Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
BERANDA
HADIST & KATA2-Q
LIRIK_KU
MY FAVORITE
MY LIFE
MY PROFIL
NURSING
ISLAM
ASKEP HEMOROID
FEBRUARI 1, 20113 KOMENTAR
BAB I
Haemoroid (Ambeyen) adalah pelebaran vena di dalam fleksus hemoroidalis yang tidak
merupakan keadaan patologik1). Hanya apabila haemoroid ini menyebabkan keluhan atau
penyulit, diperlukan tindakan.
Hemoroid diklasifikasikan menjadi dua tipe, yaitu hemoroid interna yang terjadi diatas
sfingter anal dan hemoroid eksternal yang terjadi diluar sfingter anal.
Kolon merupakan sambungan dari usus halus, dengan panjang kira kira satu setengah
meter. Dimulai pada katup ileosekal. Sekum terletak di daerah iliaka kanan dan menempel
pada otot iliopsoas, kemudian kolon naik sebelah kanan lumbal yang disebut ; kolon
asendens, lalu dibawah hati berbeluk pada tempat yang disebut fleksura hepatika.
Selanjutnya kolon berjalan melalui tepi daerah epigastrium dan umbilikal sebagai kolon
transversal kemudian membelok sebagai fleksura lienalis dan berjalan melalui daerah kiri
lumbal sebagai kolon desendens. Di daerah kanan iliaka terdapat belokan yang disebut
fleksura sigmoid dan dibentuk kolon sigmoideus dan kemudian masuk ke dalam pervis besar
dan menjadi rektum.
Rektum kira kira sepuluh sentimeter terbawah dari usus besar. Dimulai dari kolon sigmoid
dan berakhir pada saluran anal yang kira kira 3 cm panjangnya. Saluran ini berakhir pada
anus yang diapit oleh otot internus dan otot eksternus.
Usus besar menunjukkan empat morfologi lapisan seperti apa yang ditemukan juga pada
usus halus yaitu :
1) Lapisan serosa.
Merupakan lapisan paling luar, dibentuk oleh peritoneum. Mesenterium merupakan lipatan
peritoneum yang lebar, sehingga memungkinkan usus bergerak lebih leluasa. Mesenterium
menyokong pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf mensuplai usus. Fungsi dari
peritoneum adalah mencegah pergesekan antara organ organ yang berdekatan, dengan
mengekskresikan cairan serosa, yang berfungsi sebagai pelumas.
Meliputi usus besar tidak sempurna, tetapi terkumpul dalam tiga pita, yang disebut taenia
koli, taenia bersatu pada sigmoid distal sehingga rektum mempunyai selubung otot yang
lengkap.
Diantara kedua lapisan otot tersebut, terdapat pembuluh darah dan pembuluh limfe, yang
mensuplai usus.
4) Lapisan mukosa
Lapisan paling dalam tidak mempunyai vili atau rugae dan merupakan salah satu perbedaan
dengan usus halus.
Usus besar secara klinis, dibagi dalam separuh bagian kanan dan kiri, menurut suplai
darahnya. Arteri mesenterika superior memperdarahi separuh bagian kanan, yaitu sekum,
kolon asendens dan dua pertiga proksimal kolon transversal. Arteri mesenterika inferior
mensuplai separuh bagian kiri yaitu sepertiga distal kolon mendatar (transversum).
Suplai darah lain pada rektum diselenggarakan oleh arterial haemoroidalis yang berasal dari
aorta abdominalis dan arteri iliaka interna.
Venous rektum dari kolon dan rektum superior melalui vena mesenterika superior dan
inferior, dan vena haemorhoidalis superior yang menjadi bagian dari sistem porta yang
mengalirkan darah ke hati. Vena haemorhoidalis medial dan inferior mengalirkan darah ke
vena iliaka dan merupakan bagian dari sirkulasi sistemik.
Suplai saraf usus besar, dilakukan oleh sistem saraf dengan mengecualikan sfingter
eksterna yang diatur oleh sistem volunter. Serabut parasimpatis berjalan melalui nervus
vagus, kebagian tengah kolon transversum dan nervus pervikus, yang berasal dari daerah
sakral mensuplai bagian distal
Perangsangan simpatis menyebabkan penghambatan sekresi, kontraksi dan perangsangan
sfingter rektum sedangkan perangsangan parasimpatis mempunyai efek efek berlawanan.
