Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
ABSTRACT
Cognitive functions Is a highest level of human brain, which consists of the
understanding and use of language, perception and use of language, visual
perception and construction numeracy skills, attention (information processing),
memory and executive functions such as planning, problem solving, and self-
monitoring. Cognitive impairment is comprised of normal, mild cognitive
impairment and dementia. In this study, using the Montreal Cognitive Assessment
Version Indonesia (MoCA - INA). This study aims to describe cognitive function
in the elderly in Nursing Home Khusnul Khotimah Pekanbaru. This research used
cross-sectional descriptive study method on December 2015. thirty-one subjects
of elderly nursing home khusnul khotimah were were involved in this research,
28 with impaired cognitive and 3 normal. Based on the research, impaired
cognitive majority occur in women 95.8%, at age 70 years of 91.3%, elementary
education level and junior high school 94.4% 100%. 19 of 31 elderly were
detected with hypertension and 94.70% were cognitive impaired. 4 of 31 elderly
were detected with diabetes mellitus and 75% were cognitive impaired.
1
Bagian Saraf FK Universitas Riau
2
Bagian Patologi Anatomi FK Universitas Riau
3
Penulis untuk korespondensi: FK Universitas Riau. Jl.
Diponegoro No. 1, Pekanbaru.
Email: melfiriqqah@ymail.com
1
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, diperkirakan akan
mengalami peningkatan jumlah usia lanjut, yaitu jumlah penduduk lansia sebesar
23,9 juta (9,7% dari total penduduk) pada tahun 2010 diperkirakan akan
meningkat menjadi 28,8 juta lansia pada tahun 2020 (11,34%).1 Menurut United
populasi usia lanjut dunia ( 60 tahun) diperkirakan hampir mencapai 668 juta
orang di tahun 2005 dan diproyeksikan menjadi 2 milyar pada tahun 2050. 1
sosial, ekonomi, dan kesehatan. Beberapa masalah kesehatan yang sering terjadi
pada usia lanjut antara lain gangguan fungsi kognitif dan keseimbangan.2,3
Kognitif adalah fungsi tingkat tinggi otak manusia, yang terdiri dari:
dan fungsi eksekutif seperti merencanakan, problem solving, dan self monitoring.4
Bila terjadi gangguan kognitif seperti diatas terjadi dalam jangka waktu yang
panjang dan tidak dilakukan penanganan yang optimal maka dapat mengganggu
aktivitas sehari-hari.5 Penurunan fungsi kognitif ini terdiri dari normal, mild
karena proses penuaan seiring berkurangnya volume otak, jumlah neuron dan
kadar neurotransmiter, namun dapat terjadi lebih cepat secara patologis karena
2
1,5 2 kali lipat untuk terjadinya gangguan fungsi kognitif dari gangguan ringan
gangguan atau penurunan fungsi kognitif yaitu salah satunya dengan Montreal
alat skrining kognitif baru yang dirancang untuk mengatasi keterbatasan mini
mental state examination (MMSE). Kelebihan tes MoCA adalah prosedur yang
cepat dan mudah,penilaian domain kognitif yang luas dan lebih sensitif terhadap
bagaimana gambaran fungsi kognitif pada lansia di panti tresna werdha khusnul
khotimah pekanbaru.
METODE PENELITIAN
penelitian ini adalah seluruh lansia di panti Tresna Werdha Khusnul Khotimah
pekanbaru. Pengambilan sampel pada penelitian ini diambil dari semua objek
bersedia menjadi sampel serta memenuhi kriteria inklusi dan tidak memiliki
variabel penelitian dan setelah data terkumpul dilakukan pengolahan data secara
manual dan komputerisasi. Selanjutnya data akan disajikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi.
3
HASIL PENELITIAN
pekanbaru. Responden yang telah diteliti dalam penelitian ini adalah seluruh
populasi yang besedia dan memenuhi kriteria inklusi yang berjumlah 31 orang. .
100 90.32
80
60
40 28
20 9.68
3
0
Frekuensi (n =31) Persentase %
Kognitif terganggu Kognitif tidak terganggu
Dari tabel 4.1 menunjukan bahwa distribusi frekuensi fungsi kognitif pada
orang (90,32%) dan 3 orang (9,68%) tidak mengalami gangguan fungsi kognitif.
