Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
MEMBUAT ESSAY
SEMESTER GANJIL 2016/2017
Disusun oleh :
Arina Al Khaq (160110160093)
mata kuliah sebagai bagian dari program Happiness Integrity Transition Study (HITS) Unpad.
Salah satu aktivitasnya adalah mahasiswa jenjang Sarjana dan Diploma Universitas
yang dimulai pada 7 Oktober 2016, hari jumat kemarin. Pada kesempatan ini, kelompok 388
ditugaskan untuk melaksanakan tugas OKKnya di Desa Cisempur (RT 02, RW 07). Program
gagasan dalam bentuk aktivitas di masyarakat, yang terfokus pada aspek olahraga, kesenian,
lingkungan kampus Unpad. Berbagai gagasan kreatif yang dihasilkan diharapkan mampu
menyatukan unsur civitas akademika Unpad dengan masyarakat, seperti yang dikatakan Ibu
Yusrima, Dosen Fakultas Kedokteran Prodi Kebidanan saat melakukan silaturahmi dengan
perwakilan ketua RW dan unsur masyarakat Kecamatan Jatinangor, Jumat (30/07). Jumat, 7
Oktober kemarin merupakan tahap pertama eksplorasi yang dilanjut di Jumat minggu
Pada tahap ini, mahasiswa mengumpulkan data berbagai potensi dan fasilitas sosial
yang dimiliki RT yang dituju serta mengidentifikasi beragam kesenian, olahraga, dan unsur
kelembagaan yang ada di lingkungan masyarakat. Kegiatan yang dilakukan kelompok 388
pada tanggal 7 Oktober kemarin ialah silaturahmi dan survey ke RW 07 serta RT 02 yang
diwakilkan oleh ketua dari kelompok 388 serta kelompok-kelompok lain yang ditugaskan di
RW 07, Desa Cisempur, yang datanya akan dibahas di makalah ini. Pengumpulan data ini
dan ketersediaan fasilitas pendukung di RW 07 dan juga RT 02, yang diharapkan nantinya
Kecamatan yang dipimpin oleh Kepala Desa. Wilayah desa terletak jauh dari daerah
perkotaan berada di daerah dataran tinggi atau di daerah pegunungan yang kondisi
wilayahnya terdapat banyak hamparan dataran yang luas yang terdiri dari pesawahan,
perkebunan, dan kehutanan yang merupakan sumber mata pencaharian masyarakat desa,
karena kehidupan masyarakat desa erat sekali hubungannya dengan alam sekitar. Desa-desa
yang ada di Kabupaten Sumedang khususnya Desa Cisempur memiliki potensi baik dari
SDM maupun SDAnya. Cisempur adalah desa di kecamatan Jatinangor, Sumedang, Jawa
Barat, Indonesia
informasi dari kabupaten yang masuk kurang diterima dengan baik oleh masyarakat dan
pemerintah desa. Sering kali pemerintah desa mengeluhkannya akan hal tersebut,
dikarenakan informasi dari kabupaten yang masuk ke kecamatan sering terhambat dan
akhirnya pemerintah desa lambat menerima informasi. Desa Cisempur merupakan bagian
dari kecamatan Jatinangor, yang mana Jatinangor merupakan kecamatan yang berada di
kawasan Pendidikan tinggi, dan kawasan ekonomi dan jasa, serta banyaknya warga lokal
yang mempunyai usaha bidang pondokkan dan kost-kostan. Masyarakat Cisempur sebagian
ada yang merasakan manfaat dari adanya kawasan perguruan tinggi tersebut dengan menjadi
mahasiswa maupun pegawai dari instansi tersebut dan juga menjadi pegawai atau pengusaha
dari kawasan ekonomi maupun jasanya. Desa Cisempur merupakan salah satu desa di
Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Desa ini memiliki potensi yang cukup besar di
sektor pertanian dan perkebunan. Namun, permasalahan yang ada di desa Cisempur
menghambat pengembangan potensi desa Cisempur, salah satu masalah tersebut adalah
kurangnya lahan pertanian yang menjadi salah satu mata pencarian rakyat desa Cisempur.
Selain itu, masalah-masalah lain yang terjadi di desa Cisempur juga menghambat
pengembangan desa Cisempur ke arah yang jauh lebih baik lagi dari segala aspek kehidupan.
