Sunteți pe pagina 1din 11

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN &KRITERIA HASIL PERENCANAAN

INTERVENSI RASIONAL
1. Hipertermia b.d penyakit DHF d.d Suhu tubuh kembali normal Mandiri
Ds: Orang tua klien mengeluh 3 setelah 3 X 24 jam perawatan. 1. Suhu 38.9o-41,1oC
hari yang lalu anak panas tinggi, Dengan kriteria: 1. Pantau suhu pasien menunjukkan proses
mendadak, Suhu : 36,5 -37 C
0
(derajat/pola), perhatikan penyakit infeksius
o
Do: S: 38,6 C, dan Pusing (+). menggigil/diaphoresis. akut.
2. Pantau suhu lingkungan, 2. Suhu ruangan/jumlah
batasi/tambahkan linen selimut harus diubah
tempat tidur, sesuai indikasi. untuk
3. Berikan kompres mandi mempertahankan suhu
hangat pada daerah frontal; mendekati normal.
hindari penggunaan alkohol. 3. Dapat membantu
4. Anjurkan klien untuk minum mengurangi demam.
air putih 2500 ml/hari atau Catatan: penggunaan
sesuai kebutuhan individu. air es/alkohol
5. Anjurkan klien untuk mungkin
memakai baju tipis yang menyebabkan
menyerap keringat. kedinginan,
Kolaborasi peningkatan suhu
secara aktual. Selain
6. Berikan antipiretik, misalnya itu, alkohol dapat
ASA (aspirin), asetaminofen mengeringkan kulit.
(Tylenol). 4. Dapat membantu
mengurangi demam
tidak hanya secara
evaporasi melalu kulit
tetapi juga melalui
haluaran urine.
5. Dapat membantu
dalam proses
reabsorbsi keringat
sehingga mengurangi
risiko dehidrasi.