Usus besar mempunyai berbagai fungsi yang semuanya berkaitan dengan proses akhir isi
usus. Fungsi kolon yang paling penting adalah absorbsi air dan elektrolit yang sebagian
besar dilangsungkan pada kolon bagian kanan, dan fungsi kolon sigmoid sebagai reservoir
untuk dehidrasi massa faeces, sampai defekasi berlangsung.
Kolon mengabsorpsi air, sekitar 600 ml/hari dibandingkan dengan 8.000 ml air yang
diabsorbsi oleh usus halus. Akan tetapi kapasitas absorbsi usus besar sekitar 2.000 ml/hari.
bila jumlah ini dilampaui oleh pengiriman cairan yang berlebihan dari ileum mengakibatkan
diare.2)
Berat akhir faeces yang dikeluarkan perhari sekitar 2.000 gram, 75 % diantaranya berupa air
dan sisanya terdiri dari residua makanan yang tidak diabsorbsi, bakteri, sel epitel yang
mengelupas dan mineral yang tidak diabsorpsi.
Sangat sedikit pencernaan berlangsung dalam usus besar. Sekresi usus besar mengandung
banyak mukus, menunjukkan sekresi alkali yang tidak mengandung enzim. Mukus bekerja
sebagai pelumas dan pelindung mukosa pada peradangan usus.
C. Penyebab
1) Kongesti vena yang disebabkan gangguan aliran balik dari vena haemoroidalis
2) Keturunan
3) Kelainan anatomi
D. Insiden
Kedua jenis haemoroid ini sangat sering terjadi dan terdapat pada sekitar 35 % penduduk
yang berusia lebih dari 25 tahun.3) walaupun keadaan ini tidak mengancam jiwa, tetapi
dapat meyebabkan perasaan yang sangat tidak nyaman.
E. Patofisiologi
Pada daerah rektum terdapat vena hemoroidalis superior, medialis dan inferior. Vena
hemoroidalis media dan inferior mengalirkan darah ke vena iliaka yang merupakan bagian
dari sirkulasi sistemik. Terdapat anastomosis antara vena hemoroidalis superior, medialis
dan inferior. Tekanan yang cukup tinggi pada kavum abdominalis secara kronis misalnya
tumor rektum atau pasien yang selalu konstipasi, sehingga selalu mengedan bila BAK atau
pasien hipertrofi prostat, sehingga tekanan di dalam vena porta juga meningkat yang
mengakibatkan aliran darah balik pada vena-vena ini yang lambat laun bisa terjadi varises
vena pada daerah rektum.
F. MANIFESTASI KLINIS
Pada hemoroid eksternal, sering timbul nyeri hebat akibat inflamasi dan edema yang
disebabkan oleh trombosis (pembekuan darah dalam hemoroid) sehingga dapat
menimbulkan iskemia dan nekrosis pada area tersebut.
G. Pembagian
1) Haemoroid interna
Adalah pleksus vena hemoroidalis superior di atas garis mukokutan dan di tutupi oleh
mukosa. Haemoroid interna ini merupakan bantalan vaskuler di dalam jaringan sub mukosa
pada rectum sebelah bawah.
2) Haemoroid eksterna
Merupakan pelebaran dan penonjolan pleksus haemoroid inferior terdapat di sebelah distal
garis mukokutan didalam jaringan di bawah epitel anus
H. Faktor Pencetus
Sering mengejan.
Pembesaran prostat.
I. Gambaran Klinis
A. Haemoroid interna.
Tidak menonjol melalui anus dan hanya dapat ditemukan dengan protoskopi, lesi biasanya
terletak pada posterior kanan dan kiri dan anterior kanan, mengikuti penyebaran cabang-
cabang vena hemoridalis superior dan tampak sebagai pembengkakan globular kemerahan.
Dapat mengalami prolapsus melalui anus saat defekasi haemoroid ini dapat mengecil secara
spontan atau dapat direduksi (dikembalikan ke dalam) secara manual.
Mengalami prolapsus secara permanen (keadaan dimana varises yang keluar tidak dapat
masuk kembali) dengan sendirinya tapi harus didorong. Dalam hal ini mungkin saja varises
keluar dan harus didorong kembali tanpa perdarahan.
4.) Derajat IV
Akan timbul keadaan akut, dimana varises yang keluar pada saat defekasi tidak dapat
didorong masuk kembali hal ini akan menimbulkan rasa sakit. Biasanya ini terdapat trombus
yang diikuti infeksi dan kadang-kadang timbul peningkatan rektum.
B. Haemoroid eksterna.
1.) Akut.
Pembengkakan bulat kebiruan pada pinggir anus dan sebenarnya merupakan haematoma.