Tentunya permasalahan yang terjadi di desa Cisempur dibutuhkan gagasan solusi yang
mampu mengatasi permasalahan tersebut agar permasalahan tersebut tidak berdampak lebih
Seperti halnya permasalahan polusi udara dan polusi air di sungai Cikijing yang
disebabkan oleh PT. Kahatex juga permasalahan mengenai berkurangnya lahan pertanian dan
tanggapan yang serius untuk menghindari dampak negatif yang berkelanjutan bagi
Salah satu gagasan solusi yang dapat kita ambil yaitu dengan memanfaatkan potensi
yang ada di desa Cisempur. Apabila kita menilai lebih jauh kondisi Jatinangor khususnya
desa Cisempur pada beberapa tahun sebelumnya, maka dapat kita simpulkan bahwa rata-rata
masyarakat desa Cisempur memiliki keahlian bertani. Oleh karena itu, kita dapat
pada teknik bertani hidroponik dengan menggunakan pot-pot kecil ataupun wadah yang
sudah tidak terpakai di halaman rumah yang pastinya tidak membutuhkan lahan yang terlalu
luas sehingga semua masyarakat desa Cisempur dapat melakukannya di pekarangan rumah
masing-masing.
maupun tanaman hias di pekarangan rumahnya. Hasil dari tanaman ini pun dapat digunakan
secara pribadi oleh masyarakat desa Cisempur atau juga bisa menjadikannya ladang
perekonomian bagi masyarakat desa Cisempur. Selain itu, bercocok tanam dengan teknik
hidroponik juga dapat menjadi solusi untuk lahan pertanian yang mulai berkurang dan juga
solusi untuk polusi udara yang tercemar oleh pabrik PT. Kahatex.
Masalah lain yang belum tertuntaskan yaitu masalah pembuangan limbah cair oleh
pabrik PT. Kahatex yang menyebabkan pencemaran air di sungai Cikijing masih dalam
sampai saat ini masih memberikan surat izin untuk membuang limbah cair pabrik PT.
Kahatex di sungai Cikijing. Padahal pembuangan limbah cair tersebut memberikan dampak
pencemaran air di sungai Cikijing, bahkan penelitian mengenai air di sungai Cikijing pun
menyatakan bahwa limbah cair tersebut mengandung bahan yang beracun yang dapat
menjadi dampak negatif untuk masyarakat desa Cisempur. Untuk mengatasi masalah tesebut,
pemerintahan kabupaten Sumedang harus lebih tegas dalam menetapkan peraturan untuk
penyaringan air untuk mengolah limbah cair yang dihasilkan oleh pabrik perusahaan
setempat.
desa Cisempur juga harus mendapat perhatian khusus untuk mengatasi permasalahan
tersebut. Latar belakang dari permasalahan ini yaitu adanya pemikiran (mindset) yang salah
dari masyarakat desa Cisempur sendiri. Masyarakat desa Cisempur lebih memilih untuk
melanjukan pekerjaan daripada mengeyam pendidikan yang jauh lebih tinggi. Hal inilah yang
membuat rendahnya tingkat pendidikan di kalangan masyarakat desa Cisempur. Dan masalah
ini pula menjadi berkelanjutan ke tingkat pengangguran. Sebab, di era globalisasi saat ini
tingkat pendidikan seseorang menjadi salah satu faktor untuk mendapatkan pekerjaan yang
layak. Masalah ini dapat perlahan kita atasi dengan mengadakan sosialisasi mengenai
pentingnya pendidikan di kalangan masyarakat. Hal ini dapat kita lakukan dengan
mengadakan seminar yang menarik masyarakat untuk mengikuti kegiatan tersebut seperti
menambahkan bazar, posko kesehatan gratis, perpustakaan berjalan, dan lain-lain yng dapat
Bahwa dapat disimpulkan dalam survei kami yang dilakukan di desa Cisempur RT 07 masih
terdapat masalah-masalah yang perlu ditangani dari pihak pemerintah maupun masyarakatnya
dan kesejahteraan masyarakat yang menjadi teguran bagi pemerintah setempat dan warga
Cisempur. Dari kesejahteraan masyarakat sebenarnya tidak dapat diukur karena kesejahteraan
itu sendiri akan dapat terpenuhi apabila kebutuhan yang bersifat ekonomi, sosial dan
sangatlah tepat namun dalam pelaksanaan dan edukasi yang kurang menjadikan masyarakat
tidak mau mengikutinya. Edukasi dalam masyarakat di desa ini sangatlah dibutuhkan karena
kurangnya pemahaman yang bisa saja menimbulkan pro dan kontrak terhadap masyarakatnya
sendiri. Survei yang dilakukan kami semoga akan menjadi pembelajaran bagi kedepannya
dari masyarakatnya itu sendiri, pemerintah dan terutama kami yang melaksanakannya.
Sebenarnya potensi yang dimiliki desa Cisempur sudah cukup banyak yang mampu