective
barrier (suatu polyanionic glycosaminoglycan) dan size selective
barrier
Memudahkan molekul-molekul yang besar seperti protein
pertambahan size dan bilangan pori-pori / liang pada membran
kemusnahan pada membran basalis glomerulus
Keluarnya albumin
Perubahan Integriti Membran Basalis Glomerulus
Peningkatan Permeabiliti Glomerulus Terhadap Protein Plasma

1
ART mungkin memperlambat pengembangan proteinuria pada anak

terinfeksi HIV
Oleh: Will Boggs, MD, Reuters Health Tgl. laporan: 26 Juni 2008

Penyakit ginjal yang berdampak pada sepertiga anak terinfeksi HIV

dalam sebuah penelitian diperlambat oleh pengendalian viral load dengan

terapi antiretroviral (ART). Hal ini berdasarkan laporan dalam Journal of

Pediatrics edisi Juni 2008.

Proteinuria pada pasien terinfeksi HIV merupakan bentuk kegiatan

penyakit yang umum dan seharusnya diberi peringatan untuk kegiatan

penyakit terutama pada anak, Dr. Carolyn L. Abitbol dari Universitas

Miami, Florida, AS mengatakan.

Dia dan rekan meneliti 286 anak yang terinfeksi HIV, melakukan

analisis prevalensi proteinuria dan juga faktor risiko dan hasil dikaitkan

dengan viral load HIV-nya. Sepertiga anak memiliki proteinuria tetap pada

awal, termasuk 32 (11,2%) dengan tingkat proteinuria yang dianggap

nefrotik.

Viral load adalah tertinggi pada pasien dengan tingkat proteinuria

nefrotik, viral load adalah sedang pada mereka dengan proteinuria tetap,

dan viral load adalah terendah pada pasien tanpa proteinuria, laporan

2
menunjukkan. Korelasi antara viral load dan proteinuria terutama kuat pada

pasien yang menerima ART.

Anak dengan tingkat proteinuria nefrotik memiliki jumlah CD4 mutlak

yang lebih rendah secara bermakna dan prevalensi penyakit CDC kategori

3/ AIDS yang lebih tinggi secara bermakna.

Pada separuh pasien dalam kelompok nefrotik pada awal dan 63% di

antara mereka yang mempunyai proteinuria tetap pada awal, fungsi ginjal

kembali normal dan proteinuria membaik atau pulih seiring dengan

penurunan viral load selama rata-rata masa tindak lanjut hingga 5,6 tahun,

para peneliti mengatakan.

Peningkatan proteinuria dikaitkan dengan penurunan ketahanan

hidup, laporan menunjukkan.

Proteinuria dapat muncul sampai hampir sepertiga populasi, tetapi

nefropati mutlak, didefinisikan sebagai tingkat proteinuria nefrotik mungkin

tidak lebih dari 10%, dan mungkin memperoleh manfaat klinis dari ART

atau terapi penghambat angiotensin, para penulis menyimpulkan.

Pasien dengan tingkat proteinuria nefrotik (protein/kreatinin dalam

urin >1,0) jelas yang berisiko terbesar, Dr. Abitbol mengatakan. Kami

3
berupaya keras untuk patuh terhadap ART dan menurunkan viral load.

Kami juga memakai gabungan terapi ACE/ARB apabila tekanan darah

memungkinkan.

Biopsi ginjal juga sangat disarankan untuk mendapatkan diagnosis

yang tepat karena memang benar ada patologi ginjal yang sangat

berbeda-beda pada kelompok pasien ini, Dr. Abitbol menambahkan.

Daftar Pustaka

4
Ringkasan: HAART May Slow Proteinuria Progression in HIV-Infected

Children

Sumber: J Pediatr 2008;152:844-849.

Edit terakhir: 24 Juli 2008

http://spiritia.or.id/news/bacanews.php?nwno=0902

S-ar putea să vă placă și