Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
2) Lingkungan: pada daerah endemitas tinggi dan sebaliknya pada derah dengan
pravelensi rendah penularan secra horizontal telah terjadi oleh penyalah penggunaan
obat, penggunaa instrumens yang tidak steril, tusuk jarum dan tindik (Juffri, 2012)
3) Umur : infeksi sering terjadi pada usia yang lebih tua, ditularkan secra horizontal
pada masa anak dengan kontak erat penggunaan sikat gigi, pisau cukur atau berciuman
dan kontak seksual pada dewasa muda. (Juffri, 2012)
1. Riwayat kesehatan :
1) Keluhan utama :klien merasakan mual muntah, demam, ikterus pada daerah mata
dan kulit, nyeri abdomen kanan atas (Muttaqin, 2013)
1) Kepala:
I: Muka normal,simetris kan dan kiri warna muka ikterikrambut hitam, bentuk tengkorak
normal, kulit keepala normal tidak mengalami perdangn ,tumor maupun bekas luka
P:-
A:-
2) Mata :
I: Sklera mata tampakmikterik, konjungtiva merah muda, tidak terdapat ptosis
pertumbuhan rambut bulu mata baik, reaksi pupil terhadap cahaya isokor.
P: Tidak terdapat massa, tidak terdapat odem, tidak terdapat nyeri tekan
P:-
A:-
3) Telinga:
I: Bentuk normal,warna coklat, tidak terdapat lesi, tidak terdapat odem, tidak terdapat
serumen, kotoran maupun perdarahan
P:-
A:-
4) Hidung:
I: Keadaan kulit tidak terdapat lesi, tidak terdapat pembengkakan, lubang hidung
simetris,
P: Tidak terdapat nyeri tekan pada tulang hidung, pada sinis-sinus hidung tidak
mengalami nyeri tekan
P:-
A:-
5) Mulut:
I: Mukosa bibir kering, tidak terdapat lesi, warna lidah pucat tidak terdapat kelainan pada
dasar mulut dan palut lidah atau kecacatan.
P: Tidak terdapat nyeri tekan pada lidah, tidak adanya massa atau tumor
P:-
A:-
6) Leher:
I: Bentuk leher simetris,warna kulit leher ikterus tidak adanya pembengkakan, tidak
terdapat pembesaran tiroid
P:-
A:-
7) Dada:
I: Bentuk dada simetris kanan dan kiri, tidak terdapat odem,tidak terdapat peradangan
P:Tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat massa, kesimetrisan ekspansi dada normal.
8) Perut:
9) Genetalia :
I:Tidak terdapt lesi, tidak terdapat perdangan, pertumbuhan rambut pubis merata, tidak
tedapat odem
I: Tidak terdapat atrofi maupun hipertrofi, tidak terdapat kontraktur, tidak terjadi tremor
tidak terdapat kelemahan(paralisi)
1. Intervensi keperawatan
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan gangguan absorbsi
dan metabolisme pencernaan makanan, kegagalan masukan untuk memenuhi
kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan muntah (Padilla, 2012)
Kriteria hasil:
3) Mempertahankan massa tubuh dan dan berat badan ndalam batas normal
5) Menunjukkan status gizi cukup ditandai dengan asupan makanan, cairan dan zat
gizi seimbang
3) Pertahankan hyegiene mulut yang baik sebelum makan dan sesudah makan
Rasional:akumulasi partikel makanan dapat menmbah bau dan rasa tidak sedap yang
menurunkan nafsu makan
4) Anjurkan makan sedikit tapi sering Rasional: untuk mempertahankan asupan nutrisi
sehingga kebutuhan nutrisi tercupi
5) Berikan diit tinggi kalori, rendah lemakRasional: glikosa dalam karbohidrat cukup
efektif untuk pemenuhan energi, sedangkan lemak sulit untuk diserap/dimetabolisme
sehingga akan membebani hepar(Padilla, 2013)
Kriteria hasil :
2) Klien melaporkan nyeri yang timbul, lamanya frekensi dan lokasi nyeri
Rasional: klien disiapkan untuk mengalami nyeri melalui penjelasan nyeri yang dirasakan
ini akan memberi efek klien akan lebih tenang dibanding klien yang mendapakan
penjelasan yang kurang
Rasional: untuk mengetahui tingkat perkembangna klien mengenai nyeri yang dirasakan
Rasional : dengan memberikan posisi yang tepat akan memberikan rasa nyaman.
Rasional: teknik distraksi memberikan pengalihan klien mengenai nyeri yang dirasakan
sedangakan relaksasi akan mempengaruhi ketenangan klien terhadap nyeri dengan
pengambilan nafas dalam
5) Kolaborasikan dengan dokter dalam pemberian analgetik
Rasional: pengobatan secara farmakologi untuk mengurangi nyeri yang dirasakan klien
Kriteria hasil:
1) Berikan informasi pada klien dan keluarga klien mengenai penyebab timbulnya
hipertermi dan tindakan yang akan dilakukan
Rasional: keluarga klien dapat mengerti penyenbab hipertemi yang dirasakan, klien
dapat koopertaif dalan tindakan keperawatan
Rasional: dalam kondisi demam terjadi peningkatan evaporasi yang memicu dehidrasi
5) Lepaskan pakaian yang berlebihan dan tutupi pasien dengan hanya selembar kain
Rasional: memberikan baju tipis pada klien berfungsi mengurangi panas melalui prose
evaporasi.
Rasional: pengobatan farmakologi dapat menekan inasi penyebaran virus dan mencegah
terjadinya hipertermi.
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan tidak adekuatnya masukan nutrisi
sekunder terhadap hepatitis,malaise umum, pembatasan aktivitas
Rasional: dengan penjelasan penyebab keletihan maka keadaan klien cenderung lebih
tenaang
2) Bantu klien untuk mengubah posisi secara berkala, bersandar, duduk dan berdiri.
Rasional: melatih klien untuk setiap aktivitas dan kemandirian klien dan mencegah
dekubitus
Rasional: tirah baring akan meminimalkan energi yang dikeluarkan sehingga metaolisme
dapat digunakan untuk penyembuhan penyakit.
4) Observasi bersama tingkat keletihan selam 24 jam meliputi waktu puncak energi,
waktu kelelahan, aktivitas yang berhubungan dengan keletihan
Rasional: keletihan dapat segera dinimalkan dengan mengurangi kegiatan yang dapat
menimbulkan.
DAFTAR PUSTAKA
Tjokropraw Askandar, 2008, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Surabaya :Balai Penerbit
FK Airlangga
Wahid & Nurul.2008.Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia, Jakata:EGC