4
Distribusi frekuensi fungsi kognitif pada lansia berdasarkan usia
Gambar 4.2 Distribusi frekuensi fungsi kognitif pada lansia berdasarkan usia
25 2300.00%
2100.00%
20
15
10 800.00% 700.00%
5 6
3 200.00% 4
5 2
1 74.50% 100.00%
25.50% 12.50%
8.70% 91.30%
87.50%
0
60 69 70
5
Distribusi frekuensi fungsi kognitif pada lansia berdasarkan jenis kelamin
jenis kelamin
18
1600.00%
161500.00% 1500.00%
14 1300.00%
12
10
8
6
4
200.00%
2 51.60%
48.40% 95.80% 100.00%
86.70%
13.30%
6.20%
0
6
Distribusi frekuensi fungsi kognitif pada lansia berdasarkan tingkat
pendidikan
tingkat pendidikan
20
1800%
18 1700%
16
14
12
10
800.00%
8
600.00%
6 500.00% 500.00%
4
200.00%
2 58% 100.00%
94% 75.00% 100%
25.90%
16.10% 0 6% 25.00%
0
0 0 0 0.00% 0 0.00% 0
SD SM P SM A Diploma - Sarjana
7
1(5,6%) orang tidak mengalami gangguan kognitif. pada 16 responden dengan
30 2700.00%
2500.00%
25
1900.00% 1800.00%
20
15 1200.00%
1100.00%
10
400.00% 300.00%
5 200.00%
61.30% 87.10%
38.70%
12.90% 94.70%
91.70%
75.00%100.00%
92.60%100.00%
100.00% 25.00%
8.30%
5.20% 7.40%
0
8
kognitif. 12 responden tidak hipertensi, 11 (91,7%) mengalami gangguan kognitif
PEMBAHASAN
serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Prasasti I 2014, yang menunjukkan
bahwa sebesar 60,1% dari 64 lansia yang diperiksa fungsi kognitifnya dengan
kognitif pada lansia ini disebabkan oleh degenerasi sel sel tubuh sehingga
terjadinya penurunan neuron, akumulasi NFT dan plak senilis, ini yang
hantaran impul dan menyebabkan adanya penurunan fungsi kognitif pada lansia.12
mengalami gangguan kognitif pada usia 70 yaitu sebesar 91,3%. Hasil penelitian
ini sejalan dengan penelitian Prasasti I 2014, yang menunjukkan bahwa sebesar
9
100% responden yang berusia 70 mengalami gangguan fungsi kognitif. 12 Hasil
ini juga sejalan dengan penelitian lain yang dilakukan oleh Ratnasari D tahun
2010 juga menunjukkan bahwa semakin tinggi usia seseorang, fungsi kognitif pun
semakin mengalami penurunan.14 Usia memang menjadi salah satu faktor utama
terjadinya MCI atau penurunan fungsi kognitif, banyak teori yang menyatakan
95,8%. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Fadhia N dkk tahun 2012
yang mendapatkan hasil bahwa lansia dengan gangguan kognitif berjenis kelamin
perempuan lebih banyak dari pada laki - laki.16 Akan tetapi Hasil penelitian ini
tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan Petersen (2011) yang menyatakan
bahwa pada usia pertengahan laki-laki lebih berisiko mengalami penurunan fungsi
kognitif sedangkan pada usia sangat tua perempuan lebih berisiko. Hal ini terjadi
karena dalam populasi terjangkau penelitian ini adalah lansia yang berumur
terkaji. Selain itu, perbandingan perempuan dan laki-laki yang menjadi responden
dalam penelitian tidak sama. Lansia perempuan jauh lebih banyak bahkan lebih
pendidikan
1
0
Tingkat pendidikan pada penelitian ini dibagi menjadi SD, SMP, SMA,
dan diploma - sarjana. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa
yaitu sebesar 100%. Hasil penelitian ini serupa dengan penelitian yang dilakukan
oleh Taufik ES, yang menunjukkan bahwa sebesar 44.9% lansia yang pendidikan
menyatakan bahwa pendidikan yang rendah merupakan salah satu factor risiko
hipertensi 98% mengalami kognitif terganggu, hasil ini sejalan dengan penelitian
seperti penelitian yang dilakukan oleh Abadi K et alyang memiliki hasil hubungan
Hal ini terjadi karena hipertensi merupakan salah satu factor risiko MCI,
1
1
kognitif namun hipertensi sering dihubungkan dengan gangguan fungsi kognitif.