6. Digunakan untuk
mengurangi demam
dengan aksi sentralnya
pada hypothalamus,
meskipun demam
mungkin dapat
berguna dalam
membatasi
pertumbuhan
organisme, dan
meningkatkan
autodestruksi dari sel-
sel yang terinfeksi.
2. Hambatan mobilitas fisik b.d Setelah diberikan asuhan Mandiri
keengganan untuk memulai keperawatan selama 3 x 24 1. Pertahankan tirah baring awal 1. Menurunkan risiko
pergerakan d.d Jam, hambatan mobilitas fisik dengan sendi yang sakit pada cedera,
Do : Anak kurang gerak hanya dapat teratasi. Dengan kriteria: posisi yang dianjurkan dan 2. Relaksan otot,
tiduran di tempat tidur, ADL Menunjukkan peningkatan tubuh dalam kesejajaran. narkotik/analgesic
sepenuhnya di bantu oleh orang kekuatan dan fungsi sendi 2. Beri obat sebelum menurunkan nyeri,
tua. prosedur/aktivitas. menurunkan tegangan
serta tungkai yang sakit.
Menyatakan pemahaman 3. Inspeksi kulit: observasi area otot/spasme, dan
pengobatan individu dan kemerahan. Pertahankan linen membantu partisipasi
berpartisipasi dalam kering dan bebas kerutan. dalam terapi.
Masase kulit/penonjolan 3. Mencegah
program rehabilitasi tulang secara rutin. iritasi/kerusakan kulit.
4. Bantu bergerak dengan 4. Meningkatkan fungsi
bantuan seminimal mungkin. sendi, kekuatan otot
5. Berikan lingkungan yang dan stamina umum.
aman dan anjurkan untuk 5. Menghindari cedera
menggunakan alat bantu. akibat kecelakaan
6. Dorong partisipasi dalam seperti jatuh.
aktivitas sehari-hari. 6. Meningkatkan harga
7. Berikan penguatan positif diri; meningkatkan
terhadap upaya-upaya. rasa kontrol dan
kemandirian.
Kolaborasi 7. Meningkatkan
perilaku positif dan
8. Konsul pada terapis mendorong
fisik/kejuruan dan ahli keterlibatan terapi.
rehabilitasi. 8. Berguna dalam
9. Berikan kasur busa. membuat program
aktivitas/latihan
individual. Pasien
dapat memerlukan
bantuan lanjut dalam
pergerakan,
peregangan, dan
aktivitas dengan beban
badan serta alat bantu
contoh walker, kruk,
tongkat, peninggian
dudukan kakus,
mengangkat tongkat,
dan sebagainya.
9. Menurunkan tekanan
kulit/jaringan;
membatasi perasaan
kelelahan dan
ketidaknyamanan
umum.
3. Risiko perdarahan lebih lanjut b.d Perdarahan tidak terjadi dalam 1. Monitor tanda penurunan Penurunan trombosit
trombositopenia d.d perawatan dengan kriteria : trombosit yang disertai dengan merupakan
Do : Trombosit: 19,50 rb/mmk. - Tidak terjadi tanda-tanda tanda-tanda dan konsule. tandakebocoran pembuluh
perdarahan lebih lanjut. 2. Anjurkan pasien untuk banyak darah.
- Jumlah trombosit istirahat. 2. aktivitas pasien ysng
meningkat. 3. Berikan penjelasan pada tidak terkontrol dapat
pasien/keluarga untuk menyabab perdarahan.
melaporkan jika ada tanda 3. Membantu pasien
perdarahan lebih lanjut.. mendapatkan penanganan
4. Jelaskan obat-obat yang
sedini mungkin.
diberikan dan manfaat serta
4. Memotivasi pasien
akibatnya.
untuk mau minumobat
sesuai dosis yang
diberikan.
4. Risiko ketidakseimbangan nutrisi nutrisi dapat seimbang selama Mandiri 1. Agar dapat memillih
kurang dari kebutuhan tubuh b.d perawatan dengan kriteria : 1. Identifikasi faktor yang intervensi sesuai
mual dan muntah d.d -Klien menunjukan nafsu menyebabkan penyebab.
Ds : Klien mengeluh muntah 2 makan meningkat. nausea/vomiting misal, 2. Mengatasi
kali gelas - Tidak adanya anoreksia, berat sputum yang berlebihan, pandangan, rasa, dan
Do : Turgor kulit cukup, tekstur badan meningkat dalam terapi aerosol, dispnea berat, kecap dari
kenyal, Kulit anak berwarna keadaan stabil. dan nyeri. lingkungan klien
coklat, Hb: 11,70 gr%. 2. Berikan tempat untuk serta dapat
membuang sputum. Bantu mengurangi nausea.
3. Mengurangi defek
dengan oral hygiene setelah nausea yang
emesis. berhubungan dengan
3. Jadwalkan pemberian terapi tindakan tersebut.
respirasi sekurang- 4. Bising usus mungkin
kurangnya satu jam sebelum berkurang/tidak ada
makan. jika proses infeksi
4. Auskultasi bising usus. menjadi berat/lama.
Observasi/palpasi distensi Distensi abdomen
abdomen. dapat timbul sebagai
5. Evaluasi status nutrisi secara hasil dari tertelannya
umum, bandingkan dengan udara atau refleks
berat normal. dari toksin bakteri
pada saluran
gastrointerstinal (GI).
5. Adanya kondisi
kronik seperti COPD
atau alkoholisme atau
pembatasan financial
dapat mengontribusi
terjadinya malnutrisi,
menurunkan resitensi
terhadap infeksi
dan/atau
memperlambat
respons terhadap
terapi.
5. Risiko kekurangan volume cairan Volume cairan akan teratasi
b.d peningkatan permeabilitas selama perawatan. Dengan 1. Pantau tanda-tanda vital 1. Indikator dari
kapiler d.d keriteria : Mempertahankan termasuk CVP, bila volume cairan
terpasang, catata hipertensi
Do : gusi berdarah. hidrasi dibuktikan oleh
membran mukosa lembab, termasuk perubahan sirkulasi.
turgor kulit baik, haluaran postural.
urine adekuat secara pribadi. 2. Indikator tidak
2. Kaji turgor kulit, langsung dari status
membran mukosa dan rasa cairan.
haus.
3. Mempertahankan
3. Pantau pemasukan oral keseimbangan cairan,
dan masukan cairan mengurangi rasa
sedikitnya 2500 ml / hari. haus, dan
melembabakan
membran mukosa.

