Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Budi Yuwono
Bagian Ilmu Bedah Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember
Abstract
One of dental treatments on gangrene radix is an extraction. However, tooth extraction on the chronic
gangrene radix needs particular procedure since this condition frequently emerges periapical disorder like dental
granuloma or radicular cyst. Both dental granuloma and radicular cyst may rest and grow to be jaw cyst leading to
the damage of jawbone although the causing tooth has already been removed. The procedure of tooth extraction
with chronic gangrene radix covers extraction accompanied with enucleation and curettage of periodontal tissue
using both close method and open method.
Korespondensi (correspondence) : Budi Yuwono, Bagian Ilmu Bedah Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Jember, Jl. Kalimantan 37 Kampus Tegal Boto Jember 68121, Indonesia
a b
90
Penatalaksanaan pencabutan gigi(Budi Y)
91
Stomatognatic (J.K.G Unej) Vol. 7 No. 2 2010: 89-95
Prevalensi kelainan periapikal gigi sisa akar parut periapikal dan 6.7% lainnya. Presentase
Nobuhara dan del Rio dalam dapat digambarkan dalam diagram batang
penelitiannya menunjukkan bahwa 59.3% dari di bawah ini13 dan presentase kejadian kista
lesi periapikal merupakan granuloma dan granuloma ditunjukkan pada gambar 4.
periapikal, 22% kista radikular, 12% jaringan
70
60
granulo
50
ma
40
30 kista
20
10 jarparut
0
lesiperiapikal
92
Penatalaksanaan pencabutan gigi(Budi Y)
Distribusi kista radikular gigi sisa akar sebesar 37%, ada banyak alasan yang
Dalam laporan klinis Mevyn Shear, mungkin untuk ini. Dulu insisif maksila lebih
1995, tipe kista yang paling banyak sering terkena dibandingkan gigi lainnya,
ditemukan adalah kista radikular, sekitar 55 memiliki tambalan dengan akibat resiko tinggi
persen dari 1354 kista yang didapat. Distribusi terhadap pulpa. Kemudian terdapat
umur dapat terlihat pada gambar 5 dengan prevalensi tinggi bagi invaginasi palatal di
jumlah pasien afrika selatan sebesar 558 insisif kedua maksila sedangkan frekuensi
pasien dan inggris sebesar 161 pasien7. terjadinya kematian pulpa hanya merupakan
Pada pembedaan jenis kelamin, factor tambahan, dan ketiga gigi anterior
terdapat sekitar 58% pada laki laki dan 42% maksila mungkin lebih cenderung terkena
pada perempuan, perbedaan ini bermakna cedera traumatic daripada gigi lainnya,
secara statistik. Kecenderungan pada lelaki ini sehingga menyebabkan kematian pulpa.
kurang lebih karena merak mengabaikan Sedangkan pada rahang bawah, prevalensi
giginya terutama gigi anterior insisif maksila, tertinggi ada pada region molar7. Hal tersebut
tampat terjadi sebagian kista radikular. Juga dimungkinkan karena region molar rahang
karena laki laki lebih sering menderita trauma adalah region yang sering terkena karies. Bila
pada gigi anterior maksilanya. digambarkan, presentase insidensi
Sekitar 60% dari kista ditemukan di berdasarkan letak anatomis dari kista
maksila dan 40% di mandibula. Untuk region radikular dapat dilihat pada gambar 6.
anterior maksila, frekuensinya sangat tinggi
200 09
1019'
150
2029
100 3039
4049
50 5059
6069
0
pasienafrikaselatan pasieninggris 7079
Gambar 5.Distribusi umur pada pasien kista radikular di afrika selatan dan inggris7
200
0 Rahangatas
Rahangatas
Gambar 6 Diagram batang distribusi kista radikular menurut letak anatomi giginya7
93
Stomatognatic (J.K.G Unej) Vol. 7 No. 2 2010: 89-95
94
Penatalaksanaan pencabutan gigi(Budi Y)
DAFTAR PUSTAKA
1. Wray, David. General and Oral
Surgery. London : Churchill Livingstone.
2003.
95