Bentuk ini sering sangat nyeri dan gatal karena ujung-ujung saraf pada kulit merupakan
reseptor nyeri. Kadang-kadang perlu membuang thrombus dengan anastesi local atau dapat
diobati dengan kompres duduk panas dan analgetik.
Berupa satu atau lebih lipatan kulit anus yang terdiri dari penyambung dan sedikit pembuluh
darah.
J. Pemeriksaan
2) Anoskop.
Diperlukan untuk melihat haemoroid interna yang tidak menonjol keluar.
3) Proktosigmoidoskopi.
Untuk memastikan bahwa keluhan bukan disebabkan oleh proses radang atau proses
keganasan di tingkat yang lebih tinggi.
K. Diagnosis
1) Darah di anus.
2) Prolaps.
4) Pengeluaran lendir
5) Anemia sekunder.
L. Diagnosis Banding
1) Perdarahan.
2) Trombosis.
3) Strangulasi.
M. Pengobatan
2) Kompres duduk atau bentuk pemanasan basah lain, dan penggunaan suppositoria.
3) Eksisi bedah dapat dilakukan bila perdarahan menetap, terjadi prolapsus, atau pruritus
dan nyeri anus yang tidak dapat diatasi.
N. PENCEGAHAN
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya hemoroid antara lain:
BAB II
A. Pengkajian
Riwayat kesehatan:
Apakah terdapat perdarahan dari rektum? Berapa banyak, seberapa sering, apa
warnanya?
Riwayat diet:
Apakah klien melakukan pekerjaan yang memerlukan duduk atau berdiri dalam waktu
lama?
Pengkajian obyektif:
Menginspeksi feses apakah terdapat darah atau mucus dan area perianal akan adanya
hemoroid, fisura, iritasi, atau pus.
B. Diagnosa
Diagnosa keperawatan pada pasien yang menerima perawatan pada gangguan daerah
rectal meliputi :
C. Perencanaan
Tujuan :
Rasional :
Pengontrolan nyeri akan membantu mengurangi resiko konstipasi yang mungkin akibat
pasien menahan keinginan untuk b.a.b karena nyeri rectal
Rasional :
Hal ini menghilangkan rasa tidak nyaman dan menunjang penyembuh-an dengan
meningkatkan sirkulasi ke daerah perianal dan mempertahankan hygiene yang baik.
1. Berikan cincin busa atau donat pada pasien untuk duduk.
Berikan pelunak tinja selama beberapa hari. jika tidak berhasil, selanjutnya berikan minyak
enema. Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake cairan (6 gelas air perhari).
Rasional :
Mencegah pengerasan tinja yang akan meningkatkan rasa tidak nya-man dengan b.a.b
2. Nyeri berhubungan dengan haemorhoid atau setelah penanganan bedah dan perlukaan
jaringan
Tujuan :
1.) Berikan obat nyeri secara teratur setelah pembedahan 24-48 jam. Jika pasien rawat
jalan, ajarkan pasien menggunakan obat nyeri secara teratur sesuai kebutuhan.
Rasional :
Rasional :
Hal ini mencegah penekanan pada daerah perineal atau jaringan rectal yang luka.
Penekanan akan menyebabkan nyeri dan mungkin memper-lambat penyembuhan.
Rasional :
Rasional :
Pengetahuan tentang hasil yang diha-rapkan akan mengurangi ketakutan dan memberikan
referensi bagi kemajuan terhadap penyembuhan yang sempurna
3. Potensial gangguan integritas kulit (perdarahan) berhubungan dengan iritasi oleh defekasi
(internal) atau ruptur hemorrhoid (eksternal).
Tujuan :
a.) Ajarkan pasien untuk meningkatkan diet intake cairan (1 2 quarts) dan serat (buah-
buahan dan sayur).
Rasional :
Tinja yang keras atau peregangan pada saat b.a.b akan mengiritasi hemorrhoid dan mukosa
rectum dan mungkin mengakibatkan perdarahan.
Rasional :
Perdarahan pelan, tidak ditangani mungkin akan menyebabkan anemia, khususnya pada
pasien tua.
Rasional :
Rasional :
Ini memungkinkan seseorang dapat mendeteksi perdarahan dengan cepat, jika terjadi.
Penanganan dini perdarahan mencegah kehilangan darah yang lebih banyak.
D. Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. EGC: Jakarta.
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I
edisi IV.