Peningkatan tekanan darah memicu timbulnya lesi di area putih subkortikal otak.
proliferasi sel otot polos serta sintesis matriks molekul ekstra sel sehingg
menyebabkan aliran darah ke otak menurun dan terbentuknya lesi pada jaringan
otak akibat kerusakan endotel dan insufisiensi aliran darah serebral akibat iskemia
pada arteri serebral otak. Pada akhirnya kondisi ini menyebabkan kerusakan
jaringan otak seperti yang ditemukan pada MCI. Hubungan antara tekanan darah
peningkatan frekuensi dari neurofibrillary tangle dan atrofi otak pada orang
dengan hipertensi.19,20
DM, terdapat 75% responden mengalami gangguan fungsi kognitif. Hasil ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Prasasti I 2014 dimana 87%
penelitian yang dilakukan oleh Taufik ES juga menunjukkan hasil yang hampir
menderita DM. Hal tersebut menginduksi terjadinya stres oksidatif pada berbagai
daerah di hemisfer serebri, serebelum, batang otak dan diensefalon. Keadaan ini
1
2
seterusnya menyebabkan kerusakan DNA hingga akhirnya terjadi kematian sel
neuron.22,23
SIMPULAN
kognitif.
2.Hasil pemeriksaan fungsi kognitif lansia di panti Tresna Werdha Khusnul
terganggu dan pada riwayat diabetes mellitus 75% mengalami gangguan kognitif.
Kedokteran Universitas Riau dan pihak Panti Tresna Werdha Khusnul Khotimah
Pekanbaru atas segala fasilitas kemudahan dan kerjasama yang diberikan kepada
DAFTAR RUJUKAN
1. Darmojo B. Demografi dan epidemiologi populasi lanjut usia. Dalam:
Darmojo B, Hartono HH, Pranarka K, editor. Buku ajar geriatri. Edisi ke-4.
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2010. h.
35-55.
1
3
2. Hesti, Harris S, Mayza A, Prihartono J. Pengaruh Gangguan Kognitif
Terhadap Gangguan Keseimbangan Pada Lanjut Usia. Neurona.2008;25:26-
31.
3. Setiati S, Harimurti K, R Arya G. Proses menua dan implikasi kliniknya.
Dalam: Sudabyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku
ajar ilmu penyakit dalam. Ed 5.
4. Blackburn DJ, Bafadhel L, Randall M, Harkness KA. Cognitive screening in
the acute stroke setting. Age Ageing [Internet]. 2012 Jan [cited 2015 Jan13];
(1):14. Available from:http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?
artid=3518905&tool=pmcentrez&rendertype=abstract Age and Ageing 2012;
0: 14 doi:10.1093/ageing/afs116.
5. Yuniarsih W. Pengalaman Caregiver Keluarga Dalam Konteks Asuhan
Keperawatan Pasien Stroke Tahap Paska Akut Di RSUP Fatmawati [Tesis].
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Program Studi Magister Ilmu
Keperawatan UniversitasIndonesia, 2010.
6. Sallam K, Amr M. The Use of The MiniMental State Examination and The
Clock-Drawing Test for Dementia in a Tertiary Hospital. Journal of Clinical
and Diagnostic Research. 2013;7(23):484-88.
7. Age-associated cognitive decline.Deary, Ian J., et al. 2009, British Medical
Bulletin.
10. Chou KL, Amick MM, Brand J, et al. 2010. A Recommended Scale for
Cognitive Screening in Clinical Trials of Parkinsons Disease. Mov Disord;
25(15):2501-7
11. Hoops S, Nazem S, Siderowf AD, et al. 2009. Validity of the MoCA and
MMSE in the Detection of MCI and Dementia in Parkinson Disease.
Neurology; 73: 1738 45
13. Taufik ES. Pengaruh Hipertensi Terhadap Fungsi Kognitif Pada Lanjut Usia
.Jurnal Media Medika Muda.2014
14. Ratnasari D. Perbedaan fungsi skor kognitif stroke iskemik pertama dengan
iskemik berulang dengan lesi hemisfer kiri. Universitas Sebelas Maret.
Surakarta; 2010.
1
4
15. Razali R. Baharudin A. Jaafar NRN. Sidi H. Rosli AH. Hooi KB et al. Factors
associated with mild cognitive impairment among elderly patients attending
medical clinics in universiti kebangsaan malaysia medical centre. Sains
Malaysiana; 2012. 41(5): 641-7.
17. Petersen, RC 2011, Mild Cognitive Impairment, The New England Journal
of Medicine, vol. 364, hal. 2227 34.
20. Reitz C. Tang MX. Manly J. Mayeux R. Luchsinger JA. Hypertension and the
risk of mild cognitive impairment. Arch Neurol; 2007. 64(12): 1734-40.
21. Oktavia AI. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Fungsi Kognitif Pada Pasien
Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rsud Abdul Wahab Sjahranie Samarinda; 2014
1
5
1
6