6. Risiko infeksi b.d Setelah diberikan asuhan Mandiri 1. Menurunkan risiko


ketidakadekuatan pertahanan keperawatan selama 1x24 jam, 1. Tingkatkan cuci tangan yang kontaminasi silang.
sekunder (leucopenia) d.d diharapkan infeksi tidak terjadi baik pada staf dan pasien. 2. Mencegah
Do : leukosit 6,10 ribu /UI. selama perawatan dengan 2. Gunakan teknik aseptic atau kontaminasi dan
kriteria: kebersihan yang ketat sesuai risiko infeksi luka,
Tidak munculnya tanda- indikasi untuk dimana dapat
tanda infeksi sekunder. menguatkan/mengganti memerlukan
Klien dan keluarga dapat balutan dan bila menangani pelepasan prostese.
mendemonstrasikan drain. Intruksikan pasien 3. Menurunkan risiko
kegiatan untuk tidak untuk infeksi dengan
menghindarkan infeksi. menyentuh/menggaruk mencegah akumulasi
insisi. darah dan secret pada
3. Pertahankan alat drainase. area sendi (media
Perhatikan karakteristik untuk pertumbuhan
drainase luka. bakteri). Drainase
4. Kaji kulit/warna insisi, suhu purulen,, non-serosa,
dan integritas; perhatikan berbau
adanya eritema/inflamasi, mengindikasikan
kehilangan penyatuan luka. infeksi, dan drainase
5. Selidiki keluhan peningkatan terus menerus dari
nyeri pada luka, perubahan insisi dapat
karakteristik nyeri. menunjukkan
6. Awasi suhu, perhatikan terjadinya kerusakan
adanya menggigil. kulit, yang berpotensi
7. Dorong pemasukan cairan,
pada proses infeksi.
diet tinggi protein dengan 4. Memberikan
bentuk makanan kasar. informasi tentang
status proses
Kolaborasi penyembuhan dan
8. Pertahankan isolasi ulang, mewaspadakan staf
bila tepat. terhadap tanda dini
9. Berikan antibiotic sesuai
infeksi.
indikasi. 5. Nyeri dalam,
Kultur drainase secara dangkal, sakit pada
rutin/sesuai kebutuhan. area operasi dapat
mengindikasikan
infeksi sendi.
6. Meskipun umumnya
suhu meningkat pada
fase dini
pascaoperasi,
peninggian terjadi 5
hari atau lebih
pascaoperasi
dan/atau adanya
menggigil biasanya
mengindikasikan
terjadinya infeksi
memerlukan
intervensi untuk
mencegah
komplikasi lebih
serius, contoh sepsis,
osteomielitis,
nekrosis jaringan,
dan kegagalan
prostetik.
7. Mempertahankan
keseimbangan cairan
dan nutrisi untuk
mendukung perfusi
jaringan dan
memberikan nutrisi
yang perlu untuk
regenerasi selular dan
penyembuhan
jaringan.
8. Mungkin dilakukan
pada awal untuk
menurunkan kontak
dengan sumber
kemungkinan infeksi,
khususnya pada
lansia, imunosupresi,
atau pasien diabetic.
9. Mungkin berguna
secara profilaktik
untuk mencegah
infeksi.

Meyakinkan adanya
infeksi: mengidentifikasi
organism penyebab.
Bakteri anaerob atau
aerobic mungkin ada,
yang mempengaruhi
pilihan antibiotic dan
terapi.
7. Risiko gangguan citra tubuh b.d Gangguan citra tubuh tidak Mandiri
perubahan penampilan d.d terjadi selama perawatan.
Ds : Orang tua klien mengeluh Dengan criteria hasil 1. Berikan kesempatan untuk 1. Pasien membutuhkan
timbul bintik-bintik di kulit seperti mengungkapkan peningkatan pengungkapan, dengarkan pengalaman
digigit nyamuk, rasa percaya kemampuan untuk dengan cara terbuka dan tidak didengarkan dan
Do : Petekie (+) menghadapi penyakit, menghakimi untuk dipahami.
mengekspresikan perasaan. 2. Menetralkan
perubahan gaya hidup dan
2. Bantu pasien yang cemas kecemasan yang tidak
kemungkinan keterbatasan.
dalam mengembangkan perlu terjadi dan
kemampuan untuk menilai memulihkan realitas
diri dan mengenali diri serta situasi.
mengatasi masalah.
3. Dorong pasien untuk 3. Membantu dalam
bersosialisasi dengan orang meningkatkan
lain dan Bantu pasien kearah sosialisasi dan
penerimaan diri. penerimaan diri.
4. Kaji perubahan dari gangguan 4. Menentukan bantuan
persepsi dan hubungan individual dalam
dengan derajat menyusun rencana
ketidakmampuan. perawatan atau
pemilihan intervensi.
5. Anjurkan klien untuk 5. Menunjukkan
mengekspresikan perasaan, penerimaan,
termasuk sikap bermusuhan membantu klien untuk
dan kemarahan. mengenal dan mulai
6. Pernyataan pengakuan menyesuaikan dengan
terhadap penolakan tubuh, perasaan tersebut.
mengingatkan kembali fakta 6. Membantu klien untuk
kejadian tentang realitas melihat bahwa perawat
bahwa masih dapat menerima kedua
menggunakan sisi yang sakit bagian sebagai bagian
dan belajar mengontrol sisi dari seluruh tubuh.
yang sehat Mengizinkan klien
7. Dukungan perilaku atau untuk merasakan
usaha, seperti peningkatan adanya harapan dan
minat atau partisipasi dalam mulai menerima
aktivitas rehabilitasi. situasi baru
8. Bersama klien mencari 7. Klien dapat
alternative koping yang beradaptasi terhadap
positif. perubahan dan
pengertian tentang
peran individu di masa
mendatang.
8. Dukungan perawat
pada klien dapat
meningkatkan rasa
percaya diri klien.

S-ar putea să vă placă și