Iklan
Terkait
Navigasi pos
THIS IS ME
2. nayna
BALAS
[] (Ambeyen) adalah pelebaran vena di dalam fleksus hemoroidalis yang tidak merupakan
keadaan patologik1). Hanya apabila haemoroid ini menyebabkan keluhan atau penyulit,
diperlukan []
BALAS
Tinggalkan Balasan
WR
ASSALAMUALAIKUM
FOLLOW ME
PEMILIK BLOG
WR
VISITOR MY BLOG
422,511 PEMBACA
GREEN MY FAVORITE COLOR
MyNiceProfile.com
islam-download.net
MyNiceProfile.com
TAG_QUW
ARTIKEL ISLAM ASRAMA WALUYA BLOG bOLA-BoLAHIV/AIDS JALAN-
KepeRawatan
JALAN LiRik-KuMAKALAH &
LABORATORIUM
FACEBOOK WR_ZONE
TWEET FOLLOW ME IN HERE WRahmadania
jalan2 Tirtha Empul. via PicsArt Photo Studio wp.me/pYq2J-fr 2 years ago
Tidurrrrr sendiri,,,, teman2 sekamar lg pd dinas... hmmm 3 years ago
RT @ManJaddaWaJadaa: Cinta dalam diam yg dipendam krn ingin menjaga kesucian,
jauh lebih mulia dari cinta dgn ucapan krn nafsu dan takut ke3 years ago
@Mhalalalalala Aamiin..... gmn kbrnya musholah de'? 3 years ago
@nuriesyadzwinny hehe... hanya untuk ngekos bareng jah.. pasangn yg dcari cewek
syg ... hehehe...3 years ago
ARSIP_Q
April 2014 (1)
September 2013 (1)
Juli 2013 (1)
November 2012 (1)
Oktober 2012 (1)
September 2012 (2)
September 2011 (1)
Agustus 2011 (1)
Juli 2011 (5)
Mei 2011 (1)
April 2011 (9)
Maret 2011 (23)
Februari 2011 (6)
Januari 2011 (8)
Desember 2010 (7)
November 2010 (2)
Oktober 2010 (4)
September 2010 (2)
Juli 2010 (2)
Juni 2010 (1)
Klik tertinggi
dhanwaode.files.wordpress
dhanwaode.files.wordpress
TULISAN_Q
957
Search inspiration
Penyakit Aneh Ala Martabak
____***Kisah Kecilku di Kampung Kecilku***____
WA ODE RAHMADANIA PROFIL
Tulisan Teratas_quw
PEMERIKSAAN FISIK PADA DADA DAN PARU
PENDIDIKAN DALAM KEPERAWATAN
CARA MENYUSUN RUBIK 3x3
"ASKEP ANEMIA"
FARMAKOLOGI "KEMOTERAPI"
"SIFAT - SIFAT KHAS KEPRIBADIAN"
FARMAKOLOGI "HORMON DAN PENGHAMBAT GONAD"
KONSEP PENGORGANISASIAN MASYARAKAT DALAM KEPERAWATAN KOMUNITAS
...PROSES TEBENTUKNYA BAYI KEMBAR...
SANITASI PERUMAHAN
Gravatar_Q
ACARA KESUKAANKU
KICK ANDY
BERITA BLOG
LIPUTAN 6 SCTV
Blogroll
ERANUR
KA' RADITYA DIKA
Suggest Ideas
Support Forum
Themes
WordPress Blog
WordPress Planet
D'FIGHTERS
KAMAL
IPSA
NINING S.
TOM2
ISLAM BLOG
iSLAM DOWNLOAD
KAMUS BAHASA ARAB
konsultasi syariah
TERAPI NURSYIFA'
KEPERAWATAN BLOG
AKPERSUBANG
keperawatan adil
KEPERAWATAN KOMUNITAS
KESUBURAN WANITA
KUMPULAN ASKEP
kUMPULAN MATERI KEP
SEHAT
Senyum Perawat
TERAPI NURSYIFA'
SMANSA BAUS
Pak Wujuddin (GURU Kimia-ku)
SMA N 1 BAU-BAU
STIKES MW
TIO-AM
BEASISWA BELAJAR
info beasiswa belajar
KALENDER
S S R K J S M
Jan Mar
1 2 3 4 5 6
1 1 1 1
7 8 9 0 1 2 3
1 1 1 1 1 1 2
4 5 6 7 8 9 0
2 2 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7
S S R K J S M
Jan Mar
2
8
Februari 2011
Meta
Daftar
Masuk
RSS Entri
RSS Komentar
WordPress.com
NARUTO- kartunku
soccer
BLOG DI WORDPRESS.COM.
Ikuti